Motor bakar dan jenisnya (motor pembakaran dalam dan luar) serta komponen utamanya seperti piston dan busi dipaparkan secara singkat. Dibahas pula siklus kerja mesin bensin, urutan pengapian busi, dan sistem pemanasan dan pendinginan mesin.
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
1. 6
1.
a. Motor Bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin
yang mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi
energi mekanik/gerak.
Motor Bakar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Motor pembakaran dalam adalah;
motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di
dalam mesin itu
sendiri dan hasil pembakaran diubah
menjadi tenaga
mekanik.
Misalnya; mesin bensin, mesin diesel, mesin roket,
mesin jet.
2. Motor pembakaran luar adalah; motor yang proses
pembakaran
bahan
bakar
terjadi
di
luar
mesin
mengubah energinya
digunakan alat/mesin yang lain.
Misalnya; mesin uap, mesin turbin.
1
itu
dan
untuk
2. 6
b. Nicolaus
Otto
1876
berasal
dari
Jerman,
Spark
Ignition Engine (SI Engine) adalah motor bensin di
mana
proses
pembakaran
bahan
bakar
(bensin)
menggunakan percikan bunga api (spark) pada busi.
c. siklus volume konstan
fluida
kerja
dianggap
sebagai
gas
ideal
dengan
kalor spesifik yang konstan;
langkah
isap
(0-1)
merupakan
tekanan
konstan,
torak bergerak dari TMA ke TMB;
langkah
kompresi
(1-2)
ialah
proses
isentropic,
torak bergerak dari TMB ke TMA;
proses
pembakaran
sebagai
proses
volume
konstan
pemasukan
(2-3)
kalor
dianggap
pada
volume
konstan;
Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropic, torak
mulaibergerak dari TMA ke TMB;
proses
pembuangan
(4-1)
dianggap
sebagai
proses
pengeluaran kalor pada volume konstan
langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan,
torak bergerak dari TMB ke TMA;
2
5. 6
f. jenis-jenis piston pada mesin bensin
Split piston Pada piston tipe ini terdapat alur
dibagian
luar
yang
segaris
dengan
lubang
pin
piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat
atau model U .
Slipper
piston
Piston
tipe
ini
memiliki
coakan
pada bagian bawah badan piston untuk memperendek
langkah
dengan
piston
sehingga
perbandingan
dapat
kompresi
dihasilkan
yang
tinggi
mesin
serta
dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.
Authothermic
piston Pada
piston
ini
terdapat
sebuah kawat baja yang berupa ring untuk menyerap
panas pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian
yang berlebihan pada piston dapat dihindari.
5
6. 6
Oval
piston Pembuatan
bagian
oval
ini
lah
yang
akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi
pemuaian
piston
yang
berlebihan
sehingga
piston
dapat terkancing atau menggesek dinding silinder
blok.
g. jenis peredam kendaraan roda 2
Sistem suspensi dependen adalah Roda dalam satu poros
dihubungkan
tersebut
dengan
poros
dihubungkan
ke
kaku
bodi
(rigid),
dengan
poros
kaku
menggunakan
pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm)
Sistem suspensi independen adalah Antara roda dalam
satu poros tidak terhubung secara langsung, masingmasing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi
atau
rangka
dengan
lengan
arm), pegas dan peredam kejut.
6
suspensi
(suspension
7. 6
h. jenis peredam kendaraan roda 4
Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama
'per
keong',
jenis
yang
digunakan
adalah
pegas
ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban
tekan.
Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada
kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi
dependen.
Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang
torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan pada
kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
7
8. 6
i. Jenis-jenis busi pijar
Adapun cara Membaca kode Busi antara lain;
+Busi NGK
* B : merupakan kode Diameter ulir busi (B: 14mm,
C: 10mm, D:12mm)
* P : merupakan Tipe Isolator
* 9 : menunjukan Angka tingkat kolerasi panas Busi
Semakin kecil angka berarti menunjukkan tipe busi
panas dan sebaliknya semakin Besar angka menandakan
tipe busi Dingin
+Kemudian Kode Busi Denso;
* W : kode Diameter ulir / kepala Busi; W : 14mm, X
: 12mm dan U : 10mm
* 24 : kode kolerasi panas Busi (9 sampai angka 37)
Semakin kecil angka berarti menunjukkan tipe Busi
Panas,,
dan
sebaliknya
semakin
tinggi
angka
menunjukan tipe busi dingin.. Angka 24 merupakan
kode
8
busi
dingin..
