SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
KELOMPOK 4 
Anka Rahmi Ade Utami 
Ahmad Ihsan 
Alfitra Abdi Guna 
Della Miranti 
Hadia Firda Hasnita Lubis 
Khofifu Rizky 
Nevi Frilly Ulfah 
Nur Inda Rahayu 
Raudhatul Jannah
Assalamualaikum 
ORGANISASI SISTEM 
SARAF
SISTEM SARAF 
 Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan 
yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas 
sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial 
untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik 
volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, 
dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. 
Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan 
paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf 
(neuron) yang saling terhubung dan vital untuk 
perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. 
Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah 
neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
 Sistem saraf pada vertebrata secara umum 
dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat 
(SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri 
dari otak dan sumsum tulang belakang. SST 
utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan 
serat panjang yang menghubungkan SSP ke 
setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf 
motorik, memediasi pergerakan pergerakan 
volunter (disadari), sistem saraf otonom, 
meliputi sistem saraf simpatis dan sistem saraf 
parasimpatis dan fungsi regulasi (pengaturan) 
involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf 
enterik (pencernaan), sebuah bagian yang 
semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya 
adalah untuk mengontrol sistem pencernaan.
 Sistem saraf memiliki 2 kategori atau jenis sel: neuron dan sel glia. 
 NEURON 
Neuron berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps, 
yaitu pertautan membran-ke-membran yang mengandung 
mesin molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, 
baik elektrik maupun kimiawi. Setiap neuron terdiri dari 
satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan 
inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, 
yaitu dendrit dan akson. Dendrit berfungsi mengirimkan 
impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi 
mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain 
atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. 
Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya 
mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua 
serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar 
akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang 
dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. 
Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf 
perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. 
Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi 
nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin 
disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat 
penghantaran impuls.
 SEL GLIA 
Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti 
"lem") adalah sel non-neuron yang menyediakan 
dukungan dan nutrisi, mempertahankan 
homeostasis, membentuk mielin, dan berpartisipasi 
dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Dalam 
otak manusia, diperkirakan bahwa jumlah total glia 
kasarnya hampir setara dengan jumlah neuron, 
walaupun perbandingannya bervariasi dalam daerah 
otak yang berbeda. Di antara fungsi paling penting 
dari sel glia adalah untuk mendukung neuron dan 
menahan mereka di tempatnya; untuk menyediakan 
nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara 
elektrik; untuk menghancurkan patogen dan 
menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan 
petunjuk pengarahan akson dari neuron ke 
sasarannya Macam-macam neuroglia di antaranya 
adalah astrosit, oligodendrosit,mikroglia, dan 
makroglia .
Sel Glia : Mikroglia 
Sel Glia : Astrosit =>
Sistem Saraf Pusat 
 Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak 
(bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum 
tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla 
spinalis'). Keduanya merupakan organ yang 
sangat lunak, dengan fungsi yang sangat 
penting maka perlu perlindungan. Selain 
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak 
juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila 
membran ini terkena infeksi maka akan terjadi 
radang yang disebut meningitis.
 Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai 
berikut: 
 Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan 
tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang 
mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan 
duramater terdapat rongga epidural. 
 Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang 
labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor 
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran 
araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk 
melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. 
 Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan 
dengan lipatan-lipatan permukaan otak. 
 Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu: 
 badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea) 
 serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba) 
 sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf 
di dalam sistem saraf pusat 
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama 
tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian 
luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada 
sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk 
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Otak ( Enchepalon ) 
 Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak 
tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung 
(medulla oblongata), dan jembatan varol. 
 Otak besar (serebrum) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan 
semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian 
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. 
 Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan 
jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar 
hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. 
 Otak kecil (serebelum) serebelum mempunyai fungsi utama dalam 
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan 
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka 
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. 
 Sumsum sambung (medulla oblongata) Sumsum sambung berfungsi 
menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. 
Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti 
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat 
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum 
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan 
berkedip. 
 Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang 
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan 
otak besar dan sumsum tulang belakang.
Sumsum Tulang Belakang 
(Medula Spinalis ) 
 Pada penampang melintang sumsum tulang 
belakang tampak bagian luar berwarna putih, 
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan 
berwarna kelabu. Pada penampang melintang 
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap 
yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal 
dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls 
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum 
tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls 
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui 
tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal 
terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi 
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf 
sensori dan akan menghantarkannya ke saraf 
motor.
Sistem Saraf Tepi 
 Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di 
luar sistem saraf pusat, untuk 
menjalankan otot dan organ tubuh. 
 Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem 
saraf tepi tidak dilindungi tulang, 
membiarkannya rentan terhadap racun 
dan luka mekanis. 
 Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem 
saraf sadar ( Somatis) dan sistem saraf 
tak sadar (Otonom) .
 Sistem saraf sadar (somatis) 
Terdiri dari 12 pasang saraf otak dan 31 pasang 
saraf sumsum tulang belakang 
 Sistem saraf tak sadar (otonom) 
Saraf simpatik dan saraf parasimpatik 
 Sistem saraf simpatik 
Sistem Saraf simpatik adalah bagian dari sistem 
saraf otonom yang cenderung bertindak 
berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik, 
seperti mempercepat detak jantung dan 
menyebabkan kontraksi pembuluh darah. Sistem 
ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan 
merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem 
saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi 
stres.
 Sistem Saraf Parasimpatik 
Sistem Saraf Parasimpatik adalah bagian 
dari sistem saraf otonom yang cenderung 
bertindak berlawanan terhadap sistem saraf 
simpatik, seperti memperlambat detak 
jantung dan melebarkan pembuluh darah. 
Sistem ini mengatur fungsi kelenjar, seperti 
memproduksi air mata dan air liur, dan 
merangsang motilitas dan sekresi dari 
sistem pencernaan.
SISTEM SARAF PADA 
VERTEBRATA
Pembagian utama 
sistem saraf 
vertebrata
Sistem Saraf Pisces 
 Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus 
olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil, 
sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 
pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan 
lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan 
saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh. 
 Terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu sakus 
olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang 
sensitif terhadap substansi yang larut dalam air, 
kuncup perasa di sekitar mulut. Mata lebar mungkin 
hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat 
digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang 
bergerak diatas permukaan air atau di darat 
didekatnya. Telinga dalam dengan 3 saluran 
semisirkular, dan sebuah otolit untuk keseimbangan.
 Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi 
tidak ada gendang telinga. Oleh sebab itu, 
vibrasi atau suara diterima dan diteruskan 
melalui kepala atau tubuh. Garis lateral 
tubuh mempunyai perluasan di daerah 
kepala dan berguna untuk mendeteksi 
perubahan tekanan arus air (seperti 
menghindar dari batu-batuan). Garis lateral 
itu diinervasi oleh saraf kranial ke X (N. 
vagus),oleh sebab itu beberapa ahli 
berpendapat bahwa telinga tengah pada 
vertebrata air berasal sama seperti garis 
lateral. 
 Pada pisces meningensnya berisi cairan 
cerebrospinalis dengan jaringan pengikat 
yang terbawah yaitu endorachis.
 Pada ikan, bagian otak 
yang berkembang dengan 
baik adalah otak kecil 
yang berfungsi sebagai 
pusat keseimbangan dan 
pusat pengaturan gerak
Sistem Saraf Amphibi 
 Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian 
yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk 
pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus 
iskiadikus. 
 Mata dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada 
lagi kelopak mata yang ketiga yang transparan (membran niktitans). 
Mata digerakkan oleh 6 otot, yaitu oto-otot superior, inferior, rektus 
internal, rektus eksternal, oblikus interior, dan oblikus superior. Tiap-tiap 
macam rangsangan akan merangsang Organon visus tertentu. 
Organon visus akan menerima rangsanagn berupa gelombang sinar, 
sedang reseptor kulit menerima rangsangan berupa sentuhan. 
Sistem saraf pada Amphibi berdasarkan topografinya dibedakan 
menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. 
 Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang 
belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat 
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
 Otak dan medulla spinalis pada amphibi, selain dilindungi oleh 
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilindungi oleh 2 
lapisan selaput meninges. Dua lapisan meninges pada amphibi dari 
luar ke dalam adalah duramatar (yang berupa jaringan ikat) dan 
pia-arakniod yang vascular. Nervi spinalis pada amphibi kedua akar 
bersatu setelah melalui foramen intervertebralis, ganglion akar 
dorsal, terletak di tempat pertemuan. Salientian calcareus bodies 
mengelilingi ganglia spinal. Caudata ganglia dikelilingi oleh jaringan 
berlemak seperti spons. Di antara condyle occipital dan vertebra I, 
muncul akar ventral dari nervus suboccipitale. Saraf ini yang 
muncul hanya saraf motoris sebagai nervus hypoglossal pada 
vertebrata tinggi. 
 Caudata mempunyai nervus spinalis mereduksi sesuai dengan 
segmen badan. Salientian hanya N 10/11 saja. Terdapat plexus 
cervicobrachial dan lumbosacral, cauda equina terdapat pada katak 
dan Bufo. Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf 
yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut. 
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang 
mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma. 
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan. 
c. Pleksus lumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
 Pada katak bagian otak 
yang paling 
berkembang adalah 
otak tengah sebagai 
pusat penglihatan
Sistem Saraf Reptilia 
 Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer 
serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang 
melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat 
traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. 
Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf 
spinal menuju ke somit-somit tubuh. 
 Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ 
pembau pada rungga hidung. Mata dengan kelenjar air mata. 
Telinganya seperti telinga vertebrata rendah. Saluran auditori 
eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani. Telinga dalam 
dengan tiga saluran semi sirkular untuk mendengar. Dari ruang 
tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di 
belakang hidung dalam. 
 Akar dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna 
vertebralis. Pada beberapa spesies tidak ada dan hanya berupa 
akar ventral yang ada. Mereka disebut nervus spino-occipitale. 
Serabut-serabut membentuk nervus hypobranchial yang terdiri 
serabut-serabut motoris saja.
 Pada Reptil, bagian 
otak yang 
berkembang dengan 
baik adalah bagian 
depan otak besar 
yaitu pusat 
penciuman /pembau
Sistem Saraf Aves 
 Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus 
olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal 
serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang 
telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal 
terus kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah 
dengan saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea. 
Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada 
saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt 
bagian belakang. 
 Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang 
hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium 
pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu 
sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat 
pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. 
Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut 
bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan 
terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada 
berbagai jarak.
 Pada burung berleher panjang, nervus spinalis daerah 
leher dengan nervus spinalis daerah lengan membentuk 
simpul yang disebut pleksus cervica brachialis. 
• Nervus cervicalis menuju daerah leher. 
• Nervus brachialis menuju daerah sayap. 
 Nervus spinalis daerah pinggang, sacrum dan pudendal 
membentuk pleksus lombosacralis. 
• Nervus lumbalis menuju gelang pinggul bagian awal. 
• Nervus sacralis menuju gelang pinggul bagian akhir. 
• Nervus pudendalis menuju cloaca dan daerah ekor. 
 Plexus lumbosacral dibagi menjadi plexus lumbar, 
sacral, pudendal. Plexus lumbar mensuplai paha. Saraf 
plexus sacral bersatu membentuk nervus sciaticus 
menuju ke kaki bawah. Plexus pudendal bercabang ke 
cloaca dan ekor.
 Pada burung bagian yang berkembang 
adalah otak besar yang mengatur gerak 
seperti melompat, terbang dan berenang. 
Serta otak kecil yang berfungsi mengatur 
keseimbangan tubuh
Sistem Saraf Pada Mamalia 
 Cerebrum besar jika dibandingkan dengan keseluruhan 
otak. Serebelum juga besar dan berlobus lateral 2 buah. 
Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya 
dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan 
posterior. Mempunyai telinga luar. Gelombang suara 
disalurkan melalui meatus auditori eksternal ke membran 
tympani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel 
auditori. Koklea agak berkelok. Mata tidak mengandung 
pekten (seperti yang terdapat pada burung). Di banding 
dengan vertebrata yang lebih rendah, maka pada kelinci 
membran olfaktori lebih luas, organ pembau lebih efektif, 
karena membran olfaktori itu lebih luas. Hal itu 
disebabkan karena papan-papan tulang dalam rongga 
hidung bergulung-gulung.
 Meninges pada mamalia berupa pila-arachnoid yang 
terdidefferensiasi menjadi dua lapisan, sebelah dalam piameter 
dan luar membran arachnoid. Spatium subarachnoid berisi cairan 
cerebrospinalis. Di bagian otak cranial durameter bersatu dengan 
endorachis dan spatium epidural tak ada. Di atas: spinalis 
persatuan spinala-dura dan endorachis tak terjadi, tetapi spatium 
epidural, tak terjadi, berisi lemak dan jaringan pengikat. Cranial 
dura melanjutkan dengan spinal dura ke foramen magnum. 
Cairan cerebrospinalis berada di vantrikal otak,central canal m 
spinalis dan spatium subarachnoid. Modifikasi tertentu pada 
maningea yaitu cranial dura mempunyai tonjolan flax-cerebri 
sampai di fissura di antara kedua cerebral hamisphere.tonjolan 
serupa tentorium di antara cerebral hemisphere dan cerebellum. 
Pada sisih ventral otak, duramater membentuk tonjolan 
diaphragmasellae di atas sella turcica. 
 Nervus spinalis dinamai sesuai dengan hubungan mereka ke 
columna vertebralis. Ada nervus spinalis cervical, thoracic, 
lumbar, sacral, caudal/coccygeal. Nervus spinal cervical muncul 
di antara ossipitalis occipitale dan atlas. Plexus extremitas dibagi 
menjadi cervical, brachial, lumbar dan sacral.
 NERVICRANIALIS PADA VERTEBRATA 
 Pispes : 10 Pasang 
 Amphibi : 10 pasang 
 Aves : 10 Pasang 
 Reptil : 12 Pasang 
 Mamalia : 12 Pasang 
Diantara kesemua sistem saraf yang 
ada pada vertebrata,yang paling 
berkembang sempurna adalah pada 
mamalia.
Thanks For Attention 
Wassalamualaikum 

