SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Downloaden Sie, um offline zu lesen
12

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian
diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan
mengapa fenomena itu terjadi. Pada penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian cohort retrospektif. Penelitian cohort adalah suatu penelitian yang
digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan
efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif. Artinya, faktor
resiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti kedepan
secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator
status

kesehatan.

Pengumpulan

data

dilakukan

dengan

retrospektif

(Notoatmodjo, 2002).
Terjadi nyeri perut tingkat tinggi
NSAID Tunggal
Terjadi nyeri perut tingkat rendah

Terjadi nyeri perut tingkat tinggi
NSAID Kombinasi
Terjadi nyeri perut tingkat rendah

Gambar 1 Rancangan penelitian cohort (Notoatmodjo, 2002).

B. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.

12
13

Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel dengan yang
lainnya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel tergantung, akibat,
terpengaruh

atau

variabel

dependen,

dan

variabel

bebas,

sebab,

mempengaruhi atau variabel independent (Notoatmodjo, 2002).
Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Variabel independent

: Penggunaan NSAID

2. Variabel dependen

: Terjadinya nyeri perut

C. Definisi Variabel Operasional
Dalam penelitian ini variabel operasional yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Penggunaaan Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) adalah
obat-obat yang digunakan pasien osteoarthritis yang berfungsi sebagai
mengurangi nyeri dan inflamasi yang dialami.
2. Penggunaan NSAIDs tunggal yang digunakan pada pasien osteoarthritis
meliputi parasetamol, meloksikam, ibu profen, natrium diklofenak.
3. Penggunaan

NSAIDs

kombinasi

yang

digunakan

pada

pasien

osteoarthritis meliputi parasetamol dan meloksikam, parasetamol dan
Natrium diklofenak, meloksikam dan diazepam, natrium diklofenak dan
diazepam, ibu profen dan meloksikam, asam mefenamat dan Natrium
diklofenak.
4. Kejadian nyeri perut merupakan nyeri bagian perut yang dirasakan oleh
responden akibat penggunaan NSAIDs.
5. Kejadian nyeri perut dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu kejadian
nyeri perut kategori rendah dan kejadian nyeri perut kategori tinggi.
6. Rentang skor untuk penilaian tingkat nyeri rendah: x < ( µ - 1,0

)=x<

5,98 – 1 = 4,98, jadi x ≤ 4,98
7. Rentang skor untuk penilaian tingkat nyeri tinggi: µ + 1,0
5,98 + 1 = 6,98, jadi x ≥ 6,98

≤ x=x>
14

8. Rekam medik adalah suatu catatan yang berisi tentang data pasien
osteoarthritis meliputi informasi umum pasien, keluhan utama, riwayat
pengobatan, pemeriksaan fisik, hasil tes laboratorium dan diagnosis
perkembangan pasien.
9. Data yang diambil dari rekam medik untuk melihat adanya kejadian nyeri
perut adalah dengan melihat riwayat pengobatan yang kemudian
memberikan

kuesioner

kepada

pasien

yang

bersangkutan

untuk

mengetahui apakah mengalami pernah mengalami nyeri perut akibat
penggunaan NSAIDs.
10. Pasien adalah pasien yang tercatat menderita osteoarthritis dan menerima
obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah. Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto pada tahun 2011 sampai 2012.
11. Tempat penelitian adalah Instalasi Rawat Jalan bagian poli syaraf Rumah
Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
12. Waktu penelitian dari bulan februari sampai april 2012.

D. Bahan dan Alat Penelitian
Populasi penelitian ini adalah pasien osteoarthritis yang di rawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan
tercatat sebagai pasien tahun 2011 sampai 2012. Bahan dan materi dalam
penelitian ini menggunakan data yang diambil dari arsip rekam medis pasien
osteoarthritis yang ada di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah
Prof. Dr. Margono Soekardjo tahun 2011 sampai 2012 dengan memberikan
kuesioner kepada pasien untuk menanyakan apakah pernah mengalami nyeri
perut dan terdapat tanda-tanda adanya nyeri perut.
Data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi:
1. Pasien yang didiagnosis osteoarthritis.
2. Pasien yang mendapatkan resep NSAIDs tunggal dan NSAIDs kombinasi.
Data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria eksklusi:
1.

Pasien dengan komplikasi penyakit kanker.

2.

