SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
PENERAPAN
EPIDEMIOLOGI
BERBASIS PENDEKATAN
ONE HEALTH 1
▰ Dimensi epidemiologi yang menekankan aplikasi untuk mengontrol masalah kesehatan
disebut epidemiolog iterapan (applied epidemiology).
▰ Secara umum, epidemiologi digunakan untuk memecahkan masalah kesehatan di
masyarakat dengan cara mendeteksi, memprediksi, mencegah, mempromosikan,
menanggulangi, serta monitoring dan mengevaluasi.
▰ Konsep baru ‘One World, One Medicine, One Health’saat ini untuk diperkenalkan secara
luas dan berkesinambungan.
▰ Para pakar di banyak negara menghimbau kerjasama yang lebih terintegrasi dan sinergis
antara dokter hewan dan dokter dalam mengantisipasi kebangkitan penyakit-penyakit
zoonosis yang berpotensi epidemik. Contoh : Ebola, monkeypox, BSE, West Nile virus,
Nipah virus, SARS, HPAI
2
UPAYA UNTUK MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT
ZOONOSIS
▻ Mensosialisasikan gejala klinis awal penyakit zoonosis di peternakan atau rumah potong hewan dan sesegera
mungkin melaporkan dan mengambil tindakan terhadap ternak maupun pekerja yang tertular penyakit
▻ Memantau kesehatan ternak dan tata laksana peternakan di tingkat peternak
▻ Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum mengolah pangan setelah memegang daging mentah
▻ Menangani karkas atau mengurus ternak
▻ Memasak dengan benar daging sapi, daging unggas, dan makanan laut serta menghindari mengonsumsi
makanan mentah atau daging yang kurang masak
▻ Menjaga makanan agar tidak terkontaminasi hewan piaraan atau serangga
▻ Menggunakan sarung tangan bila berkebun
▻ Menghindari feses kucing saat menyingkirkan bak pasir yang tidak terpakai
▻ Jika tergigit anjing atau kucing, segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun di bawah kucuran air
mengalir selama 10-15 menit agar dinding virus yang terbuat dari lemak rusak oleh sabun dan segera ke
dokter atau ke rumah sakit untuk mendapat vaksinasi
3
A. PENCEGAHAN
Pencegahan (prevention)merupakan upaya agar tidak terjadi penyakit pada individu dan
komunitas.Pencegahan dalam arti luas mencakup:
a. Pencegahan primordiall adalah mencegah terjadinya factor risiko atau kausa
penyakit.
b. Pencegahan primer adalah mencegah paparan (exposure) dengan faktor risiko atau
kausa,infeksi,atau pun dimulainya proses patogenik.
c. Pencegahan sekunder adalah mencegah penyakit klinis.
d. Pencegahan tersier adalah mencegah akibat-akibat penyakit, seperti kematian,
kecacatan, kekambuhan, komplikasi, dsb.
4
B. MEMPREDIKSI
▰ Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi,
sosial, spiritual, dan intelektual.
▰ Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan: 1) Menciptakan
lingkungan yang mendukung, 2) Mengubah perilaku, dan 3. Meningkatkan kesadaran.
▰ WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategii inti untuk
pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang berkembang dan
berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat.
▰ Promosi kesehatan juga sebaiknya dilaksanakan secara terintegrasi antara sektor
kesehatan manusia dan sektor kesehatan hewan untuk penyakit tertentu pada tahap
tertentu.
5
C. MENANGGULANGI PENYAKIT
▰ Pengendalian (kontrol); Pengendalian (control) merupakan upaya intervensi berkelanjutan
(ongoingoperations) yang bertujuan menurunkan insidensi, durasi dan prevalensi penyakit,
