SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, istilah autis sudah populer di dunia karena semakin banyak
anak yang mengalami gejala autis ini. Peningkatan autisme ini juga terjadi di
Indonesia. Menurut Sukotjo (2009) dalam artikel kesehatan masyarakat
menyatakan bahwa jumlah anak autis mengalami peningkatan yang pesat. Secara
global, data terbaru dari Centre for Disease Control and Prevention Amerika
Serikat menyebutkan, kini 1 dari 110 anak di sana menderita autis. Angka ini naik
57 persen dari data tahun 2002 yang memperkirakan angkanya 1 dibanding 150
anak.
Autis merupakan gangguan yang dimulai dan dialami pada masa kanakkanak (Safaria, 2005:1). Menurut Power dalam Priyatna (1989:7), anak autis
memiliki enam gangguan yakni interaksi sosial, komunikasi (bahasa dan bicara),
perilaku emosi, pola bermain, gangguan sensorik, dan motorik. Gejala ini tampak
dari sejak lahir dan biasanya sebelum anak berusia tiga tahun.
Terjadinya perubahan susunan syaraf atau ketidakberfungsian salah satu
syaraf yang ada di otak menjadi salah satu faktor utama terhambatnya berbahasa.
Menurut Gardner dalam Delphie (2009: iv), berbahasa merupakan bagian yang
sangat penting dalam kemampuan intelegensi manusia. Dengan bahasa kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain, dapat mengungkapkan keinginan, menjelaskan
konsep, dan dapat meningkatkan kemampuan menghafal.
Adanya perubahan syaraf pada anak autis membuat mereka kesulitan untuk
berbahasa yang mengakibatkan sulitnya berkomunikasi dengan orang lain. Hal
inilah yang membuat anak autis tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan orang
lain sehingga tidak dapat mengungkapkan apa yang dibutukan dan diinginkannya.
Oleh sebab itu, belajar berkomunikasi selalu menduduki tingkat pertama yang
harus dikuasai terlebih dahulu (Priyatna, 2010:25).

Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2

Berbahasa dan berkomunikasi pada anak autis sangat berbeda dengan anak
seusianya. Anak autis sulit untuk berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal.
Dengan demikian, maka ada dua kesulitan untuk menggunakan bahasa, yaitu
kesulitan pada bahasa reseptif dan bahasa ekspresif (Yuwono, 2009:63). Upaya
untuk mengatasi kesulitan berbahasa ini adalah dengan terapi wicara.
Terapi wicara ini bertujuan untuk memperbaiki serta mengajarkan
kemampuan berkomunikasi verbal dengan baik dan fungsional seperti bahasa
reseptif dan ekspresif, menyebutkan kata benda dan kata kerja, serta kemampuan
memulai pembicaraan (Prasetyono, 2008:207). Tahapan terapi ini adalah
mendiagnosis penyebab anak kesulitan berbicara. Setelah itu akan dievaluasi
untuk ditentukan kemampuan berkomunikasi pada anak.
Tahapan evaluasi ini akan menentukan kemampuan berkomunikasi anak,
yaitu verbal atau non verbal. Apabila non verbal, maka akan dibantu dengan
memakai alat bantu berupa gambar sehingga anak tetap dapat berkomunikasi.
Sedangkan untuk anak yang verbal, akan mulai diajarkan untuk membuka mulut
serta menggerakkan otot-otot di daerah wajah dan mulut. Terapis juga akan
menstimulasi anak untuk mengucapkan beberapa kata sekaligus menunjukkan
gambar atau benda faktual agar anak mengerti kata-kata tersebut, tidak hanya
mengucapkan saja.
Peran terapi wicara ini tentu saja sangat penting untuk membantu
meningkatkan berbahasa anak. Namun, kegiatan terapi ini hanya dalam waktu
tertentu. Apabila tidak diulang di rumah, maka mengikuti terapi wicara ini tidak
akan menunjukkan hasil yang maksimal. Peran orang tua dan anggota keluarga
sangat penting karena dengan demikian anak akan mengerti bahwa melalui bahasa
ia dapat berpartisipasi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga. Selain itu,
pengulangan materi dan latihan yang terus menerus tentunya akan menunjukkan
peningkatan yang baik.
Banyak orang tua yang tidak tahu pentingnya peran mereka dalam kemajuan
anak mereka. Mereka berpikiran bahwa dengan sekolah dan terapi maka anak
mereka akan terbantu. Orang tua mempercayakan sepenuhnya anak mereka di
Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1
3

