1. ILMU SOSIAL DASAR
MASYARAKAT PEDESAAN DAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
Disusun Oleh:
Alia Nur Afni
(10115533)
1KA10
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
2. PENGERTIAN MASYARAKAT
“Masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerjasama, sehingga mereka ini
dapat mengorganisasikan dirinya
berpikir tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu”
“Masyarakat adalah kelompok individu
yang diorganisasikan dan mengikuti
satu cara hidup tertentu”
“Masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar dan
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap
dan perasaan persatuan yang sama ”
“Masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar, yang meliputi
pengelompokan-pengelompokan
manusia yang lebih kecil, yang
mempunyai perhubungan yang erat
dan teratur”
3. “Masyarakat adalah golongan besar
atau kecil dari beberapa manusia, yang
dengan pengaruh bertalian secara
golongan dan mempunyai pengaruh
kebatinan satu sama lain”
4. SYARAT-SYARAT MASYARAKAT
• Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan
pengumpulan binatang
• Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu
daerah tertentu
• Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur
mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan
bersama
6. MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community.
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
• Beberapa ciri menonjol masyarakat kota:
• Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan
kehidupan keagamaan di desa
• Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
harus bergantung pada orang-orang lain
• Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata
• Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dibandingkan warga desa
7. • Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat
perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
• Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan
pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian
waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu
• Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-
pengaruh dari luar
8. PERBEDAAN DESA DAN KOTA
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk
membedakan antara desa dan kota.
Ciri-ciri tersebut adalah:
• Jumlah dan kepadatan penduduk
• Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibanding desa
• Lingkungan hidup
• Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas
• Mata pencaharian
• Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu
bidang agraris. Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor
ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri
• Corak kehidupan sosial
• Corak kehidupan sosial di desa dapat dikatakan masih homogen
sebaliknya dengan di kota sangat heterogen
9. • Stratifikasi sosial
• Beranekaragamnya corak kegiatan di bidang ekonomi berakibat bahwa
stratifikasi sosial kota jauh lebih kompleks daripada di desa
• Mobilitas sosial
• Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa
• Pola interaksi sosial
• Pada masyarakat pedesaan, pola interaksinya horizontal, banyak
dipengaruhi oleh sistem kekeluargaan. Sedangkan pada masyarakat
perkotaan, pola interaksinya lebih condong ke arah verikal, sistem fedal
masih berpengaruh
• Solidaritas sosial
• Solidaritas masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-
kesamaan kemasyarakatan. Sedangkan masyarakat perkotaan justru
terbentuk karena adanya perbedaan-perbadaan dalam masyarakat
• Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
10. HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan
warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur,
daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi
jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga
diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat
dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah,
obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat tranportasi.
Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-
bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa.
11. Pencapaian persyaratan diatas hendaknya dituangkan
dalam suatu kebijakan dasar yang dikaitkan dengan
pengembangan wilayah dan interaksi kota dan sekitarnya secara
berimbang dan harmonis. Untuk itu semua, maka fungsi dan
tugas aparatur Pemerintah Kota harus ditingkatkan:
• Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang
timbul di kota
• Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan
tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak
disusul dengan masalah lainnya
• Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik
sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan
menimbulkan masalah baru
• Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerjasama
yang baik antara pemimpin di kota dengan pemimpin di
tingkat Kabupaten, tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
Kabupaten dan sekitarnya
12. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan
oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut. Secara
umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan, seyogyanya
mengandung 5 unsur meliputi:
• Wisma: unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan
untuk tempat berlindung terhadap alam dan sekelilingnya, serta
untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga
• Karya: unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu
kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan
bermasyarakat
• Marga: unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk
menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat
lainnya di dalam kota (hubungan internal) serta hubungan antara
kota itu dengan kota-kota atau daerah lainnya (hubungan eksternal)
13. • Suka: unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran
untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas
hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
• Penyempurnaan: unsur ini merupakan bagian yang penting
bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam
ke empat unsur diatas, termasuk fasilitas keagamaan,
perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan
utilitas umum
14. Rumusan pengembangan kota tergambar dalam
pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut:
• Menekan angka kelahiran
• Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke
pinggiran kota
• Membendung urbanisasi
• Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif
rendah
• Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-
desa yang telah ada di sekitar kota besar
• Transmigrasi bagi warga miskin dan tidak mempunyai
pekerjaan
15. MASYARAKAT PEDESAAN
“Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan sendiri”
“Desa merupakan perwujudan atau
kesatuan geografi, sosial, ekonomi,
politik dan kultural yang terdapat di
situ (suatu daerah) dalam
hubungannya dan pengaruhnya secara
timbal-balik dengan daerah lain”
A. PENGERTIAN DESA/PEDESAAN
“Desa adalah penduduknya kurang
dari 2.500 jiwa”
16. CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN
• Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai
hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan
dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas
wilayahnya
• Sistem kehidupannya umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan (Gemeinschaft atau paguyuban)
• Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian
merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya
sebagai pengisi waktu luang
• Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata
pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya
17. Dalam masyarakat pedesaan kita mengenal bermacam-
macam gejala, khususnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa
di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-
ketegangan sosial
Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan:
• Konflik (pertengkaran)
• Kontraversi (pertentangan)
• Kompetisi (persiapan)
• Kegiatan pada masyarakat pedesaan
B. HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
18. • Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya
emnganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang
buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti
bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan
menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan
atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari
keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan
kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
• Mereka beranggapan bahwa orang bekerja untuk hidup dan
kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
• Mereka berorientasi pada masa ini, kurang memperdulikan
masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan
kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan
masa lampau.
C. SISTEM NILAI BUDAYA PETANI INDONESIA
19. • Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana
alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang
harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa
macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja dengan
menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk
menguasainya.
• Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup
bergotong royong, mereka sadar bahwa hidup itu pada
hakikatnya tergantung kepada sesamanya.
20. • Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak,
beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan
batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
• Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan,
kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa
setempat.
• Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan
pergaulan warga desa.
Unsur daerah, penduduk dan tata kehidupan merupakan suatu
kesatuan hidup atau “Living Unit”
D. UNSUR-UNSUR DESA
21. 1. Dalam hubungannya dengan kota, maka desa merupakan
“Hinterland” atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu
daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi,
jagung, ketela, di samping bahan makanan lain seperti
kacang, kedelai, buah-buahan dan bahan makanan lain yang
berasal dari hewan.
2. Desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai
lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja
(man power) yang tidak kecil artinya.
3. Dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan
desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan
dan sebagainya.
E. FUNGSI DESA
22. URBANISASI DAN URBANISME
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk
dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi
merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat maupun
cepat, hal mana tergantung daripada keadaan masyarakat yang
bersangkutan. Proses tersebut terjadi dengan menyangkut dua
aspek,yaitu:
• Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota
• Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya
penduduk yang berasal dari desa-desa (pada umumnya
disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik dengan
keadaan di kota)
23. PERBEDAANMASYARAKAT PEDESAAN
DENGANMASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat pedesaan tentu berbeda dengan masyarakat perkotaan,
dapat dilihat dari hal-hal berikut:
1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
2. Pekerjaan atau mata pencaharian
3. Ukuran komunitas
4. Kepadatan penduduk
5. Homogenitas dan heterogenitas
6. Diferensiasi sosial
7. Pelapisan sosial
8. Mobilitas sosial
9. Interaksi sosial
10. Pengawasan sosial
11. Pola kepemimpinan
12. Standar kehidupan
13. Kesetiakawanan sosial
14. Nilai dan sistem nilai