SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
• Pemilahan (sorting)
• Konsentrasi gravitasi (gravity concentration)
• Konsentrasi dengan media berat (dense/heavy
medium separation)
• Konsentrasi elektrostatik (electrostatic
concentration)
• Konsentrasi magnetik (magnetic
concentration)
• Konsentrasi secara flotasi (flotation
concentration)
Pemilahan (Sorting)
Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan
dengan tangan (manual), artinya yang terlihat bukan mineral
berharga dipisahkan untuk dibuang.
Konsentrasi gravitasi (gravity
concentration)
pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis
dalam suatu media fluida, jadi sebenarnya juga
memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan
mineral-mineral yang ada.
Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat
dari segi gerakan fluidanya, yaitu :
• Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS)
atau heavy medium separation (HMS).
• Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking
table dan spiral concentration.
• Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
Heavy/Dense Medium Separation
http://uk.simsmm.com/metal-recycling-services/dense-media-separation
Konsentrasi gravitasi (gravity
concentration)
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif
sedikit, maka akan terjadi pengendapan bebas (free
settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya
akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang
terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut :
• Hindered settling classification ; klasifikasi
pengendapannya terhalang.
• Differential acceleration pada awal pengendapan ;
artinya partikel yang berat mengendap lebih dahulu.
• Consolidation trickling pada akhir pengendapan ;
partikel-partikel kecil berusaha mengatur diri di antara
partikel-partikel besar sesuai dengan berat jenisnya.
Produk Dari Proses Konsentrasi
Gravitasi
• Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari
kumpulan mineral berharga dengan kadar
tinggi.
• Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih
kotor.
• Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-
mineral pengotor yang harus dibuang.
Peralatan Konsentrasi Gravitasi
• Jengkek (jig) dengan bermacam-macam
rekacipta (design).
• Meja goyang (shaking table).
• Konsentrator spiral (Humprey spiral
concentrator).
• Palong / sakan (sluice box).
Jengkek (Jig)
Meja Goyang (Shaking Table)
Variabel yang Berpengaruh
Konsentrator spiral (Humprey spiral
concentrator)
Palong / Sakan (Sluice Box).
Konsentrasi Dengan Media Berat
(Dense)
• Merupakan proses konsentrasi yang bertujuan
untuk memisahkan mineral-mineral berharga
yang lebih berat dari pengotornya yang terdiri
dari mineral-mineral ringan dengan
menggunakan medium pemisah yang berat
jenisnya lebih besar dari air (berat jenisnya > 1).
• Produk dari proses konsentrasi ini adalah :
- Endapan (sink) yang terdiri dari mineral-
mineral berharga yang berat.
- Apungan (float) yang terdiri dari mineral-
mineral pengotor yang ringan.
Media Pemisah Yang Dipakai
• Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 –
2,20 ton/m3.
• Air + ferrosilikon dengan kerapatan 2,90 – 3,40
ton/m3.
• Air + magnetit + ferrosilikon dengan kerapatan
2,20 – 2,90.
• Larutan berat seperti tetra bromo ethana (b.j. =
2,96), bromoform (b.j. = 2,85) dan methylene
jodida (b.j. = 3,32). Tetapi larutan berat ini
harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai
untuk percobaan-percobaan di laboratorium.
Peralatan Yang Dipakai Berdasarkan
Bentuknya
• Drum separator karena bentuknya silindris.
• Cone separator karena bentuknya seperti
corongan.
Drum Separator
Cone Separator
Pemisahan cone separation dapat digunakan dalam beragam industri untuk
menghilangkan partikulat dari aliran udara, gas atau air, tanpa menggunakan filter.
Konsentrasi Elektrostatik
Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan
perbedaan sifat konduktor (mudah menghantarkan arus
listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.
Kendala proses konsentrasi ini adalah :
- Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah
umpan yang tidak terlalu besar.
- Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah
dengan debu yang berterbangan.
Produk dari proses konsentrasi ini adalah :
- Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.
- Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).
Peralatan yang Dipakai
• Electrodynamic separator (high tension
separator).
• Electrostatic separator
Electrodynamic separator (high tension separator)
Electrostatic separator
Konsentrasi Magnetik
Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan
sifat kemagnetan (magnetic susceptibility) yang dimiliki
mineral. Sifat kemagnetan bahan galian ada 3 (tiga) macam,
yaitu :
- Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat
kuat untuk ditarik oleh medan magnet. Misalnya magnetit
(Fe3 O4).
- Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh
medan magnet. Contohnya hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti
O3) dan pyrhotit (Fe S).
- Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh
medan magnet. Misalnya : kwarsa (Si O2) dan feldspar [(Na,
K, Al) Si3 O8].
Produk dari Proses Konsentrasi
- Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat.
- Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas
(tailing).
Peralatan yang Dipakai
• Induced roll dry magnetic separator.
• Wet drum low intensity magnetic separator yang
arah aliran dapat :
- concurrent
- countercurrent
- counter rotation
Sedang letak magnetnya bisa :
- Suspended magnets
- Suspended magnets with continuous removal
- Cobbing drum
Induced Roll Dry Magnetic Separator
Wet drum low intensity magnetic
separator
Konsentrasi Secara Flotasi
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat “senang terhadap udara” atau “takut
terhadap air” (hydrophobic). Pada umumnya mineral-mineral oksida dan sulfida akan
tenggelam bila dicelupkan ke dalam air, karena permukaan mineral-mineral itu bersifat
“suka akan air” (hydrophilic). Tetapi beberapa mineral sulfida, antara lain kalkopirit (Cu
Fe S2), galena (Pb S), dan sfalerit (Zn S) mudah diubah sifat permukaannya dari suka air
menjadi suka udara dengan menambahkan reagen yang terdiri dari senyawa
hidrokarbon. Sejumlah reagen kimia yang sering digunakan dalam proses flotasi
adalah :
• Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-gelembung udara.
Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak pinus, dan terpentin.
• Kolektor / pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan mineral
yang semula suka air menjadi suka udara. Contohnya : xanthate, thiocarbonilid,
asam oleik, dll.
• Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar mineral
pengotor tidak ikut menempel pada udara dan ikut terapung. Misalnya : Zn
SO4untuk menekan Zn S.
• Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat
keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.
Mekanisme Fotasi
Jenis-jenis Pemrosesan Flotasi
Produk Flotasi
- Konsentrat (concentrate) yang berupa mineral-
mineral yang ikut terapung (mineral-mineral
apungan) dengan gelembung-gelembung
udara.
- Amang (middling) yang merupakan mineral-
mineral apungan yang masih mengandung
banyak mineral-mineral pengotor.
- Ampas (tailing) yang tenggelam terdiri dari
mineral-mineral pengotor.
Peralatan yang Dipakai
• Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi
antara lain :
- Agitair cell
- Denver cell
- Krupp cell
- Outokumpu cell
- Wemco-Fagregren cell
• Pneumatic flotation yang terdiri dari variasi :
- Column cell
- Cyclo cell
- Davcra cell
- Flotaire cell
Dewatering/Pengurangan Kadar Air
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi
kandungan air yang ada pada konsentrat
yang diperoleh dengan proses basah,
misalnya proses konsentrasi gravitasi
dan flotasi.
Cara-cara pengawa-airan ini ada 3 (tiga),
yaitu :
Cara Pengentalan / Pemekatan
(Thickening)
Cara Pengentalan / Pemekatan
(Thickening)
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke
dalam bejana bulat. Bagian yang pekat mengendap
ke bawah disebut underflow, sedangkan bagian
yang encer atau airnya mengalir di bagian atas
disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan
secara terus menerus (continuous).
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
Rake thickener.
Deep cone thickener.
Free flow thickener.
Cara Penapisan / Pengawa-airan
(Filtration)
Dengan cara pengentalan kadar airnya masih
cukup tinggi, maka bagian yang pekat dari
pengentalan dimasukkan ke penapis yang
disertai dengan pengisapan, sehingga jumlah air
yang terisap akan banyak. Dengan demikian
akan dapat dipisahkan padatan dari airnya.
Peralatan yang dipakai adalah :
Pressure filter.
Vacuum (suction) filters .
Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air
dari padatan yang berasal dari konsentrat dengan
cara penguapan (evaporization/evaporation).
Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-
macam, yaitu :
Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu
pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh
sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-
balik).
Shaft drier.
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)abdulkadersamal
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorfIpung Noor
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorfniaramadanti1
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industriUVRI - UKDM
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindingFathur Rozaq
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 

Was ist angesagt? (20)

Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorf
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Flotasi
FlotasiFlotasi
Flotasi
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Uji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPARUji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPAR
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grinding
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Metallurgi 1
Metallurgi 1Metallurgi 1
Metallurgi 1
 

Ähnlich wie Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering

Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Proses Metalurgi.ppt
Proses Metalurgi.pptProses Metalurgi.ppt
Proses Metalurgi.pptDiniJuliaa
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alamRahmawati03
 
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galianrinaldikhram
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumidieart
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxLiusfernando2
 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationActur Saktianto
 
Mining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamastMining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamastFauzan Sumarta
 
1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan
1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan
1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambanganDwianto27
 
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galiandimas aditya
 

Ähnlich wie Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering (20)

2
22
2
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Proses Metalurgi.ppt
Proses Metalurgi.pptProses Metalurgi.ppt
Proses Metalurgi.ppt
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Dasar
DasarDasar
Dasar
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alam
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separation
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Mining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamastMining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamast
 
Tugas ganesa bahan galian i
Tugas ganesa bahan galian iTugas ganesa bahan galian i
Tugas ganesa bahan galian i
 
Lapisan Litosfer
Lapisan LitosferLapisan Litosfer
Lapisan Litosfer
 
1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan
1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan
1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan
 
