Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan sejarah Desa Kuta di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Desa Kuta didirikan oleh prajurit Pangeran Diponegoro yang bersembunyi dari penjajah Belanda di hutan Margalunyu pada tahun 1830-an, dipimpin oleh Mbah Simpen. Desa ini kemudian berkembang dengan dipimpin oleh beberapa kepala desa hingga saat ini.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa, ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 )
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
DesaPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2014
tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, Desa adalah Desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakt
setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan / hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrasi dan
pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan /atau dibentuk dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuat
desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan
partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa,
maka desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Pembangunan Tahunan
Desa (RKP Desa).
RPJM Desa Kuta ini merupakan rencana strategis Desa Kuta untuk
mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan
menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan
tingka Kabupaten. Spirit ini apabila dapagt dilaksanakan dengan baik
maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi
kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan
yang baik (Good Goverment) seperti patisipasif, transparan dan
akuntabilitas.
2. 2
1.2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang 9 Tahun 2015 perubahan kedua atas
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun
1950;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
3. 3
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 1 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah
Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 1);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 Tahun 2009
tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Daerah Kepada Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Pemalang Tahun 2009 Nomor 12);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 (Lembaran Daerah
Kabupaten Pemalang Tahun 2011 Nomor 5);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 6 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan di Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 6).
05
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJM Desa) Desa Kuta ini mempunyai maksud dan tujuan
sebagai berikut:
a. Maksud Penyusunan RPJMDes
Maksud diadakannya penyusunan Rencana pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes) adalah:
1. Menjabarkan Visi dan Misi, dan Program pemerintah desa dalam
kurun waktu enam tahun dalam melaksanakan proses
pembangunan .
2. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa, ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7 ) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
4. 4
Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,di
harapkan dalam melakukan proses pembangunan di desa,
penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan
masyarakat di desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa
dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan
operasional BPD, dan Intensif RT/RW bisa di prioritaskan sesuai
dengan kondisi serta potensi yang dimiliki desa setempat.
3. Memberikan kesempatan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan yang
dilaksanakan di desa yang di harapkan bisa menekan terjadinya
penyimpangan dalam proses pelaksanaan.
b. Tujuan Penyusunan RPJMDes
Adapun tujuan di adakannya penyusunan Rencana pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah :
1. Membuat suatu dokumen perencanaan pembangunan yang
memberikan arah kebijakan keuangan desa, strategi
pembangunan desa, sasaran-sasaran setrategis yang ingin
dicapai selama enam tahun kedepan.
2. Memberikan arah mengenai kebijakan umum dan program
pembangunan desa selama enam tahun kedepan.
3. Menjadi landasan bagi penyusunan usulan program desa yang
akan dibiayai oleh APBDes, APBD Kabupaten, APBD Propinsi
serta APBN.
4. Sebagai bahan evaluasi serta refleksi pembangunan yang akan
datang.
5. Sebagai media informasi dan juga pengukuran kinerja
pemerintah desa terkait capaian-capaian pembangunan dalam
kurun waktu enam tahun kedepan.
5. 5
BAB II
PROFIL DESA
2.1 Kondisi Desa
2.1.1 Sejarah Desa
Di Makam Ragasari di Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten
Pemalang terdapat makam mbah SIMPEN ialah sosok perempuan yang
masyarakt setempat menyebutnya sosok perempuan tidak punya puser
sebagai penghormatan kepada beliau karena dianggap orang yang
sangat berjasa, pejuang yang sangat gigih melawan penjajah Belanda,
maka para peziarah agar tidak melangkah/melewati diatas makamnya
(jawa; dilangkahi). Pada saat itu pula nama-nama para prajurit
Pangeran Diponegoro tetap dirahasiakan baik nama aslinya maupun
keberadaannya. Pada tahun 1830 terjadi peperangan terakhir Prajurit
Pangeran Diponegoro di daerah hutan Margalunyu Gunung Slamet.
Para Prajurit Pangeran Diponegoro mengadakan perlawnan terhadp
pihak kumpeni Belanda, semua serdadu yg dikirim pihak Kompeni
tewas.
