SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
POSITIVISME DALAM
PENDIDIKAN
Oleh: Alvianica Nanda Utami
2225132129
Pendidikan Matematika – 3B
 Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami kondisi yang
memprihatinkan. Nilai-nilai moral dan budaya yang seharusnya
menjadi ciri khas anak bangsa negeri ini semakin terkikis dan
kian menghilang. Kini telah ramai terdengar remaja bertindak
anarkis di berbagai kota, meningkatnya pula penyalahgunaan
narkoba, dan berbagai macam kasus pergaulan bebas di
kalangan pelajar merupakan bukti bahwa pendidikan telah
gagal membentuk akhlak yang baik kepada anak didik.
 Pendidikan selama ini memang telah menciptakan penerus
bangsa yang mampu menguasai ilmu sains dan teknologi melalui
pendidikan formal yang diikutinya. Akan tetapi, pendidikan yang
ada dirasa tidak berhasil menanamkan nilai-nilai kebajikan atau
karakter yang baik.
 Oleh karena itu, dalam kurikulum 2013 kini, filsafat pendidikan
dirasa menjadi asas terbaik untuk mengadakan penilaian pendidikan
dalam arti menyeluruh. Penilaian pendidikan meliputi segala usaha
dan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dan institusi-institusi
pendidikan.
 Filsafat pendidikan dapat menjadi sandaran intelektual bagi para
pendidik untuk membela tindakan-tindakan mereka dalam bidang
pendidikan. Dalam hal ini juga sekaligus untuk membimbing pikiran
mereka di tengah kancah pertarungan filsafat umum yang mengusasi
dunia pendidikan. Filsafat pendidikan positivisme akan membantu
guru sebagai pendidik untuk pendalaman pikiran bagi penyusunan
kurikulum dan pembelajaran serta pendidikan siswanya di sekolah,
kemudian mengaitkannya dengan faktor-faktor spiritual, sosial,
ekonomi, budaya dan lain-lain, dalam berbagai bidang kehidupan
untuk menciptakan anak didik yang sempurna baik lahir maupun
batinnya.
Aliran Positivisme
 Dalam filsafat, positivisme berarti suatu aliran filsafat yang berpangkal
pada sesuatu yang pasti, faktual, nyata, dari apa yang diketahui dan
berdasarkan data empiris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
positivisme berarti aliran filsafat yang beranggapan bahwa
pengetahuan itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang
pasti. Sesuatu yang maya dan tidak jelas dikesampingkan, sehingga
aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak
mengenal adanya spekulasi.
 Pada dasarnya positivisme adalah sebuah filsafat yang meyakini bahwa
satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada
pengalaman aktualfisikal. Pengetahuan demikian hanya bisa
dihasilkan melalui penetapan teori-teori melalui metode saintifik yang
ketat, yang karenanya spekulasi metafisis dihindari.
Tokoh Aliran Positivisme
 Pendiri sekaligus tokoh terpenting aliran positivisme adalah
Auguste Comte (1798-1857)
 August Comte adalah tokoh aliran positivisme yang paling
terkenal. Kaum positivis percaya bahwa masyarakat merupakan
bagian dari alam dimana metode-metode penelitian empiris
dapat dipergunakan untuk menemukan hukum-hukum sosial
kemasyarakatan. Aliran ini tentunya mendapat pengaruh dari
kaum empiris dan mereka sangat optimis dengan kemajuan dari
revolusi Perancis.
Konsep Positivisme
Bagi Comte untuk menciptakan masyarakat yang adil, diperlukan
metode positif yang kepastiannya tidak dapat digugat. Metode
positif ini mempunyai 4 ciri, yaitu :
Metode ini diarahkan pada fakta-fakta.
Metode ini diarahkan pada perbaikan terus menerus dari syarat-
syarat hidup.
Metode ini berusaha ke arah kepastian.
Metode ini berusaha ke arah kecermatan.
Menurut Comte, perkembangan pemikiran manusia
berlangsung dalam 3 zaman, yaitu:
 Pada zaman teologis; manusia percaya bahwa dibelakang gejala-
gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi
dan gerak gejala-gejala tersebut.
 Zaman metafisis atau nama lainnya tahap transisi dari buah pikir
Comte karena tahapan ini menurut Comte hanya modifikasi dari
tahapan sebelumnya. Penekanannya pada tahap ini, yaitu
monoteisme yang dapat menerangkan gejala-gejala alam dengan
jawaban-jawaban yang spekulatif, bukan dari analisa empiris.
 Zaman positif, adalah tahapan yang terakhir dari pemikiran manusia
dan perkembangannya, pada tahap ini gejala alam diterangkan oleh
akal budi berdasarkan hukum-hukumnya yang dapat ditinjau, diuji
dan dibuktikan atas cara empiris.
Auguste Comte mengakhiri pemahamannya dengan
pandangan positivistik bahwa semua yang ada harus
empiris, realistik, dan ilmiah. Jika keluar dari persyaratan
itu, hal tersebut tidak dinamakan dengan eksistensi.
Manusia yang meyakini keberadaan yang tidak nyata
adalah manusia yang rasionalnya masih dijajah oleh
pemahaman mitologis atau metafisik. Sementara
pemahaman teologis bersifat spekulatif yang merupakan
masa pencarian kebenaran manusia. Manusia pada
akhirnya akan mengakui bahwa yang benar adalah yang
positif, faktual, dan realistis.
Pandangan dan penemuan ilmiah manusia mengenai alam jagat raya ini
telah mendorong lahirnya filsafat pendidikan berbasis positivisme.
Pendidikan diarahkan pada suatu tujuan yang realistic. Pengembangan
kurikulum ditekankan pada suatu proses penciptaan anak didik yang
rasional dan empiris. Masyarakat harus menyadari sepenuhnya bahwa
kehidupan tidak bergantung pada mitos dan berbagai legenda karena
semua itu akan membuat masyarakat bodoh. Kehidupan bergantung pada
kebutuhan yang nyata, pasti, dan rasional. Oleh karena itu masyarakat
harus melihat pengetahuan dengan memperdalam pendidikan yang
empiris dan realistik. Pendidikan harus berbasis pada penelitian dan
kebenaran yang pasti
Filsafat Positivisme terhadap Pendidikan
Indonesia
Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional yang bersumber dari nilai Pancasila
dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pasal 3, yang
merumuskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Melalui filsafat positivisme, pendidikan diarahkan kepada hal baik dalam
segi intelektual dan berbagai bidang kehidupan untuk menciptakan anak
didik yang sempurna baik lahir maupun batinnya. Peserta didik diasah
dalam kemampuannya melihat, menemukan fakta-fakta, menganalisis
sesuatu, serta mentransfer ilmu kepada lingkungannya. sehingga diharapkan
dapat terbentuknya anak bangsa yang kreatif, berkarakter, serta mampu
berkontribusi dalam pembangunan bangsa agar lebih baik dan mampu
bersaing dengan negara asing.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
dodikdomek
 
Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)
Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)
Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)
Bas Bas
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
KaRen GiNting
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
Aisyah Turidho
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Ria Widia
 

Was ist angesagt? (20)

Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)
Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)
Konsep dasar ips sd (keterampilan dasar ilmu sosial sd)
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxPpt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 

Andere mochten auch (11)

Post Positivisme
Post PositivismePost Positivisme
Post Positivisme
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
 
Positivism
PositivismPositivism
Positivism
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Economics positive and normative sciences
Economics positive and normative sciencesEconomics positive and normative sciences
Economics positive and normative sciences
 

Ähnlich wie Positivisme dalam Pendidikan

PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
FirmanRengel
 
M. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hiM. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hi
Darman II
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Dewi Atin Surya
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
riswanda-pg
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
RohmiArdiansah
 

Ähnlich wie Positivisme dalam Pendidikan (20)

Neopositivisme
NeopositivismeNeopositivisme
Neopositivisme
 
Ppt neopositivisme
Ppt neopositivismePpt neopositivisme
Ppt neopositivisme
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Powerpoint filsafat
Powerpoint filsafatPowerpoint filsafat
Powerpoint filsafat
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
 
M. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hiM. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hi
 
Nunung evilia
Nunung eviliaNunung evilia
Nunung evilia
 
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
 
Landasan filosofik pendidikan
Landasan filosofik pendidikanLandasan filosofik pendidikan
Landasan filosofik pendidikan
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
 
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratCabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikan
 
Propektifnn
PropektifnnPropektifnn
Propektifnn
 
landasan pendidikan.pptx
landasan pendidikan.pptxlandasan pendidikan.pptx
landasan pendidikan.pptx
 
Bab i pkn di pt
Bab i pkn di ptBab i pkn di pt
Bab i pkn di pt
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Positivisme dalam Pendidikan

  • 1. POSITIVISME DALAM PENDIDIKAN Oleh: Alvianica Nanda Utami 2225132129 Pendidikan Matematika – 3B
  • 2.  Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami kondisi yang memprihatinkan. Nilai-nilai moral dan budaya yang seharusnya menjadi ciri khas anak bangsa negeri ini semakin terkikis dan kian menghilang. Kini telah ramai terdengar remaja bertindak anarkis di berbagai kota, meningkatnya pula penyalahgunaan narkoba, dan berbagai macam kasus pergaulan bebas di kalangan pelajar merupakan bukti bahwa pendidikan telah gagal membentuk akhlak yang baik kepada anak didik.  Pendidikan selama ini memang telah menciptakan penerus bangsa yang mampu menguasai ilmu sains dan teknologi melalui pendidikan formal yang diikutinya. Akan tetapi, pendidikan yang ada dirasa tidak berhasil menanamkan nilai-nilai kebajikan atau karakter yang baik.
  • 3.  Oleh karena itu, dalam kurikulum 2013 kini, filsafat pendidikan dirasa menjadi asas terbaik untuk mengadakan penilaian pendidikan dalam arti menyeluruh. Penilaian pendidikan meliputi segala usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dan institusi-institusi pendidikan.  Filsafat pendidikan dapat menjadi sandaran intelektual bagi para pendidik untuk membela tindakan-tindakan mereka dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini juga sekaligus untuk membimbing pikiran mereka di tengah kancah pertarungan filsafat umum yang mengusasi dunia pendidikan. Filsafat pendidikan positivisme akan membantu guru sebagai pendidik untuk pendalaman pikiran bagi penyusunan kurikulum dan pembelajaran serta pendidikan siswanya di sekolah, kemudian mengaitkannya dengan faktor-faktor spiritual, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain, dalam berbagai bidang kehidupan untuk menciptakan anak didik yang sempurna baik lahir maupun batinnya.
  • 4. Aliran Positivisme  Dalam filsafat, positivisme berarti suatu aliran filsafat yang berpangkal pada sesuatu yang pasti, faktual, nyata, dari apa yang diketahui dan berdasarkan data empiris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, positivisme berarti aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Sesuatu yang maya dan tidak jelas dikesampingkan, sehingga aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak mengenal adanya spekulasi.  Pada dasarnya positivisme adalah sebuah filsafat yang meyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada pengalaman aktualfisikal. Pengetahuan demikian hanya bisa dihasilkan melalui penetapan teori-teori melalui metode saintifik yang ketat, yang karenanya spekulasi metafisis dihindari.
  • 5. Tokoh Aliran Positivisme  Pendiri sekaligus tokoh terpenting aliran positivisme adalah Auguste Comte (1798-1857)  August Comte adalah tokoh aliran positivisme yang paling terkenal. Kaum positivis percaya bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dimana metode-metode penelitian empiris dapat dipergunakan untuk menemukan hukum-hukum sosial kemasyarakatan. Aliran ini tentunya mendapat pengaruh dari kaum empiris dan mereka sangat optimis dengan kemajuan dari revolusi Perancis.
  • 6. Konsep Positivisme Bagi Comte untuk menciptakan masyarakat yang adil, diperlukan metode positif yang kepastiannya tidak dapat digugat. Metode positif ini mempunyai 4 ciri, yaitu : Metode ini diarahkan pada fakta-fakta. Metode ini diarahkan pada perbaikan terus menerus dari syarat- syarat hidup. Metode ini berusaha ke arah kepastian. Metode ini berusaha ke arah kecermatan.
  • 7. Menurut Comte, perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam 3 zaman, yaitu:  Pada zaman teologis; manusia percaya bahwa dibelakang gejala- gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut.  Zaman metafisis atau nama lainnya tahap transisi dari buah pikir Comte karena tahapan ini menurut Comte hanya modifikasi dari tahapan sebelumnya. Penekanannya pada tahap ini, yaitu monoteisme yang dapat menerangkan gejala-gejala alam dengan jawaban-jawaban yang spekulatif, bukan dari analisa empiris.  Zaman positif, adalah tahapan yang terakhir dari pemikiran manusia dan perkembangannya, pada tahap ini gejala alam diterangkan oleh akal budi berdasarkan hukum-hukumnya yang dapat ditinjau, diuji dan dibuktikan atas cara empiris.
  • 8. Auguste Comte mengakhiri pemahamannya dengan pandangan positivistik bahwa semua yang ada harus empiris, realistik, dan ilmiah. Jika keluar dari persyaratan itu, hal tersebut tidak dinamakan dengan eksistensi. Manusia yang meyakini keberadaan yang tidak nyata adalah manusia yang rasionalnya masih dijajah oleh pemahaman mitologis atau metafisik. Sementara pemahaman teologis bersifat spekulatif yang merupakan masa pencarian kebenaran manusia. Manusia pada akhirnya akan mengakui bahwa yang benar adalah yang positif, faktual, dan realistis.
  • 9. Pandangan dan penemuan ilmiah manusia mengenai alam jagat raya ini telah mendorong lahirnya filsafat pendidikan berbasis positivisme. Pendidikan diarahkan pada suatu tujuan yang realistic. Pengembangan kurikulum ditekankan pada suatu proses penciptaan anak didik yang rasional dan empiris. Masyarakat harus menyadari sepenuhnya bahwa kehidupan tidak bergantung pada mitos dan berbagai legenda karena semua itu akan membuat masyarakat bodoh. Kehidupan bergantung pada kebutuhan yang nyata, pasti, dan rasional. Oleh karena itu masyarakat harus melihat pengetahuan dengan memperdalam pendidikan yang empiris dan realistik. Pendidikan harus berbasis pada penelitian dan kebenaran yang pasti
  • 10. Filsafat Positivisme terhadap Pendidikan Indonesia Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional yang bersumber dari nilai Pancasila dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pasal 3, yang merumuskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Melalui filsafat positivisme, pendidikan diarahkan kepada hal baik dalam segi intelektual dan berbagai bidang kehidupan untuk menciptakan anak didik yang sempurna baik lahir maupun batinnya. Peserta didik diasah dalam kemampuannya melihat, menemukan fakta-fakta, menganalisis sesuatu, serta mentransfer ilmu kepada lingkungannya. sehingga diharapkan dapat terbentuknya anak bangsa yang kreatif, berkarakter, serta mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa agar lebih baik dan mampu bersaing dengan negara asing.