SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Downloaden Sie, um offline zu lesen
6

1.
a. Motor Bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin
yang mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi
energi mekanik/gerak.

Motor Bakar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Motor pembakaran dalam adalah;
motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di
dalam mesin itu
sendiri dan hasil pembakaran diubah

menjadi tenaga

mekanik.
Misalnya; mesin bensin, mesin diesel, mesin roket,
mesin jet.
2. Motor pembakaran luar adalah; motor yang proses
pembakaran
bahan

bakar

terjadi

di

luar

mesin

mengubah energinya
digunakan alat/mesin yang lain.
Misalnya; mesin uap, mesin turbin.

1

itu

dan

untuk
6

b. Nicolaus

Otto

1876

berasal

dari

Jerman,

Spark

Ignition Engine (SI Engine) adalah motor bensin di
mana

proses

pembakaran

bahan

bakar

(bensin)

menggunakan percikan bunga api (spark) pada busi.
c. siklus volume konstan

 fluida

kerja

dianggap

sebagai

gas

ideal

dengan

kalor spesifik yang konstan;
 langkah

isap

(0-1)

merupakan

tekanan

konstan,

torak bergerak dari TMA ke TMB;
 langkah

kompresi

(1-2)

ialah

proses

isentropic,

torak bergerak dari TMB ke TMA;
 proses

pembakaran

sebagai

proses

volume

konstan

pemasukan

(2-3)

kalor

dianggap

pada

volume

konstan;
 Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropic, torak
mulaibergerak dari TMA ke TMB;
 proses

pembuangan

(4-1)

dianggap

sebagai

proses

pengeluaran kalor pada volume konstan
 langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan,
torak bergerak dari TMB ke TMA;

2
6

d. siklus aktual 4 tak

3
6

e. siklus aktual 2 tak

4
6

f. jenis-jenis piston pada mesin bensin


Split piston Pada piston tipe ini terdapat alur
dibagian

luar

yang

segaris

dengan

lubang

pin

piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat
atau model U .



Slipper

piston

Piston

tipe

ini

memiliki

coakan

pada bagian bawah badan piston untuk memperendek
langkah
dengan

piston

sehingga

perbandingan

dapat

kompresi

dihasilkan
yang

tinggi

mesin
serta

dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.



Authothermic

piston Pada

piston

ini

terdapat

sebuah kawat baja yang berupa ring untuk menyerap
panas pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian
yang berlebihan pada piston dapat dihindari.

5
6



Oval

piston Pembuatan

bagian

oval

ini

lah

yang

akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi
pemuaian

piston

yang

berlebihan

sehingga

piston

dapat terkancing atau menggesek dinding silinder
blok.

g. jenis peredam kendaraan roda 2
Sistem suspensi dependen adalah Roda dalam satu poros
dihubungkan
tersebut

dengan

poros

dihubungkan

ke

kaku
bodi

(rigid),
dengan

poros

kaku

menggunakan

pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm)

Sistem suspensi independen adalah Antara roda dalam
satu poros tidak terhubung secara langsung, masingmasing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi
atau

rangka

dengan

lengan

arm), pegas dan peredam kejut.

6

suspensi

(suspension
6

h. jenis peredam kendaraan roda 4


Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama
'per

keong',

jenis

yang

digunakan

adalah

pegas

ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban
tekan.



Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada
kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi
dependen.



Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang

torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan pada
kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.

7
6

i. Jenis-jenis busi pijar

Adapun cara Membaca kode Busi antara lain;
+Busi NGK
* B : merupakan kode Diameter ulir busi (B: 14mm,
C: 10mm, D:12mm)
* P : merupakan Tipe Isolator
* 9 : menunjukan Angka tingkat kolerasi panas Busi
Semakin kecil angka berarti menunjukkan tipe busi
panas dan sebaliknya semakin Besar angka menandakan
tipe busi Dingin
+Kemudian Kode Busi Denso;

* W : kode Diameter ulir / kepala Busi; W : 14mm, X
: 12mm dan U : 10mm
* 24 : kode kolerasi panas Busi (9 sampai angka 37)
Semakin kecil angka berarti menunjukkan tipe Busi
Panas,,

dan

sebaliknya

semakin

tinggi

angka

menunjukan tipe busi dingin.. Angka 24 merupakan
kode

8

busi

dingin..
6

* E : Merupakan kode panjang Ulir / kepala busi (E
: 19mm, F : 12,7mm dan L : 11,2mm)
* S : merupakan tipe bahan Konduktor Busi yang di
gunakan (S : Tembaga atau Bahan Standard)
* U : merupakan kode bentuk Elektroda sampingnya
“U”
*-9 : merupakan angka celah ideal anoda agar busi
dapat bekerja Maximal (9 : 0,9mm, 8 : 0,8mm dsb)

j. klasifikasi bearing
Berdasarkan

gerakan

bantalan

terhadap

poros

• Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan
luncur antara poros dan bantalan karena permukaan
poros

ditumpu

oleh

permukaan

bantalan

dengan

perantaraan lapisan pelumas.

• Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara
bagian

yang

berputar

dengan

yang

diam

melalui

elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.

9
6

Berdasarkan

arah

beban

terhadap

poros

• Bantalan radial adalah Arah beban yang ditumpu
bantalan

ini

adalah

tegak

lurus

sumbu.

• Bantalan aksial adalah Arah beban bantalan ini
sejajar dengan sumbu poros.
•

Bantalan

gelinding

khusus

adalah

Bantalan

ini

dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak
lurus sumbu poros.

Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor
dasar dan nomor pelengkap.
A menyatakan jenis dari bantalan yang ada.
1 maka jenis Self-aligning ball bearing.
2 maka jenis spherical roller bearings
3 maka jenis taper roller bearings.
4 maka jenis Deep groove ball bearings, double row.
5 maka jenis thrust ball bearings.
6 – 8 dst
B menyatakan lambang diameter luar.
Jika B berharga 0 dan 1 beban yang sangat ringan.
Jika B berharga 2 beban yang ringan.
Jika B berharga 3 beban yang sedang.
dan seterusnya
Untuk bearing yang berdiameter 20 - 500 mm,

10
6

k. jenis-jenis elekrtoda pada busi
Busi

standar

terbuat

dari

Yaitu
nikel

busi
dan

dengan
diameter

ujung

elektroda

elektroda

pusat

(center electrode 2.5 mm.

Busi

Platinum

terbuat

dari

Yaitu

busi

dengan

nikel

dan

center

ujung

elektroda

electrode

dari

platinum. diameter center electrode 0.6 – 0.8 mm
mm.

Busi

Iridium

terbuat

dari

Yaitu
nikel

busi

dengan

dan

center

ujung

elektroda

electrode

dari

iridium alloy. diameter center electrode 0.6 – 0.8
mm mm.

11
6

l. Kelebihan mesin bensin 13
1. Dalam akselerasi mesin jauh lebih responsif, jadi
dalam

mendahului

kendaraan

lain

tentunya

mudah

dicapai.
2.

Suara

dinyalakan

yang
hingga

dihasilkan

ketika

berakselerasi

mesin

mulai

terdengar

lebih

halus.
3.

Tingkat

polusi

alias

pencemaran

udara

relatif

rendah.
4. Spesifikasi teknis mesin yang mudah dipahami. Hal
ini berarti, bila mesin atau bagian komponen mesin
yang rusak bisa diketahui gejalanya. kemudian, pada
sisi perawatan berkala jauh lebih mudah serta murah.
5. Terdapat banyak pilihan pada mobil berbahan bakar
bensin.
6. Tarikan cenderung lebih kencang
7. Bunyi Mesin lebih halus
8. Harga suku cadang lebih murah
9. Harga oli “Merek sama” lebih murah
10.
11
12
13

12
6

m. Kelemahan mesin bensin 13:
1. memerlukan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi
diatas 91.
3. Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar,
4. Mempunyai spesifikasi komponen yang cukup rumit.
5.

busi

yang

perlu

diganti

tiap

usia

pemakaian

tertentu.
6. Mesin bensin lebih rentan pada air maupun banjir
7.

mesin

bensin

dianggap

kurang

mempunyai

ketahanan

pada water hammer ketimbang mesin diesel.
8. Pada bursa mobil bekas tanah air umumnya harga jual
kembali (resale value) lebih terjangkau di bandingkan
mobil bermesin diesel.
9. Konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros
10. Mudah terbakar jika terjadi konsleting listrik (arus
pendek) apalagi jika terjadi dekat dengan karburator/
sistem injeksi
11. Perawatannya harus lebih intensif apalagi mesin yang
masih menggunakan sistem karburator, seperti busi dan
karburatornya sendiri
12. Banyak faktor yang membuat mesin bensin tidak nyala
13

13
6

n. FIRING ORDER
Firing Order adalah urutan pembakaran yang terjadi
pada engine yang mempunyai jumlah cylinder lebih dari
1 ( satu ). Tujuannya adalah untuk meratakan hasil
power,

agar

gaya

yang

ditimbulkan

oleh

piston

seimbang ( balance ). Baik pada saat kompresi, maupun
pembakaran, tidak menimbulkan puntiran pada getaran
yang

tinggi.

Pada motor diesel 4 langkah dengan 1 cylinder, piston
bergerak 4 kali, menghasilkan satu kali pembakaran.
Atau

dua

kali

putaran

crank

shaft,

menghasilkan

1

kali pembakaran

o. cara mencari urutan pengapian busi
urutan

penyalaan

busi

pada

mesin

4

silinder

tidak

semua busi menyala pada waktu yang bersamaan untuk
menghindari

getaran

mesin

yang

terlalu

besar.

