PowerPoint yang dibuat oleh Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K) yang dipresentasikan pada acara Seminar Awam Yayasan Cahaya Jiwa dengan topik “Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, serta Penanganannya di Puskesmas Terdekat” pada tanggal 25 April 2017 di Aula Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Jika ingin mereproduksi PowerPoint ini harap hubungi beliau di nurmiati.a@gmail.com.
3. Skizofrenia 3
Pendahuluan
• 1 % populasi dunia
menderita skizofrenia
• 2 juta kasus baru / tahun
• Termasuk gangguan jiwa
berat
• Munculnya penyakit
antara 15 – 35 tahun
22 Januari 2008
• Sering kambuh dan
memerlukan perawatan
• Mengalami penurunan
dalam berbagai fungsi
• Dihubungkan dengan
berbagai gangguan
biokimia dan struktur
otak
4. Pendahuluan
(lanjutan)
o menahun, sering kambuh dikaitkan dengan buruknya
luaran terapi
o Penyakit biaya karena mulai pada usia remaja/muda,
disabilitas , produktivitas , penggunaan yankes .1
o 25%-50% melakukan tindakan bunuh diri 10%
meninggal.
o Umur harapan hidup 20-30 tahun lebih pendek (bunuh diri
dan pembuluh darah jantung) 2
o menahun, sering kambuh dikaitkan dengan buruknya
luaran terapi
o Penyakit biaya karena mulai pada usia remaja/muda,
disabilitas , produktivitas , penggunaan yankes .1
o 25%-50% melakukan tindakan bunuh diri 10%
meninggal.
o Umur harapan hidup 20-30 tahun lebih pendek (bunuh diri
dan pembuluh darah jantung) 2
02/27/18
41 Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmacology 20013; 4th
Ed: 79-85
2 Perkins DO, dkk. J Clin Psychiatry 2002; 63: 1121-1128
8. Waham Kejar
8
Keyakinan ada orang yang
akan
membunuh/mencelakainya
Keyakinan dibicarakan orang
Keyakinan ada yang
mengikutinya
Keyakinan dimata-matai
9. Waham Kebesaran
9
Keyakinan menjadi orang
terkenal
Keyakinan menjadi orang kaya
Keyakinan orang paling
pintar/kuat
Keyakian keturunan raja
10. Waham Aneh dan Rujukan
10
Keyakinan pikirannya bisa dibaca
orang
Keyakinan idenya diambil dari
benaknya
Keyakinan ada kawat yang
melingkar di dalam perutnya
Keyakinan ada pesan melalui TV,
radio, koran, yang ditujukan
kepadanya
11. Halusinasi
11
Adanya suara berbisik di
kuping yang sumbernya tidak
ada (misalnya, memerintah,
mengomentari, menuduh,
mengancam, dll)
Adanya bayangan, penciuman,
perabaan di kulit atau rasa
yang aneh di lidah yang
sumbernya tidak ada
12. Pembicaraan/Perilaku Kacau
o Agitasi:
agitasi merupakan
peningkatan aktivitas
verbal atau perilaku yang
tidak bertujuan
• Dapat pula bermanifestasi
sebagai uring-uringan,
ketidakkooperatifan, ledakan
kemarahan secara verbal, sikap
atau ucapan mengancam, dan
menyerang. 12
17. Skizofrenia 17
Apa Penyebab Skizofrenia??
22 Januari 2008
Belum diketahui penyebab pasti
Bukan salah orang tua
Faktor keturunan
Penyakit otak ?
Belum diketahui penyebab pasti
Bukan salah orang tua
Faktor keturunan
Penyakit otak ?
