SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS)
Atira Cesare Mutia (05)
Nila Angellia Putri (12)
Nsrina Nuha S
1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS)
1. badan usaha perseorangan
2. Firma
3. persekutuan komanditer
4. perseroan terbatas
5. koperasi.
badan usaha perseorangan
• didirikan oleh satu orang, modalnya juga dari
satu orang yang sekaligus yang memimpin dan
bertanggung jawab atas segala pekerjaan
dengan tujuan untuk mendapat laba.
Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain:
• 1) organisasinya yang mudah karena aktivitas relatif terbatas dan
perusahaan relatif kecil,
• 2) kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan
yang luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir,
• 3) keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
• 5) rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umumnya pengusaha
sendiri yang menjalankan tugastugas penting,
• 7) dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu
persetujuan orang lain,
• 8) keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semangat bagi
pimpinan.
Kekurangan badan usaha perseorangan:
• 1) tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability),
• 2) besarnya modal terbatas (limitazian on capital),
• 3) kecakapan pimpinan sangat terbatas, artinya bila pimpinan tidak cakap,
maka perusahaan akan mengalami kemunduran,
• 4) kerugian akan ditanggung sendiri.
Badan Usaha Firma
• adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk
mendirikan dan menjalankan suatu perusahaan di
bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau
anggota memiliki tanggung jawab yang sama terhadap
perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas
sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan
perusahaan dengan kekayaan pribadi atau prive.
Apabila perusahaan menderita kerugian, maka seluruh
kekayaan pribadinya dapat dijaminkan untuk menutup
kerugian firma.
Kebaikan Firma di antaranya:
• 1) kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi,
• 2) pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian
masing-masing sekutu,
• 3) setiap risiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat,
• 4) keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan
lebih dari seorang,
• 5) kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya
pihak ketiga (bank).
Adapun kekurangan firma antara lain:
• 1) terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan paham di antara para
pemilik atau pendiri,
• 2) keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu
musyawarah,
• 3) akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota
yang lain,
• 4) perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota
mengundurkan diri atau meninggal dunia
1) Pembagian laba atau rugi
berdasarkan perbandingan modal.
Contoh:
• Tn. Anto, Tn. Bakir, dan Tn. Chandra mendirikan sebuah Firma
dengan nama Fa. ABC. Modal masing-masing anggota yang
harus disetor oleh Tn. Anto sebesar Rp25.000.000,00, Tn.
Bakir sebesar Rp35.000.000,00 dan Tn. Chandra
Rp40.000.000,00. Apabila Firma ABC dalam tahun 2006
memperoleh laba sebesar Rp15.000.000,00, maka
perhitungan pembagian labanya adalah:
• untuk Tn. Anto : 25/100 × 15.000.000 = Rp 3.750.000,00
• untuk Tn.Bakir : 35/100 × 15.000.000 = Rp 5.250.000,00
• untuk Tn.Chandra : 40/l00 × 15.000.000 = Rp 6.000.000,00
• Jumlah laba yang dibagi = Rp 15.000.000,00
2) Pembagian laba atau rugi berdasarkan ketentuan
pemberian bunga dari modal dan sisanya dengan
perbandingan.
Apabila perjanjian pembagian labanya
dengan ketentuan terlebih dahulu masing-
masing sekutu memperoleh bunga 5% dan
sisanya dengan perbandingan modal, maka
perhitungan pembagian labanya adalah:
• Jumlah laba firma Rp 15.000.000,00
• - Bunga modal
• Tn. Anto : 5% × 25.000.000 = Rp
1.250.000.00
• Tn. Bakir : 5% × 35.000.000 = Rp
1.750.000,00
• Tn. Chandra : 5% × 40.000.000 = Rp
2.000.000,00
• Jumlah bunga modal Rp 5.000.000,00
• Sisa laba yang dibagikan Rp 10.000.000,00
Bagian sisa laba
Tn. Anto : 25/100 ×10.000.000 = Rp
2.500.000,00
