SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
 Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang
bernama Havea brasiliensis yang berasal dari
Negara Brazil.
 Tanaman ini merupakan sumber utama bahan
tanaman karet alam dunia.
 Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awal
mulanya karet hanya hidup di Amerika Selatan,
namun sekarang sudah berhasil dikembangkan di
Asia Tenggara. Saat ini, negara-negara Asia
menghasilkan 93% produksi karet alam, yang
terbesar adalah Thailand, diikuti oleh Indonesia,
dan Malaysia.
 Struktur Kimia Karet Polyisoprena adalah
gabungan dari unit – unit monomer
hydrocarbon C5H8 (isoprene) yang
membentuk rantai panjang dan jumlahnya
sangat banyak.
 Karet alam adalah makro molekul
polyisoprena yang bergabung dengan ikatan
kepala ke ekor. Konfigurasi dari polimer ini
adalah konfigurasi ”cis” dengan susunan
ruang yang teratur, sehingga rumus dari
susunan karet adalah 1,4 cis polyisoprena.
 Kelebihan yang dimiliki karet alam
dibandingkan karet sintetis adalah :
a. Memiliki daya elastisitas dan daya lenting
sempurna.
b. Memiliki plastisasi yang baik sehingga
pengolahannya mudah.
c. Mempunyai daya aus yang tinggi.
d. Tidak mudah panas (low heat bid up), dan
e. Memiliki daya tahan tinggi terhadap keretakan
Karet sintetis memiliki kelebihan untuk
beberapa keadaan :
a. Tahan terhadap berbagai zat kimia.
b. Harga cenderung bisa dipertahankan supaya
tetap stabil.
c. Pengiriman atau suplai karet sintetis jarang
mengalami kesulitan yang sulit diharapkan
dari pengiriman atau suplai karet alam.
 Bahan olah karet (lateks kebun, sheet angin,
slab tipis dan lump segar)
 Karet konvensional (RSS, white crepes, dan
pale crepe)
 Lateks pekat
 Karet bongkah atau block rubber (SIR 5, SIR
10, dan SIR 20)
 Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber
 Karet siap olah atau tyre rubber
 Karet reklim atau reclaimed rubber
 Warnanya agak kecoklat-coklatan,
 tembus cahaya atau setengah tembus cahaya,
 berat jenis 0,91-093.
 Sifat mekaniknya tergantung pada derajat
vulkanisasi, sehingga dapat dihasilkan banyak
jenis sampai jenis yang kaku seperti ebonite.
 Temperatur penggunaan yang paling tinggi
sekitar 99 oC, melunak pada 130 oC dan terurai
sekitar 200 oC.
 Sifat isolasi listriknya berbeda karena
pencampuran dengan aditif.
 Larut dalam benzen.
 Tidak larut dalam air.
Sifat kimia
 Mudah teroksidasi oleh udara
 Bila dibakar lateks alam akan berubah
menjadi CO2 dan H2O.
 Karet alam banyak digunakan dalam industri-
industri barang. Umumnya alat-alat yang
dibuat dari karet alam sangat berguna bagi
kehidupan sehari-hari maupun dalam industri
seperti mesin-mesin pengerak
 Barang yang dapat dibuat dari karet alam
antara lain ban mobil, tetapi juga ditemukan
dalam sekelompok produk-produk komersial
termasuk sol sepatu, segel karet, insulasi
listrik, sabuk penggerak mesin besar dan
mesin kecil, pipa
karet, kabel, isolator, bahan-bahan
pembungkus logam, aksesoris olah raga dan
lain-lain
 Faktor di kebun (jenis klon, system sadap,
kebersihan pohon, dan lain-lain).
 Iklim (musim hujan mendorong terjadinya
prokoagulasi, musim kemarau kedaan lateks