Sebagai contoh kita ambil urutan penyalaan busi 1-34-2. Maksudnya adalah busi yang menyala pertama kali
adalah

busi

berputar

180

dari

silinder

derajat

busi

1,

setelah

dari

poros

silinder

engkol
3

akan

menyusul menyala. Demikianlah seterusnya untuk busi
silinder 4 dan terakhir busi dari silinder no 2.

14
6

Pada siklus mesin 4 tak , 1 kali usaha membutuhkan 2
kali putaran poros engkol. Di mana 1 kali putaran
sama dengan 360 derajat , jadi 2 kali putaran sama
dengan

720

derajat.

Maka

untuk

mesin

4

silinder

dengan siklus kerja 4 tak , maka urutan pengapian
busi terjadi dengan cara membagi 720 derajat ( sama
dengan 2 kali putaran poros engkol ) dengan jumlah
silindernya

yaitu 4 silinder

Maka hasilnya adalah

180 derajat.
p. sistem pemanasan mesin bensin
Awalnya

pencampuran

udara

belum

stasioner,

kalau

bensinnya kebanyakan jadinya udaranya yang Akhirnya
setelah

stasioner

pencampuran

udara

menjadi

lebih

ideal – otomatis petasan dan ngebulnya semakin.
berkurang karena bahan bakar terbakar lebih sempurna.
Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang
sesuai

dengan

bekerja
optimal.

dengan
Jenis

desain
baik

mesin
dan

bensin

itu

menghasilkan
tersebut

dengan angka / nilai oktan (RON).

15

sendiri

agar

kinerja

biasanya

dapat
yang

diwakili
6

q. sistem pembukaan Katup
a.

Metode

Timing

Gear

Adalah

metode

dimana

camshaft

digerakkan cranksaft melalui perkaitan gigi, model ini
hampir

tidak

memerlukan

perawatan

dan

memiliki

kekuatan yang lebih

b.

Metode

Timing

Chain

adalah

camshaft

terletak

di

kepala silinder dan digerakkan oleh rantai timming yang
dilumasi

oli,

ketegangan

rantai

diatur

oleh

chain

tensioner

c.

Metode

Timing

BeltPada

model

ini

konstruksinya

hampir sama dengan model timming chain, yang membedakan
cuma

rantai

bergerigi

16

disini

digantikan

oleh

sabuk

karet
6

r. Cara Mengetahui Top engine (TDC=Top Dead Center) TDC
(Top Dead Center) merupakan salah satu cara standart
untuk melakukan penyetelan mesin, pembongkaran atau
overhoul, tune up atau penggantian timing belt.
1. Melihat tanda di Pulley/Roda gila(Flywell). Untuk
mesin umumnya sudah disertakan tanda top dead center
yakni

biasanya

tanda

pada

pulley

harus

lurus dengan

angka NOL (0) pada body mesin, atau yang berada pada
roda gila tanda angka NOL/ huruf T harus lurus dengan
tanda pada body.
2. Melihat posisi nok as / noken as (cam shaft). Nok as
pada silinder yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/
renggang tidak menekan batang valve.
3. Melihat arah rotor distributor. untuk Setting timing
yang sudah benar bisa juga di lihat dari arah rotor
distributor,

apabila

berarti

top

silinder

melalui

lobang

juga

bisa

busi.

meyakinkan

mengarah
1.

4.

biasanya
posisi

ke

kabel

Melihat
untuk
top

busi

Posisi

yang

dari

lubang

1

Piston

masih

apabila langkah no 1,2 dan 3 sudah terlaksana.

17

no

ragu
busi,
6

s. cara menghidupkan mesin rongsokan
urutan

langkah

untuk

menghidupkan

mesin-mesin

rongsokan sebagai berikut :
1. bongkarlah seluruh bagian dalam mesin. Kemudian,
periksa satu per satu kelengkapannya.
2. Bersihkan setiap komponen dari kotoran dan karat
yang menempel dengan menggunakan alat pembersih
yang sesuai :Blok mesin, Bagian dinding piston,
Lubang-lubang saluran oli, Bekas prepat,Elektroda
busi ,Permukaan platina,Terminal-terminal.
3.

Semua

komponen

yang

telah

dibersihkan

dicuci

dengan bensin
4. Pasanglah semua komponen yang telah dibongkar dan
kuatkan baut atau murnya dengan kunci momen.
5.

Lengkapilah

komponen-komponen

yang

kurang.

Gunakan komponen yang sesuai dengan mesin tersebut.
6. Putarlah roda gila atau puli agar piston dan
poros

engkol

bergerak

lubang

busi

agar

gerakan

piston licin.
7.