18. Skizofrenia 18
Faktor Keturunan
• Penelitian keluarga
1 ortu sakit 10% anak
2 ortu sakit 40%-50%
1 saudara sakit 10%
1 ortu + 1 saudara 20%
Σ yang sakit ↑↑ risiko ↑↑
22 Januari 2008
19. Skizofrenia 19
Faktor Keturunan (sambungan)
• Penelitian keluarga
1 ortu sakit 10%
anak
2 ortu sakit 40%-
50%
1 saudara sakit
10%
1 ortu + 1 saudara
20%
Σ yang sakit ↑↑ risiko
↑↑
22 Januari 2008
• Anak kembar
1 telur : dua telur 40%-
10%
• Anak adopsi
• Kromosom 5, 11, 22
(Tidak konsisten)
20. 20
Gangguan Perkembangan Sel Saraf
Kerusakan Otak Dini
Mempengaruhi maturasi
dan sirkit neuron
Gejala tidak manifes
untuk beberapa
dekade neurogeneratif
dengan deteriorasi
progresif
Miskoneksi neuron
Ektopik substansia nigra
(TM II, 5% laki-laki)
Kavum septum pelusidum
tak menutup 20%
Abnormal perkembangan
neuron 20%
Infeksi virus
Malnutrisi pada
kehamilan
Komplikasi dalam
kandungan/persalin
22 Januari 2008
21. Skizofrenia 21
Gangguan Struktur Otak
• Lobus temporalis
medialis (hipokampus,
amigdala,
parahipokampus) dan
temporalis superior
• Perfrontal dorsalis dan
talamus
• Ventrikel melebar
22 Januari 2008
• Sulkus melebar
• Penurunan ukuran otak
menyeluruh
• Korteks menipis
• Volume massa abu-abu ↑↑
• Tidak ada yang spesifik
23. Perjalanan Penyakit Skizofrenia
10 20 30 40 50 60
Peruba
han
perilak
u, ide-
ide
aneh,
kognitif
↓
Waham,
halsinasi,
afeksi dan
kognitif
Lebih stabil
Hendaya
ringan
sosial,
kognitif
dan
motorik
Anomali
minor fisik
Baik
Fungsi
Buruk
Dapatkah
dihindari
penurunan ?
After Lieberman et al 2001 23
Step
Perkembangan
Dalam kandungan,
anak, pubertas
Remaja
Dewasa
Usia Pertengahan Lansia
Gangguan
perkembangan
neuron
DA ↑,
Glut ↑
neurode
generasi
Usia/tahun
Perlukah
diobati
24. Apa Yang Dimaksud Dengan
Fase Prodroma/Sebelum Sakit?
• Suatu periode
perubahan perilaku
dan fungsi sebelum
awitan nyata simtom
skizofrenia
Eaton WW, Badawi M, Melton B, dkk. Am J Psychiatry 1995; 152: 967-972
Fase
Prodrom
al
Skizofrenia
25. 27/02/18 25
Episod Penyakit Pada Skizofrenia
Hanya satu episod, tidak ada hendaya, 16%
Beberapa episod dengan hendaya minimal atau tidak
ada, 32%
Tidak ada hendaya Hendaya minimal
Tidak ada hendaya
26. 27/02/18 26
Episod Penyakit Pada Skizofrenia
(lanjutan)
Hendaya setelah episod pertama, dengan kekambuhan, tidak kembali ke
normal, dan hendaya stabil, 9 %
Hendaya meningkat dan tidak kembali normal, 43%
29. Gambaran Prodroma Skizofrenia
• Perubahan perasaan –
depresi, cemas, iritabilitas,
marah, curiga
• Perubahan dalam kognisi
– ide-ide aneh, sulit atensi,
konsentrasi dan
mengingat
• Berkurangnya motivasi,
keinginan, dan energi
• Perubahan persepsi
terhadap diri sendiri, orang
lain, atau dunia
• Keluhan pisik - gangguan
tidur, nafsu makan,
keluhan somatik
• Isolasi sosial dan hendaya
dalam fungsi
Eaton WW, Badawi M, Melton B, dkk. Am J Psychiatry 1995; 152: 967-972
30. Apakah Prodroma Perlu Diobati?
• Ada gejala prodroma
• Adanya riwayat keturunan
• Penyalahgunaan zat
Orang Risiko TinggiPerlu
• 50 % kasus mengalami konversi ke
skizofrenia
• Jackson HJ, dkk. Compr Psychiatr 1995;36: 241-250.)