risiko transmisi, efek infeksi.
▰ Eliminasi; Eliminasi (elimination) penyakit merupakan upaya intervensi berkelanjutan yang
bertujuan menurunkan insidensi dan prevalensi suatu penyakit sampai pada tingkat nol di
suatu wilayah geografis.
▰ Eradikasi (eradication, pemberantasan, pembasmian)merupakan upaya intervensi
berkelanjutan yang bertujuan menurunkan insidensi dan prevalensi penyakit sampai ke
tingkat nol secara permanen di seluruh dunia.
▰ Kepunahan; Kepunahan(extinction)merupakan keadaan dimana tidak ada lagi ageninfeksi
tertentu di alam maupun di laboratorium.
6
D. MONITORING DAN EVALUASI
▰ Monitoring adalah aktifitas yang dilakukan secara terus menerus yang ditujukan untuk
memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan atau intervensi yang
sedang dilaksanakan / diimplementasikan.
▰ Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan
tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
▰ Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan.
▰ Evaluasi baru dapat dilakukan kalau suatu kebijakan sudah berjalan cukup waktu atau
dalam kurun waktu/periode yang telah ditentukan.
▰ Evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai kinerja sistem surveilans tertentu dan
melakukan analisis bila ditemukan hambatannya.
7
Pokok pokok pembahasan saat evaluasi kinerja sistem surveilans meliputi :
a. Menganalisis penyelenggaraan surveilans
b. Menilai Pencapaian kinerja surveilans
c. Mengevaluasi dukungan laboratorium
d. Menganalisis kejadian kasus dan kematian (bila ada)
e. Mengevaluasi permasalahan dan upaya pemecahannya.
8
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KLB/WABAH
▰ Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut,
agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisienmelalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan.
9
PERAN SURVEILANS DALAM SITUASI KLB/WABAH
10
PERBEDAAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
KLB/WABAH DAN SURVEILANS KLB/WABAH
▰ Wabah, adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
▰ Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian
yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah (Permenkes No 1501/MENKES/PER/X/2010).
11
PERBEDAAN SURVEILANS AKTIF DAN PASIF
Surveilans Aktif
▰ Adalah penyelenggaraan
surveilans epidemiologi dimana
unit surveilans dalam
pengumpulan data dilakukan
secara aktif.Data didapatkan
secara langsung dari fasilitas
pelayanan kesehatan,
masyarakat atau sumber data
lainnya, melalui kegiatan
penyelidikan
epidemiologi,surveilans aktif
puskesmas/ rumah sakit,
survei khusus dan kegiatan
lainnya. 12
Surveilans Pasif
▰ Adalah penyelenggaraan
surveilans epidemiologi dimana
unit surveilans dalam
pengumpulan data dilakukan
secara pasif dengan cara
menerima data dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan,
masyarakat atau sumber data
lainnya, dalam bentuk rekam
medis, buku register pasien,
laporan data
kesakitan/kematian, laporan
Surveilans Berbasis Kejadian
▰ Adalah upaya menangkap
informasi secara cepat dan
terorganisir mengenai kejadian-
kejadian yang mempunyai
potensi risiko bagi kesehatan
masyarakat. Informasi tersebut
dapat berupa rumor atau
laporan-laporan ad-hok yang
disampaikan melalui saluran
formal (sistem pelaporan rutin
yang ada) dan informal (media,
petugas kesehatan, LSM, dll). A