sekolah, padahal anak-anak ini butuh perhatian dan pengulangan materi saat
mereka ada di rumah.
Menurut Kepala Sekolah dari sebuah Sekolah Autis di Bekasi, orang tua
seakan-akan tidak peduli dengan kebutuhan anak, mereka terpaku dan terlalu
menuntut bahwa sekolah harus dapat meningkatkan kemampuan anak mereka.
Pada serangkaian fenomena ini, peneliti menemukan satu keluarga yang
memiliki kesadaran penuh bahwa peran mereka sangat besar dalam peningkatan
anak mereka. Keluarga Ibu Irma sangat sadar dan fokus pada anak mereka, yaitu
Candy, yang terdiagnosis sebagai anak autis.
Candy seorang anak yang berusia 6 tahun. Candy terdiagnosis sebagai anak
autis yang tergolong pada kelompok autism dari kelompok ASD. Candy telah
melakukan tes untuk melihat diagnosis penyebab autis, dan hasilnya menunjukkan
bahwa Candy keracunan logam berat (lihat lampiran 10). Logam yang sangat
tinggi pada diri Candy adalah timbal. Inilah yang menghambat Candy untuk
belajar, berbahasa, dan berinteraksi sosial.
Ibu Irma ingin agar Candy mengalami peningkatan yang maksimal pada
gangguan-gangguan yang dialami Candy sehingga ia memutuskan untuk berhenti
bekerja dan fokus terhadap pengobatan Candy. Diet ketat pun telah dilakukan
Candy dengan menjaga makanan. Suplemen dan obat juga diberikan kepada
Candy agar mempercepat kesembuhan Candy. Hasil yang telah dicapai beberapa
bulan diet adalah Candy sudah mau mendengar instruksi dari Ibu Irma.
Peneliti tertarik dengan Candy dan mengadakan observasi terkait dengan
perkembangan bahasa Candy. Hasil dari observasi adalah Candy jarang berbicara,
namun saat Candy berbicara, artikulasi dari kata-kata yang diucapkannya tidak
jelas. Ketidakjelasan inilah yang menghambat Candy untuk berkomunikasi secara
verbal dengan orang lain. Ibu Irma menjelaskan bahwa Candy sudah mulai
berbicara namun ada satu huruf yang tidak dapat diucapkan oleh Candy, yaitu
konsonan “s”.
Dari hasil observasi, peneliti memperhatikan setiap gerakan, kegiatan, dan
tindakan yang dilakukan Candy selama di rumah. Peneliti mendapati bahwa
Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4

Candy sangat suka bersenandung. Hal ini peneliti tanyakan kepada Ibu Irma dan
ia membenarkan pertanyaan peneliti bahwa Candy sangat suka bersenandung.
Candy menyanyikan semua lagu dengan pitch yang sangat tepat.
Peneliti merasa tertarik untuk menggabungkan talenta dan kekurangan
Candy. Peneliti ingin memaksimalkan talenta yang dimiliki Candy untuk
mengatasi gangguan yang dialaminya. Musikalitas dan ketertarikan Candy pada
musik, khususnya kegiatan bernyanyi, akan digunakan untuk membuat
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Sebagian besar anak autis sangat tertarik dengan kegiatan bermusik.
Menurut penelitian Kern dan Aldrige (2006) dalam Komaldini (2009:2), anak
autis seringkali menunjukkan ketertarikan yang tinggi dan merespon positif
terhadap stimulus musikal. Musik membangkitkan rasa ingin tahu, serta
ketertarikan mengeksplorasi sesuatu. Menurut Djohan (2009:264), musik
memiliki keunggulan yang sangat berarti bagi terjadinya suatu komunikasi non
verbal. Apabila komunikasi non verbal ini berhasil, maka berbagai jenis
komunikasi yang terkait dengan musik dapat disertakan.
Keunggulan musik ini dapat dikaitkan dengan model pembelajaran dalam
mengembangkan kemampuan bicara pada anak autis.
Anak autis yang sedang mengembangkan kemampuan bahasa sering
berbicara secara monoton, bahasanya sulit ditangkap. Melalui lagu-lagu yang
disusun sesuai kebutuhan, anak dapat dilatih memperlancar kemampuan
bicara. Musik dapat menghapus kekurangan yang dimilikinya dan secara
bertahap akan membekas sehingga anak akan terbiasa dengan suara bicara
yang biasa. Bila anak lupa mengucapkan kalimat dengan benar, maka ia akan
dengan cepat mengingat melalui lagu yang diingatnya (Djohan, 2009:266).
Berdasarkan pernyataan dari Djohan (2009:266) bahwa melalui lagu-lagu
yang disusun sesuai kebutuhan, akan melatih anak untuk memperlancar
kemampuan bicaranya, maka peneliti membuat suatu model pembelajaran
bernyanyi yang mengkhususkan untuk meningkatkan gangguan artikulasi bicara
pada anak autis yang kemampuan musikalitasnya baik. Musikalitas yang baik ini
didasarkan pada alasan bahwa tidak semua anak autis menyukai musik, bahkan
Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5

