SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
PELAYANAN JAMKESMAS
TUJUAN UMUM


 Meningkatnya akses, pemerataan dan
 mutu pelayanan kesehatan bagi
 masyarakat peserta Program
 Jamkesmas di Puskesmas dan
 jaringannya
TUJUAN KHUSUS
1.Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar oleh
  Puskesmas dan jaringannya termasuk Poskesdes bagi
  peserta program Jamkesmas.

2. Terselenggaranya Proses pelayanan rujukan ke PPK
   Rujukan.

3. Terkendalinya mekanisme pembiayaan dalam
   penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas
   dan Jaringannya.

4. Terselenggaranya manajemen pengelolaan Program
   Jamkesmas
   Puskesmas.

5. Terselenggaranya Pembinaan program Jamkesmas di
   setiap jenjang administrasi.
PESERTA JAMKESMAS
 Seluruh peserta Jamkesmas yang memiliki
  kartu Jamkesmas atau yang sudah tercatat di
  database yang berjumlah 76,4 juta jiwa
  termasuk didalamnya sasaran khusus
  dengan proyeksi
 Peserta Keluarga Harapan (PKH) yang
  memiliki kartu PKH tetapi belum termasuk
  peserta Jamkesmas/tidak memiliki kartu
  Jamkesmas.
 Gelandangan, pengemis, anak terlantar yang
  direkomendasi Dinas Sosial/ institusi sejenis
  di daerah sehingga tidak perlu menunjukan
  kartu Jamkesmas.
PEMBERI PELAYANAN
   Seluruh Puskesmas dan Jaringannya
    (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
    Keliling).

   Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes).

   Bidan dan dokter praktek swasta untuk
    pelayanan pertolongan persalinan.
1. PELAYANAN RAWAT JALAN TINGKAT
PRIMER
1.    Pemeriksaan kesehatan dan konsultasi kesehatan.
2.    Pelayanan Pengobatan umum.
3.    Pelayanan Gigi termasuk cabut dan tambal.
4.    Penanganan gawat darurat.
5.    Pelayanan gizi kurang/ Buruk.
6.    Tindakan Medis / operasi kecil.
7.    Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (pemeriksaan ibu hamil, ibu
      nifas dan
8.    neonatus, bayi, anak balita).
9.    Pelayanan Imunisasi wajib bagi bayi dan ibu hamil.
10.   Pelayanan kesehatan melalui Kunjungan rumah.
11.   Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi disediakan
      BKKBN).
           termasuk penanganan efek samping dan komplikasi.
1.    Pelayanan Laboratorium dan penunjang diagnostik lainnya.
2.    Pemberian obat.
3.    Rujukan.
TEMPAT PELAYANAN
   Puskesmas perawatan.
   Puskesmas NON RAWATAN
   Puskesmas Keliling.
   Puskesmas Pembantu.
   Pos Kesehatan Desa.
   Pos UKBM (Posyandu, Pos UKK, Pos
    Obat Desa dan lainnya).
   Atau sarana lainnya yang tersedia di
    wilayah tersebut termasuk rumah
   penduduk.
Dalam upaya meningkatkan akses
 dan Pemerataan pelayanan bagi
 peserta Jamkesmas diharapkan
   Puskesmas dan jaringannya
   melakukan kegiatan proaktif
  mendekatkan kepada sasaran
   melalui kegiatan Puskesmas
    keliling secara periodik dan
         berkesinambungan.
2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Tingkat Primer

a. Penanganan Gawat Darurat.
b. Perawatan pasien rawat inap termasuk
   perawatan gizi buruk dan gizi kurang.
c. Perawatan Persalinan.
d. Perawatan satu hari (one day care).
e. Tindakan medis yang diperlukan.
f. Pemberian obat.
g. Pemeriksaan Laboratorium dan
   penunjang medis lainnya.
h. Rujukan.
3. Pelayanan Pertolongan
Persalinan
   a. Observasi Proses Persalinan.
   b. Pertolongan persalinan normal.
   c. Pertolongan persalinan pervaginam
    dengan penyulit (Puskesmas dengan
   fasilitas PONED).
   d. Pelayanan gawat darurat persalinan.
   e. Perawatan Nifas (Ibu dan neonatus).
   f. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
    diagnostik lain.
   g. Pemberian obat.
   h. Akomodasi dan makan pasien.
   i. Rujukan.
Bayi baru lahir dari peserta Jamkesmas
     secara otomatis menjadi peserta
   Jamkesmas, apabila bayi baru lahir
   memerlukan pertolongan lanjutan di
  PPK rujukan dapat dilakukan rujukan
 dari Puskesmas dan Jaringannya tanpa
          harus diterbitkan kartu
Jamkesmas baru, cukup kartu dari pihak
  orang tua dan keterangan rujukan dari
               Puskesmas.
4. Pelayanan Spesialistik

    Pada dasarnya Program Jamkesmas di
    Puskesmas dan Jaringannya termasuk
    Poskesdes adalah pelayanan kesehatan
    perorangan Primer tetapi dalam rangka
    peningkatan akses pelayanan kesehatan
    perorangan sekunder apabila Puskesmas
    memiliki fasilitas pelayanan spesialistik

     pelayanan dokter spesialis yang bersifat
  tetap
        (rawat jalan)
     pelayanan penunjang spesialistik
  (laboratorium,
      Radiologi, dll)
5. Pelayanan Rujukan

    Poskesdes, Pustu ke Puskesmas/
     Puskesmas perawatan, antar Puskesmas

    Puskesmas ke PPK rujukan (RS,
     BBKPM,BKPM,BKMM,BKIM) atau sarana
     penunjang medis lainnya
Jenis pelayanan kesehatan yang
dibatasi
   Pelayanan yang bersifat spesialistik di
    Puskesmas hanya untuk rawat jalan
    sedangkan perlu dibatasi berbagai
    tindakan operatif, rawat inap oleh
    dokter spesialis dengan pertimbangan
    ketersediaan sarana, prasarana,
      kompetensi, dan ketersediaan dana.
Jenis pelayanan kesehatan tidak
dijamin
   Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan.
   Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk
    kosmetika.
   General check up.
   Prothesis gigi tiruan.
   Pengobatan alternatif (antara lain akupunktur,
    pengobatan tradisional) dan pengobatan lain yang
    belum terbukti secara ilmiah.
   Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan
    dalam upaya
     mendapat keturunan, termasuk bayi tabung dan
    pengobatan
     impotensi.
   Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat
    bencana alam.
   Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan
    bakti sosial.
Upaya Kesehatan Masyarakat Primeir
 Bersifat Pencegahan Sekunder
1. Diagnosis awal/dini

   a. Surveilans penyakit menular dan tidak
    menular.
   b. Surveilans gizi pada Balita , ibu hamil.
   c. Surveilans kesehatan ibu dan anak
    (contoh PWS ibu hamil,PWS Imunisasi,
   PWS Gizi).
   d. Deteksi dini penyakit (contoh
    pengumpulan dan pemeriksaan sputum,
   pengambilan darah malaria).

2. Tindakan yang tepat
 Penyemprotan /fogging lalat , nyamuk,
  kecoa.
 Abatesasi , pemebrantasan sarang
  nyamuk.
 Tindakan Kaporitisasi sumber air
  bersih.
 Pemantauan Ibu hamil risiko tinggi.
 Sweeping KIA. Imunisasi, Gizi
  kurang/Buruk.
 Distribusi makanan tambahan pada
  gizi kurang/buruk.
Untuk pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan sekunder
   ke
luar gedung dari dana Jamkesmas untuk mendukung biaya
operasional yang terdiri uang transport, akomodasi termasuk jasa
pelayanan bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan
,sedangkan sarana, dan prasarana termasuk kebutuhan obat,
logistik dibebankan dari kegiatan program.


Pelayanan kesehatan pada Program Jamkesmas yang diberikan
oleh Puskesmas dan Jaringannya termasuk Poskesdes mengacu
pada standar, pedoman, Juknis, SOP program yang berlaku di
Puskesmas tanpa membedakan peserta Jamkesmas dan Non
Jamkesmas.
Pelayanan jamkesmas

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
tristyanto
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
om_wiez
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
Muh Saleh
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Sariana Csg
 
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanPp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Ulfah Hanum
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Muhammad Muqouwis. AT
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
 
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 21000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
PPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan RemajaPPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan Remaja
 
33121043 makalah-pembiayaan-rs
33121043 makalah-pembiayaan-rs33121043 makalah-pembiayaan-rs
33121043 makalah-pembiayaan-rs
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanPp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 

Ähnlich wie Pelayanan jamkesmas

PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
ZiaUlfa
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 

Ähnlich wie Pelayanan jamkesmas (20)

MTBS dan Sistem Rujukan.ppt
MTBS dan Sistem Rujukan.pptMTBS dan Sistem Rujukan.ppt
MTBS dan Sistem Rujukan.ppt
 
Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2
 
SISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptxSISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptx
 
Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)
 
alur rujukan.pptx
alur rujukan.pptxalur rujukan.pptx
alur rujukan.pptx
 
Laporan magang avisena multi kampus muna
Laporan magang avisena multi kampus munaLaporan magang avisena multi kampus muna
Laporan magang avisena multi kampus muna
 
Puskesmas pku
Puskesmas pkuPuskesmas pku
Puskesmas pku
 
Puskesmas
PuskesmasPuskesmas
Puskesmas
 
pedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdfpedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdf
 
Juknis ILP di Puskesmas terbaru tahun 2024
Juknis ILP di Puskesmas terbaru tahun 2024Juknis ILP di Puskesmas terbaru tahun 2024
Juknis ILP di Puskesmas terbaru tahun 2024
 
Implementasi Manajemen Puskesmas.pptx
Implementasi Manajemen Puskesmas.pptxImplementasi Manajemen Puskesmas.pptx
Implementasi Manajemen Puskesmas.pptx
 
Konsep puskesmas
Konsep puskesmasKonsep puskesmas
Konsep puskesmas
 
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
FKTP LINSEK.pptx
FKTP LINSEK.pptxFKTP LINSEK.pptx
FKTP LINSEK.pptx
 
Posyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & LansiaPosyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & Lansia
 
EP. 5.1.4.1.docx
EP. 5.1.4.1.docxEP. 5.1.4.1.docx
EP. 5.1.4.1.docx
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
 

Mehr von Joni Iswanto

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
Joni Iswanto
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
Joni Iswanto
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Joni Iswanto
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Joni Iswanto
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
Joni Iswanto
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Joni Iswanto
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
Joni Iswanto
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Joni Iswanto
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
Joni Iswanto
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
Joni Iswanto
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
Joni Iswanto
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
Joni Iswanto
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
Joni Iswanto
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
Joni Iswanto
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
Joni Iswanto
 

Mehr von Joni Iswanto (20)

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 

Pelayanan jamkesmas

  • 2. TUJUAN UMUM Meningkatnya akses, pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat peserta Program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya
  • 3. TUJUAN KHUSUS 1.Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar oleh Puskesmas dan jaringannya termasuk Poskesdes bagi peserta program Jamkesmas. 2. Terselenggaranya Proses pelayanan rujukan ke PPK Rujukan. 3. Terkendalinya mekanisme pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya. 4. Terselenggaranya manajemen pengelolaan Program Jamkesmas Puskesmas. 5. Terselenggaranya Pembinaan program Jamkesmas di setiap jenjang administrasi.
  • 4. PESERTA JAMKESMAS  Seluruh peserta Jamkesmas yang memiliki kartu Jamkesmas atau yang sudah tercatat di database yang berjumlah 76,4 juta jiwa termasuk didalamnya sasaran khusus dengan proyeksi  Peserta Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki kartu PKH tetapi belum termasuk peserta Jamkesmas/tidak memiliki kartu Jamkesmas.  Gelandangan, pengemis, anak terlantar yang direkomendasi Dinas Sosial/ institusi sejenis di daerah sehingga tidak perlu menunjukan kartu Jamkesmas.
  • 5. PEMBERI PELAYANAN  Seluruh Puskesmas dan Jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling).  Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes).  Bidan dan dokter praktek swasta untuk pelayanan pertolongan persalinan.
  • 6. 1. PELAYANAN RAWAT JALAN TINGKAT PRIMER 1. Pemeriksaan kesehatan dan konsultasi kesehatan. 2. Pelayanan Pengobatan umum. 3. Pelayanan Gigi termasuk cabut dan tambal. 4. Penanganan gawat darurat. 5. Pelayanan gizi kurang/ Buruk. 6. Tindakan Medis / operasi kecil. 7. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (pemeriksaan ibu hamil, ibu nifas dan 8. neonatus, bayi, anak balita). 9. Pelayanan Imunisasi wajib bagi bayi dan ibu hamil. 10. Pelayanan kesehatan melalui Kunjungan rumah. 11. Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi disediakan BKKBN). termasuk penanganan efek samping dan komplikasi. 1. Pelayanan Laboratorium dan penunjang diagnostik lainnya. 2. Pemberian obat. 3. Rujukan.
  • 7. TEMPAT PELAYANAN  Puskesmas perawatan.  Puskesmas NON RAWATAN  Puskesmas Keliling.  Puskesmas Pembantu.  Pos Kesehatan Desa.  Pos UKBM (Posyandu, Pos UKK, Pos Obat Desa dan lainnya).  Atau sarana lainnya yang tersedia di wilayah tersebut termasuk rumah  penduduk.
  • 8. Dalam upaya meningkatkan akses dan Pemerataan pelayanan bagi peserta Jamkesmas diharapkan Puskesmas dan jaringannya melakukan kegiatan proaktif mendekatkan kepada sasaran melalui kegiatan Puskesmas keliling secara periodik dan berkesinambungan.
  • 9. 2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Primer a. Penanganan Gawat Darurat. b. Perawatan pasien rawat inap termasuk perawatan gizi buruk dan gizi kurang. c. Perawatan Persalinan. d. Perawatan satu hari (one day care). e. Tindakan medis yang diperlukan. f. Pemberian obat. g. Pemeriksaan Laboratorium dan penunjang medis lainnya. h. Rujukan.
  • 10. 3. Pelayanan Pertolongan Persalinan  a. Observasi Proses Persalinan.  b. Pertolongan persalinan normal.  c. Pertolongan persalinan pervaginam dengan penyulit (Puskesmas dengan  fasilitas PONED).  d. Pelayanan gawat darurat persalinan.  e. Perawatan Nifas (Ibu dan neonatus).  f. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang diagnostik lain.  g. Pemberian obat.  h. Akomodasi dan makan pasien.  i. Rujukan.
  • 11. Bayi baru lahir dari peserta Jamkesmas secara otomatis menjadi peserta Jamkesmas, apabila bayi baru lahir memerlukan pertolongan lanjutan di PPK rujukan dapat dilakukan rujukan dari Puskesmas dan Jaringannya tanpa harus diterbitkan kartu Jamkesmas baru, cukup kartu dari pihak orang tua dan keterangan rujukan dari Puskesmas.
  • 12. 4. Pelayanan Spesialistik Pada dasarnya Program Jamkesmas di Puskesmas dan Jaringannya termasuk Poskesdes adalah pelayanan kesehatan perorangan Primer tetapi dalam rangka peningkatan akses pelayanan kesehatan perorangan sekunder apabila Puskesmas memiliki fasilitas pelayanan spesialistik  pelayanan dokter spesialis yang bersifat tetap (rawat jalan)  pelayanan penunjang spesialistik (laboratorium, Radiologi, dll)
  • 13. 5. Pelayanan Rujukan  Poskesdes, Pustu ke Puskesmas/ Puskesmas perawatan, antar Puskesmas  Puskesmas ke PPK rujukan (RS, BBKPM,BKPM,BKMM,BKIM) atau sarana penunjang medis lainnya
  • 14. Jenis pelayanan kesehatan yang dibatasi  Pelayanan yang bersifat spesialistik di Puskesmas hanya untuk rawat jalan sedangkan perlu dibatasi berbagai tindakan operatif, rawat inap oleh dokter spesialis dengan pertimbangan ketersediaan sarana, prasarana, kompetensi, dan ketersediaan dana.
  • 15. Jenis pelayanan kesehatan tidak dijamin  Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan.  Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika.  General check up.  Prothesis gigi tiruan.  Pengobatan alternatif (antara lain akupunktur, pengobatan tradisional) dan pengobatan lain yang belum terbukti secara ilmiah.  Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapat keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi.  Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam.  Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial.
  • 16. Upaya Kesehatan Masyarakat Primeir Bersifat Pencegahan Sekunder
  • 17. 1. Diagnosis awal/dini  a. Surveilans penyakit menular dan tidak menular.  b. Surveilans gizi pada Balita , ibu hamil.  c. Surveilans kesehatan ibu dan anak (contoh PWS ibu hamil,PWS Imunisasi,  PWS Gizi).  d. Deteksi dini penyakit (contoh pengumpulan dan pemeriksaan sputum,  pengambilan darah malaria). 
  • 18. 2. Tindakan yang tepat  Penyemprotan /fogging lalat , nyamuk, kecoa.  Abatesasi , pemebrantasan sarang nyamuk.  Tindakan Kaporitisasi sumber air bersih.  Pemantauan Ibu hamil risiko tinggi.  Sweeping KIA. Imunisasi, Gizi kurang/Buruk.  Distribusi makanan tambahan pada gizi kurang/buruk.
  • 19. Untuk pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan sekunder ke luar gedung dari dana Jamkesmas untuk mendukung biaya operasional yang terdiri uang transport, akomodasi termasuk jasa pelayanan bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan ,sedangkan sarana, dan prasarana termasuk kebutuhan obat, logistik dibebankan dari kegiatan program. Pelayanan kesehatan pada Program Jamkesmas yang diberikan oleh Puskesmas dan Jaringannya termasuk Poskesdes mengacu pada standar, pedoman, Juknis, SOP program yang berlaku di Puskesmas tanpa membedakan peserta Jamkesmas dan Non Jamkesmas.