Dokumen tersebut membahas pengaruh konsentrasi enzim dan penambahan modifier terhadap aktivitas enzim yang terkandung dalam saliva. Eksperimen menunjukkan bahwa penambahan NaCl sebagai aktivator dapat mempercepat aktivitas enzim, sementara HgCl2 sebagai inhibitor dapat menghambat aktivitas enzim dengan mengubah struktur sisi aktifnya. Kadar enzim yang lebih tinggi juga meningkatkan persentase substrat yang tercerna.
3. DASAR TEORI
Enzim
Enzim dikatakan sebagai suatu kelompok protein yang berperan dalam
aktivitas biologis. Enzim ini berfungsi sebagai katalisator dalam sel dan
sifatnya sangat khas. Dalam jumlah yang sangat kecil, enzim dapat
mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi
penyimpangan hasil reaksinya. (Girinda 1990).
Modifier = modulator = efektor (bahan yang dapat mengubah aktivitas
enzim). Bahan tersebut terbagi menjadi 2 yaitu senyawa organik dan
senyawa anorganik.
Modifier yang dapat mempercepat kinerja enzime disebut dengan aktivator,
sedaangkan yang menghambat kinerja enzime disebut dengan inhibitor.
Apabila enzime berikatan dengan modifier, kerja enzime tersebut dapat
terhambat atau bahakan tidak berjalan sama sekali yang dikarenakan
rusaknya struktur tiga dimensi enzime yang disebut dengan denaturasi.
6. Racun dan obat-obatan termasuk contoh
inhibitor enzim. Inhibitor enzim sendiri
dibedakan dua jenis yaitu yang
menghasilkan efek inaktifasi enzim secara
irreversible dan reverrsible. Inhibitor
irreversible biasanya menyebabkan
inaktivasi, bersifat irreversible, inhibitor
sulit dilepaskan dari enzim dan modifikasi
kovalen pada struktur enzime. Inhibitor
reverrsible dapat dibedakan menjadi dua
kategori utama yaitu, inhibitor kompetitif
dan non-kompetitif.
8. ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
1. Bejana Erlenmeyer
2. Pipet Volumetric 1 ml
dan 2 ml
3. TabungReaksi
4. Stopwatch
5. Gelas beaker
1. Larutanenzim “E”
dibuat dari
mengencerkan 1ml
saliva dalam 10ml air
suling
2. Larutan NaCl 0,9%
3. Aquadestillata
4. Larutan dapar (buffer)
pH 7,0
5. LarutanSubstrat “S”
larutan amilum solani
2%
6. Larutan KI-I2
10. BAGAN ALIR
Siapkan 10 tabung reaksi bersih. Beri masing-masing tanda 0’, 5’, 10’, 15’, 20’
↓
Siapkan erlenmeyer dan pipet volumetric
↓
Ambil 15ml dapar 6,5 + 10ml larutan “S” + 5ml Aqua destilata + NaCl 0,9% 6ml dan 3
tetes HgCl2, Goyang erlenmeyer agar isi tercampur rata
↓
Isi masing-masing 5 tabung reaksi dengan 10ml HCl 0,05 N
↓
Pipet 1ml larutan dalam erlenmeyer Masukkan ke dalam tabung reaksi bertanda 0’
11. ↓
Pipet 1ml enzim E + dalam Erlenmeyer.Goyang erlenmeyer agar isi tercampur rata
↓
Ambil 1ml larutan dalam labu erlenmeyer Masukkan dalam tabung reaksi tanda 5’ tepat
pada menit ke-5
↓
Lakukan kembali prosedur untuk menit ke 10’, 15’, 20’
↓
Tambahkan 1ml larutan KI-I2
↓
Campur merata dengan membalik-balikkan tabung
12. ↓
Diamkan kira-kira 5 menit
↓
Baca nilai absorbance masing-masing tabung dengan spektofotometer
↓
Dari hasil, dihitung persen subsrat yang tercerna dan buat kurva progress curve.