ada yang menolak, oleh sebab itu maka subjek penelitian adalah anak autis yang
menyukai musik.
Ada beberapa manfaat musik untuk meningkatkan pembelajaran, yaitu
musik dapat menghangatkan lingkungan pembelajaran, membuat pikiran tenang
dan terbuka belajar, menciptakan perasaan dan asosiasi positif dalam diri
pembelajar, menciptakan “peningkatan” di otak, mendorong pembelajaran multiindrawi, dan membantu mempercepat dan meningkatkan proses belajar (Meier,
2002:176).
Keunggulan musik penulis kaitkan dengan masalah yang ada pada Candy,
yaitu masalah artikulasi bicara yang tidak jelas. Peneliti memakai musik sebagai
model pembelajaran agar pembelajaran lebih menyenangkan dan Candy tidak
merasa dipaksa untuk belajar.
Model pembelajaran ini menggunakan nyanyian sebagai kegiatan bermusik
yang akan mengajarkan pada Candy untuk bernyanyi dengan menggunakan lirik.
Nyanyian yang diulang-ulang tersebut akan membentuk suatu kebiasaan pada
Candy sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan artikulasi bicara pada
Candy. Lagu yang digunakan disesuaikan dengan kriteria lagu anak, yaitu
memiliki irama dan melodi yang sederhana, bernilai edukatif, dan memiliki tema
lagu yang sesuai dengan dunia anak-anak.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah Candy yang melibatkan Ibu Irma
sebagai pelaku dari model pembelajaran bernyanyi ini. Peneliti memiliki alasan
untuk menjadikan Ibu Irma sebagai pelaku model pembelajaran bernyanyi ini
karena peneliti melihat bahwa orang tua memiliki kesempatan yang lebih banyak
untuk dapat melakukan model pembelajaran ini secara terus menerus. Apabila
model pembelajaran ini dilakukan di sekolah, maka guru dari tahun ke tahun akan
berbeda sehingga model pembelajaran ini terhenti pada satu guru saja. Selain itu,
model pembelajaran ini menuntut kontinuitas dan konsistensi pengulangan.
Waktu Candy di sekolah lebih singkat daripada waktu bersama orang tua.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti sangat tertarik untuk
membuat model pembelajaran bernyanyi untuk Candy. Oleh sebab itu penulis
Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6

mengambil judul “Model Pembelajaran Bernyanyi untuk Meningkatkan Artikulasi
Bicara Pada Anak Autis”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini difokuskan pada
“Bagaimana peningkatan artikulasi terkait jenis-jenis gangguan artikulasi dengan
menggunakan model pembelajaran bernyanyi?”. Untuk menjawab permasalahan
yang telah diuraikan di latar belakang, maka dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses

penerapan model pembelajaran bernyanyi

untuk

meningkatkan artikulasi anak autis?
2.

Bagaimana perkembangan artikulasi anak autis terkait dengan penerapan
model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi anak autis?

3.

Bagaimana implikasi model pembelajaran bernyanyi terhadap anak autis?

C. Variabel dan Definisi Istilah
1. Model Pembelajaran Bernyanyi
Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pelaksanaan pembelajaran
maka diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu untuk
mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan
peserta didik (Sagala, 2003:175).
Model pembelajaran bernyanyi adalah sebuah strategi untuk menciptakan
suatu kegiatan yang menyenangkan, yang akan membantu siswa untuk
mempelajari sesuatu. Model pembelajaran bernyanyi ini diimplementasikan
pada anak autis verbal yang memiliki gangguan artikulasi. Melalui model
pembelajaran bernyanyi ini, siswa dapat mengucapkan fonem dengan jelas.
2. Artikulasi Bicara

Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7

Pengertian artikulasi dalam konteks ini yaitu gerakan otot-otot bicara
yang digunakan untuk berbicara. Menurut Suherman (2012:8), artikulasi atau
articulate terjemahan kamus diartikan sebagai yang nyata. Kaitannya dalam
pembelajaran ucapan diartikan sebagai upaya alat bicara dalam pengucapan
atau mengujarkan kata-kata menjadi jelas pola ucapannya. Bentuk pengucapan
yang jelas oleh alat perangkat bicara sesuai dengan pola standar bunyi bahasa
yang diinginkan sehingga pola-pola itu dapat dipahami oleh orang lain.
Anak autis mengalami gangguan dalam artikulasi. Mereka mengucapkan
kata-kata dengan tidak jelas. Oleh sebab itu, melalui model bernyanyi ini
diharapkan anak dapat meningkatkan artikulasi bicara, mengingat betapa
pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini
antara lain:
1. Untuk melihat proses penerapan model pembelajaran bernyanyi untuk
meningkatkan artikulasi anak autis.
2.

Untuk melihat perkembangan artikulasi anak autis terkait dengan penerapan
model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi anak autis.

3.

Untuk melihat implikasi model pembelajaran bernyanyi terhadap anak autis.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Peneliti
Mengetahui dan menambah wawasan bahwa model pembelajaran bernyanyi
dapat meningkatkan artikulasi bicara pada anak autis.
2. Objek Penelitian
Membantu mengatasi masalah artikulasi bicara pada anak autis.
3. Lembaga Pendidikan

Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8

Memberikan suatu model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan
artikulasi bicara pada anak autis.
4. Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini terbatas untuk meningkatkan artikulasi bicara pada anak autis.
Dari hasil penelitian ini, mungkin dapat dikembangkan model pembelajaran
lainnya yang dapat membantu anak autis untuk mengembangkan kemampuan
lainnya melalui musik.

F. Sistematika Penulisan
Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI (UPI, 2012:11-12),
maka sistematika dari tesis ini adalah:
1. Bab I Pendahuluan; Bab I ini merupakan bagian pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, variabel dan definisi istilah, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
2. Bab II Landasan Teori; Landasan teori berisi tentang acuan teori yang
mendukung penelitian, termasuk di dalamnya adalah penelitian terdahulu serta
asumsi penelitian.
3. Bab III Metodologi Penelitian; Metodologi penelitian berisi tentang cara
pengumpulan data di lapangan, yang mencakup pendekatan dan metode
penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian, prosedur penelitian, desain
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
dan jadwal penelitian.
4. Bab IV Hasil Penelitian; Bab ini memuat dua hal utama yaitu penyajian data
hasil penelitian serta pengolahan dan analisis data sehingga menghasilkan
sebuah temuan baru. Pembahasan ini akan dianalisis berdasarkan prosedur
penelitian kualitatif yang disesuaikan dengan desain pada Bab III. Pembahasan
akan dikaitkan dengan teoretik dasar pada Bab II.

Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9

5. Bab V Kesimpulan dan Saran; Bab ini menuliskan kesimpulan dari hasil
penelitian yang sudah didapatkan dalam uraian padat yang berisi temuan dari
jawaban rumusan masalah. Selain menjabarkan kesimpulan, pada bab 5 ini
dibuat saran penelitian yang ditujukan ke beberapa lembaga terkait untuk
melanjutkan penelitian ini.

Heidy Claudia, 2013
Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususWahyuindratmoko
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIAPRILIANYUNTIARI
 
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatanLaporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatancikgusuepkhas
 
3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)john law
 
Bahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autismeBahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autismepearlisland
 
Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...
Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...
Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...Sherly Jewinly
 
Memahami autisme
Memahami autisme  Memahami autisme
Memahami autisme Razi Baik
 
KEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASI
KEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASIKEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASI
KEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASIami_nah
 

Was ist angesagt? (19)

Makalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaudMakalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaud
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
 
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatanLaporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
 
Gangguan belajar
Gangguan belajarGangguan belajar
Gangguan belajar
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)
 
Mobile Content Development
Mobile Content Development Mobile Content Development
Mobile Content Development
 
Bahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autismeBahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autisme
 
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIFPENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Tugasan 2 kanak2 khas
Tugasan 2 kanak2 khasTugasan 2 kanak2 khas
Tugasan 2 kanak2 khas
 
Assignment PKU
Assignment PKUAssignment PKU
Assignment PKU
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...
Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...
Peringkat perkembangan kanak-kanak dan teori perkembangan yang berkaitan pere...
 
Memahami autisme
Memahami autisme  Memahami autisme
Memahami autisme
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
KEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASI
KEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASIKEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASI
KEPERLUAN UNTUK PELBAGAI KAEDAH KOMUNIKASI
 
Kenali petanda anak autisme
Kenali petanda anak autismeKenali petanda anak autisme
Kenali petanda anak autisme
 

Andere mochten auch

Athena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServer
Athena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServerAthena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServer
Athena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServerHuỳnh Thông
 
การจัดการเรียนรู้ Stad
การจัดการเรียนรู้ Stadการจัดการเรียนรู้ Stad
การจัดการเรียนรู้ StadSandee Toearsa
 
La politica de salud como instrumento de combate a la desigualdad
La politica de salud como instrumento de combate a la desigualdadLa politica de salud como instrumento de combate a la desigualdad
La politica de salud como instrumento de combate a la desigualdadRubén Gaete
 
Linking customers to the design process mit sloan 2012
Linking customers to the  design process mit sloan 2012Linking customers to the  design process mit sloan 2012
Linking customers to the design process mit sloan 2012LauraXWeiss
 
Designing for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki Setlur
Designing for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki SetlurDesigning for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki Setlur
Designing for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki SetlurStartup Product
 
Nigf report appendix pages
Nigf report   appendix pagesNigf report   appendix pages
Nigf report appendix pagesAgidigba
 

Andere mochten auch (19)

40piecesofadvice
40piecesofadvice40piecesofadvice
40piecesofadvice
 
Thats god
Thats godThats god
Thats god
 
Fashcomday1
Fashcomday1Fashcomday1
Fashcomday1
 
Athena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServer
Athena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServerAthena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServer
Athena_BaoCao_Huynh_Chanh_Thong_MailServer
 
การจัดการเรียนรู้ Stad
การจัดการเรียนรู้ Stadการจัดการเรียนรู้ Stad
การจัดการเรียนรู้ Stad
 
1. nicole calderon
1. nicole calderon1. nicole calderon
1. nicole calderon
 
La politica de salud como instrumento de combate a la desigualdad
La politica de salud como instrumento de combate a la desigualdadLa politica de salud como instrumento de combate a la desigualdad
La politica de salud como instrumento de combate a la desigualdad
 
Green screenetc
Green screenetcGreen screenetc
Green screenetc
 
How humanists respond to tragedy
How humanists respond to tragedyHow humanists respond to tragedy
How humanists respond to tragedy
 
Linking customers to the design process mit sloan 2012
Linking customers to the  design process mit sloan 2012Linking customers to the  design process mit sloan 2012
Linking customers to the design process mit sloan 2012
 
Pt2 week 1
Pt2 week 1Pt2 week 1
Pt2 week 1
 
Mtd ppt
Mtd pptMtd ppt
Mtd ppt
 
Designing for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki Setlur
Designing for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki SetlurDesigning for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki Setlur
Designing for Everyone: The Craft of Picking or Killing a Concept - Miki Setlur
 
MANIKANNAN new 1
MANIKANNAN new 1MANIKANNAN new 1
MANIKANNAN new 1
 
Xogamos directa
Xogamos directaXogamos directa
Xogamos directa
 
Crear un-cuestionario Grupo #3
Crear un-cuestionario Grupo #3Crear un-cuestionario Grupo #3
Crear un-cuestionario Grupo #3
 
Nigf report appendix pages
Nigf report   appendix pagesNigf report   appendix pages
Nigf report appendix pages
 
Russia honor usa911
Russia honor usa911Russia honor usa911
Russia honor usa911
 
Beautiful life
Beautiful lifeBeautiful life
Beautiful life
 

Ähnlich wie Meningkatkan Artikulasi

Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padafifi_sanaky
 
Kaedah multisensori
Kaedah multisensoriKaedah multisensori
Kaedah multisensoripeggylau9318
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Uwes Chaeruman
 
pemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakpemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakHyda Nafa
 
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptxProposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptxAdhiezRahmat
 
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...Zack Chepa
 
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.pptPenyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.pptCrashanaSiregar
 
Folio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasaFolio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasaNurNuarNoi
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajarDedi Yulianto
 
Analisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docx
Analisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docxAnalisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docx
Analisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docxaininakara
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Rizal Abdullah
 
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxStudy kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxFathamAkbar
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakRah Raah
 
358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603egi darmawan
 

Ähnlich wie Meningkatkan Artikulasi (20)

Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa pada
 
Kaedah multisensori
Kaedah multisensoriKaedah multisensori
Kaedah multisensori
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
 
18668 54838-1-pb
18668 54838-1-pb18668 54838-1-pb
18668 54838-1-pb
 
Kelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptxKelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptx
 
pemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakpemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anak
 
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptxProposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx
 
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
Kajian tindakan meningkatkan kemahiran menulis mekanis menggunakan kit ansur ...
 
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.pptPenyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
 
Folio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasaFolio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasa
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajar
 
PPT Daspen
PPT DaspenPPT Daspen
PPT Daspen
 
Analisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docx
Analisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docxAnalisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docx
Analisis Konflik Komunikasi Antar Pribadi Orang tua dan Anak.docx
 
Makalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaudMakalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaud
 
Seminar bahasa
Seminar bahasaSeminar bahasa
Seminar bahasa
 
aksesbilitas
aksesbilitasaksesbilitas
aksesbilitas
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
 
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxStudy kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anak
 
358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603
 

Kürzlich hochgeladen

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Kürzlich hochgeladen (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Meningkatkan Artikulasi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, istilah autis sudah populer di dunia karena semakin banyak anak yang mengalami gejala autis ini. Peningkatan autisme ini juga terjadi di Indonesia. Menurut Sukotjo (2009) dalam artikel kesehatan masyarakat menyatakan bahwa jumlah anak autis mengalami peningkatan yang pesat. Secara global, data terbaru dari Centre for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, kini 1 dari 110 anak di sana menderita autis. Angka ini naik 57 persen dari data tahun 2002 yang memperkirakan angkanya 1 dibanding 150 anak. Autis merupakan gangguan yang dimulai dan dialami pada masa kanakkanak (Safaria, 2005:1). Menurut Power dalam Priyatna (1989:7), anak autis memiliki enam gangguan yakni interaksi sosial, komunikasi (bahasa dan bicara), perilaku emosi, pola bermain, gangguan sensorik, dan motorik. Gejala ini tampak dari sejak lahir dan biasanya sebelum anak berusia tiga tahun. Terjadinya perubahan susunan syaraf atau ketidakberfungsian salah satu syaraf yang ada di otak menjadi salah satu faktor utama terhambatnya berbahasa. Menurut Gardner dalam Delphie (2009: iv), berbahasa merupakan bagian yang sangat penting dalam kemampuan intelegensi manusia. Dengan bahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain, dapat mengungkapkan keinginan, menjelaskan konsep, dan dapat meningkatkan kemampuan menghafal. Adanya perubahan syaraf pada anak autis membuat mereka kesulitan untuk berbahasa yang mengakibatkan sulitnya berkomunikasi dengan orang lain. Hal inilah yang membuat anak autis tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak dapat mengungkapkan apa yang dibutukan dan diinginkannya. Oleh sebab itu, belajar berkomunikasi selalu menduduki tingkat pertama yang harus dikuasai terlebih dahulu (Priyatna, 2010:25). Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 2. 2 Berbahasa dan berkomunikasi pada anak autis sangat berbeda dengan anak seusianya. Anak autis sulit untuk berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal. Dengan demikian, maka ada dua kesulitan untuk menggunakan bahasa, yaitu kesulitan pada bahasa reseptif dan bahasa ekspresif (Yuwono, 2009:63). Upaya untuk mengatasi kesulitan berbahasa ini adalah dengan terapi wicara. Terapi wicara ini bertujuan untuk memperbaiki serta mengajarkan kemampuan berkomunikasi verbal dengan baik dan fungsional seperti bahasa reseptif dan ekspresif, menyebutkan kata benda dan kata kerja, serta kemampuan memulai pembicaraan (Prasetyono, 2008:207). Tahapan terapi ini adalah mendiagnosis penyebab anak kesulitan berbicara. Setelah itu akan dievaluasi untuk ditentukan kemampuan berkomunikasi pada anak. Tahapan evaluasi ini akan menentukan kemampuan berkomunikasi anak, yaitu verbal atau non verbal. Apabila non verbal, maka akan dibantu dengan memakai alat bantu berupa gambar sehingga anak tetap dapat berkomunikasi. Sedangkan untuk anak yang verbal, akan mulai diajarkan untuk membuka mulut serta menggerakkan otot-otot di daerah wajah dan mulut. Terapis juga akan menstimulasi anak untuk mengucapkan beberapa kata sekaligus menunjukkan gambar atau benda faktual agar anak mengerti kata-kata tersebut, tidak hanya mengucapkan saja. Peran terapi wicara ini tentu saja sangat penting untuk membantu meningkatkan berbahasa anak. Namun, kegiatan terapi ini hanya dalam waktu tertentu. Apabila tidak diulang di rumah, maka mengikuti terapi wicara ini tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal. Peran orang tua dan anggota keluarga sangat penting karena dengan demikian anak akan mengerti bahwa melalui bahasa ia dapat berpartisipasi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga. Selain itu, pengulangan materi dan latihan yang terus menerus tentunya akan menunjukkan peningkatan yang baik. Banyak orang tua yang tidak tahu pentingnya peran mereka dalam kemajuan anak mereka. Mereka berpikiran bahwa dengan sekolah dan terapi maka anak mereka akan terbantu. Orang tua mempercayakan sepenuhnya anak mereka di Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
  • 3. 3 sekolah, padahal anak-anak ini butuh perhatian dan pengulangan materi saat mereka ada di rumah. Menurut Kepala Sekolah dari sebuah Sekolah Autis di Bekasi, orang tua seakan-akan tidak peduli dengan kebutuhan anak, mereka terpaku dan terlalu menuntut bahwa sekolah harus dapat meningkatkan kemampuan anak mereka. Pada serangkaian fenomena ini, peneliti menemukan satu keluarga yang memiliki kesadaran penuh bahwa peran mereka sangat besar dalam peningkatan anak mereka. Keluarga Ibu Irma sangat sadar dan fokus pada anak mereka, yaitu Candy, yang terdiagnosis sebagai anak autis. Candy seorang anak yang berusia 6 tahun. Candy terdiagnosis sebagai anak autis yang tergolong pada kelompok autism dari kelompok ASD. Candy telah melakukan tes untuk melihat diagnosis penyebab autis, dan hasilnya menunjukkan bahwa Candy keracunan logam berat (lihat lampiran 10). Logam yang sangat tinggi pada diri