SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MARET 2014/JUMADIL AWAL 1435 67
Jendela
Keluarga
celah
mengajakumatnyauntukberpikirdanmenyentuhjiwanya
melalui kisah-kisah dalam kitab suci-Nya. Kekuatan cerita
mampu masuk ke alam bawah sadar manusia, sehing-
ga terekam lebih kuat dalam memori. Cerita juga me-
mungkinkan seseorang mendapat hikmah tanpa merasa
digurui.
Para ahli pendidikan sangat meyakini bahwa bercerita
menguatkan hubungan antara anak-anak dengan orang-
tua. Terlebih jika yang diceritakan adalah kisah-kisah te-
ladan yang bersumber dari al-Qur`an dan Hadits yang
disampaikan dengan cara menarik.
Sebagian ulama terdahulu berpendapat bahwa cerita
merupakan salah satu senjata Allah yang dapat meneguh-
kan hati para wali-Nya. Cerita memiliki keindahan yang
mengandung kenikmatan tersendiri. Imam Abu Hanifah
berkata, “Kisah-kisah tentang para ulama dan perbuatan
baik mereka lebih saya sukai daripada ilmu fiqih. Sebab,
kisah itu merupakan adab suatu kaum yang mempunyai
pengaruh yang besar dalam menarik perhatian dan me-
ningkatkan kecerdasan berpikir seorang anak.”
Namun, mengapa lebih banyak orangtua khususnya
ayah yang memilih menghabiskan waktu di dunia peker-
jaannya. Banyak yang berpikir itulah yang akan mem-
bahagiakan dan lebih penting untuk diberikan kepada
anak-anaknya. Wahai para ayah, ketahuilah bahwa jiwa
anak-anak sesungguhnya haus akan sentuhan jiwa yang
disampaikan melalui kisah-kisah penghantar tidur.
Simak apa yang disampaikan Obama, “Surga kecil
yang saya nanti-nantikan ialah saat saya bisa duduk-duduk
dengan putri saya yang berusia enam dan tiga tahun,
lantas malamnya membacakan buku untuk mereka,
kemudian membaringkan mereka ke ranjang. (American
Libraries, Agustus 2005). Penulis buku Bahagia Mendidik,
Mendidik Bahagia.
OLEH IDA S. WIDAYANTI*
FOTO:MUHABDUSSYAKUR/SUARAHIDAYATULLAH
Kakak, tahu nggak, tadi tiba-tiba ada
bocah yang waktu itu ikut acara do-
ngengnyamperinaku,terusbilang,‘Kak,
kapan banjir lagi ya? Aku pengen dengar dongeng lagi nih’.”
Demikian sebuah pesan singkat yang diterima oleh
seorang pendongeng, yang beberapa waktu lalu aktif
memberikan hiburan edukatif pada anak-anak korban
banjir di pengungsian. Ia tidak menyangka hal kecil yang
dilakukannya sangat berkesan di hati anak-anak korban
banjir. Yang membuat ia takjub yaitu pernyataan anak
yang “berharap banjir lagi” hanya karena ingin mende-
ngarkan dongeng.
Kisah di atas sepertinya sebuah lelucon. Namun itu
nyata terjadi. Sebuah fakta yang sulit dipungkiri bahwa se-
mua anak suka cerita, dongeng atau kisah. Sejak dahulu
kala, di seluruh dunia, anak-anak bahkan orang dewasa
sekalipun menyukai cerita. Di Inggris suatu kali pernah di-
adakan jajak pendapat pada orang-orang dewasa. Perta-
nyaannya mengenai saat apakah mereka merasa bahagia
di masa kecilnya dulu. Jawaban terbanyak mereka, “Pada
saat orangtua mereka membacakan buku atau cerita.”
Mendiang Steve Jobs, pendiri Apple, pernah membo-
corkan rahasia kehebatannya dalam membuat materi
presentasinya yang sangat menarik. Ia menyebutkan tips
pertamanya adalah ‘buatlah kisah yang menarik hati dan
pikiran’. Alasannya menurut Jobs: “Human have been
telling stories for thousands of years.” Ya, manusia sudah
bercerita sejak ribuan tahun lalu. Terlihat ukiran di gua-
gua atau candi-candi yang menunjukkan bahwa mereka
sesungguhnya sedang mengungkapkan kisah melalui
gambar.
Cerita, diyakini merupakan metode komunikasi
universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia.
Al-Qur`an pun banyak berisi kisah atau cerita. Allah Ta’ala
Saatnya
Ayah Berkisah
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com68
Peran ibudalam Ghazwul Fikr
mar’ah
Sangatlah penting setiap
ibu mempelajari paham-
paham ghazwul fikr
beserta bahayanya seperti
liberalisme, sekularisme,
pluralisme dan lain-lain.
“
Ngapain repot-repot sekolah
tinggi-tinggi, toh nanti
tetap di dapur alias jadi ibu
rumah tangga.” Kalimat
tersebut tidak asing lagi bagi
perempuan, sebab memang
ditujukan kepadanya. Ada anggapan
yang keliru bahwa seorang wanita
tugasnya hanya di dapur. Padahal,
aktifitas memasak dan tataboga
kerumahtanggaan lainnya pun
membutuhkan ilmu.
Dari banyak kasus dan literatur,
sejatinya menjadi seorang ibu itu
tidaklah mudah. Sebab, perempuan
tak hanya menjadi istri, tapi juga
menjadi pendamping setia sekaligus
pendidik bagi anak-anaknya. Terutama
harus selalu tangkas dan benar
dalam menjawab dan menanggapi
pertanyaan-pertanyaan kritis sang
anak. Maka itu, seorang ibu haruslah
sosok pembelajar yang selalu ingin
tahu.
Sebagai wanita, kita dituntut tak
kenal lelah dalam belajar, kepada
siapa dan di mana pun. Namun harus
disadari, status akademik bukanlah
jembatan untuk mendapatkan
kedudukan bergengsi di mata manusia.
Esensi ilmu adalah sebagai bekal dalam
mengarungi bahtera rumah tangga
yang akan melahirkan jiwa-jiwa terbaik
kelak.
Tantangan Zaman
Demikian pula terhadap anak,
pilihan hidupnya akan terbentuk sesuai
pendidikan yang telah didapatkannya,
terutama pendidikan dari guru
pertamanya yaitu ibu. Karena itu, jika
seorang ibu tidak mempersiapkan
anaknya untuk menghadapi berbagai
problem pada zaman ini, maka mereka
akan linglung dalam menentukan jalan
hidupnya.
Karakter anak ditumbuhkan oleh
seorang ibu agar kelak ia memiliki
frame yang benar tentang hidup ini,
ke mana akan menuju, dan bagaimana
menjalaninya. Terutama kasadaran
sang belia terhadap perang gaya hidup
yang berlangsung massif saat ini yaitu
perang pemikiran (ghazwul fikr).
Sejak dulu hingga kini, perang
terhadap Islam tidak saja berlangsung
secara fisik sebagaimana kita saksikan
di Suriah, Rohingya, atau Palestina.
Sungguh banyak jiwa yang mengalami
kematian lewat perang fisik ini. Namun,
kita harus menyadari, saat ini telah
berlangsung pula perang yang boleh
jadi sama hebatnya dengan perang fisik,
yaitu ghazwul fikr.
Walau tidak menimbulkan
kematian secara fisik, namun
perang pemikiran dapat memorak-
morandakan pondasi ideologi
seseorang, bahkan merusak tatanan
moral sebuah komunitas dan
mematikan mentalnya. Sebut saja
misalnya gencarnya budaya pacaran,
pesta pora, musik, fashion, dan lain
sebagainya. Pelan tapi pasti telah
mereduksi sikap remaja dan anak anak
bangsa ini menjadi permisif.
Setiap rumah di negeri ini, bahkan
dunia, mendapatkan gempuran
ghazwul fikr setiap hari. Yang
baik diputarbalik menjadi sebuah
keburukan dan ketinggalan zaman.
Sebaliknya, kemunkaran dipersepsi
sebagai sesuatu yang maju, hebat,
keren, asyik, dan modern. Mereka
mengkampanyekan kebebasan untuk
melakukan apa pun (liberalisme).
Intelektual Muslim Adian Husaini
mengatakan, virus-virus liberal yang
bergentayangan di masyarakat saat
ini tak ubahnya seperti hama yang
menggerogoti tanaman. Jika dibiarkan
dan tidak ditanggulangi tentu akan
semakin menyebar dan menebarkan
penyakit keraguan serta kebingungan
dalam memahami Islam.
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Oleh Sahlah al Ghumaisha*
MARET 2014/JUMADIL AWAL 1435 69
Jendela keluarga
menanamkan adab dan perilaku
terpuji. Ia mengatakan, seorang bayi
dilahirkan dengan membawa fitrah
murni dan lembaran tabiat putih.
Apabila jiwanya yang masih kosong itu
ditemukan dengan perilaku tertentu,
maka itu akan terlukis dan terpahat