Cari

urutan

distributor

ke

pengapiannya
masing-masing

dan

rangkaian

kabel

sesuai

dengan

busi

urutan pengapiannya.
8. Rangkaikan kabel-kabel sistem pengapian.
9. Rangkaikan kabel sistem starternya.
11.Isikan oli ke dalam karter.
14.Stel komponen mesin agar bunyi mesin halus dan
bertenaga.

18
6

t. sistem pembukaan katup
System

OHV adalah

system

pembukaan

dan

penutupan

katup dengan menggunakan pushrod atau sejenis tuas
dengan gerak translasi yang digerakan oleh camshaft
untuk

menggerakan

pelatuk

katup.

dari

putaran

crankshaft dengan perbandingan gear 2 : 1.

b.

Sistem

OHC adalah

system

pembukaan

dan

penutupan katup dengan menggunakan kamprat atau belt
dengan gerak rotasi dimana camshaft diputarkan oleh
semacam rantai atau tali yang diputarkan crankshaft
dan

langsung

camshaft

dengan

bubungannya

tersebut

menggerakan pelatuk katup dengan perantara mata gear
dengan perbandingan 2 : 1. .

19
6

u. cara kerja pneumatic pada bus
Silinder pneumatik penggerak ganda diletakkan di sisi
dalam salah satu daun pintu lipat bus. Bagian pangkal
silinder penggerak ganda diikatkan pada bodi mobil
mekakui engsel, demikian pula pada ujung batang torak
silinder, sehingga gerakan maju mundur stang torak
akan memudahkan pintu bus membuka dan menutup dengan
fleksibel.

v. Cara kerja hidrolik pada excavator
mesin

hidrolik

denga

massa

yang

yang

dapat

besar

mengangkat

tersebut

benda-benda

bekerja

dengan

memanfaatkan prinsip Pascal.
Silinder

hidrolik

satu

didepan

dan

yang

masuk

ke

mempunyai
satu
jalur

di

dua

jalur

belakang.
depan,

sambungan,

Tekanan
sumbu

minyak

silinder

hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang
sumbu hidroliknya maju.

20
6

w. klasifikasi

pegas

sistem

suspensi

1. Pegas Daun
Konstruksi pegas daun ini terdiri atas 3 sampai 10
lembar plat baja tipis yang disusun dengan pegas yang
paling panjang terletak di bagian paling atas dan
makin ke bawah makin pendek.

Pegas Koil
Pegas ulir ini dibuat dari batanga baja yang digulung
sehingga menyerupai ulir.

Pegas Batang Torsi (Puntir)
Pegas ini banyak digunakan pada kendaraan dengan daya
angkut yang ringan.

Pegas Hidropnuematis
Pegas ini menggunakan tenaga udara yang tersimpan
dalam bellows. Bellows inilah yang menggantikan
tempat dari pegas daun dan pegas coil.

21
6

x. sejarah penemuan busi
Tahun

1885,

Karl

Benz

membangun

Motorwagen,

mobil

pertama yang dijual secara komersil. Mobil tersebut
adalah mobil dengan mesin empat langkah dengan bahan
bakar bensin hasil rancangannya. Benz juga merupakan
penemu dari komponen mobil seperti pengapian mobil,
busi,

sistem

transmisi

karburator.

y.

klasifikasi filter udara
Filter open filter

Filter replacement.

22

mobil,

radiator

air

dan
6

z.

cara penginjeksian secara mekanikal
Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar
dengan
campuran

cara

dihisap,

udara

dan

sedang
bahan

cara

kedua

bakar

masuknya

dengan

cara

diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem bahan
bakar konvensional, sedang cara kedua disebut sistem
injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat
dibagi menjadi sistem bahan bakar mekanik dan sistem
injeksi

bahan

bakar

secara

elektronik

disebut EFI (Electronic Fuel Injection)

23

dan

biasa

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perhitungan kapasitas reciprocating
Perhitungan kapasitas reciprocatingPerhitungan kapasitas reciprocating
Perhitungan kapasitas reciprocating
Wicah
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensin
awamku
 

Was ist angesagt? (20)

Klasifikasi pelumasan
Klasifikasi pelumasanKlasifikasi pelumasan
Klasifikasi pelumasan
 
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
 
Bearing & Seals
Bearing & SealsBearing & Seals
Bearing & Seals
 
Manajemen sparepart - Membaca katalog dan mengenal sparepart sepeda motor
Manajemen sparepart - Membaca katalog dan mengenal sparepart sepeda motorManajemen sparepart - Membaca katalog dan mengenal sparepart sepeda motor
Manajemen sparepart - Membaca katalog dan mengenal sparepart sepeda motor
 
DAYA MOTOR.ppt
DAYA MOTOR.pptDAYA MOTOR.ppt
DAYA MOTOR.ppt
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Rem cakram
Rem cakramRem cakram
Rem cakram
 
