SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Biologi Lobster Air Tawar
Klasifikasi
Menurut Holthuis (1950)
Filum       : Arthropoda
Sub Filum   : Mandibulata
Kelas       : Crustacea
Sub kelas   : Malacostraca
Ordo        : Decapoda
Sub Ordo    : Reptantia
Famili      : Parastacidae
Genus       : Cherax
Spesies     : Cherax sp.
Morfologi
• Tubuh lobster air tawar terdiri dari
   - chepalothorax
   - abdomen
• Seluruh tubuhnya diliputi cangkang keras yang
  terbuat dari zat tanduk.
• Cangkang yang menutupi bagian kepala disebut
  karapas (carapace).
• lobster air tawar memiliki moncong (rostrum)
Menurut Sukmajaya dan Suharjo (2003)
 Lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap
 sebagai berikut:
 - sepasang antena
 - sepasang antenula
 - satu mulut, dan sepasang capit (celiped)
 - satu ekor tengah (telson)
 - dua pasang ekor samping (uropod)
- enam pasang kaki renang (pleopod)
 - empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs)
habitat lobster air tawar
adalah danau, rawa, atau
sungai yang berlokasi di
daerah pegunungan

Lobster memiliki sifat
saling memangsa (kanibal)
yang sudah muncul sejak
lobster masih kecil


Sifat kanibal muncul
terutama pada saat
pergantian kulit (molting)
Molting merupakan proses      terjadi hingga puluhan kali.
 alamiah yang terjadi pada     mulai terjadi pada umur 2-3
  lobster air tawar. Sebagai   minggu. akan sering terjadi
hewan dengan kerangka luar       sebelum lobster dewasa
       (exoskeleton).              (berumur 6-7 bulan)


                         Molting

   Lobster dewasa terutama
                               Kematian kerap terjadi pada
induk jantan dan betina akan
                                periode ini. Hampir 30 %
  memulai kembali molting
                                kematian lobster air tawar
  setelah 2-3 kali melakukan
                                terjadi pada saat molting
          perkawinan
Molting Berfungsi Untuk :



•merangsang dan mempercepat pertumbuhan
•mempercepat pematangan gonad
•menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat
Wadah Pemeliharaan
•Akuarium
•Kolam Semen
•Kolam Tanah
•Kolam Karpet
•Bak Fiber
Seleksi Induk

  Ukuran lobster yang akan digunakan sebagai indukan
  sebaiknya yang berukuran di atas 4 inci (10 cm), atau
 berumur diatas 5-6 bulan dengan berat sekitar 50-70gr
 karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan
              cukup banyak.(Jones, 1998).
Ciri-ciri Induk lobster air tawar :
         Jantan                      Betina                 Kelamin ganda
  Pada jenis red claw         Tidak memiliki tanda        Satu lobster memiliki
umumnya terdapat tanda       merah di kedua capitnya    sepasang kelamin betina
  merah dibagian luar                                    dan sepasang kelamin
 kedua ujung capitnya                                            jantan
  memiliki dua daging         terdapat lubang pada        Satu lobster memiliki
 menonjol berupa penis       pangkal kaki ketiga dari   sepasang kelamin betina
   pada pangkal kaki              bawah (ekor)          dan satu kelamin jantan
  pertama dari bawah
        (ekor)
 induk jantan memiliki       memiliki ukuran capit        Satu lobster memiliki
ukuran capit 2-3 kali ruas   yang sama atau 1,5 kali    sepasang kelamin jantan
 pertama (tangkai capit)         ruas pertama           dan satu kelamin betina,
                                                           kelamin yang hanya
                                                         tunggal ini biasa berada
                                                        di sebelah kiri atau kanan
Warna lebih cerah
Alat Kelamin Jantan   Alat Kelamin Betina
Pemijahan
Pemijahan Lobster Air Tawar dilakukan secara alami.
Pada pemijahan yang dilakukan secara masal biasanya
perbandingan jantan dan betina adalah 3 : 5


