SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN 
MASYARAKAT 
( Makalah Mata Kuliah Pengembagan Masyarakat ) 
Oleh: 
Alexandrya Hening W. 1214131009 
Delia Aprilina S 1214131024 
Ega Noveria Putri Hernanda 1214131031 
Ganefo Valwogo Agus 1214131041 
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013 
I. PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pengembangan masyarakat pada masa lalu belum berjalan terlalu 
baik, dikarenakan beberapa masalah yang mengahalangi. 
Permasalahan ini umumnya terjadi dari segi sosial dan kesejahteraan 
ekonomi masayarakat, dimana masyarakat hanya dijadikan sebagai 
obyek oleh pemerintah dalam pengembangan masyarakat bukan 
dijadikan subyek. Terkait dengan hal ini pula, pengembangan 
masyarakat masih terpaku pada profesi dari praktisi pengembangan 
masyarakat. Sehingga metode yang digunakan dalam pengembangan 
masyarakat bukanlah didasarkan pada karakteristik masyarakat namun 
didasarkan pada profesi. 
1.2 Tujuan 
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Mengetahui deskripsi strategi dan pendekatan dalam pengembangan 
masyarakat. 
2. Menganalisis strategi yang telah meningkatkan kemampuan masyarakat 
dalam berpartisipasi.
II. ISI 
2.1 Deskripsi Strategi dan Pendekatan Pengembangan Masyarakat 
Dalam Buku Pengembangan Masyarakat Ife dan Tesoriero (Openbooks, 
2009) Edisi berbahasa Indonesia, stategi dan pendekatan yang dikemukan 
mampu membantu proses pembangunan masyarakat, sebab dalam 
menetapkan posisi kerja masyarakat dan layanan berbasis masyarakat dalam 
suatu konteks yang lebih luas dari suatu pendekatan kepada pengembangan 
masyarakat (community development). 
Menurut Lee J Cary (Openbooks, 2009) menjelaskan pendekatan komunitas 
menekankan tiga fitur atau bentuk pendekatan yang berbeda yaitu (1) 
partisipasi popular atau partisipasi luas (popular or broad-based 
participation); (2) komunitas sebagai konsep penting (community as an 
important concept); dan (3) terkait dengan holistik alami (holistic-nature 
concern). 
Haward Y McClusky menguraikan pendekatan “information self-help” 
mengikuti logika dari pendekatan komunitas dan “special purpose” dengan 
tesis: informasi yang tepat dan bisa diaplikasikan oleh peserta CD yang 
memiliki pengetahuan pada waktu yang pas bisa membuat perbedaan dalam 
perngembangan komunitas. Strategi pendekatan eksperimental menerapkan 
rancangan semi-eksperimental untuk kegiatan CD (dijelaskan oleh William 
McNally Eversen dalam buku yang sama). George S Abshier menjelaskan 
perbedaan antara pendekatan eksperimental dengan demonstrasi yaitu kalau
pendekatan eksperimental mencari jawaban sedangkan pendekatan 
demonstrasi percaya jawaban sudah tersedia di komunitas. (Anonim,2011) 
Seperi yang dikemukakan oleh Jack Rothman dalam bukunya yang berjudul 
“Tiga Model pengorganisasian masyarakat dalam praktik pengembangan 
masyarakat”. 
1) locality development approach; 
(2) social planning approach; 
(3) dan social action approach. 
Tujuan pendekatan locality development adalah meningkatkan kapasitas 
komunitas, mengintegrasikan komunitas dan membantu komunitas lebih 
mandiri, sehingga mampu menyelesaikan masalah. Pendekatan ini 
mengasumsikan ada hubungan yang tidak serasi, ada persoalan standar 
moral, dan komunitasnya adalah komunitas tradisional yang statis. 
Penerapan pendekatan ini dalam strateginya adalah melibatkan seluruh 
anggota komunitas untuk mencapai konsensus melalui komunikasi dan 
diskusi. 
Social planning approach menggunakan proses teknis mengatasi masalah 
sosial (termasuk kemiskinan, perumahan, kesehatan dan lainnya) yang ada 
melalui perubahan yang terencana berdasarkan hasil penelitian dan 
perencanaan yang rasional. Praktisi berperan sebagai planner atau peneliti 