Semenjak Pangeran Diponegoro ditipu, kemudian ditangkap dan
dibuang ke Makasar, prajurit yang ada di daerah hutam Margalunyu
gunung Slamet berpencar pergi untuk menghilangkan jejak dari
kejaran pihak Belanda dan sebagian turun dari Gunung Slamet
menyebar ke dukuh Pete, ke utara lewat Pulosari terus kebawah
sampai ke Moga, Mereng dan untuk menghilangkan jejaknya mereka
berbaur dengan masyarakat setempat dan sebagian melanjutkan
perjalanan lewat Kalitorong ke Gunung Wangi. Disana mereka
membuat persinggahan bale panjang (sekarang dusun Sipanjang) yang
dipimpin langsung oleh mbah Simpen dan semua prajurit yang ada
dengan nama samaran agar tidak tercium oleh Tentara Belanda. Mbah
simpen salah satu prajurit Pangeran Diponegoro yang dikenal di Desa
Kuta dan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka berkebun di
hutan (sekarang hutan kebutuh namanya). Pada akhirnya setelah
beberapa lama kemudian menemukan hutan di sebelah timur gunung
wangi karena perjalanan panjang ke utara ada daerah yang lebih aman
karena daerah itu dikelilingi lembah/sungai dan prajurit di bale panjang
disuruh berkumpul yg akhirnya tempat itu dijadikan kawasan
pemukiman dengan nama DESA KUTA (diambil dari kata
berkumpul/Makutho).
6. 6
Semenjak penjajahan Belanda sampai dengan tahun 1944 Kuta
dipimpin oleh lima Lurah yang sampai sekarang belum diketahui tahun
menjabatnya yakni Jamen, Dejong, Longsor, Santiyah dan Singadriyah.
Pada tahun 1944 Desa Kuta di pimpin oleh Marno sebagai Kepala Desa,
Marno menjabat hanya beberapa bulan dan digantikan oleh Daslim.
Tahun 1945 – 1947 Kepala Desa : Daslim
Tahun 1948 – 1949 Kepala Desa : Wahyu
Tahun 1950 – 1979 Kepala Desa : Kembali dijabat oleh Daslim
Tahun 1970 Pjs Kepala Desa : Taman
Tahun 1971 – 1984 Kepala Desa : Warnadi
Tahun 1984 – 1992 Kepala Desa : Taris
Tahun 1993 Pjs Kepala Desa : Darjan
Tahun 1994 – 2002 Kepala Desa : Waiman
Tahun 2002 – 2012 Kepala Desa : Edi Sumanto
Tahun 2013 – Sekarang Kepala Desa : Samsuri
Dalam perkembangannya Desa Kuta memiliki banyak prestasi
diantaranya :
a. Tahun 2007 Juara I Lomba Kadarkum Tingkat Kabupaten
Pemalang.
b. Tahun 2007 Juara I Lomba PKK tingkat Kabupaten Pemalang dan
Propinsi Jawa Tengah
c. Tahun 2009 Juara III Lomba Kadarkum Tingkat Kabupaten
Pemalang.
d. Tahun 2014 Juara III Lomba HATINYA PKK Tingkat Kabupaten
Pemalang
2.1.2 DEMOGRAFI
a) Batas Wilayah Desa
Letak geografi Desa Kuta , terletak diantara :
Sebelah Utara : Desa Lenggerong
Sebelah selatan : Desa Glandang
Sebelah Barat : Desa Gonseng
Sebelah Timur : Desa Bantarbolang
b) Luas Wilayah Desa
1. Pemukiman : 74,35 ha
2. Pertanian Sawah : 127,00 ha
7. 7
3. Ladang/tegalan : 25,86 ha
4. Hutan : 1.500 ha
5. Rawa-rawa : - ha
6. Perkantoran : 0,025 ha
7. Sekolah : 1,37 ha
8. Jalan : 4,64 ha
9. Lapangan sepak bola : 1,2 ha
c) Orbitasi
1. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 4 KM
2. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 20 Menit
3. Jarak ke ibu kota kabupetan : 14 KM
4. Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 40 Menit
d) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1. Kepala Keluarga :1.327 KK
2. Laki-laki : 2.316 Orang
3. Perempuan : 2.263 Orang
4. Total Penduduk : 4.579 Orang
2.1.3. KEADAAN SOSIAL
a). Pendidikan
1. SD/ MI : 2.763 Orang
2. SLTP/ MTs : 496 Orang
3. SLTA/ MA : 244 Orang
4. S1/ Diploma : 38. Orang