Proses perkawinan induk biasanya terjadi pada malam
hari atau menjelang pagi dimana induk betina yang siap
memijah tampak bergerak aktif mendekati jantan
percumbuan, perkawinan, pemasukan kantung
  sperma (spermatofora) kedalam ovarium yang
terletak diantara kaki-kaki jalan, penyatuan antara
   sperma dan inti sel telur dalam ovarium, serta
pembelahan sel (mitosis) hingga terbentuk larva di
               dalam cangkang telur.
Pemindahan Induk
 Induk betina yang sudah bertelur, segera dipindahkan ke
 akuarium pengeraman.
 Pemindahan ini dilakukan agar telur-telur tidak dimakan
 oleh induk jantan dan betina lain yang belum bertelur
Pengeraman dan penetasan telur
1. Minggu kedua, setelah 14 hari kawin atau 4 hari setelah
   keluar telur yang pertama, semua telur akan keluar
   dengan warna kuning telur menjadi orange.
2. Minggu ketiga mulai
  terlihat 2 bintik hitam
  pada telur. Bintik hitam
  tersebut merupakan
  embrio.
3. Minggu keempat,
 Capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Namun
 embrio lobster tersebut masih mengandung kuning
 telur. Pada fase ini, lobster masih belum bisa mandiri.
 Jika pada fase ini telur rontok dari
 induknya, kemungkinan besar embrio tersebut akan
 mati. Setelah anakan yang cadangan kuning telurnya
 telah habis, dalam waktu dekat akan lepas dari
 induknya
4. Minggu kelima
   Hampir seluruh kuning telur sudah habis. Dengan
  demikian, cadangan makanan untuk embrio sudah
  habis. Ketika itu, embrio mulai lepas satu per satu dari
  induknya untuk mencari makanan sendiri
Perontokan Benih
Pelepasan benih dari induk tidak
terjadi   secara    menyeluruh.
Apabila ditunggu hingga semua
benih         lepas          dari
induknya, diperkirakan induk
akan     memangsa        anaknya
sendiri.   Dengan      demikian
pelepasan    benih     dilakukan
dengan cara merontokkannya.
perontokan    benih     biasanya
dilakukan apabila benih yang
lepas dari induknya sekitar 25-
30%
Pemeliharaan benih
Pemeliharaan benih dapat dimulai
ketika benih telah dirontokkan.
Setelah benih dirontokkan dalam
waktu 7 hari kemudian benih
dipindahkan        dalam     wadah
pemeliharaan benih. Pemeliharaan
benih ini bisa dilakukan dalam bak
fiber maupun akuarium. pada bak
pemeliharaan juga diletakkan
shelter berupa pipa PVC ukuran ½
inchi dan panjang 2-4 cm sebagai
tempat berlindung benih
 Pemberian pakan
 Lobster adalah jenis hewan omnivora atau pemakan
 segala
 Sebaiknya anakan lobster diberi cacing sutra, bisa juga
 cacing     beku     atau     pelet     cacing      saat
 pembesaran, sedangkan untuk indukan lebih cocok
 diberi cacing tanah. Lobster bisa juga diberi pakan
 buatan. Pakan buatan berupa pelet
 Pengelolaan kualitas air
 - Suhu
   lobster air tawar daerah tropis suhu 24-30°C
   Pertumbuhan optimum suhu antara 25-29 °C
 - Kadar Oksigen
   Kisaran oksigen terlarut adalah 7,8-10,53 ppm
 - Derajat Keasaman (pH)
   berkisar 7-9
 - Kadar Alkalinitas
   lobster masih dapat hidup pada kadar alkalinitas 14,43-16,68
 - Amonia
   kadar amonia 0,5 atau kurang dari 0,5 ppm
 Pencegahan Hama dan Penyakit
 Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan
 menyebabkan kematian adalah sebagia berikut
 - Saprolegnia dan Achyla
 - Cacing jangkar
 - Argulus foliaceus
Sekian dan terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan IIbnu Sahidhir
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxBurhanuddinIhsan3
 
Keramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
Keramba Jaring Tancap / Keramba DasarKeramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
Keramba Jaring Tancap / Keramba DasarMuhammad Idrus
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IIIbnu Sahidhir
 
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa diPPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa diDoris Agusnita
 
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larva
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larvafisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larva
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larvaPutra putra
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanSawargi Ppmkp
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananHeru Pramono
 

Was ist angesagt? (20)

Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
 
Ekofisiologi zooplankton
Ekofisiologi zooplanktonEkofisiologi zooplankton
Ekofisiologi zooplankton
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
 
Keramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
Keramba Jaring Tancap / Keramba DasarKeramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
Keramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
 
1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Kegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairanKegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairan
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa diPPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
 
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larva
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larvafisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larva
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan ekofisologi larva
 
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio) PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 

Andere mochten auch

Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861. Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861. Rena zainal2
 
Lobster film presentation final
Lobster film presentation finalLobster film presentation final
Lobster film presentation finalbuni3067
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinAlfarico Rico
 
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)igamawarniayulestari
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameikarahma97
 
Sukses budi daya
Sukses budi dayaSukses budi daya
Sukses budi dayaArief Arief
 
Teknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan KrustaceaTeknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan KrustacealombkTBK
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaIbnu Sahidhir
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalArie Bonuo™
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperArdi Setyo W
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinWarta Wirausaha
 
Kitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plantsKitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plantsRena zainal2
 
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble gobyCara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble gobyRena zainal2
 
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-453923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45Hasanah Faisal Hassan
 
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udangEndokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udangWiwinUMRAH
 

Andere mochten auch (20)

Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861. Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
 
Lobster training 2015
Lobster training 2015Lobster training 2015
Lobster training 2015
 
Lobster film presentation final
Lobster film presentation finalLobster film presentation final
Lobster film presentation final
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurame
 
Sukses budi daya
Sukses budi dayaSukses budi daya
Sukses budi daya
 
Makalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurameMakalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurame
 
Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)
 
Teknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan KrustaceaTeknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan Krustacea
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nila
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Kitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plantsKitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plants
 
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble gobyCara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
 
Budidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan NilaBudidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan Nila
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-453923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
 
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udangEndokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
 

Ähnlich wie BIOLOGI LOBSTER AIR TAWAR

Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanAsep Warsono
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Pembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanPembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanMuharman Taher
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)fadlidera
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)fadlidera
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxrizkayohana
 
jumlah telur pisces
jumlah telur piscesjumlah telur pisces
jumlah telur piscesMirda Rinii
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameiiSyawalina Soerbakti
 
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)MariaAndrian16
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Fera Widyawati
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01hassanfpk
 

Ähnlich wie BIOLOGI LOBSTER AIR TAWAR (20)

TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Reproduksi 2
Reproduksi 2Reproduksi 2
Reproduksi 2
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
 
Budidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalahBudidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalah
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Pembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanPembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macan
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
 
Jurnal pemijahan
Jurnal pemijahanJurnal pemijahan
Jurnal pemijahan
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
 
jumlah telur pisces
jumlah telur piscesjumlah telur pisces
jumlah telur pisces
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
 
PERTEMUAN 5.ppt
PERTEMUAN 5.pptPERTEMUAN 5.ppt
PERTEMUAN 5.ppt
 
Jumlah Telur Reptil
Jumlah Telur ReptilJumlah Telur Reptil
Jumlah Telur Reptil
 

Mehr von Alfarico Rico

Sistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikanSistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikanAlfarico Rico
 
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangAlfarico Rico
 
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoDaur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoAlfarico Rico
 

Mehr von Alfarico Rico (6)

Memahami islam
Memahami islamMemahami islam
Memahami islam
 
Sistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikanSistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikan
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Chrysophyta
ChrysophytaChrysophyta
Chrysophyta
 
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
 
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoDaur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

BIOLOGI LOBSTER AIR TAWAR

  • 1.
  • 2. Biologi Lobster Air Tawar Klasifikasi Menurut Holthuis (1950) Filum : Arthropoda Sub Filum : Mandibulata Kelas : Crustacea Sub kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Reptantia Famili : Parastacidae Genus : Cherax Spesies : Cherax sp.
  • 3. Morfologi • Tubuh lobster air tawar terdiri dari - chepalothorax - abdomen • Seluruh tubuhnya diliputi cangkang keras yang terbuat dari zat tanduk. • Cangkang yang menutupi bagian kepala disebut karapas (carapace). • lobster air tawar memiliki moncong (rostrum)
  • 4. Menurut Sukmajaya dan Suharjo (2003) Lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap sebagai berikut: - sepasang antena - sepasang antenula - satu mulut, dan sepasang capit (celiped) - satu ekor tengah (telson) - dua pasang ekor samping (uropod) - enam pasang kaki renang (pleopod) - empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs)
  • 5. habitat lobster air tawar adalah danau, rawa, atau sungai yang berlokasi di daerah pegunungan Lobster memiliki sifat saling memangsa (kanibal) yang sudah muncul sejak lobster masih kecil Sifat kanibal muncul terutama pada saat pergantian kulit (molting)
  • 6. Molting merupakan proses terjadi hingga puluhan kali. alamiah yang terjadi pada mulai terjadi pada umur 2-3 lobster air tawar. Sebagai minggu. akan sering terjadi hewan dengan kerangka luar sebelum lobster dewasa (exoskeleton). (berumur 6-7 bulan) Molting Lobster dewasa terutama Kematian kerap terjadi pada induk jantan dan betina akan periode ini. Hampir 30 % memulai kembali molting kematian lobster air tawar setelah 2-3 kali melakukan terjadi pada saat molting perkawinan
  • 7. Molting Berfungsi Untuk : •merangsang dan mempercepat pertumbuhan •mempercepat pematangan gonad •menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat
  • 8. Wadah Pemeliharaan •Akuarium •Kolam Semen •Kolam Tanah •Kolam Karpet •Bak Fiber
  • 9. Seleksi Induk Ukuran lobster yang akan digunakan sebagai indukan sebaiknya yang berukuran di atas 4 inci (10 cm), atau berumur diatas 5-6 bulan dengan berat sekitar 50-70gr karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan cukup banyak.(Jones, 1998).
  • 10. Ciri-ciri Induk lobster air tawar : Jantan Betina Kelamin ganda Pada jenis red claw Tidak memiliki tanda Satu lobster memiliki umumnya terdapat tanda merah di kedua capitnya sepasang kelamin betina merah dibagian luar dan sepasang kelamin kedua ujung capitnya jantan memiliki dua daging terdapat lubang pada Satu lobster memiliki menonjol berupa penis pangkal kaki ketiga dari sepasang kelamin betina pada pangkal kaki bawah (ekor) dan satu kelamin jantan pertama dari bawah (ekor) induk jantan memiliki memiliki ukuran capit Satu lobster memiliki ukuran capit 2-3 kali ruas yang sama atau 1,5 kali sepasang kelamin jantan pertama (tangkai capit) ruas pertama dan satu kelamin betina, kelamin yang hanya tunggal ini biasa berada di sebelah kiri atau kanan Warna lebih cerah
  • 11. Alat Kelamin Jantan Alat Kelamin Betina
  • 12. Pemijahan Pemijahan Lobster Air Tawar dilakukan secara alami. Pada pemijahan yang dilakukan secara masal biasanya perbandingan jantan dan betina adalah 3 : 5 Proses perkawinan induk biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi dimana induk betina yang siap memijah tampak bergerak aktif mendekati jantan
  • 13. percumbuan, perkawinan, pemasukan kantung sperma (spermatofora) kedalam ovarium yang terletak diantara kaki-kaki jalan, penyatuan antara sperma dan inti sel telur dalam ovarium, serta pembelahan sel (mitosis) hingga terbentuk larva di dalam cangkang telur.
  • 14. Pemindahan Induk Induk betina yang sudah bertelur, segera dipindahkan ke akuarium pengeraman. Pemindahan ini dilakukan agar telur-telur tidak dimakan oleh induk jantan dan betina lain yang belum bertelur
  • 15. Pengeraman dan penetasan telur 1. Minggu kedua, setelah 14 hari kawin atau 4 hari setelah keluar telur yang pertama, semua telur akan keluar dengan warna kuning telur menjadi orange.
  • 16. 2. Minggu ketiga mulai terlihat 2 bintik hitam pada telur. Bintik hitam tersebut merupakan embrio. 3. Minggu keempat, Capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Namun embrio lobster tersebut masih mengandung kuning telur. Pada fase ini, lobster masih belum bisa mandiri. Jika pada fase ini telur rontok dari induknya, kemungkinan besar embrio tersebut akan mati. Setelah anakan yang cadangan kuning telurnya telah habis, dalam waktu dekat akan lepas dari induknya
  • 17. 4. Minggu kelima Hampir seluruh kuning telur sudah habis. Dengan demikian, cadangan makanan untuk embrio sudah habis. Ketika itu, embrio mulai lepas satu per satu dari induknya untuk mencari makanan sendiri
  • 18. Perontokan Benih Pelepasan benih dari induk tidak terjadi secara menyeluruh. Apabila ditunggu hingga semua benih lepas dari induknya, diperkirakan induk akan memangsa anaknya sendiri. Dengan demikian pelepasan benih dilakukan dengan cara merontokkannya. perontokan benih biasanya dilakukan apabila benih yang lepas dari induknya sekitar 25- 30%
  • 19. Pemeliharaan benih Pemeliharaan benih dapat dimulai ketika benih telah dirontokkan. Setelah benih dirontokkan dalam waktu 7 hari kemudian benih dipindahkan dalam wadah pemeliharaan benih. Pemeliharaan benih ini bisa dilakukan dalam bak fiber maupun akuarium. pada bak pemeliharaan juga diletakkan shelter berupa pipa PVC ukuran ½ inchi dan panjang 2-4 cm sebagai tempat berlindung benih
  • 20.  Pemberian pakan Lobster adalah jenis hewan omnivora atau pemakan segala Sebaiknya anakan lobster diberi cacing sutra, bisa juga cacing beku atau pelet cacing saat pembesaran, sedangkan untuk indukan lebih cocok diberi cacing tanah. Lobster bisa juga diberi pakan buatan. Pakan buatan berupa pelet
  • 21.  Pengelolaan kualitas air - Suhu lobster air tawar daerah tropis suhu 24-30°C Pertumbuhan optimum suhu antara 25-29 °C - Kadar Oksigen Kisaran oksigen terlarut adalah 7,8-10,53 ppm - Derajat Keasaman (pH) berkisar 7-9 - Kadar Alkalinitas lobster masih dapat hidup pada kadar alkalinitas 14,43-16,68 - Amonia kadar amonia 0,5 atau kurang dari 0,5 ppm
  • 22.  Pencegahan Hama dan Penyakit Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan menyebabkan kematian adalah sebagia berikut - Saprolegnia dan Achyla - Cacing jangkar - Argulus foliaceus