SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
TUGAS
DIMAS ANTON INDRA JAYA
50145110811
II / TPS
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara kepulau-an terbesar di dunia, dengan panjang
garis pantai lebih dari 81.000 km, serta lebih dari 17.508 pulau .
Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan Indonesia1). Walter,
1994 mengestimasi luas terumbu karang Indonesia sekitar 51.000 km2
2), sedangkan Tomascik menyebutkan bahwa luas terumbu karang
85.707 km2 3). Angka ini belum termasuk terumbu karang di wilayah
terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak
dalam. Jika estimasi ini akurat, maka 51% terumbu karang di Asia
Tenggara, dan 18% terumbu karang di dunia, berada di perairan
Indonesia4). Sebagian besar dari terumbu karang ini bertipe terumbu
karang tepi (fringing reefs), berdekatan dengan garis pantai dan mudah
diakses oleh komunitas setempat3). Terumbu karang alami ini
mempunyai peran penting dalam mendukung kelestarian sumberdaya
ikan dan organisme laut, serta berfungsi sebagai pelindung pantai dari
aktifitas gelombang dan arus4).
 TERUMBU KARANG
Binatang karang adalah pembentuk utama
ekosistem terumbu karang. Binatang karang yang
berukuran sangat kecil, disebut polip, yangdala
jumlah ribuan membentuk koloni
yangdikenalsebagaikarang (karang batuatau
karanglunak).Dalam peristilahan
‘terumbukarang’,“karang”yang dimaksud adalah
koral ,sekelompok hewan dari ordo Scleractinia
yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk
utama terumbu,sedangkan Terumbu adalah batuan
sedimen kapur dilaut,yang juga meliputi karang
hidup dan karang mati yang menempel padabatuan
kapurter sebut.

