SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Pupuk organik
Pengertian
o

o

Dalam Permentan No.2 tahun 2006 tentang pupuk organik dan pembenah tanah,
pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal
dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. (Sutanto, Rachman.
(2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan.
Jakarta:Kanisius)

Sejarah
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian.
Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal
bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan
pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di
daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan
pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena
menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun. Di
Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah
mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah
revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis
menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif
murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk
buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian.
Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan
sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih
dari pertanian konvensional ke pertanian organik.

Jenis-jenis pupuk organik
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya
sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh
masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.. Selain berbentuk padat,
pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk
kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak
mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro
yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang,
natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak
tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
o

o

Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara
perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya
pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan
mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang
berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan
mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan
anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa
memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optomal. Pupuk
kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya
tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk
kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat
pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang
baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang.
Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman
tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat
diserap oleh tanaman.

2. Pupuk hijau

Gambar 1. Pupuk Kandang

Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen.
Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan.
Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang
ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan
tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan
dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama
nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif
mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau
bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam
tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya
berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.
Pupuk hijau digunakan dalam:
o

o

Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman
lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling
dengan tanaman utama.
Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang
ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman
yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa
tanaman tahunan.

Gambar 2. Azolla

3. Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah
organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang
sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma,
sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang
sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang
terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di
antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.
Beberapa kegunaan kompos adalah:
o
o
o
o
o

Memperbaiki struktur tanah.
Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
Menambah dan mengaktifkan unsur hara.

Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang
layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur
kompos (di bawah 400 c).

Gambar 3. Kompos

4. Humus
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daundaunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang
akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan
baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah
pertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji
(abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah
padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik
bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam
pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air.
Selain itu, humus dapat
meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik
larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan menaikkan
fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama
dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan
tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.
5. Pupuk organik buatan
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan
menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:
o
o
o
o

Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan produktivitas tanaman.
Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di
sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif
dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

Manfaat
Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif
menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait
dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%. Padahal
untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. Pupuk
organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun
kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara
berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan
produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk
organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang
sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan
tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat
fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam
tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk
menjadi humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan
mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam
penyediaan hara tanaman.
Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai
sumber energi dan hara bagi mikroba. Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa
tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya. Penggunaan pupuk kandang, limbah
industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak
mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan.
Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam
produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung
bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3). Pupuk organik dapat berperan sebagai
pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk.
Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah.
Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih
besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan
organik yang terdekomposisi seperti kompos.
Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro
(nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink,
tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Unsur
hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,
terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman
hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan nitrogen,
fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan.
Fungsi unsur-unsur hara makro :
Nitrogen (N):






Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
Merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun)
dan pertumbuhan vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang).
Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil,
daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati.

Fosfor (P):







Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
Merangsang pembungaan dan pembuahan
Merangsang pertumbuhan akar
Merangsang pembentukan biji
Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya: pembentukan buah/dan biji
berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan

Kalium (K):




Berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan
mineral termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya: batang dan daun menjadi
lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat,
ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

Pupuk organik juga berfungsi meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan membentuk
senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan
mangan.

Cara Membuat Pupuk Organik

1. Cara Membuat Pupuk Kompos Organik
Bahan-bahan Pupuk Organik
1. Kotoran ternak. Sapi, kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2000kg)
2. Jerami yang dicacah terlebih dahulu kurang lebih 5-10 cm. (secukupnya)
3. Arang Sekam (secukupnya), Sekam yang sudah dibakar namun tidak samapi
menjadi abu. Lihat proses pembuatan arang sekam
4. Air (20 liter)
5. EM4 (5 sendok makan)
6. Gula pasir (5 sendok makan)
7. Bubuk gergaji atau bisa juga dengan dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya.
Alat-alat yang diperlukan
1. Sekop
2. Cangkul
3. Sarung tangan
4. kaung goni
Cara Pembuatan Pupuk Kompos Organik
1. Siapkan media pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari
langsung dan tidak kena hujan jika terjadi hujan.
2. Larutkan EM4 dan gula kedalam air.
3. Lapisan pertama, Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk
hingga merata, setelah itu taburkan dekomposer (EM4 dan gula yang sudah
dilarutkan dalam air) tadi secukupnya aduk hingga merata.
4. Lapisan Kedua Taburkan jerami, dedak, bubuk gergaji dan bahan-bahan organik
lainnya hingga merata kemudian siramkan dekomoser tadi.
5. Setelah itu tutup rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dengan
menggunakan karung goni dan jerami.
6. Hari Kedua aduk adonan tersebut hingga merata dan tutup kembali rapat-rapat.
7. Lakukan monitoring setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan
sarung tangan) jika tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan
belum siap dipakai. Aduk setiap melakukan monitoring.
8. Biasanya hari ke empat adonan sudah siap, cara menceknya masukan tangan anda
jika bisa menahan panas adonan maka pupuk kompos organik siap dipakai.

2. Cara Membuat Pupuk Hayati Organik (Organic Biofertilizer)
Pupuk hayati adalah larutan konsentrat campuran sel-sel beberapa jenis mikrorganisme
tertentu yang aktif (hidup), diantaranya mikroorganisme pengikat nitrogen, pelarut
pospat dan pengurai senyawa organik, yang dapat menyuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Mikroorganisme tersebut diperoleh dari perakaran tanaman atau dari tanah disekitar
zona perakaran (Rhizosphere).
Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang terdiri dari unsur-unsur kimia organik yang
bisa langsung diserap oleh tanaman.
Namun dengan cara yang sederhana, keduanya bisa dikombinasikan sehingga
menghasilkan pupuk tanaman yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman dan hasil panen.
Pupuk hayati organik ini lebih menguntungkan dari segi pembiayaan, ketahanan terhadap
penyebab penyakit tanaman, bebas dari mikroorganisme patogen, dan dari segi
keramahan terhadap lingkungan, dibandingkan dengan pupuk kimiawi buatan.
Sisa atau residu pupuk kimiawi buatan yang terbuang ke aliran sistem perairan adalah
penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem diantaranya adalah terjadinya
eutrofikasi.
Selain itu residu pupuk kimiawi ini juga bertanggungjawab dalam rusaknya keseimbangan
kimiawi tanah pertanian.
Berikut ini saya hendak berbagi mengenai cara membuat pupuk hayati organik dengan
cara yang sederhana, efektif dan efisien, berdasarkan ilmu dan pengalaman yang saya
peroleh dan memanfaatkan video dokumenter yang dipublikasikan oleh Princess
Sirindhorn’s Projects yang dikelola oleh para peniliti dari Worcester Polytechnic
Institute dan Chulalongkorn University.
Prosesnya membutuhkan waktu yang agak lama, sekitar 2,5 bulan, namun hasilnya
sebanyak kurang lebih 1.000 Liter dari 100 L konsetrat pupuk hayati organik, bisa
digunakan untuk ribuan hektar tanaman selama berbulan-bulan.
Namun jika kebutuhan akan pupuk ini mendesak, biasanya toko-toko pertanian ada
menjual pupuk hayati ini dalam botolan dengan harga sekitar Rp. 20.000/Liter.
Cara sederhana ini bisa dimanfaatkan oleh koperasi pertanian atau lembaga-lembaga
pemerintah dan non pemerintah pemerhati kesejahteraan petani, atau bisa juga
digunakan untuk skala rumahan atau perorangan dengan cara mengurangi kuantitasnya,
misalnya untuk tanaman hias di pekarangan rumah.
A. Proses Produksi Pupuk Hayati
Tahap Pengisolasian Mikroorganisme
1. Mengambil satu kg tanah yang berasal dari kedalaman 10-15 cm dari permukaan
tanah. Pilih lokasi tanah subur yang bebas dari gangguan manusia, jauh dari
pemukiman misalnya dari tanah perkebunan yang terawat dengan baik atau dari
hutan yang lebat (Gambar 1 dan 2).
2. Tanah tersebut dicampur dengan satu kg daun bambu kering, 5 kg sekam padi dan
2 kg dedak padi, diaduk rata sambil menuangkan air secukupnya,sekitar 5 liter
(Gambar 3 dan 4).
3. Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah berdiameter 50 cm dengan
ketinggian 30 cm. Buat lobang berdiameter 10 cm di tengah-tengah campuran
(gambar 5 dan 6).
4. Tutup campuran tersebut dan letakkan di tempat yang teduh selama satu bulan.
Aduk campuran tersebut 4 hari sekali dan membuat lobang ventilasi baru.
5. Proses selesai setelah terbentuknya lapisan serat putih di permukaan campuran
(Gambar 7 dan 8).
1

2

3

4
5

6

7

8
Tahap Peningkatan Jumlah Mikroorganisme
1. Campuran kering mikroorganisme diaduk rata, kemudian diambil sebanyak 500
gram dan dimasukkan ke dalam jaring plastik (Gambar 9).
2. Campur 15 liter molase (produk sampingan dari hasil pengolahan gula tebu) atau
15 kg gula merah cair ke dalam wadah berisi 75 liter air tanah atau sumur yang
bersih (Gambar 10 dan 11).
3. Masukkan jaring plastik berisi campuran mikroorganisme tersebut ke dalam
wadah (Gambar 12).
4. Aduk merata secara searah.
5. Tutup wadah dan biarkan selama satu bulan di tempat yang teduh.
6. Indikator kesuksesan tahap ini adalah larutannya berbau harum, jika berbau
busuk berarti prosesnya gagal (Gambar 13).

9

10
11

12

13
B.Proses Produksi Pupuk Hayati Organik
1. Satu bagian larutan dimasukkan ke dalam wadah yang telah berisi 10 bagian air
yang telah dicampur dengan satu bagian molase. Aduk merata secara searah.
2. Masukkan potongan/rajangan daun-daun sayur-sayuran seperti daun singkong
atau daun kangkung sebanyak sepertiga wadah, diaduk searah, kemudian ditutup
(Gambar 14).
3. Biarkan campuran tersebut selama 15 hari di tempat yang teduh (Gambar 15).
14

15
C. Cara Pengaplikasian
1. Sekitar 100 ml cairan pupuk dimasukkan ke dalam 20 liter air untuk 40-50
tanaman (Gambar 16).
2. Siram ke tanaman dan ke permukaan tanah tempat tanaman tumbuh (Gambar 17).
3. Pengaplikasian dilakukan satu kali dalam satu minggu.
4. Sebaiknya di awal penggarapan tanaman, diaplikasikan pupuk bokasi atau kompos
sebagai pupuk dasar sekitar 500 gram/meter2

16
17

Tabel kandungan pupuk organik

Referensi ;
http://www.alamtani.com/pupuk-organik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik
http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-pupuk-kompos-organik.html
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/09/26/cara-sederhana-membuatpupuk-hayati-organik-organic-biofertilizer--595128.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxanamansyah
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptbppcandisidoarjo
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padatpandirambo900
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)nuelsitohang
 
Pembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padiPembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padiMasyithahRachmat30
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaRozi Aziz
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 

Was ist angesagt? (20)

PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Hama teh
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Bahan organik tanah
Bahan organik tanah Bahan organik tanah
Bahan organik tanah
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
 
Pembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padiPembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padi
 
Hama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannyaHama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannya
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 

Ähnlich wie Pupuk organik

Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanfahmiganteng
 
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajatipembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajatitani57
 
Pupuk kandang
Pupuk kandangPupuk kandang
Pupuk kandangf' yagami
 
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikroMacam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikroInstitute techologi bandung
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organikAris Sam
 
Jenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docx
Jenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docxJenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docx
Jenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docxDosen Jualan
 
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIANPENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIANtani57
 
Kimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanianKimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanianNiakhairani
 
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptxKelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptxrivaelPjtn
 
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptxBab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptxPutriIndrastianingru
 
74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docxAgus Handoko
 
bahan pelatihan pupuk kwompos1 .ppt
bahan pelatihan pupuk kwompos1       .pptbahan pelatihan pupuk kwompos1       .ppt
bahan pelatihan pupuk kwompos1 .pptrodhina1
 
Jenis dan-fungsi-pupuk3
Jenis dan-fungsi-pupuk3Jenis dan-fungsi-pupuk3
Jenis dan-fungsi-pupuk3Jaks Joks
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2f' yagami
 

Ähnlich wie Pupuk organik (20)

Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajatipembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
 
Pupuk kandang
Pupuk kandangPupuk kandang
Pupuk kandang
 
Pupuk Organik
Pupuk OrganikPupuk Organik
Pupuk Organik
 
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikroMacam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Jenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docx
Jenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docxJenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docx
Jenis-Jenis Pupuk Organik Terbaik (2).docx
 
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIANPENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
 
Kimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanianKimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanian
 
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptxKelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
 
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptxBab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
 
Bhn
BhnBhn
Bhn
 
74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx
 
Hafiz tugas tps
Hafiz tugas tpsHafiz tugas tps
Hafiz tugas tps
 
bahan pelatihan pupuk kwompos1 .ppt
bahan pelatihan pupuk kwompos1       .pptbahan pelatihan pupuk kwompos1       .ppt
bahan pelatihan pupuk kwompos1 .ppt
 
garuda358609.pdf
garuda358609.pdfgaruda358609.pdf
garuda358609.pdf
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Jenis dan-fungsi-pupuk3
Jenis dan-fungsi-pupuk3Jenis dan-fungsi-pupuk3
Jenis dan-fungsi-pupuk3
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 

Mehr von Anang Dwi Purwanto

Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptxOptimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptxAnang Dwi Purwanto
 
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Anang Dwi Purwanto
 
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnalisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnang Dwi Purwanto
 
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangBaithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangAnang Dwi Purwanto
 
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahKegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahAnang Dwi Purwanto
 
karakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiakarakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiaAnang Dwi Purwanto
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaAnang Dwi Purwanto
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahAnang Dwi Purwanto
 
One.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetOne.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetAnang Dwi Purwanto
 

Mehr von Anang Dwi Purwanto (20)

Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptxOptimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
 
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
 
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnalisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
 
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangBaithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
 
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahKegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
 
Para generasi langit
Para generasi langitPara generasi langit
Para generasi langit
 
sampul suara tiga hati
sampul suara tiga hatisampul suara tiga hati
sampul suara tiga hati
 
hakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolahhakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolah
 
Karakteristik umum khusus @pz
Karakteristik umum khusus @pzKarakteristik umum khusus @pz
Karakteristik umum khusus @pz
 
karakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiakarakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesia
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
bahasa indonesia keilmuan @pz
bahasa indonesia keilmuan @pzbahasa indonesia keilmuan @pz
bahasa indonesia keilmuan @pz
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Jaringan Komputer (KKPI) SMK
Jaringan Komputer (KKPI) SMKJaringan Komputer (KKPI) SMK
Jaringan Komputer (KKPI) SMK
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Rotation life of butterfly
Rotation life of butterflyRotation life of butterfly
Rotation life of butterfly
 
One.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetOne.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnet
 
jaringan ad hoc
jaringan ad hocjaringan ad hoc
jaringan ad hoc
 

Kürzlich hochgeladen

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Pupuk organik

  • 1. Pupuk organik Pengertian o o Dalam Permentan No.2 tahun 2006 tentang pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. (Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius) Sejarah Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun. Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik. Jenis-jenis pupuk organik 1. Pupuk kandang Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
  • 2. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu: o o Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optomal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman. 2. Pupuk hijau Gambar 1. Pupuk Kandang Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif
  • 3. mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi. Pupuk hijau digunakan dalam: o o Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama. Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan. Gambar 2. Azolla 3. Kompos Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla. Beberapa kegunaan kompos adalah:
  • 4. o o o o o Memperbaiki struktur tanah. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah. Menambah dan mengaktifkan unsur hara. Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c). Gambar 3. Kompos 4. Humus Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daundaunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.
  • 5. 5. Pupuk organik buatan Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu: o o o o Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Meningkatkan produktivitas tanaman. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun. Menggemburkan dan menyuburkan tanah. Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut. Manfaat Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%. Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.
  • 6. Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba. Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya. Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3). Pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk. Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah. Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos. Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan. Fungsi unsur-unsur hara makro : Nitrogen (N):      Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman Merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan pertumbuhan vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang). Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati. Fosfor (P):       Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman Merangsang pembungaan dan pembuahan Merangsang pertumbuhan akar Merangsang pembentukan biji Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya: pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan Kalium (K):
  • 7.    Berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk air. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya: batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun. Pupuk organik juga berfungsi meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan. Cara Membuat Pupuk Organik 1. Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Bahan-bahan Pupuk Organik 1. Kotoran ternak. Sapi, kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2000kg) 2. Jerami yang dicacah terlebih dahulu kurang lebih 5-10 cm. (secukupnya) 3. Arang Sekam (secukupnya), Sekam yang sudah dibakar namun tidak samapi menjadi abu. Lihat proses pembuatan arang sekam 4. Air (20 liter) 5. EM4 (5 sendok makan) 6. Gula pasir (5 sendok makan) 7. Bubuk gergaji atau bisa juga dengan dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya. Alat-alat yang diperlukan 1. Sekop 2. Cangkul 3. Sarung tangan 4. kaung goni Cara Pembuatan Pupuk Kompos Organik 1. Siapkan media pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari langsung dan tidak kena hujan jika terjadi hujan. 2. Larutkan EM4 dan gula kedalam air.
  • 8. 3. Lapisan pertama, Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk hingga merata, setelah itu taburkan dekomposer (EM4 dan gula yang sudah dilarutkan dalam air) tadi secukupnya aduk hingga merata. 4. Lapisan Kedua Taburkan jerami, dedak, bubuk gergaji dan bahan-bahan organik lainnya hingga merata kemudian siramkan dekomoser tadi. 5. Setelah itu tutup rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dengan menggunakan karung goni dan jerami. 6. Hari Kedua aduk adonan tersebut hingga merata dan tutup kembali rapat-rapat. 7. Lakukan monitoring setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan sarung tangan) jika tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan belum siap dipakai. Aduk setiap melakukan monitoring. 8. Biasanya hari ke empat adonan sudah siap, cara menceknya masukan tangan anda jika bisa menahan panas adonan maka pupuk kompos organik siap dipakai. 