tidak stabil).
 Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan
dan pengangkutan (yang terbuat dari aluminium
atau baja tahan karat).
 Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki,
jarak, jangka waktu).
 Kualitas air dalam pengolahan.
 Bahan bahan kimia yang digunakan.
 Komposisi lateks.
 Lateks pekat merupakan bahan baku
pembuatan benang karet. Lateks pekat
adalah jenis karet yang berbentuk cairan
pekat, tidak berbentuk lembaran atau
padatan lainnya. Biasanya lateks pekat
banyak digunakan untuk pembuatan bahan-
bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.
 Lateks pekat adalah salah satu jenis ekspor
karet alam Indonesia yang tergolong dalam
harga paling tinggi dibanding jenis karet
ekspor lainnya seperti RSS (Ribbed Smoked )
dan TSR (Technically Specifid Rubber ).
 Lateks pekat dibuat dari olahan lateks kebun
(DRC 25-40%) dengan proses pemekatan
hingga kadar karet kering (DRC) menjadi
lebih besar dari 60%.
1. Untuk memperoleh kadar karet kering (DRC)
60%
2. Untuk mengurangi kenaikan biaya produksi .
3. Untuk mengetahui jumlah air yang
ditambahkan pada pengenceran lateks
sampai kadar yang diketahui .
4. Lateks yang pekat akan lebih seragam
mutunya dan lebih sesuai untuk pengolahan
barang dari karet yaitu benang karet.
 Prinsip pembuatan lateks pekat berdasarkan
pada perbedaan berat jenis antara partikel
karet dengan serum.
 Serum mempunyai berat jenis lebih besar
daripada partikel karet, berat jenis serum
yaitu 1,024 sedangkan partikel karet hanya
0,904. Akibatnya, partikel karet akan naik ke
permukaan dan serum akan terkumpul di
lapisan bawah dalam proses pembuatan
lateks pekat.
 Ada 2 macam lateks pekat yang biasa dijual
di pasaran. Yang pertama adalah creamed
lateks atau di Indonesia dikenal dengan nama
lateks dadih. Sedangkan yang ke 2 adalah
centrifuged lateks atau disebut lateks
sentrifugasi.
 Bila menginginkan lateks pekat yang dibuat
bermutu tinggi, maka syaratnya harus
menggunakan bahan baku lateks yang masih
segar dan baik. Pengawasan mulai dari
penyadapan sampai pengumpulan di kebun
dan di lanjutkan dengan pengiriman lateks
segar ke tempat pengolahan mutlak di
butuhkan
 Zat antikoagulan ditambahkan pada mangkuk
penyadapan dan tempat pengumpulan lateks
di kebun. Hal ini penting sekali untuk
mempertahankan kesegaran lateks yang akan
dibuat lateks pekat. Bila terjadi prokoagulasi
pada lateks, maka bahan ini sudah tidak baik
untuk diolah menjadi lateks pekat.
 Untuk maksud ini dapat digunakan ammonia.
Penambahan gas ammonia memungkinkan
lateks pekat tahan di simpan dalam waktu
yang cukup lama.
 Vulkanisasi adalah reaksi kimia yang
menyebabkan molekul karet yang linear
mengalami reaksi sambung silang
(crosslinking) sehingga menjadi molekul
polimer yang membentuk rangkaian tiga
dimensi.
 Reaksi merubah karet yang bersifat plastis
(lembut) dan lemah menjadi karet yang
elastis, keras dan kuat. Vulkanisasi juga
dikenal dengan proses pematangan, dan
molekul karet yang sudah tersambung silang
dirujuk sebagai vulkanisasi karet.
 Bahan kimia tersebut terdiri atas : bahan kimia
pokok dan bahan kimia tambahan.
 Bahan kimia pokok adalah bahan kimia yang