31. Manfaat Intervesi Pada Fase
Prodroma Skizofrenia
• 50% kasus mengalami konversi ke skizofrenia
• 20% kasus mengalami konversi ke skizofreniform
• Mencegah penurunan fungsi psikososial
• Menunda atau meniadakan munculnya skizofrenia
• Memerbaiki penerimaan pasien terhadap diagnosis
• OAP efektif untuk gejala skizofrenia dan
neuroprotektif
• Obat memerbaiki luaran menyeluruh
• Penemuan neuroimajing memprediksi skizofrenia
• OAP dapat mengurangi durasi prodroma dan
memerbaiki prognosis
• Jackson HJ, dkk. Compr Psychiatr 1995;36: 241-250
33. Perlunya Cepat Ke Dokter
02/27/18
Munculnya skizofrenia
mulai usia remaja akhir
atau dewasa muda (16-24
tahun)
Lama tidak mendapat
pengobatan dikaitkan
dengan buruknya luaran
jangka panjang skizofrenia
Terjadi kerusakan neuron akut
selama fase belum mendapat terapi
Buruknya perjalanan penyakit,
fungsi dan sosial, beban penyakit
Beban ekonomi kesehatan,
pendidikan, pekerjaan dan masalah
hukum
Lennox, 2014, Tang, 2014, Pizos 2010
34. 34
Mengobati Segera Episod Pertama
Skizofrenia Sangat Penting
ProdromalProdromal
Gejala
skizofrenia
muncul
Gejala
skizofrenia
muncul
Episod
Pertama
Skizofrenia
Episod
Pertama
Skizofrenia
o Tahun pertama skizofrenia merupakan periode kritis untuk
menentukan perjalanann penyakit jangka panjang.1
o Respons OAP pada episod pertama skizofrenia lebih baik vs episod
multipel kronik.2
o Penting mengobati episod pertama skizofrenia untuk mencegah
perburukan penyakit yang terjadi pada episod-episod berikutnya.3
1 Birchwood M, dkk. Br J Psychiatry. 1998; 172: 53-59
2 Lieberman J, dkk. Arch Gen Psychiatry 1993; 50: 369-376
3 Robinson D, dkk. Arch Gen Psychiatry 1999; 56: 241-247
35. .
02/27/18 35
Tertundanya pengobatan pada episod pertama
→ pemulihan tidak sempurna atau lambat
tercapainya → luaran penyakit buruk
o Tahun pertama → kekambuhan menyebabkan dampak
negatif yang bisa permanen
o Intervensi dini dan tidak terputusnya terapi → kepulihan
jangka panjang dapat dicapai, mencegah kekambuhan
dan mengurangi beban penyakit dan beban secara
menyeluruh
Bottlender R, dkk. Schizophr Res. 2003; 62: 37-44
36. 36
Perburukan Progresif Terjadi
Pada Episod Awal
Kekambuhan tetap tinggi setelah berespons
pada episod pertama
Angka kekambuhan pertama 81.9 % dalam 5
tahun setelah pulih dari episod pertama
Kekambuhan tetap tinggi setelah berespons
pada episod pertama
Angka kekambuhan pertama 81.9 % dalam 5
tahun setelah pulih dari episod pertama
Perburukan fungsi psikososial dan gejala
penyakit terjadi dalam 5 tahun setelah
munculnya skizofrenia (episod pertama)
Setelah fase ini, penyakit cenderung stabil
Perburukan fungsi psikososial dan gejala
penyakit terjadi dalam 5 tahun setelah
munculnya skizofrenia (episod pertama)
Setelah fase ini, penyakit cenderung stabil
Lieberman JA, dkk. Biol Psychiatry 2001; 50: 884-897
37. 37
Perburukan Fungsi Terjadi Pada
Episod Awal (lanjutan)
Ada hubungan kuat antara kekambuhan
dengan penghentian OAP
Kebanyakan pasien skizofrenia enggan
menggunakan OAP setelah pulih dari fase akut
Ada hubungan kuat antara kekambuhan
dengan penghentian OAP
Kebanyakan pasien skizofrenia enggan
menggunakan OAP setelah pulih dari fase akut
Penghentian OAP prediktor kuat terjadinya
kekambuhan setelah episod pertama
