SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 51
Pemotong
Penerima
Penghasilan
Pemberi Kerja
• OP dan Badan
• Cabang, perwakilan atau unit
Bendahara atau pemegang kas Pemerintah
Dana Pensiun, Badan penyelenggara Jamsos tenaga kerja,
& badan yang membayar uang pensiun scr berkala
termasuk THT, JHT
OP dan Badan yang membayar:
• Honorarium, komisi, fee atas jasa OP DN
• Honorarium, komisi, fee atas jasa OP LN
• Honorarium, komisi, fee kpd peserta pendidikan & pelatihan, magang
Penyelenggara Kegiatan
Peserta Kegiatan
Lomba Pendidikan & Pelatihan Kegiatan lainnya
Mantan Pegawai
Anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang tidak merangkap
pegawai tetap di perusahaan yang sama
Bukan Pegawai
Tenaga Ahli Olahragawan Agen Iklan Pemberi Jasa
Penerima uang pesangon, pensiun/uang manfaat, THT, JHT
Pegawai
Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
Gaji
• Teratur
• Tidak Teratur
Upah
• Harian
• Mingguan
• Satuan
• Borongan
• Bulanan
Uang Pesangon,
pensiun, THT, JHT
Natura/kenikm
atan:
• WP PPh Final
• WP Norma
Penghitungan
Khusus
Hadiah/Pengha
rgaan
Honorarium,
Komisi, Fee
Tantiem
Gratifikasi,
Bonus
Tunjangan
lainnya
Tunjangan
Pajak, dll
Pembayaran lain dalam nama dan bentuk apapun sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan orang pribadi
• Sampai dengan Rp
50.000.0005%
• Di atas Rp 50.000.000
s.d. Rp 250.000.00015%
• Di atas Rp 250.000.000
s.d. Rp 500.000.00025%
• Di atas Rp 500.000.000
30%
Pasal 17 ayat (1) huruf a
UU No. 36 Tahun 2008
20% dari Penghasilan Bruto
Untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak bersifat final
Besarnya tarif pajak PPh pasal 21 yang diterapkan terhadap
WP yang tidak memiliki NPWP menjadi lebih tinggi 20% dari
tarif yang ditetapkan terhadap WP yang mempunyai NPWP
120% dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong
Pegawai
Tetap
Pensiunan
Pegawai tidak
tetap/tenaga
kerja lepas
Bukan
Pegawai
Komisaris,
mantan
pegawai,
Penarikan
Dapen oleh
Pegawai
Peserta
Kegiatan
PPh Pasal
26PPh
Pasal 21
1.1. Pegawai Tetap Teratur
1.2. Pegawai Tetap Tidak
Teratur
1.3. Yang menerima
kenaikan gaji berlaku surut
(rapel)
Jumlah Penghasilan Bruto
sebulan
Gaji, segala jenis tunjangan,
pembayaran teratur lainnya (uang
lembur)
Premi JKK, JKM, JPK, asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan kerja,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
asuransi bea siswa yang dibayar
pemberi kerja
+
• Biaya Jabatan (5% dr Ph bruto)
• Iuran pensiun
• Iuran JHT/THT
Yang dibayar sendiri oleh pegawai
Jumlah penghasilan neto
sebulan
Penghasilan neto setahun=
Ph neto sebulan:
• x12
• x banyaknya bulan mulai
bekerja s.d. Desember
PTKP Penghasilan Kena Pajak
PPh 21 terutang setahun
(Tarif Pasal 17 ayat (1))
PPh 21 terutang sebulan
• :12
• Dibagi banyaknya bulan
faktor pengali
Tidak didasarkan Gaji Sebulan
Gaji untuk masa
seminggu
dikalikan dengan 4
Gaji untuk masa
sehari dikalikan
dengan 26
PPh Pasal 21 atas penghasilan:
• seminggu: PPh 21 sebulan dibagi 4
• Sehari: PPh 21 sebulan dibagi 26
Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok
setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar iuran
pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada bulan Juli
2013, Rino menerima pembayaran berupa gaji.
PPh Pasal 21 yang dipotong pemberi kerja pada bulan
Juli (???????)
Diketahui:
Gaji sebulan 3,000,000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
150,000
100,000
5% X Rp 3.000.000,00
Iuran Pensiun
Penghasilan neto sebulan 2,750,000
Penghasilan neto setahun/disetahunkan
33,000,00012 x Rp 2.750.000,00
PTKP setahun (K/-)
- untuk WP sendiri 24,300,000
- tambahan WP kawin 2,025,000
Jumlah PTKP setahun 26,325,000
Penghasilan Kena Pajak setahun 6,675,000
Pajak Penghasilan 21 (Tarif Pasal 17 UU PPh)
Setahun
5% x 6.675.000 333,750
PPh 21 sebulan (/12) 27,812.5
(a). Dihitung PPh 21 atas penghasilan teratur yang
disetahunkan + penghasilan tidak teratur
(b). Dihitung PPh 21 atas penghasilan teratur yang
disetahunkan
Selisih penghitungan (a) – (b)
Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok
setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar iuran
pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada bulan Juli
2013, Rino menerima pembayaran berupa gaji
ditambah bonus sebesar Rp 10.000.000,- .