diperlukan dalam setiap kompon karet, seperti
bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat, bahan
pengaktif, bahan pelunak, bahan antioksidan dan
bahan pengisi.
 Bahan kimia tambahan adalah bahan kimia yang
hanya ditambahkan pada pembuatan barang
karet tertentu, seperti bahan pewarna, bahan
peniup, bahan pencegah pravulkanisasi, bahan
pewangi dan bahan penunjang.
Bahan pemvulkanisasi
 Bahan kimia ini diperlukan dalam proses
vulkanisasi agar kompon karet cepat matang.
Yang biasa digunakan untuk keperluan ini
adalah belerang. Selain untuk vulkanisasi
karet alam, belerang juga digunakan untuk
vulkanisasi karet sintetis. Selain belerang
bahan- bahan seperti damar fenolik,
peroksida organik, radiasi sinar gamma, serta
uretan juga dapat digunakan
Bahan Pemercepat Reaksi
 Reaksi vulkanisasi biasanya berlangsung
sangat lambat. Dalam dunia industri hal ini
kurang efisien karena menambah lama waktu
produksi yang secara tak langsung juga
menambah biaya.
 Bahan pencepat reaksi digunakan untuk
mengatasi kelambatan ini.
 Contoh-contoh : MBT,MBTS,DPG,TMT,HBS,
dan lain-lain
Bahan Penggiat
 Fungsi bahan penggiat adalah menambah
cepat kerja bahan pencepat reaksi. Jadi,
meskipun bahan ini tidak termasuk vital,
tetapi cukup menentukan dalam proses
pengolahan karet.
 Seng oksida dan asam stearat adalah contoh
bahan pengiat yang paling banyak dipakai
Bahan antioksidan dan antiozon
 Fungsi bahan ini untuk melindungi karet dari
kerusakan karena pengaruh oksigen maupun
ozon yang terdapat di udara. Bahan kimia ini
biasanya juga tahan terhadap pengaruh ion –
ion tembaga, mangan, dan besi. Selain itu,
juga mampu melindungi terhadap suhu
tinggi, retak- retak, dan lentur
 antioksidan merupakan senyawa
kimia, misalnya PBN,MB 4010, dll
 Antiozon yang paling banyak digunakan
adalah turunan parafenilen diamina seperti
Santoflex 13, Nonox DPPD, dan UOP 88.
Bahan Pelunak
 Bahan pelunak berfungsi memudahkan
pembuatan karet dan pemberian bentuk.
Karet yang diberi bahan pelunak bisa
menjadi empuk. Penambahan bahan pengisi
yang cukup banyak perlu diimbangi dengan
penambahan bahan ini. Bahan pelunak yang
banyak digunakan antara lain minyak
naftenik, minyak nabati, minyak aromatik,
terpinus, lilin parafin, faktis, damar, dan
bitumen
Bahan Pengisi
 Ada dua macam bahan pengisi dalam proses
pengolahan karet antara lain :
1. Bahan pengisi yang tidak aktif. Yang hanya
menambah kekerasan dan kekakuan pada karet
yang dihasilkan, tetapi kekuatan dan sifat
lainnya menurun. Biasanya bahan pengisi tidak
aktif lebih banyak digunakan untuk menekan
harga karet yang dibuat karena bahan ini
berharga murah, contohnya kaolin, tanah liat,
kalsium karbonat, magnesium karbonat, barium
sulfat dan barit.
2. Bahan pengisi aktif atau bahan pengisi
yang menguatkan. Contohnya karbon
hitam, silika, aluminium silikat, dan
magnesium silikat. Bahan ini mampu
menambah kekerasan, ketahanan
sobek, ketahanan kikisan, serta tegangan
putus yang tinggi pada karet yang dihasilkan.
Kadang-kadang bahan pengisi aktif dan tidak
aktif diberikan dalam campuran sebagai
alternatif penghematan biaya
 Terima Kasih......