skizofrenia
Perllu menatalaksanai episod pertama
mencegah perburukan
Penghentian OAP prediktor kuat terjadinya
kekambuhan setelah episod pertama
skizofrenia
Perllu menatalaksanai episod pertama
mencegah perburukan
Lieberman JA, dkk. Biol Psychiatry 2001; 50: 884-897
38. Kehilangan Jaringan Otak Paling
Sering Pada Episod-I
38
1. Agarwal et al. Radiology 2010;255:23–41; 2. Brugger et al. Biol Psychiatry 2011;69:495–503; 3. Nickl-Jockschat et al., Eur Arch Psychiatry Clin
Neurosci. 2011;261 Suppl 2:S166–71; 4. Ho et al. Arch Gen Psychiatry 2003;60:585–594; 5. van Haren et al. Biol Psychiatry 2008;63:106–113;
6. Andreasen et al. Biol Psychiatry 2011;70:672–679
Data memperlihatkan abnormalitas terjadi pada
pasien dengan episod pertama dan mengalami
progresif1-5
Data memperlihatkan abnormalitas terjadi pada
pasien dengan episod pertama dan mengalami
progresif1-5
Berkurangnya jaringan otak paling banyak adalah pada
stadium awal penyakit
Berkurangnya jaringan otak paling banyak adalah pada
stadium awal penyakit
Pencegahan kekambuhan sangat bermanfaat di awal
penyakit6
Pencegahan kekambuhan sangat bermanfaat di awal
penyakit6
44. Target Pengobatan Terkini
dan Masa Depan
Sembuh (normal tanpa
obat)
Remisi (gejala ↓↓ dan
fungsi ↑ ↑ , untuk 6
bulan)
Fungsionalitas
Kognisi dan
Tilikan
Resolusi
(Simtom ↓↓)
Episod akut
Respons
Pulih
(“normal”)
2 tahun
44
Agresi dan melukai
diri sendiri ↓↓
Penurunan
simtom
27/02/18
Masa yang akan datang
Terkini
45. 45
Pulih Merupakan Fakta
Pada Skizofrenia (Episod-I)
27/02/18
Persentase Pulih Pada Episod PertamaPersentase Pulih Pada Episod Pertama
49. Jaras Nigrostriatal
Sub. Nig ke striatum
Kontrol motorik
EPS
Kematian neuron
menimbulkan peny. Parkinson
Jaras Tuberoinfundibular
Hipotalamus ke hipofisis
Regulasi hormon
Perilaku maternal, kehamilan
Pengolahan sensorik
Hiperprolaktinemia
Jaras Mesolimbik &
mesokorteks
VTA ke NA, Amigdale, Hipokamous, dan
PFC
. Memori, Motivasi dan respons emosi
. Reward dan keinginan , Adiksi
. Halusinasi
Hiperfungsi mesolimbik → simtom (+)
dan Hipofungsi mesokorteks → simtom
(-) & defisit kognitif
Sistem Dopaminergik
02/27/18 49
50. 27/02/18 50
.
• Efektif untuk gejala
positif tetapi tidak
efektif untuk gejala
negatif, afektif, dan
kognitif
• Tidak mencapai
remisi, pulih dan tidak
bisa mencegah
kekambuhan, 30%
refrakter terhadap
terapi dengan APG-I
APG-I memblok reseptor D2
APG-I
haloperidol, klopromazin,
trifuoperazin (stelazin)
51. Simtom Ekstrapiramidal Sebagai Efek
Samping Antipsikotika: dampak buruknya
Perburukan kognitif akibat
penyakit dan penggunaan
THP
ParkinsonismeDistonia
Isolasi
sosial
Isolasi sosial
Akatisia
Gangguan
Pergerakan
Risiko bunuh
diri dan
kekerasan ↑
Stigma
Isolasi sosial
Gerlach 1999; Hansen 2001; Leong et al 2003
Tardif Diskinesia
(10%)
52. 18 Januari 200818 Januari 2008 SkizofreniaSkizofrenia 5252
APG-I: Obat dan Harapan Palsu
Hanya untuk simptom (+)
Bukan untuk simptom (-)
Klorpromazin
Haloperidol,
Trifluoperazin, dll
Diagnosis yang
menakutkan
52
53. 53
APG-I: Obat dan Harapan Palsu
(lanjutan)
Tidak bisa:
• berpikir jernih
• Merasakan
rasa senang
• memulai &
menyelesaikan
tugas
Simtom negatif tetap
tersisa
APG-I tidak bisa untuk terapi
skizo – frenia
Pikiran - Emosi
Pasien tidak pulih