PPh Pasal 21 atas bonus(???????)
Diketahui:
Gaji setahun 36,000,000
3,000,000 x 12
Bonus 10,000,000
Jumlah Penghasilan bruto 41,000,000
Pengurangan :
Biaya Jabatan 2,050,000
5% x 41,000,000
Iuran Pensiun 100,000
Penghasilan neto setahun/disetahunkan 38,850,000
PTKP setahun (K/-)
- untuk WP sendiri 24,300,000
- tambahan WP kawin 2,025,000
Jumlah PTKP setahun 26,325,000
Penghasilan Kena Pajak setahun 12,525,000
PPh 21 terutang setahun + bonus 626,250
5% x 12,525,000
PPh 21 atas Bonus 292,500
=PPh 21 terutang (setahun + bonus) – PPh 21 terutang setahun
(penghitungan contoh penghitungan 1.2)
= 626,250-333,750
Dilanjutkan seperti Penghitungan 1.1
= Jumlah Penghasilan Bruto setiap bulan
(+) gaji setiap bulan sebelum ada kenaikan
Jumlah uang rapel dibagi banyaknya bulan perolehan rapel
Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok setiap bulan Rp
3.000.000,- . Rino membayar iuran pensiun setiap bulan Rp 100.000,-
. Pada bulan Juli 2013, Rino menerima kenaikan gaji, menjadi Rp
3.500.000 sebulan dan berlaku surut sejak 1 januari 2013. Dengan
adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut Rino menerima
rapel sejumlah Rp 3.000.000,- (Januari s.d. Juni)
PPh Pasal 21 atas uang rapel(???????)
Diketahui:
Gaji 3,500,000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 175,000
5% x 3,500,000
Iuran Pensiun 100,000
Penghasilan neto sebulan 3,225,000
Penghasilan neto setahun (x12) 38,700,000
PTKP setahun (K/-)
- untuk WP sendiri 24,300,000
- tambahan WP kawin 2,025,000
Jumlah PTKP setahun 26,325,000
Penghasilan Kena Pajak setahun 12,375,000
PPh 21 terutang setahun 618,750
5% x 12,375,000
PPh 21 sebulan 51,562.5
=618,750 : 12
PPh 21 Januari-Juni seharusnya 309,375
6 x 51,562,5
PPh 21 yang sudah dipotong Januari-Juni 166,875
6 x 27,812.5 (dari contoh penghitungan 1.1)
PPh Pasal 21 untuk uang rapel 142,500
PPh Pasal 21atas uang
pensiun bulanan pada
tahun pertama pensiun
PPh Pasal 21 atas uang
pensiun bulanan untuk
tahun kedua dan
selanjutnya
Penghasilan bruto – biaya pensiun
dikali banyaknya bulan
sejak pegawai menerima
pensiun s.d. bulan
Desember
Penghasilan neto setahun
Penghasilan neto dalam
tahun bersangkutan yang
diterima sebelum pegawai
pensiun s.d bulan desember
PTKPPenghasilan Kena Pajak
PPh Pasal 21 atas PKP(1)
PPh Pasal 21 atas uang
pensiun:
PPh Pasal 21 atas PKP (1)
–
PPh Pasal 21yang
terutang sebelum pegawai
pensiun
PPh 21 uang
pensiun
bulanan:
PPh Pasal 21
atas uang
pensiun (2)
dibagi banyak
bulan (a)
(2)
(a)
Irawan, berstatus kawin dengan 1 orang anak yang masih menjadi
tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Sejahtera dengan gaji
sebulan sebesar Rp6.000.000,00. Irawan setiap bulan membayar iuran pensiun
sebesar Rp250.000,00 ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Sejahtera terhitung
mulai 1 Juli 2013, Hari Irawan akan memasuki masa pensiun.
Selanjutnya, mulai bulan Juli 2013 Hari Irawan memperoleh uang
pensiun dari Dana Pensiun sebesar Rp3.000.000,00 sebulan.
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang atas uang pensiun (??????)
PPh Pasal 21 sebelum pensiun
Gaji sebulan 6.000.000
Jumlah Penghasilan Bruto 6.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan (300.000)
5% x 6.000.000
Iuran Pensiun (250.000)
Penghasilan neto sebulan 5.450.000
Penghasilan neto setahun (6 bulan x 4.500.000) 32.700.000
PTKP (K/1) (28.350.000)
WP sendiri 24.300.000
Status Kawin 2.025.000
Tanggungan (1) 2.025.000
PKP 4.350.000
PPh 21 terutang 217.500
5% x 4.350.000
PPh 21 terutang sebulan 36.250
217.500 : 6
PPh Pasal 21 sebelum pensiun
Pensiun sebulan 3.000.000
Jumlah Penghasilan Bruto 3.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan (150.000)
5% x 3.000.000
Penghasilan neto sebulan 2.850.000
Penghasilan neto Juli s.d Desember 17.100.000
Penghasilan neto sebelum Pensiun 32.700.000
Jumlah Penghasilan neto setahun 49.800.000
PTKP (K/1) (28.350.000)
WP sendiri 24.300.000
Status Kawin 2.025.000
Tanggungan (1) 2.025.000
PKP 21.450.000
PPh Pasal 21 terutang 1.072.500
5% x 21.450.000
PPh 21 yang telah dipotong sebelum pensiun 217.500
PPh Pasal 21 yang terutang pada Dana Pensiun
(Juli s.d. Desember)
855.000
PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan 142.5000
855.000 : 6
Dihitung penghasilan neto sebulan
Penghasilan bruto – biaya
pensiun