Pasien dengan komplikasi gangguan depresi.
15

Penelitian ini masuk kedalam penelitian analitik kategorik tidak
berpasangan sehingga rumus yang digunakan untuk menentukan besar
sampel adalah sebagai berikut ( Dahlan, 2006).
N1

Z

N2

2 PQ

Z
P1

P1Q1
P2

P2 Q2

2

2

Keterangan:
N1 = N2

: Jumlah sampel penelitian

Zα

: Deviat baku alpha

Zβ

: Deviat baku beta

P1

: Proporsi pada beresiko atau kasus

Q1

:

P2

: Proporsi pada kelompok tidak terpajan atau control

Q2

: 1-P2

P

: Proporsi Total

Q

: 1-P

P1 – P2

: Perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna

Ong

1-P1

C.K.F

(2010),

proporsi

penderita

osteoarthritis

yang

menggunakan NSAIDs tunggal 67% (P1) dan NSAIDs kombinasi 62%
(P2). Dengan kepercayaan sebesar 95% atau tingkat kesalahan 5% dan
perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna adalah 25%
(pertimbangan klinis). Kesalahan tipe I 5% , kesalahan tipe II 20%. Maka
didapat jumlah sebesar:
Dari kasus diketahui bahwa:
Kesalahan tipe I = 55 hipotesis satu arah, maka Zα = 1,64
Kesalahan tipe II= 20%, maka Zβ = 0,84
P1

= Proporsi

penggunaan NSAIDs tunggal=

P2

=Proporsi penggunaan NSAIDs kombinasi =

Q2

= 1-P1 = 1-0,67 = 0,33

0,67
0,62
16

P1-P2

= Selisih proporsi minimal antara pasien osteoarthritis yang

menggunakan NSAIDs tunggal dan NSAIDs kombinasi yang dianggap
bermakna, ditetapkan 0,2
Dengan demikian
P1

= P2+0,2 = 0,62+0,2 = 0,82

Q1

= 1-P1 = 1-0,82 = 0,18

P

= (P1+P2)/2 = (0,82+0,62)/2 = 0,72

Q

= 1-P = 1-0,72 = 0,28

Sampel minimal yang harus diambil untuk masing-masing kelompok
penggunaan NSAIDs baik tunggal maupun kombinasi adalah 59 pasien.
Jadi total minimal sampel pasien osteoarthritis untuk penelitian ini adalah
118 pasien.

E. Cara Penelitian
Cara penelitian dilakukan dengan observasi lapangan unit rekam
medik ke Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto untuk mengetahui jumlah pasien yang didiagnosa osteoarthritis
selama tahun 2011 sampai 2012. Pengambilan data dilakukan dengan
mencatat data yang ada pada status rekam medis pasien dengan diagnosa
osteoarthritis. Data rekam medis berisi tentang data pasien yang meliputi
nama, nomor rekam medik, berat badan, jenis kelamin, keluhan utama,
riwayat pengobatan, hasil tes laboratorium jika ada, setelah mencatat data
17

rekam medik pasien kemudian dilanjutkan dengan memberikan kuesioner
atau wawancara kepada pasien untuk memberikan beberapa pertanyaan
mengenai tanda dan gejala terkait dengan kejadian nyeri perut yang dialami.
Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan data dianalisis untuk memperoleh
informasi tentang rerata jenis kelamin dan usia pasien yang menderita
osteoarthritis,

mengetahui

penggunaan NSAIDs

terjadinya

nyeri

perut

yang

diakibatkan

tunggal dan NSAIDs kombinasi. Kemudian tahap

selanjutnya membahas hasil yang diperoleh dan menarik kesimpulan.