Terapi >> buruk
dari penyakit
55. Kognisi ↑↑
Kerja
antipsikotika
Antagonis Reseptor Dopamin D2 pada
Pengobatan Skizofrenia
Memblok
reseptor D2
di mesolimbik
Tidak ada
EPS
Reseptor D2
di nigrostriatal
tidak terpengaruh
APG-II
antagonis
reseptor D2
↑↑ aktivitas
reseptor D2
di mesokortek
56. Antagonis Reseptor 5-HT2A pada
Terapi Skizofrenia
Memperbaiki
kognisi
Mencegah
EPS
Merilis DA di
nigrostriatal
Kerja
antipsikotik
Rilis DA di
mesolimbik tidak
terpengaruh
APG-II
antagonis
reseptor
5-HT2A
Merilis DA di
mesokortek
Menghila
ngkan
simtom
afektif
Efek sampng sinrom metabolik
(tidak semua APG-II)
57. APG-II Sebagai Neurogenesis
(pembentukan sel saraf)
Chlan-Fourney et al 2002; Bai et al 2003; Fumagalli et al 2004
Parikh et al 2004; Luo et al 2005; Pillai et al 2006
APG-II meningkatkan BDNF dan NGF pada
hipokampus tikus
Kadar BDNF pada hipokampus tikus menurun
dengan haloperidol dan membaik dengan beberapa
APG-II
27/02/18 57
59. Skizofrenia adalah penyakit menahun
Pengobatan jangka panjang diperlukan
Memertahankan tetap menggunakan obat dalam jangka
lama sangat penting → hasil pengobatan lebih baik
Penyakit Sering Kambuh
59
60. Robinson et al. Arch Gen Psychiatry 1999;56:241–247
Tingginya angka kekambuhan dalam 5 tahun pertama
setelah episod pertama
Kekambuhan(95%CI)
54%
82%
78%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Risiko kambuh I
dalam 2 tahun
Risiko kambuh I
dalam 5 tahun
Risiko kambuh ke-2
Dalam 5 tahun
n=63n=104n=104
CI, confidence interval
Risiko Kekambuhan Tinggi Pada
Episod Pertama
61. Time From Discharge
Kepatuhan Parsial Terjadi Dini dan
Bertambah Buruk dengan Berjalannya Waktu
50%
75%
*
Lam YWF et al. Poster presented at: 42nd Annual Meeting of NCDEU; June 10-13, 2002; Boca Raton, Florida.
†
Weiden PJ, Zygmunt A. J Prac Psych Behav Hlth. 1997;March:106-110.
* † †
Hingga 25%
62. • Setiap kekambuhan akan memperlambat kepulihan dan perjalanan
penyakit akan semakin buruk.1,2
– Berkurangnya pencapaian fungsional, semakin sulit mencapai kembali fungsi
sebelumnya, dan semakin kebal dengan terapi
1. Kane. J Clin Psychiatry 2007;68(suppl 14):27–30;
2. Kane. CNS Spectr 2007;12:21–26; 3. Wiersma et al. Schizophr Bull 1998;24:75–85
0
5
10
15
20
25
30
1st episode (n=82) 2nd episode (n=49) 3rd episode (n=27) 4th episode (n=15)
Episode number
Dutch 15-year prospective study
of first-episode patients3
SimtomPsikotik
yangmenetap(%) Dampak Buruk Kekambuhan
Gejala yang menetap meningkat dengan bertambahnya episod 3
63. Pengaruh Kekambuhan Terhadap Otak
Kekambuhan multipel mengakibatkan terjadinya
neurodegenerasi
Nair TR et.al. Psyc Res 1997; 74:141-150
Lieberman JA et.al. J.Clin Psychiatry. 1996:57 (suppl.9):5-9
64. Perlunya Penggunaan OAP
Terus-Menerus
NICE 2002 (1.4.5)64
OAP merupakan
pilihan utama untuk
mencapai fase
penyembuhan
skizofrenia
OAP merupakan
pilihan utama untuk
mencapai fase
penyembuhan
skizofrenia
Tujuan utama adalah
mecegah kekambuhan
dan memertahankan
tetap stabil seperti
layaknya orang normal
Tujuan utama adalah
mecegah kekambuhan
dan memertahankan
tetap stabil seperti
layaknya orang normal
Obat juga diperlukan
untuk efektifnya
tatalaksana lain
(psikoterapi,
rehabilitasi)
Obat juga diperlukan
untuk efektifnya
tatalaksana lain
(psikoterapi,
rehabilitasi)
