2. Andre Dwi
Herdhiyanto, S.T.
2
Bachelor Degree Computer Engineering ITS Surabaya
Instructor of BPPTIK of Ministry of Communication and
Information Technology of the Republic of Indonesia
199605092019021002
3. AGENDA
1. PENGANTAR
Latar Belakang
Dimensi Smart City
2. ANALISIS KESIAPAN DAERAH
Struktur
Infrastruktur
Suprastruktur
3. PENYUSUNAN MASTERPLAN
Struktur Masterplan
Analisis SWOT
Analisis Inovasi Daerah
4. Menciptakan integrasi,
sinkronisasi, dan sinergi antara
perencanaan pengembangan
Smart City di tingkat pusat dan
daerah;
Menyediakan landasan materi dan
implementasi praktis rencana
pengembangan daerah
berdasarkan konsep Smart City;
Menjamin terakomodasinya
sasaran pembangunan di dalam
RPJMD dalam dokumen
perencanaan Smart City daerah;
Mendorong proses
pengembangan Smart City yang
efektif, efisien, inklusif, dan
partisipatif.
TUJUAN
• Tersusunnya dokumen Program
antar Perangkat Daerah yang
terintegrasi, komprehensif dan
aplikatif, termasuk program
Quick Win dalam 1 tahun
kedepan.
• Membantu pemerintah daerah
dalam tata kelola
pengembangan Smart City
sehingga dapat berlangsung
secara sistematis dan
berkelanjutan
SASARAN
Program Smart City
5. “BATASAN” SMART CITY
JOKOWI BAHAS SMART CITY DI KTT ASEAN
TEKNOLOGI
TATAKELOLA PEMERINTAHAN
POLA PIKIR, KARAKTER
KEBUTUHAN – POTENSI LOKAL
LAYANAN PUBLIK
Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia
tengah mengembangkan Gerakan Menuju
100 Smart Cities yang mendorong
penggunaan teknologi
mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang lebih efektif, transparan, dan
tepercaya
"Yang lebih penting adalah membangun
pola pikir, sikap dan karakter masyarakat
yang lebih baik,”.
Untuk itu, pengembangan Smart City perlu
mempertimbangkan kebutuhan dan potensi
daerah serta mempertimbangkan kearifan
lokal
Tentunya, juga harus berorientasi pada
peningkatan layanan publik dan memberikan
perhatian pada pemberdayaan masyarakat
untuk berinovasi sebagai aktor utama
pembangunan
7. Penduduk merasa tidak aman dan
nyaman
Alokasi biaya yang tidak
tepat dan boros
Kondisi semakin tak terawat
dan kumuh
Pasokan kebutuhan kota
tidak terjamin
Potensi kejahatan dimana-mana
15. PENYELENGARAAN SMART CITY
di Pemerintah Daerah
PERATURAN MENTERI KOMINFO
NOMOR 14 TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
16. Smart City memanfaatkan teknologi
sebagai enabler untuk menjadikan
kota/daerah yang layak huni,
nyaman, mudah, sehat , aman, dan
berkelanjutan.
Songdo, Kota Smart City pertama di
dunia seluas 600 Ha di dekat Incheon
Korea Selatan yang memadukan
konsep green technology dan ramah
lingkungan.
Singapore memiliki inisiatif
Singapore Smart Nation dibawah
Prime Minister Office dengan
memanfaatkan teknologi, aplikasi, dan
data untuk warga, pebisnis, dan
pemerintah.
Melbourne memiliki kantor "Smart
City" yang melakukan riset,
inovasi, dan sistem informasi
geografis dengan memanfaatkan
sensor - Internet of Things (IoT).
New York mengembangkan
platform 24/7 untuk berbagi
informasi dan pengetahuan. New
York juga memiliki jaringan WiFi
terluas di Amerika.
London memiliki Badan ‘Smart London’
dengan menjadikan teknologi sebagai
mesin pertumbuhan bagi London. Para
akademisi, bisnis, dan pengusaha
memberikan perhatian yang besar
bagaimana teknologi dan data bisa
menjadikan London Lebih baik.
kota-kota di dunia menuju Smart Cities
SMART CITY
dan …..