F. Analisis Data
Pada penelitian ini proses pengolahan data dilakukan dengan analisis
bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk melihat keamanan
dan besarnya hubungan variabel independent dan variabel dependent. Data
penelitian yang akan dianalisis dengan bivariat pada karakteristik umum
responden yaitu usia dan berat badan dengan menggunakan uji t-test karena
data yang digunakan adalah variabel numerik, langkah-langkah melakukan uji
t tidak berpasangan yaitu data yang digunakan wajib berdistribusi normal,
varians data boleh sama boleh juga tidak sama, jika memenuhi syarat (data
berdistribusi normal) maka dipilih uji t tidak berpasangan, jika tidak
memenuhi syarat (data tidak berdistribusi normal) dilakukan terlebih dahulu
transformasi data, jika variabel baru hasil transformasi berdistribusi normal
maka dipakai uji t tidak berpasangan, jika variabel baru hasil transformasi
tidak berdistribusi normal maka dipilih uji Mann-Whitney (Dahlan, 2011).
Selain usia dan berat badan pada karakteristik umum responden
menggunakan uji chi-square dan kolmogorov-smirnov karena data yang
digunakan adalah kategorik tidak berpasangan. Pada karakteristik umum
responden data yang diuji dengan uji chi-square antara lain kebiasaan
merokok, kebiasaan minum kopi, mengalami kelemahan, mengalami
pembengkakan. Data yang diuji dengan kolmogorov-smirnov antara lain
pendidikan, pekerjaan, lama mengalami kelemahan dan pembengkakan. Pada
riwayat penggunaan obat nyeri data yang diuji dengan uji chi-square antara
18

lain apakah obat bisa mengurangi nyeri, penggunaan obat hanya saat nyeri
sendi saja. Data yang diuji dengan kolmogorov-smirnov antara lain lama
kebiasaan minum obat nyeri, selalu minum obat nyeri, reaksi setelah minum
obat nyeri, ketika tidak nyeri apakah responden tetap mengkonsumsi obat
nyeri. Begitu juga dengan skala numerik nyeri perut, tingkat kejadian nyeri
perut serta tanda dan gejala nyeri perut setelah mengkonsumsi obat nyeri
sebagai manifestasi dari tukak lambung. Uji chi-square digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif kategorik tidak berpasangan. Uji chi-square
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya
berbentuk nominal dan sampelnya besar. Interpretasi hasil uji chi-square
adalah p < 0,05 (hipotesis nol ditolak) artinya terdapat hubungan antara
variabel yang diuji (Dahlan, 2011). Cara perhitungan dapat menggunakan
rumus yang ada, atau dapat menggunakan table kontingensi 2x2 (dua baris x
dua kolom) (Sugiyono, 2007).
Kelompok

Tingkat terjadinya nyeri perut

Jumlah sampel

Rendah

Tinggi

NSAID tunggal

a

b

a+b

NSAID kombinasi

c

d

c+d

a+c

b+d

n

Jumlah
n = jumlah sampel

Pada uji chi-square apabila hasil yang diperoleh tidak layak untuk
diuji maka digunakan uji allternatifnya yaitu uji fisher, uji fisher digunakan
apabila nilai expected-nya kurang dari lima ada 50% jumlah sel (yaitu c dan
d). Interpretasi hasil uji uji fisher adalah p < 0,05 (hipotesis nol ditolak)
artinya terdapat hubungan antara variabel yang diuji (Dahlan, 2011).
Ukuran kekuatan hubungan bisa dilihat dengan menggunakan rasio
adds (RO), risiko relatif (RR), dan koefisien korelasi. Pada penelitian cohort
digunakan risiko relatif (RR) (Dahlan, 2011). Nilai RR dapat dihitung dengan
manual menggunakan rumus

Nilai a, b, c, d dapat diketahui dengan melihat tabel diatas.
19

G . Jadwal Penelitian
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Cara penelitian

Bulan ke1

Permohonan surat ijin
Pengambilan data rekam medik
Pengolahan data
Analisis data
Pembahasan
Kesimpulan dan saran

2

3

4

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBCGizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Sii AQyuu
 
Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...
Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...
Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...
dela aristi
 
The role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomenThe role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomen
Agata N
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
sehunrima
 

Was ist angesagt? (20)

Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBCGizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
 
77 154-1-pb
77 154-1-pb77 154-1-pb
77 154-1-pb
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
 
219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
Kb2 persiapan dan perawatan
Kb2 persiapan dan perawatanKb2 persiapan dan perawatan
Kb2 persiapan dan perawatan
 
7 11-1-sm
7 11-1-sm7 11-1-sm
7 11-1-sm
 
Jingga musik jurnal 2
Jingga musik jurnal 2Jingga musik jurnal 2
Jingga musik jurnal 2
 
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi AnalitikEpidemiologi Analitik
Epidemiologi Analitik
 
Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...
Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...
Faktor Faktor yang berhubungan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Pasca Me...
 
The role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomenThe role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomen
 
522 1181-1-sm
522 1181-1-sm522 1181-1-sm
522 1181-1-sm
 
Modul sap
Modul sapModul sap
Modul sap
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
Makalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatanMakalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatan
 
penatalaksanaan GERD
penatalaksanaan GERDpenatalaksanaan GERD
penatalaksanaan GERD
 
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusBAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
 
Gastritis remaja
Gastritis remajaGastritis remaja
Gastritis remaja
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Uji Klinik
Uji KlinikUji Klinik
Uji Klinik
 
yuni
yuniyuni
yuni
 

Ähnlich wie Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiii

Deksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptx
Deksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptxDeksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptx
Deksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptx
dina410715
 
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
deddy sagala
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
Pocut Kasim
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
Is Muhar
 
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
vandrioojahan1
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
sakadoctors
 
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptKonsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
andisetiyawan11
 

Ähnlich wie Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiii (20)

Deksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptx
Deksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptxDeksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptx
Deksametason Meningkatkan Keberhasilan Anestesi pada Pasien.pptx
 
96-167-1-SM.pdf
96-167-1-SM.pdf96-167-1-SM.pdf
96-167-1-SM.pdf
 
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
 
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihanasuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Bab i metlit eva a
Bab i metlit eva aBab i metlit eva a
Bab i metlit eva a
 
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
 
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptxDasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
 
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptxDOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
 
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
 
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
 
Askep menjelang-kematian-45-638
Askep menjelang-kematian-45-638Askep menjelang-kematian-45-638
Askep menjelang-kematian-45-638
 
Lapsus anes
Lapsus anesLapsus anes
Lapsus anes
 
LAPORAN ASESMEN KLINIS.pptx
LAPORAN ASESMEN KLINIS.pptxLAPORAN ASESMEN KLINIS.pptx
LAPORAN ASESMEN KLINIS.pptx
 
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptKonsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
 

Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiii

  • 1. 12 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cohort retrospektif. Penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif. Artinya, faktor resiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti kedepan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan retrospektif (Notoatmodjo, 2002). Terjadi nyeri perut tingkat tinggi NSAID Tunggal Terjadi nyeri perut tingkat rendah Terjadi nyeri perut tingkat tinggi NSAID Kombinasi Terjadi nyeri perut tingkat rendah Gambar 1 Rancangan penelitian cohort (Notoatmodjo, 2002). B. Variabel Penelitian Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. 12
  • 2. 13 Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel dengan yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel tergantung, akibat, terpengaruh atau variabel dependen, dan variabel bebas, sebab, mempengaruhi atau variabel independent (Notoatmodjo, 2002). Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel independent : Penggunaan NSAID 2. Variabel dependen : Terjadinya nyeri perut C. Definisi Variabel Operasional Dalam penelitian ini variabel operasional yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Penggunaaan Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) adalah obat-obat yang digunakan pasien osteoarthritis yang berfungsi sebagai mengurangi nyeri dan inflamasi yang dialami. 2. Penggunaan NSAIDs tunggal yang digunakan pada pasien osteoarthritis meliputi parasetamol, meloksikam, ibu profen, natrium diklofenak. 3. Penggunaan NSAIDs kombinasi yang digunakan pada pasien osteoarthritis meliputi parasetamol dan meloksikam, parasetamol dan Natrium diklofenak, meloksikam dan diazepam, natrium diklofenak dan diazepam, ibu profen dan meloksikam, asam mefenamat dan Natrium diklofenak. 4. Kejadian nyeri perut merupakan nyeri bagian perut yang dirasakan oleh responden akibat penggunaan NSAIDs. 5. Kejadian nyeri perut dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu kejadian nyeri perut kategori rendah dan kejadian nyeri perut kategori tinggi. 6. Rentang skor untuk penilaian tingkat nyeri rendah: x < ( µ - 1,0 )=x< 5,98 – 1 = 4,98, jadi x ≤ 4,98 7. Rentang skor untuk penilaian tingkat nyeri tinggi: µ + 1,0 5,98 + 1 = 6,98, jadi x ≥ 6,98 ≤ x=x>
  • 3. 14 8. Rekam medik adalah suatu catatan yang berisi tentang data pasien osteoarthritis meliputi informasi umum pasien, keluhan utama, riwayat pengobatan, pemeriksaan fisik, hasil tes laboratorium dan diagnosis perkembangan pasien. 9. Data yang diambil dari rekam medik untuk melihat adanya kejadian nyeri perut adalah dengan melihat riwayat pengobatan yang kemudian memberikan kuesioner kepada pasien yang bersangkutan untuk mengetahui apakah mengalami pernah mengalami nyeri perut akibat penggunaan NSAIDs. 10. Pasien adalah pasien yang tercatat menderita osteoarthritis dan menerima obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tahun 2011 sampai 2012. 11. Tempat penelitian adalah Instalasi Rawat Jalan bagian poli syaraf Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. 12. Waktu penelitian dari bulan februari sampai april 2012. D. Bahan dan Alat Penelitian Populasi penelitian ini adalah pasien osteoarthritis yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan tercatat sebagai pasien tahun 2011 sampai 2012. Bahan dan materi dalam penelitian ini menggunakan data yang diambil dari arsip rekam medis pasien osteoarthritis yang ada di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekardjo tahun 2011 sampai 2012 dengan memberikan kuesioner kepada pasien untuk menanyakan apakah pernah mengalami nyeri perut dan terdapat tanda-tanda adanya nyeri perut. Data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi: 1. Pasien yang didiagnosis osteoarthritis. 2. Pasien yang mendapatkan resep NSAIDs tunggal dan NSAIDs kombinasi. Data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria eksklusi: 1. Pasien dengan komplikasi penyakit kanker. 2. Pasien dengan komplikasi gangguan depresi.
  • 4. 15 Penelitian ini masuk kedalam penelitian analitik kategorik tidak berpasangan sehingga rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel adalah sebagai berikut ( Dahlan, 2006). N1 Z N2 2 PQ Z P1 P1Q1 P2 P2 Q2 2 2 Keterangan: N1 = N2 : Jumlah sampel penelitian Zα : Deviat baku alpha Zβ : Deviat baku beta P1 : Proporsi pada beresiko atau kasus Q1 : P2 : Proporsi pada kelompok tidak terpajan atau control Q2 : 1-P2 P : Proporsi Total Q : 1-P P1 – P2 : Perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna Ong 1-P1 C.K.F (2010), proporsi penderita osteoarthritis yang menggunakan NSAIDs tunggal 67% (P1) dan NSAIDs kombinasi 62% (P2). Dengan kepercayaan sebesar 95% atau tingkat kesalahan 5% dan perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna adalah 25% (pertimbangan klinis). Kesalahan tipe I 5% , kesalahan tipe II 20%. Maka didapat jumlah sebesar: Dari kasus diketahui bahwa: Kesalahan tipe I = 55 hipotesis satu arah, maka Zα = 1,64 Kesalahan tipe II= 20%, maka Zβ = 0,84 P1 = Proporsi penggunaan NSAIDs tunggal= P2 =Proporsi penggunaan NSAIDs kombinasi = Q2 = 1-P1 = 1-0,67 = 0,33 0,67 0,62
  • 5. 16 P1-P2 = Selisih proporsi minimal antara pasien osteoarthritis yang menggunakan NSAIDs tunggal dan NSAIDs kombinasi yang dianggap bermakna, ditetapkan 0,2 Dengan demikian P1 = P2+0,2 = 0,62+0,2 = 0,82 Q1 = 1-P1 = 1-0,82 = 0,18 P = (P1+P2)/2 = (0,82+0,62)/2 = 0,72 Q = 1-P = 1-0,72 = 0,28 Sampel minimal yang harus diambil untuk masing-masing kelompok penggunaan NSAIDs baik tunggal maupun kombinasi adalah 59 pasien. Jadi total minimal sampel pasien osteoarthritis untuk penelitian ini adalah 118 pasien. E. Cara Penelitian Cara penelitian dilakukan dengan observasi lapangan unit rekam medik ke Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto untuk mengetahui jumlah pasien yang didiagnosa osteoarthritis selama tahun 2011 sampai 2012. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat data yang ada pada status rekam medis pasien dengan diagnosa osteoarthritis. Data rekam medis berisi tentang data pasien yang meliputi nama, nomor rekam medik, berat badan, jenis kelamin, keluhan utama, riwayat pengobatan, hasil tes laboratorium jika ada, setelah mencatat data
  • 6. 17 rekam medik pasien kemudian dilanjutkan dengan memberikan kuesioner atau wawancara kepada pasien untuk memberikan beberapa pertanyaan mengenai tanda dan gejala terkait dengan kejadian nyeri perut yang dialami. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan data dianalisis untuk memperoleh informasi tentang rerata jenis kelamin dan usia pasien yang menderita osteoarthritis, mengetahui penggunaan NSAIDs terjadinya nyeri perut yang diakibatkan tunggal dan NSAIDs kombinasi. Kemudian tahap selanjutnya membahas hasil yang diperoleh dan menarik kesimpulan. F. Analisis Data Pada penelitian ini proses pengolahan data dilakukan dengan analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk melihat keamanan dan besarnya hubungan variabel independent dan variabel dependent. Data penelitian yang akan dianalisis dengan bivariat pada karakteristik umum responden yaitu usia dan berat badan dengan menggunakan uji t-test karena data yang digunakan adalah variabel numerik, langkah-langkah melakukan uji t tidak berpasangan yaitu data yang digunakan wajib berdistribusi normal, varians data boleh sama boleh juga tidak sama, jika memenuhi syarat (data berdistribusi normal) maka dipilih uji t tidak berpasangan, jika tidak memenuhi syarat (data tidak berdistribusi normal) dilakukan terlebih dahulu transformasi data, jika variabel baru hasil transformasi berdistribusi normal maka dipakai uji t tidak berpasangan, jika variabel baru hasil transformasi tidak berdistribusi normal maka dipilih uji Mann-Whitney (Dahlan, 2011). Selain usia dan berat badan pada karakteristik umum responden menggunakan uji chi-square dan kolmogorov-smirnov karena data yang digunakan adalah kategorik tidak berpasangan. Pada karakteristik umum responden data yang diuji dengan uji chi-square antara lain kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, mengalami kelemahan, mengalami pembengkakan. Data yang diuji dengan kolmogorov-smirnov antara lain pendidikan, pekerjaan, lama mengalami kelemahan dan pembengkakan. Pada riwayat penggunaan obat nyeri data yang diuji dengan uji chi-square antara
  • 7. 18 lain apakah obat bisa mengurangi nyeri, penggunaan obat hanya saat nyeri sendi saja. Data yang diuji dengan kolmogorov-smirnov antara lain lama kebiasaan minum obat nyeri, selalu minum obat nyeri, reaksi setelah minum obat nyeri, ketika tidak nyeri apakah responden tetap mengkonsumsi obat nyeri. Begitu juga dengan skala numerik nyeri perut, tingkat kejadian nyeri perut serta tanda dan gejala nyeri perut setelah mengkonsumsi obat nyeri sebagai manifestasi dari tukak lambung. Uji chi-square digunakan untuk menguji hipotesis komparatif kategorik tidak berpasangan. Uji chi-square digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Interpretasi hasil uji chi-square adalah p < 0,05 (hipotesis nol ditolak) artinya terdapat hubungan antara variabel yang diuji (Dahlan, 2011). Cara perhitungan dapat menggunakan rumus yang ada, atau dapat menggunakan table kontingensi 2x2 (dua baris x dua kolom) (Sugiyono, 2007). Kelompok Tingkat terjadinya nyeri perut Jumlah sampel Rendah Tinggi NSAID tunggal a b a+b NSAID kombinasi c d c+d a+c b+d n Jumlah n = jumlah sampel Pada uji chi-square apabila hasil yang diperoleh tidak layak untuk diuji maka digunakan uji allternatifnya yaitu uji fisher, uji fisher digunakan apabila nilai expected-nya kurang dari lima ada 50% jumlah sel (yaitu c dan d). Interpretasi hasil uji uji fisher adalah p < 0,05 (hipotesis nol ditolak) artinya terdapat hubungan antara variabel yang diuji (Dahlan, 2011). Ukuran kekuatan hubungan bisa dilihat dengan menggunakan rasio adds (RO), risiko relatif (RR), dan koefisien korelasi. Pada penelitian cohort digunakan risiko relatif (RR) (Dahlan, 2011). Nilai RR dapat dihitung dengan manual menggunakan rumus Nilai a, b, c, d dapat diketahui dengan melihat tabel diatas.
  • 8. 19 G . Jadwal Penelitian Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Cara penelitian Bulan ke1 Permohonan surat ijin Pengambilan data rekam medik Pengolahan data Analisis data Pembahasan Kesimpulan dan saran 2 3 4