Penghasilan neto setahun=
Ph neto sebulan:
• x12
• x banyaknya bulan mulai
bekerja s.d. Desember
PTKP
Penghasilan Kena Pajak
PPh 21 terutang setahun
(Tarif Pasal 17 ayat (1))
PPh 21 terutang sebulan
• :12
• Dibagi banyaknya bulan
faktor pengali
Dengan menggunakan soal seperti pada contoh penghitungan 2.1
PPh Pasal 21 yang dipotong mulai bulan Januari 2014 (???????)
PPh Pasal 21 sebelum pensiun
Pensiun sebulan 3.000.000
Jumlah Penghasilan Bruto 3.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan (150.000)
5% x 3.000.000
Penghasilan neto sebulan 2.850.000
Jumlah Penghasilan neto setahun 34.200.000
PTKP (K/1) (28.350.000)
WP sendiri 24.300.000
Status Kawin 2.025.000
Tanggungan (1) 2.025.000
PKP 5.850.000
PPh Pasal 21 setahun
5% x 5.850.000 292.500
PPh Pasal 21 sebulan (:12) 24.375
berkesinambungan
• Memiliki NPWP
• memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan
pemotong PPh Pasal 21/26
• Tidak memperoleh penghasilan lainnya
50% x Ph Bruto
(kumulatif)
-
PTKP sebulan
50% x Ph Bruto
(kumulatif)
Tidak
berkesinambungan
50% x Ph Bruto
Tarif Pasal 17 ayat 1 (a)
Ya Tidak
dr. Abdul Gopar, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yang melakukan praktik
di Rumah
Sakit Harapan Jantung Sehat dengan perjanjian bahwa atas setiap jasa dokter yang
dibayarkan oleh pasien akan dipotong 20% oleh pihak rumah sakit sebagai bagian
penghasilan
rumah sakit dan sisanya sebesar 80% dari jasa dokter tersebut akan dibayarkan
kepada dr.
Abdul Gopar, Sp.JP pada setiap akhir bulan. Selain praktik di Rumah Sakit Harapan
Jantung
Sehat dr. Abdul Gopar, Sp.JP juga melakukan praktik sendiri di klinik pribadinya. dr.
Abdul
Gopar, Sp.JP telah memiliki NPWP dan pada tahun 2013, jasa dokter yang
dibayarkan pasien
dari praktik dr. Abdul Gopar, SP.JP di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat adalah
sebagai
berikut :
Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien (Rupiah)
Januari 45.000.000
Februari 49.000.000
Maret 47. 000.000
April 40. 000.000
Mei 44. 000.000
Juni 52. 000.000
Juli 40. 000.000
Agustus 35. 000.000
September 45. 000.000
Oktober 44. 000.000
November 43. 000.000
Desember 40. 000.000
Jumlah 524. 000.000
Bulan Jasa Dokter
yang dibayar
Pasien
Dasar
Pemotongan PPh
Ps 21
Dasar
Pemotongan PPh
Ps 21 Kumulatif
Tarif Pasal 17
ayat (1) huruf a
UU PPh
PPh Ps 21
terutang
(1) (2) (3)=50%x(2) (4) (5) (6)=(3)x(5)
Jan 45.000.000 22.500.000 22.500.000 5% 1.125.000
Feb 49.000.000 24.500.000 47.000.000 5% 1.225.000
Mar 47. 000.000 3.000.000
20.500.000
50.000.000
70.500.000
5%
15%
150.000
3.075.000
Apr 40. 000.000 20.000.000 90.500.000 15% 3.000.000
Mei 44. 000.000 22.000.000 112.500.000 15% 3.300.000
Jun 52. 000.000 26.000.000 138.500.000 15% 3.900.000
Jul 40. 000.000 20.000.000 158.500.000 15% 3.000.000
Agt 35. 000.000 17.500.000 176.000.000 15% 2.625.000
Sep 45. 000.000 22.500.000 198.500.000 15% 3.375.000
Okt 44. 000.000 22.000.000 220.500.000 15% 3.300.000
Nov 43. 000.000 21.500.000 242.000.000 15% 3.225.000
Des 40. 000.000 8.000.000
12.000.000
250.000.000
262.000.000
15%
25%
1.200.000
3.000.000
Jumlah 524.000.000 262.000.000 35.500.000
Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT Cahaya
Kurnia dengan fee sebesar
Rp5.000,000,00.
Besarnya PPh Pasal 21 yang terutang (???????)
5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00
Dalam hal Nashrun Berlianto tidak memiliki NPWP maka besarnya PPh Pasal
21 yang terutang menjadi sebesar:
120% x 5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp150.000,00
Upah Harian
Upah Bulanan
Upah/uang saku
mingguan
Dibagi banyaknya hari
bekerja seminggu
Upah satuan
Dikali jumlah rata-rata
satuan dalam sehari
Upah borongan Dibagi jumlah hari untuk
menyelesaikan kerja
borongan
Jumlah upah/uang
saku harian
Jumlah upah/uang saku
harian
≤ 200.000 > 200.000
Tidak dipotong
(-) 200.000
Dipotong 5%
Upah kumulatif > Rp 2.025.000 s.d. Rp 7 jt
Upah sehari – PTKP sehari
Tarif PPh 21 = 5%
Dibayarkan bulanan atau jumlah upah kumulatif
satu bulan melebihi Rp 7.000.000
Dikali 12
(-) PTKP setahun
PKP
Tarif Pasal 17
PPh 21 setahun
PPh Pasal 21 sebulan
Dibagi 12
Bagus Hermanto (menikah dengan satu tangungan) bekerja pada
perusahaan Garmen dengan dasar upah harian yang dibayarkan secara
bulanan. Dalam bulan Juli 2013 Bagus Hermanto hanya bekerja selama
