1. Jagat Raya & Tata Surya
Disusun oleh:
Nur Alika F. W.
(1113015000028)
Kelas 4C Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Pengertian Jagat Raya
• Jagat raya adalah istilah lain dari alam
semesta. Jagat raya adalah sebuah ruang
tempat segenap benda langit berada,
termasuk bumi tempat manusia hidup. Di
jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang,
planet-planet, komet,meteor. Selain itu di
jagat raya juga terdapat debu, kabut dan gas.
3. Teori Terbentuknya Jagat Raya
• Teori ”Big Bang”
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari
ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700
juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut
materi-materi dengan jumlah sangat banyak
terlontar ke segala penjuru alam semesta.
Materi-materi tersebut akhirnya membentuk
bintang, planet, debu kosmis, asteroid,
meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
4. • Teori ”Keadaan Tetap”
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan
sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama
berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama
dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori
ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu
kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam
satu volume ruang angkasa.
5. • Teori mengembang dan memampat (The Oscilatting Teory)
Teori ini berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagad raya.
Satu siklus mengalami satu masa ekspansi dan satu masa
kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30
milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-
galaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini
diakibatkan oleh adanya reaksi inti hidrogen yang pada
akhirnya membentuk unsur-unsur lain yang komplek. Pada
masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang
telah terbentuk meredup dan unsur-unsur yang telah
terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa
panas yang sangat tinggi
6. • Teori “Alam Semesta Quantum”
• ini diciptakan oleh William Lane Craig pada
tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa alam
semesta adalah sudah ada selamanya dan
akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam
teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak
ada, yang ada adalah partikel-partikel sub
atomik.
7. Anggapan-Anggapan tentang Jagat
Raya dan Alam Semesta
• Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal
manusia atau pada masa manusia primitif
yang menganggap bahwa manusia sebagai
pusat alam semesta. Pada waktu menyadari
ada Bumi dan langit, manusia menganggap
matahari, bulan, bintang, dan Bumi serupa
dengan hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya
sendiri.
8. • Anggapan Geosentris
Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari
alam semesta. Geosentris (geo = Bumi;centrum = titik
pusat). Anggapan ini dimulai sekitar abad VI Sebelum
Masehi (SM), saat pandangan egosentris mulai
ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan
anggapan geosentris adalah Claudius Ptolomeus. Ia
melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya
Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat
jagat raya adalah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi
oleh matahari dan bintang-bintang.
9. • Anggapan Heliosentris
Semakin majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang semakin
kritis, menyebabkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan
heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai pandangan yang
revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam
semesta. Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan
Astronomi, Nicholas Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507
menulis buku ”De Revolutionibus Orbium Caelestium” (tentang
revolusi peredaran benda-benda langit). Ia mengemukakan bahwa
matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet,
bahwa bulan mengelilingi Bumi dan bersama-sama mengitari
matahari, dan bahwa Bumi berputar ke timur yang menyebabkan
siang dan malam.
10. • Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan
bintang) merupakan anggapan yang
menempatkan galaksi sebagai pusat Tata
Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang
ditandai dengan pembangunan teleskop
raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat
memberikan informasi yang lebih banyak
mengenai galaksi.
11. TATA SURYA
• Pengertian Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuahbintang yang disebut Matahari dan semua objek
yang terikat oleh gayagravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai,
173 satelit alamiyang telah diidentifikasi, dan jutaan benda
langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi
menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar
adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan
Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
12. Teori Tentang Tata Surya
• Hipotesis Kabut-Teori Nebula
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf
Jerman bernama Imanuel Kant. “Tata surya berasal dari
nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan
bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran
yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi
materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti
massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang
terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil
terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan,
inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-
planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam
keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari.”
