Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
2. Biologi Lobster Air Tawar
Klasifikasi
Menurut Holthuis (1950)
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Mandibulata
Kelas : Crustacea
Sub kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Reptantia
Famili : Parastacidae
Genus : Cherax
Spesies : Cherax sp.
3. Morfologi
• Tubuh lobster air tawar terdiri dari
- chepalothorax
- abdomen
• Seluruh tubuhnya diliputi cangkang keras yang
terbuat dari zat tanduk.
• Cangkang yang menutupi bagian kepala disebut
karapas (carapace).
• lobster air tawar memiliki moncong (rostrum)
4. Menurut Sukmajaya dan Suharjo (2003)
Lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap
sebagai berikut:
- sepasang antena
- sepasang antenula
- satu mulut, dan sepasang capit (celiped)
- satu ekor tengah (telson)
- dua pasang ekor samping (uropod)
- enam pasang kaki renang (pleopod)
- empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs)
5. habitat lobster air tawar
adalah danau, rawa, atau
sungai yang berlokasi di
daerah pegunungan
Lobster memiliki sifat
saling memangsa (kanibal)
yang sudah muncul sejak
lobster masih kecil
Sifat kanibal muncul
terutama pada saat
pergantian kulit (molting)
6. Molting merupakan proses terjadi hingga puluhan kali.
alamiah yang terjadi pada mulai terjadi pada umur 2-3
lobster air tawar. Sebagai minggu. akan sering terjadi
hewan dengan kerangka luar sebelum lobster dewasa
(exoskeleton). (berumur 6-7 bulan)
Molting
Lobster dewasa terutama
Kematian kerap terjadi pada
induk jantan dan betina akan
periode ini. Hampir 30 %
memulai kembali molting
kematian lobster air tawar
setelah 2-3 kali melakukan
terjadi pada saat molting
perkawinan
7. Molting Berfungsi Untuk :
•merangsang dan mempercepat pertumbuhan
•mempercepat pematangan gonad
•menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat
9. Seleksi Induk
Ukuran lobster yang akan digunakan sebagai indukan
sebaiknya yang berukuran di atas 4 inci (10 cm), atau
berumur diatas 5-6 bulan dengan berat sekitar 50-70gr
karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan
cukup banyak.(Jones, 1998).
10. Ciri-ciri Induk lobster air tawar :
Jantan Betina Kelamin ganda
Pada jenis red claw Tidak memiliki tanda Satu lobster memiliki
umumnya terdapat tanda merah di kedua capitnya sepasang kelamin betina
merah dibagian luar dan sepasang kelamin
kedua ujung capitnya jantan
memiliki dua daging terdapat lubang pada Satu lobster memiliki
menonjol berupa penis pangkal kaki ketiga dari sepasang kelamin betina
pada pangkal kaki bawah (ekor) dan satu kelamin jantan
pertama dari bawah
(ekor)
induk jantan memiliki memiliki ukuran capit Satu lobster memiliki
ukuran capit 2-3 kali ruas yang sama atau 1,5 kali sepasang kelamin jantan
pertama (tangkai capit) ruas pertama dan satu kelamin betina,
kelamin yang hanya
tunggal ini biasa berada
di sebelah kiri atau kanan
Warna lebih cerah
12. Pemijahan
Pemijahan Lobster Air Tawar dilakukan secara alami.
Pada pemijahan yang dilakukan secara masal biasanya
perbandingan jantan dan betina adalah 3 : 5
Proses perkawinan induk biasanya terjadi pada malam
hari atau menjelang pagi dimana induk betina yang siap
memijah tampak bergerak aktif mendekati jantan
13. percumbuan, perkawinan, pemasukan kantung
sperma (spermatofora) kedalam ovarium yang
terletak diantara kaki-kaki jalan, penyatuan antara
sperma dan inti sel telur dalam ovarium, serta
pembelahan sel (mitosis) hingga terbentuk larva di
dalam cangkang telur.
14. Pemindahan Induk
Induk betina yang sudah bertelur, segera dipindahkan ke
akuarium pengeraman.
Pemindahan ini dilakukan agar telur-telur tidak dimakan
oleh induk jantan dan betina lain yang belum bertelur
15. Pengeraman dan penetasan telur
1. Minggu kedua, setelah 14 hari kawin atau 4 hari setelah
keluar telur yang pertama, semua telur akan keluar
dengan warna kuning telur menjadi orange.
16. 2. Minggu ketiga mulai
terlihat 2 bintik hitam
pada telur. Bintik hitam
tersebut merupakan
embrio.
3. Minggu keempat,
Capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Namun
embrio lobster tersebut masih mengandung kuning
telur. Pada fase ini, lobster masih belum bisa mandiri.
Jika pada fase ini telur rontok dari
induknya, kemungkinan besar embrio tersebut akan
mati. Setelah anakan yang cadangan kuning telurnya
telah habis, dalam waktu dekat akan lepas dari
induknya
17. 4. Minggu kelima
Hampir seluruh kuning telur sudah habis. Dengan
demikian, cadangan makanan untuk embrio sudah
habis. Ketika itu, embrio mulai lepas satu per satu dari
induknya untuk mencari makanan sendiri
18. Perontokan Benih
Pelepasan benih dari induk tidak
terjadi secara menyeluruh.
Apabila ditunggu hingga semua
benih lepas dari
induknya, diperkirakan induk
akan memangsa anaknya
sendiri. Dengan demikian
pelepasan benih dilakukan
dengan cara merontokkannya.
perontokan benih biasanya
dilakukan apabila benih yang
lepas dari induknya sekitar 25-
30%
19. Pemeliharaan benih
Pemeliharaan benih dapat dimulai
ketika benih telah dirontokkan.
Setelah benih dirontokkan dalam
waktu 7 hari kemudian benih
dipindahkan dalam wadah
pemeliharaan benih. Pemeliharaan
benih ini bisa dilakukan dalam bak
fiber maupun akuarium. pada bak
pemeliharaan juga diletakkan
shelter berupa pipa PVC ukuran ½
inchi dan panjang 2-4 cm sebagai
tempat berlindung benih
20. Pemberian pakan
Lobster adalah jenis hewan omnivora atau pemakan
segala
Sebaiknya anakan lobster diberi cacing sutra, bisa juga
cacing beku atau pelet cacing saat
pembesaran, sedangkan untuk indukan lebih cocok
diberi cacing tanah. Lobster bisa juga diberi pakan
buatan. Pakan buatan berupa pelet
21. Pengelolaan kualitas air
- Suhu
lobster air tawar daerah tropis suhu 24-30°C
Pertumbuhan optimum suhu antara 25-29 °C
- Kadar Oksigen
Kisaran oksigen terlarut adalah 7,8-10,53 ppm
- Derajat Keasaman (pH)
berkisar 7-9
- Kadar Alkalinitas
lobster masih dapat hidup pada kadar alkalinitas 14,43-16,68
- Amonia
kadar amonia 0,5 atau kurang dari 0,5 ppm
22. Pencegahan Hama dan Penyakit
Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan
menyebabkan kematian adalah sebagia berikut
- Saprolegnia dan Achyla
- Cacing jangkar
- Argulus foliaceus