Perhitungan kapasitas reciprocating
Perhitungan kapasitas reciprocatingPerhitungan kapasitas reciprocating
Perhitungan kapasitas reciprocating
 
Sistem katup
Sistem katupSistem katup
Sistem katup
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
 
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
 
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
 
Proposal kewirausahaan b
Proposal  kewirausahaan bProposal  kewirausahaan b
Proposal kewirausahaan b
 
Perawatan Komponen Mesin : Bearing
Perawatan Komponen Mesin : BearingPerawatan Komponen Mesin : Bearing
Perawatan Komponen Mesin : Bearing
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
PROSES BISNIS OTOMOTIF.pptx
PROSES BISNIS OTOMOTIF.pptxPROSES BISNIS OTOMOTIF.pptx
PROSES BISNIS OTOMOTIF.pptx
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Turbo Shaft
Turbo ShaftTurbo Shaft
Turbo Shaft
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensin
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor Diesel
 

Andere mochten auch

Soal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbnSoal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbn
EKO SUPRIYADI
 
Microsoft word soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr peserta
Microsoft word   soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr pesertaMicrosoft word   soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr peserta
Microsoft word soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr peserta
Mudjio Heri
 
6. upload lsk 2015 automobile technology
6. upload lsk 2015 automobile technology6. upload lsk 2015 automobile technology
6. upload lsk 2015 automobile technology
Rendra Nur Salam
 
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
EKO SUPRIYADI
 

Andere mochten auch (11)

Soal dan jawaban No 1 Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 1 Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 1 Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 1 Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
Soal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbnSoal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbn
 
Microsoft word soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr peserta
Microsoft word   soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr pesertaMicrosoft word   soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr peserta
Microsoft word soal praktek engine tune-up efi lks smg 2012 lbr peserta
 
Definisi motor bakar
Definisi motor bakarDefinisi motor bakar
Definisi motor bakar
 
6. upload lsk 2015 automobile technology
6. upload lsk 2015 automobile technology6. upload lsk 2015 automobile technology
6. upload lsk 2015 automobile technology
 
Kunci jawaban esay
Kunci jawaban esayKunci jawaban esay
Kunci jawaban esay
 
Soal dan jawaban No 11™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 11™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 11™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 11™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapian
 
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
 

Ähnlich wie Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin

Memodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 takMemodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 tak
Awu LupVa
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
prakhash
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
prakhash
 
Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102
Eko Supriyadi
 
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
cecep supriadi
 
KOMPONEN MOBIL DAN PENJELASA
KOMPONEN MOBIL DAN PENJELASAKOMPONEN MOBIL DAN PENJELASA
KOMPONEN MOBIL DAN PENJELASA
Firdika Arini
 
Robin christopher
Robin christopherRobin christopher
Robin christopher
Bedoe Gates
 

Ähnlich wie Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin (20)

Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
 
Memodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 takMemodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 tak
 
BAB IV : Mekanisme Katup
BAB IV : Mekanisme KatupBAB IV : Mekanisme Katup
BAB IV : Mekanisme Katup
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
 
Sistem penggerak
Sistem penggerakSistem penggerak
Sistem penggerak
 
Sistem penggerak
Sistem penggerakSistem penggerak
Sistem penggerak
 
Motor bakar (2)
Motor bakar (2)Motor bakar (2)
Motor bakar (2)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
 
Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102
 
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
 
1. dasar kerja motor
1. dasar kerja motor1. dasar kerja motor
1. dasar kerja motor
 
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busiProposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
 
KOMPONEN MOBIL DAN PENJELASA
KOMPONEN MOBIL DAN PENJELASAKOMPONEN MOBIL DAN PENJELASA
KOMPONEN MOBIL DAN PENJELASA
 
Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01
 
Dasar engine
Dasar engineDasar engine
Dasar engine
 
Robin christopher
Robin christopherRobin christopher
Robin christopher
 
2. alat sepeda motor
2. alat sepeda motor2. alat sepeda motor
2. alat sepeda motor
 
Bab ii engine sepeda motor
Bab ii engine sepeda motorBab ii engine sepeda motor
Bab ii engine sepeda motor
 

Mehr von Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
Alen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
Alen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
Alen Pepa
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
Alen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
Alen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
Alen Pepa
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
Alen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
Alen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
Alen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
Alen Pepa
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
Alen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
Alen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
Alen Pepa
 

