Filsafat administrasi menurut dokumen tersebut adalah berpikir secara luas, mendalam dan kritis terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi, termasuk hubungan kerja sama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas untuk mencapai tujuan bersama.
1. Filsafat Administrasi
1. Filsafat
a. Definisi filsafat secara bahasa.
Filsafat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari 2 suku kata, yaitu Philos dan
Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta.
Sophia dapat diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat
dikatakan “filsafat” berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan
demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang
sesuatu dengan sedalam – dalamnya, baik mengenai hakikatnya, fungsinya, ciri –
cirinya, kegunaannya, masalah – masalahnya serta pemecahan – pemecahan terhadap
masalah – masalah itu.
2. Sumber : Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT Bumi
Aksara. Edisi Revisi.
Menurut pendapat saya sendiri mengenai pengertian Filsafat.
Contoh yang sering terjadi di kehidupan para remaja jaman sekarang,
kita bisa melihat bahwa sebagian besar dari mereka mencintai dunia Korea atau
istilahnya K-Pop. Mereka berlomba lomba untuk membeli semua perlengkapan dan
peralatan yang menghubungkan mereka dengan dunia Korea.
Misalnya mereka mencintai salah satu Boyband atau Girlband Korea. Mereka
akan mencari tahu tentang Boyband atau Girlband itu lebih dalam dengan membeli
semua buku atau DVD’nya. Dengan begitu mereka akan lebih bisa mengetahui
Boyband atau Girlband tersebut sedalam – dalamnya. Dari yang disukai, yang
dibenci, yang dicintai, sifat – sifatnya, lagunya atau apapun itu mereka pasti
mengetahuinya.
Hal tersebut bisa dikatakan bahwa mereka telah berfilsafat. Karena mereka
berusaha mengetahui tentang Boyband atau Girlband tersebut sedalam – dalamnya.
Itulah contoh yang bisa saya gambarkan mengenai orang yang berfilsafat.
b. Definisi filsafat menurut para ahli.
1) Plato (428 – 348 SM). Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala sesuatu
yang ada.
2) Cicero (106 – 43 SM). Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni” (The mother of
all the arts), ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan).
3) Immanuel Kent (1724 – 1804). Ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal
dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan :
Apakah yang dapat kita kerjakan ? (Jawabannya : Metafisika)
Apakah yang seharusnya kita kerjakan ? (Jawabannya : Etika)
Sampai dimanakah harapan kita ? (Jawabannya : Agama)
Apakah yang dinamakan manusia ? (Jawabannya : Antropologi)
3. 4) Paul Nartorp (1854 – 1924). Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak
menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukkan dasar akhir yang
sama, yang memikul sekaliannya.
5) Sidi Gazalba. Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran,
tentang segala sesuatu yang dimasalahkan, dengan berpikir radikal, sistematik dan
universal.
6) Notonegoro. Filsafat menelaah hal – hal yang dijadikannya objeknya dari sudut
intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.
7) Hanold H. Titus (1979) :
a. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
b. Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
c. Filsafat adalah analis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian (konsep). Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian
manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Sumber : http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-
ilmu-dan-filsafat.html ( Arif Fajar Nasucha. Februari, 2013 )
8) Aristoteles. Filsafat adalah segala sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan atas
dasar akal pikiran, dan membagi filsafat menjadi ilmu pengetahuan.
Sumber : Suryarini, Trisni, & Tarsis Tarmudji. 2012. Pajak di Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Edisi Pertama.
Pendapat saya mengenai pengertian filsafat.
Filsafat sendiri menurut saya adalah keinginan yang besar untuk
mengetahui suatu kebenaran dan berusaha untuk mencari kebenaran yang
sesungguhnya yang sudah ditetapkan dalam hati karena dorongan dari keinginan yang
besar tersebut.
4. Jadi disini, seseorang itu sudah mempunyai niat untuk mengetahui
suatu hal yang belum ditemukan kebenarannya. Keinginan yang kuat itu datang
sendiri menjadikan dia berusaha untuk mencari kebenaran itu.