dilembaran putih tersebut.
“Kemudian hasil pahatan itu
akan tetap ada, bahkan bertambah
sedikit demi sedikit sampai memenuhi
setiap sudut dan menjadi sifat utama
yang menolak segala sesuatu yang
berseberangan dengannya,” demikian
nasihat mantan Rektor Universitas Al-
Azhar, Mesir ini.
Pemeran utama dalam melawan
ghazwul fikr yang merusak akhlak anak
adalah ibu. Selain mendidik untuk
pembentukan akhlak, seorang ibu
pun harus mempelajari paham-paham
yang telah menjadi asupan empuk
dari ghazwul fikr seperti liberalisme,
sekularisme, pluralisme dan isme-isme
sesat lainnya.
Sangat penting bagi seorang ibu
menjaga antibody anaknya dalam
menghadapi ghazwul fikr. Di sinilah
pentingnya memahami bahwa tugas
seorang ibu tidak melulu identik
dengan kata sumur, kasur, dan dapur.
Seorang ibu, calon ibu, dan juga calon
istri, harus tetap belajar, belajar, dan
belajar sebagai bekal untuk menjaga
kefitrahan diri dan anaknya.
Sebagai penutup, ada baiknya kita
renungkan nasihat ulama masyhur,
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, yang
mengatakan bahwa barang siapa yang
dengan sengaja tidak mengajarkan apa
yang bermanfaat bagi anaknya dan
meninggalkannya begitu saja, berarti
dia telah melakukan suatu kejahatan
yang sangat besar. Kerusakan pada diri
anak kebanyakan dari sisi orangtua
yang meninggalkan mereka dan tidak
mengajarkan kewajiban-kewajiban
dalam agama berikut sunnah-
sunnahnya. Alumni STIS Hidayatullah
Balikpapan, kini mahasiswa
Pascasarjana Pemikiran Islam,
Universitas Muhamadiyah Surakarta &
Santriwati Padepokan Lir Ilir
foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah
69
Dampaknya dari “hama’ ini dapat
dilihat pada sekitar 10-20 tahun
mendatang. Kita akan melihat,
bagaimana akhir pertarungan
pemikiran ini pada masa-masa itu. Apa
yang akan terjadi, dan apakah upaya
dekonstruksi bangunan Islam ini akan
berhasil.
Untuk itu, sangatlah penting
setiap ibu mengetahui perkembangan
informasi dan ilmu pengetahuan di era
global, terutama ikut serta mempelajari
paham-paham ghazwul fikr beserta
bahayanya seperti liberalisme,
sekularisme, pluralisme dan lain-lain.
Karena ibu adalah madrasah pertama
bagi anak-anaknya.
Waspada dini
Siapa cepat dia dapat. Kalimat
tersebut jika ditarik ke dalam kerangka
pembentukan akhlak, tidak berlebihan
kita memaknainya bahwa apabila
seorang ibu sedini mungkin telah
mendidik dan berhasil mengarahkan
anaknya, maka ia akan tetap berada
dalam lingkup fitrahnya hingga dewasa.
Sekiranya tidak ada kepedulian
terhadap pembentukan akhlak anak
sejak dini, lambat laun mereka bisa
saja terjerembab mengikuti arus
ghazwul fikr yang dikendalikan oleh
korporasi media Islamophobia. Jika
seorang ibu tidak membina anaknya
sejak dini, maka akan ada pihak lain
yang akan membina mereka. Televisi
dan media elektronik lainnya akan
menjadi penuntunnya, menggantikan
peran orangtua yang super sibuk di luar
rumah.
Pembentukan akhlak anak sangat
dibutuhkan agar hubungan sosial
kemasyarakatannya menjadi tepat dan
terarah. Bukan waktu yang singkat
untuk melakukan semua itu, bahkan
seumur hidup.
Ibnu Qayyim mengatakan, ”Sesuatu
yang sangat dibutuhkan oleh anak-
anak adalah perhatian besar terhadap
perilakunya. Karena seorang anak
tumbuh sesuai dengan kebiasaan yang
ditanamkan oleh pembimbingnya
pada masa kecil. Karena itu, kita
melihat begitu banyak orang yang
perilakunya menyimpang disebabkan
pendidikannya pada waktu kecil.”
Selain itu, Asy Syaikh Muhammad
al-Khidhr Husain mengingatkan
kepada orangtua tentang pentingnya
memanfaatkan masa kecil untuk
foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com70
Mendidik Ala
Ibunda Para Ulama
tarbiyah
Ibu adalah sebaik-baik
madrasah (sekolah) dan
pengasuh bagi anak-
anaknya.
T
idak seorang pun dari
ulama terlahir dan
dibesarkan dengan hati
yang dengki, keburukan
dan hal-hal buruk lainnya.
Mereka semua dibesarkan dari kasih
sayang, cinta, ilmu, kebaikan dan
pemberian yang tanpa batas.
Salah satu di antaranya ialah Hasan
al-Bashri; ulama dan cendikiawan
Mus­lim yang namanya tidak asing
lagi di kalangan para penuntut ilmu.
Ia se­orang alim yang luas dan tinggi
il­munya, terpercaya, ahli ibadah dan
juga fasih dalam berbicara. Ka­ta-kata
yang keluar dari bibirnya mam­pu
membuat orang-orang yang men­de­
ngar­kannya mengucurkan air mata.
Ia hidup di masa awal kekhalifahan
Umayyah. Ia ulama ternama di era
tabi’in dan murid para Sahabat. Salah
satu gurunya adalah Amirul Mukminin
Umar bin Khaththab.
Di belakang seorang ulama se­ting­
kat Hasan al-Basri inilah ada seorang
wanita yang bernama Khairah. Ia ibu
dari 2 ulama kelahiran Bashrah, salah
satunya ialah Hasan bin Yasar al-Bashri
atau lebih dikenal dengan nama Hasan
al-Bashri. Khairah adalah  pembantu
salah seorang istri Nabi Muhammad
yang bernama Ummu Salamah.
Sebagaimana kita ketahui, Ummu
Sala­mah adalah salah satu wanita
yang banyak meriwayatkan Hadits
dari Rasulullah setelah Aisyah RA.
Um­mu Salamah sangat menyayangi
Khai­rah yang dibuktikan dengan di­
an­tarkannya Khairah menjadi wanita
mu­lia yang mencintai ilmu. Ibunda
Ha­san al-Basri ini hafal al-Qur’an sejak
umur 12 tahun.
Iyyas bin Muawiyah, salah seorang
ulama berkata, “Saya tak menemukan
orang yang lebih saya hargai dari
Khairah. Bahkan saya menganggap ia
lebih pandai dari putranya, Hasan Al-
Bashri, dalam ilmu dan ibadah!”
Selain menjadi pembantu, ia ada­
lah seorang ibu yang sama sekali ti­dak
melalaikan kewajibannya ter­ha­dap
anak dan suaminya. Ketika be­kerja,
Hasan (al-Bashri) turut serta ber­sa­
manya. Bahkan suatu ketika, Hasan
pernah disusui oleh Ummu Salamah
dikarenakan ibundanya sedang keluar
memenuhi tugas dari Ummu Salamah.
Ketika Hasan al-Bashri berusia 14
tahun, Khairah dan Yasar (ayah Hasan)
pindah ke Bashrah yang pada saat itu
dikenal sebagai pusat ilmu dan ulama,
seperti Abdullah bin Abbas RA. Tempat
ini dianggap sangat baik oleh kedua
orang tua Hasan untuk memperdalam
ilmu. Tempat ini pulalah kelak Hasan
al-Bashri sangat dikenal dan dijadikan
tujuan oleh para penuntut ilmu.
Julukan “Al-Bashri” itu merujuk kepada
kota tempat tinggalnya.
Karena ketinggian ilmunya
inilah Khairah menjadi panutan bagi
anak-anaknya. Hingga akhirnya dari
rahimnya dan dengan tangannya, ia
mampu mengantarkan anak-anaknya
menjadi seoarang ulama besar. Ia telah
membuktikan bahwa sosok ibu sangat
memberi peran pada sekolah pertama
dan utama bagi anak-anaknya. Sosok
ibu pulalah yang bisa memberikan
lingkungan terbaik bagi putra-
putrinya dalam menjalani masa-masa
perkembangan awal hidupnya.
Selain Khairah, salah satu ibu yang
sangat berperan dalam pendidikan
anaknya adalah ibunda Imam Asy-Syafi,
ulama pencetus ilmu Ushul Fiqh. Imam
As-syafi’i ditinggal wafat ayahnya sejak
kecil, tetapi Allah memberikan
karunia yang besar kepadanya berupa
ibu yang sangat paham pentingnya
ilmu. Imam Syafi’I membuktikan bahwa
kemiskinan dan keyatiman bukan
penghalang dalam menuntut ilmu.
Juga, kemauan ibundanya yang begitu
kuat membuat semangat Imam Syafi’i
menyala-nyala dalam menggapai ilmu.
Setelah tinggal beberapa lama
di Gaza, Asqalan, dan Yaman, Imam
Syafi’i kecil dibawa oleh ibunya ke
negeri Hijaz. Ia dimasukkan ke dalam
kaumnya (kabilah al-Azdi). Ibunda
Imam Syafi’i adalah keturunan kabilah