Mehr von Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 

Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin

  • 1. 6 1. a. Motor Bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak. Motor Bakar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Motor pembakaran dalam adalah; motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri dan hasil pembakaran diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya; mesin bensin, mesin diesel, mesin roket, mesin jet. 2. Motor pembakaran luar adalah; motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin mengubah energinya digunakan alat/mesin yang lain. Misalnya; mesin uap, mesin turbin. 1 itu dan untuk
  • 2. 6 b. Nicolaus Otto 1876 berasal dari Jerman, Spark Ignition Engine (SI Engine) adalah motor bensin di mana proses pembakaran bahan bakar (bensin) menggunakan percikan bunga api (spark) pada busi. c. siklus volume konstan  fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan;  langkah isap (0-1) merupakan tekanan konstan, torak bergerak dari TMA ke TMB;  langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropic, torak bergerak dari TMB ke TMA;  proses pembakaran sebagai proses volume konstan pemasukan (2-3) kalor dianggap pada volume konstan;  Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropic, torak mulaibergerak dari TMA ke TMB;  proses pembuangan (4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume konstan  langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA; 2
  • 5. 6 f. jenis-jenis piston pada mesin bensin  Split piston Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U .  Slipper piston Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston untuk memperendek langkah dengan piston sehingga perbandingan dapat kompresi dihasilkan yang tinggi mesin serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.  Authothermic piston Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring untuk menyerap panas pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian yang berlebihan pada piston dapat dihindari. 5
  • 6. 6  Oval piston Pembuatan bagian oval ini lah yang akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston yang berlebihan sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding silinder blok. g. jenis peredam kendaraan roda 2 Sistem suspensi dependen adalah Roda dalam satu poros dihubungkan tersebut dengan poros dihubungkan ke kaku bodi (rigid), dengan poros kaku menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm) Sistem suspensi independen adalah Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masingmasing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan arm), pegas dan peredam kejut. 6 suspensi (suspension
  • 7. 6 h. jenis peredam kendaraan roda 4  Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.  Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi dependen.  Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat. 7
  • 8. 6 i. Jenis-jenis busi pijar Adapun cara Membaca kode Busi antara lain; +Busi NGK * B : merupakan kode Diameter ulir busi (B: 14mm, C: 10mm, D:12mm) * P : merupakan Tipe Isolator * 9 : menunjukan Angka tingkat kolerasi panas Busi Semakin kecil angka berarti menunjukkan tipe busi panas dan sebaliknya semakin Besar angka menandakan tipe busi Dingin +Kemudian Kode Busi Denso; * W : kode Diameter ulir / kepala Busi; W : 14mm, X : 12mm dan U : 10mm * 24 : kode kolerasi panas Busi (9 sampai angka 37) Semakin kecil angka berarti menunjukkan tipe Busi Panas,, dan sebaliknya semakin tinggi angka menunjukan tipe busi dingin.. Angka 24 merupakan kode 8 busi dingin..
  • 9. 6 * E : Merupakan kode panjang Ulir / kepala busi (E : 19mm, F : 12,7mm dan L : 11,2mm) * S : merupakan tipe bahan Konduktor Busi yang di gunakan (S : Tembaga atau Bahan Standard) * U : merupakan kode bentuk Elektroda sampingnya “U” *-9 : merupakan angka celah ideal anoda agar busi dapat bekerja Maximal (9 : 0,9mm, 8 : 0,8mm dsb) j. klasifikasi bearing Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros • Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. • Bantalan gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat. 9
  • 10. 6 Berdasarkan arah beban terhadap poros • Bantalan radial adalah Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu. • Bantalan aksial adalah Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. • Bantalan gelinding khusus adalah Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros. Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor pelengkap. A menyatakan jenis dari bantalan yang ada. 1 maka jenis Self-aligning ball bearing. 2 maka jenis spherical roller bearings 3 maka jenis taper roller bearings. 4 maka jenis Deep groove ball bearings, double row. 5 maka jenis thrust ball bearings. 6 – 8 dst B menyatakan lambang diameter luar. Jika B berharga 0 dan 1 beban yang sangat ringan. Jika B berharga 2 beban yang ringan. Jika B berharga 3 beban yang sedang. dan seterusnya Untuk bearing yang berdiameter 20 - 500 mm, 10