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN
KESEHATAN HEWAN
A. EWARS (Early Warning Alert and Response System)
13
▰ Kementerian Kesehatan RI (2018) menyatakan bahwa peningkatan penyakit menular masih
menjadi ancaman bagi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh munculnya penyakit infeksi baru
(emerging disease) dan munculnya kembali penyakit menular lampau (re-emerging disease).
▰ Munculnya dua permasalahan ini dipengaruhi oleh adanya factor evolusi dari agen mikroba,
seperti variasi genetic, rekombinasi, mutasi dan adaptasi, serta hubungan agen mikroba dengan
hewan perantara (zoonotic encounter).
▰ Untuk mengatasi masalah ini, salah satu komponen sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) adalah laporan mingguan wabah (W2).
▰ Laporan mingguan wabah merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi dini adanya KLB
suatu penyakit sehingga wajib dikirimkan seminggu sekali oleh puskesmas kepada dinas
kesehatan.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN
KESEHATAN HEWAN
14
▰ EWARS merupakan sistem yang berfungsi dalam mendeteksi adanya ancaman atau indikasi KLB
penyakit menular. Sistem SDKR/EWARS ini merupakan adopsi dari sistem yang dikembangkan
oleh WHO yang kemudian dimodifikasi sesuai karakteristik Indonesia.
▰ Provinsi yang menjadi pilot project dari sistem ini merupakan provinsi Lampung dan Bali.
15
Pustu
melaporkan ke
Dinas Kesehatan
melalui SMS
Data dientri oleh
Dinkes
Di email ke
Dinkes Provinsi
dan Pusat
Digunakan
software unutk
peringatan dini
Respon
Kabupaten/Kota
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN
KESEHATAN HEWAN
B. iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional)
16
▰ Adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait kesehatan hewan
dari lapangan.
▰ Petugas kesehatan hewan dapat melaporkan data menggunakan teknologi sehari-hari secara
sederhana, antara lain melalui pesan singkat (SMS) maupun dalam bentuk laporan fisik
(dokumen).
▰ Petugas yang dapat berpartisipasi dalam iSIKHNAS adalah dokter hewan, staf teknis, pelapor
desa, rumah pemotongan hewan, staf laboratorium, pemeriksa daging, staf penanganan
karantina, inseminator, vaksinator, peternak, dan juga staf kesehatan manusia.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN
KESEHATAN HEWAN
17
▰ iSIKHNAS memadukan beberapa sistem penanganan infomrasi yang sudah ada, sehingga
menjadikannya lebih efisien dan tersedia bagi lebih banyak pengguna.
▰ Dengan perpaduan berbagai sistem ini, data terkait kesehatan hewan yang didapatkan dari
lapangan dapat segera disajikan dan dimanfaatkan bagi pemangku kepentingan dari berbagai
tingkat daerah.
▰ Selain itu, data yang dikumpulkan juga dapat dianalisis hubungannya secara otomatis oleh
sistem, maupun digunakan untuk membuat peringatan dalam merespon laporan penyakit.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN
KESEHATAN HEWAN
C. Keterpaduan Sistem Informasi Kesehatan Manusia dan Kesehatan Hewan
18
▰ Surveilans terpadu ini dapat terjadi dengan adanya koordinasi antara Kementerian Kesehatan,
Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di tingkat nasional
hingga tingkat terendah.
▰ Pengendalian penyakit zoonosis diawasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, dan juga melibatkan lintas sektor, baik pemerintah maupun swasta,
serta peran aktif untuk komunitas..