2. FUNGSI EKOLOGIS
Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari
ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber
kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam
ekosistem terumbu karang ini bisa hidup lebih dari 480
jenis karang, yang terdiri dari sekitar 1650 jenis ikan dan
berpuluh-puluh jenis moluska, crustacean, sponge, alga,
lamun dan biota lainnya. Terumbu karang mempunyai
fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah,
mengumpulkan organisme laut untuk meningkatkan
efisiensi penangkapan (sebagai aktraktan), daerah asuhan
bagi biota laut dan sebagai sumber plasma nutfah4,5 ).
Terumbu karang juga merupakan sumber makanan dan
bahan baku substansi dokteran. Selain itu terumbu karang
juga mempunyai fungsi yang tidak kalah pentingnya yaitu
sebagai pelindung pantai dari degradasi dan abrasi.
2.1. FAKTOR PEMBATAS
Beberapa faktor biologi-fisik yang
mempengaruhi pertumbuhan
terumbu karang adalah sebagai
berikut
ADA DUA FAKTOR
 1. Faktor Pembatas
 2. Faktor yg Potensial Merusak
Ekosistem Terumbu Karang
2.1. FAKTOR PEMBATAS
A. UP-WELLING
B. CAHAYA MATAHARI
C. KEJERNIHAN AIR
D. KEDALAMAN
E. SUHU PERAIRAN
F. SALINITAS AIR LAUT
G. PENGENDAPAN
H. ARUS
I. SUBSTRAT
2.2 Faktor yg Potensial Merusak Ekosistem
Terumbu Karang
 Pemanasan Global
 Pemanasan global akan menyebabkan suhu
perairan meningkat di atas ambang
 batas kebutuhan terumbu karang. Fenomena ini
oleh banyak ahli diyakini sebagai penyebab
pemutihan kerang (coral bleaching).
 Wisata Bahari yang Merusak
 Aktivitas wisata bahari seperti penyelam juga
memberikan kontribusi terhadap laju kerusakan
akibat jangkar perahu atau terinjak penyelam
pemula.
 Tidak ada Ekosistem Mangrove
 Jika tidak ada ekosistem mangrove yang efektif menyerap
sedimen tanah, maka proses sedimentasi ini akan menutupi
permukaan karang sehingga karangnya mati.
 . Vessel Groundings and Anchoring
 Metode penambatan kapal dengan jangkar berpotensial
merusak terumbu karang.
 Praktek Penangkapan Ikan yang merusak
 Pengunaan bahan berbahaya atau beracun seperti cyanide
dan racun dapat merusak karang dalam skala yg luas
 Over-Fishing and Over-Exploitation
 Peningkatan penangkapan ikanpemakan algae akan
menyebabkan konsentrasi algae disekitar/dpermukaan karang
menjadi tinggi sehingga menggangu proses fotosintesa dari
karang.
3. TEKNOLOGI KONSERVASI DAN REHABILITASI
TERUMBU KARANG
 3.1. Strategi Pengelolaan Terumbu Karang
 Suatu pengelolaan yang baik adalah yang
memikirkan generasi mendatang untuk dapat
juga menikmati sumberdaya yang sekarang
ada. Dengan demikian dalam pengelolaan
terumbu karang haruslah mempertimbangkan
hal sebagai berikut
 1) :Pertama, melestarikan, melindungi,mengembangkan,
memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau kualitas
terumbukarang dan sumberdaya yang terkandung di
dalamnya bagi kepentingan seluruhlapisan masyarakat serta
memikirkan generasi mendatang.
 2) Kedua, mendorong dan membantu pemerintah daerah
untuk menyusun dan melaksanakan program-program
pengelolaan sesuai dengan karakteristik wilayah dan
masyarakat setempat serta
 memenuhi standar yang ditetapkan secaranasional
berdasarkan pertimbanganpertimbangan daerah yang
menjaga antara upaya ekploitasi dan upaya pelestarian
lingkungan.
 3) Ketiga, mendorong kesadaran, partisipasi dan
kerjasama/kemitraan dari masyarakat, pemerintah daerah,
antar daerah dan antar instansi dalam perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan
 terumbu karang. Berdasarkan pertimbangan ter sebut diatas,
maka dalam pengelolaan terumbu
 karang diperlukan strategi sebagai berikut
 1. Memberdayakan masyarakat pesisiryang secara langsung bergantung
padpengelolaan terumbu karang :
 a. Mengembangkan mata pencaharian alternatif yang bersifat
berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.
 b. Meningkatkan penyuluhan dan menumbuhkembangkan keadaan
masyarakat akan tanggung jawabdalam pengelolaan sumberdaya
terumbu karang dan ekosistem nya melalui bimbingan, pendidik an
danpenyuluhan tentang ekosistemterumbu karang.
 c. Memberikan hak dan kepastianhukum untuk mengelola terumbu
karang bagi mereka yang memilikkemampuan.
 2. Mengurangi laku degradasi kondisi terumbu karang yang ada saat ini :
 a. Mengidentifikasi dan mencegah penyebab kerusakan terumbu karang
secara dini.
 b. Mengembangkan program penyuluhan konservasi terumbukarang dan
mengembangkan berbagai alternatif mata pencaharian bagi masyarakat
local yang memanfatakannya.
 c. Meningkatkan efektifitaspenegakan hukum terhadap berbagai
kegiatan yang dilarang oleh hukum seperti pemboman dan penangkapan
ikan dengan Cyanide.
 3. Mengelola terumbu karang berdasar kan karakteristik eko sistem,
potensi pemanfaatan dan status hukumnya:
 a. Mengidentifikasi potensi terumbu karang dan pemanfaatannya.
 b. Menjaga keseimbangan antarapemanfaatan ekonomi danpelestarian
lingkungan.
 3.2 Teknologi Transplantasi Terumbu Karang
Buatan
 a. Terumbu karang buatan
 Metode sederhana ini adalah dengan menengelamkan struktur bangunan di dasar laut
agar dapat berfungsi seperti terumbu karang alami sebagai tempat berlindung ikan.
Dalam jangka waktu tertentu, struktur yang dibuat dengan berbagai bahan seperti
struktur beton berbentuk kubah dan piramida, selanjutnya membantu tumbuhnya
terumbu karang alami di lokasi tersebut. Dengan demikian, fungsinya sebagai tempat
ikan mencari makan, serta tempat memijah dan berkembang biakberbagai biota laut
dapat terwujud.
 b. Pencangkokan
 Metode ini dikenal dengan transplantasi. Dengan memotong karanghidup, lalu ditanam di
tempat lain yang mengalami kerusakan diharapkan dapatmempercepat regenerasi
terumbu karang yang telah rusak dan dapat pula dipakai untuk membangun daerah
terumbu karangbaru yang sebelumnya tidak ada. Bibit karang yang sering digunakan
pada uji coba transplantasi ini adalah dari genus Acropora yang terdiri dari A tenuis, A
austera, A formosa, A hyacinthus, Adivaricata, A nasuta, A yongei, A aspera, A digitifera,
A valida, dan A glauca. persen. Hal tersebut diperkirakan karena spesiesspesies tersebut
memiliki cabang yang kecil dan mudah rapuh. Berdasarkan per tambahan tinggi masing-
masing karang tersebut, setelah berumur satu bulan pertambahan tinggi terbesar dialami
oleh Acropora yongei (rata-rata 0,4 cm), sedangkan pertambahan tinggi terkecil dialami
Acropora digitifera, yakni 0,1 cm.
 c. Mineral Accretion
 Metode ini dikembangkan oleh Thomas J. Goreau and Wolf Hilbertz seorang ahli biologi
dari AS 2). Mereka mengkaitkan terumbu karang pada bronjong-bronjong kawat baja
yang dialiri listrik DC (direct current) dengan voltage rendah. Aliran listrik yang mengalir
melalui kawat baja tesebut diharapkan dapat merangsang percepatan pertumbuhan
karang. Hasil dari transplantasi model ini ternyata lebih cepat 3-5 kali dibanding cara
transplantasi cara biasa.