SITUASI
17. MANFAAT
GOVERNMENT
Smart Government
Efficiency
City Branding
Attracting Trade,
Tourists, Investors
New Source of
Income (PAD)
SOCIETY
Smarter
Easier
Wealthier
Safer
Healthier
Comfortable
Creative
Competitive
Sustainable
New Business
Oportunities
Improved
Economics
“Profit”
New Types of
Customers &
Market
New Source
of Value
BUSINESS
21. TEKNOLOGI
d i m e n s i
SMART CITY
GOVERNANCE
B R A N D I N G
E C O N O M Y
L I V I N G
ENVIRONMENT
S O C I E T Y
22. ELEMEN SMART GOVERNANCE
A PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan administrasi kepada masyarakat: Perijinan (SIUP, IMB) dan Non-perijinan
(KK, KTP, Akte Kelahiran)
Peningkatan penyediaan sarana prasarana dan monitoring penyediaan informasi
kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat: harga sembako.
Peningkatan penyediaan sarana prasarana dan monitoring penyediaan informasi
kebutuhan jasa pokok bagi masyarakat: jaringan telepon, listrik, dll.
B MANAJEMEN BIROKRASI
Tata kelola birokrasi yang berorientasi pada keadilan, bertanggung-jawab dan
keterbukaan: sistem e-planning, e-budgeting, e-monev dan lain-lain.
Pengembangan aplikasi e-gov yang terintegrasi sehingga saling berkomunikasi dan
terhubung antar satu aplikasi dengan aplikasi lainnya serta lintas OPD
Pelayanan ini perlu didukung dengan sebuah “City Operation Center (COC)”
C EFISIENSI KEBIJAKAN PUBLIK
Pengambilan kebijakan publik dengan mengutamakan pada aspek yang memberikan
dampak positif bagi masyarakat melalui mekanisme mendengarkan aspirasi
masyarakat secara berkesinambungan.
Sistem informasi kebijakan pemerintah (Perda dan Peraturan Kepala Daerah) yang
dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah
26. ELEMEN SMART BRANDING
A MEMBANGUN DAN MEMASARKAN EKOSISTEM PARIWISATA
Membangun dan mengembangkan destinasi wisata yang layak bagi wisatawan.
Membangun infrastruktur yang mendukung kenyamanan wisatawan, misalnya jalan,
transportasi, hotel/motel/bedding, restoran.
Membangun budaya yang ramah kepada pengunjung termasuk kemampuan berbahasa
asing, ketersediaan tour-guide dan lain-lain
B MEMBANGUN DAN MEMASARKAN EKOSISTEM BISNIS DAERAH
Membangun platform dan memasarkan ekosistem perdagangan yang kondusif dan
nyaman, misalnya market place daerah.
Membangun dan memasarkan ekosistem investasi yang mudah dan efektif, misalnya
Investment Lounge, Dashboard, dan Portal Investasi Daerah.
Membangun dan memasarkan produk dan jasa industri kreatif daerah misalnya kuliner,
kriya, fashion, digital, dan lain-lain
C MEMBANGUN DAN MEMASARKAN WAJAH KOTA
Menata wajah kota yang menonjolkan nilai-nilai daerah yang menginginkan tata ruang
dan tata wilayah yang indah, bersih, rapi, dan membanggakan
Membangun batas wilayah sebagai penanda lokasi yang penting, berkesan bagi
pengunjung , menyediakan navigasi, struktur jalan yang teratur, dan titik simpul kota
seperti alun-alun
30. ELEMEN SMART ECONOMY
A MEMBANGUN EKOSISTEM DAYA SAING INDUSTRI
Membangun daya saing industri daerah pada leading sector industri tertentu yang
terintegrasi antara industri primer (misalnya pertanian, perikanan, peternakan dan lain-
lain), industri sekunder (misalnya manufaktur, pengolahan, packaging dan lain-lain), dan
industri tersier (misalnya pasar produk daerah).
B MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Mengembangkan program peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pendapatan rumah tangga
Program peningkatan penyerapan angkatan kerja
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat
C MEMBANGUN EKOSISTEM TRANSAKSI KEUANGAN
Membangun ekosistem transaksi keuangan digital untuk menjamin kelancaran
pembayaran menuju masyarakat yang cashless
Mewujudkan masyarakat yang bankable dan memiliki akses terhadap permodalan
Mewujudkan ekosistem ekonomi digital dengan mendorong industri e-commerce dan
market place.
35. ELEMEN SMART LIVING
A HARMONISASI TATA RUANG WILAYAH
Mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan harmonis antara lingkungan
pemukiman (residential), lingkungan pusat kegiatan bisnis (commercial) yang didukung
dengan fasilitas rekreasi untuk keluarga (recreational).
B MEWUJUDKAN SARANA dan PRASARANA KESEHATAN
Mewujudkan akses terhadap ketersediaan makanan dan minuman sehat (food), akses
terhadap pelayanan kesehatan yang (healthcare), dan akses terhadap sarana dan
prasarana olahraga (sport).
C MENJAMIN KETERSEDIAAN SARANA TRANSPORTASI
Mewujudkan ekosistem transportasi yang menjamin mudahnya mobilitas (mobility) bagi
individual, publik, maupun untuk pemenuhan kebutuhan logistik suatu daerah
36. HARMONISASI TATA RUANG WILAYAH
Revitalisasi Sungai Cikapundung Pemkot Bandung
bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan
Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Citarum. Teras Cikapundung (Model Restorasi
Sungai Tengah Kota di Kawasan Babakan Siliwangi
– Leuwi Limus Kota Bandung) pembangunan
Ruang Terbuka Publik (RTP) . Kegiatan ini
merupakan pengembalian fungsi sempadan
sungai Cikapundung sebagai bagian tata ruang
wilayah dengan cara membuat ruang terbuka
publik di sepanjang sungai untuk konservasi,
edukasi, rekreasi, olahraga, dan membuka
peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat
sekitar
Sumber foto :
https://www.17sekians.com/wisata-edukasi-
murah-di-taman-teras-cikapundung-bandung/
41. ELEMEN SMART SOCIETY
A MEWUJUDKAN INTERAKSI MASYARAKAT
Interaksi sosial antara individu dengan individu yang lain, individu dengan kelompok
sosial, dan antar kelompok sosial, baik secara fisik maupun virtual (digital) dengan
sasaran mewujudkan partisipasi publik dalam pembangunan daerah. Misalnya program
kepemudaan, peningkatan keahlian UKM dll
Pengembangan komunitas warga melalui peningkatan kualitas SDM dengan
memanfaatkan teknologi dengan positif dan produktif, misalnya edukasi media sosial
B MEMBANGUN EKOSISTEM BELAJAR
Mewujudkan ekosistem pendidikan yang saling mendukung antara pendidikan formal
dan non-formal agar masyarakat mendapatkan akses terhadap pendidikan termasuk
masyarakat yang disable.
Membangun platform edukasi bagi masyarakat misalnya smart school, smart campus,
smart pesantren, smart training program dan lain-lain.
C MEWUJUDKAN SISTEM KEAMANAN MASYARAKAT
Mewujudkan sistem atau manajemen keamanan dan keselamatan bagi masyarakat baik
perlindungan keselamatan jiwa, keselamatan properti atau harta benda, dan
keselamatan atas risiko bencana bagi masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya
dan alat kelengkapan pemerintah maupun teknologi
46. ELEMEN SMART ENVIRONMENT
A MENGEMBANGKAN PROGRAM PROTEKSI LINGKUNGAN
Mengembangkan sistem tata kelola perlindungan sumber daya tanah, air, dan udara
serta mengintegrasikannya dengan teknologi pelaporan dan monitoring pencemaran
tanah, air, dan udara
Membangun ruang terbuka hijau
Melakukan restorasi sungai yang memiliki tingkat pencemaran tinggi
Mengendalikan polusi udara
B MENGEMBANGKAN TATA KELOLA SAMPAH DAN LIMBAH
Mengembangkan sistem tata kelola sampah rumah tangga, limbah industri, dan
masyarakat
Menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan agar tidak mengganggu pemandangan,
tidak merusak indra penciuman, dan menghindari banjir akibat sampah yang
menyumbat saluran air serta ketersediaan sistem sanitasi rumah tangga, industri dan
publik yang baik dan bertanggung-jawab.