yang membantu melalui riset atau penelitian menentukan prioritas masalah 
dan menemukan kebutuhan dan keinginan komunitas. Komunitas bisa 
sebagian atau kelompok bisa komunitas keseluruhan (level negara). 
(Anonim,2011) 
Social action approach didasarkan pada anggapan kelompok populasi yang 
terbelakang perlu diorganisir agar beraliansi dengan yang lainnya, dengan 
tujuan mendorong terjadinya respons dari komunitas yang lebih besar 
untuk meningkatkan sumber daya atau perlakuan yang lebih adil dan
demokratis. Atau dengan kata lain kegiatan Community Development 
mencoba meningkatkan posisi tawar dari kelompok atau populasi yang 
termarjinal dalam akses atau pemanfaatan sumber daya alam melalui 
perubahan institusi. Pendekatan ini melihat ada masalah ketidakadilan 
sosial, peminggiran atau eksklusi, ketimpangan di dalam masyarakat atau 
komunitas yang lebih kecil (Anonim,2011). 
Selanjutnya, melalui proses social action approach mendorong 
pembentukan organisasi massa yang akan menjadi medium ikut dalam 
proses politik. Sasarannya adalah kekuasaan eksternal. Tujuan akhirnya 
adalah mendapatkan kekuasaan secara obyektif melalui sistem yang 
berlaku. Biasanya Community Development yang dilaksanakan oleh 
pemerintah terfokus pada pelayanannya, sedangkan voluntary sector lebih 
fokus pada masyarakatnya. Rothman juga menyinggung ada kemungkinan 
pendekatan atau model CD lainnya yang muncul dari mutasi ketika 
pendekatan dasar itu. 
Seperti kutipan dari Hans Speigel di dalamnya terlihat bahwa maksudnya 
ketika pengorganisasian masyarakat hanya dilakukan dengan satu 
posibilities hanya akan menghasilkan sesuatu yang tidak maksimal atau 
tidak menyentuh upaya pengembangan masyarakat. Rotman menjawab 
catatan yang dikemukakan oleh Hans speigel dengan beberapa klasifikasi 
pengorganisasian komunitas yaitu : pengembangan lokalitas, perencanaan 
sosial, dan aksi sosial. Menurut Rothman menggunakan 12 variable praktis 
untuk ketiga model CD-nya yaitu sebagai berikut : 
1) tujuan (goal categories) 
2) asumsi terkait dengan struktur komunitas dan kondisi persoalan 
(assumptions concerning community struture and problem conditions); 
3) strategi perubahan (basic change strategy); 
4) karakteristik taktik dan teknik perubahan (characteristic change tactics 
and techniques); 
5) peran penting praktisi (salient practitioner roles);
6) medium perubahan (medium of change); 
7) orientasi pada struktur kekuasaan (orientation toward power structures); 
8) definisi batas dari sistem klien atau konstituensi komunitas (boundary 
definitions of the community client system or constituency); 
9) asumsi terkait dengan kepentingan subbagian komunitas (assumptions 
regarding interests of community subparts); 
10) konsepsi kepentingan publik (conception of public interest); 
11) konsepsi dari populasi atau konstituensi klien (conception of the client 
population or constituency); 
12) konsepsi peran dari klien (conception of client role). 
Pengembangan komunitas atau community development (CD) menjadi cara 
yang tepat untuk pemerintah atau institusi bisnis atau organisasi 
kemasyarakatan untuk mendorong terjadinya perubahan sosial. Tujuan dari 
program-program CD ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan, mencari 
solusi persoalan sosial yang dihadapi komunitas, dan mengatasi konflik di 
dalam komunitas skala kecil maupun komunitas dalam skala yang lebih 
besar, bahkan internasional. 
Pada dasarnya, strategi dipandang sebagai sebuah upaya yang diatur untuk 
mempengaruhi seseorang atau suatu sistem dalam hubungannya dengan 
tujuan yang diinginkan oleh seorang pelaku. Ada tiga strategi dasar dalam 
pengembangan masyarakat, yaitu Strategi Empiris-rasional, Strategi 
Normatif-reedukatif, dan Strategi Kekuasaan-Paksaan (Power-Coercive). 