Tn. Bakir : 35/100 × l0.000.000 = Rp
3.500.000,00
Tn. Chandra : 40/100 ×10.000.000 = Rp
4.000.000,00
Rp. 10.000.000,00
Bagian Sisa laba Rp 0
Pembagian labanya adalah:
- Ta. Anto : 1.250.000 + 2.500.000 = Rp
3.750.000,00
- Tn. Bakir : 1.750.000 + 3.500.000 = Rp
5.250.000,00
- Tn.Candra : 2.000.000 + 4.000.000 = Rp
6.000.000,00
Rp l5.000.000,00
3) Pembagian laba atau rugi berdasarkan
ketentuan pemberian bunga dari modal, gaji
para sekutu dan sisanya dibagi dengan
perbandingan.
Apabila penjanjian pembagian labanya dengan ketentuan:
terlebih dahulu masing-masing sekutu memperoleh bunga 5%,
gaji untuk Tn. Anto Rp1.500.000,00, untuk Tn. Bakir
Rp1.750.000,00 dan untuk Tn. Chandra Rp1.750.000,00,
sedangkan sisanya dibagi dengan perbandingan modal, maka
pembagian labanya adalah sebagai berikut.
• Jumlah laba firma Rp 15.000.000,00
• - Bunga modal
• Tn. Anto : 5% × 25.000.000 = Rp
1.250.000.00
• Tn. Bakir : 5% × 35.000.000 = Rp
1.750.000,00
• Tn. Chandra : 5% × 40.000.000 = Rp
2.000.000,00
• Rp 5.000.000,00
• - Gaji para sekutu
• Tn. Anto : Rp 1.500.000,00
• Tn. Bakir : Rp 1.750.000,00
• Tn. Chandra : Rp 1.750.000,00
• Rp 5.000.000,00
• Jumlah bunga modal dan gaji Rp
10.000.000,00
Sisa laba firma Rp 5.000.000,00
- Bagian sisa laba
Ta. Anto : 25/100 x 5.000.000 = Rp
1.250.000,00
Tn. Bakir : 35/100 x 5.000.000 = Rp
1.750.000,00
Tn. Candra : 40/100 x 5.000.000 = Rp
2.000.000,00
Rp 5.000.000,00 –
Bagian Sisa laba Rp 0
Jadi pembagian labanya:
- Tn. Anto
1.250.000 + 1.500.000 + 1.250.000 = Rp
4.000.000,00
- Tn. Bakir
1.750.000 + 1.750.000 + 1.750.000 = Rp
5.250.000,00
- Tn. Chandra
2.000.000 + 1.750.000 + 2.000.000 = Rp
5.750.000,00
Rp 15.000.000,00
c. Badan Usaha Persekutuan
Komanditer
Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschap) adalah
persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha di mana satu
atau beberapa orang sebagai sekutu yang hanya menyerahkan modal dan
sekutu lainnya yang menjalankan perusahaan.
• Jadi, dalam persekutuan komanditer dikenal dua sekutu, yaitu:
• 1) sekutu aktif atau sekutu bekerja /sekutu komplementer, yaitu sekutu
yang berhak memimpin perusahaan
• 2) sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja/sekutu komanditer (sleeping
partner) yaitu sekutu yang hanya menyerahkan modalnya saja.
• Sebenarnya persekutuan komanditer dengan firma hampir sama, sehingga
kebaikan dan kekurangan firma juga berlaku untuk persekutuan komanditer,
kebaikan yang lain yaitu modal CV menjadi lebih besar, sedang
kekurangannya sekutu komanditer seolah-olah hanya memercayakan
modalnya kepada sekutu pengusaha.
d. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang
memperoleh modal dengan mengeluarkan sero atau saham,
di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan.
Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan izin
(persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan
dalam berita negara (Lembaran Berita Negara), sehingga PT
berbentuk badan hukum.
Dalam akta pendiriannya harus memuat:
• 1) nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan
kesusilaan dan ketertiban umum,
• 2) nama-nama pendiri PT serta alamatnya,
• 3) tempat kedudukan PT,
• 4) jumlah modal PT,
• 5) anggaran dasar PT.
Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain:
• - tanggung jawab pesero terbatas,
• - kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi,
• - kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin,
• - lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit,
• - efisiensi dibidang kepemimpinan,
• - lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan.
• Sementara itu, kelemahan Perseroan Terbatas antara lain:
• - perhatian pesero terhadap PT kurang,
• - biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya
organisasi, dan biaya pajak perseroan),
• - memimpin PT lebih sulit daripada perusahaan bentuk lain.
e. Badan Usaha Koperasi
koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Terimakasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan UsahaModul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan UsahaKasmadi Rais
 
3. sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi
3.    sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi3.    sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi
3. sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasiBang Udin
 
Perusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan UsahaPerusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan Usahaabdul kodir
 
Jenis dan bentuk badan usaha
Jenis dan bentuk badan usahaJenis dan bentuk badan usaha
Jenis dan bentuk badan usahaNur Agustinus
 
Badan usaha dalam perekonomian
Badan usaha dalam perekonomianBadan usaha dalam perekonomian
Badan usaha dalam perekonomiandionteguhpratomo
 
3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usaha3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usahaAhmad Maulana
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usahaNadya Ali
 
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, KoperasiDefinis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, KoperasiRivai Anas Amirul Huda
 
Makalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk PerusahaanMakalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk PerusahaanAltina Hanum
 
Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik SwastaBadan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swastaabdul kodir
 
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8Johan Setiawan
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahPaarief Udin
 
Konsep badan usaha Ekonomi Kelas X
Konsep badan usaha Ekonomi Kelas XKonsep badan usaha Ekonomi Kelas X
Konsep badan usaha Ekonomi Kelas Xsupono3
 
Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negaraabdul kodir
 

Was ist angesagt? (20)

Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
Modul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan UsahaModul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan Usaha
 
3. sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi
3.    sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi3.    sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi
3. sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasi
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik SwastaBadan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta
 
Perusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan UsahaPerusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan Usaha
 
Jenis dan Bentuk Badan Usaha
Jenis dan Bentuk Badan UsahaJenis dan Bentuk Badan Usaha
Jenis dan Bentuk Badan Usaha
 
Jenis dan bentuk badan usaha
Jenis dan bentuk badan usahaJenis dan bentuk badan usaha
Jenis dan bentuk badan usaha
 
Badan usaha dalam perekonomian
Badan usaha dalam perekonomianBadan usaha dalam perekonomian
Badan usaha dalam perekonomian
 
3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usaha3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usaha
 
Pengertian bumn
Pengertian bumnPengertian bumn
Pengertian bumn
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, KoperasiDefinis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
 
Bab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ipsBab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ips
 
Makalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk PerusahaanMakalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
 
Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik SwastaBadan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta
 
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannah
 
Konsep badan usaha Ekonomi Kelas X
Konsep badan usaha Ekonomi Kelas XKonsep badan usaha Ekonomi Kelas X
Konsep badan usaha Ekonomi Kelas X
 
Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara
 

Ähnlich wie Badan usaha milik swasta (bums)

Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1mufitriski
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxYuliaPujiawati1
 
akuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by Sugiyantiakuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by SugiyantiHaruna Tiyan
 
Aspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdfAspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdfhilman39
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1car nadi
 
Bentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / Purnabakti
Bentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / PurnabaktiBentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / Purnabakti
Bentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / PurnabaktiKanaidi ken
 
Pengantar bisnis session 3 - bentuk perusahaan
Pengantar bisnis   session 3 - bentuk perusahaanPengantar bisnis   session 3 - bentuk perusahaan
Pengantar bisnis session 3 - bentuk perusahaanHansshev
 
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...sucimeidianapratiwi
 
Pertemuan 6 (kel5)
Pertemuan 6 (kel5)Pertemuan 6 (kel5)
Pertemuan 6 (kel5)rayhanayyubi
 
Temu1 ak.lanjut'13
Temu1 ak.lanjut'13Temu1 ak.lanjut'13
Temu1 ak.lanjut'13Zeyn Farhan
 
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buana
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buanaHbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buana
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buanaBella Tri Oktaviana
 
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptxmakalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptxSriNofitri
 
Memilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk UsahaMemilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk UsahaAbeng Fariz
 

Ähnlich wie Badan usaha milik swasta (bums) (20)

Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
 
akuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by Sugiyantiakuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by Sugiyanti
 
Aspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdfAspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdf
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Bentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / Purnabakti
Bentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / PurnabaktiBentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / Purnabakti
Bentuk Kepemilikan Usaha _ Pra Pensiun / Purnabakti
 
Pengantar bisnis session 3 - bentuk perusahaan
Pengantar bisnis   session 3 - bentuk perusahaanPengantar bisnis   session 3 - bentuk perusahaan
Pengantar bisnis session 3 - bentuk perusahaan
 
FIRMA
FIRMAFIRMA
FIRMA
 
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
 
Pertemuan 6 (kel5)
Pertemuan 6 (kel5)Pertemuan 6 (kel5)
Pertemuan 6 (kel5)
 
Temu1 ak.lanjut'13
Temu1 ak.lanjut'13Temu1 ak.lanjut'13
Temu1 ak.lanjut'13
 
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buana
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buanaHbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buana
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buana
 
P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3
 
P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3
 
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptxmakalah persekutuan kelompok 10.pptx
makalah persekutuan kelompok 10.pptx
 
P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3
 
Bab 12 Persekutuan
Bab 12 PersekutuanBab 12 Persekutuan
Bab 12 Persekutuan
 
Memilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk UsahaMemilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk Usaha
 