C MENGEMBANGKAN TATA KELOLA ENERGI
Pemanfaatan energi yang efisien dan bertanggungjawab
Pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta
terjangkau bagi masyarakat. Misalnya pemanfaatan limbah/sampah sebagai biogas,
energi surya, tenaga angin, biomassa (tumbuhan dan hewan) dan lain-lain
50. SMART CITY READINESS
KULTUR
Tradisi, Inovasi, Interaksi
STRUKTUR
INFRASTRUKTUR
SUPRASTRUKTUR
ALAM
Sumber Daya, Kehidupan, Ekosistem
MEDIATOR
DRIVER
ENABLER
o STRUCTURE:
SDM Masyarakat
SDM Birokrasi
Keuangan Daerah
o INFRASTRUKTUR
Fisik
Digital
Sosial
o SUPRASTRUKTUR
Regulasi
Penegakan Hukum
Kelembagaan
FOKUS
51. PILAR SUB PILAR DESKRIPSI
STRUKTUR SDM
Masyarakat
Tingkat pendidikan
Tingkat kesehatan
Pendapatan per kapita
Produktivitas, dll.
SDM
Birokrasi
Tingkat pendidikan
Kompetensi – keahlian
dll
Keuangan
Daerah
Keuangan yang dapat dikelola/diatur
oleh pemerintah daerah:
PAD
Dana Perimbangan
Pembiayaan Daerah
CSR, dll.
DESKRIPSI DRIVER
52. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Struktur
Contoh: Analisa SDM Daerah
Komponen
Nilai/
Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1 Jumlah komunitas minat
bakat/hobbie/kreatif di daerah
2 Adanya komunitas pengembang/developer
perangkat lunak TIK di daerah
3 Adanya digital startup di daerah
4 Adanya perguruan tinggi di daerah
9 Jumlah penerima beasiswa perguruan tinggi
dari pemerintah daerah
10 jumlah tindakan pelanggaran ketertiban
umum dalam satu tahun
11 jumlah angka kriminalitas dalam satu tahun
12 jumlah tindakan perusakan fasilitas umum
dalam satu tahun
13 jumlah kegiatan tawuran antar kelompok
warga dalam satu tahun
53. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Struktur
Contoh: Analisa Sumber Daya Pemerintahan
No. Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1 Persentase pegawai dengan jenjang
pendidikan S2 ke atas
2
Jumlah pegawai dengan latar belakang
pendidikan Ilmu Komputer/Teknik Informatika
3 Jumlah relawan TIK di daerah
4 Persentase jumlah unit komputer (PC &
Laptop) terhadap jumlah pegawai
5 Persentase pegawai berusia 50 tahun ke atas
terhadap jumlah pegawai
6 Persentase pegawai berusia 40 -50 tahun
terhadap jumlah pegawai
7 Persentase pegawai berusia 25 -40 tahun
terhadap jumlah pegawai
8 Jumlah sistem informasi yang digunakan di
pemerintah daerah
9
persentase ketersediaan jaringan broadband
access terhadap jumlah kantor pemerintahan
10 persentase ketersediaan jaringan LAN/WAN di
kantor pemerintahan Dst ….
54. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Struktur
Contoh: Analisa Kapasistas Keuangan Daerah
No. Komponen
Nilai/
Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1
Persentase Nilai Pendapatan Asli Daerah terhadap Total
Pendapatan Daerah
2 Nilai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Lalu
3 Persentase Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Daerah
4 Persentase Belanja Infrastruktur terhadap Total Belanja
Daerah
5
Jumlah Anggaran untuk Belanja Smart City yang dapat
dialokasikan di dalam APBD Tahun 2017
6 Jumlah Anggaran untuk Belanja Smart City yang dapat
dialokasikan di dalam APBD Tahun 2018
7 jumlah program pembangunan untuk mendukung smart city
di daerah
8 Nilai investasi masuk yang mendukung pembangunan
daerah
9 Jumlah sumber-sumber pendanaan pembangunan alternatif
yang dapat digunakan untuk mendukung smart city
55. PILAR SUB PILAR DESKRIPSI
INFRA
STRUKTUR
FISIK Infrastruktur yang berfungsi untuk
mendorong pada kegiatan sosial,
budaya dan ekonomi: Jalan;
jembatan; pasar; gedung
pemerintahan; waduk; sekolah;
rumah sakit, JPO, Pedestrian; alun-
alun; taman; rumah ibadah; RTH;
panti jompo/piatu; dll
DIGITAL Infrastruktur yang berbasis TIK: FO,
tower/BTS, Wi-Fi, dll
DESKRIPSI DRIVER
56. PILAR SUB PILAR DESKRIPSI
INFRA
STRUKTUR
TEKNOLOGI Segala sesuatu yang dapat
mempercepat, mempermudah layanan
dan prosedur operasi
Perangkat lunak; aplikasi;, sistem
informasi, dll
Peralatan teknologi: Komputer,
ponsel, sensor, CCTV, drone, satelit,
pesawat terbang, robot, mesin, dll
DESKRIPSI DRIVER
57. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Infrastruktur
Contoh: Analisis Kesiapan Infrastruktur Fisik Daerah
No Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1
persentase jalan kabupaten/kota dalam kondisi baik
2 persentase panjang pedestrian (fasilitas pejalan
kaki) per panjang jalan beraspal
4
persentase lampu jalan yang berfungsi dengan baik
5 persentase rambu dan petunjuk jalan dalam kondisi
baik
6
adanya kawasan perkantoran untuk kegiatan bisnis
7 adanya kawasan perbelanjaan untuk kegiatan
perdagangan masyarakat
8 persentase sarana prasarana pendidikan dalam
kondisi baik
9 persentase sarana prasarana pelayanan kesehatan
dalam kondisi baik
58. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Infrastruktur
Contoh: Analisis Kesiapan Infrastruktur Digital Daerah
No Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1 persentase luas area dengan jaringan 4G atau
3G
2 tersedianya jaringan broadband access untuk
masyarakat
3 jumlah lokasi wireless untuk publik
4 persentase rumah tangga yang terlayani listrik
5 jumlah kejadian pemadaman listrik setiap bulan
(dalam jam)
6 jumlah sekolah yang memiliki akses internet
7 jumlah rumah sakit yang menggunakan sistem
layanan elektronik/online
59. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Infrastruktur
Contoh: Analisis Kesiapan Infrastruktur Sosial Daerah
Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1
adanya pusat kegiatan belajar masyarakat di
tingkat kelurahan/desa
2 adanya Ruang Terbuka Publik di tingkat RW
3
adanya aula/balai warga di tingkat
kelurahan/desa
4
jumlah fasilitas olahraga di tingkat
kelurahan/desa
5
ketersediaan perpustakaan umum yang dikelola
oleh pemerintah daerah
60. PILAR SUB PILAR DESKRIPSI
SUPRA
STRUKTUR
HUKUM Hukum positif: Undang-undang;
peraturan daerah, peraturan kepala
daerah, dll
POLITIK Kebijakan publik, dan aspek politik
lainnya (pemilihan kepala daerah) dll
KELEM
BAGAAN
Organisasi pemerintah daerah dan
organisasi yang ada di masyarakat:
OPD, Tim Pelaksana SC, Dewan SC,
LSM, dll
DESKRIPSI DRIVER
61. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Suprastruktur
Contoh: Analisis Kesiapan Kebijakan Daerah
No Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1
adanya Peraturan Daerah tentang Dewan Smart
City Daerah
2
adanya Peraturan Kepala Daerah tentang Tim
Pelaksana Smart City Daerah
3 adanya masterplan smart city daerah
4
adanya Peraturan Daerah tentang Masterplan
Smart City Daerah
5
adanya visi pembangunan smart city yang
selaras dengan visi misi pembangunan daerah
6
adanya kepastian terhadap keberlanjutan
program smart city dalam jangka panjang
7
adanya mekanisme evaluasi dan apresiasi kinerja
terhadap aparatur dan organisasi yang
berprestasi dalam melaksanakan program smart
city
62. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Suprastruktur
Contoh: Analisis Kesiapan Kelembagaan Daerah
No Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1 adanya Dewan Smart City Daerah
2 adanya Tim Pelaksana Smart City Daerah
3 adanya SOP smart city daerah
4
adanya tata pamong yang bertugas sebagai
anggota Tim Pelaksana Smart City di setiap OPD
63. Analisis Kesiapan Smart City Daerah: Suprastruktur
Contoh: Analisis Kesiapan Organisasi Masyarakat Daerah
No Komponen Nilai/Kondisi
Interpretasi
baik sedang buruk
1 Adanya lembaga pengabdian masyarakat dari
perguruan tinggi di daerah
2 adanya forum-forum swadaya masyarakat
pendukung smart city
3 jumlah forum swadaya masyarakat pendukung
smart city
4 dukungan operasional pemerintah terhadap
forum pendukung smart city
5 jumlah forum pendukung smart city yang
memiliki sekretariat definitif
6 adanya partisipasi pakar dari perguruan tinggi
lokal dalam Dewan Smart City Daerah
65. No Komponen
Interpretasi
Deskripsi Kondisi
baik sedang buruk
Memiliki kualitas dan kuantias yang
sangat memadai untuk mendukung
smart city
Memiliki kualitas dan kuantias yang
sekedar cukup untuk mendukung
smart city
Secara kualitas dan kuantitas tidak
dapat mendukung smart city atau
cenderung menghambat smart city
A Nature
1. Sumber Daya Alam
1. Sumber Daya Mineral
1. Kelestarian Lingkungan
B Structure
1. Sumber Daya Manusia
1. Sumber Daya
Pemerintahan
1. Keuangan Daerah
C Infrastructure
1. Fisik
1. Sosial
1. Digital
D Suprastructure
1. Kelembagaan
1. Regulasi
1. Penegakan Hukum
E Culture
1. Tradisi
1. Inovasi
1. Interaksi
ANALISIS KESIAPAN SMART CITY
67. TAHAPAN PENYUSUNAN MASTERPLAN
Pembentukan
Tim Penyusun
Masterplan
Smart City
Penentuan
Teori dan
Framework
Pembangunan
Smart City
Analisis Masa
Depan dan
Kesiapan
Pembangunan
Smart City
Penentuan Visi,
Misi, dan Arah
Kebijakan
Pembangunan
Smart City
Penentuan
Program
Prioritas
Pembangunan
Smart City
Penentuan
Program
Quick-Win
1 tahun
Penentuan
Roadmap
Implementasi
(5-10 tahun)
Penentuan Alat
Monitoring dan
Evaluasi
Penyelesaian
Dokumen
Masterplan
Smart City
Sosialisasi,
Literasi,
Legaliasi,
Implementasi,
& Monev
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
68.
69. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Masterplan
Landasan Hukum
Kerangka Pikir Smart City
Visi Smart City Daerah
Sasaran Smart City Daerah
STRATEGI PEMBANGUNAN SMART CITY
Smart Governance
Smart Branding
Smart Economy
Smart Living
Smart Society
Smart Environment
RENCANA AKSI SMART CITY DAERAH
Pengembangan Kebijakan dan Kelembagaan SC
Rencana Pembangunan Infrastruktur Pendukung SC
Rencana Pengembangan Aplikasi Pendukung SC
Rencana Penguatan Literasi SC
PETA JALAN PEMBANGUNAN SMART CITY DAERAH
KERANGKA MASTERPLAN
70.
71. RPJPD VISI JANGKA PANJANG DAERAH
1. Visi Pembangunan Daerah
2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
3. Program Pembangunan Daerah
4. Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah
RPJMD
RENSTRA PD
1. Program dan Kegiatan Sektoral
2. Kebutuhan Anggaran Indikatif
ALUR PIKIR PENYUSUNAN PROGRAM
Masterplan
Smart City
1. Inovasi
2. Kolaborasi OPD
3. Integrasi kegiatan
4. Roadmap
5. Quick wins
dimulai dari SWOT
72. Contoh Gambaran Diagram Keterhubungan RPJMD dengan Pilar
Smart City
Jaya
Istimewa
Sejahtera
Pendidikan
Kesehatan
Penanggulangan Kemiskinan
Pengembangan Pertanian,
Pariwisata dan Industri Kecil dan
Menengah
SUBANG
Smart
Regency
Smart Society
Smart Living
Smart Economy
Smart Branding
Smart Environtment
Smart Governance
Keamanan -
Pembelajaran -
Komunitas -
Harmoni -
Kesehatan -
Mobilitas -
Industri/UMKM -
Kesejahteraan -
Transaksi -
Wisata -
Investasi Binis -
Wajah Kota -
Sampah -
Perlindungan -
Energi -
Birokrasi -
Kebijakan -
Layanan -
Kabupaten
Subang yang
Bersih, Maju,
Sejahtera, dan
Berkarakter
Mewujudkan pemerintahan
yang bersih dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme, terbuka, serta
pelayan masyarakat;
Meningkatkan pembangunan
infrastruktur, penataan ruang
berkarakter kebudayaan lokal,
dan pemerataan pembangunan
perdesaan
Meningkatkan kualitas
pendidikan untuk menciptakan
sumber daya manusia yang
handal dan berdaya saing serta
perluasan lapangan kerja;
Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pembangunan
bidang pertanian, ekonomi
kerakyatan, industri
kreatif,perikanan dan kelautan,
perdagangan serta penggalian
potensi kepariwisataan berbasis
budaya dan kearifan lokal
Meningkatkan kualitas layanan
kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup
Meningkatkan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Daerah
Memanfaatkan dan mengelola Sumber
daya Alam berbasis lingkungan Hidup
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
tatakelola pemerintahan yang baik dan
demokratis
Meningkatkan keamanan dan
ketentraman masyarakat
Meningkatkan kualitas Sumber daya
Manusia dan kehidupan beragama
Membangun perekonomian daerah
berbasis potensi lokal yang berdaya
saing
Sistem kinerja keuangan daerah
Lesspaper
Perizinan satu atap
Dashboard Bupati
Sistem Informasi Desa
Sistem Informasi kelahiran kematian
Single identity
Pengaduan online
Sistem Kegawatdaruratan dan Bencana
Reformasi Birokrasi dan Tata
kelola Pemerintahan
Keamanan, Ketertiban dan
Penanggulangan Bencana
Infrastruktur / Sarana dan
Prasarana Publik
Lingkungan Hidup
E-Pendaftaran Sekolah
E-Learning untuk Rakyat
E-library
Rumah sakit terpadu
Pendaftaran tanpa antri
Marketplace produsen dan Konsumen
Marketplace UMKM
Sistem monitoring Lahan Abadi
Smart pertanian
One-Click
Cashless
E-Wisata
E-komoditas
Landmark & Navigasi wilayah
E-Infrastruktur
Smart Traffic Light (ATCS)
Sistem monitoring Sampah
Sistem monitoring Pencemaran Udara
Visi & Misi Prioritas Program 6 Smart
Strategi
Sumber : Olahan data dari Diskominfo Kabupaten Subang dalam Paparan Seminar Aspirasi Daerah Tahun 2019
73.
74. ALTERNATIF 1
MISI 1
Meningkatkan akses dan
kualitas pendidikan, kesehatan
dan layanan dasar lainnya plus
daya beli
MISI 4
Memastikan kepuasan
masyarakat atas layanan
pemerintah yang tertib hukum,
profesional dan akuntabel
SMART LIVING
Harmonisasi Tata Ruang Wilayah -
Mewujudkan Prasarana Kesehatan -
Ketersediaan Sarana Transportasi -
SMART GOVERNANCE
- Pelayanan Publik
- Manajemen Birokrasi Yang Efisien
- Efisiensi Kebijakan Publik
S W O T
ALTERNATIF 2
ALTERNATIF n
?
?
75. KEKUATAN
…..
…..
…..
KELEMAHAN
…..
…..
…..
PELUANG
…..
…..
…..
Solusi kegiatan untuk
mewujudkan peluang
dengan kekuatan kita
…..
…..
Solusi kegiatan untuk
menghindari hilangnya
peluang karena
kelemahan kita
…..
…..
ANCAMAN
…..
…..
…..
Solusi kegiatan untuk
menghilangkan
ancaman dengan
kekuatan kita
…..
…..
Solusi kegiatan untuk
mencegah munculnya
ancaman karena
kelemahan kita.
…..
.....
INTERNAL
EKSTERNAL
S W O T
76. KEKUATAN
Komitmen kepala daerah
dan jajaran manajerial
Ketersediaan anggaran
Aplikasi internal sudah jalan
Pelayanan publik mulai
tumbuh dan berjalan
KELEMAHAN
Rendahnya keamanan
aplikasi
Belum integrasi data dan
kebijakannya
SDM IT kurang
Anggaran tdk merata
PELUANG
Misi ke 1 bisa terwujud
Dukungan regulasi vertikal
Meningkatkan kualitas
pelayanan publik
Membuat aplikasi pelayanan
publik yang dilengkapi
dengan SOP
Menjalankan semua
ketentuan Dimensi SC
Memenuhi semua ketentuan
regulasi vertikal, termasuk
keamanan, integrasi, dll
Pelatihan kompetensi teknis
Review anggaran
ANCAMAN
Peretasan sistem
Menurunnya kepercayaan
publik
Menerapkan ISO 27001
Membuat Sistem Informasi
Layanan Publik
Pelatihan kompetensi teknis
Peningkatan literasi
keamanan informasi
Memperbaiki proses bisnis
pelayanan publik
INTERNAL
EKSTERNAL
SWOT PELAYANAN PUBLIK
77. PROFIL INOVASI DAERAH
Nama Inovasi : Nama program/kegiatan/produk
Nama populer memudahkan promosi dan memotivasi
Penjelasan : Penjelasan singkat penerima manfaat, dampak/keuntungan yang
didapat secara langsung maupun tidak langsung, bersifat intern
maupun ekstern
Status Saat Ini : 1. Dalam proses perumusan
2. Rencana pembangunan/implementasii
3. Inovasi dan komponen pendukung dalam pembangunan
4. Implementasi sedang berlangsung
5. Pengembangan lebih lanjut sedang berlangsung
Manfaat dari inovasi :
Keunikan / kreativitas :
Kemitraan : Nama OPD dan nama kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya
untuk mensukseskan inovasi
Potensi
pengembangan
: Kemungkinan penambahan fitur, cakupan, atau lokasi
Strategi Menjaga
Keberlangsungan
: Cara agar proses inovasi berjalan sesuai rencana
Sumber daya : APBD/N atau sumber lain diluar APBD/N
Analisa Risiko dan
mitigasinya
: Kondisi yang mungkin timbul yang diperkirakan akan menghambat,
dan cara memitigasinya.
78. Nama Inovasi : Pokokè Sehat
Penjelasan : Peningkatan akses dan kualitas kesehatan …...
Status Saat Ini : Rencana pembangunan bertahap karena beberapa sub-proses
masih dalam perumusan, seperti pengelolaan obat dan status pasien
Manfaat dari inovasi : Kemudahan publik mendapatkan akses kesehatan yang berkualitas
Keunikan / kreativitas : …...
Kemitraan : Dinas Kesehatan Perbaikan proses bisnis, penyediaan tenaga
medis, sarpras, penyediaan penjemputan orang sakit
Dinas Kominfo SI Kesehatan, integrasi data, wifi
Disdukcapil penyediaan data KTP
Dinas LH sanitasi, pengolahan limbah
Dinas PUPR pembangunan jalan ke Puskesmas
Dinas Sosial, Dinas KB, Dinas Perhubungan
Potensi
pengembangan
: Integrasi data dg RSUD dan BPJS
Strategi Menjaga
Keberlangsungan
: Monev siapa, dan bagaimana
Sumber daya yang
digunakan
: APBD
Analisa Risiko dan
mitigasinya
: Mitra tdk bekerja maksimal ditegur
SDM tidak siap pelatihan
79. Inti Dari Smart City
• Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
• Saling Berkolaborasi dan Bersinergi antar OPD,
Pemkot, Pemprov maupun Pemerintah Pusat dan
Stakeholder terkait
• Analis SWOT untuk mempermudah menemukan
inovasi yang cocok untuk menjawab
permasalahan di kota/desa
• Terus Berkelanjutan dalam membangun,
mengembangkan potensi daerah untuk menjadi
Smrt City