Dapat dijelaskan, pemilihan strategi yang tepat didasarkan kepada asumsi-asumsi 
yang digunakan oleh perencana terhadap kondisi masyarakat. 
Asumsi tentang masyarakat menjadi pijakan kepada perencana untuk 
mennetukan berbagai hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam 
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. 
1. Strategi Empiris-Rasional 
Strategi Empiris Rasional didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Manusia adalah mahluk rasional. Dengan demikian, musuh utama 
rasionalitas manusia adalah kebodohan dan tahyul. 
b. Manusia akan mengikuti kepentingan dirinya yang rasional. 
c. Manusia akan menerima perubahan jika perubahan tersebut dapat 
diterima dan dibenarkan secara rasional. Untuk itu, agen perubahan harus 
dapat menunjukkan manfaat perubahan bagi sasaran perubahan. Karena 
apabila manfaat dari perubahan itu tidak dapat mereka terima atau tidak 
dapat terbukti, maka mereka tidak dapat meyakini perlunya perubahan 
bagi mereka. Tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan pengetahuan 
melalui informasi atau dasar pemikiran intelektual. 
2. Strategi Normatif-Reedukatif 
Strategi Normatif-reedukatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut: 
1. Pola tindakan dan perilaku warga masyarakat didukung oleh: 
a. Norma-norma sosial-budaya, dan 
b. Komitmen individu terhadap norma-norma. 
2. Norma sosial-budaya didukung oleh sikap dan sistem nilai dari indvidu 
(pandangan normatif yang memperkuat komitmen mereka) 
3. Perubahan pola perilaku atau tindakan masyarakat hanya kaan terjadi jika 
orang dapat digerakan hatinya untuk mengubah orientasi normatif terhadap 
pola lama dan mengembangkan komitmen terhadap pola yang baru. Tujuan 
yang ingin dicapai adalah perubahan siskap, perasaan, dan pola hubungan. 
3. Strategi Power-Coercive 
Strategi Power-coercive didasarkan kepada asumsi:
1. Manusia akan mengikuti keinginan dari pihak lain yang dipandangkan 
memiliki kekuasaan lebih besar. Terlebih lagi bila sebagian sumber 
pemenuhan kebutuhan dia berada pada pihak tersebut. 
2. Masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dan situasi 
masyarakat yang anomi menuntut peran yang lebih besar dari penguasa 
untuk melakukan inisiatif dan pengaturan. 
3. Manusia akan mengikuti perubahan yang terjadi ketika tidak memiliki 
daya daya tawar dan kemampuan untuk mengoreksi. 
4. Unsur kekuasaan yang digunakan: 
a. Kekuasaan Politik 
b. Kekuasaan Ekonomi 
c. Kekuasaan Moral. 
Tujuan yang ingin dicapai perubahan orientasi dan kemauan mengikuti arah 
perubahan. Sebagai strategi dasar, operasionalisasinya akan terkait dengan 
pendekatan dan model pengembangan masyarakat yang digunakan. Untuk 
itu, perlu diperhatikan komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam 
menyusun strategi pengembangan masyarakat. 
Strategi memiliki kedudukan yang cukup sentral dalam proses 
pengembangan masyarakat. Tanpa strategi dan komitmen dalam 
pengembangan masyarakat menjadi hanya sebatas retorika yang tanpa 
makna. Aksi yang dilakukan tanpa menggunakan strategi yang tepat tidak 
dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. 
2.2 Strategi Dalam Pengembangan Masyarakat Untuk Meningkatkatkan 
Kemampuan Warga dalam Berpartisipasi 
Strategi pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dan 
potensialitas warga dalam rangka membangun semangat berpartisipasi
mereka yaitu dalam proses pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah 
yang berpengaruh terhadap kehidupannya dan 
mengimplementasikan keputusan tersebut. Juga mengembangkan 
pemberdayaaan masyarakat, bukan mempertahankan hubungan 
ketergantungan antara komunitas dengan stakeholder lainnya (pemerintah, 
LSM, swasta) 
No Strategi Keterangan 
