1. Kucing mengalami hari yang sulit karena tidak mendapatkan makanan dan harus berpuasa.
2. Keesokan harinya, kucing berharap bisa mendapatkan sisa makanan manusia setelah mereka selesai makan.
3. Walaupun kadang dilindas, kucing tetap bersyukur karena masih mendapat tempat tinggal dari manusia.
1. PENTRI,RUMAH KUCINGKU
Penat rasanya ketika segorombolan hewan mamalia berdiskusi panjang dengan bersandewa
panjang,menghadap sang ilahi,agar dapat memperoleh rezeki dari sisa rezeki yang telah di buang
para sekolompok kelasnya yaitu mamalia
Suasana pagi itu sangatlah menyenangkan,hijau dedaunan,biru langit ditambah dengan tetesan
embun yang numpang di dedaunan menambah cerita baru untuk ku,dengan berjalannya
segerombolan awan yang sering melintas tiba-tiba berubah menjadi mencekam yang dulunya
tadi cerah kini terhempas jauh ketepian kini menjadi kelam.
Dengan suasana yang kelam dan awan yang gelap dalam hati kecilku selalu teringat sebuah
kata-kata suci yang udah ku ucapkan ketika aku bersandewa dengan para kelas mamalia,saat itu
akan turun rezeki yang terbuang dari langit karena dengan doa takzim yang ku kirim membuat
para penutur di alam sana mengunci rapat mulutnya dan membiarkan rezeki itu jatuh dengan
terlempar pertama jatuh di dua tempat bersamaan
***
Pagi itu aku mulai melangkah dengan kaki yang berbelengoh-lengoh bagaikan model,dengan
sentuman burung yang sedang berlaga membunyikan suara-suara kicauan membuat hari itu
penuh dengan basa-basi alam,saat itu aku mulai memasuki ruangan tempat aku bernaung dengan
membaca salam,aku mulai memasuki pentri tempat membuat lambutku tidak berkutik,ketika di
sajikan sejumlah makanan.
Tapi ketika aku membuka tudung saji,ternyata yang terpampang di atas meja hanya ada
nasi,sayur dan pecoladan,pikiranku mulai miris ternyata satu yang kurang di meja yaitu
ikan,sehingga hati kecilku mulai diam,”apa yang akan di makan segorombolan hewan mamalia
ini,”(pikir ku),”ya,allah apakah aku harus meminta bantuan untuk menurunkan ikan untuk
keperluan sang kucing ini,”tampa di jabak.
Aku hanya bisa berkecil hati dan sebagai solidaritas di antara mahluk allah swt,aku tidak akan
makan biarkan cacing yang ada di perutku berteriakk,karena aku akan tetap membiarkan
lambung ku yang dari tadi ingin membuka lebar-lebar mulutnya,tapi apa daya mungkin
lambungku harus bersabar dalam hal makan,biarkan hari ini aku harus berpuasa.
2. ***
Dengan dentunan jam yang kian cepat yang tadinya terhitung detik kini berubah menjadi menit
dan menit pun berganti dengan jam,tapi apa daya,aku tetap lanjutkan bersendawa ku dengan
segerombolan kelas mamalia ini.
Satu jam menunggu ternyata datanglah sekolompok manusia yang modern,yang dulu manusia
purba yang memilii banyak jenis mulai dari meganthropus,pithecanthropus sampai dengan
homo,tapi dengan adanya revolusi kini manusia telah berkembang sekarang memiliki bentuk
yang indah dan muka yang terlihat paras,”ya,itulah manusia perkembangan zaman dan begitu
pula kucing yang dulunya tidak memiliki bulu tapi sekarang dengan perkembangan revolusi
maka sekarang sudah mempunyai bulu yang tebal.
***
Teriakan para siswa ketika melangkah menuju ke pentri membuat gendang telinganku ingin
pecah.
“meonnn,suara kucing yang terlindas oleh salah satu hewan sejenis kelas ini yaitu mamalia,yang
membuat ku jengkel dengan temanku yaitu karena dia telah salah dan membuat kucing itu harus
mengalami pendarahan yang tidak dapat berhenti dan luka yang sekarang di hadapinya sangat
parah”.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa karena hanya satu yang tertanam di hatiku yaitu doa takzim
yang tertuju pada sang khalifa dengan 7 lapis perantara yang harus di lewati doa yang telah ku
tanam di samping rumahku.
***
Dengan peristiwa itu membuat para hewan mamalia ini merenggul dan menelan ludah pahit itu
dan di akibatkan para manusia yang biadab.
Tapi apa daya tangan tak sampai dan kucingpun tidak mampu berkutak katik apapun karena
pentri itu adalah tempat umum yang ditempati oleh orang-orang jadi semuanya berhak
melampiaskan semua arah dengan bacaan “astafirullah”,hanya bisa sabar dalam menghadapi
semua cobaan yang di kirim oleh sang khalif.
3. Walaupun segorombolan hewan mamalia ini felis manuculate domestica harus bersedih hari ini
karena tangannya tak dapat mengais makanan karena tidak ada makanan khas yang di dapati dan
walaupun dia tetap bersabar dan tidak pernah menyalahkan allah swt,sebagai zat yang maha
adil,tangan kosong tak berati apapun buatnya,dan tetap optimis bahwa besok mungkin tidak akan
sama dengan hari ini.
***
Esok harinya,beberapa felis manucalate domestica sedang berjejeran di samping para siswa
yang sedang makan,kucing berharap ada yang bisa di makan hari ini,karena terlebih kemarin dia
harus puasa kali ini dia harus mendapatkan haknya sebagai kucing,walaupun sebenarnya haknya
telah ada yaitu memiliki tempat tinggal yang aman dari mangsa tapi ada hak tersendiri yang
harus di miliki kucing yaitu untuk di jamin makanan.
Kali ini dengan persiapan yang sangat matan,berhubung lelapan hari ini di dominasi ikan,maka
kucing pun bersiap untuk mengais lelapan sisa makanan yang tadi di makan para siswa,aku pun
hanya bisa membantu dengan mengumpulkan sejumlah ikan yang tersisah oleh mahluk kelas
mamalia ini walaupun memiliki kelas yang sama tapi mahluk satu ini sangatlah kikir,ketika dia
menginjak salah satu kaki kucing itu,mereka tidak pernah terbesik di pikirannya akan
memperoleh sebuah dosa,tapi kucingpun tidak akan membalasnya karena bagaimanapun dia
sadar dia memperoleh makanan dari manusia .
Kalau berbicara mulut-mulut kucing akan di katakan hewan yang paling lemah di antara
berbagai macam hewan yang ada di alam ,secara logika!,tapi menurutku di antara berbagai
macam hewan yang ada di alam, kucing atau felis manucalate domestica adalah salah satu
hewan yang paling unik dan memiliki cangkram untuk di pakai sebagai alat untuk mencekram
mangsanya tapi ternyata tidak pernah di pakai walaupun mangsa di depan alat yang harusnya di
gunakan untuk keperluannya menjadi spayer habis.
Dengan doa yang sering di panjatkan tidak akan terbesik di pikirannya ,akan keluar kata takzim
yang pernah terseret,cukup kucin hanya meminta satu yaitu jangan kau larang kami tinggal di
sini karena tempat ini sudah mendarah daging di pikiranku,salam kasih ku