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahWarnet Raha
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianAnisa Salma
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Winny Limbong
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranRezza Adzmi
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremNuruliswati
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada Brem
 

Ähnlich wie Karet Alam

Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi KaretAgam Real
 
1.proses pembuatan bahan karet
1.proses pembuatan bahan karet1.proses pembuatan bahan karet
1.proses pembuatan bahan karetAlex Fernandez
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudafirmanahyuda
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretDewi Izza
 
Rangkuman Jurnal 2
Rangkuman Jurnal 2Rangkuman Jurnal 2
Rangkuman Jurnal 2Viarin Falla
 
947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ixAlen Pepa
 
Sifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyaSifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyamamadila
 
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptxMateri Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptxWartono9
 
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Miftakhul Khoiri
 
Proses produksi pabrik wood pellet
Proses produksi pabrik wood pellet Proses produksi pabrik wood pellet
Proses produksi pabrik wood pellet JFE Project
 
PRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptxPRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptxekooke12
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisWarnet Raha
 
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-haribab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hariAhmad Zul Fauzy
 

Ähnlich wie Karet Alam (20)

Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi Karet
 
Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4
 
1.proses pembuatan bahan karet
1.proses pembuatan bahan karet1.proses pembuatan bahan karet
1.proses pembuatan bahan karet
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
 
Rangkuman Jurnal 2
Rangkuman Jurnal 2Rangkuman Jurnal 2
Rangkuman Jurnal 2
 
Polimer sintetik
Polimer sintetikPolimer sintetik
Polimer sintetik
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix
 
Sifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyaSifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnya
 
PPT. Polimer.pdf
PPT. Polimer.pdfPPT. Polimer.pdf
PPT. Polimer.pdf
 
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptxMateri Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
 
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
 
Sifat bahan
Sifat bahanSifat bahan
Sifat bahan
 
Proses produksi pabrik wood pellet
Proses produksi pabrik wood pellet Proses produksi pabrik wood pellet
Proses produksi pabrik wood pellet
 
PRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptxPRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptx
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapis
 
Kayu lapis 2
Kayu lapis 2Kayu lapis 2
Kayu lapis 2
 
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-haribab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
 

Mehr von Herry Mulyadie

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialHerry Mulyadie
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonHerry Mulyadie
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalHerry Mulyadie
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanHerry Mulyadie
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Herry Mulyadie
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanHerry Mulyadie
 

Mehr von Herry Mulyadie (11)

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorial
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmon
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhan
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
 
Konsep belajar petani
Konsep belajar petaniKonsep belajar petani
Konsep belajar petani
 