5. Putus Sekolah : 23 Orang
6. Buta Huruf : 263 Orang
b). Lembaga Pendidikan
1. Gedung TK/PAUD : 3 buah/ Lokasi di Dusun Suwuk, Kalijero dan
Dusun Sipanjang
2. SD/MI : 3 buah/ Lokasi di Dusun Suwuk, Kalijero dan
Dusun Sipanjang
3. SLTP/MTs : 1 buah/ Lokasi di Dusun Penusuhan
c). Kesehatan
a. Kematian Bayi
1. Jumlah Bayi lahir pada tahun ini : 58 orang
2. Jumlah Bayi meninggal tahun ini : - orang
8. 8
b. Kematian Ibu Melahirkan
1. Jumlah ibu melahirkan tahun ini : .58 orang
2. Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : - .orang
c. Cakupan Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Polio 3 : 51 orang
2. Cakupan Imunisasi DPT-1 : .48 .orang
3. Cakupan Imunisasi Cacar : - .orang
d. Gizi Balita
1. Jumlah Balita : 257 .orang
2. Balita gizi buruk : ...........orang
3. Balita gizi baik : 257 .orang
4. Balita gizi kurang : ...........orang
e. Pemenuhan air bersih
1. Pengguna sumur galian : 1.051 KK
2. Pengguna air PAH : ...........KK
3. Pengguna sumur pompa :............KK
4. Pengguna sumur hidran umum : ...........KK
5. Pengguna air sungai : ...........KK
d). Keagamaan.
1. Data Keagamaan Desa Kuta Tahun 2015
Jumlah Pemeluk :
- Islam : 4.579 orang
- Katolik : - orang
- Kristen : - orang
- Hindu : - orang
- Budha : - orang
2. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :
- Masjid/ Musholla : 13 buah
- Gereja : - buah
- Pura : - buah
- Vihara : - buah
-
9. 9
2.1.4 KEADAAN EKONOMI
a). Pertanian
Jenis Tanaman :
1. Padi sawah : 127 ha
2. Padi Ladang : 28 ha
3. Jagung : 45 ha
4. Palawija : 15 ha
5. Tembakau : - ha
6. Tebu : 0,5 ha
7. Kakao/ Coklat : - ha
8. Sawit : - ha
9. Karet : .- ha
10. Kelapa : - ha
11. Kopi : - ha
12. Singkong : 7 ha
13. Lain-lain : - ha
b). Peternakan
Jenis ternak :
1. Kambing : 637 ekor
2. Sapi : 12 ekor
3. Kerbau : 131 ekor
3. Ayam : 3355 ekor
4. Itik : 400 ekor
5. Burung : - ekor
6. Lain-lain : - .ekor
c). Perikanan
1. Tambak ikan : - ha
2. Tambak udang : - ha
3. Lain-lain : - ha
d). Struktur Mata Pencaharian
Jeis Pekerjaan :
1. Petani : 813 orang
2. Pedagang : 81 orang
3. PNS : 20 orang
4. Tukang : 48 orang
5. Guru : 32 orang
6. Bidan/ Perawat : 2 orang
7. TNI/ Polri : 1 orang
10. 10
8. Pesiunan : 14 orang
9. Sopir/ Angkutan : 28 orang
10. Buruh : 632 orang
11. Jasa persewaan : 12 orang
12. Swasta : 358 orang
2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESA
a). Lembaga pemerintahan
Jumlah aparat desa :
1. Kepala Desa : 1 orang
2. Sekretaris Desa : 1 orang
3. Perangkat Desa : .11 orang
4. BPD : 11 orang
b). Lembaga kemasyarakatan
Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
1. LPM : 1
2. PKK : 1
3. Posyandu : 5
4. Pengajian : 5 Kelompok
5. Arisan : 17 Kelompok
6. Simpan Pinjam : 2 Kelompok
7. Kelompok Tani : 2 Kelompok
8. Gapoktan : 1 Kelompok
9. Karang Taruna : 1 Kelompok
10. Risma : . Kelompok
11. Ormas/LSM : - Kelompok
12. Lain-lain : - Kelompok
c). Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1. Dusun Sipanjang : Jumlah 5 RT
2. Dusun Kuta : Jumlah 1 RT
3.Dusun Suwuk : Jumlah 9 RT
4.Dusun Kalijero : Jumlah 5 RT
5.Dusun Penusuhan : Jumlah 4 RT
11. 11
d). Struktur Organisasi Desa
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN
DESA KUTA
KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG
NAMA-NAMA APARAT DESA :
Kepala Desa : Samsuri
Sekretaris Desa/Plt : Cahyono
Kepala Urusan Pemerintahan : Torih.
