Hizbut Tahrir adalah partai politik yang berdasarkan pada Islam. Tujuannya adalah membangkitkan umat Islam dan mendirikan kembali sistem khilafah berdasarkan hukum Islam. Hizbut Tahrir melakukan kegiatan dakwah dan pendidikan politik umat secara terpisah antara laki-laki dan perempuan dengan mengikuti pedoman dari sirah Nabi Muhammad SAW.
2. Hizbut Tahrir adalah sebuah parti politik yang ber'mabda'kan Islam.
Politik merupakan kegiatannya, dan Islam adalah 'mabda'nya.
Hizbut Tahrir bergerak ditengah-tengah umat, dan bersama-sama
mereka berjuang untuk menjadikan Islam sebagai permasalahan
utamanya, serta membimbing mereka untuk mendirikan kembali sistem
Khilafah dan menegakkan hukum yang diturunkan Allah dalam realiti
kehidupan.
Hizbut Tahrir merupakan kelompok politik, bukan organisasi kerohanian
(seperti tarekat), bukan lembaga ilmiah (seperti lembaga studi agama
atau badan penelitian), bukan lembaga pendidikan (akademik), dan
bukan pula lembaga sosial (yang bergerak di bidang sosial
kemasyarakatan). Idea-idea Islam menjadi jiwa, inti, dan sekaligus rahsia
kelangsungan kolompoknya.
3. Melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru
dunia.
Mengajak kaum muslimin kembali hidup secara Islami dalam Darul Islam dan masyarakat
Islam.
Seluruh kegiatan kehidupannya diatur sesuai dengan dengan hukum-hukum syara'.
Pandangan hidup yang akan menjadi pedoman adalah halal dan haram, di bawah naungan
Daulah Islam, iaitu Daulah Khilafah, yang dipimpin oleh seorang Khalifah yang diangkat dan
dibai'at oleh kaum muslimin untuk didengar dan ditaati agar menjalankan pemerintahan
berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, dan mengemban risalah Islam ke seluruh
penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.
Membangkitkan kembali umat Islam dengan kebangkitan yang benar, melalui
pola pikir yang cemerlang.
Berusaha untuk mengembalikan posisi umat ke masa kejayaan dan keemasannya seperti
dulu, di mana umat akan mengambil alih kendali negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia
ini, dan negara Khilafah akan kembali menjadi negara nombor satu di dunia (sebagaimana
yang terjadi di masa silam) serta memimpin dunia sesuai dengan hukum2 Islam.
Menyampaikan hidayah (petunjuk syariat) bagi umat manusia, memimpin umat
Islam untuk menentang kekufuran beserta segala idea dan peraturan kufur,
sehingga Islam dapat menyelimuti bumi.
4. Mengemban dakwah Islam untuk mengubah keadaan masyarakat yang rusak
menjadi masyarakat Islam dengan :
mengubah idea-idea rusak yang ada menjadi idea-idea Islam, sehingga idea-idea ini menjadi
opini umum di tengah masyarakat serta menjadi persepsi bagi mereka. Selanjutnya persepsi
ini akan mendorong mereka untuk merealisasikan dan menerapkannya sesuai dengan
tuntutan Islam.
Mengubah perasaan yang dimiliki anggota masyarakat menjadi perasaan Islam (yakni redha
terhadap apa yang diredhai Allah, marah dan benci terhadap apa yang dimurkai dan dibenci
oleh Allah) serta mengubah hubungan (interaksi) yang ada dalam masyarakat menjadi
hubungan/interaksi yang Islami, yang berjalan sesuai dengan hukum2 dan pemecahan2
Islam.
Seluruh kegiatan yang dilakukan Hizbut Tahrir adalah kegiatan yang bersifat
politik, di mana Hizbut Tahrir memerhatikan urusan masyarakat sesuai dengan
hukum-hukum serta pemecahannya secara syar'i, kerana politik (siyasah) adalah
mengurus dan memelihara urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum
Islam dan pemecahan-pemecahannya.