al-Azdi. Dan mulailah Syafi’i menghafal
al-Qur’an hingga berhasil menghafal
seluruhnya di usia 7 tahun.
Salah satu bukti perhatian ibunda
Imam Syafi’i terhadap ilmu, ia tidak
mem­bukakan pintu untuk Syafi’i ke­
tika pulang dari majelis salah seorang
ulama. Dengan itu ibundanya ber­
mak­sud, agar Syafi’i kembali ke majelis
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Oleh Miftahul Jannah*
MARET 2014/JUMADIL AWAL 1435 71
Jendela keluarga
pada masa-masa tersebut. Pada
saat itu, otak seorang anak mampu
menyimpan informasi dengan luar
biasa. Kemudian seiring bertambahnya
usia, kemampuan itupun semakin
berkurang. Di sinilah peran seorang
ibu sangat dibutuhkan semenjak anak
lahir hingga masa taman kanak-kanak
yang merupakan masa keemasan
baginya. Namun, banyak orang yang
tak menyadarinya. Para ibu sibuk
dengan karir dan tak ada waktu untuk
memperhatikan anaknya, sehingga
pendidikan mereka terabaikan.
Hasan al-Basri pernah ditanya se­
orang sahabatnya tentang bagaimana
cara ia mendidik anaknya hingga men­
jadi berhasil. Imam Hasan Basri men­
ja­wab, “Aku mulai mendidik anakku
semenjak aku belum menikah.”
“Bagaimana mungkin Anda
mendidik anak Anda sebelum
menikah?“ tanya sahabatnya lagi
dengan penuh keheranan.
“Ya, aku mendidik anakku sebelum
aku menikah, dengan cara aku memilih
calon istri yang baik yang bakal menjadi
ibu dari anak-anakku. Dengan istri yang
baik kelak akan menjadi ibu yang akan
melahirkan dan mendidik anak-anakku
dengan baik.”
Hasan al-Basri, Imam As Syafi’i, dan
Imam Ahmad hanyalah contoh kecil
bahwa bakat dan kemampuan tidaklah
datang secara kebetulan. Melainkan
harus dibangun dan direkayasa sejak
dini. Jika Imam Syafi’i, Imam Ahmad,
dan Hasan al-Basri menjadi ulama
dan imam besar di kemudian hari, itu
adalah jasa dari ibunya.
Ini merupakan suatu gambaran
bahwa kehadiran ibu menjadi penting
dalam mendidik anak-anak. Kemajuan
suatu negara bisa ditentukan oleh
seberapa besar kepedulian seorang ibu
dalam mendidik anak-anaknya. Karena
anak-anak itulah yang kemudian
kelak menjadi pengganti pemimpin-
pemimpin bangsa saat ini. wallahu
a’lam bishshowab. Alumni STIS
Hidayatullah Balikpapan, sekarang
kuliah di Magister Pemikiran Islam
Universitas. Muhammadiyah Surakarta.
71
Imam Ahmad anak tunggal, demi­
kian pula Imam Syafi’i. Masing-masing
ibu mereka memberikan perhatian
se­ca­ra penuh untuk putra-putrinya.
Dan buah dari perhatian yang besar
itu tampak jelas hasilnya. Kedua putra
itu menjadi ulama terkemuka di jagad
ra­ya ini.
Pentingnya Peran Ibu
Jelaslah, peran ibu sangatlah
penting dalam membentuk, mendidik
juga sebagai uswah bagi putra-putrinya.
Terutama pada awal-awal kehidupan
anak. Masa itu merupakan saat yang
paling efektif dalam pembelajaran
anak dan amat menentukan masa
depannya, karena kapasitas intelektual
anak berkembang dengan pesat
foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah
tersebut hingga mendapatkan ilmu.
Imam Nawawi menceritakan bagai­
mana peran ibu di belakang pe­ngua­
saan Imam Syafi’i terhadap fiqh. Ibu
Imam Syafi’i memiliki kecerdasan ting­
gi, tapi miskin. Namun bisa dika­ta­kan,
kesetiaannya berada di belakang sang
anak, itulah menjadikan Imam Syafi’i
menjadi ulama sejati hingga saat ini.
Ada kesamaan antara ibunya
Imam Syafi’i dan ibunya Imam Ahmad
bin Hambal. Ibunda Imam Ahmad
juga menjadi janda saat berumur 30
tahun. Ia lebih memilih menyendiri
agar dapat memberikan perhatian dan
kasih sayangnya kepada Ahmad secara
penuh. Ibu Imam Ahmad memilih
ilmu sebagai jalan hidup bagi putranya,
sebagaimana Ibunda Imam Syafi’i.
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72
Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari
konsultasi keluarga
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72
Hukum Bertato
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Akhir-akhir ini tradisi mentato tubuh semakin
marak. Ada jenis tato yang bisa dihapus, tetapi ada
juga yang permanen. Yang pasti kedua jenis tato ter­
se­but sama-sama berbiaya mahal. Pertanyaan saya,
ba­gaimana hukum bertato menurut pan­da­ngan sya­
riat? Bagaimana status hukum shalatnya orang yang
ber­tato, baik yang mengenai bagian tu­buh yang wajib
wudlu maupun bagian tubuh yang lain. Bukankah
ketika mandi jinabat tetap harus ter­­
kena air?
Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
M. H
Lamongan, Jawa Timur
Jawab:
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Kaum Muslim tidak sepatutnya meniru atau me­
ngi­kuti peradaban Barat yang materialistik, memuja
fisik dan nafsu. Para pengikut budaya ini, baik pria
maupun wanita tak segan menghamburkan uang­
nya, ratusan ribu hingga jutaan rupiah hanya untuk
mengubah hidung atau membesarkan payu­daranya.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam un­tuk
ber­hias diri di salon kecantikan. Bahkan tak se­di­kit
di antara mereka yang rela menjalani operasi  ke­can­
tikan demi tampil lebih menawan, meskipun tak se­
dikit di antaranya justru menjadi korban.
Segala bentuk operasi kecantikan, kecuali yang
dengan alasan syar’i adalah haram. Allah dan
ra­­sul-Nya melaknat mereka yang bersikap ber­le­bi­
han dalam memperhatikan penampilan lahir dan
fisik, sementara dalam urusan batin dan ruhani
yang me­ru­pakan hakikat kemanusiaannya malah
di­abai­kan.
Dalam urusan tato-mentato, tidak ada alasan
syar’i sedikit pun yang membolehkannya. Per­
ta­ma, mentato itu dapat menyakiti diri sendiri,
me­nimbulkan rasa sakit, dan membahayakan
ke­sehatan tubuh. Bayangkan, bagian-bagian ter­
ten­tu yang ditato harus ditusuk dengan jarum dan
diberi warna-warna tertentu.
Kedua, gambar yang dipilihnya seringkali
me­nye­ramkan dan memberi kesan garang. Ada
pula yang menggambarkan pemujaan setan atau
gangster tertentu. Semuanya sangat tidak indah.
Akal sehat kita tidak membenarkan nilai artistis
dengan mentato tubuh.
Ketiga, mentato tubuh merupakan budaya
jahiliyah yang dilakukan orang-orang terdahulu
dalam pemujaan setan. Tak sedikit mereka yang
meng­gambarkan sesembahan atau dewa-dewi
me­reka. Perbuatan tersebut juga diikuti orang se­
ka­rang dengan membuat gambar bintang tertentu,
seperti taurus atau cancer.
Keempat, meniru gaya dan model orang-orang
kafir. Yang menjadi anutan mereka adalah para
selebriti, bintang kesohor, dan artis yang tidak
mencerminkan akhlak islami.
Kelima, mentato tubuh bahkan bisa meng­hi­
lang­kan identitas diri dengan mengubah ciptaan
Allah SWT. Perbuatan tersebut dikate­gorikan se­
ba­gai perbuatan setan sebagai inspiratornya.
Terkait dengan masalah tato ini,  Hadits sahih
menjelaskan, “Rasulullah melaknat orang
yang mentato, yang minta ditato, yang memangur
gigi dan yang minta dipangur giginya.” (Riwayat
Muslim)
Ala kulli hal, Islam menolak sikap melampaui
batas dalam berhias. Lalu bagaimana dengan sha­
lat­nya? Sebagian ulama berpendapat, shalat­nya
tidak sah karena salah satu syarat shalat itu adalah
suci dari najis, sedangkan orang yang mentato saat
menyuntikkan jarum ke anggota tubuh dapat me­
nga­kibatkan pendarahan. Dalam keadaan tersebut
mereka mencampurkan zat pewarna. Keadaan
najis tersebut permanen, kecuali dihilangkan.
Wal­la­hu a‘lam.*
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com62
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
 