1 Rational- empirical Ada basis kekuatan-kekuatan 
riset, kekuatan rasional 
2 Normative- reeducative Lebih kepada revitalisasi nilai-nilai 
dalam masyarakat 
(reeducatived). Banyak nilai-nilai 
kebudayaan tradisional 
mendukung pembangunan 
3 Power- coercive Ada kekuatan gender yang 
dulu dilakukan berbasis 
kekuasaan 
Tabel 1. Perbandingan strategi pengembangan masyarakat 
No Pendekatan 
Pengembangan 
Masyarakat 
Keterangan 
Asumsi Pemahaman 
Komunitas 
1 Pendekatan 
komunitas 
(community 
approach) 
Perhatian warga 
komunitas pada 
upaya perubahan 
Keberhasilan 
pengembangan 
masyarakat 
berkorelasi 
dengan derajat 
Menempati 
wilayah yang 
kecil 
(lokalitas) 
dengan batas-batas 
yang 
jelas.
atau peluang 
warga komunitas 
untuk 
berpartisipasi. 
2 Pendekatan 
kemandirian 
informasi 
(information 
self-help 
approach) 
Entitas yang 
otonom, yang 
meliputi 
aspek 
lokalitas, 
struktur, 
kultur dan 
ekologis 
3 Pendekatan tujuan 
khusus, pemecahan 
masalah (special-purpose, 
problem-solving 
approach) 
Pendekatan pemecahan 
masalah memandang 
manusia sebagai 
makhluk yang rasional 
Manusia dan 
komunitasnya mampu 
menggabungkan 
masalah-masalah dan 
mencari solusi untuk 
kepentingan warga 
komunitas 
Penekanan pada 3 
elemen penting 
yakni, kolektivitas 
masyarakat, lokasi 
geografis dan 
pelembagaan yang 
memberikan 
identitas khusus 
pada komunitas. 
4 Pendekatan 
demonstrasi 
(demonstration 
approach) 
Manusia itu rasional 
jika diberikan suatu 
perubahan yang dapat 
dilakukan maka 
manusia itu akan 
beradaptasi 
Tanpa kerjasama dan 
Sekumpulan 
(kelompok) yang 
memiliki kesamaan 
interest atau 
masalah, yang 
dibedakan menjadi 
komunitas pedesaan 
dan perkotaan, grup
partisipasi dari 
individu- individu 
setempat tidak 
demonstran yang 
sukses. 
media massa, dan 
jalura ataupun 
salaran komunikasi. 
5 Pendekatan 
eksperimental 
(experimental 
approach) 
Suatu gagasana akan 
bernilai apabila 
gagasan tersebut dapat 
dilaksanakan 
Pengembangan 
masyarakat 
membutuhkan 
percobaan dan 
pengujian dari konsep-konsep 
dan 
prakteknya. 
Kumpulan orang-orang 
yang 
mempunyai 
kepentingan 
bersama dalam 
bidang 11ublic, 
politik, ekonomi, 
budaya dan 
geografi. 
6 Pendekatan konflik 
kekuasaan (power 
conflict approach) 
Tindakan berbentuk 
intervensi dalam 
pengembangan 
komunitas 
berhubungan langsung 
penciptaan konflik 
antara sub komunitas 
atau komponen dan 
pembuat keputusan 
pada komunitas yang 
lebih besar. 
Komunitas sebagai 
suatu interaksi 
komponen yang 
kompleks, dan antar 
komponen saling 
mempengaruhi dari 
privat dan yang 
pada waktu dan 
situasi yang berbeda 
memiliki perbedaan 
kapasitas dalam 
kekuasaan. 
Tabel 2. Pendekatan pengembangan masyarakat
III. PENUTUP 
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 
1. Pengembangan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan, mencari 
solusi persoalan sosial yang dihadapi komunitas, dan mengatasi konflik di 
dalam komunitas skala kecil maupun komunitas dalam skala yang lebih 
besar, bahkan internasional. 
2. Pendekatan locality development bertujuan untuk meningkatkan kapasitas 
komunitas, mengintegrasikan komunitas dan membantu komunitas lebih 
mandiri, sehingga mampu menyelesaikan masalah. 
3. Ada tiga strategi dasar dalam pengembangan masyarakat, yaitu Strategi 
Empiris-rasional, Strategi Normatif-reedukatif, dan Strategi Kekuasaan- 
Paksaan (Power-Coercive).
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim.2011. Makalah Strategi dan Pendekatana Pengembangan. 
http://himawanfamz2604.wordpress.com/2011/05/. diakses 30 September 
2013 
Anonim.2011. Makalah Strategi Community Development. http:// 
http://www.openboooks.com/2009/06/community-development-jim- ife-frank. 
html/2011/05/. diakses 30 September 2013