5. Kegiatan-kegiatan yang bersifat politik ini tampak jelas dalam
aktivitinya
mendidik dan membina umat dengan tsaqafah Islam,
meleburnya dengan Islam,
membebaskannya dari akidah-akidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang
salah, serta persepsi-persepsi yang keliru, sekaligus membebaskannya dari
pengaruh idea-idea dan pandangan-pandangan kufur.
Kegiatan politik ini tampak juga dalam aspek pergolakan pemikiran (ash
shiro'ul fikri) dan dalam perjuangan politiknya (al kifahus siyasi).
Pergolakan pemikiran tersebut terlihat dalam penentangannya terhadap
idea-idea dan aturan-aturan kufur.
Kegiatan ini nampak pula dalam penentangannya terhadap idea-idea
yang salah, akidah-akidah yang rusak, atau persepsi-persepsi yang
keliru, dengan cara menjelaskan kerusakannya, menampakkan
kekeliruannya, dan menjelaskan ketentuan hukum Islam dalam masalah
tersebut.
6. Perjuangan politiknya, terlihat dari
Penentangannya terhadap kaum kafir imperialis untuk
memerdekakan umat dari belenggu dominasinya,
Membebaskan umat dari cengkeraman pengaruhnya, serta mencabut
akar-akarnya yang berupa pemikiran, kebudayaan, politik, ekonomi,
mahupun militer dari seluruh negeri-negeri Islam.
Menentang para penguasa, mengungkapkan pengkhianatan dan
persekongkolan mereka terhadap umat Islam, melancarkan kritik,
kontrol dan koreksi terhadap mereka serta berusaha menggantinya
tatkala mereka mengabaikan hak-hak umat, tidak menjalankan
kewajibannya terhadap umat, melalaikan salah satu urusan umat,
atau menyalahi hukum-hukum Islam.
7. Seluruh kegiatan politik tersebut dilakukan tanpa menggunakan kekerasan
(fizikal/senjata) sesuai dengan dakwah yang dicontohkan Rasulullah saw.
Jadi kegiatan Hizbut Tahrir secara keseluruhan adalah kegiatan yang bersifat
politik, baik sebelum maupun sesudah mengambilalih pemerintahan (melalui
umat).
Kegiatan Hizbut Tahrir bukan di bidang pendidikan , kerana ia bukanlah
madrasah (sekolah). Begitu pula seruannya tidak hanya bersifat nasihat-nasihat
dan petunjuk-petunjuk. Akan tetapi kegiatannya bersifat politik, dengan cara
mengemukakan idea-idea (konsep-konsep) Islam beserta hukum-hakamnya
untuk dilaksanakan, diemban, dan diwujudkan dalam kenyataan hidup dan
pemerintahan.
Hizbut Tahrir mengemban dakwah Islam agar Islam dapat diterapkan dalam
kehidupan dan agar Akidah Islamiyah dapat menjadi dasar negara dan dasar
perlembagaan (konstitusi) serta undang-undang. Kerana Akidah Islamiyah
adalah akidah aqliah (akidah yang menjadi dasar pemikiran) dan akidah
siyasiyah (akidah yang menjadi dasar politik) yang melahirkan aturan untuk
memecahkan problematika manusia secara keseluruhan, baik di bidang politik,
ekonomi, budaya, sosial dan lain-lain.