Dokter yang dirahmati Allah SWT,  sejak lama
saya cepat masuk angin ketika berada di suhu di­
ngin, seperti di ruangan ber-AC atau daerah dingin.
Seringkalijugadisertaipanasdalam,baumulut,serta
kepala terasa pusing. Kata dokter, saya kekurangan
vitamin C. Namun, sesudah mengonsumsi vitamin
C, keluhan tidak kunjung berubah. Mohon saran
Dokter, herbal apa yang harus saya konsumsi dan
langkah apa yang bisa saya lakukan?
 
Aby
Manado, Sulawesi Utara
 
Jawab
 
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
 
Terimakasih atas pertanyaan yang Bapak aju­
kan. Bapak yang saya hormati, sesungguhnya alam
semesta dan tubuh manusia ini dalam satu kon­disi
keseimbangan yang dinamis dan harmonis. Se­hing­
ga, tidak ada kaitan antara cuaca dengan pe­­ny­akit
dan manusia. Pasalnya, manusia sendiri sudah di­
be­kali Allah SWT dengan kekebalan tu­buh yang
mampu menghalau serangan dari luar, ter­ma­suk
cua­ca dingin sekalipun.
Dari pertanyaan Bapak tersebut, yang terjadi
se­­sung­guhnya masalah ke­­ti­dak­seimbangan tu­
buh yang tidak baik. Pada
kon­­disi seperti ini, pa­nas
tubuh tidak keluar aki­bat
ku­rang olahraga atau ku­­
rang menggerakkan tu­
buh.  Sehingga ke­ti­ka ada
cua­ca yang ekstrim, tu­
buh mengalami ketidak­
se­­­im­­­ba­ngan. Oleh karena
itu, sebaiknya pada musim
peng­­­hujan kita harus tetap
me­­nguat­kan kondisi tu­buh.
Pertama, dengan mela­ku­kan
olah­­raga, agar tu­buh mengeluarkan keringat untuk
men­­­ja­ga tubuh kuat dari cuaca dingin.
Kedua,  saya menyarankan untuk berpuasa, se­ba­
gai salah satu metode untuk membuat satu kondisi
pa­nas dalam tubuh manusia. Dengan itu, apapun
kon­disi cuaca tetap bisa harmonis dengan suhu
tubuh.
Ketiga, disarankan untuk mengonsumsi herbal-
herbal yang mempunyai sifat panas, seperti jahe,
ceng­keh, kayumanis, pala, sereh, dan lainnya. Herbal
ini sebaiknya rutin diminum terutama pada kondisi
cua­ca dingin. Herbal lain yang juga bisa dikonsumsi,
ha­batussauda, madu, serta minyak zaitun untuk
mem­­be­rikan panas pada tubuh.
Mudah-mudahan bermanfaat. Semoga Allah
SWT men­jaga kita semua dari segala macam pe­nya­
kit dan ujian lainnya.*
Cepat Masuk Angin
di Cuaca Dingin
Rubrik ini berisi tanya-jawab seputar pengobatan ala Nabi (thibun nabawi) yang diasuh oleh
dr Zaidul Akbar, konsultan dan praktisi thibun nabawi dan herba. Kirimkan pertanyaan Anda
melalui surat ke alamat redaksi atau email: konsultasi.syifa@hidayatullah.com
Diasuh oleh :
dr Zaidul Akbar
Praktisi dan Konsultan Thibbun Nabawi dan Herba
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com62
foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Yusuf Zany
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting  Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah Rubrik Parenting  Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9sitisarahrahmania
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaBadrus Baedowi Majid
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasFreddy Then
 
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan AllahPedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allahalkitabiah
 
Public speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayi
Public speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayiPublic speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayi
Public speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayiShiYiAliceWong
 
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
 
Pai kelompok 2
Pai kelompok 2Pai kelompok 2
Pai kelompok 2Normaya_
 
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan GuruSayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan GuruDea Aulia
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruMike Yunita
 
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaMengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaHelmon Chan
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5wahkur
 

Was ist angesagt? (20)

Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting  Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah Rubrik Parenting  Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Khutbah jum
Khutbah jumKhutbah jum
Khutbah jum
 
Agama kuliah
Agama kuliahAgama kuliah
Agama kuliah
 
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
 
Modul 13 kb 2
Modul 13 kb 2Modul 13 kb 2
Modul 13 kb 2
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebas
 