  • 11. 6 k. jenis-jenis elekrtoda pada busi Busi standar terbuat dari Yaitu nikel busi dan dengan diameter ujung elektroda elektroda pusat (center electrode 2.5 mm. Busi Platinum terbuat dari Yaitu busi dengan nikel dan center ujung elektroda electrode dari platinum. diameter center electrode 0.6 – 0.8 mm mm. Busi Iridium terbuat dari Yaitu nikel busi dengan dan center ujung elektroda electrode dari iridium alloy. diameter center electrode 0.6 – 0.8 mm mm. 11
  • 12. 6 l. Kelebihan mesin bensin 13 1. Dalam akselerasi mesin jauh lebih responsif, jadi dalam mendahului kendaraan lain tentunya mudah dicapai. 2. Suara dinyalakan yang hingga dihasilkan ketika berakselerasi mesin mulai terdengar lebih halus. 3. Tingkat polusi alias pencemaran udara relatif rendah. 4. Spesifikasi teknis mesin yang mudah dipahami. Hal ini berarti, bila mesin atau bagian komponen mesin yang rusak bisa diketahui gejalanya. kemudian, pada sisi perawatan berkala jauh lebih mudah serta murah. 5. Terdapat banyak pilihan pada mobil berbahan bakar bensin. 6. Tarikan cenderung lebih kencang 7. Bunyi Mesin lebih halus 8. Harga suku cadang lebih murah 9. Harga oli “Merek sama” lebih murah 10. 11 12 13 12
  • 13. 6 m. Kelemahan mesin bensin 13: 1. memerlukan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi diatas 91. 3. Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar, 4. Mempunyai spesifikasi komponen yang cukup rumit. 5. busi yang perlu diganti tiap usia pemakaian tertentu. 6. Mesin bensin lebih rentan pada air maupun banjir 7. mesin bensin dianggap kurang mempunyai ketahanan pada water hammer ketimbang mesin diesel. 8. Pada bursa mobil bekas tanah air umumnya harga jual kembali (resale value) lebih terjangkau di bandingkan mobil bermesin diesel. 9. Konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros 10. Mudah terbakar jika terjadi konsleting listrik (arus pendek) apalagi jika terjadi dekat dengan karburator/ sistem injeksi 11. Perawatannya harus lebih intensif apalagi mesin yang masih menggunakan sistem karburator, seperti busi dan karburatornya sendiri 12. Banyak faktor yang membuat mesin bensin tidak nyala 13 13
  • 14. 6 n. FIRING ORDER Firing Order adalah urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang mempunyai jumlah cylinder lebih dari 1 ( satu ). Tujuannya adalah untuk meratakan hasil power, agar gaya yang ditimbulkan oleh piston seimbang ( balance ). Baik pada saat kompresi, maupun pembakaran, tidak menimbulkan puntiran pada getaran yang tinggi. Pada motor diesel 4 langkah dengan 1 cylinder, piston bergerak 4 kali, menghasilkan satu kali pembakaran. Atau dua kali putaran crank shaft, menghasilkan 1 kali pembakaran o. cara mencari urutan pengapian busi urutan penyalaan busi pada mesin 4 silinder tidak semua busi menyala pada waktu yang bersamaan untuk menghindari getaran mesin yang terlalu besar. Sebagai contoh kita ambil urutan penyalaan busi 1-34-2. Maksudnya adalah busi yang menyala pertama kali adalah busi berputar 180 dari silinder derajat busi 1, setelah dari poros silinder engkol 3 akan menyusul menyala. Demikianlah seterusnya untuk busi silinder 4 dan terakhir busi dari silinder no 2. 14
  • 15. 6 Pada siklus mesin 4 tak , 1 kali usaha membutuhkan 2 kali putaran poros engkol. Di mana 1 kali putaran sama dengan 360 derajat , jadi 2 kali putaran sama dengan 720 derajat. Maka untuk mesin 4 silinder dengan siklus kerja 4 tak , maka urutan pengapian busi terjadi dengan cara membagi 720 derajat ( sama dengan 2 kali putaran poros engkol ) dengan jumlah silindernya yaitu 4 silinder Maka hasilnya adalah 180 derajat. p. sistem pemanasan mesin bensin Awalnya pencampuran udara belum stasioner, kalau bensinnya kebanyakan jadinya udaranya yang Akhirnya setelah stasioner pencampuran udara menjadi lebih ideal – otomatis petasan dan ngebulnya semakin. berkurang karena bahan bakar terbakar lebih sempurna. Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan bekerja optimal. dengan Jenis desain baik mesin dan bensin itu menghasilkan tersebut dengan angka / nilai oktan (RON). 15 sendiri agar kinerja biasanya dapat yang diwakili
  • 16. 6 q. sistem pembukaan Katup a. Metode Timing Gear Adalah metode dimana camshaft digerakkan cranksaft melalui perkaitan gigi, model ini hampir tidak memerlukan perawatan dan memiliki kekuatan yang lebih b. Metode Timing Chain adalah camshaft terletak di kepala silinder dan digerakkan oleh rantai timming yang dilumasi oli, ketegangan rantai diatur oleh chain tensioner c. Metode Timing BeltPada model ini konstruksinya hampir sama dengan model timming chain, yang membedakan cuma rantai bergerigi 16 disini digantikan oleh sabuk karet
