2. DEMOKRASI INDONESIA
A. Konsepsi Demokrasi Indonesia
B. Prinsip Dasar demokrasi
Indonesia
C. Filsafat & Aspek Demokrasi
Pancasila
D. Mekanisme Demokrasi Pancasila
3. Konsepsi Demokrasi Indonesia
1. Pengertian Demokrasi
2. Demokrasi Dalam Ajaran
Pancasila
3. Perkembangan Demokrasi di
Indonesia
4. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani
“Demoscratos”
“demos” = rakyat / penduduk
“cratos” = kekuasaan / kedaulatan
suatu pemerintahan yang melaksanakan
kehendak rakyat atau kedaulatan berada
ditangan rakyat.
5. Pengertian Demokrasi
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
Tuntutan
Tuntutan & dukungan Peraturan-peraturan
dipertimbangkan oleh
dari rakyat untuk rakyat
rakyat
6. Pengertian Demokrasi
Suatu pemerintahan dikatakan demokratis jika memuat 3 hal
1. Pemerintahan dari rakyat
2. Pemerintahan oleh rakyat
3. Pemerintahan untuk rakyat
7. Pengertian Demokrasi
1. Pemerintahan dari rakyat
Mengandung pengertian yang
berhubungan dengan pemerintahan
yang sah dan diakui serta
pemerintah yang tidak sah dan tidak
diakui di mata rakyat.
8. Pengertian Demokrasi
2. Pemerintahan oleh rakyat
Mengandung pengertian bahwa
suatu pemerintahan menjalankan
kekuasaan atas nama rakyat, bukan
atas nama dorongan keinginannya
sendiri.
9. Pengertian Demokrasi
3. Pemerintahan untuk rakyat
Mengandung pengertian bahwa
kekuasaan yang diberikan oleh
rakyat kepada pemerintahan itu
dijalankan untuk kepentingan
rakyat.
10. Demokrasi Dalam Ajaran Pancasila
Dalam Pancasila, demokrasi tidak disebutkan.
Demokrasi disamakan dengan kerakyatan.
Tercantum dalam sila keempat:
Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
11. Demokrasi Dalam Ajaran Pancasila
Dalam Pancasila, masing-masing silanya saling berkaitan,
sehingga Demokrasi Pancasila dapat dirumuskan
secara lengkap sebagai berikut:
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, yang berketuhanan Yang
Maha Esa, berkemanusiaan yang adil
dan beradab, berpersatuan Indonesia
dan berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
12. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
a. Demokrasi Parlementer (1945-
1959)
b. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
c. Demokrasi Konstitusional (1965-
1998)
d. Demokrasi Pancasila (1998-
sekarang)
13. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Sejak 1945 saat Indonesia merdeka sampai 1959
dikeluarkannya dekrit presiden 5 juli 1959, dikenal
dengan sebutan demokrasi Parlementer.
Ketika itu UUD 45 belum bisa dilaksanakan
sepenuhnya, karena rakyat masih mempertahankan
kemerdekaan. Sistem parlementer tersebut tertuang
dalam Maklumat Pemerintah tanggal
14 November 1945
14. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Dalam konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950
dengan sistem parlementer kurang cocok
untuk Indonesia. Dalam konstitusi RIS tidak
terjalinnyapersatuan, sehingga memberi
peluang untuk munculnya dominasi partai
politik serta DPP. Sementara ituketika
UUDS 1950 terjadi ketidak stabilan
konstituante dalam menjalankan tugasnya.
Hal tersebutlah yang akhirnya membuat
demokrasi parlementer mengalami
perubahan.
15. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Setelah demokrasi parlementer
berakhir, maka berganti dengan demokrasi
terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini ditandai
dengan dominasinya peran dari
Presiden, terbatasnya peran partai
politik, berkembangnya pengaruh komunis
dan meluasnya peran ABRI sebagai unsur
sosial politik. Hanya kelemahan dari era ini
adalah kekuasaan pemimpin yang
absolut/terpusat sehingga tidak
menciptakan check and balance.
