4. SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan
yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas
sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial
untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik
volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh,
dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh.
Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan
paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron) yang saling terhubung dan vital untuk
perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan.
Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah
neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
5.
6. Sistem saraf pada vertebrata secara umum
dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat
(SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. SST
utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan
serat panjang yang menghubungkan SSP ke
setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf
motorik, memediasi pergerakan pergerakan
volunter (disadari), sistem saraf otonom,
meliputi sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis dan fungsi regulasi (pengaturan)
involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf
enterik (pencernaan), sebuah bagian yang
semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya
adalah untuk mengontrol sistem pencernaan.
7. Sistem saraf memiliki 2 kategori atau jenis sel: neuron dan sel glia.
NEURON
Neuron berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps,
yaitu pertautan membran-ke-membran yang mengandung
mesin molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat,
baik elektrik maupun kimiawi. Setiap neuron terdiri dari
satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan
inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf,
yaitu dendrit dan akson. Dendrit berfungsi mengirimkan
impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain
atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang.
Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya
mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua
serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar
akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang
dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson.
Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf
perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin.
Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin
disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat
penghantaran impuls.
8.
9. SEL GLIA
Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti
"lem") adalah sel non-neuron yang menyediakan
dukungan dan nutrisi, mempertahankan
homeostasis, membentuk mielin, dan berpartisipasi
dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Dalam
otak manusia, diperkirakan bahwa jumlah total glia
kasarnya hampir setara dengan jumlah neuron,
walaupun perbandingannya bervariasi dalam daerah
otak yang berbeda. Di antara fungsi paling penting
dari sel glia adalah untuk mendukung neuron dan
menahan mereka di tempatnya; untuk menyediakan
nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara
elektrik; untuk menghancurkan patogen dan
menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan
petunjuk pengarahan akson dari neuron ke
sasarannya Macam-macam neuroglia di antaranya
adalah astrosit, oligodendrosit,mikroglia, dan
makroglia .
11. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak
(bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum
tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla
spinalis'). Keduanya merupakan organ yang
sangat lunak, dengan fungsi yang sangat
penting maka perlu perlindungan. Selain
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak
juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila
membran ini terkena infeksi maka akan terjadi
radang yang disebut meningitis.
12. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai
berikut:
Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan
tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang
mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan
duramater terdapat rongga epidural.
Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang
labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran
araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk
melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan
dengan lipatan-lipatan permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf
di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama
tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian
luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada
sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
13. Otak ( Enchepalon )
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak
tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung
(medulla oblongata), dan jembatan varol.
Otak besar (serebrum) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan
semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan
jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar
hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Otak kecil (serebelum) serebelum mempunyai fungsi utama dalam
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata) Sumsum sambung berfungsi
menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.
Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan
otak besar dan sumsum tulang belakang.
14.
15. Sumsum Tulang Belakang
(Medula Spinalis )
Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan
berwarna kelabu. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap
yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal
dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum
tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf
sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor.
16.
17. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di
luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.
Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem
saraf tepi tidak dilindungi tulang,
membiarkannya rentan terhadap racun
dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem
saraf sadar ( Somatis) dan sistem saraf
tak sadar (Otonom) .
18. Sistem saraf sadar (somatis)
Terdiri dari 12 pasang saraf otak dan 31 pasang
saraf sumsum tulang belakang
Sistem saraf tak sadar (otonom)
Saraf simpatik dan saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik
Sistem Saraf simpatik adalah bagian dari sistem
saraf otonom yang cenderung bertindak
berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik,
seperti mempercepat detak jantung dan
menyebabkan kontraksi pembuluh darah. Sistem
ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan
merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem
saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi
stres.
19. Sistem Saraf Parasimpatik
Sistem Saraf Parasimpatik adalah bagian
dari sistem saraf otonom yang cenderung
bertindak berlawanan terhadap sistem saraf
simpatik, seperti memperlambat detak
jantung dan melebarkan pembuluh darah.