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN yesintabella
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)Yafet Geu
 
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularMALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularBernike Zega
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menularLila Kania
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001Pepi Umar
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitzrago
 
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesMonitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBPJS Kesehatan RI
 

Was ist angesagt? (20)

INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
Program kerja puskesmas
Program kerja puskesmasProgram kerja puskesmas
Program kerja puskesmas
 
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularMALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesMonitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
 

Ähnlich wie Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health

Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdfPenerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdfAsepSaefunnajat
 
KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOKESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananIrene Rangin
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxNirwansahEka2
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-managementintanzhofir
 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmRian Alfajri
 
Laporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansLaporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansedy irawan
 
03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chnSyahrum Syuib
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptxzak011
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidanNico Robin
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptssuserfaa3c91
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiYusuf Budiman
 

Ähnlich wie Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health (20)

Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdfPenerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
 
KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOKESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
 
Tugas epid b.utik
Tugas epid b.utikTugas epid b.utik
Tugas epid b.utik
 
Laporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansLaporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilans
 
epidemiologi surveilance
epidemiologi surveilanceepidemiologi surveilance
epidemiologi surveilance
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
Pokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLBPokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLB
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
 

Mehr von Anggita Dewi

Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiTata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiAnggita Dewi
 
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsiTopik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsiAnggita Dewi
 
Pokok bahasan 2 anti korupsi
Pokok bahasan 2  anti korupsiPokok bahasan 2  anti korupsi
Pokok bahasan 2 anti korupsiAnggita Dewi
 
Pokok bahasan 1 konsep korupsi
Pokok bahasan 1  konsep korupsiPokok bahasan 1  konsep korupsi
Pokok bahasan 1 konsep korupsiAnggita Dewi
 
Pendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open cameraPendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open cameraAnggita Dewi
 
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahPendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Pencegahan klb wabah
Pencegahan klb wabahPencegahan klb wabah
Pencegahan klb wabahAnggita Dewi
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risikoAnggita Dewi
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiAnggita Dewi
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 

Mehr von Anggita Dewi (13)

Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiTata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
 
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsiTopik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
 
Pokok bahasan 2 anti korupsi
Pokok bahasan 2  anti korupsiPokok bahasan 2  anti korupsi
Pokok bahasan 2 anti korupsi
 
Pokok bahasan 1 konsep korupsi
Pokok bahasan 1  konsep korupsiPokok bahasan 1  konsep korupsi
Pokok bahasan 1 konsep korupsi
 
Pendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open cameraPendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open camera
 
Pemakaian gps
Pemakaian gpsPemakaian gps
Pemakaian gps
 
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahPendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabah
 
Pencegahan klb wabah
Pencegahan klb wabahPencegahan klb wabah
Pencegahan klb wabah
 
Manajemen risiko
Manajemen risikoManajemen risiko
Manajemen risiko
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risiko
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 

Kürzlich hochgeladen

Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxFATMAWATIMADYA
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 

Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health

  • 2. ▰ Dimensi epidemiologi yang menekankan aplikasi untuk mengontrol masalah kesehatan disebut epidemiolog iterapan (applied epidemiology). ▰ Secara umum, epidemiologi digunakan untuk memecahkan masalah kesehatan di masyarakat dengan cara mendeteksi, memprediksi, mencegah, mempromosikan, menanggulangi, serta monitoring dan mengevaluasi. ▰ Konsep baru ‘One World, One Medicine, One Health’saat ini untuk diperkenalkan secara luas dan berkesinambungan. ▰ Para pakar di banyak negara menghimbau kerjasama yang lebih terintegrasi dan sinergis antara dokter hewan dan dokter dalam mengantisipasi kebangkitan penyakit-penyakit zoonosis yang berpotensi epidemik. Contoh : Ebola, monkeypox, BSE, West Nile virus, Nipah virus, SARS, HPAI 2
  • 3. UPAYA UNTUK MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT ZOONOSIS ▻ Mensosialisasikan gejala klinis awal penyakit zoonosis di peternakan atau rumah potong hewan dan sesegera mungkin melaporkan dan mengambil tindakan terhadap ternak maupun pekerja yang tertular penyakit ▻ Memantau kesehatan ternak dan tata laksana peternakan di tingkat peternak ▻ Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum mengolah pangan setelah memegang daging mentah ▻ Menangani karkas atau mengurus ternak ▻ Memasak dengan benar daging sapi, daging unggas, dan makanan laut serta menghindari mengonsumsi makanan mentah atau daging yang kurang masak ▻ Menjaga makanan agar tidak terkontaminasi hewan piaraan atau serangga ▻ Menggunakan sarung tangan bila berkebun ▻ Menghindari feses kucing saat menyingkirkan bak pasir yang tidak terpakai ▻ Jika tergigit anjing atau kucing, segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun di bawah kucuran air mengalir selama 10-15 menit agar dinding virus yang terbuat dari lemak rusak oleh sabun dan segera ke dokter atau ke rumah sakit untuk mendapat vaksinasi 3
  • 4. A. PENCEGAHAN Pencegahan (prevention)merupakan upaya agar tidak terjadi penyakit pada individu dan komunitas.Pencegahan dalam arti luas mencakup: a. Pencegahan primordiall adalah mencegah terjadinya factor risiko atau kausa penyakit. b. Pencegahan primer adalah mencegah paparan (exposure) dengan faktor risiko atau kausa,infeksi,atau pun dimulainya proses patogenik. c. Pencegahan sekunder adalah mencegah penyakit klinis. d. Pencegahan tersier adalah mencegah akibat-akibat penyakit, seperti kematian, kecacatan, kekambuhan, komplikasi, dsb. 4
  • 5. B. MEMPREDIKSI ▰ Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. ▰ Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan: 1) Menciptakan lingkungan yang mendukung, 2) Mengubah perilaku, dan 3. Meningkatkan kesadaran. ▰ WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategii inti untuk pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat. ▰ Promosi kesehatan juga sebaiknya dilaksanakan secara terintegrasi antara sektor kesehatan manusia dan sektor kesehatan hewan untuk penyakit tertentu pada tahap tertentu. 5
  • 6. C. MENANGGULANGI PENYAKIT ▰ Pengendalian (kontrol); Pengendalian (control) merupakan upaya intervensi berkelanjutan (ongoingoperations) yang bertujuan menurunkan insidensi, durasi dan prevalensi penyakit, risiko transmisi, efek infeksi. ▰ Eliminasi; Eliminasi (elimination) penyakit merupakan upaya intervensi berkelanjutan yang bertujuan menurunkan insidensi dan prevalensi suatu penyakit sampai pada tingkat nol di suatu wilayah geografis. ▰ Eradikasi (eradication, pemberantasan, pembasmian)merupakan upaya intervensi berkelanjutan yang bertujuan menurunkan insidensi dan prevalensi penyakit sampai ke tingkat nol secara permanen di seluruh dunia. ▰ Kepunahan; Kepunahan(extinction)merupakan keadaan dimana tidak ada lagi ageninfeksi tertentu di alam maupun di laboratorium. 6
  • 7. D. MONITORING DAN EVALUASI ▰ Monitoring adalah aktifitas yang dilakukan secara terus menerus yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan atau intervensi yang sedang dilaksanakan / diimplementasikan. ▰ Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar. ▰ Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan. ▰ Evaluasi baru dapat dilakukan kalau suatu kebijakan sudah berjalan cukup waktu atau dalam kurun waktu/periode yang telah ditentukan. ▰ Evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai kinerja sistem surveilans tertentu dan melakukan analisis bila ditemukan hambatannya. 7
  • 8. Pokok pokok pembahasan saat evaluasi kinerja sistem surveilans meliputi : a. Menganalisis penyelenggaraan surveilans b. Menilai Pencapaian kinerja surveilans c. Mengevaluasi dukungan laboratorium d. Menganalisis kejadian kasus dan kematian (bila ada) e. Mengevaluasi permasalahan dan upaya pemecahannya. 8
  • 9. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KLB/WABAH ▰ Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisienmelalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. 9
  • 10. PERAN SURVEILANS DALAM SITUASI KLB/WABAH 10
  • 11. PERBEDAAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB/WABAH DAN SURVEILANS KLB/WABAH ▰ Wabah, adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. ▰ Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (Permenkes No 1501/MENKES/PER/X/2010). 11
  • 12. PERBEDAAN SURVEILANS AKTIF DAN PASIF Surveilans Aktif ▰ Adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi dimana unit surveilans dalam pengumpulan data dilakukan secara aktif.Data didapatkan secara langsung dari fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, melalui kegiatan penyelidikan epidemiologi,surveilans aktif puskesmas/ rumah sakit, survei khusus dan kegiatan lainnya. 12 Surveilans Pasif ▰ Adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi dimana unit surveilans dalam pengumpulan data dilakukan secara pasif dengan cara menerima data dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, dalam bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan/kematian, laporan Surveilans Berbasis Kejadian ▰ Adalah upaya menangkap informasi secara cepat dan terorganisir mengenai kejadian- kejadian yang mempunyai potensi risiko bagi kesehatan masyarakat. Informasi tersebut dapat berupa rumor atau laporan-laporan ad-hok yang disampaikan melalui saluran formal (sistem pelaporan rutin yang ada) dan informal (media, petugas kesehatan, LSM, dll). A
  • 13. SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN KESEHATAN HEWAN A. EWARS (Early Warning Alert and Response System) 13 ▰ Kementerian Kesehatan RI (2018) menyatakan bahwa peningkatan penyakit menular masih menjadi ancaman bagi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh munculnya penyakit infeksi baru (emerging disease) dan munculnya kembali penyakit menular lampau (re-emerging disease). ▰ Munculnya dua permasalahan ini dipengaruhi oleh adanya factor evolusi dari agen mikroba, seperti variasi genetic, rekombinasi, mutasi dan adaptasi, serta hubungan agen mikroba dengan hewan perantara (zoonotic encounter). ▰ Untuk mengatasi masalah ini, salah satu komponen sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) adalah laporan mingguan wabah (W2). ▰ Laporan mingguan wabah merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi dini adanya KLB suatu penyakit sehingga wajib dikirimkan seminggu sekali oleh puskesmas kepada dinas kesehatan.
  • 14. SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN KESEHATAN HEWAN 14 ▰ EWARS merupakan sistem yang berfungsi dalam mendeteksi adanya ancaman atau indikasi KLB penyakit menular. Sistem SDKR/EWARS ini merupakan adopsi dari sistem yang dikembangkan oleh WHO yang kemudian dimodifikasi sesuai karakteristik Indonesia. ▰ Provinsi yang menjadi pilot project dari sistem ini merupakan provinsi Lampung dan Bali.
  • 15. 15 Pustu melaporkan ke Dinas Kesehatan melalui SMS Data dientri oleh Dinkes Di email ke Dinkes Provinsi dan Pusat Digunakan software unutk peringatan dini Respon Kabupaten/Kota
  • 16. SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN KESEHATAN HEWAN B. iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) 16 ▰ Adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait kesehatan hewan dari lapangan. ▰ Petugas kesehatan hewan dapat melaporkan data menggunakan teknologi sehari-hari secara sederhana, antara lain melalui pesan singkat (SMS) maupun dalam bentuk laporan fisik (dokumen). ▰ Petugas yang dapat berpartisipasi dalam iSIKHNAS adalah dokter hewan, staf teknis, pelapor desa, rumah pemotongan hewan, staf laboratorium, pemeriksa daging, staf penanganan karantina, inseminator, vaksinator, peternak, dan juga staf kesehatan manusia.
  • 17. SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN KESEHATAN HEWAN 17 ▰ iSIKHNAS memadukan beberapa sistem penanganan infomrasi yang sudah ada, sehingga menjadikannya lebih efisien dan tersedia bagi lebih banyak pengguna. ▰ Dengan perpaduan berbagai sistem ini, data terkait kesehatan hewan yang didapatkan dari lapangan dapat segera disajikan dan dimanfaatkan bagi pemangku kepentingan dari berbagai tingkat daerah. ▰ Selain itu, data yang dikumpulkan juga dapat dianalisis hubungannya secara otomatis oleh sistem, maupun digunakan untuk membuat peringatan dalam merespon laporan penyakit.
  • 18. SISTEM INFORMASI KESEHATAN MANUSIA DAN KESEHATAN HEWAN C. Keterpaduan Sistem Informasi Kesehatan Manusia dan Kesehatan Hewan 18 ▰ Surveilans terpadu ini dapat terjadi dengan adanya koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di tingkat nasional hingga tingkat terendah. ▰ Pengendalian penyakit zoonosis diawasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan juga melibatkan lintas sektor, baik pemerintah maupun swasta, serta peran aktif untuk komunitas..