Umat Islam dituntut untuk mengambil sikap pertengahan (wasathan) dalam beragama, yaitu tidak berlebihan maupun meringankan agama. Rasulullah bersabda bahwa orang yang berlebihan dalam beragama telah binasa, sedangkan yang selalu meringankan agama cenderung mengikuti hawa nafsu. Umat Islam harus mengambil jalan tengah sesuai ajaran agama.
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com18
Ustadz Abdurrahman Muhammad
Pimpinan Umum Hidayatullah
I
bnu Katsir dalam tafsirnya lebih cenderung me
ngartikan ummatan wasathan sebagai umat yang
unggul atau umat pilihan. Ath-Thabari menafsir
kan sebagai umat pertengahan. Mereka berada di
antara dua himpitan. Jika digabungkan di antara
dua penafsir itu, maka didapat satu pemahaman bahwa
umat Islam adalah umat yang unggul karena posisi me
reka yang selalu berada di tengah.
Secara sederhana, kaum Muslimin selalu mengambil
salah satu di antara tiga posisi dalam menyikapi berbagai
hal, terutama dalam hal diniyah. Sebagian mereka ada
yang cenderung bersikap berlebih-lebihan yang mem
beratkan (tasyaddud). Sebaliknya, ada juga yang bersi
kap meringan-ringankan (tasahhul). Sedangkan kelom
pok ideal yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya adalah
sikap ketiga, yaitu pertengahan (tawasuth) dalam din
dan dunianya.
Suatu hari Rasulullah mendengar kabar bahwa
ada tiga orang laki-laki yang masing-masing mengi
krarkan diri untuk bersikap tasyaddud. Lelaki pertama
berjanji akan melaksanakan qiyamul lail sepanjang ma
lam. Lelaki kedua berikrar akan membujang selamanya.
Sedang lelaki ketiga akan berpuasa sepanjang tahun.
Mengetahui hal tersebut, beliau bersabda, “Di antara
kalian, aku adalah orang yang paling takut kepada Allah
dan paling bertakwa kepada-Nya, tetapi aku puasa (di
suatu hari) dan berbuka (tidak berpuasa) di hari yang
lain. Aku shalat Lail, tapi aku juga tidur (tidak sepanjang
malam). Aku juga menikahi perempuan. Barangsiapa
membenci sunnahku, maka mereka bukan golonganku.”
(Riwayat Bukhari)
Rasulullah bersabda, “Telah binasa orang yang
berlebih-lebihan dalam beragama. Perkataan tersebut di
ulangi Rasulullah tiga kali.” (Riwayat Muslim)
Lalu, apa yang mendorong sebagian kaum Muslim
bersikap berlebih-lebihan dalam beragama? Pertama,
karena alasan kebodohannya. Kedangkalan ilmu dan wa
wasannya sering menjadi kendala mereka untuk menda
patkan tadzkirah. Kedua, bisa jadi karena fanatismenya.
Orang yang sudah fanatik terhadap suatu hal biasanya
cenderung tertutup. Mereka tidak mudah menerima
pendapat kecuali yang berasal dari kelompoknya.
Jika Islam sangat mengutuk dan membenci orang-
orang yang berlebih-lebihan dalam beragama, maka hal
yang sama berlaku pada mereka yang selalu meringan-
ringankan urusan agama. Kelompok ini lebih mem
perturutkan hawa nafsu yang cenderung mencari yang
mudah-mudah saja. Banyak ayat yang kemudian dipelin
tir sesuai seleranya.
Kelompok kedua ini lebih sering mengandalkan akal
dari wahyu, bahkan wahyu pun cenderung diakali. Ja
ngankan ayat-ayat yang mutasabihat, sedangkan yang
nyata-nyata merupakan ayat muhkamat pun ditafsirkan
sesuai selera hawa nafsunya.
Inilah kenyataan yang dihadapi umat Islam saat ini.
Lalu, ambillah jalan yang diridhai Allah. Ambillah jalan
yang paling sesuai dengan ajaran Rasulullah . Jadilah
ummatan wasathan. Wallahu a’lam.
IBRAH
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com18
Umat Pilihan
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
(Al-Baqarah [2]: 143)
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. BAGAIMANA CARA BERWAKAF?
A. Transfer
BSM: 3720005353 Cab. Pulogadung an. Yayasan WQ Suara Hidayatullah
Konfirmasi pembayaran : Fax. 021 85902045 Tlp/SMS. 0813 1752 5826
Ketik : nama<spasi>jumlah uang
Contoh : Ahmad Rp.1.000.000
B. Datang Langsung
JAKARTA: Jl. Cipinang Cempedak I/14 Otista, Jakarta Timur 13340
Telp. 021 85902045 CP. Mamik Hidayat SURABAYA: Pusat Dakwah dan
Informasi, Perumahan Bumi Madani Asri Jl. Kejawan Putih Tambak BMA
No.48 B Surabaya 60112 Telp. 031 5998143 CP. Shobah
AKAD WAKAF :
Dengan mentransfer dana Rp.75.000/eks
berarti anda telah mewakilkan kepada
Yayasan Wakaf Al Qur’an Suara Hidayatullah
untuk membelikan Al Qur’an dan mendistri-
busikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
www.sejutaquran.org | email:wakafquran@hidayatullah.com | facebook:Bahagia Dengan Qur’an
HANYA DENGAN RP.75.000,-
ANDA TELAH BERAMAL JARIYAH YANG
PAHALANYA AKAN TERUS MENGALIR
TIADA TERPUTUS
YAYASAN WAKAF AL-QUR’AN
SUARA HIDAYATULLAH
YAYASAN AL-FALAH - JAWA BARAT
Wakaf ANDA
Kontribusi Nyata Menuju
Peradaban Islam