66. Dampak Ketidakpatuhan
Terhadap OAP
NICE 2002 (1.4.5)66
Meningkatnya berat
gejala
Berkurangnya kualitas
hidup terkait kesehatan
Berkurangnya fungsi
Meningkatnya
kekerasan
Meningkatnya berat
gejala
Berkurangnya kualitas
hidup terkait kesehatan
Berkurangnya fungsi
Meningkatnya
kekerasan
Meningkatnya
penyalahgunaan zat
Meningkatnya risiko
bunuh diri
Meningkatnya biaya
pengobatan
Meningkatnya risiko
kekambuhan/rawat
inap
Meningkatnya
penyalahgunaan zat
Meningkatnya risiko
bunuh diri
Meningkatnya biaya
pengobatan
Meningkatnya risiko
kekambuhan/rawat
inap
67. Pengobatan Intermiten vs
Terus-menerus
• Angka kekambuhan lebih tinggi pada pasien skizofrenia dengan terapi
yang intermiten vs terus-menerus1
1. Kane JM, et al. N Engl J Med. 1996;334:34-41.
2. Carpenter WT, et al. Am J Psychiatry . 1990;147:1138-1148.
3. Herz MI, et al. Arch Gen Psychiatry . 1991;48:333-339.
4. Jolley AG, et al. BMJ. 1989;298:985-990.
5. Jolley AG, et al. BMJ. 1990;301:837-842.
6. Pietzcker A, et al. J Psychiatr Res. 1993;27:321-339.
7. Schooler NR, et al. Schizophrenia Res. 1993;9:260.
68. Kekambuhan Memperburuk Penyakit
Otak-toksik
Otak mengecil ↑
Derajat dan lama mencapai
sembuh berikutnya ↓↓
Disabilitas ↑↑
Resisten terhadap terapi ↑↑
Wyatt 1991; Gilbert et al 1995; Almond et al 2004 68
69. Kekambuhan Memperburuk Penyakit
Wyatt 1991; Gilbert et al 1995; Almond et al 2004 69
Psiko-toksik
Beratnya penyakit ↑↑
Ketidakberdayaan dan kehilangan kepercayaan
diri↑↑
Agresi terhadap diri sendiri/orang lain, bunuh diri,
risiko penyalahgunaan obat dan alkohol ↑
Semakin buruk kondisi pasien semakin besar
dampak kekambuhan
70. Kekambuhan Memperburuk Penyakit
Wyatt 1991; Gilbert et al 1995; Almond et al 2004 70
Sosio-toksik
Integrasi sosial dan pekerjaan ↓↓
Melelahkan keluarga, perasaan bersalah,
dampak finansial , ekspresi emosi ↑, jaringan
sosial ↓
Dampak terhadap staf medik
Rawat inap dan peningkatan biaya
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Excessive motor or verbal activity is the hallmark of agitation, which also may manifest as irritability, uncooperativeness, vocal outbursts or abuse, threatening gestures or language, physical destruction, and assault. During this period, patients may also exhibit decreased sleep, rapid fluctuations of the symptoms over time, and personal distress resulting from these symptoms.
Reference:
Citrome L. Atypical antipsychotics for acute agitation. Postgrad Med 2002;112(6):85-96.
Angka kejadian kepatuhan parsial terhadap pengobatan terus meningkat seiring perjalanan waktu dan dimulai semenjak pasien mulai meninggalkan rumah sakit.
Suatu penelitian dari Lam tentang kepatuhan pengobatan terungkap, bahkan dalam kondisi pengawasan yang ketat dalam pengobatan (melalui caregiver, penghitungan jumlah obat, laporan pasien, dan pengukuran kadar obat dalam plasma) menunjukkan angka ketidakpatuhan parsial yang semakin meningkat dalam kuran waktu 7-10 hari yakni sebanyak 15-25% pasien yang tidak patuh minum obat. Dan tren ini terus berlanjut, berdasarkan literatur, minimal 50% pasien akan menjadi tidak patuh dalam waktu 1 tahun, dan sebayak 75% pasien tidak patuh dalam kurun waktu 2 tahun
References
Lam YWF et al. Poster presented at: 42nd Annual Meeting of NCDEU; June 10-13, 2002; Boca Raton, Florida.
Weiden PJ, Zygmunt A. J Prac Psych Behav Hlth. 1997;March:106-110.
Dari penelitian Nair 1997,terlihat bahwa terjadinya neurodegenerasi otak pada pasien yang mengalami multipel relaps dimana terjadinya
Atropi pada bagian otak (hilangnya “grey matter”) – terlihat yang ditandai bagian warna merah yang semakin besar seiring terjadinya
Multipel relaps