3. Ketenagakerjaan
adalah sistem, persoalan,
dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan
tenaga kerja baik sebelum,
selama, dan sesudah masa
kerja
Angkatan Kerja
adalah penduduk yang
sudah masuk usia
produktif, baik sedang
bekerja atau pun mencari
pekerjaan
7. BERDASARKAN KEAHLIAN
TERDIDIK adalah tenaga kerja yang
mempunya latar belakang akademis
tapi belum berpengalaman contoh
sarjana teknik
TERLATIH adalah tenaga kerja
yang mempunyai keahlian
tertentu dan berpengalaman
seperti tukang las
TIDAK TERDIDIK DAN TIDAK
TERLATIH adalah tenaga kerja yang
tidak mempunyai latar belakang
akademis dan keahlian tertentu
8. BERDASARKAN SIFATNYA
JASMANI (FISIK) adalah tenaga
kerja yang mengandalkan tenaga
dalam bekerja seperti atlit,
olahragawan, kuli, mekanik dan
sebagainya
ROHANI (NON FISIK) adalah
tenaga kerja yang mengandalkan
keahlian yang bersifat jasa/rohani
dalam bekerja seperti penyanyi,
pendeta, ustadz, psikiater dan
sebagainya
9. Usaha-usaha meningkatkan kesempatan kerja yang dilakukan
pemerintah antara lain :
1. Menggalakkan pendidikan SMK
2. Mendirikan kursus-kursus
3. Mendirikan balai latihan kerja
4. Mengadakan pembangunan yang bersifat padat karya
5. Mendirikan usaha industri di daerah-daerah
6. Pengiriman TKI ke luar negeri
7. Program transmigrasi
8. Mengadakan pameran bursa kerja
9. Memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah
10. Membina UKM
11. Menggalakkan pemakaian produksi dalam negeri
USAHA MENINGKATKAN KUALITAS
T E N A G A K E R J A
13. Upah tenaga kerja yang diberikan
tergantung pada:
1. Biaya keperluan hidup minimum
pekerja dan keluarganya.
2. Peraturan undang-undang yang
mengikat tentang upah minimum
pekerja (UMR).
3. Produktivitas marginal tenaga kerja.
4. Tekanan yang dapat diberikan oleh
serikat buruh dan serikat pengusaha.
5. Perbedaan jenis pekerjaan.
BESARAN UPAH
14. Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam
bentuk uang yang diterima secara rutin oleh para pekerja.
Upah Riil, adalah kemampuan upah nominal yang diterima
oleh para pekerja jika ditukarkan dengan barang dan jasa,
yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan jasa yang
didapatkan dari pertukaran tersebut
Upah Minimum Regional adalah suatu upah minimum yang
digunakan oleh para pelaku pengusaha untuk memberikan
upah dalam bentuk uang kepada pekerja/buruh ,di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya..
J E N I S – J E N I S
UPAH
15. Sistem upah
dimana besarnya upah
didasarkan pada lama
bekerja seseorang.
Satuan waktu dihitung
per jam, per hari, per
minggu atau per bulan.
Misalnya pekerja
bangunan dibayar per
hari / minggu.
SISTEM UPAH MENURUT
WAKTU
16. Menurut sistem ini, besarnya
upah didasarkan pada jumlah
barang yang dihasilkan oleh
seseorang. Satuan hasil
dihitung per potong barang,
per satuan panjang, atau per
satuan berat. Misal upah
pemetik daun teh dihitung
per kilo
SISTEM UPAH MENURUT
PRESTASI
17. Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan
atas kesepakatan bersama antara pemberi dan
penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk
memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah
dan lain-lain.
SISTEM UPAH MENURUT
BORONGAN
18. Sistem bonus adalah
pembayaran tambahan
diluar upah atau gaji
yang ditujukan untuk
merangsang (memberi
insentif) agar pekerja
dapat menjalankan
tugasnya lebih baik dan
penuh tanggungjawab,
dengan harapan
keuntungan lebih tinggi.
SISTEM UPAH MENURUT
BONUS
19. Dalam sistem ini
pembayaran upah sebagian
diberikan dalam bentuk
saham perusahaan, tetapi
saham tersebut tidak
diberikan kepada
perorangan melainkan
pada organisasi pekerja di
perusahaan tersebut.
Dengan demikian
hubungan kerja antara
perusahaan dengan pekerja
dapat ditingkatkan menjadi
hubungan antara
perusahaan dan mitra kerja
SISTEM UPAH MENURUT
PARTISIPASI
20. Merupakan sebuah sistem
dengan pemberian upah
didasarkan pada skala hasil
penjualan yang selalu
berubah. Jika terjadi
peningkatan hasil penjualan
maka jumlah balas jasa yang
dibayarkan akan bertambah
dan sebaliknya
SISTEM UPAH MENURUT
SKALA
21. Merupakan sebuah sistem upah dimana dalam pemberian
upah disesuaikan dengan peningkatan atau penurunan jumlah
produksi barang atau jasa secara keseluruhan. Jika terjadi
peningkatan jumlah produksi misalnya meningkat sebesar 10%,
maka besarnya balas jasa juga meningkat sebesar 10% dan
sebaliknya
SISTEM UPAH MENURUT
JUMLAH PRODUKSI
22. Merupakan sistem
upah dimana dalam
pemberian upah
berdasarkan pada
tinggi-rendahnya biaya
hidup. Semakin tinggi
biaya hidup maka
semakin tinggi juga
besarnya upah yang
dibayarkan
SISTEM UPAH MENURUT
INDEKS BIAYA HIDUP
23. Merupakan sistem upah
dimana dalam pemberian
upah dilakukan dengan
memberikan bagian tertentu
kepada karyawan dari hasil
keuntungan yang didapatkan.