  • 17. 6 r. Cara Mengetahui Top engine (TDC=Top Dead Center) TDC (Top Dead Center) merupakan salah satu cara standart untuk melakukan penyetelan mesin, pembongkaran atau overhoul, tune up atau penggantian timing belt. 1. Melihat tanda di Pulley/Roda gila(Flywell). Untuk mesin umumnya sudah disertakan tanda top dead center yakni biasanya tanda pada pulley harus lurus dengan angka NOL (0) pada body mesin, atau yang berada pada roda gila tanda angka NOL/ huruf T harus lurus dengan tanda pada body. 2. Melihat posisi nok as / noken as (cam shaft). Nok as pada silinder yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/ renggang tidak menekan batang valve. 3. Melihat arah rotor distributor. untuk Setting timing yang sudah benar bisa juga di lihat dari arah rotor distributor, apabila berarti top silinder melalui lobang juga bisa busi. meyakinkan mengarah 1. 4. biasanya posisi ke kabel Melihat untuk top busi Posisi yang dari lubang 1 Piston masih apabila langkah no 1,2 dan 3 sudah terlaksana. 17 no ragu busi,
  • 18. 6 s. cara menghidupkan mesin rongsokan urutan langkah untuk menghidupkan mesin-mesin rongsokan sebagai berikut : 1. bongkarlah seluruh bagian dalam mesin. Kemudian, periksa satu per satu kelengkapannya. 2. Bersihkan setiap komponen dari kotoran dan karat yang menempel dengan menggunakan alat pembersih yang sesuai :Blok mesin, Bagian dinding piston, Lubang-lubang saluran oli, Bekas prepat,Elektroda busi ,Permukaan platina,Terminal-terminal. 3. Semua komponen yang telah dibersihkan dicuci dengan bensin 4. Pasanglah semua komponen yang telah dibongkar dan kuatkan baut atau murnya dengan kunci momen. 5. Lengkapilah komponen-komponen yang kurang. Gunakan komponen yang sesuai dengan mesin tersebut. 6. Putarlah roda gila atau puli agar piston dan poros engkol bergerak lubang busi agar gerakan piston licin. 7. Cari urutan distributor ke pengapiannya masing-masing dan rangkaian kabel sesuai dengan busi urutan pengapiannya. 8. Rangkaikan kabel-kabel sistem pengapian. 9. Rangkaikan kabel sistem starternya. 11.Isikan oli ke dalam karter. 14.Stel komponen mesin agar bunyi mesin halus dan bertenaga. 18
  • 19. 6 t. sistem pembukaan katup System OHV adalah system pembukaan dan penutupan katup dengan menggunakan pushrod atau sejenis tuas dengan gerak translasi yang digerakan oleh camshaft untuk menggerakan pelatuk katup. dari putaran crankshaft dengan perbandingan gear 2 : 1. b. Sistem OHC adalah system pembukaan dan penutupan katup dengan menggunakan kamprat atau belt dengan gerak rotasi dimana camshaft diputarkan oleh semacam rantai atau tali yang diputarkan crankshaft dan langsung camshaft dengan bubungannya tersebut menggerakan pelatuk katup dengan perantara mata gear dengan perbandingan 2 : 1. . 19
  • 20. 6 u. cara kerja pneumatic pada bus Silinder pneumatik penggerak ganda diletakkan di sisi dalam salah satu daun pintu lipat bus. Bagian pangkal silinder penggerak ganda diikatkan pada bodi mobil mekakui engsel, demikian pula pada ujung batang torak silinder, sehingga gerakan maju mundur stang torak akan memudahkan pintu bus membuka dan menutup dengan fleksibel. v. Cara kerja hidrolik pada excavator mesin hidrolik denga massa yang yang dapat besar mengangkat tersebut benda-benda bekerja dengan memanfaatkan prinsip Pascal. Silinder hidrolik satu didepan dan yang masuk ke mempunyai satu jalur di dua jalur belakang. depan, sambungan, Tekanan sumbu minyak silinder hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju. 20
  • 21. 6 w. klasifikasi pegas sistem suspensi 1. Pegas Daun Konstruksi pegas daun ini terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja tipis yang disusun dengan pegas yang paling panjang terletak di bagian paling atas dan makin ke bawah makin pendek. Pegas Koil Pegas ulir ini dibuat dari batanga baja yang digulung sehingga menyerupai ulir. Pegas Batang Torsi (Puntir) Pegas ini banyak digunakan pada kendaraan dengan daya angkut yang ringan. Pegas Hidropnuematis Pegas ini menggunakan tenaga udara yang tersimpan dalam bellows. Bellows inilah yang menggantikan tempat dari pegas daun dan pegas coil. 21
  • 22. 6 x. sejarah penemuan busi Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen, mobil pertama yang dijual secara komersil. Mobil tersebut adalah mobil dengan mesin empat langkah dengan bahan bakar bensin hasil rancangannya. Benz juga merupakan penemu dari komponen mobil seperti pengapian mobil, busi, sistem transmisi karburator. y. klasifikasi filter udara Filter open filter Filter replacement. 22 mobil, radiator air dan
  • 23. 6 z. cara penginjeksian secara mekanikal Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan campuran cara dihisap, udara dan sedang bahan cara kedua bakar masuknya dengan cara diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional, sedang cara kedua disebut sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi sistem bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik disebut EFI (Electronic Fuel Injection) 23 dan biasa