20 hari dengan menerima upah sehari Rp160.000. maka PPh Pasal 21
adalah....
Upah dalam satu bulan 3.200.000
20 hari x 160.000 38.400.000
Upah/penghasilan neto disetahunkan
12 x 3.200.000
5% x 3.000.000
PTKP (K/1) (28.350.000)
WP sendiri 24.300.000
Status Kawin 2.025.000
Tanggungan (1) 2.025.000
PKP 10.050.000
PPh Pasal 21 terutang setahun 502.500
5% x 10.050.000
PPh Pasal 21 bulan Juli 41.875
502.500 : 12
Dewan Pengawas atau
Dewan Komisaris yang
tidak merangkap sebagai
Pegawai Tetap
Mantan Pegawai
Peserta Program
Pensiun yang masih
berstatus Pegawai
yang menarik Dana
Pensiun
Honorarium atau
imbalan yang bersifat
tdk teratur
Jasa Produksi,
tantiem, gratifikasi,
bonus atau imbalan
lain yang tdk teratur
Kumulatif jumlah Penghasilan Bruto
Tarif Pasal 17 ayat (1)
huruf a
Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT Media Primatama, yang bukan
sebagai pegawai tetap.
Dalam tahun 2013, yaitu bulan Desember 2013 menerima honorarium sebesar
Rp 60.000.000,00
PPh Pasal 21 yang terutang (?????)
5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000,00
Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan,
dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai lebih dari 1
(satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran
penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah
penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan
memperhitungkan penghasilan yang telah diterima
sebelumnya.
Victoria Endah bekerja pada PT Fajar Wisesa. Pada tanggal 1 Januari 2013 telah
berhenti bekerja pada PT Fajar Wisesa karena pensiun. Pada bulan Maret 2013
Victoria Endah menerima jasa produksi tahun 2012 dari PT Fajar Wisesa sebesar
Rp55.000.000,00.
PPh Pasal 21 yang terutang (???????)
5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp5.000.000,00 = Rp 750.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong = Rp 3.250.000,00
Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan,
dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai lebih dari 1
(satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran
penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah
penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan
memperhitungkan penghasilan yang telah diterima
sebelumnya.
Nicholas Sinulingga adalah pegawai PT Abadi Sejahtera menerima gaji Rp2.000.000,00
sebulan. PT Abadi Sejahtera mengikuti program pensiun untuk para pegawainya. PT Abadi
Sejahtera membayar iuran dana pensiun untuk Nicholas Sinulingga sebesar Rp100.000,00
sebulan ke Dana Pensiun Abadi Sejahtera, yang merupakan dana pensiun yang dibentuk bagi
pengelolaan uang pensiun pegawai PT Abadi Sejahtera yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan.
Nicholas Sinulingga membayar iuran serupa ke dana pensiun yang sama sebesar
Rp50.000,00 sebulan. Bulan April 2013 Nicholas Sinulingga memerlukan biaya untuk perbaikan
rumahnya maka ia mengambil iuran dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar
Rp20.000.000,00. Kemudian pada bulan Juni 2013 ia menarik lagi dana sebesar
Rp15.000.000,00. Kemudian bulan Oktober 2013 untuk keperluan lainnya ia menarik lagi dana
sebesar Rp25.000.000,00.
PPh Pasal 21 yang terutang
adalah:
5% x Rp20.000.000,00 = Rp1.000.000,00.
5% x Rp15.000.000,00 = Rp750.000,00
5% x Rp15.000.000,00 = Rp 750.000,00
15% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00
Rp2.250.000,00
atas penarikan dana sebesar
Rp20.000.000,00 pada bulan April
2013
atas penarikan dana sebesar
Rp15.000.000,00 pada bulan Juni
2013
atas penarikan dana sebesar
Rp25.000.000,00 pada bulan
Oktober 2013
Penghasilan Bruto untuk setiap
kali pembayaran yang bersifat
utuh dan tidak pecah
Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU
PPh
Sony Amaros adalah seorang atlet bulutangkis professional Indonesia yang
bertempat tinggal di Jakarta. La menjuarai turnamen Indonesia Grand Prix
Gold dan memperoleh hadiah sebesar Rp200.000.000,00.
PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen Indonesia Grand Prix Gold
(??????????)
Jumlah hadiah Rp 200.000.000,-
5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp150.000.000,00 = Rp 22.500.000,00
Jadi jumlah PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah= Rp 25.000.000,00
• Jumlah
Penghasilan Bruto
DPP
• 20%Tarif
Penghasilan Bruto
Memperhatikan ketentuan P3B