PERANAN
1. Untuk melindungi trumbu karang dari para
penyelam
2. Tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan
3. Sebagai taman laut untuk rekreasi.
4. Untuk tempat tinggalnya para ikan’’
THANK YOU

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Terumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk SiswaTerumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk Siswa
Yayasan TERANGI
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
Elvionita
 

Was ist angesagt? (20)

Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Pengelolaan Pesisir
Pengelolaan  PesisirPengelolaan  Pesisir
Pengelolaan Pesisir
 
Ekosistem perairan
Ekosistem perairanEkosistem perairan
Ekosistem perairan
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.ppt
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
biologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawarbiologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawar
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong
 
Terumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk SiswaTerumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk Siswa
 
Ekosistem mangrove
Ekosistem mangroveEkosistem mangrove
Ekosistem mangrove
 
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
 
Ipa hutan mangrove
Ipa hutan mangroveIpa hutan mangrove
Ipa hutan mangrove
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Mangrove
MangroveMangrove
Mangrove
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup BudidayaBDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
 

Ähnlich wie Presentasi Terumbu Karang

Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
erikakurnia
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Aziza Syilpa
 

Ähnlich wie Presentasi Terumbu Karang (20)

Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxPPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
 
Lamun
Lamun Lamun
Lamun
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Filsafat harlianti
Filsafat harliantiFilsafat harlianti
Filsafat harlianti
 
Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan  Lingkungan HidupPendidikan  Lingkungan Hidup
Pendidikan Lingkungan Hidup
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
 
Maghfur R ( B Sore ).pptx
Maghfur R ( B Sore ).pptxMaghfur R ( B Sore ).pptx
Maghfur R ( B Sore ).pptx
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Presentasi Terumbu Karang