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTAR Januari
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautkrisnasuryanti
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelidaImawaty Yulia
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum EchinodermataAfi Alifia
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptildhawialya30
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
Peredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanPeredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanayu larissa
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI aakkiittaa
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Yuni Ariyanti Part II
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt molluscaindmal
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANDesy Aryanti
 

Was ist angesagt? (20)

Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Peredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanPeredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewan
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)
 
Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (9)

GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Meningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusatMeningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusat
 
Power Poin Sistem Koordinasi
Power Poin Sistem KoordinasiPower Poin Sistem Koordinasi
Power Poin Sistem Koordinasi
 
termoregulasi
termoregulasitermoregulasi
termoregulasi
 
Nama latin kerangka manusia
Nama latin kerangka manusiaNama latin kerangka manusia
Nama latin kerangka manusia
 
Makalah sistem saraf
Makalah sistem sarafMakalah sistem saraf
Makalah sistem saraf
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 

Ähnlich wie Sistem saraf

Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafNina Nhinut
 
Sri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafSri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafManik Puush
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaMarwah Nur Azizah
 
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxSISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxParkJaeEon2
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf pjj_kemenkes
 
Fisiologi persarafan
Fisiologi persarafanFisiologi persarafan
Fisiologi persarafanADRYAN LANGIT
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
Otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangOtak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangInten Aja Deh
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Manik Puush
 
Susunan sistem saraf
Susunan sistem sarafSusunan sistem saraf
Susunan sistem sarafsilvana dwi
 

Ähnlich wie Sistem saraf (20)

Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafSri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 saraf
 
Presentase IPA
Presentase IPAPresentase IPA
Presentase IPA
 
Presentase ipa
Presentase ipaPresentase ipa
Presentase ipa
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxSISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Endokrin
EndokrinEndokrin
Endokrin
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
 
Fisiologi persarafan
Fisiologi persarafanFisiologi persarafan
Fisiologi persarafan
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangOtak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakang
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Kelompok 1 9e
Kelompok 1 9eKelompok 1 9e
Kelompok 1 9e
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Susunan sistem saraf
Susunan sistem sarafSusunan sistem saraf
Susunan sistem saraf
 

Mehr von Anka Rahmi Utami

Mehr von Anka Rahmi Utami (11)

Avian ectoparasites
Avian ectoparasitesAvian ectoparasites
Avian ectoparasites
 
Sistem pengeluaran (ekskresi)
Sistem pengeluaran (ekskresi) Sistem pengeluaran (ekskresi)
Sistem pengeluaran (ekskresi)
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan Sistem pernafasan
Sistem pernafasan
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi Sistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewanKelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
 
Organ dan fungsinya 4
Organ dan fungsinya 4Organ dan fungsinya 4
Organ dan fungsinya 4
 