8. Keadah yang ditempuh Hizbut Tahrir dalam mengemban
dakwah adalah hukum-hukum syara', yang diambil dari
kaedah (thariqah) dakwah Rasulullah saw, sebab kaedah
(thariqah) itu wajib diikuti. Sebagaimana firman Allah swt:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (iaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah (TMQ Al
Ahzab:21)
9. Katakanlah: Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
nescaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian. (TMQ Ali
Imran:31)
10. Apa sahaja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk-penduduk kota Mekah adalah untuk Allah,
untuk rasul dan untuk kaum kerabat anak-anak yatim, iaitu orang-orang miskin
dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di
antara orang-orang kaya sahaja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu , maka terimalah dan apa yang dilarang bagimu Maka tinggalkanlah
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah begitu berat siksannya (TMQ
Hasyr:7)
11. Hizbut Tahrir mengambil kaedah (thariqah) dakwah dan tahapan-
tahapannya, beserta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukannya pada
seluruh tahapan ini, berdasarkan Sirah Rasulullah saw kerana Hizbut Tahrir
mencontohi kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rasulullah saw dalam
seluruh tahapan perjalanan dakwahnya.
Mengambil contoh fasa Mekah sebagai dasar berpijak dalam mengemban
dakwah dan mencontohi Rasulullah saw kerana kaum muslimin saat ini hidup di
Darul Kufur (kerana diterapkan atas mereka hukum-hukum kufur yang tidak
diturunkan Allah swt) maka keadaan negeri mereka serupa dengan Mekah
ketika Rasulullah diutus (menyampaikan risalah Islam).
Mendalami sirah Rasulullah saw di Mekah hingga baginda berjaya mendirikan
Daulah Islam di Madinah, untuk melihat dengan jelas bagaimana baginda
menjalani dakwahnya dengan beberapa tahapan yang jelas ciri-cirinya. Baginda
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang tampak dengan nyata tujuan-
tujuannya.
12. Berdasarkan sirah Rasulullah saw, Hizbut Tahrir menetapkan kaedah (thariqah)
perjalanan dakwahnya dalam tiga tahapan berikut:
13. Hizbut Tahrir menjalankan pengkajian,
penelitian berdasarkan
Al-Quran
Sunnah Rasulullah
Ijma’ Sahabat
Qiyas
Hizbut Tahrir juga mengambil pedoman dari
pendapat para Sahabat, Tabi’in dan imam-
imam dari kalangan Mujtahid
14. Pengkajian yang telah dan sentiasa
dilaksanakan adalah:
Keadaan umat masa kini
Membandingkan dengan keadaan umat semasa
▪ Rasulullah saw
▪ Khulafa ar-Rasyidin
▪ Tabi’in
Metod Dakwah Rasulullah
▪ Mekah (sebelum tertegak Daulah Islam)
▪ Madinah (selepas ditegakkan Daulah Islam)
15. Hizbut Tahrir menerima keanggotaan setiap orang Islam, baik laki-laki mahupun
wanita
Hizbut Tahrir adalah sebuah parti untuk seluruh kaum muslimin dan menyeru
mereka untuk mengemban dakwah Islam serta mengambil dan menetapkan
seluruh aturan-aturan Islam, tanpa mengira warganegara, warna kulit, mahupun
madzhab mereka.
Cara mengikat individu-individu ke dalam Hizbut Tahrir adalah dengan
Memeluk Akidah Islamiyah,
Matang dalam Tsaqafah Hizbut Tahrir, serta mengambil dan menetapkan idea-idea dan
pendapat Hizbut Tahrir. Dia sendirilah yang mengharuskan dirinya menjadi anggota Hizbut
Tahrir, setelah sebelumnya ia melibatkan dirinya dengan Hizbut Tahrir, ketika dakwah telah
berinteraksi denganya dan ketika dia telah mengambil dan menetapkan idea-idea serta
persepsi-persepsi Hizbut Tahrir.
Jadi ikatan yang dapat mengikat anggota Hizbut Tahrir adalah Akidah Islamiah
dan Tsaqafah Hizbut Tahrir yang terlahir dari akidah ini.
16. Halaqah-halaqah (pembinaan) wanita dalam
Hizbut Tahrir terpisah dengan halaqah laki-
laki.
Halaqah-halaqah wanita dipimpin
suami,
mahram
para wanita.