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
 

Karet Alam

  • 1.
  • 2.  Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil.  Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia.  Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awal mulanya karet hanya hidup di Amerika Selatan, namun sekarang sudah berhasil dikembangkan di Asia Tenggara. Saat ini, negara-negara Asia menghasilkan 93% produksi karet alam, yang terbesar adalah Thailand, diikuti oleh Indonesia, dan Malaysia.
  • 3.
  • 4.  Struktur Kimia Karet Polyisoprena adalah gabungan dari unit – unit monomer hydrocarbon C5H8 (isoprene) yang membentuk rantai panjang dan jumlahnya sangat banyak.  Karet alam adalah makro molekul polyisoprena yang bergabung dengan ikatan kepala ke ekor. Konfigurasi dari polimer ini adalah konfigurasi ”cis” dengan susunan ruang yang teratur, sehingga rumus dari susunan karet adalah 1,4 cis polyisoprena.
  • 5.
  • 6.  Kelebihan yang dimiliki karet alam dibandingkan karet sintetis adalah : a. Memiliki daya elastisitas dan daya lenting sempurna. b. Memiliki plastisasi yang baik sehingga pengolahannya mudah. c. Mempunyai daya aus yang tinggi. d. Tidak mudah panas (low heat bid up), dan e. Memiliki daya tahan tinggi terhadap keretakan
  • 7. Karet sintetis memiliki kelebihan untuk beberapa keadaan : a. Tahan terhadap berbagai zat kimia. b. Harga cenderung bisa dipertahankan supaya tetap stabil. c. Pengiriman atau suplai karet sintetis jarang mengalami kesulitan yang sulit diharapkan dari pengiriman atau suplai karet alam.
  • 8.  Bahan olah karet (lateks kebun, sheet angin, slab tipis dan lump segar)  Karet konvensional (RSS, white crepes, dan pale crepe)  Lateks pekat  Karet bongkah atau block rubber (SIR 5, SIR 10, dan SIR 20)  Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber  Karet siap olah atau tyre rubber  Karet reklim atau reclaimed rubber
  • 9.  Warnanya agak kecoklat-coklatan,  tembus cahaya atau setengah tembus cahaya,  berat jenis 0,91-093.  Sifat mekaniknya tergantung pada derajat vulkanisasi, sehingga dapat dihasilkan banyak jenis sampai jenis yang kaku seperti ebonite.  Temperatur penggunaan yang paling tinggi sekitar 99 oC, melunak pada 130 oC dan terurai sekitar 200 oC.  Sifat isolasi listriknya berbeda karena pencampuran dengan aditif.  Larut dalam benzen.  Tidak larut dalam air.
  • 10. Sifat kimia  Mudah teroksidasi oleh udara  Bila dibakar lateks alam akan berubah menjadi CO2 dan H2O.
  • 11.
  • 12.  Karet alam banyak digunakan dalam industri- industri barang. Umumnya alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam industri seperti mesin-mesin pengerak  Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain ban mobil, tetapi juga ditemukan dalam sekelompok produk-produk komersial termasuk sol sepatu, segel karet, insulasi listrik, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator, bahan-bahan pembungkus logam, aksesoris olah raga dan lain-lain
  • 13.  Faktor di kebun (jenis klon, system sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain).  Iklim (musim hujan mendorong terjadinya prokoagulasi, musim kemarau kedaan lateks tidak stabil).  Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (yang terbuat dari aluminium atau baja tahan karat).  Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu).  Kualitas air dalam pengolahan.  Bahan bahan kimia yang digunakan.  Komposisi lateks.
  • 14.  Lateks pekat merupakan bahan baku pembuatan benang karet. Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran atau padatan lainnya. Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan- bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.
  • 15.  Lateks pekat adalah salah satu jenis ekspor karet alam Indonesia yang tergolong dalam harga paling tinggi dibanding jenis karet ekspor lainnya seperti RSS (Ribbed Smoked ) dan TSR (Technically Specifid Rubber ).  Lateks pekat dibuat dari olahan lateks kebun (DRC 25-40%) dengan proses pemekatan hingga kadar karet kering (DRC) menjadi lebih besar dari 60%.
  • 16. 1. Untuk memperoleh kadar karet kering (DRC) 60% 2. Untuk mengurangi kenaikan biaya produksi . 3. Untuk mengetahui jumlah air yang ditambahkan pada pengenceran lateks sampai kadar yang diketahui . 4. Lateks yang pekat akan lebih seragam mutunya dan lebih sesuai untuk pengolahan barang dari karet yaitu benang karet.
  • 17.  Prinsip pembuatan lateks pekat berdasarkan pada perbedaan berat jenis antara partikel karet dengan serum.  Serum mempunyai berat jenis lebih besar daripada partikel karet, berat jenis serum yaitu 1,024 sedangkan partikel karet hanya 0,904. Akibatnya, partikel karet akan naik ke permukaan dan serum akan terkumpul di lapisan bawah dalam proses pembuatan lateks pekat.