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
 
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
 

Kürzlich hochgeladen

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering

  • 1.
  • 2.
  • 3. • Pemilahan (sorting) • Konsentrasi gravitasi (gravity concentration) • Konsentrasi dengan media berat (dense/heavy medium separation) • Konsentrasi elektrostatik (electrostatic concentration) • Konsentrasi magnetik (magnetic concentration) • Konsentrasi secara flotasi (flotation concentration)
  • 4. Pemilahan (Sorting) Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan dengan tangan (manual), artinya yang terlihat bukan mineral berharga dipisahkan untuk dibuang.
  • 5. Konsentrasi gravitasi (gravity concentration) pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-mineral yang ada. Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi gerakan fluidanya, yaitu : • Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium separation (HMS). • Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral concentration. • Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
  • 7. Konsentrasi gravitasi (gravity concentration) Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut : • Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang. • Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang berat mengendap lebih dahulu. • Consolidation trickling pada akhir pengendapan ; partikel-partikel kecil berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat jenisnya.
  • 8. Produk Dari Proses Konsentrasi Gravitasi • Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar tinggi. • Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor. • Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral- mineral pengotor yang harus dibuang.
  • 9. Peralatan Konsentrasi Gravitasi • Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design). • Meja goyang (shaking table). • Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator). • Palong / sakan (sluice box).
  • 13. Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator)
  • 14. Palong / Sakan (Sluice Box).
  • 15. Konsentrasi Dengan Media Berat (Dense) • Merupakan proses konsentrasi yang bertujuan untuk memisahkan mineral-mineral berharga yang lebih berat dari pengotornya yang terdiri dari mineral-mineral ringan dengan menggunakan medium pemisah yang berat jenisnya lebih besar dari air (berat jenisnya > 1). • Produk dari proses konsentrasi ini adalah : - Endapan (sink) yang terdiri dari mineral- mineral berharga yang berat. - Apungan (float) yang terdiri dari mineral- mineral pengotor yang ringan.
  • 16. Media Pemisah Yang Dipakai • Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 – 2,20 ton/m3. • Air + ferrosilikon dengan kerapatan 2,90 – 3,40 ton/m3. • Air + magnetit + ferrosilikon dengan kerapatan 2,20 – 2,90. • Larutan berat seperti tetra bromo ethana (b.j. = 2,96), bromoform (b.j. = 2,85) dan methylene jodida (b.j. = 3,32). Tetapi larutan berat ini harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai untuk percobaan-percobaan di laboratorium.
  • 17. Peralatan Yang Dipakai Berdasarkan Bentuknya • Drum separator karena bentuknya silindris. • Cone separator karena bentuknya seperti corongan.
  • 19. Cone Separator Pemisahan cone separation dapat digunakan dalam beragam industri untuk menghilangkan partikulat dari aliran udara, gas atau air, tanpa menggunakan filter.
  • 20. Konsentrasi Elektrostatik Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor (mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral. Kendala proses konsentrasi ini adalah : - Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu besar. - Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang berterbangan. Produk dari proses konsentrasi ini adalah : - Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat. - Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).
  • 21. Peralatan yang Dipakai • Electrodynamic separator (high tension separator). • Electrostatic separator
  • 22. Electrodynamic separator (high tension separator)
  • 24. Konsentrasi Magnetik Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan (magnetic susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian ada 3 (tiga) macam, yaitu : - Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik oleh medan magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4). - Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet. Contohnya hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrhotit (Fe S). - Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet. Misalnya : kwarsa (Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si3 O8].
  • 25. Produk dari Proses Konsentrasi - Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat. - Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).
  • 26. Peralatan yang Dipakai • Induced roll dry magnetic separator. • Wet drum low intensity magnetic separator yang arah aliran dapat : - concurrent - countercurrent - counter rotation Sedang letak magnetnya bisa : - Suspended magnets - Suspended magnets with continuous removal - Cobbing drum
  • 27. Induced Roll Dry Magnetic Separator
  • 28. Wet drum low intensity magnetic separator
  • 29. Konsentrasi Secara Flotasi Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat “senang terhadap udara” atau “takut terhadap air” (hydrophobic). Pada umumnya mineral-mineral oksida dan sulfida akan tenggelam bila dicelupkan ke dalam air, karena permukaan mineral-mineral itu bersifat “suka akan air” (hydrophilic). Tetapi beberapa mineral sulfida, antara lain kalkopirit (Cu Fe S2), galena (Pb S), dan sfalerit (Zn S) mudah diubah sifat permukaannya dari suka air menjadi suka udara dengan menambahkan reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon. Sejumlah reagen kimia yang sering digunakan dalam proses flotasi adalah : • Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-gelembung udara. Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak pinus, dan terpentin. • Kolektor / pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan mineral yang semula suka air menjadi suka udara. Contohnya : xanthate, thiocarbonilid, asam oleik, dll. • Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar mineral pengotor tidak ikut menempel pada udara dan ikut terapung. Misalnya : Zn SO4untuk menekan Zn S. • Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.
  • 32.
  • 33. Produk Flotasi - Konsentrat (concentrate) yang berupa mineral- mineral yang ikut terapung (mineral-mineral apungan) dengan gelembung-gelembung udara. - Amang (middling) yang merupakan mineral- mineral apungan yang masih mengandung banyak mineral-mineral pengotor. - Ampas (tailing) yang tenggelam terdiri dari mineral-mineral pengotor.
  • 34. Peralatan yang Dipakai • Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi antara lain : - Agitair cell - Denver cell - Krupp cell - Outokumpu cell - Wemco-Fagregren cell • Pneumatic flotation yang terdiri dari variasi : - Column cell - Cyclo cell - Davcra cell - Flotaire cell
  • 35.
  • 36. Dewatering/Pengurangan Kadar Air Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang ada pada konsentrat yang diperoleh dengan proses basah, misalnya proses konsentrasi gravitasi dan flotasi. Cara-cara pengawa-airan ini ada 3 (tiga), yaitu : Cara Pengentalan / Pemekatan (Thickening)
  • 37. Cara Pengentalan / Pemekatan (Thickening) Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat. Bagian yang pekat mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan bagian yang encer atau airnya mengalir di bagian atas disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan secara terus menerus (continuous). Peralatan yang biasa dipakai adalah : Rake thickener. Deep cone thickener. Free flow thickener.
  • 38. Cara Penapisan / Pengawa-airan (Filtration) Dengan cara pengentalan kadar airnya masih cukup tinggi, maka bagian yang pekat dari pengentalan dimasukkan ke penapis yang disertai dengan pengisapan, sehingga jumlah air yang terisap akan banyak. Dengan demikian akan dapat dipisahkan padatan dari airnya. Peralatan yang dipakai adalah : Pressure filter. Vacuum (suction) filters .
  • 39. Pengeringan (Drying) Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation). Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam- macam, yaitu : Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak- balik). Shaft drier.