P3 - Modul_Ekuitas.docx
P3 - Modul_Ekuitas.docxP3 - Modul_Ekuitas.docx
P3 - Modul_Ekuitas.docx
 
Makalah pt,cv,fa
Makalah  pt,cv,faMakalah  pt,cv,fa
Makalah pt,cv,fa
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

Badan usaha milik swasta (bums)

  • 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Atira Cesare Mutia (05) Nila Angellia Putri (12) Nsrina Nuha S
  • 2. 1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) 1. badan usaha perseorangan 2. Firma 3. persekutuan komanditer 4. perseroan terbatas 5. koperasi.
  • 3. badan usaha perseorangan • didirikan oleh satu orang, modalnya juga dari satu orang yang sekaligus yang memimpin dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.
  • 4. Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain: • 1) organisasinya yang mudah karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan relatif kecil, • 2) kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir, • 3) keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits) • 5) rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umumnya pengusaha sendiri yang menjalankan tugastugas penting, • 7) dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan orang lain, • 8) keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semangat bagi pimpinan. Kekurangan badan usaha perseorangan: • 1) tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability), • 2) besarnya modal terbatas (limitazian on capital), • 3) kecakapan pimpinan sangat terbatas, artinya bila pimpinan tidak cakap, maka perusahaan akan mengalami kemunduran, • 4) kerugian akan ditanggung sendiri.
  • 5. Badan Usaha Firma • adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki tanggung jawab yang sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau prive. Apabila perusahaan menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadinya dapat dijaminkan untuk menutup kerugian firma.
  • 6. Kebaikan Firma di antaranya: • 1) kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi, • 2) pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian masing-masing sekutu, • 3) setiap risiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat, • 4) keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan lebih dari seorang, • 5) kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya pihak ketiga (bank). Adapun kekurangan firma antara lain: • 1) terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan paham di antara para pemilik atau pendiri, • 2) keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu musyawarah, • 3) akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota yang lain, • 4) perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia
  • 7. 1) Pembagian laba atau rugi berdasarkan perbandingan modal. Contoh: • Tn. Anto, Tn. Bakir, dan Tn. Chandra mendirikan sebuah Firma dengan nama Fa. ABC. Modal masing-masing anggota yang harus disetor oleh Tn. Anto sebesar Rp25.000.000,00, Tn. Bakir sebesar Rp35.000.000,00 dan Tn. Chandra Rp40.000.000,00. Apabila Firma ABC dalam tahun 2006 memperoleh laba sebesar Rp15.000.000,00, maka perhitungan pembagian labanya adalah: • untuk Tn. Anto : 25/100 × 15.000.000 = Rp 3.750.000,00 • untuk Tn.Bakir : 35/100 × 15.000.000 = Rp 5.250.000,00 • untuk Tn.Chandra : 40/l00 × 15.000.000 = Rp 6.000.000,00 • Jumlah laba yang dibagi = Rp 15.000.000,00
  • 8. 2) Pembagian laba atau rugi berdasarkan ketentuan pemberian bunga dari modal dan sisanya dengan perbandingan. Apabila perjanjian pembagian labanya dengan ketentuan terlebih dahulu masing- masing sekutu memperoleh bunga 5% dan sisanya dengan perbandingan modal, maka perhitungan pembagian labanya adalah: • Jumlah laba firma Rp 15.000.000,00 • - Bunga modal • Tn. Anto : 5% × 25.000.000 = Rp 1.250.000.00 • Tn. Bakir : 5% × 35.000.000 = Rp 1.750.000,00 • Tn. Chandra : 5% × 40.000.000 = Rp 2.000.000,00 • Jumlah bunga modal Rp 5.000.000,00 • Sisa laba yang dibagikan Rp 10.000.000,00 Bagian sisa laba Tn. Anto : 25/100 ×10.000.000 = Rp 2.500.000,00 Tn. Bakir : 35/100 × l0.000.000 = Rp 3.500.000,00 Tn. Chandra : 40/100 ×10.000.000 = Rp 4.000.000,00 Rp. 10.000.000,00 Bagian Sisa laba Rp 0 Pembagian labanya adalah: - Ta. Anto : 1.250.000 + 2.500.000 = Rp 3.750.000,00 - Tn. Bakir : 1.750.000 + 3.500.000 = Rp 5.250.000,00 - Tn.Candra : 2.000.000 + 4.000.000 = Rp 6.000.000,00 Rp l5.000.000,00
  • 9. 3) Pembagian laba atau rugi berdasarkan ketentuan pemberian bunga dari modal, gaji para sekutu dan sisanya dibagi dengan perbandingan. Apabila penjanjian pembagian labanya dengan ketentuan: terlebih dahulu masing-masing sekutu memperoleh bunga 5%, gaji untuk Tn. Anto Rp1.500.000,00, untuk Tn. Bakir Rp1.750.000,00 dan untuk Tn. Chandra Rp1.750.000,00, sedangkan sisanya dibagi dengan perbandingan modal, maka pembagian labanya adalah sebagai berikut.