Misalnya, Mr.A menemukan sesuatu yang ganjil mengenai “Landak
Laut Spiky”. Mr. A mendapatkan info dari beberapa orang bahwa Landak laut jenis
ini sangat berbahaya karena bisa membunuh orang. Tetapi beliau ragu dengan
pemikiran dari beberapa orang itu. Karena keinginan yang besar dari dalam hatinya,
maka Mr.A ingin membuktikannya sendiri dengan datang ke Laut dan menyelam
sendiri.
Dari contoh tersebut. Mr.A berusaha untuk menemukan kebenaran
dari suatu hal. Dan karena niat dari dalam hatinya membuat beliau ingin menemukan
kebenarannya sendiri dengan menyelam di laut. Dan ternyata mendapat kebenaran
bahwa Landak laut Spiky tidak berbahaya, duri durinya yang sangat panjang itu
hanya untuk menyerang musuhnya.
Jadi, yang dilakukan oleh Mr.A termasuk Filsafat. Mr.A telah
berfilsafat karena berusaha mendalami kebenarannya. Dan menurut saya, orang yang
berfilsafat akan mempunyai sikap keberanian yang tinggi dan tekad yang tinggi untuk
mengetahui kebenaran akan suatu hal yang belum ditemukannya sebelumnya.
2. Administrasi
Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia
atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Unsur – unsur dari administrasi :
Dua orang manusia atau lebih.
Tujuan.
Tugas yang hendak dilaksanakan.
Sarana dan prasarana tertentu.
5. Sumber : Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT Bumi
Aksara. Edisi Revisi.
3. Filsafat Administrasi
1. Filsafat administrasi adalah berpikir secara matang dan mendalam terhadap hakikat
dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi.
Sumber : http://indaahwahyuni.blogspot.com/2013/04/filsafat-dan-
administrasi.html. ( Indah Wahyyuni. April, 2013 )
2. Filsafat administrasi adalah rangkaian aktivitas pemikiran reflektif yang berusaha
menentukan segi – segi metafisik, epistimologis, metodologis, logis, etis dan estetis
dari kegiatan administrasi.
Sumber : http://www.anneahira.com/filsafat-administrasi.html. ( Anne Ahira )
3. Filsafat administrasi adalah proses berpikir secara metode, berstruktur dan mendalam
terhadap hakikat dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi.
Sumber : http://anakromba.blogspot.com/2013/09/makalah-filsafat-ilmu.html. (
Ata Romba. September, 2013 )
Pendapat saya mengenai definisi filsafat administrasi.
Filsafat administrasi menurut saya adalah berpikir secara luas, mendalam dan
kritis terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi.
Jadi, di dalam filsafat administrasi itu bukan kerja perorangan yang hanya
mementingkan dirinya sendiri, tapi disini lebih terarah kepada hubungan kerja sama
dengan orang lain berdasarkan hubungan rasionalitas / berpikir yang baik dalam
mengambil keputusan yang tepat dengan maksud untuk mendapatkan tujuan yang
ingin dicapai.
Sebenarnya pengertian ini merujuk pada administrasi yang merupakan hubungan
kerja sama antara dua orang atau lebih, hanya memasukkan unsur filsafat didalamnya.
Maksudnya adalah, jika seseorang sedang melakukan kegiatan administrasi,
maka orang itu harus memasukkan unsur filsafat didalamnya - dengan bersifat
6. rasionalitas, maka orang itu dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan
hubungan kerja sama dengan orang lain. Dengan demikian maka tujuan yang ingin
dicapai akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Edisi
Revisi.
2. http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-
filsafat.html ( Arif Fajar Nasucha. Februari, 2013 )
3. Suryarini, Trisni, & Tarsis Tarmudji. 2012. Pajak di Indonesia. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Edisi Pertama.
4. http://indaahwahyuni.blogspot.com/2013/04/filsafat-dan-administrasi.html. ( Indah
Wahyyuni. April, 2013 )
5. http://www.anneahira.com/filsafat-administrasi.html. ( Anne Ahira )
6.http://anakromba.blogspot.com/2013/09/makalah-filsafat-ilmu.html. ( Ata Romba.
September, 2013 )