Nikmat Terakhir
Nikmat Terakhir Nikmat Terakhir
Nikmat Terakhir
 
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan AllahPedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
 
Public speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayi
Public speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayiPublic speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayi
Public speaking my favourute book & bm-isu pembuangan bayi
 
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
 
Pai kelompok 2
Pai kelompok 2Pai kelompok 2
Pai kelompok 2
 
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan GuruSayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebas
 
Ceramah keibubapaan
Ceramah keibubapaanCeramah keibubapaan
Ceramah keibubapaan
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
 
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaMengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5
 
Materi Seminar Parenting
Materi Seminar ParentingMateri Seminar Parenting
Materi Seminar Parenting
 

Ähnlich wie MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting

Peran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanPeran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanAgus Gunawan
 
Edisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdf
Edisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdfEdisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdf
Edisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdfLaksamanaYudaCitraHa
 
TUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptxTUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptxssuser1b2b4f
 
Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)
Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)
Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)YISC Al-Azhar
 
Selamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan IslamSelamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan Islamkaka imoet
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfizzah888925
 
1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf
1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf
1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdfssuser5f1461
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksSharifah Mohd Zain
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakIlham Ismail
 
Dampak iptek terhadap moral dan akhlak
Dampak iptek terhadap moral dan akhlakDampak iptek terhadap moral dan akhlak
Dampak iptek terhadap moral dan akhlakSirojuddin Sirojuddin
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAHMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remajaCara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remajaSandSand Al-Busyra
 
Haidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismeHaidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismePi SA
 
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaOrang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaRatih Aini
 
Agar Anak Jujur
Agar Anak JujurAgar Anak Jujur
Agar Anak Jujurdevunira
 

Ähnlich wie MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting (20)

Peran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanPeran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunan
 
Edisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdf
Edisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdfEdisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdf
Edisi 1 - Buletin Al Hikmah Agustus 2023.pdf
 
TUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptxTUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptx
 
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anakMemupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
 
Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)
Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)
Generasi qur'ani (mumtaaz yisc)
 
Selamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan IslamSelamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan Islam
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
 
Karangan Bahasa Melayu
Karangan Bahasa MelayuKarangan Bahasa Melayu
Karangan Bahasa Melayu
 
1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf
1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf
1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1.pdf
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anak
 
Dampak iptek terhadap moral dan akhlak
Dampak iptek terhadap moral dan akhlakDampak iptek terhadap moral dan akhlak
Dampak iptek terhadap moral dan akhlak
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remajaCara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
 
13 04-2013
13 04-201313 04-2013
13 04-2013
 
Haidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismeHaidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalisme
 
SKRIPSI
SKRIPSISKRIPSI
SKRIPSI
 
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaOrang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
 
Agar Anak Jujur
Agar Anak JujurAgar Anak Jujur
Agar Anak Jujur
 
tittle
tittletittle
tittle
 

Mehr von MAJALAH HIDAYATULLAH

Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH
 

Mehr von MAJALAH HIDAYATULLAH (20)

Generari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIALGenerari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIAL
 