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Kartika Lukitasari
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Myla Rezietha
 
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
Asep suryadi
 
Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21
kp2kppacitan
 

Was ist angesagt? (20)

Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
PPh 21 pegawai tetap & pasangan
PPh 21 pegawai tetap & pasanganPPh 21 pegawai tetap & pasangan
PPh 21 pegawai tetap & pasangan
 
PPh pasal 21
PPh pasal 21PPh pasal 21
PPh pasal 21
 
P ph 21
P ph 21P ph 21
P ph 21
 
Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Pph pasal 21
Pph pasal 21Pph pasal 21
Pph pasal 21
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
 
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
 
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21PPh Pasal 21
PPh Pasal 21
 
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONIPengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadi
 
PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 
Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21
 

Ähnlich wie PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
AnandaAyu13
 
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptxcontoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
IraSinaga7
 
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21
maryaxfate
 
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
taloinferawati1
 
Hitung pph21
Hitung pph21Hitung pph21
Hitung pph21
sriphia
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Baru
nekzho
 
materi pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
materi pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmateri pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
materi pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
ssuser68b127
 

Ähnlich wie PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012 (20)

4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
 
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptxcontoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
 
Masalah pengupahan di indonesia
Masalah pengupahan di indonesiaMasalah pengupahan di indonesia
Masalah pengupahan di indonesia
 
pencatatan transaksi perpajakan
pencatatan transaksi perpajakanpencatatan transaksi perpajakan
pencatatan transaksi perpajakan
 
SLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptx
SLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptxSLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptx
SLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptx
 
Materi uts pajak
Materi uts pajakMateri uts pajak
Materi uts pajak
 
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting TaxPengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
 
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadiPajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
 
PPT SP3 PPh 21 Pegawai Tetap.pdf
PPT SP3 PPh 21 Pegawai Tetap.pdfPPT SP3 PPh 21 Pegawai Tetap.pdf
PPT SP3 PPh 21 Pegawai Tetap.pdf
 
P ph pasal 21
P ph pasal 21P ph pasal 21
P ph pasal 21
 
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
 
Hitung pph21
Hitung pph21Hitung pph21
Hitung pph21
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Baru
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21
 
5_materi_pajak_pgds.pptx
5_materi_pajak_pgds.pptx5_materi_pajak_pgds.pptx
5_materi_pajak_pgds.pptx
 
materi pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
materi pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmateri pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
materi pajak kwrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 