Kepala Urusan Umum : Winarti
Kepala Urusan Pembangunan : Cahyono
Kepala Urusan Keuangan : Siswandi Hadi Santoso
Lebe : Nurfawaid
Ulu-ulu : Wachidin
Polisi Desa : Marsetyo
Kepala Dusun
1. Dusun Sipanjang : Tulus Harjo
2. Dusun Kuta : Surinto Purnomo
3.Dusun Suwuk : Brahmanto Condro Yuwono
4.Dusun Kalijero : Dirjo
5.Dusun Penusuhan : Wahyono.
12. 12
SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA KUTA
KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG
NAMA-NAMA ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
Ketua : Amin Sidik
Wakil Ketua : Wardoyo
sekretaris : Rochani
Anggota :
1. Siti Paedah.
2. Siti Nurul Khasanah.
3. Sulistyowati.
4. Ruslani.
5. Suswono.
6. Kurningsih.
7. Sumartin.
8. Siti Aminah.
13. 13
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1. Daftar Masalah Dan Potensi Dari sketsa Desa;
Daftar masalah dari potret desa bersumber dari hasil pengkajian desa yang
mencerminkan daftar masalah kondisi prasarana; lingkungan; kesehatan;
pendidikan; sosial-budaya; keamanan dan sumberdaya perekonomian yang
ada di desa.
Daftar potensi dari sketsa desa merupakan rincian peluang atau kondisi lain
yang bisa dioptimalkan dari gambaran masalah yang ada di desa yang bisa
merubah keadaan setempat menjadi lebih baik.
NO. MASALAH POTENSI
Prasarana
1
Seluruh gang di Dusun Sipanjang masih tanah,
tidak ada saluran air sepanjang 1.500 m
1. gotong royong, 2.
Pasir, 3. batu
2
Jalan penghubung Dusun Sipanjang-Desa
Glandang kondisinya rusak parah
1. batu, 2. gotong royong
3
Jalan Gunung wangi dusun Sipanjang kondisinya
rusak parah
1. batu, 2. gotong royong
4
Jalan penghubung dusun Kuta- Sipanjang
kondisinya rusak
1. batu, 2. gotong royong
5 TPU belum disender, gelap dan belum rapi 1. gotong royong
6
Jalan penghubung dusun Kuta-Suwuk susah
dilalui
1. siswa, 2. gotong
royong, 3. batu
7 Gang di dusun Kuta masih tanah 1. batu, 2. gotong royong
8
Di RT 02/03, 04/04, 01/04, 03/03, 03/04, 05/04,
04/03 sering terjadi genangan air menimbulkan
bau tidak sedap
1. gotong royong 2.
swadaya 3. batu
9 Jalan Praja Dusun suwuk kurang layak
1. swadaya 2. gotong
royong, 3. batu
10
Jalan di RT 02/03, 01/03 kurang layak, masih
tanah
1. swadaya 2.
gotongroyong, 3. batu
11
Kondisi Mushola Baitul rohman ( RT 03/03 )
kondisinya memprihatinkan
1. iuran warga, 2. batu
bata, 3. pasir, 4. gotong
royong
12
Masjid Nurul Janah dusun Suwuk tidak cukup
menampungjamaahpadasholat jumatdan Sholat
iedul fitri
1. swadaya 2. gotong
royong, 3. batu
13
Jalan lingkar dari RT 01/05 sampai RT 03/05
Dusun kalijero kondisinya masih tanah
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya
14
Makam tidak mempunyai pagar keliling sering
dijadikan jalan umum
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya
14. 14
NO. MASALAH POTENSI
15
Saluran air di jalan utama dusun Kalijero tidak
normal
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya
16
Di RT 02/05 dan 03/05 dan Jalan Melati dusun Kalijero
saluran airnyatidak lancar,menimbulkan bau drainase
rusak
1. pasir, 2. swadaya, 3.