16. Demokrasi Konstitusional (1965-1998)
Setelah era demokrasi terpimpin berakhir,
muncullah era demokrasi konstitusional.
Landasan formalnya adalah Pancasila dan
UUD1945 serta ketetapan MPRS/MPR,
dengan landasan formal tersebut maka
dikenal sebagai demokrasi konstitusional.
Hanya saja demokrasi konstitusional yang
didengungkan tersebut hanya sekedar
retorika/gagasan, belum sampai pada
tataran praktis atau penerapan. Hal ini yg
membuat era demokrasi ini jatuh.
17. Demokrasi Pancasila (1998-sekarang)
Runtuhnya rezim orde baru memunculkan
era reformasi. Demokrasi yang
didengungkan adalah demokrasi Pancasila.
Indikasi ke arah terwujudnya demokratisasi
antara lain adalah adanya reposisi TNI
dalam politik, diamandemennya pasal-pasal
dalam konstitusi, adanya kebebasan pers,
dijalankannya otonomi daerah, dll.
18. Prinsip Dasar Demokrasi Pancasila
1. Demokrasi Dipimpin Hikmat
Kebijaksanaan
2. Kekuasaan Kelembagaan
Negara
19. Demokrasi Dipimpin Hikmat Kebijaksanaan
Demokrasi Dipimpin Hikmat Kebijaksanaan
mengandung 4 prinsip:
a. Kerakyatan
b. Hikmat kebijaksanaan
c. Permusyawaratan
d. perwakilan
20. Demokrasi Dipimpin Hikmat Kebijaksanaan
a. Kerakyatan: bahwa kedaulatan tertinggi berada
ditangan seluruh rakyat Indonesia.
b. Hikmat Kebijaksanaan: bahwa dalam melaksanakan
kedaulatan rakyat, para pemimpin terikat oleh
peraturan sebagai panduan antara nilai-nilai
agama, hasil pemikiran serta hukum yg berlaku.
c. Permusyawaratan: bahwa untuk memperoleh
“hikmat kebijaksanaan” harus dilakukan melalui
musyawarah.
d. Perwakilan : bahwa kedaulatan rakyat itu
pelaksanannya diamanatkan untuk dijalankan
oleh wakil-wakil rakyat.
21. Kekuasaan Kelembagaan Negara
Dalam demokrasi Pancasila tidak melaksanakan
konsep trias politika secara penuh. Dalam hal ini
tidak dikenal pemisahan kekuasaan, namun
pembagian kekuasaan secara fungsional dalam
rangkaian kesatuan organis. Artinya tiap
kekuasaan mempunyai fungsi tersendiri yang
saling berhubungan dan merupakan satu
kesatuan sebagai perwujudan demokrasi
Pancasila.
22. Filsafat & Aspek Demokrasi Pancasila
1. Demokrasi Sebagai
Pandangan Hidup
2. Aspek-aspek Demokrasi
Pancasila
23. Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup
Tujuh hal sebagai norma dasar demokrasi
(Dede Rosyada):
1. Pentingnya akan kesadaran pluralisme.
2. Adanya musyawarah
3. Berpandangan bahwa cara harus sejalan dengan
tujuan
4. Pemufakatan yang jujur dan sehat
5. Pemenuhan kebutuhan pokok secara berencana
6. Kerja sama dan saling percaya iktikad baik
7. Pentingnya pendidikan demokrasi
24. Aspek-aspek Demokrasi Pancasila
Aspek formal: menyangkut proses penunjukan
wakil-wakil rakyat melalui pemilihan
umum yang diatur berdasarkan undang-
undang.
Aspek material: menyangkut pengakuan atas
harkat & martabat manusia sebagai
makhluk Tuhan yg menghendaki
pemerintahan yg bahagia dan
memanusiakan warga negara dlm
masyarakat negara.