  • 1. TUGAS DIMAS ANTON INDRA JAYA 50145110811 II / TPS
  • 2. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara kepulau-an terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km, serta lebih dari 17.508 pulau . Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan Indonesia1). Walter, 1994 mengestimasi luas terumbu karang Indonesia sekitar 51.000 km2 2), sedangkan Tomascik menyebutkan bahwa luas terumbu karang 85.707 km2 3). Angka ini belum termasuk terumbu karang di wilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Jika estimasi ini akurat, maka 51% terumbu karang di Asia Tenggara, dan 18% terumbu karang di dunia, berada di perairan Indonesia4). Sebagian besar dari terumbu karang ini bertipe terumbu karang tepi (fringing reefs), berdekatan dengan garis pantai dan mudah diakses oleh komunitas setempat3). Terumbu karang alami ini mempunyai peran penting dalam mendukung kelestarian sumberdaya ikan dan organisme laut, serta berfungsi sebagai pelindung pantai dari aktifitas gelombang dan arus4).
  • 3.  TERUMBU KARANG Binatang karang adalah pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Binatang karang yang berukuran sangat kecil, disebut polip, yangdala jumlah ribuan membentuk koloni yangdikenalsebagaikarang (karang batuatau karanglunak).Dalam peristilahan ‘terumbukarang’,“karang”yang dimaksud adalah koral ,sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu,sedangkan Terumbu adalah batuan sedimen kapur dilaut,yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel padabatuan kapurter sebut. 
  • 4. 2. FUNGSI EKOLOGIS Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam ekosistem terumbu karang ini bisa hidup lebih dari 480 jenis karang, yang terdiri dari sekitar 1650 jenis ikan dan berpuluh-puluh jenis moluska, crustacean, sponge, alga, lamun dan biota lainnya. Terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah, mengumpulkan organisme laut untuk meningkatkan efisiensi penangkapan (sebagai aktraktan), daerah asuhan bagi biota laut dan sebagai sumber plasma nutfah4,5 ). Terumbu karang juga merupakan sumber makanan dan bahan baku substansi dokteran. Selain itu terumbu karang juga mempunyai fungsi yang tidak kalah pentingnya yaitu sebagai pelindung pantai dari degradasi dan abrasi.
  • 5. 2.1. FAKTOR PEMBATAS Beberapa faktor biologi-fisik yang mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang adalah sebagai berikut
  • 6. ADA DUA FAKTOR  1. Faktor Pembatas  2. Faktor yg Potensial Merusak Ekosistem Terumbu Karang
  • 7. 2.1. FAKTOR PEMBATAS A. UP-WELLING B. CAHAYA MATAHARI C. KEJERNIHAN AIR D. KEDALAMAN E. SUHU PERAIRAN F. SALINITAS AIR LAUT G. PENGENDAPAN H. ARUS I. SUBSTRAT
  • 8. 2.2 Faktor yg Potensial Merusak Ekosistem Terumbu Karang  Pemanasan Global  Pemanasan global akan menyebabkan suhu perairan meningkat di atas ambang  batas kebutuhan terumbu karang. Fenomena ini oleh banyak ahli diyakini sebagai penyebab pemutihan kerang (coral bleaching).  Wisata Bahari yang Merusak  Aktivitas wisata bahari seperti penyelam juga memberikan kontribusi terhadap laju kerusakan akibat jangkar perahu atau terinjak penyelam pemula.
  • 9.  Tidak ada Ekosistem Mangrove  Jika tidak ada ekosistem mangrove yang efektif menyerap sedimen tanah, maka proses sedimentasi ini akan menutupi permukaan karang sehingga karangnya mati.  . Vessel Groundings and Anchoring  Metode penambatan kapal dengan jangkar berpotensial merusak terumbu karang.  Praktek Penangkapan Ikan yang merusak  Pengunaan bahan berbahaya atau beracun seperti cyanide dan racun dapat merusak karang dalam skala yg luas  Over-Fishing and Over-Exploitation  Peningkatan penangkapan ikanpemakan algae akan menyebabkan konsentrasi algae disekitar/dpermukaan karang menjadi tinggi sehingga menggangu proses fotosintesa dari karang.
  • 10. 3. TEKNOLOGI KONSERVASI DAN REHABILITASI TERUMBU KARANG  3.1. Strategi Pengelolaan Terumbu Karang  Suatu pengelolaan yang baik adalah yang memikirkan generasi mendatang untuk dapat juga menikmati sumberdaya yang sekarang ada. Dengan demikian dalam pengelolaan terumbu karang haruslah mempertimbangkan hal sebagai berikut