  • 10. • Jumlah laba firma Rp 15.000.000,00 • - Bunga modal • Tn. Anto : 5% × 25.000.000 = Rp 1.250.000.00 • Tn. Bakir : 5% × 35.000.000 = Rp 1.750.000,00 • Tn. Chandra : 5% × 40.000.000 = Rp 2.000.000,00 • Rp 5.000.000,00 • - Gaji para sekutu • Tn. Anto : Rp 1.500.000,00 • Tn. Bakir : Rp 1.750.000,00 • Tn. Chandra : Rp 1.750.000,00 • Rp 5.000.000,00 • Jumlah bunga modal dan gaji Rp 10.000.000,00 Sisa laba firma Rp 5.000.000,00 - Bagian sisa laba Ta. Anto : 25/100 x 5.000.000 = Rp 1.250.000,00 Tn. Bakir : 35/100 x 5.000.000 = Rp 1.750.000,00 Tn. Candra : 40/100 x 5.000.000 = Rp 2.000.000,00 Rp 5.000.000,00 – Bagian Sisa laba Rp 0 Jadi pembagian labanya: - Tn. Anto 1.250.000 + 1.500.000 + 1.250.000 = Rp 4.000.000,00 - Tn. Bakir 1.750.000 + 1.750.000 + 1.750.000 = Rp 5.250.000,00 - Tn. Chandra 2.000.000 + 1.750.000 + 2.000.000 = Rp 5.750.000,00 Rp 15.000.000,00
  • 11. c. Badan Usaha Persekutuan Komanditer Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschap) adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha di mana satu atau beberapa orang sebagai sekutu yang hanya menyerahkan modal dan sekutu lainnya yang menjalankan perusahaan. • Jadi, dalam persekutuan komanditer dikenal dua sekutu, yaitu: • 1) sekutu aktif atau sekutu bekerja /sekutu komplementer, yaitu sekutu yang berhak memimpin perusahaan • 2) sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja/sekutu komanditer (sleeping partner) yaitu sekutu yang hanya menyerahkan modalnya saja. • Sebenarnya persekutuan komanditer dengan firma hampir sama, sehingga kebaikan dan kekurangan firma juga berlaku untuk persekutuan komanditer, kebaikan yang lain yaitu modal CV menjadi lebih besar, sedang kekurangannya sekutu komanditer seolah-olah hanya memercayakan modalnya kepada sekutu pengusaha.
  • 12. d. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan mengeluarkan sero atau saham, di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham, serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan izin (persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara (Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk badan hukum. Dalam akta pendiriannya harus memuat: • 1) nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum, • 2) nama-nama pendiri PT serta alamatnya, • 3) tempat kedudukan PT, • 4) jumlah modal PT, • 5) anggaran dasar PT.
  • 13. Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain: • - tanggung jawab pesero terbatas, • - kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi, • - kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin, • - lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit, • - efisiensi dibidang kepemimpinan, • - lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan. • Sementara itu, kelemahan Perseroan Terbatas antara lain: • - perhatian pesero terhadap PT kurang, • - biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi, dan biaya pajak perseroan), • - memimpin PT lebih sulit daripada perusahaan bentuk lain.
  • 14. e. Badan Usaha Koperasi koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Hinweis der Redaktion

  1. Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain: 1) organisasinya yang mudah (easy of organization), karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan relatif kecil, 2) kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir, 3) keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits) 4) pajaknya rendah (low tales), 5) rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umumnya pengusaha sendiri yang menjalankan tugastugas penting, 6) ongkos organisasinya rendah (low organization cost), 7) dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan orang lain, 8) keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semangat bagi pimpinan. Kekurangan badan usaha perseorangan: 1) tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability), 2) besarnya modal terbatas (limitazian on capital), 3) kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity), 4) kecakapan pimpinan sangat terbatas, artinya bila pimpinan tidak cakap, maka perusahaan akan mengalami kemunduran, 5) kerugian akan ditanggung sendiri. Contoh : toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
  2. Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri atas: 1) modal statuter, yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT, 2) modal yang ditempatkan, yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah terjual, 3) modal yang disetor, yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10% dan modal statuter.
  3. Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian,