7. Spektroskopi
TERAPI RADIASI
• Photon X-rays dan Gamma-rays dan partikel
yang dipancarkan oleh inti radioaktif
mempunyai energi yang lebih besar
dibandingkan energi yang mengikat
elektron pada atom dan molekul
• Akibatnya, apabila radiasi masuk ke dalam
material biologik, hal ini dapat melepaskan
elektron dari molekul biologik dan
menghasilkan perubahan substansial pada
strukturnya
8. DASAR-DASAR TERAPI
RADIASI
• Prinsip dasar : menimbulkan kerusakan
pada jaringan tumor sebesar mungkin
dengan kerusakan minimal pada jaringan
normal disekitar tumor
• Penyinaran langsung pada tumor dari
berbagai arah dosis maksimum
9. PROSES RADIOTERAPI
• Pengobatan klinis menggunakan radiasi
ion untuk penderita neoplasma malignan
• Tujuan : memberikan radiasi dengan
ukuran dosis tertentu yang memberikan
efek kerusakan minimal pada jaringan
normal disekeliling jaringan tumor,
sehingga menghasilkan eradikasi tumor.
10. • Prinsip-prinsip pemberian
radioterapi pada pasien kanker:
– Tingkatan tumor
– Pengetahuan mengenai perilaku tipe tumor yang
spesifik
– Menetapkan tujuan akhir terapi
(KURATIF/PALIATIF)
– Menyeleksi rangkaian pengobatan yang tepat
– Menetapkan dosis dan volume radiasi
– Mengevaluasi keadaan umum pasien
11. DOSIS DAN VOLUME RADIASI
• Volume radiasi yang ditetapkan untuk
rencana pengobatan meliputi volume
gross tumor (GTV), volume target klinik
(CTV), dan volume target perencanaan
(PTV)
• Dosis radiasi diukur dalam unit dosis
yang diserap yaitu gray (Gy). Gy = 1 j/kg
energi yang diserap dalam jaringan.
• Secara umum, dosis radiasi diberikan
setiap hari, fraksi rendah untuk mencapai
total dosis yang diinginkan selama
beberapa minggu.
12. RADIASI MERUSAK DAN
MEMBUNUH SEL
• Ion radiasi membunuh sel dengan jalan
interaksi dengan molekul sel yang penting,
seperti DNA
• Faktor yang mempengaruhi respon sel
terhadap radiasi :
– Jumlah sel klonogenik
– Redistribusi atau perpindahan sel dalam siklus
sel
– Perbaikan terhadap kerusakan karena radiasi
– Repopulasi stem sel
– Status oksigenasi
13. RESPON TUMOR DAN JARINGAN
NORMAL TERHADAP RADIASI
• Respon akut radiasi terlihat pada jaringan
yang memiliki turnover tinggi :
– Mukosa gastrointestinal
– Sumsum tulang
– Kulit
– Orofaringeal
– Mukosa esofagus
• Respon agak lambat terdapat pada jaringan :
– Jaringan saraf
– Ginjal
– Pembuluh darah
– Fibroblas di kulit dan tulang
14. EFEK RADIASI PADA SISTEM BIOLOGIS (1)
• Efek biologis adalah proses terjadinya
kelainan atau kerusakan jaringan akibat
radiasi pengion
• Ada 2 bagian berdasarkan atas kerusakan
sel jaringan akibat radiasi pengion :
1. Efek somatis
2. Efek genetis
• Di dalam sel → 2 efek merusak yaitu :
1. Efek ionisasi
• Pada sel-sel terionisasi →memancarkan elektron pada
struktur ikatan kimia →terpecahnya molekul-molekul sel
→kerusakan sel
2. Efek biokimia
• Radiasi pengion menyebabkan molekul air terpecah
menjadi ion H+ dan OH- serta atom-atom netral H dan OH
yang sangat bereaksi kimia →kerusakan jaringan
15. EFEK RADIASI PADA SISTEM BIOLOGIS (2)
• Efek somatis berkaitan dengan besarnya radiasi
yang diabsorpsi dan respon jaringan terhadap
radiasi. Respon yang berlainan dinamakan
sensitivitas jaringan terhadap radiasi.
• Susunan radiasi sensitif relatif dari jaringan
terhadap radiasi menurut urutan menurun ;
a. Sumsum tulang dan sistem homeopoetik
b. Jaringan alat kelamin
c. Jaringan alat pencernaan
d. Kulit
e. Jaringan ikat
f. Jaringan kelenjar
g. Tulang
h. Otot
i. Urat syaraf
16. EFEK RADIASI PADA SISTEM BIOLOGIS (3)
• Sensivitas jaringan tumor terhadap radiasi
juga tidak sama →berpegangan dengan
hukum Bergonie dan Tribondeau
• Hukum Bergonie dan Tribondeau → makin
aktif suatu sel berproliferasi makin sensitif
pula sel terhadap radiasi
17. Merupakan sinar katoda dan termasuk gelombang
elektromagnetis
Terjadi karena ada perbedaan potensial arus searah
yang besar di antara kedua elektroda dalam sebuah
tabung hampa
Panjang gelombang sinar X sangat pendek yaitu
1/10.000 panjang gelombang cahaya tampak
Sifat-sifat sinar X :
Menghitamkan plat potret
Mengionisasi gas
Menembus berbagai zat
Menimbulkan fluorosensi
Merusak jaringan
SINAR X
18. X-RAYS
Ditemukan oleh Wilhelm Conrad Roentgen
(1895) → X-rays mengenai film dan
menghasilkan gambaran objek di dalam
kotak yang tidak tembus cahaya
Oudin dan Barthelemy mengembangkan
sehingga X-rays menjadi alat diagnostik
paling penting dalam bidang kedokteran
X-rays juga memperlihatkan informasi yang
diperlukan mengenai struktur biologik
molekul penting. Contohnya penentuan
struktur penisillin, vitamin B12, DNA dan
molekul biologik yang penting lainnya.
19. PROSES TERJADINYA
GAMBARAN RADIOGRAFI
1. Gambaran laten (pada film roentgen)
a. Apabila objek dengan kerapatan yang tinggi,
bila ditembus sinar X maka intensifying screen
memendarkan fluoresensi sedikit sekali bahkan
hampir tidak ada. Akibatnya perak halogen
hampir tidak mengalami perubahan
b. Apabila objek yang kerapatannya rendah,
fluoresensi tinggi, maka terjadi perubahan pada
perak halogen
2. Gambaran tampak
Terjadi setelah film sinar X dibangkitkan pada
larutan pembangkit. Gambaran laten (1a) akan
menghasilkan gambaran radioopak. Gambaran
laten (1b) menimbulkan gambaran radiolusen
20. RADIOLUSEN DAN RADIOOPAK
• Benda-benda yang mudah ditembus sinar X
akan memberi bayangan hitam (radiolusen)
• Benda-benda yang sukar ditembus sinar X
memberi bayangan putih (radioopak)
• Terdapat bayangan perantara :
Radiolusen sedang : tidak terlalu hitam
Radioopak sedang : tidak terlalu putih
Intermediate : bayangan keputih-putihan
21.
22. PEMBAGIAN TUBUH BERDASARKAN
MUDAH TIDAKNYA DITEMBUS SINAR
X
1. Radiolusen (hitam)
Gas
Udara
2. Radiolusen sedang
Jaringan lemak
3. Keputih-putihan
Jaringan ikat
Otot
Darah
Kartilago
Epitel
Batu kolesterol, batu
asam urat
4. Radioopak sedang
Tulang
Garam kalsium
5. Radioopak (putih)
Logam-logam berat
27. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan
• Metode konduksi
– Kantong air panas
– Handuk panas
– Turkish bath
– Mud packs
– Wax bath
– Electric pads
30. Energi dingin dalam bidang kesehatan
Penggunaan :
• Penyimpanan darah
• Penyimpanan sperma
• Penyimpanan bone marrow
• Penyimpanan jaringan tubuh
• Penyimpanan obat
• Pengobatan edem dan nyeri
• Operasi jaringan kanker
33. PENGGUNAAN SINAR DALAM KESEHATAN
• Sinar Tampak
– Transiluminasi
– Endoskop
– Sistoskop
– Protoskop
– bronkhoskop
Biooptik
34. PENGGUNAAN SINAR DALAM KESEHATAN
• Ungu Ultra
– Lampu merkuri tekanan rendah (253 nm)
– Lampu merkuri tekanan tinggi (200-230 nm)
– Lampu floresen (> 320nm)
– Lampu cahaya hitam (366nm)
• Infra merah
• Sinar biru
• Laser
35. ALIRAN TURBULEN
• Secara teoritis, aliran laminar dapat
diubah menjadi aliran turbulen apabila
pembuluh atau tabung diciutkan jari-
jarinya dan kecepatan aliran secara
bertahap ditingkatkan sehingga mencapai
kecepatan kritis
Fluida
36. ALIRAN LAMINAR VS TURBULEN
Aliran lurus
Tenang
Lebih effisien
normal
• Aliran campuran
• Suara vibrasional
• Kurang effisien
• Lebih sering
dihubungkan
dengan penyakit
pembuluh darah
(bruit)
38. Kebisingan
• Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak
dikehendaki yang merupakan aktivi tas alam
(bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi
mesin).
• Berdasarkan frekuensinya dibagi atas :
– Audible noise
– Occupational noise
– Impulse noise
Bioakustik
39.
40.
41. • Cara Mencegah ketulian :
– Memperbaiki alat yang dipakai.
– Membuat tembok pembatas yang dapat
mengurangi kebisingan
– Menggunakan penutup telinga.
– dll