25. Aspek-aspek Demokrasi Pancasila
Aspek kaidah: menyangkut seperangkat
norma yg menjadi pembimbing & kriteria
dalam mencapai tujuan kenegaraan. Ada
beberapa prinsip: Kebersaman,
Kekeluargaan, Keadilan dan Kebenaran.
Aspek semangat: bahwa demokrasi Pancasila
memerlukan warga negara yang
berkepribadian, budi pekerti luhur dan
tekun dalam pengabdian.
26. Aspek-aspek Demokrasi Pancasila
Aspek tujuan: menyangkut tujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Empat macam tujuan: terciptanya negara
hukum, negara bangsa, negara
kesejahteraan, negara kebudayaan.
Aspek organisasi: menyangkut organisasi
sebagai perwujudan pelaksanaan
demokrasi Pancasila. Terbagi dua:
organisasi sistem pemerintahan dan
lembaga-lembaga.
28. Mekanisme Dasar Demokrasi Pancasila
Paham negara hukum: Indonesia adalah
negara hukum. Negara hukum ini
jugaberlandaskan dua segi pokok, segi
kegunaan & landasan hukum
Paham konstitusionalisme: negara Indonesia
adalah sebuah organisasi negara dimana
pemerintahannya dibatasi oleh ketentuan-
ketentuan yang termuat dalam konstitusi.
29. Mekanisme Pelaksana Demokrasi Pancasila
Dalam pelaksaan demokrasi Pancasila harus
bersendikan pada hal di bawah ini:
a. Supremasi ditangan rakyat
b. Pemerintahan yang bertanggung jawab
c. Pemerintahan berdasarkan perwakilan
d. Sistem pemerintahan presidensial
e. Pengawasan parlemen terhadap
pemerintah
33. Perkembangan HAM
1. Konstitusi madinah
2. Lahirnya HAM dikawasan eropa dimulai dengan
lahirnya Magna Charta yang menghilangkan
keabsolutan raja.
3. Selanjutnya muncul The American Declaration of
Independence (1776)
4. The French Declaration (deklarasi Perancis) (1789)
5. Dipertegas dengan The Rule of Law
a. Presumption of innocent
b. Freedom of expression
c. Freedom of religion
d. The right of property
34. Perkembangan HAM
6. The Four Freedoms (1941): kebebasan berbicara,
kebebasan memeluk agama, kebebasan dari
kemiskinan, dan kebebasan dari rasa takut.
7. Deklarasi Philedelphia (1944): perdamaian dunia
berdasarkan keadilan sosial dan perlindungan
seluruh manusia apa pun ras, kepercayaan atau
jenis kelamin. Hak mengejar material, spiritual,
keamanan ekonomi.
8. Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia PBB
1948
35. Deklarasi Universal HAM
Deklarasi universal hak asasi manusia
merupakan suatu pelaksanaan umum yang
baku bagi semua bangsa dan negara.
