2. 2000
1998
cisco memimpin dunia dalam menyediakan hardware, software dan jasa.
kapitasi pasar cisco melewati 100 miliar USD. Pengamat industri memprediksikan cisco akan masuk 3 besar
perusahaan yang mendominasi pasar.
1997
menurut fortune 500, termasuk ke dalam urutan ke 5 besar untuk pengembalian revenue dan pengembalian asset.
1993
cisco mengeluarkan 4 jenis router, yaitu router 4000, 7000, 2000, dan 3000.
1992
1990
1988
1984
Nama cisco system diubah menjadi cisco system, Inc. Dengan meningkatnya perkembangan internet maka permintaan
pasar untuk produk cisco semakin meningkat.
Bosack dan learner meninggalkan perusahaan dan menjual saham mereka . Kepergian mereka membuat mouridge
bebas melanjutkan rencannya membangun struktur managemen yang lebih disiplin dan terdesentralisasi. Mauridge
mempertahankan organisasi fungsional mereka.
Valentine (wakil ketua dewan cisco) menunjuk john moridge sebagai CEO. John moridge membuat tim managemen
cisco tetapi ternyata bentrok dengan para pendiri cisco yaitu bosack dan learner.
Didirikan pertama kali tahun 1984 oleh bosack dan sandy lerner, diberinama cisco system dengan produk
unggulannya gateway server kecil.
4. Ketidakmampuan sistem yang ada untuk menangani kegiatan transaksi Cisco sehari-hari yang semakin berkembang
menjadi permasalahan utama yang tidak bisa diabaikan.
Terlalu banyak perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan yang dilakukan kepada sistem yang ada
Tidak ada pekerja yang berani mengambil inisiatif untuk mengganti sistem yang ada dengan yang lebih baik, hanya
diperbaiki saja.
Seringnya terjadi kegagalan sistem (system down) yang diakibatkan karena terlalu banyak kustomisasi yang dilakukan
pada sistem
Terjadi perang antar stanford dan cisco system tentang teknologi pengembangan multi protokol router yang dibuat oleh
teknisi stanford digunakan oleh cisco karena cisco membayar akan hal itu.
5. Pengaksesan inti aplikasi database
Cisco yang pada dasarnya memang
tidak memiliki kompatibilitas
Pete Solvik
bergabung dengan
Cisco pada bulan
Januari 1993 sebagai
Chief Informatin
Officer (CIO)
perusahaan.
Kinerja system yang ada
mengalami kerusakan dan merusak
database pusat milik Cisco
6. Menanggulangi masalah yang terjadi pada kegagalan total Cisco sebelum melakukan implementasi
ERP
Menangani pemrosesan dan volume transaksi untuk perkembangan bisnis Cisco
Tiap unsur ERP dapat bekerja pada masing-masing area spesifiknya
Mengintegrasikan system yang masih terpisah
Memenuhi kebutuhan perusahaan yang semakin meningkat.
7. Memilih Produk
ERP
Oracle sebagai vendor ERP
Pergi ke Dewan
Merumuskan perencanaan waktu dan biaya
Anggota tim dari seluruh Cisco
ditempatkan ke salah satu dari lima
"track" (tim proses area).
Menentukan Tim
Imlementasi
Dengan menggunakan pendekatan ini,
Implementasi
anggota tim terbagi atas beberapa
Oracle
serangkaian fase yang disebut
Conference Room Pilot (CRP)
Kesalahan pasca
Di awal penerapannya, kinerja bisnis secara
keseluruhan menurun drastis. Sistem mengalami
down hampir satu kali sehari. Permasalahan terdapat
pada arsitektur dan ukuran perangkat keras.
implementasi
Faktor
Keberhasilan
8. 1
Menentukan tim
investigasi untuk
melakukan observasi
pasar.
Strategi :
membangun pengetahuan
sebanyak mungkin atas
pengalaman dari orang lain.
2
Menentukan produk
cisco bekerja sama
dengan KFMG.
Tim investigasi
mengidentifikasi yang
tebaik.
Tim menuliskan
permohonan RFP
untuk dikirim ke
vendor
9. Alasan
terpilihnya
oracle
sebagai
vendor
ERP
Oracle memiliki kemampuan manufaktur yang baik dibandingkan
vendor lainnya.
Oracle membuat beberapa janji mengenai pembangunan jangka
panjang untuk paket yang akan diimplementasikan.