13. • II. Dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. “Tata surya berasal dari
bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena
perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian
dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang
berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan
akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas
asal dinamakan matahari.” Jadi dapat disimpulkan bahwa pada teori
Nebula menjelaskan bahwa matahari dan planet-planet berasal dari
kabut pijar yang berpilin di jagad raya. Karena perputarannya,
sebagian dari massa kabut tersebut lepas membentuk gelang-
gelang atau cakram yang kemudian membentuk gumpalan-
gumpalan kecil dan membeku menjadi planet-planet dengan satelit
danm benda langit lainnya.
14. • Hipotesis Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton (1905). Teori ini
menyatakan bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat
kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas
bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian
membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan
bersuhu tinggi membentuk matahari. Karena matahari sebelumnya sudah
ada di langit, kemudian pada suatu saat ada sebuah bintang melintas pada
jarak yang tidak terlalu jauh dari matahari. Akibatnya terjadi peristiwa
pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu sehingga
sebagian dari massa matahari tertarik kearah bintang mirip lidah raksasa.
Pada saat bintang menjauhi matahari, sebagian dari massa yang tertarik
itu jatuh kembali ke permukaan matahari, dan sebagian lagi terhambur ke
ruang angkasa di sekitar matahari. Akhirnya bola besar itu menjadi
matahari dan planetesimal menjadi planet-planet.
15. • Hipotesis Pasang Surut
Teori pasang surut bintang pertama kali
dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917
ahli bintang bangsa Amerika. Planet dianggap
terbentuk karena mendekatnya bintang lain
kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah
besar materi dari matahari dan bintang lain
tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka,
yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
16. • Hipotesis Peledakan Bintang
Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi
Inggris Fred Hoyle (1956). Matahari memiliki
kawan sebuah bintang, pada mulanya
berevolusi satu sama lain, kemudian ada
diantaranya yang memadat dan mungkin
terjerat ke dalam orbit keliling matahari yang
lain, lalu mendesak dan bebas di ruang
angkasa.
17. • Hipotesis Kuiper
Astronom Gerard P. Kuiper (1905-1975) menjelaskan
bahwa alam semesta terdiri atas formasi bintang-
bintang.menurut dia pusat yang memadat berkembang
dalam suatu awan bintang dari gas hydrogen. Pusat
yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya,
kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu
Matahari. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa
tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu
(teori ini dikenal juga dengan nama teori awan debu).
18. GALAKSI
• Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya
gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk
manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan
kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan
materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani
“galaxias” yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi
Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi
berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang
hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang,
semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah
salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya
termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit
matahari.
19. • Ciri-ciri Galaksi:
• Untuk membedakan galaksi dengan kabut kosmis
atau nebula,ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
• Galaksi dapat terlihat jelas di luar jalur bintang
Kali Serayu, jauhnya ribuan bahkan jutaan tahun
cahaya dari matahari kita.
• Galaksi mempunyai cahaya sendiri.
• Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, yaitu
mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya
sehingga mudah dikenal.
20. Bentuk-Bentuk Galaksi
• Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Anggota
dari galaksi tipe ini terdiri atas bintang-bintang
tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah
Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil,
dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti,
yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun
cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini
banyak mengandung materi antarbintang yang
terdiri atas gas dan debu-debu.
21. • Elips
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips.
Galaksi yang termasuk dalam tipe elips ini mulai
dari galaksi yang berbentuk bundar sampai
galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur
galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi
elips sangat sedikit mengandung materi
antarbintang dan anggotanya adalah bintang-
bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi
M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di
Rasi Virgo.
22. • Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang
galaksi (termasuk lengan spiral) dan bulge (bagian pusat
galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral terdiri atas
bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua
terdapat pada kumpulan bintang-bintang yang berjumlah
ratusan dan berbentuk bola (gugus bola).
Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang
berada di bidang galaksi. Galaksi spiral berotasi dengan
cepat sehingga membuat galaksi ini memipih dan
membentuk bidang galaksi. Contoh dari galaksi tipe ini
adalah galaksi Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di galaksi
Bimasakti inilah Bumi sebagai bagian dari sistem Tata Surya
berada.