4. Straight plates
• Semitubular plates
– Tulang radius – fibula
– cortex screw 4.5mm dan cancellous bone screw
• Narrow plates
– Ukuran 39 mm (2hole) – 263mm (16hole)
– Tulang tibia – ulna
– Dipakai dengan cortex screw 4.5mm
• Broad plates
– Ukuran 103mm (6hole) – 295mm (18hole)
– Tulang femur – pseudoarthrosis humerus
– Dipakai dengan cortex screw 4.5mm
5. Angled Blade Plates
• Condylar plate
– Fraktur intertrochanter dan distal femur
– Menggunakan cancellous bone screw
6.5mm
• Femoral neck plates
– Digunakan pada fraktur femoral neck
– Panjang bagian yang menyudut mulai
50mm -110 mm (4-12 hole)
6. Anatomical plates
• T Plate
– Dapat digunakan pada fraktur
phalang, tulang proksimal tibia
• L Buttress plate
– Digunakan pada fraktur distal
radius
• Ulna plate
– Digunakan pada fraktur proksimal
ulna dan distal radius
7. FUNCTION
COMPRESSION
• Plat dapat memberikan gaya kompresi secara
bersamaan pada fragmen fraktur yang
menghasilkan stabilitas absolut karena
pergerakan antar fragmen tulang yang
berhenti
8. NEUTRALIZATION
• Plat mentransmisikan kekuatan
atau gaya yang mendisrupsi
stabilitas antarfragmen
(physiological bending atau
rotasi) sehingga gaya
antarfragmen menjadi netral
9. BUTTRESSING
• Plat bekerja sebagai mana
ibu jari pada gambar
terserbut, menopang
fragmen fraktur sehingga
reduksi tepat
10. BRIDGING
• Pada fraktur kominutif, plat digunakan sebagai
jembatan zona multifragmen untuk
mengembalikan axial alignment dan rotational
alignment
11. SCREWS
• Cortical screws
– Digunakan untuk fiksasi tulang kortikal
– Ukuran diameter lebih besar, lebih kuat,
permukaan alur halus, jarak antar alur
pendek
• Cancellous screws
– Digunakan untuk fiksasi tulang
cancellous
– Permukaan alur kasar, jarak antar alur
lebih lebar
12. FUNCTION
• Kompresi antar fragment
• Untuk melekatkan implant pada permukaan
tulang melalui gaya kompresi
• Menghasilkan stabilitas angular
• Mengikat 2 fragmen pada correct position