Sistem ini mengatur fungsi kelenjar, seperti
memproduksi air mata dan air liur, dan
merangsang motilitas dan sekresi dari
sistem pencernaan.
23. Sistem Saraf Pisces
Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus
olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil,
sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10
pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan
lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan
saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh.
Terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu sakus
olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang
sensitif terhadap substansi yang larut dalam air,
kuncup perasa di sekitar mulut. Mata lebar mungkin
hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat
digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang
bergerak diatas permukaan air atau di darat
didekatnya. Telinga dalam dengan 3 saluran
semisirkular, dan sebuah otolit untuk keseimbangan.
24. Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi
tidak ada gendang telinga. Oleh sebab itu,
vibrasi atau suara diterima dan diteruskan
melalui kepala atau tubuh. Garis lateral
tubuh mempunyai perluasan di daerah
kepala dan berguna untuk mendeteksi
perubahan tekanan arus air (seperti
menghindar dari batu-batuan). Garis lateral
itu diinervasi oleh saraf kranial ke X (N.
vagus),oleh sebab itu beberapa ahli
berpendapat bahwa telinga tengah pada
vertebrata air berasal sama seperti garis
lateral.
Pada pisces meningensnya berisi cairan
cerebrospinalis dengan jaringan pengikat
yang terbawah yaitu endorachis.
25. Pada ikan, bagian otak
yang berkembang dengan
baik adalah otak kecil
yang berfungsi sebagai
pusat keseimbangan dan
pusat pengaturan gerak
26. Sistem Saraf Amphibi
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian
yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk
pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus
iskiadikus.
Mata dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada
lagi kelopak mata yang ketiga yang transparan (membran niktitans).
Mata digerakkan oleh 6 otot, yaitu oto-otot superior, inferior, rektus
internal, rektus eksternal, oblikus interior, dan oblikus superior. Tiap-tiap
macam rangsangan akan merangsang Organon visus tertentu.
Organon visus akan menerima rangsanagn berupa gelombang sinar,
sedang reseptor kulit menerima rangsangan berupa sentuhan.
Sistem saraf pada Amphibi berdasarkan topografinya dibedakan
menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
27. Otak dan medulla spinalis pada amphibi, selain dilindungi oleh
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilindungi oleh 2
lapisan selaput meninges. Dua lapisan meninges pada amphibi dari
luar ke dalam adalah duramatar (yang berupa jaringan ikat) dan
pia-arakniod yang vascular. Nervi spinalis pada amphibi kedua akar
bersatu setelah melalui foramen intervertebralis, ganglion akar
dorsal, terletak di tempat pertemuan. Salientian calcareus bodies
mengelilingi ganglia spinal. Caudata ganglia dikelilingi oleh jaringan
berlemak seperti spons. Di antara condyle occipital dan vertebra I,
muncul akar ventral dari nervus suboccipitale. Saraf ini yang
muncul hanya saraf motoris sebagai nervus hypoglossal pada
vertebrata tinggi.
Caudata mempunyai nervus spinalis mereduksi sesuai dengan
segmen badan. Salientian hanya N 10/11 saja. Terdapat plexus
cervicobrachial dan lumbosacral, cauda equina terdapat pada katak
dan Bufo. Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf
yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang
mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus lumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
28. Pada katak bagian otak
yang paling
berkembang adalah
otak tengah sebagai
pusat penglihatan
29. Sistem Saraf Reptilia
Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer
serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang
melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat
traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis.
Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf
spinal menuju ke somit-somit tubuh.
Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ
pembau pada rungga hidung. Mata dengan kelenjar air mata.
Telinganya seperti telinga vertebrata rendah. Saluran auditori
eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani. Telinga dalam
dengan tiga saluran semi sirkular untuk mendengar. Dari ruang
tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di
belakang hidung dalam.
Akar dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna
vertebralis. Pada beberapa spesies tidak ada dan hanya berupa
akar ventral yang ada. Mereka disebut nervus spino-occipitale.
Serabut-serabut membentuk nervus hypobranchial yang terdiri
serabut-serabut motoris saja.
30. Pada Reptil, bagian
otak yang
berkembang dengan
baik adalah bagian
depan otak besar
yaitu pusat
penciuman /pembau
31. Sistem Saraf Aves
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus
olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal
serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang
telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal
terus kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah
dengan saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea.
Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada
saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt
bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang
hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium
pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu
sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat
pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus.
Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut
bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan
terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada
berbagai jarak.
32. Pada burung berleher panjang, nervus spinalis daerah
leher dengan nervus spinalis daerah lengan membentuk
simpul yang disebut pleksus cervica brachialis.
• Nervus cervicalis menuju daerah leher.
• Nervus brachialis menuju daerah sayap.
Nervus spinalis daerah pinggang, sacrum dan pudendal
membentuk pleksus lombosacralis.
• Nervus lumbalis menuju gelang pinggul bagian awal.
• Nervus sacralis menuju gelang pinggul bagian akhir.
• Nervus pudendalis menuju cloaca dan daerah ekor.
Plexus lumbosacral dibagi menjadi plexus lumbar,
sacral, pudendal. Plexus lumbar mensuplai paha. Saraf
plexus sacral bersatu membentuk nervus sciaticus
menuju ke kaki bawah. Plexus pudendal bercabang ke
cloaca dan ekor.
33. Pada burung bagian yang berkembang
adalah otak besar yang mengatur gerak
seperti melompat, terbang dan berenang.
Serta otak kecil yang berfungsi mengatur
keseimbangan tubuh
34. Sistem Saraf Pada Mamalia
Cerebrum besar jika dibandingkan dengan keseluruhan
otak. Serebelum juga besar dan berlobus lateral 2 buah.
Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya
dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan
posterior. Mempunyai telinga luar. Gelombang suara
disalurkan melalui meatus auditori eksternal ke membran
tympani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel
auditori. Koklea agak berkelok. Mata tidak mengandung
pekten (seperti yang terdapat pada burung). Di banding
dengan vertebrata yang lebih rendah, maka pada kelinci
membran olfaktori lebih luas, organ pembau lebih efektif,
karena membran olfaktori itu lebih luas. Hal itu
disebabkan karena papan-papan tulang dalam rongga
hidung bergulung-gulung.
35. Meninges pada mamalia berupa pila-arachnoid yang
terdidefferensiasi menjadi dua lapisan, sebelah dalam piameter
dan luar membran arachnoid. Spatium subarachnoid berisi cairan
cerebrospinalis. Di bagian otak cranial durameter bersatu dengan
endorachis dan spatium epidural tak ada. Di atas: spinalis
persatuan spinala-dura dan endorachis tak terjadi, tetapi spatium
epidural, tak terjadi, berisi lemak dan jaringan pengikat. Cranial
dura melanjutkan dengan spinal dura ke foramen magnum.
Cairan cerebrospinalis berada di vantrikal otak,central canal m
spinalis dan spatium subarachnoid. Modifikasi tertentu pada
maningea yaitu cranial dura mempunyai tonjolan flax-cerebri
sampai di fissura di antara kedua cerebral hamisphere.tonjolan
serupa tentorium di antara cerebral hemisphere dan cerebellum.
Pada sisih ventral otak, duramater membentuk tonjolan
diaphragmasellae di atas sella turcica.
Nervus spinalis dinamai sesuai dengan hubungan mereka ke
columna vertebralis. Ada nervus spinalis cervical, thoracic,
lumbar, sacral, caudal/coccygeal. Nervus spinal cervical muncul
di antara ossipitalis occipitale dan atlas. Plexus extremitas dibagi
menjadi cervical, brachial, lumbar dan sacral.
36.
37. NERVICRANIALIS PADA VERTEBRATA
Pispes : 10 Pasang
Amphibi : 10 pasang
Aves : 10 Pasang
Reptil : 12 Pasang
Mamalia : 12 Pasang
Diantara kesemua sistem saraf yang
ada pada vertebrata,yang paling
berkembang sempurna adalah pada
mamalia.