Tingkat fleksibilitas yang ditawarkan oleh Oracle cukup
menggiurkan Cisco, dan Cisco juga memiliki alasan lain untuk
percaya bahwa Oracle termotivasi untuk membuat proyek ini
sukses
10. &
Gambar 5 Perencanaan Waktu Implementasi
Gambar 6 Perencanaan Biaya Implementasi
Selanjutnya, Cisco melakukan perhitungan biaya untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari
para dewan. Namun, proses ini menjadi agak tersendat dikarenakan kekhawatiran dalam
pengeluaran biaya yang besar.
11. 20 orang
100 orang
Anggota tim dari seluruh Cisco ditempatkan ke salah satu dari lima "track" (tim
proses area).
Pemimpin sistem informasi Cisco
Order Entry Track
Manufacturing Track
Finance Track
Sales/Reporting Track
Technology Track
Pemimpin bisnis Cisco
Konsultan bisnis dan TI
SDM tambahan dari bisnis sebagai
anggota tim.
12. Selama CRP1, anggota
tim menghasilkan
script rinci yang
mendokumentasikan
tujuan dan prosedur
yang digunakan untuk
menyelesaikan proses.
Berbeda dengan CRP0,
anggota tim dengan
hati-hati
mendokumentasikan
masalah yang
ditemukan.
CRP2 dan CRP3
CRP1
CRP0
CRP0 dimulai dengan
melatih tim
implementasi dan
menyiapkan lingkungan
teknis. Pengalaman tim
selama tahap CRP0
menemukan kenyataan
bahwa tanpa sejumlah
perubahan, maka
perangkat lunak tidak
akan mampu
mendukung kerja
perusahaan secara
efektif dan perubahan
yang dilakukan akan
substansial (besar).
Tujuan akhir dari CRP2
adalah untuk memulai
pengujian sistem, baik
perangkat keras dan
perangkat lunak.
Fokus CRP3 adalah
pada pengujian sistem
lengkap dan menilai
kesiapan perusahaan.
13. • Di awal penerapannya, kinerja bisnis secara keseluruhan menurun drastis.
Sistem mengalami down hampir satu kali sehari. Permasalahan terdapat pada
arsitektur dan ukuran perangkat keras.
• Selain itu, masalah lain adalah kesalahan perusahaan karena tidak menguji
sistem dengan jumlah basis data yang besar, sesuai dengan volume yang
dibutuhkan oleh proses bisnis Cisco.
• Dalam retrospeksi, jelas bahwa itu adalah kesalahan perusahaan dalam
pengujian akhir dari sistem.
14. Manajemen puncak memberikan dukungan penuh untuk proyek
sejak awal proses ini dimulai.
Integrasi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mereka
menyadari kegiatan dan tugas mereka.
Perencanaan yang tepat
Perencanaan anggaran yang tepat
Cisco memilih KPMG sebagai konsultan dan mitra integrasi yang
baik dan Oracle sebagai vendor yang kuat secara finansial.
15. KESIMPULAN
SARAN
•
•
•
•
•
Tujuan dari implementasi ERP di Cisco
tercapai.
Sistem yang dihasilkan dari implementasi
ERP dapat memenuhi kebutuhan dari
proses bisnis perusahaan.
Implementasi ERP dapat diterima dari
manajemen atas sampai bawah.
Kapitalisasi Cisco meningkat setelah ERP
diimplementasikan.
•
•
Jika memakai jasa sebuah konsultan, maka
sebaiknya Cisco melakukan evaluasi dengan
melihat perkembangan sistemnya agar tidak
terjadi kesalahan seperti pada awal
implementasi yang berhubungan dengan
masalah konfigurasi sistem dan daya tampung
sistem.
Melakukan perencanaan biaya dan
implementasi yang akan memfokuskan Cisco
dalam proses implementasi.
Uji coba implementasi ERP disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
16. Austin, R. D., Nolan , R. L., & Cotteleer, M. J. (2002). Cisco
Systems, Inc.: Implementing ERP. Harvard Business School, 1-19.
ERP Team. (2007). When The Combined Workforce Is Put To Use.
Dipetik 10 23, 2012, dari ERP Implementation:
http://www.implement-erp.com/cisco-erp-implementation.html
Vissell, M. (2004). Routing The Path to End-To-End
Communication. ISM 158.