Kürzlich hochgeladen (9)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 

PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

  • 1.
  • 3. Pemberi Kerja • OP dan Badan • Cabang, perwakilan atau unit Bendahara atau pemegang kas Pemerintah Dana Pensiun, Badan penyelenggara Jamsos tenaga kerja, & badan yang membayar uang pensiun scr berkala termasuk THT, JHT OP dan Badan yang membayar: • Honorarium, komisi, fee atas jasa OP DN • Honorarium, komisi, fee atas jasa OP LN • Honorarium, komisi, fee kpd peserta pendidikan & pelatihan, magang Penyelenggara Kegiatan
  • 4. Peserta Kegiatan Lomba Pendidikan & Pelatihan Kegiatan lainnya Mantan Pegawai Anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang tidak merangkap pegawai tetap di perusahaan yang sama Bukan Pegawai Tenaga Ahli Olahragawan Agen Iklan Pemberi Jasa Penerima uang pesangon, pensiun/uang manfaat, THT, JHT Pegawai Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
  • 5. Gaji • Teratur • Tidak Teratur Upah • Harian • Mingguan • Satuan • Borongan • Bulanan Uang Pesangon, pensiun, THT, JHT Natura/kenikm atan: • WP PPh Final • WP Norma Penghitungan Khusus Hadiah/Pengha rgaan Honorarium, Komisi, Fee Tantiem Gratifikasi, Bonus Tunjangan lainnya Tunjangan Pajak, dll Pembayaran lain dalam nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan orang pribadi
  • 6. • Sampai dengan Rp 50.000.0005% • Di atas Rp 50.000.000 s.d. Rp 250.000.00015% • Di atas Rp 250.000.000 s.d. Rp 500.000.00025% • Di atas Rp 500.000.000 30% Pasal 17 ayat (1) huruf a UU No. 36 Tahun 2008
  • 8. Untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak bersifat final Besarnya tarif pajak PPh pasal 21 yang diterapkan terhadap WP yang tidak memiliki NPWP menjadi lebih tinggi 20% dari tarif yang ditetapkan terhadap WP yang mempunyai NPWP 120% dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong
  • 10. 1.1. Pegawai Tetap Teratur 1.2. Pegawai Tetap Tidak Teratur 1.3. Yang menerima kenaikan gaji berlaku surut (rapel)
  • 11. Jumlah Penghasilan Bruto sebulan Gaji, segala jenis tunjangan, pembayaran teratur lainnya (uang lembur) Premi JKK, JKM, JPK, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, asuransi bea siswa yang dibayar pemberi kerja + • Biaya Jabatan (5% dr Ph bruto) • Iuran pensiun • Iuran JHT/THT Yang dibayar sendiri oleh pegawai Jumlah penghasilan neto sebulan
  • 12. Penghasilan neto setahun= Ph neto sebulan: • x12 • x banyaknya bulan mulai bekerja s.d. Desember PTKP Penghasilan Kena Pajak PPh 21 terutang setahun (Tarif Pasal 17 ayat (1)) PPh 21 terutang sebulan • :12 • Dibagi banyaknya bulan faktor pengali Tidak didasarkan Gaji Sebulan Gaji untuk masa seminggu dikalikan dengan 4 Gaji untuk masa sehari dikalikan dengan 26 PPh Pasal 21 atas penghasilan: • seminggu: PPh 21 sebulan dibagi 4 • Sehari: PPh 21 sebulan dibagi 26
  • 13. Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar iuran pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada bulan Juli 2013, Rino menerima pembayaran berupa gaji. PPh Pasal 21 yang dipotong pemberi kerja pada bulan Juli (???????) Diketahui:
  • 14. Gaji sebulan 3,000,000 Pengurangan : Biaya Jabatan : 150,000 100,000 5% X Rp 3.000.000,00 Iuran Pensiun Penghasilan neto sebulan 2,750,000 Penghasilan neto setahun/disetahunkan 33,000,00012 x Rp 2.750.000,00 PTKP setahun (K/-) - untuk WP sendiri 24,300,000 - tambahan WP kawin 2,025,000 Jumlah PTKP setahun 26,325,000 Penghasilan Kena Pajak setahun 6,675,000 Pajak Penghasilan 21 (Tarif Pasal 17 UU PPh) Setahun 5% x 6.675.000 333,750 PPh 21 sebulan (/12) 27,812.5
  • 15. (a). Dihitung PPh 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan + penghasilan tidak teratur (b). Dihitung PPh 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan Selisih penghitungan (a) – (b)
  • 16. Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar iuran pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada bulan Juli 2013, Rino menerima pembayaran berupa gaji ditambah bonus sebesar Rp 10.000.000,- . PPh Pasal 21 atas bonus(???????) Diketahui:
  • 17. Gaji setahun 36,000,000 3,000,000 x 12 Bonus 10,000,000 Jumlah Penghasilan bruto 41,000,000 Pengurangan : Biaya Jabatan 2,050,000 5% x 41,000,000 Iuran Pensiun 100,000 Penghasilan neto setahun/disetahunkan 38,850,000 PTKP setahun (K/-) - untuk WP sendiri 24,300,000 - tambahan WP kawin 2,025,000 Jumlah PTKP setahun 26,325,000 Penghasilan Kena Pajak setahun 12,525,000
  • 18. PPh 21 terutang setahun + bonus 626,250 5% x 12,525,000 PPh 21 atas Bonus 292,500 =PPh 21 terutang (setahun + bonus) – PPh 21 terutang setahun (penghitungan contoh penghitungan 1.2) = 626,250-333,750
  • 19. Dilanjutkan seperti Penghitungan 1.1 = Jumlah Penghasilan Bruto setiap bulan (+) gaji setiap bulan sebelum ada kenaikan Jumlah uang rapel dibagi banyaknya bulan perolehan rapel
  • 20. Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar iuran pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada bulan Juli 2013, Rino menerima kenaikan gaji, menjadi Rp 3.500.000 sebulan dan berlaku surut sejak 1 januari 2013. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut Rino menerima rapel sejumlah Rp 3.000.000,- (Januari s.d. Juni) PPh Pasal 21 atas uang rapel(???????) Diketahui:
  • 21. Gaji 3,500,000 Pengurangan: Biaya Jabatan 175,000 5% x 3,500,000 Iuran Pensiun 100,000 Penghasilan neto sebulan 3,225,000 Penghasilan neto setahun (x12) 38,700,000 PTKP setahun (K/-) - untuk WP sendiri 24,300,000 - tambahan WP kawin 2,025,000 Jumlah PTKP setahun 26,325,000 Penghasilan Kena Pajak setahun 12,375,000
  • 22. PPh 21 terutang setahun 618,750 5% x 12,375,000 PPh 21 sebulan 51,562.5 =618,750 : 12 PPh 21 Januari-Juni seharusnya 309,375 6 x 51,562,5 PPh 21 yang sudah dipotong Januari-Juni 166,875 6 x 27,812.5 (dari contoh penghitungan 1.1) PPh Pasal 21 untuk uang rapel 142,500
  • 23. PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun pertama pensiun PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan untuk tahun kedua dan selanjutnya
  • 24. Penghasilan bruto – biaya pensiun dikali banyaknya bulan sejak pegawai menerima pensiun s.d. bulan Desember Penghasilan neto setahun Penghasilan neto dalam tahun bersangkutan yang diterima sebelum pegawai pensiun s.d bulan desember PTKPPenghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 atas PKP(1) PPh Pasal 21 atas uang pensiun: PPh Pasal 21 atas PKP (1) – PPh Pasal 21yang terutang sebelum pegawai pensiun PPh 21 uang pensiun bulanan: PPh Pasal 21 atas uang pensiun (2) dibagi banyak bulan (a) (2) (a)
  • 25. Irawan, berstatus kawin dengan 1 orang anak yang masih menjadi tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Sejahtera dengan gaji sebulan sebesar Rp6.000.000,00. Irawan setiap bulan membayar iuran pensiun sebesar Rp250.000,00 ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Sejahtera terhitung mulai 1 Juli 2013, Hari Irawan akan memasuki masa pensiun. Selanjutnya, mulai bulan Juli 2013 Hari Irawan memperoleh uang pensiun dari Dana Pensiun sebesar Rp3.000.000,00 sebulan. Penghitungan PPh Pasal 21 terutang atas uang pensiun (??????)
  • 26. PPh Pasal 21 sebelum pensiun Gaji sebulan 6.000.000 Jumlah Penghasilan Bruto 6.000.000 Pengurang: Biaya Jabatan (300.000) 5% x 6.000.000 Iuran Pensiun (250.000) Penghasilan neto sebulan 5.450.000 Penghasilan neto setahun (6 bulan x 4.500.000) 32.700.000 PTKP (K/1) (28.350.000) WP sendiri 24.300.000 Status Kawin 2.025.000 Tanggungan (1) 2.025.000 PKP 4.350.000
  • 27. PPh 21 terutang 217.500 5% x 4.350.000 PPh 21 terutang sebulan 36.250 217.500 : 6
  • 28. PPh Pasal 21 sebelum pensiun Pensiun sebulan 3.000.000 Jumlah Penghasilan Bruto 3.000.000 Pengurang: Biaya Jabatan (150.000) 5% x 3.000.000 Penghasilan neto sebulan 2.850.000 Penghasilan neto Juli s.d Desember 17.100.000 Penghasilan neto sebelum Pensiun 32.700.000 Jumlah Penghasilan neto setahun 49.800.000 PTKP (K/1) (28.350.000) WP sendiri 24.300.000 Status Kawin 2.025.000 Tanggungan (1) 2.025.000
  • 29. PKP 21.450.000 PPh Pasal 21 terutang 1.072.500 5% x 21.450.000 PPh 21 yang telah dipotong sebelum pensiun 217.500 PPh Pasal 21 yang terutang pada Dana Pensiun (Juli s.d. Desember) 855.000 PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan 142.5000 855.000 : 6
  • 30. Dihitung penghasilan neto sebulan Penghasilan bruto – biaya pensiun Penghasilan neto setahun= Ph neto sebulan: • x12 • x banyaknya bulan mulai bekerja s.d. Desember PTKP Penghasilan Kena Pajak PPh 21 terutang setahun (Tarif Pasal 17 ayat (1)) PPh 21 terutang sebulan • :12 • Dibagi banyaknya bulan faktor pengali
  • 31. Dengan menggunakan soal seperti pada contoh penghitungan 2.1 PPh Pasal 21 yang dipotong mulai bulan Januari 2014 (???????) PPh Pasal 21 sebelum pensiun Pensiun sebulan 3.000.000 Jumlah Penghasilan Bruto 3.000.000 Pengurang: Biaya Jabatan (150.000) 5% x 3.000.000 Penghasilan neto sebulan 2.850.000 Jumlah Penghasilan neto setahun 34.200.000
  • 32. PTKP (K/1) (28.350.000) WP sendiri 24.300.000 Status Kawin 2.025.000 Tanggungan (1) 2.025.000 PKP 5.850.000 PPh Pasal 21 setahun 5% x 5.850.000 292.500 PPh Pasal 21 sebulan (:12) 24.375
  • 33. berkesinambungan • Memiliki NPWP • memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan pemotong PPh Pasal 21/26 • Tidak memperoleh penghasilan lainnya 50% x Ph Bruto (kumulatif) - PTKP sebulan 50% x Ph Bruto (kumulatif) Tidak berkesinambungan 50% x Ph Bruto Tarif Pasal 17 ayat 1 (a) Ya Tidak
  • 34. dr. Abdul Gopar, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yang melakukan praktik di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat dengan perjanjian bahwa atas setiap jasa dokter yang dibayarkan oleh pasien akan dipotong 20% oleh pihak rumah sakit sebagai bagian penghasilan rumah sakit dan sisanya sebesar 80% dari jasa dokter tersebut akan dibayarkan kepada dr. Abdul Gopar, Sp.JP pada setiap akhir bulan. Selain praktik di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat dr. Abdul Gopar, Sp.JP juga melakukan praktik sendiri di klinik pribadinya. dr. Abdul Gopar, Sp.JP telah memiliki NPWP dan pada tahun 2013, jasa dokter yang dibayarkan pasien dari praktik dr. Abdul Gopar, SP.JP di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat adalah sebagai berikut :
  • 35. Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien (Rupiah) Januari 45.000.000 Februari 49.000.000 Maret 47. 000.000 April 40. 000.000 Mei 44. 000.000 Juni 52. 000.000 Juli 40. 000.000 Agustus 35. 000.000 September 45. 000.000 Oktober 44. 000.000 November 43. 000.000 Desember 40. 000.000 Jumlah 524. 000.000
  • 36. Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien Dasar Pemotongan PPh Ps 21 Dasar Pemotongan PPh Ps 21 Kumulatif Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh PPh Ps 21 terutang (1) (2) (3)=50%x(2) (4) (5) (6)=(3)x(5) Jan 45.000.000 22.500.000 22.500.000 5% 1.125.000 Feb 49.000.000 24.500.000 47.000.000 5% 1.225.000 Mar 47. 000.000 3.000.000 20.500.000 50.000.000 70.500.000 5% 15% 150.000 3.075.000 Apr 40. 000.000 20.000.000 90.500.000 15% 3.000.000 Mei 44. 000.000 22.000.000 112.500.000 15% 3.300.000 Jun 52. 000.000 26.000.000 138.500.000 15% 3.900.000 Jul 40. 000.000 20.000.000 158.500.000 15% 3.000.000 Agt 35. 000.000 17.500.000 176.000.000 15% 2.625.000 Sep 45. 000.000 22.500.000 198.500.000 15% 3.375.000 Okt 44. 000.000 22.000.000 220.500.000 15% 3.300.000 Nov 43. 000.000 21.500.000 242.000.000 15% 3.225.000 Des 40. 000.000 8.000.000 12.000.000 250.000.000 262.000.000 15% 25% 1.200.000 3.000.000 Jumlah 524.000.000 262.000.000 35.500.000