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
 

Kürzlich hochgeladen

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting

  • 1.
  • 2. MARET 2014/JUMADIL AWAL 1435 67 Jendela Keluarga celah mengajakumatnyauntukberpikirdanmenyentuhjiwanya melalui kisah-kisah dalam kitab suci-Nya. Kekuatan cerita mampu masuk ke alam bawah sadar manusia, sehing- ga terekam lebih kuat dalam memori. Cerita juga me- mungkinkan seseorang mendapat hikmah tanpa merasa digurui. Para ahli pendidikan sangat meyakini bahwa bercerita menguatkan hubungan antara anak-anak dengan orang- tua. Terlebih jika yang diceritakan adalah kisah-kisah te- ladan yang bersumber dari al-Qur`an dan Hadits yang disampaikan dengan cara menarik. Sebagian ulama terdahulu berpendapat bahwa cerita merupakan salah satu senjata Allah yang dapat meneguh- kan hati para wali-Nya. Cerita memiliki keindahan yang mengandung kenikmatan tersendiri. Imam Abu Hanifah berkata, “Kisah-kisah tentang para ulama dan perbuatan baik mereka lebih saya sukai daripada ilmu fiqih. Sebab, kisah itu merupakan adab suatu kaum yang mempunyai pengaruh yang besar dalam menarik perhatian dan me- ningkatkan kecerdasan berpikir seorang anak.” Namun, mengapa lebih banyak orangtua khususnya ayah yang memilih menghabiskan waktu di dunia peker- jaannya. Banyak yang berpikir itulah yang akan mem- bahagiakan dan lebih penting untuk diberikan kepada anak-anaknya. Wahai para ayah, ketahuilah bahwa jiwa anak-anak sesungguhnya haus akan sentuhan jiwa yang disampaikan melalui kisah-kisah penghantar tidur. Simak apa yang disampaikan Obama, “Surga kecil yang saya nanti-nantikan ialah saat saya bisa duduk-duduk dengan putri saya yang berusia enam dan tiga tahun, lantas malamnya membacakan buku untuk mereka, kemudian membaringkan mereka ke ranjang. (American Libraries, Agustus 2005). Penulis buku Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia. OLEH IDA S. WIDAYANTI* FOTO:MUHABDUSSYAKUR/SUARAHIDAYATULLAH Kakak, tahu nggak, tadi tiba-tiba ada bocah yang waktu itu ikut acara do- ngengnyamperinaku,terusbilang,‘Kak, kapan banjir lagi ya? Aku pengen dengar dongeng lagi nih’.” Demikian sebuah pesan singkat yang diterima oleh seorang pendongeng, yang beberapa waktu lalu aktif memberikan hiburan edukatif pada anak-anak korban banjir di pengungsian. Ia tidak menyangka hal kecil yang dilakukannya sangat berkesan di hati anak-anak korban banjir. Yang membuat ia takjub yaitu pernyataan anak yang “berharap banjir lagi” hanya karena ingin mende- ngarkan dongeng. Kisah di atas sepertinya sebuah lelucon. Namun itu nyata terjadi. Sebuah fakta yang sulit dipungkiri bahwa se- mua anak suka cerita, dongeng atau kisah. Sejak dahulu kala, di seluruh dunia, anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun menyukai cerita. Di Inggris suatu kali pernah di- adakan jajak pendapat pada orang-orang dewasa. Perta- nyaannya mengenai saat apakah mereka merasa bahagia di masa kecilnya dulu. Jawaban terbanyak mereka, “Pada saat orangtua mereka membacakan buku atau cerita.” Mendiang Steve Jobs, pendiri Apple, pernah membo- corkan rahasia kehebatannya dalam membuat materi presentasinya yang sangat menarik. Ia menyebutkan tips pertamanya adalah ‘buatlah kisah yang menarik hati dan pikiran’. Alasannya menurut Jobs: “Human have been telling stories for thousands of years.” Ya, manusia sudah bercerita sejak ribuan tahun lalu. Terlihat ukiran di gua- gua atau candi-candi yang menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya sedang mengungkapkan kisah melalui gambar. Cerita, diyakini merupakan metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Al-Qur`an pun banyak berisi kisah atau cerita. Allah Ta’ala Saatnya Ayah Berkisah
  • 3. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com68 Peran ibudalam Ghazwul Fikr mar’ah Sangatlah penting setiap ibu mempelajari paham- paham ghazwul fikr beserta bahayanya seperti liberalisme, sekularisme, pluralisme dan lain-lain. “ Ngapain repot-repot sekolah tinggi-tinggi, toh nanti tetap di dapur alias jadi ibu rumah tangga.” Kalimat tersebut tidak asing lagi bagi perempuan, sebab memang ditujukan kepadanya. Ada anggapan yang keliru bahwa seorang wanita tugasnya hanya di dapur. Padahal, aktifitas memasak dan tataboga kerumahtanggaan lainnya pun membutuhkan ilmu. Dari banyak kasus dan literatur, sejatinya menjadi seorang ibu itu tidaklah mudah. Sebab, perempuan tak hanya menjadi istri, tapi juga menjadi pendamping setia sekaligus pendidik bagi anak-anaknya. Terutama harus selalu tangkas dan benar dalam menjawab dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan kritis sang anak. Maka itu, seorang ibu haruslah sosok pembelajar yang selalu ingin tahu. Sebagai wanita, kita dituntut tak kenal lelah dalam belajar, kepada siapa dan di mana pun. Namun harus disadari, status akademik bukanlah jembatan untuk mendapatkan kedudukan bergengsi di mata manusia. Esensi ilmu adalah sebagai bekal dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang akan melahirkan jiwa-jiwa terbaik kelak. Tantangan Zaman Demikian pula terhadap anak, pilihan hidupnya akan terbentuk sesuai pendidikan yang telah didapatkannya, terutama pendidikan dari guru pertamanya yaitu ibu. Karena itu, jika seorang ibu tidak mempersiapkan anaknya untuk menghadapi berbagai problem pada zaman ini, maka mereka akan linglung dalam menentukan jalan hidupnya. Karakter anak ditumbuhkan oleh seorang ibu agar kelak ia memiliki frame yang benar tentang hidup ini, ke mana akan menuju, dan bagaimana menjalaninya. Terutama kasadaran sang belia terhadap perang gaya hidup yang berlangsung massif saat ini yaitu perang pemikiran (ghazwul fikr). Sejak dulu hingga kini, perang terhadap Islam tidak saja berlangsung secara fisik sebagaimana kita saksikan di Suriah, Rohingya, atau Palestina. Sungguh banyak jiwa yang mengalami kematian lewat perang fisik ini. Namun, kita harus menyadari, saat ini telah berlangsung pula perang yang boleh jadi sama hebatnya dengan perang fisik, yaitu ghazwul fikr. Walau tidak menimbulkan kematian secara fisik, namun perang pemikiran dapat memorak- morandakan pondasi ideologi seseorang, bahkan merusak tatanan moral sebuah komunitas dan mematikan mentalnya. Sebut saja misalnya gencarnya budaya pacaran, pesta pora, musik, fashion, dan lain sebagainya. Pelan tapi pasti telah mereduksi sikap remaja dan anak anak bangsa ini menjadi permisif. Setiap rumah di negeri ini, bahkan dunia, mendapatkan gempuran ghazwul fikr setiap hari. Yang baik diputarbalik menjadi sebuah keburukan dan ketinggalan zaman. Sebaliknya, kemunkaran dipersepsi sebagai sesuatu yang maju, hebat, keren, asyik, dan modern. Mereka mengkampanyekan kebebasan untuk melakukan apa pun (liberalisme). Intelektual Muslim Adian Husaini mengatakan, virus-virus liberal yang bergentayangan di masyarakat saat ini tak ubahnya seperti hama yang menggerogoti tanaman. Jika dibiarkan dan tidak ditanggulangi tentu akan semakin menyebar dan menebarkan penyakit keraguan serta kebingungan dalam memahami Islam. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com Oleh Sahlah al Ghumaisha*