Terdiri dari 30 pasal tentang HAM. Secara
rinci bisa dilihat dalam buku Noor Ms
Bakry, Pendidikan Kewarganegaraan 2008
halaman 232-241
36. Hak & Kewajiban Warga Negara
1. HAM di Indonesia
2. HAM Dalam Hukum Dasar
3. Amandemen Khusus HAM
4. Hak & Kewajiban Asasi
Manusia
37. HAM di Indonesia
(2001) membagi perkembangan HAM
menjadi dua periode:
1. Periode sebelum
kemerdekaan (1908)
2. Periode setelah kemerdekaan
(1945-sekarang)
38. HAM di Indonesia
Periode sebelum kemerdekaan (1908)
a. Pergerakan organisasi Boedi Oetomo telah
menaruh perhatian pada masalah HAM pada
kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
b. Organisasi Perhimpunan Indonesia menaruh
perhatian HAM pada kebebasan untuk menetukan
nasib sendiri
c. Sarekat Islam menaruh perhatian pada hak
penghidupan yang layak dan bebas dari
penindasan serta diskriminasi rasial
39. HAM di Indonesia
Periode setelah kemerdekaan (1945-sekarang)
a. Periode 1945-1950: hak untuk merdeka dan
berserikat
b. Periode 1950-1959: hak berpolitik dan mendapatkan
informasi (pers)
c. Periode 1959-1966: pada era ini HAM agak dikekang
karena kekuasaan yang terlalu absolut (terpimpin)
d. Periode 1966-1998: HAM juga agak dikekang
e. Periode 1998-sekarang: HAM semakin maju. Era
reformasi membawa pengaruh besar pada
kebebasan HAM
40. HAM Dalam Hukum Dasar
a. Warga negara & penduduk: pasal 26
b. Kesamaan kedudukan dalam
hukum/pemerintahan, pekerjaan/penghidupan
yang layak & hak wajib bela negara : pasal 27
c. Kemerdekaan berserikat & berkumpul: pasal 28
d. Kemerdekaan memeluk agama: pasal 29
e. Pertahanan & keamanan: pasal 30
f. Mendapatkan pendidikan: pasal 31
g. Kebudayaan: pasal 32
h. Perekonomian nasional: pasal 33
i. Kesejahteraan sosial: pasal 34
41. Amandemen Khusus HAM
Selain hak asasi manusia di
atas, dalam amandemen UUD
1945 yang disahkan tanggal 18
Agustus 2000 mencantumkan
khusus HAM dalam Bab XA
yang ada 10 pasal, yaitu pasal
28 A sampai 28 J
42. Hak & Kewajiban Asasi Manusia
Hak & Kewajiban Asasi
Manusia Indonesia tercantum
dalam UUD 1945 yang telah
diamandemen, UU Nomor 39
tahun 1999 tentang HAM
44. GEOPOLITIK INDONESIA
A. Konsepsi Geopolitik Indonesia
B. Perkembangan Wilayah
Nusantara
C. Unsur Dasar Geopolitik
Indonesia
D. Implementasi Geopolitik
Indonesia
45. Konsepsi Geopolitik Indonesia
Geopolitik berasal dari (bahasa
Yunani geo=bumi) dan politik
(kekuatan). Geopolitik berarti
kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan letak bumi sebagai
wilayah hidup dalam menentukan
alternatif kebijaksanaan untuk
mewujudkan suatu tujuan.
46. Konsepsi Geopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia diartikan
kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan letak bumi yang
terdiri atas berbagai pulau antara
silang dunia sebagai wilayah hidup
dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional
47. Konsepsi Geopolitik Indonesia
Dalam ilmu politik diajarkan bahwa esensi dari
politik adalah kekuatan. Bangsa Indonesia
mengenal dua macam kekuatan, yaitu kekuatan
fisik dan kekuatan mental.
1. Kekuatan fisik mencakup kekuatan
jasmaniah serta kesejahteraan
material
2. Kekuatan mental mencakup agama,
ideologi serta ilmu pengetahuan
48. Konsepsi Geopolitik Indonesia
Bangsa Indonesia lebih mengutamakan kekuatan
mental daripada kekuatan fisik untuk hidup
bersama sesama bangsa.
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Istilah “nusantara” dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah laut dengan
pulau-pulau diantara dua samudra dan dua
benua atau yang terletak diantara posisi silang.
49. Konsepsi Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik
Indonesia dalam wujudnya akan
merupakan sebagai suatu gejala sosial
yang bergerak dalam menyelenggarakan
dan menjamin kelangsungan hidup
seluruh bangsa dan negara Indonesia
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat dengan dasar persatuan
nusa Indonesia yang telah terkandung
dalam ajaran Pancasila.
50. Konsepsi Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara adalah
cara
pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan
dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
51. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
Aspek Historis & Yuridis Formal
Pengertian kenusantaraan (archipelago) ialah suatu
kesatuan utuh wilayah yang batas-batasnya ditentukan
oleh laut dan di dalamnya terdapat pulau-pulau serta
gugusan pulau-pulau.