  • 37. Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT Cahaya Kurnia dengan fee sebesar Rp5.000,000,00. Besarnya PPh Pasal 21 yang terutang (???????) 5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00 Dalam hal Nashrun Berlianto tidak memiliki NPWP maka besarnya PPh Pasal 21 yang terutang menjadi sebesar: 120% x 5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp150.000,00
  • 39. Upah/uang saku mingguan Dibagi banyaknya hari bekerja seminggu Upah satuan Dikali jumlah rata-rata satuan dalam sehari Upah borongan Dibagi jumlah hari untuk menyelesaikan kerja borongan Jumlah upah/uang saku harian
  • 40. Jumlah upah/uang saku harian ≤ 200.000 > 200.000 Tidak dipotong (-) 200.000 Dipotong 5% Upah kumulatif > Rp 2.025.000 s.d. Rp 7 jt Upah sehari – PTKP sehari Tarif PPh 21 = 5%
  • 41. Dibayarkan bulanan atau jumlah upah kumulatif satu bulan melebihi Rp 7.000.000 Dikali 12 (-) PTKP setahun PKP Tarif Pasal 17 PPh 21 setahun PPh Pasal 21 sebulan Dibagi 12
  • 42. Bagus Hermanto (menikah dengan satu tangungan) bekerja pada perusahaan Garmen dengan dasar upah harian yang dibayarkan secara bulanan. Dalam bulan Juli 2013 Bagus Hermanto hanya bekerja selama 20 hari dengan menerima upah sehari Rp160.000. maka PPh Pasal 21 adalah....
  • 43. Upah dalam satu bulan 3.200.000 20 hari x 160.000 38.400.000 Upah/penghasilan neto disetahunkan 12 x 3.200.000 5% x 3.000.000 PTKP (K/1) (28.350.000) WP sendiri 24.300.000 Status Kawin 2.025.000 Tanggungan (1) 2.025.000 PKP 10.050.000 PPh Pasal 21 terutang setahun 502.500 5% x 10.050.000 PPh Pasal 21 bulan Juli 41.875 502.500 : 12
  • 44. Dewan Pengawas atau Dewan Komisaris yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap Mantan Pegawai Peserta Program Pensiun yang masih berstatus Pegawai yang menarik Dana Pensiun Honorarium atau imbalan yang bersifat tdk teratur Jasa Produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang tdk teratur Kumulatif jumlah Penghasilan Bruto Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a
  • 45. Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT Media Primatama, yang bukan sebagai pegawai tetap. Dalam tahun 2013, yaitu bulan Desember 2013 menerima honorarium sebesar Rp 60.000.000,00 PPh Pasal 21 yang terutang (?????) 5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 15% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00 PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000,00 Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai lebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan memperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.
  • 46. Victoria Endah bekerja pada PT Fajar Wisesa. Pada tanggal 1 Januari 2013 telah berhenti bekerja pada PT Fajar Wisesa karena pensiun. Pada bulan Maret 2013 Victoria Endah menerima jasa produksi tahun 2012 dari PT Fajar Wisesa sebesar Rp55.000.000,00. PPh Pasal 21 yang terutang (???????) 5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 15% x Rp5.000.000,00 = Rp 750.000,00 PPh Pasal 21 yang harus dipotong = Rp 3.250.000,00 Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai lebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan memperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.
  • 47. Nicholas Sinulingga adalah pegawai PT Abadi Sejahtera menerima gaji Rp2.000.000,00 sebulan. PT Abadi Sejahtera mengikuti program pensiun untuk para pegawainya. PT Abadi Sejahtera membayar iuran dana pensiun untuk Nicholas Sinulingga sebesar Rp100.000,00 sebulan ke Dana Pensiun Abadi Sejahtera, yang merupakan dana pensiun yang dibentuk bagi pengelolaan uang pensiun pegawai PT Abadi Sejahtera yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Nicholas Sinulingga membayar iuran serupa ke dana pensiun yang sama sebesar Rp50.000,00 sebulan. Bulan April 2013 Nicholas Sinulingga memerlukan biaya untuk perbaikan rumahnya maka ia mengambil iuran dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar Rp20.000.000,00. Kemudian pada bulan Juni 2013 ia menarik lagi dana sebesar Rp15.000.000,00. Kemudian bulan Oktober 2013 untuk keperluan lainnya ia menarik lagi dana sebesar Rp25.000.000,00.
  • 48. PPh Pasal 21 yang terutang adalah: 5% x Rp20.000.000,00 = Rp1.000.000,00. 5% x Rp15.000.000,00 = Rp750.000,00 5% x Rp15.000.000,00 = Rp 750.000,00 15% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00 Rp2.250.000,00 atas penarikan dana sebesar Rp20.000.000,00 pada bulan April 2013 atas penarikan dana sebesar Rp15.000.000,00 pada bulan Juni 2013 atas penarikan dana sebesar Rp25.000.000,00 pada bulan Oktober 2013
  • 49. Penghasilan Bruto untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh dan tidak pecah Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh
  • 50. Sony Amaros adalah seorang atlet bulutangkis professional Indonesia yang bertempat tinggal di Jakarta. La menjuarai turnamen Indonesia Grand Prix Gold dan memperoleh hadiah sebesar Rp200.000.000,00. PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen Indonesia Grand Prix Gold (??????????) Jumlah hadiah Rp 200.000.000,- 5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 15% x Rp150.000.000,00 = Rp 22.500.000,00 Jadi jumlah PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah= Rp 25.000.000,00
  • 51. • Jumlah Penghasilan Bruto DPP • 20%Tarif Penghasilan Bruto Memperhatikan ketentuan P3B