Candy adalah timbal. Inilah yang menghambat Candy untuk belajar, berbahasa, dan berinteraksi sosial. Ibu Irma ingin agar Candy mengalami peningkatan yang maksimal pada gangguan-gangguan yang dialami Candy sehingga ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus terhadap pengobatan Candy. Diet ketat pun telah dilakukan Candy dengan menjaga makanan. Suplemen dan obat juga diberikan kepada Candy agar mempercepat kesembuhan Candy. Hasil yang telah dicapai beberapa bulan diet adalah Candy sudah mau mendengar instruksi dari Ibu Irma. Peneliti tertarik dengan Candy dan mengadakan observasi terkait dengan perkembangan bahasa Candy. Hasil dari observasi adalah Candy jarang berbicara, namun saat Candy berbicara, artikulasi dari kata-kata yang diucapkannya tidak jelas. Ketidakjelasan inilah yang menghambat Candy untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain. Ibu Irma menjelaskan bahwa Candy sudah mulai berbicara namun ada satu huruf yang tidak dapat diucapkan oleh Candy, yaitu konsonan “s”. Dari hasil observasi, peneliti memperhatikan setiap gerakan, kegiatan, dan tindakan yang dilakukan Candy selama di rumah. Peneliti mendapati bahwa Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 4. 4 Candy sangat suka bersenandung. Hal ini peneliti tanyakan kepada Ibu Irma dan ia membenarkan pertanyaan peneliti bahwa Candy sangat suka bersenandung. Candy menyanyikan semua lagu dengan pitch yang sangat tepat. Peneliti merasa tertarik untuk menggabungkan talenta dan kekurangan Candy. Peneliti ingin memaksimalkan talenta yang dimiliki Candy untuk mengatasi gangguan yang dialaminya. Musikalitas dan ketertarikan Candy pada musik, khususnya kegiatan bernyanyi, akan digunakan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sebagian besar anak autis sangat tertarik dengan kegiatan bermusik. Menurut penelitian Kern dan Aldrige (2006) dalam Komaldini (2009:2), anak autis seringkali menunjukkan ketertarikan yang tinggi dan merespon positif terhadap stimulus musikal. Musik membangkitkan rasa ingin tahu, serta ketertarikan mengeksplorasi sesuatu. Menurut Djohan (2009:264), musik memiliki keunggulan yang sangat berarti bagi terjadinya suatu komunikasi non verbal. Apabila komunikasi non verbal ini berhasil, maka berbagai jenis komunikasi yang terkait dengan musik dapat disertakan. Keunggulan musik ini dapat dikaitkan dengan model pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan bicara pada anak autis. Anak autis yang sedang mengembangkan kemampuan bahasa sering berbicara secara monoton, bahasanya sulit ditangkap. Melalui lagu-lagu yang disusun sesuai kebutuhan, anak dapat dilatih memperlancar kemampuan bicara. Musik dapat menghapus kekurangan yang dimilikinya dan secara bertahap akan membekas sehingga anak akan terbiasa dengan suara bicara yang biasa. Bila anak lupa mengucapkan kalimat dengan benar, maka ia akan dengan cepat mengingat melalui lagu yang diingatnya (Djohan, 2009:266). Berdasarkan pernyataan dari Djohan (2009:266) bahwa melalui lagu-lagu yang disusun sesuai kebutuhan, akan melatih anak untuk memperlancar kemampuan bicaranya, maka peneliti membuat suatu model pembelajaran bernyanyi yang mengkhususkan untuk meningkatkan gangguan artikulasi bicara pada anak autis yang kemampuan musikalitasnya baik. Musikalitas yang baik ini didasarkan pada alasan bahwa tidak semua anak autis menyukai musik, bahkan Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 5. 5 ada yang menolak, oleh sebab itu maka subjek penelitian adalah anak autis yang menyukai musik. Ada beberapa manfaat musik untuk meningkatkan pembelajaran, yaitu musik dapat menghangatkan lingkungan pembelajaran, membuat pikiran tenang dan terbuka belajar, menciptakan perasaan dan asosiasi positif dalam diri pembelajar, menciptakan “peningkatan” di otak, mendorong pembelajaran multiindrawi, dan membantu mempercepat dan meningkatkan proses belajar (Meier, 2002:176). Keunggulan musik penulis kaitkan dengan masalah yang ada pada Candy, yaitu masalah artikulasi bicara yang tidak jelas. Peneliti memakai musik sebagai model pembelajaran agar pembelajaran lebih menyenangkan dan Candy tidak merasa dipaksa untuk belajar. Model pembelajaran ini menggunakan nyanyian sebagai kegiatan bermusik yang akan mengajarkan pada Candy untuk bernyanyi dengan menggunakan lirik. Nyanyian yang diulang-ulang tersebut akan membentuk suatu kebiasaan pada Candy sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan artikulasi bicara pada Candy. Lagu yang digunakan disesuaikan dengan kriteria lagu anak, yaitu memiliki irama dan melodi yang sederhana, bernilai edukatif, dan memiliki tema lagu yang sesuai dengan dunia anak-anak. Penelitian ini dilaksanakan di rumah Candy yang melibatkan Ibu Irma sebagai pelaku dari model pembelajaran bernyanyi ini. Peneliti memiliki alasan untuk menjadikan Ibu Irma sebagai pelaku model pembelajaran bernyanyi ini karena peneliti melihat bahwa orang tua memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dapat melakukan model pembelajaran ini secara terus menerus. Apabila model pembelajaran ini dilakukan di sekolah, maka guru dari tahun ke tahun akan berbeda sehingga model pembelajaran ini terhenti pada satu guru saja. Selain itu, model pembelajaran ini menuntut kontinuitas dan konsistensi pengulangan. Waktu Candy di sekolah lebih singkat daripada waktu bersama orang tua. Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti sangat tertarik untuk membuat model pembelajaran bernyanyi untuk Candy. Oleh sebab itu penulis Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 6. 6 mengambil judul “Model Pembelajaran Bernyanyi untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Pada Anak Autis”. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini difokuskan pada “Bagaimana peningkatan artikulasi terkait jenis-jenis gangguan artikulasi dengan menggunakan model pembelajaran bernyanyi?”. Untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan di latar belakang, maka dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi anak autis? 2. Bagaimana perkembangan artikulasi anak autis terkait dengan penerapan model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi anak autis? 3. Bagaimana implikasi model pembelajaran bernyanyi terhadap anak autis? C. Variabel dan Definisi Istilah 1. Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pelaksanaan pembelajaran maka diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu untuk mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan peserta didik (Sagala, 2003:175). Model pembelajaran bernyanyi adalah sebuah strategi untuk menciptakan suatu kegiatan yang menyenangkan, yang akan membantu siswa untuk mempelajari sesuatu. Model pembelajaran bernyanyi ini diimplementasikan pada anak autis verbal yang memiliki gangguan artikulasi. Melalui model pembelajaran bernyanyi ini, siswa dapat mengucapkan fonem dengan jelas. 2. Artikulasi Bicara Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 7. 7 Pengertian artikulasi dalam konteks ini yaitu gerakan otot-otot bicara yang digunakan untuk berbicara. Menurut Suherman (2012:8), artikulasi atau articulate terjemahan kamus diartikan sebagai yang nyata. Kaitannya dalam pembelajaran ucapan diartikan sebagai upaya alat bicara dalam pengucapan atau mengujarkan kata-kata menjadi jelas pola ucapannya. Bentuk pengucapan yang jelas oleh alat perangkat bicara sesuai dengan pola standar bunyi bahasa yang diinginkan sehingga pola-pola itu dapat dipahami oleh orang lain. Anak autis mengalami gangguan dalam artikulasi. Mereka mengucapkan kata-kata dengan tidak jelas. Oleh sebab itu, melalui model bernyanyi ini diharapkan anak dapat meningkatkan artikulasi bicara, mengingat betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini antara lain: 1. Untuk melihat proses penerapan model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi anak autis. 2. Untuk melihat perkembangan artikulasi anak autis terkait dengan penerapan model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi anak autis. 3. Untuk melihat implikasi model pembelajaran bernyanyi terhadap anak autis. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: 1. Peneliti Mengetahui dan menambah wawasan bahwa model pembelajaran bernyanyi dapat meningkatkan artikulasi bicara pada anak autis. 2. Objek Penelitian Membantu mengatasi masalah artikulasi bicara pada anak autis. 3. Lembaga Pendidikan Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 8. 8 Memberikan suatu model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi bicara pada anak autis. 4. Penelitian Selanjutnya Penelitian ini terbatas untuk meningkatkan artikulasi bicara pada anak autis. Dari hasil penelitian ini, mungkin dapat dikembangkan model pembelajaran lainnya yang dapat membantu anak autis untuk mengembangkan kemampuan lainnya melalui musik. F. Sistematika Penulisan Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI (UPI, 2012:11-12), maka sistematika dari tesis ini adalah: 1. Bab I Pendahuluan; Bab I ini merupakan bagian pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, variabel dan definisi istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab II Landasan Teori; Landasan teori berisi tentang acuan teori yang mendukung penelitian, termasuk di dalamnya adalah penelitian terdahulu serta asumsi penelitian. 3. Bab III Metodologi Penelitian; Metodologi penelitian berisi tentang cara pengumpulan data di lapangan, yang mencakup pendekatan dan metode penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian, prosedur penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian. 4. Bab IV Hasil Penelitian; Bab ini memuat dua hal utama yaitu penyajian data hasil penelitian serta pengolahan dan analisis data sehingga menghasilkan sebuah temuan baru. Pembahasan ini akan dianalisis berdasarkan prosedur penelitian kualitatif yang disesuaikan dengan desain pada Bab III. Pembahasan akan dikaitkan dengan teoretik dasar pada Bab II. Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
  • 9. 9 5. Bab V Kesimpulan dan Saran; Bab ini menuliskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah didapatkan dalam uraian padat yang berisi temuan dari jawaban rumusan masalah. Selain menjabarkan kesimpulan, pada bab 5 ini dibuat saran penelitian yang ditujukan ke beberapa lembaga terkait untuk melanjutkan penelitian ini. Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu