RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
Press release indonesia version 22 sept 2014
1. PRESS RELEASE
Presiden Indonesia dibanjiri oleh seruan untuk melindungi Kawasan
Ekosistem Leuser
Warisan “Hijau” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bergantung
kepada Perlindungan Kawasan Ekosistem Leuser, kata LSM
[Jakarta, Sept. 22] Dalam minggu-minggu terakhir masa kepresidenannya,
Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan tekanan besar dari dunia
internasional agar segera bertindak untuk melindungi salah satu hutan
dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Pada malam penyelenggaraan UN Climate Summit, ribuan tweets membanjiri
akun personal twitter Presiden SBY @SBYudhoyono, memintanya untuk
melindungi Kawasan Ekosistem Leuser, dimana studi terakhir menunjukkan
Indonesia telah melampaui Brazil dengan menempati posisi teratas sebagai
negara dengan tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Terletak di ujung paling
barat Indonesia, nasib Kawasan Ekosistem Leuser seluas 2,6 juta hektar
bergantung sepenuhnya kepada pembatalan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) illegal yang diusulkan oleh Pemerintah Aceh.
“RTRW Aceh itu tidak sah dan illegal”, kata Effendi Isma, Juru Bicara Koalisi
Peduli Hutan Aceh.
“RTRW tersebut jelas bertentangan dengan Undang-Undang Tentang
Penataan Ruang dan Moratorium Perkebunan baru yang digagas oleh
Presiden sendiri. Lebih jauh lagi, RTRW ini juga melanggar Undang-Undang
No.26 tentang Pemerintah Aceh, yang menimbulkan kegelisahan bagi
Indonesia dan negara-negara lain yang mendukung proses perdamaian
Helsinki”.
Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh yang mengizinkan Kawasan Ekosistem
Leuser untuk dijadikan area untuk penebangan kayu, pertambangan dan
perkebunan, telah menjadi skandal nasional maupun global. Kementerian
Dalam Negeri telah memberikan evaluasinya dan telah meminta Pemerintah
Aceh untuk merevisi RTRW tersebut dan memastikan melindungi Kawasan
Ekosistem Leuser, namun hingga saat ini Pemerintah Aceh masih
mengabaikan kewajiban ini.
2. “Situasinya sudah jelas. Bila Presiden SBY tidak membatalkan RTRW Aceh
tersebut, akan menjadi preseden yang sangat berbahaya bagi semangat
penegakan hukum dan komitmen lingkungan di Indonesia. Waktu semakin
menipis bagi Presiden SBY. Hanya beberapa minggu lagi waktu yang
tersedia sebelum masa jabatannya berakhir”, kata Teguh Surya, Juru
Kampanye Hutan Greenpeace.
“Ribuan masyarakat Aceh telah kehilangan mata pencahariannya, dan juga
kehilangan nyawa akibat Rencana Tata Ruang yang buruk” kata Effendi.
“Kehendak rakyat Aceh adalah hutannya dapat kembali, bukan dihancurkan,
karena hutan itu telah melindungi masyarakat dari banjir dan merupakan
kunci terhadap kesejahteraan jangka panjang. Hutan ini merupakan aset
alami yang sangat besar terhadap perekonomian Aceh, jutaan orang
mengharapkan agar hutan Leuser dapat dilindungi” kata Effendi lagi.
“Kehilangan Kawasan Ekosistem Leuser akan menjadi bencana kemanusiaan
dan lingkungan”, kata primatologist Dr Ian Singleton, Direktur Program
Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP). “Kawasan Ekosistem Leuser
merupakan tempat terakhir di bumi ini dimana orangutan, badak, harimau dan
gajah masih hidup bersama di alam liar. Presiden SBY pernah mengatakan
bahwa dia tidak ingin bercerita ke cucunya Almira kalau spesies-spesies itu
punah seperti dinosaurus. Namun beliau sepertinya akan bercerita tentang
kepunahan itu, dan karena dirinya lah membiarkan hal itu terjadi! Dan pada
akhirnya, dia harus mengakui kepada Almira bahwa karena kegagalannya
dalam menegakkan hukum, dia sendiri bertanggug jawab atas punahnya
harta terbesar Indonesia tersebut”.
“Presiden RI dapat merespon seruan dari ribuan orang yang menginginkan
sebuah tindakan berani dengan menolak perencanaan-perencanaan yang
dapat menghancurkan Kawasan Ekosistem Leuser melalui perkebunan sawit
dan pabrik-pabrik kertas. Praktik Business as Usual sudah tidak dapat
dipertahankan lagi karena para konsumen, investor, dan pemerintahan dunia
sedang menggagas penggunaan komoditas yang bebas deforestasi dan
konflik sebagai cara untuk menyelamatkan iklim dunia”, kata Gemma Tillack,
Direktur Kampanye Agribisnis untuk Rainforest Action Network.
[ends]
3. Gambar dan Foto dapat diperoleh melalui permintaan:
Farwiza Farhan – Media Officer – Hutan Alam dan Lingkungan Aceh
farwiza@gmail.com
+62 821 6261 0756
Untuk informasi lebih lanjut:
Teguh Surya – Juru Kampanye Hutan dan Iklim – Greenpeace Indonesia
+62 819 1519 1979
Dr Ian Singelton – Director – Sumatran Orangutan Conservation Programme
+62 811 650 491
Effendi Isma – Juru Bicara – Koalisi Peduli Hutan Aceh
+62 813 6016 0055
Video dapat dilihat di: http://www.youtube.com/watch?v=7x5UyXKYnYg