9. 6
* E : Merupakan kode panjang Ulir / kepala busi (E
: 19mm, F : 12,7mm dan L : 11,2mm)
* S : merupakan tipe bahan Konduktor Busi yang di
gunakan (S : Tembaga atau Bahan Standard)
* U : merupakan kode bentuk Elektroda sampingnya
“U”
*-9 : merupakan angka celah ideal anoda agar busi
dapat bekerja Maximal (9 : 0,9mm, 8 : 0,8mm dsb)
j. klasifikasi bearing
Berdasarkan
gerakan
bantalan
terhadap
poros
• Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan
luncur antara poros dan bantalan karena permukaan
poros
ditumpu
oleh
permukaan
bantalan
dengan
perantaraan lapisan pelumas.
• Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara
bagian
yang
berputar
dengan
yang
diam
melalui
elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.
9
10. 6
Berdasarkan
arah
beban
terhadap
poros
• Bantalan radial adalah Arah beban yang ditumpu
bantalan
ini
adalah
tegak
lurus
sumbu.
• Bantalan aksial adalah Arah beban bantalan ini
sejajar dengan sumbu poros.
•
Bantalan
gelinding
khusus
adalah
Bantalan
ini
dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak
lurus sumbu poros.
Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor
dasar dan nomor pelengkap.
A menyatakan jenis dari bantalan yang ada.
1 maka jenis Self-aligning ball bearing.
2 maka jenis spherical roller bearings
3 maka jenis taper roller bearings.
4 maka jenis Deep groove ball bearings, double row.
5 maka jenis thrust ball bearings.
6 – 8 dst
B menyatakan lambang diameter luar.
Jika B berharga 0 dan 1 beban yang sangat ringan.
Jika B berharga 2 beban yang ringan.
Jika B berharga 3 beban yang sedang.
dan seterusnya
Untuk bearing yang berdiameter 20 - 500 mm,
10
11. 6
k. jenis-jenis elekrtoda pada busi
Busi
standar
terbuat
dari
Yaitu
nikel
busi
dan
dengan
diameter
ujung
elektroda
elektroda
pusat
(center electrode 2.5 mm.
Busi
Platinum
terbuat
dari
Yaitu
busi
dengan
nikel
dan
center
ujung
elektroda
electrode
dari
platinum. diameter center electrode 0.6 – 0.8 mm
mm.
Busi
Iridium
terbuat
dari
Yaitu
nikel
busi
dengan
dan
center
ujung
elektroda
electrode
dari
iridium alloy. diameter center electrode 0.6 – 0.8
mm mm.
11
12. 6
l. Kelebihan mesin bensin 13
1. Dalam akselerasi mesin jauh lebih responsif, jadi
dalam
mendahului
kendaraan
lain
tentunya
mudah
dicapai.
2.
Suara
dinyalakan
yang
hingga
dihasilkan
ketika
berakselerasi
mesin
mulai
terdengar
lebih
halus.
3.
Tingkat
polusi
alias
pencemaran
udara
relatif
rendah.
4. Spesifikasi teknis mesin yang mudah dipahami. Hal
ini berarti, bila mesin atau bagian komponen mesin
yang rusak bisa diketahui gejalanya. kemudian, pada
sisi perawatan berkala jauh lebih mudah serta murah.
5. Terdapat banyak pilihan pada mobil berbahan bakar
bensin.
6. Tarikan cenderung lebih kencang
7. Bunyi Mesin lebih halus
8. Harga suku cadang lebih murah
9. Harga oli “Merek sama” lebih murah
10.
11
12
13
12
13. 6
m. Kelemahan mesin bensin 13:
1. memerlukan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi
diatas 91.
3. Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar,
4. Mempunyai spesifikasi komponen yang cukup rumit.
5.
busi
yang
perlu
diganti
tiap
usia
pemakaian
tertentu.
6. Mesin bensin lebih rentan pada air maupun banjir
7.
mesin
bensin
dianggap
kurang
mempunyai
ketahanan
pada water hammer ketimbang mesin diesel.
8. Pada bursa mobil bekas tanah air umumnya harga jual
kembali (resale value) lebih terjangkau di bandingkan
mobil bermesin diesel.
9. Konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros
10. Mudah terbakar jika terjadi konsleting listrik (arus
pendek) apalagi jika terjadi dekat dengan karburator/
sistem injeksi
11. Perawatannya harus lebih intensif apalagi mesin yang
masih menggunakan sistem karburator, seperti busi dan
karburatornya sendiri
12. Banyak faktor yang membuat mesin bensin tidak nyala
13
13
14. 6
n. FIRING ORDER
Firing Order adalah urutan pembakaran yang terjadi
pada engine yang mempunyai jumlah cylinder lebih dari
1 ( satu ). Tujuannya adalah untuk meratakan hasil
power,
agar
gaya
yang
ditimbulkan
oleh
piston
seimbang ( balance ). Baik pada saat kompresi, maupun
pembakaran, tidak menimbulkan puntiran pada getaran
yang
tinggi.