13. HASIL PENGAMATAN
■ Kelompok 1 (3A1)
No Bahan Menit ke- Absorbance Presentase
1 Buffer 15 ml 0 0,5227 0%
2 Nacl 0,09% 3 ml 5 0,0624 88,06%
3 Aquadest 5 ml 10 0,0774 85,19%
4 Substrat 3 ml 15 0,0488 90,66%
5 Enzim 1 ml 20 0,0710 86,42%
14. ■ Kelompok 2 (3A2)
No Bahan Menit ke- Absorbance Presentase
1 Buffer 15 ml 0 0,523 0%
2 Aquadest 8 ml 5 0,427 18,36%
3 Substrat 3 ml 10 0,499 4,59%
4 Enzim 1 ml 15 0,395 24,47%
5 20 0,262 49,90%
15. ■ Kelompok 3 (3B2)
No Bahan Menit ke- Absorbance Presentase
1 Buffer 15 ml 0 0,463 0%
2 Aquadest 7 ml 5 0,094 7,34%
3 Substrat 3 ml 10 0,429 79,70%
4 Enzim 2 ml 15 0,108 76,67%
5 20 0,062 86,61%
16. ■ Kelompok 4 (3C2)
No Bahan Menit ke- Absorbance Presentase
1 Buffer 15 ml 0 0,600 0 %
2 Nacl 0,09% 3 ml 5 0,823 -33,17 %
3 Aquadest 5 ml 10 0,899 -49,83 %
4 HgCl23 tetes 15 1,117 -86,17 %
5 Substrat 3 ml 20 1,141 -90,17 %
6 Enzim 1 ml
18. Kelompok 2 (3C2)
■ Presentase substrat yang dicerna pada menit t =
100% - x 100%
■ Menit ke-0’
■ = 100% - x 100% = 0%
■ Menit ke-5’
■ = 100% - x 100% = -37,17%
■ Menit ke-10’
■ = 100% - x 100% = -49,83%
■ Menit ke-15’
■ 100% - x 100% = 86,17%
■ Menit ke-20’
■ 100% - x 100% = -90,17%
0%
-37.17% -49.83%
-86.17%
90.17%
-100%
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0' 5' 10' 15' 20'
Jumlahsubstratyangdicerna(%)
Menit ke-
Progress Curve (3C2)
Presebtase
19. Kelompok 3 (3A2)
■ Presentase substrat yang dicerna pada menit t =
100% - x 100%
■ Menit ke-0’
■ = 100% - x 100% = 0%
■ Menit ke-5’
■ = 100% - x 100% =18,36%
■ Menit ke-10’
■ = 100% - x 100% = 4,59%
■ Menit ke-15’
■ 100% - x 100% =24,47%
■ Menit ke-20’
■ 100% - x 100% = 49,90%
0%
18.36%
4.59%
24.47%
49.90%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0' 5' 10' 15' 20'
Jumlahsubstratyangdicerna(%) Menit ke-
Progress Curve (3A2)
Presentase
20. Kelompok 4 (3B2)
■ Presentase substrat yang dicerna pada menit t =
100% - x 100%
■ Menit ke-0’
■ = 100% - x 100% = 0%
■ Menit ke-5’
■ = 100% - x 100% = 7,34%
■ Menit ke-10’
■ = 100% - x 100% = 79,70%
■ Menit ke-15’
■ 100% - x 100% = 76,67%
■ Menit ke-20’
■ 100% - x 100% = 86,61%
0%
7.34%
79.70%
76.67%
86.61%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0' 5' 10' 15' 20'
Jumlahsubstratyangdicerna(%)
Menit ke-
Progress Curve (3B2)
Presentase
21. 0' 5' 10' 15' 20'
Series 4 0% 18.96% 4.59% 24.48% 49.90%
Series 3 0% -37.17% -49.83% -86.17% -90.17%
Series 2 0% 88.06% 85.19% 90.66% 86.72%
Presentase 0% 7.34% 79.70% 76.67% 86.61%
0%
7.34%
79.70%
76.67%
86.61%
0%
88.06%
85.19%
90.66%
86.72%
0%
-37.17%
-49.83%
-86.17%
-90.17%
0%
18.96%
4.59%
24.48%
49.90%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
180%
200%
Jumlahsubstratyangdicerna(%)
Menit ke-
Progress Curve semua kelompok
Series 4
Series 3
Series 2
Presentase
22. PEMBAHASAN
Menurut Girinda,1990, modifier
adalah senyawa lain yang dapat
meningkatkan atau malah dapat
menurunkan kinerja dari enzim.