  • 11.  1) :Pertama, melestarikan, melindungi,mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau kualitas terumbukarang dan sumberdaya yang terkandung di dalamnya bagi kepentingan seluruhlapisan masyarakat serta memikirkan generasi mendatang.  2) Kedua, mendorong dan membantu pemerintah daerah untuk menyusun dan melaksanakan program-program pengelolaan sesuai dengan karakteristik wilayah dan masyarakat setempat serta  memenuhi standar yang ditetapkan secaranasional berdasarkan pertimbanganpertimbangan daerah yang menjaga antara upaya ekploitasi dan upaya pelestarian lingkungan.  3) Ketiga, mendorong kesadaran, partisipasi dan kerjasama/kemitraan dari masyarakat, pemerintah daerah, antar daerah dan antar instansi dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan  terumbu karang. Berdasarkan pertimbangan ter sebut diatas, maka dalam pengelolaan terumbu  karang diperlukan strategi sebagai berikut
  • 12.  1. Memberdayakan masyarakat pesisiryang secara langsung bergantung padpengelolaan terumbu karang :  a. Mengembangkan mata pencaharian alternatif yang bersifat berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.  b. Meningkatkan penyuluhan dan menumbuhkembangkan keadaan masyarakat akan tanggung jawabdalam pengelolaan sumberdaya terumbu karang dan ekosistem nya melalui bimbingan, pendidik an danpenyuluhan tentang ekosistemterumbu karang.  c. Memberikan hak dan kepastianhukum untuk mengelola terumbu karang bagi mereka yang memilikkemampuan.  2. Mengurangi laku degradasi kondisi terumbu karang yang ada saat ini :  a. Mengidentifikasi dan mencegah penyebab kerusakan terumbu karang secara dini.  b. Mengembangkan program penyuluhan konservasi terumbukarang dan mengembangkan berbagai alternatif mata pencaharian bagi masyarakat local yang memanfatakannya.  c. Meningkatkan efektifitaspenegakan hukum terhadap berbagai kegiatan yang dilarang oleh hukum seperti pemboman dan penangkapan ikan dengan Cyanide.  3. Mengelola terumbu karang berdasar kan karakteristik eko sistem, potensi pemanfaatan dan status hukumnya:  a. Mengidentifikasi potensi terumbu karang dan pemanfaatannya.  b. Menjaga keseimbangan antarapemanfaatan ekonomi danpelestarian lingkungan.
  • 13.  3.2 Teknologi Transplantasi Terumbu Karang Buatan  a. Terumbu karang buatan  Metode sederhana ini adalah dengan menengelamkan struktur bangunan di dasar laut agar dapat berfungsi seperti terumbu karang alami sebagai tempat berlindung ikan. Dalam jangka waktu tertentu, struktur yang dibuat dengan berbagai bahan seperti struktur beton berbentuk kubah dan piramida, selanjutnya membantu tumbuhnya terumbu karang alami di lokasi tersebut. Dengan demikian, fungsinya sebagai tempat ikan mencari makan, serta tempat memijah dan berkembang biakberbagai biota laut dapat terwujud.  b. Pencangkokan  Metode ini dikenal dengan transplantasi. Dengan memotong karanghidup, lalu ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan diharapkan dapatmempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak dan dapat pula dipakai untuk membangun daerah terumbu karangbaru yang sebelumnya tidak ada. Bibit karang yang sering digunakan pada uji coba transplantasi ini adalah dari genus Acropora yang terdiri dari A tenuis, A austera, A formosa, A hyacinthus, Adivaricata, A nasuta, A yongei, A aspera, A digitifera, A valida, dan A glauca. persen. Hal tersebut diperkirakan karena spesiesspesies tersebut memiliki cabang yang kecil dan mudah rapuh. Berdasarkan per tambahan tinggi masing- masing karang tersebut, setelah berumur satu bulan pertambahan tinggi terbesar dialami oleh Acropora yongei (rata-rata 0,4 cm), sedangkan pertambahan tinggi terkecil dialami Acropora digitifera, yakni 0,1 cm.  c. Mineral Accretion  Metode ini dikembangkan oleh Thomas J. Goreau and Wolf Hilbertz seorang ahli biologi dari AS 2). Mereka mengkaitkan terumbu karang pada bronjong-bronjong kawat baja yang dialiri listrik DC (direct current) dengan voltage rendah. Aliran listrik yang mengalir melalui kawat baja tesebut diharapkan dapat merangsang percepatan pertumbuhan karang. Hasil dari transplantasi model ini ternyata lebih cepat 3-5 kali dibanding cara transplantasi cara biasa. 
  • 14. PERANAN 1. Untuk melindungi trumbu karang dari para penyelam 2. Tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan 3. Sebagai taman laut untuk rekreasi. 4. Untuk tempat tinggalnya para ikan’’