SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
AUDIT SAMPLING UNTUK TEST 
OF CONTROL & SUBSTANTIF 
TEST OF TRANSACTION
SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT 
AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan 
prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi 
yang kurang dari 100% dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik 
saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. 
Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan 
pengujian substantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat 
diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam 
pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas digunakan 
dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran 
(tracing), tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan 
pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.
KETIDAK PASTIAN DARI SAMPLING 
AUDIT 
Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. 
Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit: (1) risiko 
pengendalian (control risk) dan (2) pengujian rincian risiko. Risiko 
pengendalian adalah risiko bahwa pengendalian intern tidak dapat mendeteksi 
atau menghindari salah saji material dalam asersi laporan keuangan. Pengujian 
rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji material tidak akan 
diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor. Sampling audit dalam 
pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara langsung 
berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling 
audit dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan 
mengendalikan pengujian rincian atas risiko.
RISIKO SAMPLING DAN RISIKO NON 
SAMPLING AUDIT 
Risiko Sampling 
Risiko sampling (sampling risk) berkaitan dengan kemungkinan sampel yang 
diambil tidak menggambarkan secara benar populasi tersebut. Dengan 
demikian, kesimpulan auditor tentang pengendalian intern atau rincian atas 
transaksi dan saldo yang didasarkan pada sample tersebut mungkin berbeda 
dengan kesimpulan yang akan dihasi1kan dari pengujian populasi. Dalam 
melakukan pengujian pengendalia dan pengujian substantif, jenis risiko 
sampling berikut dapat terjadi
PENGUJIAN PENGENDALIAN 
Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah 
(the risk of assersing control risk too low) adalah risiko bahwa penilain tingkat risiko 
pengendalian berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko 
pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas operasi actual dari 
prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika diketahui, dianggap tidak 
cukup mendukung tingkat penilaian yang direncanakan.
PENGUJIAN SUBSTANTIF 
Risiko kesalahan penerimaan (risk of incorrect acceptance) adalah risiko bahwa 
sampel mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji 
secara material, padahal saldo akun tersebut tidak salah saji secara material.
RISIKO NONSAMPLING 
Risiko nonsampling (nonsampling risk) menunjukkan bagian risiko audit yang 
tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian data. Sumber-sumber 
risiko nonsampling meliputi (1) kesalahan manusia (human mistakes), seperti 
kegagalan untuk mengenali kesalahan-kesalahan dokumen, (2) penerapan 
prosedur audit yang tidak sesuai dengan audit, (3) salah menginterpretasikan 
hasil sampel, dan (4) kepercayaan pada informasi yang salah yang diterima dan 
pihak lain, seperti jawaban konfirmasi yang salah. Risiko nonsampling tidak 
pernah diukur matematis.
SAMPLING STATISTIK DAN NON 
STATISTIK 
Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor dapat 
menggunakan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) atau sampling 
statistik (statistical sampling) atau keduanya. Kedua jenis sampling memerlukan 
pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling serta 
pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut 
dapat memberikan bahan bukti yang cukuup sebagaimana dipersyaratkan 
dalam standar pekerjaan ketiga. Kedua jenis sampling audit ini juga 
diperuntukkan pada beberapa risiko sampling dan nonsampling. Perbedaan 
penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum probabilitas (laws 
of probability) digunakan untak mengendalikan risiko sampling dalam sampling 
statistic.
TEKNIK SAMPLING AUDIT 
Auditor dapat menggunakan sampling untuk memperoleh informasi tentang 
beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namu demikian kebanyakan 
sampel audit mengarah pada estimasi (1) tingkat penyimpangan (deviation rate) 
atau (2) jumlah uang. Pada saat sampling statistic digunakan, teknik sampel ini 
masing-masing ditunjukkan sebagai sampling atribut (atribute sampling) dan 
sampling variabel (variabeles sampling).
LANGKAH-LANGKAH DALAM 
SAMPLING NON AUDIT 
Sampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi ringkasan laporan 