Modifier yang dapat mempercepat
kinerja enzim disebut dengan
aktivator, sedaangkan yang
menghambat kinerja enzime
disebut dengan inhibitor. Apabila
enzime berikatan dengan modifier,
kerja enzime tersebut dapat
terhambat atau bahakan tidak
berjalan sama sekali yang
dikarenakan rusaknya struktur tiga
dimensi enzime yang disebut
dengan denaturasi.
Hasil praktikum kelompok 1
(3A1) dengan mencampurkan
reagensia 15 ml dapar, 3 ml
substrat, 3 ml Nacl , enzim 1 ml
dan aquades 5 ml. Percobaan ini
menunjukkan presentase
88,06% , 85,19%,
90,66%,86,42% berturut-turut
sejak menit 5,10,15,dan 20.
Presentase cukup tinggi,
walupun tidak stabil tapi pada
grafik menunjukkan kenaikan
dari menit ke 10 ke menit ke 15.
Kenaikan ini menunjukkan
bahwa reaksi enzimatik bekerja
dengan baik, ini disebabkan oleh
adanya Nacl yang berfungsi
sebagai aktivator yang
membantu mempercepat kinerja
enzim.
Pada pratikum kelompok 2
(3C2) mencampurkan 15 ml
dapar, 3 ml substrat, 3 ml Nacl ,
enzim 1 ml , 3 tetes Hgcl2dan
aquades 5 ml, beda dari formula
3A1 yaitu pada formula 3c2 ini
ditambahkan logam berat
(Hgcl2) yang berfungsi sebagai
inhibitor non kompetitif
irreversibel, sehingga presentase
yang ditunjukkan -37,17%, -
49,83%,-86,17%,-90,17% hasil
yang didapatkan minus semua,
sebab inhibitor ini akan
menempati sisi lain dari enzim
selanjutnya sisi aktif enzim akan
berubah bentuk , dengan begitu
substrat yang ada tidak dapat
berikatan dengan enzim
walaupun walaupun telah
ditambahkan aktivator (Nacl).
23. Pada kelompok 3 (3A2)
mencampurkan 15 ml dapar, 3 ml
substrat, enzim 1 ml dan 8ml
aquadest. Jumlah substrat yang
dicerna relatif sedikit yaitu kurang
dari 50% , karena tidak ada
aktivator maupun inhibitor ,
pengenceran enzim relatif banyak.
Menurut teori, pengenceran enzim
yang besar dapat berpengaruh pada
kinerja enzim, karena dengan
pengenceran yang lumayan besar
dapat menurunkan mkinerja enzim
Pada percobaan kelompok 4 (3B2)
15 ml dapar, 3 ml substrat, 3 ml
Nacl , enzim 2 ml dan aquades 7 ml.
Presentase yang didapatkan bisa
sampai 86,61%. Jumlah substrat
dan enzimnya dapat dibandingkan
dengan kelompok 3 yang dimana
jumlah substrat sama 3 ml, namun
berbeda pemberian pada jumlah
enzim. Kelompok 4 memiliki kadar
enzim lebih besar dibanding
kelompok 3 . Sehingga presentase
yang dihasilkan lebih besar pula,
maka dapat diketahui bahwa kadar
atau jumlah enzim mempengaruhi
kecepatan reaksi enzimatik
24. KESIMPULAN Aktivator dapat mempercepat kinerja enzim. NaCl
merupakan activator berupa senyawa anorganik
yang berikatan secara kovalen dengan enzim
sehingga dapat membantu kinerja enzim
Inhibitor (HgCl2) dapat menghambat altivitas enzim
dengan cara menyerang sisi aktif enzim sehingga
enzim tidak dapat berikatan dengan substratnya.
Semakin tinggi konsentrasi dari enzim maka
kecepatan reaksi makin cepat pula, semua ini
terjadi karena banyaknya enzim yang telah
memecah substrst menajadi suatu produk.