Sistem ini sering dipakai
dalam sektor pertanian.
Contohnya petani penggarap
menggarap sawah orang lain
dengan kesepakatan bagi
hasil 50%.
SISTEM UPAH MENURUT
BAGI HASIL
27. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang
mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau
penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari
pekerjaan karena sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja
28. SEBAB-SEBAB TIMBULNYA
1. Pertumbuhan penduduk yang
cepat
2. Ketidakberhasilan sektor
industri.
3. Angkatan kerja tidak dapat
memenuhi kualifikasi
4. Ketidakstabilan
perekonomian, politik, dan
keamanan negara.
5. Pajak penghasilan(PPn) yang
tinggi (progresif)
6. Perkembangan teknologi tinggi
7. Tidak ada kecocokkan upah
8. Tidak memiliki kemauan
wirausaha.
9. Adanya diskriminasi ras,
gender, orang disklesia.
31. Pengangguran terselubung
(Disguised unemployment)
merupakan tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal
karena sesuatu alasan tertentu,
misalnya:
1. - Kurang terampil dalam
pekerjaannya karena
pendidikannya rendah.
2. - Baru mulai bekerja atau
kurang pengalaman dalam
bekerja.
3. - keterpaksa yang membuat
orang bekerja tidak sesuai
dengan bakat dan
keterampilannya.
P E N G A N G G U R A N
TERSELUBUNG
32. P E N G A N G G U R A N
TERBUKA
Pengangguran terbuka (Open
unemployment) adalah tenaga
kerja yang sungguh sungguh tidak
mempunyai pekerjaan.
Penyebabnya antara lain:
1. Tidak tersedianya lapangan
kerja.
2. Lapangan kerja yang tidak
sesuai dengan latar belakang
3. Tidak berusaha mencari
pekerjaan secara keras karena
memang malas.
33. P E N G A N G G U R A N
STRUKTURAL
P E N G A N G G U R A N
VOLUNTARI
Pengangguran struktural
adalah pengangguran
yang terjadi karena
perubahan dalam struktur
perekonomian.
Pengangguran suka rela adalah
pengangguran yang menganggur
untuk sementara waktu karna
ingin mencari pekerjaan lain
yang lebih baik
34. P E N G A N G G U R A N
FRIKSIONAL
P E N G A N G G U R A N
KONJUNGTUR
Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang terjadi karena
kesulitan temporer dalam
mempertemukan pencari kerja dan
lowongan kerja, yang disebabkan
oleh kondisi geografis, informasi
yang tidak sempurna, dan proses
perekrutan yang lama
Pengangguran konjungtur adalah
pengangguran yang disebabkan oleh
adanya siklus konjungtur (perubahan
kegiatan perekonomian). Misalnya: pada
masa 1960 -1980 an titik berat
pembangunan nasional Indonesia
ditekankan pada bidang pertanian,
sehingga insinyur-insinyur pertanian
mudah mendapatkan pekerjaan
35. P E N G A N G G U R A N
TEKNOLOGI
Pengangguran teknologi yaitu
pengangguran yang disebabkan
penggunaan teknologi seperti
mesin-mesin modern, sehingga
mengurangi penggunaan
tenaga kerja manusia.
P E N G A N G G U R A N
MUSIMAN
Pengangguran musiman, yaitu
pengangguran yang terjadi
karena pergantian
waktu/trend. Misalnya tukang
membuat kopiah, pada saat
bulan puasa dan menjelang
hari Idul Fitri, pesanan akan
produk kopiah meningkat
tajam. Sedangkan masa
sesudah bulan puasa
permintaan produk kopiah
kembali turun sehingga dia
harus menganggur lagi
36. D A M P A K N E G A T I F
PENGANGGURAN
1. Pengangguran dapat
mengurangi pendapatan
perkapita
2. Pengangguran dapat
menurunkan tingkat
kemakmuran
3. Pengangguran akan
menimbulkan ketidakstabilan
sosial politik.
4. Bertambahnya tingkat
kemiskinan
5. Timbulnya kriminalitas di
kalangan masyarakat
38. Untuk mengatasi pengangguran
jenis ini, cara yang digunakan
adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal
dan tenaga kerja
2. Memindahkan kelebihan tenaga
kerja
3. Mengadakan pelatihan tenaga
kerja
4. Mendirikan industri padat karya
di wilayah yang mengalami
pengangguran
CARA MENGATASI
PENGANGGURAN STRUKTURAL
39. 1. Perluasan kesempatan kerja dengan
cara mendirikan industri-industri
baru, terutama yang bersifat padat
karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di
berbagai bidang industri untuk
merangsang timbulnya investasi
baru
3. Menggalakkan pengembangan
seKtor Informal
4. Menggalakkan program transmigrasi
5. Pembukaan proyek-proyek umum
oleh pemerintah
CARA MENGATASI
PENGANGGURAN FRIKSIONAL
40. Cara mengatasi Pengangguran
Siklus
1. Mengarahkan permintaan
masyarakat terhadap barang
dan jasa
2. Meningkatkan daya beli
Masyarakat.
Cara Mengatasi Pengangguran
Musiman.
1. Pemberian informasi yang
cepat jika ada lowongan kerja
di seKtor lain
2. Melakukan pelatihan di
bidang ketrampilan lain