Dokumen ini membahas strategi dakwah di masyarakat, termasuk perencanaan dakwah, model-model pengembangan dakwah, identifikasi sasaran dakwah, pelaksanaan dakwah melalui berbagai metode dan media, serta evaluasi keberhasilan dakwah.
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
STRATEGI DAKWAH
1. STRATEGI DAKWAH DI MASYARAKAT
Kelompok 7:
1. Marlin Dwinastiti (10004402)
2. Vinita Ajeng S. (10004405)
3. Wiwit Utami (10004407)
4. Tofan Rezario (10004408)
5. M. Farid Sidqi (10004412)
6. Chandra Dedy J. (10004414)
2. • Perencanaan (planning) pada hakikatnya merupakan strategi untuk
mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
satu arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.
• Strategi dakwah harus mampu menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti bahwa
pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada
situasi dan kondisi.
Perencanaan
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
dakwah:
1. Mengetahui peta sosiologis medan dakwah.
2. Mengetahui karakteristik masyarakat sasaran dakwah.
3. Mengetahui gambaran umum profil Da’i yang tersedia.
4. Menentukan materi yang akan disampaikan.
4. Model-model pengembangan dakwah dapat
diklasifikasikan ke dalam empat model sebagai
berikut:
1. Model dakwah yang berorientasi pada substansi
atau isi ajaran Islam yang biasa disampaikan dalam
bentuk dakwah berseri.
2. Model dakwah yang berorientasi pada latar waktu dan
ruang yang mengikuti hari-hari besar yang disebut
dengan dakwah momentum.
5. Model-model pengembangan dakwah dapat
diklasifikasikan ke dalam empat model sebagai
berikut:
3. Model dakwah insidental. Model ini disiapkan untuk
khutbah, ceramah, taushiyah, atau siraman rohani Islam
yang biasa diselenggarakan pada peristiwa-peristiwa
insidental.
4. Model dakwah independen. Model dakwah ini bersifat
netral karena tidak dipengaruhi apapun termasuk bebas
dari kondisi ruang dan situasi waktu.
6. Identifikasi Masalah
Tipe-tipe mengetahui tipe-tipe masyarakat yang akan menjadi
sasaran dakwahnya:
1. Masyarakat fungsional, yakni masyarakat yang sekadar
menjalankan fungsinya dalam aspek kehidupan yang
dibutuhkan.
2. Masyarakat teknologis, yakni kegiatan masyarakat
dikerjakan menurut tekniknya yang sudah baku (standar),
dominannya pertimbangan efisiensi dan produktivitas dan
berciri materialistik.
3. Masyarakat saintifik, yakni masyarakat yang diwarnai oleh
penghargaan yang didasarkan pada nilai rasional, objektif,
dan empirik.
7. Identifikasi Masalah
4. Masyarakat terbuka, yakni masyarakat yang sepenuhnya
berjalan dan diatur oleh sistem terbuka, kehidupan sosial
dan dinamikanya juga diatur oleh sistem.
5. Masyarakat serba nilai, yakni masyarakat yang
perkembangannya cenderung menganut nilai-nilai budaya
bebas, seperti sekularisme, materialisme, pragmatisme,
hedonisme, dan sebagainya.
8. Proses/Pelaksanaan Dakwah
Dakwah dapat dilakukan dengan metode dan teknik
dakwah serta media dakwah sebagai berikut:
1. Metode dan Teknik Dakwah
– Metode Ceramah
– Metode Diskusi
– Metode Konseling
– Metode Karya Tulis
– Metode Pemberdayaan Masyarakat
– Metode Kelembagaan
10. Rousidi menetapkan hal-hal yang harus dievaluasi
sebagai berikut:
• Penyajian pesan komunikasi.
• Perhatian. Setelah pesan dakwah disajikan kepada Mad’u.
Apakah Mad’u menaruh perhatian terhadap pesan
dakwah. Tidak mungkin Da’i dapat memengaruhi orang
jika mereka tidak menaruh perhatian terhadap isi pesan
dakwah.
• Pemahaman. Tidak mungkin Da’i dapat memengaruhi
orang, jika mereka tidak memahami dan belum mengerti
benar apa yang menjadi tujuan Da’i.
11. • Tunduk pada pesan pembicara. Kepatuhan kepada isi
pesan pada dasarnya tidak akan terjadi, manakala belum
meyakini kebenaran isi pesan dan keuntungan yang
diharapkan dengan mematuhi isi pesan tersebut
sekurang-kurangnya mereka dapat terhindar dari
kerugian yang mungkin akan menimpa mereka.
• Pemahaman dalam ingatan. Jika Mad’u telah menaruh
minat dan tunduk pada pesan dakwah, maka sejauh mana
mereka menahan dalam ingatan mereka.
• Tingkah laku. Pesan dakwah direalisasikan oleh Mad’u
bukan hanya jangka pendek melainkan terus-menerus.