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
Sri Wahyuni
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
hanafieminence
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Salma Van Licht
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Makalah manajemen perencanaan
Makalah manajemen perencanaanMakalah manajemen perencanaan
Makalah manajemen perencanaan
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 

Andere mochten auch

Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
Dedi Yulianto
 
Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)
Rully Indrawan
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
adinasa
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
Muhammad MK
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
youlinda
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
Ayuu Ebbol
 

Andere mochten auch (20)

Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Pemaknaan pemberdayaan
Pemaknaan pemberdayaanPemaknaan pemberdayaan
Pemaknaan pemberdayaan
 
Materi pend sbg ilmu penget
Materi  pend sbg ilmu pengetMateri  pend sbg ilmu penget
Materi pend sbg ilmu penget
 
Laporan ppm fix ppm 5 kali
Laporan ppm fix ppm 5 kaliLaporan ppm fix ppm 5 kali
Laporan ppm fix ppm 5 kali
 
Televisi Sebagai Media Dakwah
Televisi Sebagai Media DakwahTelevisi Sebagai Media Dakwah
Televisi Sebagai Media Dakwah
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
Langkah ppm
Langkah ppmLangkah ppm
Langkah ppm
 
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan KotaTeknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmu
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
 

Ähnlich wie Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat

Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
primahendra
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosial
Susi Yanti
 

Ähnlich wie Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat (20)

Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Analisis kebijakan sosial
Analisis kebijakan sosialAnalisis kebijakan sosial
Analisis kebijakan sosial
 
Uraian materi pemberdayaan masyarakat
Uraian materi pemberdayaan masyarakatUraian materi pemberdayaan masyarakat
Uraian materi pemberdayaan masyarakat
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4   pengorganisasian komunitasKb 4   pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitas
 
Kb 5 pemberdayaan masyarakat
Kb 5 pemberdayaan masyarakatKb 5 pemberdayaan masyarakat
Kb 5 pemberdayaan masyarakat
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosial
 
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.pptCopy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan ManusiaPartisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
PPT PROMKES AIDIL 21011079.pptx
PPT PROMKES AIDIL 21011079.pptxPPT PROMKES AIDIL 21011079.pptx
PPT PROMKES AIDIL 21011079.pptx
 
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxPengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
 
16453270.ppt
16453270.ppt16453270.ppt
16453270.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat

  • 1. STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ( Makalah Mata Kuliah Pengembagan Masyarakat ) Oleh: Alexandrya Hening W. 1214131009 Delia Aprilina S 1214131024 Ega Noveria Putri Hernanda 1214131031 Ganefo Valwogo Agus 1214131041 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG
  • 2. 2013 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan masyarakat pada masa lalu belum berjalan terlalu baik, dikarenakan beberapa masalah yang mengahalangi. Permasalahan ini umumnya terjadi dari segi sosial dan kesejahteraan ekonomi masayarakat, dimana masyarakat hanya dijadikan sebagai obyek oleh pemerintah dalam pengembangan masyarakat bukan dijadikan subyek. Terkait dengan hal ini pula, pengembangan masyarakat masih terpaku pada profesi dari praktisi pengembangan masyarakat. Sehingga metode yang digunakan dalam pengembangan masyarakat bukanlah didasarkan pada karakteristik masyarakat namun didasarkan pada profesi. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui deskripsi strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat. 2. Menganalisis strategi yang telah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi.
  • 3. II. ISI 2.1 Deskripsi Strategi dan Pendekatan Pengembangan Masyarakat Dalam Buku Pengembangan Masyarakat Ife dan Tesoriero (Openbooks, 2009) Edisi berbahasa Indonesia, stategi dan pendekatan yang dikemukan mampu membantu proses pembangunan masyarakat, sebab dalam menetapkan posisi kerja masyarakat dan layanan berbasis masyarakat dalam suatu konteks yang lebih luas dari suatu pendekatan kepada pengembangan masyarakat (community development). Menurut Lee J Cary (Openbooks, 2009) menjelaskan pendekatan komunitas menekankan tiga fitur atau bentuk pendekatan yang berbeda yaitu (1) partisipasi popular atau partisipasi luas (popular or broad-based participation); (2) komunitas sebagai konsep penting (community as an important concept); dan (3) terkait dengan holistik alami (holistic-nature concern). Haward Y McClusky menguraikan pendekatan “information self-help” mengikuti logika dari pendekatan komunitas dan “special purpose” dengan tesis: informasi yang tepat dan bisa diaplikasikan oleh peserta CD yang memiliki pengetahuan pada waktu yang pas bisa membuat perbedaan dalam perngembangan komunitas. Strategi pendekatan eksperimental menerapkan rancangan semi-eksperimental untuk kegiatan CD (dijelaskan oleh William McNally Eversen dalam buku yang sama). George S Abshier menjelaskan perbedaan antara pendekatan eksperimental dengan demonstrasi yaitu kalau
  • 4. pendekatan eksperimental mencari jawaban sedangkan pendekatan demonstrasi percaya jawaban sudah tersedia di komunitas. (Anonim,2011) Seperi yang dikemukakan oleh Jack Rothman dalam bukunya yang berjudul “Tiga Model pengorganisasian masyarakat dalam praktik pengembangan masyarakat”. 1) locality development approach; (2) social planning approach; (3) dan social action approach. Tujuan pendekatan locality development adalah meningkatkan kapasitas komunitas, mengintegrasikan komunitas dan membantu komunitas lebih mandiri, sehingga mampu menyelesaikan masalah. Pendekatan ini mengasumsikan ada hubungan yang tidak serasi, ada persoalan standar moral, dan komunitasnya adalah komunitas tradisional yang statis. Penerapan pendekatan ini dalam strateginya adalah melibatkan seluruh anggota komunitas untuk mencapai konsensus melalui komunikasi dan diskusi. Social planning approach menggunakan proses teknis mengatasi masalah sosial (termasuk kemiskinan, perumahan, kesehatan dan lainnya) yang ada melalui perubahan yang terencana berdasarkan hasil penelitian dan perencanaan yang rasional. Praktisi berperan sebagai planner atau peneliti yang membantu melalui riset atau penelitian menentukan prioritas masalah dan menemukan kebutuhan dan keinginan komunitas. Komunitas bisa sebagian atau kelompok bisa komunitas keseluruhan (level negara). (Anonim,2011) Social action approach didasarkan pada anggapan kelompok populasi yang terbelakang perlu diorganisir agar beraliansi dengan yang lainnya, dengan tujuan mendorong terjadinya respons dari komunitas yang lebih besar untuk meningkatkan sumber daya atau perlakuan yang lebih adil dan
  • 5. demokratis. Atau dengan kata lain kegiatan Community Development mencoba meningkatkan posisi tawar dari kelompok atau populasi yang termarjinal dalam akses atau pemanfaatan sumber daya alam melalui perubahan institusi. Pendekatan ini melihat ada masalah ketidakadilan sosial, peminggiran atau eksklusi, ketimpangan di dalam masyarakat atau komunitas yang lebih kecil (Anonim,2011). Selanjutnya, melalui proses social action approach mendorong pembentukan organisasi massa yang akan menjadi medium ikut dalam proses politik. Sasarannya adalah kekuasaan eksternal. Tujuan akhirnya adalah mendapatkan kekuasaan secara obyektif melalui sistem yang berlaku. Biasanya Community Development yang dilaksanakan oleh pemerintah terfokus pada pelayanannya, sedangkan voluntary sector lebih fokus pada masyarakatnya. Rothman juga menyinggung ada kemungkinan pendekatan atau model CD lainnya yang muncul dari mutasi ketika pendekatan dasar itu. Seperti kutipan dari Hans Speigel di dalamnya terlihat bahwa maksudnya ketika pengorganisasian masyarakat hanya dilakukan dengan satu posibilities hanya akan menghasilkan sesuatu yang tidak maksimal atau tidak menyentuh upaya pengembangan masyarakat. Rotman menjawab catatan yang dikemukakan oleh Hans speigel dengan beberapa klasifikasi pengorganisasian komunitas yaitu : pengembangan lokalitas, perencanaan sosial, dan aksi sosial. Menurut Rothman menggunakan 12 variable praktis untuk ketiga model CD-nya yaitu sebagai berikut : 1) tujuan (goal categories) 2) asumsi terkait dengan struktur komunitas dan kondisi persoalan (assumptions concerning community struture and problem conditions); 3) strategi perubahan (basic change strategy); 4) karakteristik taktik dan teknik perubahan (characteristic change tactics and techniques); 5) peran penting praktisi (salient practitioner roles);
  • 6. 6) medium perubahan (medium of change); 7) orientasi pada struktur kekuasaan (orientation toward power structures); 8) definisi batas dari sistem klien atau konstituensi komunitas (boundary definitions of the community client system or constituency); 9) asumsi terkait dengan kepentingan subbagian komunitas (assumptions regarding interests of community subparts); 10) konsepsi kepentingan publik (conception of public interest); 11) konsepsi dari populasi atau konstituensi klien (conception of the client population or constituency); 12) konsepsi peran dari klien (conception of client role). Pengembangan komunitas atau community development (CD) menjadi cara yang tepat untuk pemerintah atau institusi bisnis atau organisasi kemasyarakatan untuk mendorong terjadinya perubahan sosial. Tujuan dari program-program CD ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan, mencari solusi persoalan sosial yang dihadapi komunitas, dan mengatasi konflik di dalam komunitas skala kecil maupun komunitas dalam skala yang lebih besar, bahkan internasional. Pada dasarnya, strategi dipandang sebagai sebuah upaya yang diatur untuk mempengaruhi seseorang atau suatu sistem dalam hubungannya dengan tujuan yang diinginkan oleh seorang pelaku. Ada tiga strategi dasar dalam pengembangan masyarakat, yaitu Strategi Empiris-rasional, Strategi Normatif-reedukatif, dan Strategi Kekuasaan-Paksaan (Power-Coercive). Dapat dijelaskan, pemilihan strategi yang tepat didasarkan kepada asumsi-asumsi yang digunakan oleh perencana terhadap kondisi masyarakat. Asumsi tentang masyarakat menjadi pijakan kepada perencana untuk mennetukan berbagai hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. 1. Strategi Empiris-Rasional Strategi Empiris Rasional didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
  • 7. a. Manusia adalah mahluk rasional. Dengan demikian, musuh utama rasionalitas manusia adalah kebodohan dan tahyul. b. Manusia akan mengikuti kepentingan dirinya yang rasional. c. Manusia akan menerima perubahan jika perubahan tersebut dapat diterima dan dibenarkan secara rasional. Untuk itu, agen perubahan harus dapat menunjukkan manfaat perubahan bagi sasaran perubahan. Karena apabila manfaat dari perubahan itu tidak dapat mereka terima atau tidak dapat terbukti, maka mereka tidak dapat meyakini perlunya perubahan bagi mereka. Tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan pengetahuan melalui informasi atau dasar pemikiran intelektual. 2. Strategi Normatif-Reedukatif Strategi Normatif-reedukatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut: 1. Pola tindakan dan perilaku warga masyarakat didukung oleh: a. Norma-norma sosial-budaya, dan b. Komitmen individu terhadap norma-norma. 2. Norma sosial-budaya didukung oleh sikap dan sistem nilai dari indvidu (pandangan normatif yang memperkuat komitmen mereka) 3. Perubahan pola perilaku atau tindakan masyarakat hanya kaan terjadi jika orang dapat digerakan hatinya untuk mengubah orientasi normatif terhadap pola lama dan mengembangkan komitmen terhadap pola yang baru. Tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan siskap, perasaan, dan pola hubungan. 3. Strategi Power-Coercive Strategi Power-coercive didasarkan kepada asumsi:
  • 8. 1. Manusia akan mengikuti keinginan dari pihak lain yang dipandangkan memiliki kekuasaan lebih besar. Terlebih lagi bila sebagian sumber pemenuhan kebutuhan dia berada pada pihak tersebut. 2. Masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dan situasi masyarakat yang anomi menuntut peran yang lebih besar dari penguasa untuk melakukan inisiatif dan pengaturan. 3. Manusia akan mengikuti perubahan yang terjadi ketika tidak memiliki daya daya tawar dan kemampuan untuk mengoreksi. 4. Unsur kekuasaan yang digunakan: a. Kekuasaan Politik b. Kekuasaan Ekonomi c. Kekuasaan Moral. Tujuan yang ingin dicapai perubahan orientasi dan kemauan mengikuti arah perubahan. Sebagai strategi dasar, operasionalisasinya akan terkait dengan pendekatan dan model pengembangan masyarakat yang digunakan. Untuk itu, perlu diperhatikan komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi pengembangan masyarakat. Strategi memiliki kedudukan yang cukup sentral dalam proses pengembangan masyarakat. Tanpa strategi dan komitmen dalam pengembangan masyarakat menjadi hanya sebatas retorika yang tanpa makna. Aksi yang dilakukan tanpa menggunakan strategi yang tepat tidak dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. 2.2 Strategi Dalam Pengembangan Masyarakat Untuk Meningkatkatkan Kemampuan Warga dalam Berpartisipasi Strategi pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dan potensialitas warga dalam rangka membangun semangat berpartisipasi
  • 9. mereka yaitu dalam proses pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang berpengaruh terhadap kehidupannya dan mengimplementasikan keputusan tersebut. Juga mengembangkan pemberdayaaan masyarakat, bukan mempertahankan hubungan ketergantungan antara komunitas dengan stakeholder lainnya (pemerintah, LSM, swasta) No Strategi Keterangan 1 Rational- empirical Ada basis kekuatan-kekuatan riset, kekuatan rasional 2 Normative- reeducative Lebih kepada revitalisasi nilai-nilai dalam masyarakat (reeducatived). Banyak nilai-nilai kebudayaan tradisional mendukung pembangunan 3 Power- coercive Ada kekuatan gender yang dulu dilakukan berbasis kekuasaan Tabel 1. Perbandingan strategi pengembangan masyarakat No Pendekatan Pengembangan Masyarakat Keterangan Asumsi Pemahaman Komunitas 1 Pendekatan komunitas (community approach) Perhatian warga komunitas pada upaya perubahan Keberhasilan pengembangan masyarakat berkorelasi dengan derajat Menempati wilayah yang kecil (lokalitas) dengan batas-batas yang jelas.
  • 10. atau peluang warga komunitas untuk berpartisipasi. 2 Pendekatan kemandirian informasi (information self-help approach) Entitas yang otonom, yang meliputi aspek lokalitas, struktur, kultur dan ekologis 3 Pendekatan tujuan khusus, pemecahan masalah (special-purpose, problem-solving approach) Pendekatan pemecahan masalah memandang manusia sebagai makhluk yang rasional Manusia dan komunitasnya mampu menggabungkan masalah-masalah dan mencari solusi untuk kepentingan warga komunitas Penekanan pada 3 elemen penting yakni, kolektivitas masyarakat, lokasi geografis dan pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. 4 Pendekatan demonstrasi (demonstration approach) Manusia itu rasional jika diberikan suatu perubahan yang dapat dilakukan maka manusia itu akan beradaptasi Tanpa kerjasama dan Sekumpulan (kelompok) yang memiliki kesamaan interest atau masalah, yang dibedakan menjadi komunitas pedesaan dan perkotaan, grup
  • 11. partisipasi dari individu- individu setempat tidak demonstran yang sukses. media massa, dan jalura ataupun salaran komunikasi. 5 Pendekatan eksperimental (experimental approach) Suatu gagasana akan bernilai apabila gagasan tersebut dapat dilaksanakan Pengembangan masyarakat membutuhkan percobaan dan pengujian dari konsep-konsep dan prakteknya. Kumpulan orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama dalam bidang 11ublic, politik, ekonomi, budaya dan geografi. 6 Pendekatan konflik kekuasaan (power conflict approach) Tindakan berbentuk intervensi dalam pengembangan komunitas berhubungan langsung penciptaan konflik antara sub komunitas atau komponen dan pembuat keputusan pada komunitas yang lebih besar. Komunitas sebagai suatu interaksi komponen yang kompleks, dan antar komponen saling mempengaruhi dari privat dan yang pada waktu dan situasi yang berbeda memiliki perbedaan kapasitas dalam kekuasaan. Tabel 2. Pendekatan pengembangan masyarakat
  • 12. III. PENUTUP Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengembangan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan, mencari solusi persoalan sosial yang dihadapi komunitas, dan mengatasi konflik di dalam komunitas skala kecil maupun komunitas dalam skala yang lebih besar, bahkan internasional. 2. Pendekatan locality development bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas, mengintegrasikan komunitas dan membantu komunitas lebih mandiri, sehingga mampu menyelesaikan masalah. 3. Ada tiga strategi dasar dalam pengembangan masyarakat, yaitu Strategi Empiris-rasional, Strategi Normatif-reedukatif, dan Strategi Kekuasaan- Paksaan (Power-Coercive).
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2011. Makalah Strategi dan Pendekatana Pengembangan. http://himawanfamz2604.wordpress.com/2011/05/. diakses 30 September 2013 Anonim.2011. Makalah Strategi Community Development. http:// http://www.openboooks.com/2009/06/community-development-jim- ife-frank. html/2011/05/. diakses 30 September 2013