2. Cara Membuat Pupuk Hayati Organik (Organic Biofertilizer) Pupuk hayati adalah larutan konsentrat campuran sel-sel beberapa jenis mikrorganisme tertentu yang aktif (hidup), diantaranya mikroorganisme pengikat nitrogen, pelarut pospat dan pengurai senyawa organik, yang dapat menyuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Mikroorganisme tersebut diperoleh dari perakaran tanaman atau dari tanah disekitar zona perakaran (Rhizosphere). Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang terdiri dari unsur-unsur kimia organik yang bisa langsung diserap oleh tanaman. Namun dengan cara yang sederhana, keduanya bisa dikombinasikan sehingga menghasilkan pupuk tanaman yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Pupuk hayati organik ini lebih menguntungkan dari segi pembiayaan, ketahanan terhadap penyebab penyakit tanaman, bebas dari mikroorganisme patogen, dan dari segi keramahan terhadap lingkungan, dibandingkan dengan pupuk kimiawi buatan. Sisa atau residu pupuk kimiawi buatan yang terbuang ke aliran sistem perairan adalah penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem diantaranya adalah terjadinya eutrofikasi. Selain itu residu pupuk kimiawi ini juga bertanggungjawab dalam rusaknya keseimbangan kimiawi tanah pertanian.
  • 9. Berikut ini saya hendak berbagi mengenai cara membuat pupuk hayati organik dengan cara yang sederhana, efektif dan efisien, berdasarkan ilmu dan pengalaman yang saya peroleh dan memanfaatkan video dokumenter yang dipublikasikan oleh Princess Sirindhorn’s Projects yang dikelola oleh para peniliti dari Worcester Polytechnic Institute dan Chulalongkorn University. Prosesnya membutuhkan waktu yang agak lama, sekitar 2,5 bulan, namun hasilnya sebanyak kurang lebih 1.000 Liter dari 100 L konsetrat pupuk hayati organik, bisa digunakan untuk ribuan hektar tanaman selama berbulan-bulan. Namun jika kebutuhan akan pupuk ini mendesak, biasanya toko-toko pertanian ada menjual pupuk hayati ini dalam botolan dengan harga sekitar Rp. 20.000/Liter. Cara sederhana ini bisa dimanfaatkan oleh koperasi pertanian atau lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah pemerhati kesejahteraan petani, atau bisa juga digunakan untuk skala rumahan atau perorangan dengan cara mengurangi kuantitasnya, misalnya untuk tanaman hias di pekarangan rumah. A. Proses Produksi Pupuk Hayati Tahap Pengisolasian Mikroorganisme 1. Mengambil satu kg tanah yang berasal dari kedalaman 10-15 cm dari permukaan tanah. Pilih lokasi tanah subur yang bebas dari gangguan manusia, jauh dari pemukiman misalnya dari tanah perkebunan yang terawat dengan baik atau dari hutan yang lebat (Gambar 1 dan 2). 2. Tanah tersebut dicampur dengan satu kg daun bambu kering, 5 kg sekam padi dan 2 kg dedak padi, diaduk rata sambil menuangkan air secukupnya,sekitar 5 liter (Gambar 3 dan 4). 3. Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah berdiameter 50 cm dengan ketinggian 30 cm. Buat lobang berdiameter 10 cm di tengah-tengah campuran (gambar 5 dan 6). 4. Tutup campuran tersebut dan letakkan di tempat yang teduh selama satu bulan. Aduk campuran tersebut 4 hari sekali dan membuat lobang ventilasi baru. 5. Proses selesai setelah terbentuknya lapisan serat putih di permukaan campuran (Gambar 7 dan 8).
  • 12. Tahap Peningkatan Jumlah Mikroorganisme 1. Campuran kering mikroorganisme diaduk rata, kemudian diambil sebanyak 500 gram dan dimasukkan ke dalam jaring plastik (Gambar 9). 2. Campur 15 liter molase (produk sampingan dari hasil pengolahan gula tebu) atau 15 kg gula merah cair ke dalam wadah berisi 75 liter air tanah atau sumur yang bersih (Gambar 10 dan 11). 3. Masukkan jaring plastik berisi campuran mikroorganisme tersebut ke dalam wadah (Gambar 12). 4. Aduk merata secara searah. 5. Tutup wadah dan biarkan selama satu bulan di tempat yang teduh. 6. Indikator kesuksesan tahap ini adalah larutannya berbau harum, jika berbau busuk berarti prosesnya gagal (Gambar 13). 9 10
  • 13. 11 12 13 B.Proses Produksi Pupuk Hayati Organik 1. Satu bagian larutan dimasukkan ke dalam wadah yang telah berisi 10 bagian air yang telah dicampur dengan satu bagian molase. Aduk merata secara searah. 2. Masukkan potongan/rajangan daun-daun sayur-sayuran seperti daun singkong atau daun kangkung sebanyak sepertiga wadah, diaduk searah, kemudian ditutup (Gambar 14). 3. Biarkan campuran tersebut selama 15 hari di tempat yang teduh (Gambar 15).
  • 14. 14 15 C. Cara Pengaplikasian 1. Sekitar 100 ml cairan pupuk dimasukkan ke dalam 20 liter air untuk 40-50 tanaman (Gambar 16). 2. Siram ke tanaman dan ke permukaan tanah tempat tanaman tumbuh (Gambar 17). 3. Pengaplikasian dilakukan satu kali dalam satu minggu. 4. Sebaiknya di awal penggarapan tanaman, diaplikasikan pupuk bokasi atau kompos sebagai pupuk dasar sekitar 500 gram/meter2 16
  • 15. 17 Tabel kandungan pupuk organik Referensi ; http://www.alamtani.com/pupuk-organik.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-pupuk-kompos-organik.html