gotongroyong
17
Di RT 04/05 dan 04/05 dusun Kalijero belum ada
saluran air
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya, 4. gotongroyong
18 Jl. Kamboja Dusun Kalijero rusak P : 200 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
19 Jl. Melati Dusun Kalijero rusak sepanjang 300 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
20
Drainase Jl.Melati DusunKalijerorusaksepanjang
300 m
1. swadaya 2. batu 3. pasir
21 Jl. Mawar Dusun Kalijero rusak sepanjang 220 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
22 Gedung SDN Kuta 02 terancam longsor 1. swadaya 2. batu 3. pasir
23
Di Dusun Kalijero susah untuk mengumpulkan
warga
1. swadaya 2. batu 3. pasir
24 Jalan ke kuburan becek semakin terkikis
1. batu, 2. pasir, 3. gotong
royong
25 Lapangan sepak bola rusak
1. pemuda 2. gotong
royong
26
Jalanutama dusunPenusuhandi RT 04 kondisinya
rusak sepanjang 100 m
1. batu, 2. pasir, 3.
swadaya,4. gotongroyong
27
tempat ibadah terlalu jauh bagi warga RT 04
dusun Penusuhan
1. Panitia ada, 2. tanah
waqap ada, 3. gotong
royong
28
Jalan penghubung Desa Lenggerong-Kuta dan
Glandang kondisinya rusak parah P : 4000 m
1. pasir, 2. batu
29
Pondasi JembatanPenusuhanUtaramulai terkikis
air ( sudah menggantung )
1. swadaya 2. batu 3.
pasir
30
Jalanaspal Dusun Penusuhan kondisinya rusak P:
450 m
1. swadaya 2. batu 3.
pasir
31
SaluranIrigasi SawahblokPenusuhanbanyakyang
bocor P 1.860 m
1. swadaya 2. batu 3.
pasir
32
Di Dusun Penusuhan sering terjadi pencurian
dengan sasaran Ricemill
1. swadaya 2. batu 3.
pasir
33
Jl. Telaga Pancur RT 02 RW 01 kondisinya susah
dilewati
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Gotong-royong
34 Jl. Gunung Wangi RT 03 RW 01 kondisinya rusak
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Gotong-royong
35 Jl. Telaga Rancah RT 01 RW 01 kondisinya rusak
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Gotong-royong
36
Jl. Beingin Dusun Sipanjang kondisinya rusak
sepanjang 1.200 m
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Gotong-royong
37
Jl. Kuburan Dusun Kuta kondisinya rusak
sepanjang 800 m
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Gotong-royong
38
Jl.Utama Dusun Kutaterancam longsor sepanjang
100 m
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Gotong-royong
39 Kondisi Jl. Di RT 03 RW 03 rusak
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Pasir
15. 15
NO. MASALAH POTENSI
40
Jl. Praja masih sulit dilalui kendaraan sepanjang
300 m dari 500 m yang ada
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Pasir
41 Jl. Di RT 04 dan 03 RW 04 Dusu Suwuk rusak
1. Batu, 2 Swadaya, 3.
Pasir
42 Saluran air di Jl. Pemuda tidak optimal
1. Swadaya, 2.Gotong-
royong, 3.. Batu
43 Lokasi dekat PUSTU Desa Kuta terancam longsor
1. Swadaya, 2.Gotong-
royong, 3.. Batu
44 Di Dusun Kalijero pada malam hari gelap
1. Swadaya, 2.Gotong-
royong
45
Masyarakat luar Desa Kuta susah dalam mencari
alamat di Desa Kuta
1. Swadaya, 2.Gotong-
royong
46
Seluruh gang di Dusun Penusuhan susah dilalui
kendaraan
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
47
Limbah rumah tangga di Penusuhan sangat
bau/mengganggu
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
48
Rumah warga Penusuhan yang dipinggir sungai
sepanjang 300 m terancam terkikis oleh gerusan
kali glandang
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
49
Kondisi Jalan Utama dusun Penusuhan semakin
rusak sepanjang 965 m
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
50 Saluranirigasi dari kali Suanseringjebol danbocor
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
51
Jalan penghubung dusun sipanjang ke Desa
Glandang kondisinya rusak, dari tahun ke tahun
semakin menyempit.