Hewan vertebrata
Hewan vertebrataHewan vertebrata
Hewan vertebrata
 
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 

Kürzlich hochgeladen

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

Sistem saraf

  • 1. KELOMPOK 4 Anka Rahmi Ade Utami Ahmad Ihsan Alfitra Abdi Guna Della Miranti Hadia Firda Hasnita Lubis Khofifu Rizky Nevi Frilly Ulfah Nur Inda Rahayu Raudhatul Jannah
  • 4. SISTEM SARAF  Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
  • 5.
  • 6.  Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. SST utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang yang menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf motorik, memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf otonom, meliputi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis dan fungsi regulasi (pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf enterik (pencernaan), sebuah bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol sistem pencernaan.
  • 7.  Sistem saraf memiliki 2 kategori atau jenis sel: neuron dan sel glia.  NEURON Neuron berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps, yaitu pertautan membran-ke-membran yang mengandung mesin molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik elektrik maupun kimiawi. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.
  • 8.
  • 9.  SEL GLIA Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem") adalah sel non-neuron yang menyediakan dukungan dan nutrisi, mempertahankan homeostasis, membentuk mielin, dan berpartisipasi dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Dalam otak manusia, diperkirakan bahwa jumlah total glia kasarnya hampir setara dengan jumlah neuron, walaupun perbandingannya bervariasi dalam daerah otak yang berbeda. Di antara fungsi paling penting dari sel glia adalah untuk mendukung neuron dan menahan mereka di tempatnya; untuk menyediakan nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara elektrik; untuk menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan petunjuk pengarahan akson dari neuron ke sasarannya Macam-macam neuroglia di antaranya adalah astrosit, oligodendrosit,mikroglia, dan makroglia .
  • 10. Sel Glia : Mikroglia Sel Glia : Astrosit =>
  • 11. Sistem Saraf Pusat  Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
  • 12.  Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:  Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.  Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.  Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.  Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:  badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)  serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)  sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
  • 13. Otak ( Enchepalon )  Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.  Otak besar (serebrum) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.  Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.  Otak kecil (serebelum) serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.  Sumsum sambung (medulla oblongata) Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.  Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
  • 14.
  • 15. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis )  Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
  • 16.
  • 17. Sistem Saraf Tepi  Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh.  Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.  Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem saraf sadar ( Somatis) dan sistem saraf tak sadar (Otonom) .
  • 18.  Sistem saraf sadar (somatis) Terdiri dari 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang  Sistem saraf tak sadar (otonom) Saraf simpatik dan saraf parasimpatik  Sistem saraf simpatik Sistem Saraf simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik, seperti mempercepat detak jantung dan menyebabkan kontraksi pembuluh darah. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres.
  • 19.  Sistem Saraf Parasimpatik Sistem Saraf Parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf simpatik, seperti memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar, seperti memproduksi air mata dan air liur, dan merangsang motilitas dan sekresi dari sistem pencernaan.
  • 20.
  • 21. SISTEM SARAF PADA VERTEBRATA
  • 22. Pembagian utama sistem saraf vertebrata
  • 23. Sistem Saraf Pisces  Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh.  Terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu sakus olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut. Mata lebar mungkin hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang bergerak diatas permukaan air atau di darat didekatnya. Telinga dalam dengan 3 saluran semisirkular, dan sebuah otolit untuk keseimbangan.
  • 24.  Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi tidak ada gendang telinga. Oleh sebab itu, vibrasi atau suara diterima dan diteruskan melalui kepala atau tubuh. Garis lateral tubuh mempunyai perluasan di daerah kepala dan berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air (seperti menghindar dari batu-batuan). Garis lateral itu diinervasi oleh saraf kranial ke X (N. vagus),oleh sebab itu beberapa ahli berpendapat bahwa telinga tengah pada vertebrata air berasal sama seperti garis lateral.  Pada pisces meningensnya berisi cairan cerebrospinalis dengan jaringan pengikat yang terbawah yaitu endorachis.
  • 25.  Pada ikan, bagian otak yang berkembang dengan baik adalah otak kecil yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan pusat pengaturan gerak
