Ragam hias merupakan pola dasar yang diulang pada karya seni dan kerajinan. Ragam hias tekstil tradisional Indonesia memiliki makna dan fungsi yang beragam, seperti untuk kebutuhan sandang, alat bantu, dan ritual adat. Contoh ragam hias tekstil tradisional adalah kain tenun dan kain yang digunakan dalam upacara adat seperti ulos dan poleng.
2. Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang
diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat berupa
tenunan, tulisan pada kain (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada
kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.
RAGAM HIAS
3. Ialah ragam hias yang hanya
berfungsi untuk memberi
nilai tambah estetika pada benda
tersebut dan tidak berhubungan
dengan
nilai fungsi benda tersebut.
ialah ragam hias yang selain berfungsi
memperindah
juga memiliki
makna tertentu yang bersumber dari a
dat istiadat, agama
maupun sistem sosial, yang
harus ditaati norma-
normanya untuk meng-
hindari salah pengertian bagi pengguna
ragam hias tersebut. Contoh ragam
hias ini di antaranya kaligra, ragam hias
pohon hayat, ragam hias burung
phoenix, ragam hias swastika, dan
sebagainya.
MURNI SIMBOLIS
RAGAM HIAS
4. Ragam hias tekstil tradisional memiliki makna di setiap bentuknya. Ragam hias
kerajinan tekstil tradisional Indonesia, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.
Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain
panjang, sarung dan baju daerah
Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan untuk
membawa barang
Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu),
contohnya,
• Kain tenun Ulos
• Kain pembungkus kafan batik motif doa
• Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
• Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
• Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
• Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
• Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)
1. RAGAM HIAS TEKSTIL TRADISIONAL
5. CONTOH RAGAM HIAS TEKSTIL
TRADISIONAL
1. Kain Tenun
Kain Tenun adalah kain yang dibuat dari proses
Menenun. Yaitu proses pembuatan barang-barang
tenun (kain) dari persilangan dua set benang dengan
cara memasuk-masukkan benang pakan secara
melintang pada benang-benang lungsin (benang lusi).
6. 2. Pakaian Tradisional3. Kain-kain yang digunakan dalam upacara adat.
Banyak kain Tradisional di Indonesia yang biasanya digunakan masyarakat setempat
dalam berbagai upacara adat, baik untuk upacara suka cita maupun duka cita. Setiap
kainnya juga memiliki motif dan makna yang berbeda tergantung pada keyakinan dan
budaya masyarakatnya, Misalnya :
Kain Poleng
Saput Poleng adalah kain bercorak kotak-kotak persegi dengan warna hitam-putih
seperti papan catur . Bagi orang Bali, kain yang disebut “saput poleng” memiliki fungsi
khusus dan istimewa. Ada makna filosofis pada kain
pakaian Tradisional Indonesia banyak jenisnya .
setiap jenisnya memiliki warna, bentuk, corak,
motif, dan makna yang berbeda. Perbedaan ini
menunjukan bahwa masyarakat Indonesia pada
zaman dulu telah mampu menciptakan barang
tekstil tidak hanya bernilai estetika namun juga
berguna sebagai pelindung tubuh.
7. RAGAM HIAS TEKTIL MODERN
Ragam hias tekstil modern adalah kerajinan tekstil yang banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis dan fungsional.
Contoh, tas, dompet (berbahantestil),topi,kain tirai, dll. yang
biasanya lebih mengutamakan aspek fungsinya dibandingkan
nilai estetikanya.
8. Celemek melindungi pakaian dari
noda kotor saat memotong da ging
maupun memasak . Busana tetap
ber sih cemer lang, meski dapur
berantakan akibat bahan-bahan
dan bumbu -bumbu ber serakan
Dasi mer upakan asesoris
tambahan ba gi pria yang
biasanya untuk menghadiri acara
resmi
CONTOH RAGAM HIAS MODERN
9. A n y Q u e s t i o n ?
T H A N K Y O U F O R
A T T E N T I O N