  • 18.  Ada 2 macam lateks pekat yang biasa dijual di pasaran. Yang pertama adalah creamed lateks atau di Indonesia dikenal dengan nama lateks dadih. Sedangkan yang ke 2 adalah centrifuged lateks atau disebut lateks sentrifugasi.
  • 19.  Bila menginginkan lateks pekat yang dibuat bermutu tinggi, maka syaratnya harus menggunakan bahan baku lateks yang masih segar dan baik. Pengawasan mulai dari penyadapan sampai pengumpulan di kebun dan di lanjutkan dengan pengiriman lateks segar ke tempat pengolahan mutlak di butuhkan
  • 20.  Zat antikoagulan ditambahkan pada mangkuk penyadapan dan tempat pengumpulan lateks di kebun. Hal ini penting sekali untuk mempertahankan kesegaran lateks yang akan dibuat lateks pekat. Bila terjadi prokoagulasi pada lateks, maka bahan ini sudah tidak baik untuk diolah menjadi lateks pekat.  Untuk maksud ini dapat digunakan ammonia. Penambahan gas ammonia memungkinkan lateks pekat tahan di simpan dalam waktu yang cukup lama.
  • 21.  Vulkanisasi adalah reaksi kimia yang menyebabkan molekul karet yang linear mengalami reaksi sambung silang (crosslinking) sehingga menjadi molekul polimer yang membentuk rangkaian tiga dimensi.  Reaksi merubah karet yang bersifat plastis (lembut) dan lemah menjadi karet yang elastis, keras dan kuat. Vulkanisasi juga dikenal dengan proses pematangan, dan molekul karet yang sudah tersambung silang dirujuk sebagai vulkanisasi karet.
  • 22.  Bahan kimia tersebut terdiri atas : bahan kimia pokok dan bahan kimia tambahan.  Bahan kimia pokok adalah bahan kimia yang diperlukan dalam setiap kompon karet, seperti bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat, bahan pengaktif, bahan pelunak, bahan antioksidan dan bahan pengisi.  Bahan kimia tambahan adalah bahan kimia yang hanya ditambahkan pada pembuatan barang karet tertentu, seperti bahan pewarna, bahan peniup, bahan pencegah pravulkanisasi, bahan pewangi dan bahan penunjang.
  • 23. Bahan pemvulkanisasi  Bahan kimia ini diperlukan dalam proses vulkanisasi agar kompon karet cepat matang. Yang biasa digunakan untuk keperluan ini adalah belerang. Selain untuk vulkanisasi karet alam, belerang juga digunakan untuk vulkanisasi karet sintetis. Selain belerang bahan- bahan seperti damar fenolik, peroksida organik, radiasi sinar gamma, serta uretan juga dapat digunakan
  • 24. Bahan Pemercepat Reaksi  Reaksi vulkanisasi biasanya berlangsung sangat lambat. Dalam dunia industri hal ini kurang efisien karena menambah lama waktu produksi yang secara tak langsung juga menambah biaya.  Bahan pencepat reaksi digunakan untuk mengatasi kelambatan ini.  Contoh-contoh : MBT,MBTS,DPG,TMT,HBS, dan lain-lain
  • 25. Bahan Penggiat  Fungsi bahan penggiat adalah menambah cepat kerja bahan pencepat reaksi. Jadi, meskipun bahan ini tidak termasuk vital, tetapi cukup menentukan dalam proses pengolahan karet.  Seng oksida dan asam stearat adalah contoh bahan pengiat yang paling banyak dipakai
  • 26. Bahan antioksidan dan antiozon  Fungsi bahan ini untuk melindungi karet dari kerusakan karena pengaruh oksigen maupun ozon yang terdapat di udara. Bahan kimia ini biasanya juga tahan terhadap pengaruh ion – ion tembaga, mangan, dan besi. Selain itu, juga mampu melindungi terhadap suhu tinggi, retak- retak, dan lentur
  • 27.  antioksidan merupakan senyawa kimia, misalnya PBN,MB 4010, dll  Antiozon yang paling banyak digunakan adalah turunan parafenilen diamina seperti Santoflex 13, Nonox DPPD, dan UOP 88.
  • 28. Bahan Pelunak  Bahan pelunak berfungsi memudahkan pembuatan karet dan pemberian bentuk. Karet yang diberi bahan pelunak bisa menjadi empuk. Penambahan bahan pengisi yang cukup banyak perlu diimbangi dengan penambahan bahan ini. Bahan pelunak yang banyak digunakan antara lain minyak naftenik, minyak nabati, minyak aromatik, terpinus, lilin parafin, faktis, damar, dan bitumen
  • 29. Bahan Pengisi  Ada dua macam bahan pengisi dalam proses pengolahan karet antara lain : 1. Bahan pengisi yang tidak aktif. Yang hanya menambah kekerasan dan kekakuan pada karet yang dihasilkan, tetapi kekuatan dan sifat lainnya menurun. Biasanya bahan pengisi tidak aktif lebih banyak digunakan untuk menekan harga karet yang dibuat karena bahan ini berharga murah, contohnya kaolin, tanah liat, kalsium karbonat, magnesium karbonat, barium sulfat dan barit.
  • 30. 2. Bahan pengisi aktif atau bahan pengisi yang menguatkan. Contohnya karbon hitam, silika, aluminium silikat, dan magnesium silikat. Bahan ini mampu menambah kekerasan, ketahanan sobek, ketahanan kikisan, serta tegangan putus yang tinggi pada karet yang dihasilkan. Kadang-kadang bahan pengisi aktif dan tidak aktif diberikan dalam campuran sebagai alternatif penghematan biaya