  • 4. MARET 2014/JUMADIL AWAL 1435 69 Jendela keluarga menanamkan adab dan perilaku terpuji. Ia mengatakan, seorang bayi dilahirkan dengan membawa fitrah murni dan lembaran tabiat putih. Apabila jiwanya yang masih kosong itu ditemukan dengan perilaku tertentu, maka itu akan terlukis dan terpahat dilembaran putih tersebut. “Kemudian hasil pahatan itu akan tetap ada, bahkan bertambah sedikit demi sedikit sampai memenuhi setiap sudut dan menjadi sifat utama yang menolak segala sesuatu yang berseberangan dengannya,” demikian nasihat mantan Rektor Universitas Al- Azhar, Mesir ini. Pemeran utama dalam melawan ghazwul fikr yang merusak akhlak anak adalah ibu. Selain mendidik untuk pembentukan akhlak, seorang ibu pun harus mempelajari paham-paham yang telah menjadi asupan empuk dari ghazwul fikr seperti liberalisme, sekularisme, pluralisme dan isme-isme sesat lainnya. Sangat penting bagi seorang ibu menjaga antibody anaknya dalam menghadapi ghazwul fikr. Di sinilah pentingnya memahami bahwa tugas seorang ibu tidak melulu identik dengan kata sumur, kasur, dan dapur. Seorang ibu, calon ibu, dan juga calon istri, harus tetap belajar, belajar, dan belajar sebagai bekal untuk menjaga kefitrahan diri dan anaknya. Sebagai penutup, ada baiknya kita renungkan nasihat ulama masyhur, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, yang mengatakan bahwa barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anaknya dan meninggalkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Kerusakan pada diri anak kebanyakan dari sisi orangtua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama berikut sunnah- sunnahnya. Alumni STIS Hidayatullah Balikpapan, kini mahasiswa Pascasarjana Pemikiran Islam, Universitas Muhamadiyah Surakarta & Santriwati Padepokan Lir Ilir foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah 69 Dampaknya dari “hama’ ini dapat dilihat pada sekitar 10-20 tahun mendatang. Kita akan melihat, bagaimana akhir pertarungan pemikiran ini pada masa-masa itu. Apa yang akan terjadi, dan apakah upaya dekonstruksi bangunan Islam ini akan berhasil. Untuk itu, sangatlah penting setiap ibu mengetahui perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan di era global, terutama ikut serta mempelajari paham-paham ghazwul fikr beserta bahayanya seperti liberalisme, sekularisme, pluralisme dan lain-lain. Karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Waspada dini Siapa cepat dia dapat. Kalimat tersebut jika ditarik ke dalam kerangka pembentukan akhlak, tidak berlebihan kita memaknainya bahwa apabila seorang ibu sedini mungkin telah mendidik dan berhasil mengarahkan anaknya, maka ia akan tetap berada dalam lingkup fitrahnya hingga dewasa. Sekiranya tidak ada kepedulian terhadap pembentukan akhlak anak sejak dini, lambat laun mereka bisa saja terjerembab mengikuti arus ghazwul fikr yang dikendalikan oleh korporasi media Islamophobia. Jika seorang ibu tidak membina anaknya sejak dini, maka akan ada pihak lain yang akan membina mereka. Televisi dan media elektronik lainnya akan menjadi penuntunnya, menggantikan peran orangtua yang super sibuk di luar rumah. Pembentukan akhlak anak sangat dibutuhkan agar hubungan sosial kemasyarakatannya menjadi tepat dan terarah. Bukan waktu yang singkat untuk melakukan semua itu, bahkan seumur hidup. Ibnu Qayyim mengatakan, ”Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh anak- anak adalah perhatian besar terhadap perilakunya. Karena seorang anak tumbuh sesuai dengan kebiasaan yang ditanamkan oleh pembimbingnya pada masa kecil. Karena itu, kita melihat begitu banyak orang yang perilakunya menyimpang disebabkan pendidikannya pada waktu kecil.” Selain itu, Asy Syaikh Muhammad al-Khidhr Husain mengingatkan kepada orangtua tentang pentingnya memanfaatkan masa kecil untuk foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah
  • 5. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com70 Mendidik Ala Ibunda Para Ulama tarbiyah Ibu adalah sebaik-baik madrasah (sekolah) dan pengasuh bagi anak- anaknya. T idak seorang pun dari ulama terlahir dan dibesarkan dengan hati yang dengki, keburukan dan hal-hal buruk lainnya. Mereka semua dibesarkan dari kasih sayang, cinta, ilmu, kebaikan dan pemberian yang tanpa batas. Salah satu di antaranya ialah Hasan al-Bashri; ulama dan cendikiawan Mus­lim yang namanya tidak asing lagi di kalangan para penuntut ilmu. Ia se­orang alim yang luas dan tinggi il­munya, terpercaya, ahli ibadah dan juga fasih dalam berbicara. Ka­ta-kata yang keluar dari bibirnya mam­pu membuat orang-orang yang men­de­ ngar­kannya mengucurkan air mata. Ia hidup di masa awal kekhalifahan Umayyah. Ia ulama ternama di era tabi’in dan murid para Sahabat. Salah satu gurunya adalah Amirul Mukminin Umar bin Khaththab. Di belakang seorang ulama se­ting­ kat Hasan al-Basri inilah ada seorang wanita yang bernama Khairah. Ia ibu dari 2 ulama kelahiran Bashrah, salah satunya ialah Hasan bin Yasar al-Bashri atau lebih dikenal dengan nama Hasan al-Bashri. Khairah adalah  pembantu salah seorang istri Nabi Muhammad yang bernama Ummu Salamah. Sebagaimana kita ketahui, Ummu Sala­mah adalah salah satu wanita yang banyak meriwayatkan Hadits dari Rasulullah setelah Aisyah RA. Um­mu Salamah sangat menyayangi Khai­rah yang dibuktikan dengan di­ an­tarkannya Khairah menjadi wanita mu­lia yang mencintai ilmu. Ibunda Ha­san al-Basri ini hafal al-Qur’an sejak umur 12 tahun. Iyyas bin Muawiyah, salah seorang ulama berkata, “Saya tak menemukan orang yang lebih saya hargai dari Khairah. Bahkan saya menganggap ia lebih pandai dari putranya, Hasan Al- Bashri, dalam ilmu dan ibadah!” Selain menjadi pembantu, ia ada­ lah seorang ibu yang sama sekali ti­dak melalaikan kewajibannya ter­ha­dap anak dan suaminya. Ketika be­kerja, Hasan (al-Bashri) turut serta ber­sa­ manya. Bahkan suatu ketika, Hasan pernah disusui oleh Ummu Salamah dikarenakan ibundanya sedang keluar memenuhi tugas dari Ummu Salamah. Ketika Hasan al-Bashri berusia 14 tahun, Khairah dan Yasar (ayah Hasan) pindah ke Bashrah yang pada saat itu dikenal sebagai pusat ilmu dan ulama, seperti Abdullah bin Abbas RA. Tempat ini dianggap sangat baik oleh kedua orang tua Hasan untuk memperdalam ilmu. Tempat ini pulalah kelak Hasan al-Bashri sangat dikenal dan dijadikan tujuan oleh para penuntut ilmu. Julukan “Al-Bashri” itu merujuk kepada kota tempat tinggalnya. Karena ketinggian ilmunya inilah Khairah menjadi panutan bagi anak-anaknya. Hingga akhirnya dari rahimnya dan dengan tangannya, ia mampu mengantarkan anak-anaknya menjadi seoarang ulama besar. Ia telah membuktikan bahwa sosok ibu sangat memberi peran pada sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sosok ibu pulalah yang bisa memberikan lingkungan terbaik bagi putra- putrinya dalam menjalani masa-masa perkembangan awal hidupnya. Selain Khairah, salah satu ibu yang sangat berperan dalam pendidikan anaknya adalah ibunda Imam Asy-Syafi, ulama pencetus ilmu Ushul Fiqh. Imam As-syafi’i ditinggal wafat ayahnya sejak kecil, tetapi Allah memberikan karunia yang besar kepadanya berupa ibu yang sangat paham pentingnya ilmu. Imam Syafi’I membuktikan bahwa kemiskinan dan keyatiman bukan penghalang dalam menuntut ilmu. Juga, kemauan ibundanya yang begitu kuat membuat semangat Imam Syafi’i menyala-nyala dalam menggapai ilmu. Setelah tinggal beberapa lama di Gaza, Asqalan, dan Yaman, Imam Syafi’i kecil dibawa oleh ibunya ke negeri Hijaz. Ia dimasukkan ke dalam kaumnya (kabilah al-Azdi). Ibunda Imam Syafi’i adalah keturunan kabilah al-Azdi. Dan mulailah Syafi’i menghafal al-Qur’an hingga berhasil menghafal seluruhnya di usia 7 tahun. Salah satu bukti perhatian ibunda Imam Syafi’i terhadap ilmu, ia tidak mem­bukakan pintu untuk Syafi’i ke­ tika pulang dari majelis salah seorang ulama. Dengan itu ibundanya ber­ mak­sud, agar Syafi’i kembali ke majelis SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com Oleh Miftahul Jannah*
  • 6. MARET 2014/JUMADIL AWAL 1435 71 Jendela keluarga pada masa-masa tersebut. Pada saat itu, otak seorang anak mampu menyimpan informasi dengan luar biasa. Kemudian seiring bertambahnya usia, kemampuan itupun semakin berkurang. Di sinilah peran seorang ibu sangat dibutuhkan semenjak anak lahir hingga masa taman kanak-kanak yang merupakan masa keemasan baginya. Namun, banyak orang yang tak menyadarinya. Para ibu sibuk dengan karir dan tak ada waktu untuk memperhatikan anaknya, sehingga pendidikan mereka terabaikan. Hasan al-Basri pernah ditanya se­ orang sahabatnya tentang bagaimana cara ia mendidik anaknya hingga men­ jadi berhasil. Imam Hasan Basri men­ ja­wab, “Aku mulai mendidik anakku semenjak aku belum menikah.” “Bagaimana mungkin Anda mendidik anak Anda sebelum menikah?“ tanya sahabatnya lagi dengan penuh keheranan. “Ya, aku mendidik anakku sebelum aku menikah, dengan cara aku memilih calon istri yang baik yang bakal menjadi ibu dari anak-anakku. Dengan istri yang baik kelak akan menjadi ibu yang akan melahirkan dan mendidik anak-anakku dengan baik.” Hasan al-Basri, Imam As Syafi’i, dan Imam Ahmad hanyalah contoh kecil bahwa bakat dan kemampuan tidaklah datang secara kebetulan. Melainkan harus dibangun dan direkayasa sejak dini. Jika Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Hasan al-Basri menjadi ulama dan imam besar di kemudian hari, itu adalah jasa dari ibunya. Ini merupakan suatu gambaran bahwa kehadiran ibu menjadi penting dalam mendidik anak-anak. Kemajuan suatu negara bisa ditentukan oleh seberapa besar kepedulian seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya. Karena anak-anak itulah yang kemudian kelak menjadi pengganti pemimpin- pemimpin bangsa saat ini. wallahu a’lam bishshowab. Alumni STIS Hidayatullah Balikpapan, sekarang kuliah di Magister Pemikiran Islam Universitas. Muhammadiyah Surakarta. 71 Imam Ahmad anak tunggal, demi­ kian pula Imam Syafi’i. Masing-masing ibu mereka memberikan perhatian se­ca­ra penuh untuk putra-putrinya. Dan buah dari perhatian yang besar itu tampak jelas hasilnya. Kedua putra itu menjadi ulama terkemuka di jagad ra­ya ini. Pentingnya Peran Ibu Jelaslah, peran ibu sangatlah penting dalam membentuk, mendidik juga sebagai uswah bagi putra-putrinya. Terutama pada awal-awal kehidupan anak. Masa itu merupakan saat yang paling efektif dalam pembelajaran anak dan amat menentukan masa depannya, karena kapasitas intelektual anak berkembang dengan pesat foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah tersebut hingga mendapatkan ilmu. Imam Nawawi menceritakan bagai­ mana peran ibu di belakang pe­ngua­ saan Imam Syafi’i terhadap fiqh. Ibu Imam Syafi’i memiliki kecerdasan ting­ gi, tapi miskin. Namun bisa dika­ta­kan, kesetiaannya berada di belakang sang anak, itulah menjadikan Imam Syafi’i menjadi ulama sejati hingga saat ini. Ada kesamaan antara ibunya Imam Syafi’i dan ibunya Imam Ahmad bin Hambal. Ibunda Imam Ahmad juga menjadi janda saat berumur 30 tahun. Ia lebih memilih menyendiri agar dapat memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada Ahmad secara penuh. Ibu Imam Ahmad memilih ilmu sebagai jalan hidup bagi putranya, sebagaimana Ibunda Imam Syafi’i.
  • 7. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72 Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari konsultasi keluarga SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72 Hukum Bertato Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Akhir-akhir ini tradisi mentato tubuh semakin marak. Ada jenis tato yang bisa dihapus, tetapi ada juga yang permanen. Yang pasti kedua jenis tato ter­ se­but sama-sama berbiaya mahal. Pertanyaan saya, ba­gaimana hukum bertato menurut pan­da­ngan sya­ riat? Bagaimana status hukum shalatnya orang yang ber­tato, baik yang mengenai bagian tu­buh yang wajib wudlu maupun bagian tubuh yang lain. Bukankah ketika mandi jinabat tetap harus ter­­ kena air? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih. M. H Lamongan, Jawa Timur Jawab: Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Kaum Muslim tidak sepatutnya meniru atau me­ ngi­kuti peradaban Barat yang materialistik, memuja fisik dan nafsu. Para pengikut budaya ini, baik pria maupun wanita tak segan menghamburkan uang­ nya, ratusan ribu hingga jutaan rupiah hanya untuk mengubah hidung atau membesarkan payu­daranya. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam un­tuk ber­hias diri di salon kecantikan. Bahkan tak se­di­kit di antara mereka yang rela menjalani operasi  ke­can­ tikan demi tampil lebih menawan, meskipun tak se­ dikit di antaranya justru menjadi korban. Segala bentuk operasi kecantikan, kecuali yang dengan alasan syar’i adalah haram. Allah dan ra­­sul-Nya melaknat mereka yang bersikap ber­le­bi­ han dalam memperhatikan penampilan lahir dan fisik, sementara dalam urusan batin dan ruhani yang me­ru­pakan hakikat kemanusiaannya malah di­abai­kan. Dalam urusan tato-mentato, tidak ada alasan syar’i sedikit pun yang membolehkannya. Per­ ta­ma, mentato itu dapat menyakiti diri sendiri, me­nimbulkan rasa sakit, dan membahayakan ke­sehatan tubuh. Bayangkan, bagian-bagian ter­ ten­tu yang ditato harus ditusuk dengan jarum dan diberi warna-warna tertentu. Kedua, gambar yang dipilihnya seringkali me­nye­ramkan dan memberi kesan garang. Ada pula yang menggambarkan pemujaan setan atau gangster tertentu. Semuanya sangat tidak indah. Akal sehat kita tidak membenarkan nilai artistis dengan mentato tubuh. Ketiga, mentato tubuh merupakan budaya jahiliyah yang dilakukan orang-orang terdahulu dalam pemujaan setan. Tak sedikit mereka yang meng­gambarkan sesembahan atau dewa-dewi me­reka. Perbuatan tersebut juga diikuti orang se­ ka­rang dengan membuat gambar bintang tertentu, seperti taurus atau cancer. Keempat, meniru gaya dan model orang-orang kafir. Yang menjadi anutan mereka adalah para selebriti, bintang kesohor, dan artis yang tidak mencerminkan akhlak islami. Kelima, mentato tubuh bahkan bisa meng­hi­ lang­kan identitas diri dengan mengubah ciptaan Allah SWT. Perbuatan tersebut dikate­gorikan se­ ba­gai perbuatan setan sebagai inspiratornya. Terkait dengan masalah tato ini,  Hadits sahih menjelaskan, “Rasulullah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang memangur gigi dan yang minta dipangur giginya.” (Riwayat Muslim) Ala kulli hal, Islam menolak sikap melampaui batas dalam berhias. Lalu bagaimana dengan sha­ lat­nya? Sebagian ulama berpendapat, shalat­nya tidak sah karena salah satu syarat shalat itu adalah suci dari najis, sedangkan orang yang mentato saat menyuntikkan jarum ke anggota tubuh dapat me­ nga­kibatkan pendarahan. Dalam keadaan tersebut mereka mencampurkan zat pewarna. Keadaan najis tersebut permanen, kecuali dihilangkan. Wal­la­hu a‘lam.*
  • 8. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com62 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   Dokter yang dirahmati Allah SWT,  sejak lama saya cepat masuk angin ketika berada di suhu di­ ngin, seperti di ruangan ber-AC atau daerah dingin. Seringkalijugadisertaipanasdalam,baumulut,serta kepala terasa pusing. Kata dokter, saya kekurangan vitamin C. Namun, sesudah mengonsumsi vitamin C, keluhan tidak kunjung berubah. Mohon saran Dokter, herbal apa yang harus saya konsumsi dan langkah apa yang bisa saya lakukan?   Aby Manado, Sulawesi Utara   Jawab   Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.   Terimakasih atas pertanyaan yang Bapak aju­ kan. Bapak yang saya hormati, sesungguhnya alam semesta dan tubuh manusia ini dalam satu kon­disi keseimbangan yang dinamis dan harmonis. Se­hing­ ga, tidak ada kaitan antara cuaca dengan pe­­ny­akit dan manusia. Pasalnya, manusia sendiri sudah di­ be­kali Allah SWT dengan kekebalan tu­buh yang mampu menghalau serangan dari luar, ter­ma­suk cua­ca dingin sekalipun. Dari pertanyaan Bapak tersebut, yang terjadi se­­sung­guhnya masalah ke­­ti­dak­seimbangan tu­ buh yang tidak baik. Pada kon­­disi seperti ini, pa­nas tubuh tidak keluar aki­bat ku­rang olahraga atau ku­­ rang menggerakkan tu­ buh.  Sehingga ke­ti­ka ada cua­ca yang ekstrim, tu­ buh mengalami ketidak­ se­­­im­­­ba­ngan. Oleh karena itu, sebaiknya pada musim peng­­­hujan kita harus tetap me­­nguat­kan kondisi tu­buh. Pertama, dengan mela­ku­kan olah­­raga, agar tu­buh mengeluarkan keringat untuk men­­­ja­ga tubuh kuat dari cuaca dingin. Kedua,  saya menyarankan untuk berpuasa, se­ba­ gai salah satu metode untuk membuat satu kondisi pa­nas dalam tubuh manusia. Dengan itu, apapun kon­disi cuaca tetap bisa harmonis dengan suhu tubuh. Ketiga, disarankan untuk mengonsumsi herbal- herbal yang mempunyai sifat panas, seperti jahe, ceng­keh, kayumanis, pala, sereh, dan lainnya. Herbal ini sebaiknya rutin diminum terutama pada kondisi cua­ca dingin. Herbal lain yang juga bisa dikonsumsi, ha­batussauda, madu, serta minyak zaitun untuk mem­­be­rikan panas pada tubuh. Mudah-mudahan bermanfaat. Semoga Allah SWT men­jaga kita semua dari segala macam pe­nya­ kit dan ujian lainnya.* Cepat Masuk Angin di Cuaca Dingin Rubrik ini berisi tanya-jawab seputar pengobatan ala Nabi (thibun nabawi) yang diasuh oleh dr Zaidul Akbar, konsultan dan praktisi thibun nabawi dan herba. Kirimkan pertanyaan Anda melalui surat ke alamat redaksi atau email: konsultasi.syifa@hidayatullah.com Diasuh oleh : dr Zaidul Akbar Praktisi dan Konsultan Thibbun Nabawi dan Herba SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com62 foto:muhabdussyakur/suarahidayatullah