yang dapat memberikan bukti tentang efektivitas pengendalian umum, prosedur 
tindak lanjut manual, atau pengendalian manajemen. 
Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling meliputi hal-hal 
berikut ini: 
1. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebut. 
2. Menentukan populasi dan unit sampling. 
3. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti bahwa pengendalian 
tersebut efektif atau tidak efektif. 
4. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampel. 
5. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan 
sampel. 
6. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian. 
7. Mengevaluasi hasil sampel.
MERANCANG ATRIBUT SAMPEL 
STATISTIK UNTUK PEGUJIAN 
PENGENDALIAN 
Langkah-langkah dalam rencana sampling statistik untuk pengujian 
pengendalian adalah sebagai berikut: 
1. Menentukan tujuan audit. 
2. Menentukan populasi dan unit sampling. 
3. Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki. 
4.Menentukan ukuran sampel. 
5.Menentukan metode pemilihan sampel. 
6.Melaksanakan rencana sampling. 
7.Mengevaluasi hasil sampel.
MENENTUKAN TUJUAN AUDIT 
Tujuan menyeluruh dan pengujian pengendalian adalah untuk mengavaluasi 
efektivitas rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana 
sampling atribut dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian 
yang berkaitan dengan kelompok transaksi tertentu.
MENENTUKAN POPULASI DAN UNIT 
SAMPLING 
Populasi (population) merupakan kelompok transaksi yang diuji. Auditor 
harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah 
sesuai tujuan rencananya. 
Unit sampling (sampling unit) merupakan elemen individual dalam populasi. 
Unit sampling dapat berupa dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal 
atau register atau catatan dalam arsip komputer. Untuk asersi kelengkapan di 
atas, unit sampling dapat berupa voucher. Jika tujuannya adalah menentukan 
eksistensi atau keterjadian pada transaksi fiktif dalam daftar voucher, unit 
sampling berupa ayat jurnal dalam register tersebut.
MENSPESIFIKASI ATRIBUT-ATRIBUT 
YANG DIKEHENDAKI 
Atribut (attribute) harus ditunjukkan untuk setiap pengendalian yang 
diperlukan untuk mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Jika 
pengendalian tersebut mensyaratkan departemen kredit untuk menyetujui 
kredit sebelum pengiriman, atributnya dapat disajikan sebagai: “Persetujuan 
kredit oleh personel departemen kredit yang diotorisasi.” Pada saat 
pengendalian tersebut memerlukan tindakan oleh seseorang, atribut yang 
dikehendaki adalah “persetujuan voucher oleh Jones”. Perhatian harus 
diberikan dalam pengujian atribut spesifik, karena hal tersebut memberikan 
dasar untuk penentuan jumlah berikutnya atas penyimpangan dan 
pengendalian.
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL 
Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian 
yang diuji, auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap factor-faktor 
berikut: 
• Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah 
• Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi 
• Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan
MENENTUKAN METODE PEMILIHAN 
SAMPEL 
Sampling Nomor Acak (Random Number Sampling) 
Sampling nomor acak (biasa disebut sampling acak sederhana/ simple random sampling), auditor 
harus mempunyai dasar untuk menghubungkan nomor-nomor tertentu dengan setiap – item 
dalam populasi. Kemudian, dengan merujuk ke tabel nomor-nomor acak atau program komputer 
yang menghasilkan nomor-nomor acak, pemilihan nomor tersebut dapat dilakukan dengan 
memilih item-item yang akan menjadi sampel secara individual. Auditor juga dapat menggunakan 
perangkat lunak komputer untuk mengakses catatan klien dan acak memilih transaksi untuk audit. 
Sampling Sistematis (Systematic Sampling) 
Sampling sistematis (systematic sampling) terdiri dari pemilihan setiap item ke- dalam populasi dari 
satu atau lebih item awal yang dipilih secara acak. Interval antara item-item biasanya dianggap 
sebagai interval lompatan (skip interval). Pada saat item tunggal yang dipilih sebagai permulaan 
secara acak digunakan, interval tersebut dapat dihitung dengan membagi ukuran populasi dengan 
ukuran sampel. Apabila sampel sebesar 40 diperoleh dari populasi sebesar 2.000, interval 
lompatannya adalah 50 (2.000 40). Titik awal dalam metode pemilihan ini harus diberi nomor dari 
tabel nomor acak yang ada dalam interval 1 sampai 50. Keuntungan utama dari metode pemilihan 
sistematis adalah kecepatannya dibandingkan dengan metode pemilihan lainnya. Setelah interval 
dan titik awal ditentukan, pemilihan sampel dapat segera dimulai.
DAFTAR PUSTAKA 
Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf, Jasa Audit 
da Assuranca (Pendekatan Terpadu Aplikasi Indonesia) Salemba Empat buku 
2, 2011 .