Secara yuridis formal dapat dikaji berdasarkan beberapa
praturan yang pernah berlaku:
a. Ordonansi Tahun 1939
b. Deklarasi Juanda 1957
c. Landas Kontinen Indonesia
d. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia 1980
e. Konvensi Hukum Laut 1982
52. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
a. Ordonansi Tahun 1939
UUD 1945 tidak menentukan batas
negara, sehingga di awal kemerdekaan
Indonesia mengacu pada peraturan
ini untuk menentukan batas negara.
Dimana lebar laut wilayah RI adalah 3
mil diukur dari garis air rendah di
pantai masing-masing pulau
Indonesia
53. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
b. Deklarasi Juanda 1957
Karena peraturan yang sebelumnya sudah
tidak memadai terhadap kedaulatan
NKRI, maka pemerintah mengeluarkan
peraturan yang isinya dimana lebar laut
wilayah RI adalah 12 mil yang diukur dari
garis dasar yang menghubungkan titik
terluar dalam wilayah NKRI yang
selanjutnya disebut dengan teori titik ke
titik
54. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
c. Landasan Kontinen Indonesia 1969
Pengumuman Pemerintah Indonesia
tanggal 17 Februari 1969 tentang
landasan kontinen Indonesia sampai
kedalaman laut 200 m. Peraturan ini
dikeluarkan sebagai perluasan konsep
Nusantara 1957.
55. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
d. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Pengumuman Pemerintah Indonesia
tanggal 21 Maret 1980 menyatakan
bahwa ZEE Indonesia selebar 200 mil
diukur dari garis pangkal wilayah laut
negara Indonesia.
56. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
e. Konvensi Hukum Laut 1982
Melalui konferensi PBB tentang
Hukum Laut Internasional III di New
York tanggal 30 April 1982, pokok-
pokok asas negara kepulauan diakui
dan dicantumkan dalam UNCLOS
1982. dengan demikian perjuangan RI
selama 25 tahun untuk menyatukan
wilayah nusantara telah berhasil.
57. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
Keberhasilan RI dengan konsep
kepulauan, semakin memberikan warna
terhadap pertarungan 2 konsepsi kelautan
Internasional.
a. Res Nullius: laut tidak ada yang punya,
oleh karena itu dapat diambil dan
dimiliki oleh masing-masing negara.
b. Res Communis: laut milik masyarakat
dunia, sehingga tidak boleh dimiliki atau
diambil oleh masing-masing negara.
59. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
1. Teori Udara Bebas
menyatakan bahwa udara bersifat
bebas, oleh karena itu tidak dimiliki
oleh negara tertentu
60. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
1. Teori Kedaulatan Udara
menyatakan bahwa negara
berdaulat atas ruang udara di
atas wilayah negara.
61. PERKEMBANGAN WILAYAH NUSANTARA
Kedaulatan Ruang Udara RI
Kedaulatan ruang udara untuk Indonesia
mengikuti sistem cerobong: batas wilayah udara
ditarik vertikal dari batas wilayah ke bawah dan
ke atas. Sistem ini untuk melindungi wilayah
Indonesia dari gangguan pesawat lain di ruang
udara yang dapat mengganggu keamanan
wilayah nusantara.
62. UNSUR DASAR GEOPOLITIK INDONESIA
Konsepsi Dasar Geopolitik Indonesia
a.Unsur Wadah, merupakan ruang hidup bangsa
saling berinteraksi dalam kerangka hidup
bernegara yang meliputi tiga sub unsur, yaitu:
1. batas ruang lingkup atau bentuk wujud,
2. tata susunan pokok atau tata inti organisasi,
3. tata susunan pelengkap atau tata kelengkapan
organisasi
63. UNSUR DASAR GEOPOLITIK INDONESIA
Konsepsi Dasar Geopolitik Indonesia
b. Unsur Isi, merupakan salah satu unsur yang
membentuk konsepsi dasar geopolitik
Indonesia, yaitu perilaku bangsa yang
dipengaruhi oleh ruang hidupnya. Terdiri dari 3
sub unsur, yaitu:
1. cita-cita geopolitik Indonesia,
2. sifat & ciri geopolitik Indonesia,
3. cara kerja geopolitik Indonesia.
64. UNSUR DASAR GEOPOLITIK INDONESIA
Konsepsi Pelaksana Geopolitik Indonesia
Tata laku geopolitik Indonesia
mwrupakan konsepsi pelaksana, yaitu
melaksanakan unsur isi yang diterapkan
dalam unsur wadah atau dasar penentuan
kebijaksanaan dengan memanfaatkan
keuntungan letak geografi negara.
Menjadi dua sub dasar:
1. tata laku batiniah
2. tata laku lahiriah
65. IMPLEMENTASI GEOPOLITIK INDONESIA
Pelaksanaan geopolitik Indonesia sejak wawasan
nusantara diresmikan yaitu meliputi empat
aspek:
1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik
2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan sosial budaya
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan pertahanan & keamanan
66. IMPLEMENTASI GEOPOLITIK INDONESIA
Wawasan nusantara sebagai wawasan
pembangunan nasional adalah
mengutamakan persatuan & kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah yang
mencakup kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya dan hankam
Penerapan geopolitik Indonesia penerapannya
secara singkat dibedakan menjadi dua
aspek, yakni aspek wilayah dan
poleksosbud hankam
68. GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Ketahanan Nasional Sebagai
Geostrategi
B. Konsepsi Dasar Ketahanan
Nasional
C. Aspek Alamiah Negara Indonesia
D. Perwujudan Geostrategi Indonesia
69. Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis yang
dimiliki suatu bangsa, di dalamnya terkandung
keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional.
Pendekatan ketahanan nasional dilakukan melalui
pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Ketahanan nasional meliputi segenab aspek
kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial yang terdiri atas trigarta dan
pancagatra.
70. Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi
Beberapa istilah
Keuletan ialah usaha terus secara giat dengan kemauan
yang keras di dalam menggunakan segala
kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan.
Ketangguhan ialah kekuatan yang menyebabkan
seseorang mampu bertahan.
Integritas ialah kesatuan yang menyeluruh di dalam
kehidupan nasional suatu bangsa baik sosial,
alamiah, potensial, fungsional
Identitas ialah ciri khas suatu bangsa dilihat secara
keseluruhan yang mencakup negara , rakyat,
pemerintah, kedaulatan dan tujuan nasionalnya.
71. Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi
Beberapa istilah
Tantangan merupakan suatu hal atau usaha yang
bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan
Ancaman merupakan suatu hal yang bersifat
mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secarak konsepsional, kriminal, politik
Hambatan merupakan suatu hal berasal dari diri
sendiri yang bersifat melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional
Gangguan merupakan suatu hal berasal dari luar yang
bersifat melemahkan secara tidak konsepsional
72. Konsep Dasar Ketahanan Nasional
Ketahanan aspek ideologi dan politik memiliki
peranan yang sama besar baik terhadap
kesejahteraan maupun keamanan
Ideologi adalah serangkaian nilai yang
disusun secara sistematik dan merupakan
kebulatan suatu ajaran atau doktrin
Ketahanan aspek ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan juga hal yang
diperhatikan bagi terwujudnya ketahan
nasional
73. Aspek Alamiah Negara Indonesia
Posisi & Lokasi Geografi Negara
Indonesia menempati dan memiliki
posisi silang bukan hanya dalam
geografi, tetapi juga dalam lalu lintas,
komunikasi, ideologi, politik, sosial,
ekonomi, demografi dan militer.
Dengan kondisi geografi negara yg
demikian maka berpengaruh pada
geopolitik & geostrategi yang
dilaksanakan
74. Aspek Alamiah Negara Indonesia
Keadaan & kekayaan alam
bangsa Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
Keadaan & kekayaan alam ini
bisa menjadi modal dalam upaya
mengembangkan geopolitik &
geostrategi Bangsa Indonesia