Pada motor diesel 4 langkah dengan 1 cylinder, piston
bergerak 4 kali, menghasilkan satu kali pembakaran.
Atau
dua
kali
putaran
crank
shaft,
menghasilkan
1
kali pembakaran
o. cara mencari urutan pengapian busi
urutan
penyalaan
busi
pada
mesin
4
silinder
tidak
semua busi menyala pada waktu yang bersamaan untuk
menghindari
getaran
mesin
yang
terlalu
besar.
Sebagai contoh kita ambil urutan penyalaan busi 1-34-2. Maksudnya adalah busi yang menyala pertama kali
adalah
busi
berputar
180
dari
silinder
derajat
busi
1,
setelah
dari
poros
silinder
engkol
3
akan
menyusul menyala. Demikianlah seterusnya untuk busi
silinder 4 dan terakhir busi dari silinder no 2.
14
15. 6
Pada siklus mesin 4 tak , 1 kali usaha membutuhkan 2
kali putaran poros engkol. Di mana 1 kali putaran
sama dengan 360 derajat , jadi 2 kali putaran sama
dengan
720
derajat.
Maka
untuk
mesin
4
silinder
dengan siklus kerja 4 tak , maka urutan pengapian
busi terjadi dengan cara membagi 720 derajat ( sama
dengan 2 kali putaran poros engkol ) dengan jumlah
silindernya
yaitu 4 silinder
Maka hasilnya adalah
180 derajat.
p. sistem pemanasan mesin bensin
Awalnya
pencampuran
udara
belum
stasioner,
kalau
bensinnya kebanyakan jadinya udaranya yang Akhirnya
setelah
stasioner
pencampuran
udara
menjadi
lebih
ideal – otomatis petasan dan ngebulnya semakin.
berkurang karena bahan bakar terbakar lebih sempurna.
Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang
sesuai
dengan
bekerja
optimal.
dengan
Jenis
desain
baik
mesin
dan
bensin
itu
menghasilkan
tersebut
dengan angka / nilai oktan (RON).
15
sendiri
agar
kinerja
biasanya
dapat
yang
diwakili
16. 6
q. sistem pembukaan Katup
a.
Metode
Timing
Gear
Adalah
metode
dimana
camshaft
digerakkan cranksaft melalui perkaitan gigi, model ini
hampir
tidak
memerlukan
perawatan
dan
memiliki
kekuatan yang lebih
b.
Metode
Timing
Chain
adalah
camshaft
terletak
di
kepala silinder dan digerakkan oleh rantai timming yang
dilumasi
oli,
ketegangan
rantai
diatur
oleh
chain
tensioner
c.
Metode
Timing
BeltPada
model
ini
konstruksinya
hampir sama dengan model timming chain, yang membedakan
cuma
rantai
bergerigi
16
disini
digantikan
oleh
sabuk
karet
17. 6
r. Cara Mengetahui Top engine (TDC=Top Dead Center) TDC
(Top Dead Center) merupakan salah satu cara standart
untuk melakukan penyetelan mesin, pembongkaran atau
overhoul, tune up atau penggantian timing belt.
1. Melihat tanda di Pulley/Roda gila(Flywell). Untuk
mesin umumnya sudah disertakan tanda top dead center
yakni
biasanya
tanda
pada
pulley
harus
lurus dengan
angka NOL (0) pada body mesin, atau yang berada pada
roda gila tanda angka NOL/ huruf T harus lurus dengan
tanda pada body.
2. Melihat posisi nok as / noken as (cam shaft). Nok as
pada silinder yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/
renggang tidak menekan batang valve.
3. Melihat arah rotor distributor. untuk Setting timing
yang sudah benar bisa juga di lihat dari arah rotor
distributor,
apabila
berarti
top
silinder
melalui
lobang
juga
bisa
busi.
meyakinkan
mengarah
1.
4.
biasanya
posisi
ke
kabel
Melihat
untuk
top
busi
Posisi
yang
dari
lubang
1
Piston
masih
apabila langkah no 1,2 dan 3 sudah terlaksana.
17
no
ragu
busi,
18. 6
s. cara menghidupkan mesin rongsokan
urutan
langkah
untuk
menghidupkan
mesin-mesin
rongsokan sebagai berikut :
1. bongkarlah seluruh bagian dalam mesin. Kemudian,
periksa satu per satu kelengkapannya.
2. Bersihkan setiap komponen dari kotoran dan karat
yang menempel dengan menggunakan alat pembersih
yang sesuai :Blok mesin, Bagian dinding piston,
Lubang-lubang saluran oli, Bekas prepat,Elektroda
busi ,Permukaan platina,Terminal-terminal.
3.
Semua
komponen
yang
telah
dibersihkan
dicuci
dengan bensin
4. Pasanglah semua komponen yang telah dibongkar dan
kuatkan baut atau murnya dengan kunci momen.
5.
Lengkapilah
komponen-komponen
yang
kurang.
Gunakan komponen yang sesuai dengan mesin tersebut.
6. Putarlah roda gila atau puli agar piston dan
poros
engkol
bergerak
lubang
busi
agar
gerakan
piston licin.
7.
Cari
urutan
distributor
ke
pengapiannya
masing-masing
dan
rangkaian
kabel
sesuai
dengan
busi
urutan pengapiannya.
8. Rangkaikan kabel-kabel sistem pengapian.
9. Rangkaikan kabel sistem starternya.
11.Isikan oli ke dalam karter.
14.Stel komponen mesin agar bunyi mesin halus dan
bertenaga.
18
19. 6
t. sistem pembukaan katup
System
OHV adalah
system
pembukaan
dan
penutupan
katup dengan menggunakan pushrod atau sejenis tuas
dengan gerak translasi yang digerakan oleh camshaft
untuk
menggerakan
pelatuk
katup.
dari
putaran
crankshaft dengan perbandingan gear 2 : 1.
b.
Sistem
OHC adalah
system
pembukaan
dan
penutupan katup dengan menggunakan kamprat atau belt
dengan gerak rotasi dimana camshaft diputarkan oleh
semacam rantai atau tali yang diputarkan crankshaft
dan
langsung
camshaft
dengan
bubungannya
tersebut
menggerakan pelatuk katup dengan perantara mata gear
dengan perbandingan 2 : 1. .
19
20. 6
u. cara kerja pneumatic pada bus
Silinder pneumatik penggerak ganda diletakkan di sisi
dalam salah satu daun pintu lipat bus. Bagian pangkal
silinder penggerak ganda diikatkan pada bodi mobil
mekakui engsel, demikian pula pada ujung batang torak
silinder, sehingga gerakan maju mundur stang torak
akan memudahkan pintu bus membuka dan menutup dengan
fleksibel.
v. Cara kerja hidrolik pada excavator
mesin
hidrolik
denga
massa
yang
yang
dapat
besar
mengangkat
tersebut
benda-benda
bekerja
dengan
memanfaatkan prinsip Pascal.
Silinder
hidrolik
satu
didepan
dan
yang
masuk
ke
mempunyai
satu
jalur
di
dua
jalur
belakang.
depan,
sambungan,
Tekanan
sumbu
minyak
silinder
hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang
sumbu hidroliknya maju.
20
21. 6
w. klasifikasi
pegas
sistem
suspensi
1. Pegas Daun
Konstruksi pegas daun ini terdiri atas 3 sampai 10
lembar plat baja tipis yang disusun dengan pegas yang
paling panjang terletak di bagian paling atas dan
makin ke bawah makin pendek.
Pegas Koil
Pegas ulir ini dibuat dari batanga baja yang digulung
sehingga menyerupai ulir.
Pegas Batang Torsi (Puntir)
Pegas ini banyak digunakan pada kendaraan dengan daya
angkut yang ringan.
Pegas Hidropnuematis
Pegas ini menggunakan tenaga udara yang tersimpan
dalam bellows. Bellows inilah yang menggantikan
tempat dari pegas daun dan pegas coil.
21
22. 6
x. sejarah penemuan busi
Tahun
1885,
Karl
Benz
membangun
Motorwagen,
mobil
pertama yang dijual secara komersil. Mobil tersebut
adalah mobil dengan mesin empat langkah dengan bahan
bakar bensin hasil rancangannya. Benz juga merupakan
penemu dari komponen mobil seperti pengapian mobil,
busi,
sistem
transmisi
karburator.
y.
klasifikasi filter udara
Filter open filter
Filter replacement.
22
mobil,
radiator
air
dan
23. 6
z.
cara penginjeksian secara mekanikal
Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar
dengan
campuran
cara
dihisap,
udara
dan
sedang
bahan
cara
kedua
bakar
masuknya
dengan
cara
diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem bahan
bakar konvensional, sedang cara kedua disebut sistem
injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat
dibagi menjadi sistem bahan bakar mekanik dan sistem
injeksi
bahan
bakar
secara
elektronik
disebut EFI (Electronic Fuel Injection)
23
dan
biasa