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3Andreas Jiman
 
Analisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAnalisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAndreas Jiman
 
Komunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIKomunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIAndreas Jiman
 
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5stevano
 
Komunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VKomunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VAndreas Jiman
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Andreas Jiman
 
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIStatistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIAndreas Jiman
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IAndreas Jiman
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Andreas Jiman
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiYani Ahmad
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 

Andere mochten auch (12)

Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
 
Analisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAnalisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab II
 
Komunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIKomunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab II
 
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
 
Komunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VKomunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab V
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
 
161114SAKIP2016
161114SAKIP2016161114SAKIP2016
161114SAKIP2016
 
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIStatistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab I
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 

Ähnlich wie Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie

Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarKel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarArdiansahDoansah29
 
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniErdha Reidha
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxSekarMayangsari1
 
power_point_audit.ppt
power_point_audit.pptpower_point_audit.ppt
power_point_audit.pptWarihChrizt
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianNia Pratiwi
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)marchaaddina
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxJeniferChandra2
 
SQC KEL.7 FIX.pptx
SQC KEL.7 FIX.pptxSQC KEL.7 FIX.pptx
SQC KEL.7 FIX.pptxFardhaSilva
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmas ijup
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxTrisy SY
 
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptxPengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptxMichzanArobi
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptxanis1110121
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
pekerjaan lapangan ii audit internal
pekerjaan lapangan  ii audit internalpekerjaan lapangan  ii audit internal
pekerjaan lapangan ii audit internalppt education
 

Ähnlich wie Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie (20)

Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarKel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
 
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
power_point_audit.ppt
power_point_audit.pptpower_point_audit.ppt
power_point_audit.ppt
 
Sampling audit
Sampling auditSampling audit
Sampling audit
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
SQC KEL.7 FIX.pptx
SQC KEL.7 FIX.pptxSQC KEL.7 FIX.pptx
SQC KEL.7 FIX.pptx
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian audit
 
Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
 
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptxPengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
pekerjaan lapangan ii audit internal
pekerjaan lapangan  ii audit internalpekerjaan lapangan  ii audit internal
pekerjaan lapangan ii audit internal
 

Kürzlich hochgeladen

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 

Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie

  • 1. AUDIT SAMPLING UNTUK TEST OF CONTROL & SUBSTANTIF TEST OF TRANSACTION
  • 2. SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100% dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas digunakan dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran (tracing), tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.
  • 3. KETIDAK PASTIAN DARI SAMPLING AUDIT Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit: (1) risiko pengendalian (control risk) dan (2) pengujian rincian risiko. Risiko pengendalian adalah risiko bahwa pengendalian intern tidak dapat mendeteksi atau menghindari salah saji material dalam asersi laporan keuangan. Pengujian rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji material tidak akan diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor. Sampling audit dalam pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara langsung berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling audit dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan mengendalikan pengujian rincian atas risiko.
  • 4. RISIKO SAMPLING DAN RISIKO NON SAMPLING AUDIT Risiko Sampling Risiko sampling (sampling risk) berkaitan dengan kemungkinan sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi tersebut. Dengan demikian, kesimpulan auditor tentang pengendalian intern atau rincian atas transaksi dan saldo yang didasarkan pada sample tersebut mungkin berbeda dengan kesimpulan yang akan dihasi1kan dari pengujian populasi. Dalam melakukan pengujian pengendalia dan pengujian substantif, jenis risiko sampling berikut dapat terjadi
  • 5. PENGUJIAN PENGENDALIAN Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the risk of assersing control risk too low) adalah risiko bahwa penilain tingkat risiko pengendalian berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas operasi actual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang direncanakan.
  • 6. PENGUJIAN SUBSTANTIF Risiko kesalahan penerimaan (risk of incorrect acceptance) adalah risiko bahwa sampel mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material, padahal saldo akun tersebut tidak salah saji secara material.
  • 7. RISIKO NONSAMPLING Risiko nonsampling (nonsampling risk) menunjukkan bagian risiko audit yang tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian data. Sumber-sumber risiko nonsampling meliputi (1) kesalahan manusia (human mistakes), seperti kegagalan untuk mengenali kesalahan-kesalahan dokumen, (2) penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan audit, (3) salah menginterpretasikan hasil sampel, dan (4) kepercayaan pada informasi yang salah yang diterima dan pihak lain, seperti jawaban konfirmasi yang salah. Risiko nonsampling tidak pernah diukur matematis.
  • 8. SAMPLING STATISTIK DAN NON STATISTIK Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) atau sampling statistik (statistical sampling) atau keduanya. Kedua jenis sampling memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut dapat memberikan bahan bukti yang cukuup sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pekerjaan ketiga. Kedua jenis sampling audit ini juga diperuntukkan pada beberapa risiko sampling dan nonsampling. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum probabilitas (laws of probability) digunakan untak mengendalikan risiko sampling dalam sampling statistic.
  • 9. TEKNIK SAMPLING AUDIT Auditor dapat menggunakan sampling untuk memperoleh informasi tentang beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namu demikian kebanyakan sampel audit mengarah pada estimasi (1) tingkat penyimpangan (deviation rate) atau (2) jumlah uang. Pada saat sampling statistic digunakan, teknik sampel ini masing-masing ditunjukkan sebagai sampling atribut (atribute sampling) dan sampling variabel (variabeles sampling).
  • 10. LANGKAH-LANGKAH DALAM SAMPLING NON AUDIT Sampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi ringkasan laporan yang dapat memberikan bukti tentang efektivitas pengendalian umum, prosedur tindak lanjut manual, atau pengendalian manajemen. Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling meliputi hal-hal berikut ini: 1. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebut. 2. Menentukan populasi dan unit sampling. 3. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti bahwa pengendalian tersebut efektif atau tidak efektif. 4. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampel. 5. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan sampel. 6. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian. 7. Mengevaluasi hasil sampel.
  • 11. MERANCANG ATRIBUT SAMPEL STATISTIK UNTUK PEGUJIAN PENGENDALIAN Langkah-langkah dalam rencana sampling statistik untuk pengujian pengendalian adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan audit. 2. Menentukan populasi dan unit sampling. 3. Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki. 4.Menentukan ukuran sampel. 5.Menentukan metode pemilihan sampel. 6.Melaksanakan rencana sampling. 7.Mengevaluasi hasil sampel.
  • 12. MENENTUKAN TUJUAN AUDIT Tujuan menyeluruh dan pengujian pengendalian adalah untuk mengavaluasi efektivitas rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana sampling atribut dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang berkaitan dengan kelompok transaksi tertentu.
  • 13. MENENTUKAN POPULASI DAN UNIT SAMPLING Populasi (population) merupakan kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya. Unit sampling (sampling unit) merupakan elemen individual dalam populasi. Unit sampling dapat berupa dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal atau register atau catatan dalam arsip komputer. Untuk asersi kelengkapan di atas, unit sampling dapat berupa voucher. Jika tujuannya adalah menentukan eksistensi atau keterjadian pada transaksi fiktif dalam daftar voucher, unit sampling berupa ayat jurnal dalam register tersebut.
  • 14. MENSPESIFIKASI ATRIBUT-ATRIBUT YANG DIKEHENDAKI Atribut (attribute) harus ditunjukkan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Jika pengendalian tersebut mensyaratkan departemen kredit untuk menyetujui kredit sebelum pengiriman, atributnya dapat disajikan sebagai: “Persetujuan kredit oleh personel departemen kredit yang diotorisasi.” Pada saat pengendalian tersebut memerlukan tindakan oleh seseorang, atribut yang dikehendaki adalah “persetujuan voucher oleh Jones”. Perhatian harus diberikan dalam pengujian atribut spesifik, karena hal tersebut memberikan dasar untuk penentuan jumlah berikutnya atas penyimpangan dan pengendalian.
  • 15. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian yang diuji, auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap factor-faktor berikut: • Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah • Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi • Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan
  • 16. MENENTUKAN METODE PEMILIHAN SAMPEL Sampling Nomor Acak (Random Number Sampling) Sampling nomor acak (biasa disebut sampling acak sederhana/ simple random sampling), auditor harus mempunyai dasar untuk menghubungkan nomor-nomor tertentu dengan setiap – item dalam populasi. Kemudian, dengan merujuk ke tabel nomor-nomor acak atau program komputer yang menghasilkan nomor-nomor acak, pemilihan nomor tersebut dapat dilakukan dengan memilih item-item yang akan menjadi sampel secara individual. Auditor juga dapat menggunakan perangkat lunak komputer untuk mengakses catatan klien dan acak memilih transaksi untuk audit. Sampling Sistematis (Systematic Sampling) Sampling sistematis (systematic sampling) terdiri dari pemilihan setiap item ke- dalam populasi dari satu atau lebih item awal yang dipilih secara acak. Interval antara item-item biasanya dianggap sebagai interval lompatan (skip interval). Pada saat item tunggal yang dipilih sebagai permulaan secara acak digunakan, interval tersebut dapat dihitung dengan membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel. Apabila sampel sebesar 40 diperoleh dari populasi sebesar 2.000, interval lompatannya adalah 50 (2.000 40). Titik awal dalam metode pemilihan ini harus diberi nomor dari tabel nomor acak yang ada dalam interval 1 sampai 50. Keuntungan utama dari metode pemilihan sistematis adalah kecepatannya dibandingkan dengan metode pemilihan lainnya. Setelah interval dan titik awal ditentukan, pemilihan sampel dapat segera dimulai.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf, Jasa Audit da Assuranca (Pendekatan Terpadu Aplikasi Indonesia) Salemba Empat buku 2, 2011 .