  • 26. Sistem Saraf Amphibi  Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.  Mata dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata yang ketiga yang transparan (membran niktitans). Mata digerakkan oleh 6 otot, yaitu oto-otot superior, inferior, rektus internal, rektus eksternal, oblikus interior, dan oblikus superior. Tiap-tiap macam rangsangan akan merangsang Organon visus tertentu. Organon visus akan menerima rangsanagn berupa gelombang sinar, sedang reseptor kulit menerima rangsangan berupa sentuhan. Sistem saraf pada Amphibi berdasarkan topografinya dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.  Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
  • 27.  Otak dan medulla spinalis pada amphibi, selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilindungi oleh 2 lapisan selaput meninges. Dua lapisan meninges pada amphibi dari luar ke dalam adalah duramatar (yang berupa jaringan ikat) dan pia-arakniod yang vascular. Nervi spinalis pada amphibi kedua akar bersatu setelah melalui foramen intervertebralis, ganglion akar dorsal, terletak di tempat pertemuan. Salientian calcareus bodies mengelilingi ganglia spinal. Caudata ganglia dikelilingi oleh jaringan berlemak seperti spons. Di antara condyle occipital dan vertebra I, muncul akar ventral dari nervus suboccipitale. Saraf ini yang muncul hanya saraf motoris sebagai nervus hypoglossal pada vertebrata tinggi.  Caudata mempunyai nervus spinalis mereduksi sesuai dengan segmen badan. Salientian hanya N 10/11 saja. Terdapat plexus cervicobrachial dan lumbosacral, cauda equina terdapat pada katak dan Bufo. Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut. a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma. b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan. c. Pleksus lumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
  • 28.  Pada katak bagian otak yang paling berkembang adalah otak tengah sebagai pusat penglihatan
  • 29. Sistem Saraf Reptilia  Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit tubuh.  Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau pada rungga hidung. Mata dengan kelenjar air mata. Telinganya seperti telinga vertebrata rendah. Saluran auditori eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani. Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular untuk mendengar. Dari ruang tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di belakang hidung dalam.  Akar dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna vertebralis. Pada beberapa spesies tidak ada dan hanya berupa akar ventral yang ada. Mereka disebut nervus spino-occipitale. Serabut-serabut membentuk nervus hypobranchial yang terdiri serabut-serabut motoris saja.
  • 30.  Pada Reptil, bagian otak yang berkembang dengan baik adalah bagian depan otak besar yaitu pusat penciuman /pembau
  • 31. Sistem Saraf Aves  Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal terus kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah dengan saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea. Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt bagian belakang.  Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai jarak.
  • 32.  Pada burung berleher panjang, nervus spinalis daerah leher dengan nervus spinalis daerah lengan membentuk simpul yang disebut pleksus cervica brachialis. • Nervus cervicalis menuju daerah leher. • Nervus brachialis menuju daerah sayap.  Nervus spinalis daerah pinggang, sacrum dan pudendal membentuk pleksus lombosacralis. • Nervus lumbalis menuju gelang pinggul bagian awal. • Nervus sacralis menuju gelang pinggul bagian akhir. • Nervus pudendalis menuju cloaca dan daerah ekor.  Plexus lumbosacral dibagi menjadi plexus lumbar, sacral, pudendal. Plexus lumbar mensuplai paha. Saraf plexus sacral bersatu membentuk nervus sciaticus menuju ke kaki bawah. Plexus pudendal bercabang ke cloaca dan ekor.
  • 33.  Pada burung bagian yang berkembang adalah otak besar yang mengatur gerak seperti melompat, terbang dan berenang. Serta otak kecil yang berfungsi mengatur keseimbangan tubuh
  • 34. Sistem Saraf Pada Mamalia  Cerebrum besar jika dibandingkan dengan keseluruhan otak. Serebelum juga besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Mempunyai telinga luar. Gelombang suara disalurkan melalui meatus auditori eksternal ke membran tympani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel auditori. Koklea agak berkelok. Mata tidak mengandung pekten (seperti yang terdapat pada burung). Di banding dengan vertebrata yang lebih rendah, maka pada kelinci membran olfaktori lebih luas, organ pembau lebih efektif, karena membran olfaktori itu lebih luas. Hal itu disebabkan karena papan-papan tulang dalam rongga hidung bergulung-gulung.
  • 35.  Meninges pada mamalia berupa pila-arachnoid yang terdidefferensiasi menjadi dua lapisan, sebelah dalam piameter dan luar membran arachnoid. Spatium subarachnoid berisi cairan cerebrospinalis. Di bagian otak cranial durameter bersatu dengan endorachis dan spatium epidural tak ada. Di atas: spinalis persatuan spinala-dura dan endorachis tak terjadi, tetapi spatium epidural, tak terjadi, berisi lemak dan jaringan pengikat. Cranial dura melanjutkan dengan spinal dura ke foramen magnum. Cairan cerebrospinalis berada di vantrikal otak,central canal m spinalis dan spatium subarachnoid. Modifikasi tertentu pada maningea yaitu cranial dura mempunyai tonjolan flax-cerebri sampai di fissura di antara kedua cerebral hamisphere.tonjolan serupa tentorium di antara cerebral hemisphere dan cerebellum. Pada sisih ventral otak, duramater membentuk tonjolan diaphragmasellae di atas sella turcica.  Nervus spinalis dinamai sesuai dengan hubungan mereka ke columna vertebralis. Ada nervus spinalis cervical, thoracic, lumbar, sacral, caudal/coccygeal. Nervus spinal cervical muncul di antara ossipitalis occipitale dan atlas. Plexus extremitas dibagi menjadi cervical, brachial, lumbar dan sacral.
  • 36.
  • 37.  NERVICRANIALIS PADA VERTEBRATA  Pispes : 10 Pasang  Amphibi : 10 pasang  Aves : 10 Pasang  Reptil : 12 Pasang  Mamalia : 12 Pasang Diantara kesemua sistem saraf yang ada pada vertebrata,yang paling berkembang sempurna adalah pada mamalia.
  • 38. Thanks For Attention Wassalamualaikum 