1. Ada pengurus
52
JalanpenghubungDesaKuta-Desaglandangrusak,
badan jalan menyempit
1. ada ketua dan anggota
53
Kondisi Jembatanpenghubung Desa Lenggerong -
Desa Kuta - Desa Glandang rusak parah
1. Sungai, 2. Batu,3. Pasir,
4. swadaya
54
Kondisi Tangan-tangan Jembatan lenggerong
hilang
1.Swadaya, 2.Batu
55
Bak penampung di dusun sipanjang kondisinya
rusak
1. Batu, 2.Swadaya
56
Debit Air pamsimas dari gunung wangi ke dusun
suwuk kecil
1.Batu, 2.Pasir, 3.Swadaya
57
Jalan penghubung dusun penusuhan -dusun
kaliwadas Desa surajaya pemalang masih tanah
dan tidak bisa dilalui kendaraan
1.Swadaya, 2.Batu, 3.Pasir
58 Jembatan kali pancur terancam ambruk 1.Swadaya
59
Jalan menuju makam Dusun Penusuhan
sepanjang 120 m masih tanah dan semakin
terkikis
1. Ada ketua BPD, 2.
Pengurus lengkap
60
gang di Dusun Kuta sepanjang 100 m
terancamlongsor
1. Pengurus lengkap
61 Jalan disamping makam dusun Kuta gelap 1. Pengurus lengkap
62 gang di RT 01 Dusun Kalijero becek 1. ada bangunan
16. 16
NO. MASALAH POTENSI
63
JalanSuwandi /jl.Porosdi dusnkalijerosepanjang
400 m semakin terkikis
1. ada bangunan
64
Gang di RT 05 RW 04 Dusun Suwuk kondisinya
rusak
1. Penguru RT
65
gang di dusun sipanjang rt 04 rw 01 kondisi jalan
masih tanah dan sempit p : 150 m
1. swadaya
66
Gang di rt 04 rw 01 dusunpenusuhankondisijalan
rusak P : 150 M
1. Pasir, 2. batu, 3.
Gotong-royong, 4.
swadaya
67
Gang di rt 05 rw 04 dusun sipanjang kondisinya
rusak p : 200 M
1, pasir, 2. swadaya, 3.
gotong royong
68
Gang dungus sikidang di dusun sipanjang
kondisinya rusak P : 150 M
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
69
gang di dusun sipanjang rt 05 rw 01 kondisi jalan
masih tanah dan sempit p : 250 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
70
jembatan kali glandang di dusun sipanjang
kondisinya rusak bentang : 6 m l : 3 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
71
Akses masyarakat Dusun Kuta menuju suwuk,
terutama pejalan kaki susah
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
72
JalanPenghubungDusunKuta-Suwukmasihsusah
dilewati
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
73 Gang di RT 03/04 rusak, panjang 200 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
74 Masih ada jalan buntu di RT 02 / 04
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
75
Jalan Poros, sebelah Timur SDN 03 terancam
longsor
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir
76
di dusun kalijero rt 001 rw 05 kondisi masih tanah
dan berlubang P : 200 m
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir
77
MesinPompaair di sawah blokkalijerobelumbisa
dimanfaatkan oleh petani
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir
78
Para petani Sawah Blok Kalijero susah
mendapatkan pengairan
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir, Kelompok Tani
79
Para petani Sawah Blok banjaran susah
mendapatkan pengairan
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir, Kelompok Tani
80
Para petani Sawah Blok Glandang susah
mendapatkan pengairan
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir, Kelompok Tani
Pendidikan
81
Proses belajar mengajar di TPQ dusun Suwuk
kurang layak
1. santri 2. pendidik 3.
antusias masyarakat
menyuruhanaknyabelajar
agama
82
Di dusun Kalijero masih banyak anak putus
sekolah
1. gedung sekolah 2.
gotong royong
83
Kegiatan belajar mengajar di TPQ dusun Kalijero
berjalan kurang optimal
1. santri, 2. pengajar,
swadaya, gotong royong
84 Gedung SDN Kuta 02 terancam longsor 1. swadaya 2. batu 3. pasir
85 GedungTPQ di dusunsipanjangkondisinya rusak
1. Pasir, 2. batu, 3.
Gotong-royong, 4.
swadaya
17. 17
NO. MASALAH POTENSI
Kesehatan
86
Lingkungan di Dusun Sipanjang kurang sehat,
masih BAB sembarang tempat
2. gotong royong
87
Air pembuangan dari HU di dusun Kuta meluber
ke jalan
1. batu, 2. gotong royong
88 Lingkungan di Dusun Kuta tidak sehat
1. gotong-royong 2.
swadaya 3. batu
89
Di RT 02/04 dan 01/03 lingkungan tidak sehat,
BAB sembarang tempat
1. ada kader PKK
90
Di dusunKalijeromasihbanyakmasyarakat buang
sampah sembarang tempat.
1. penyuluhan, 2. PKK, 3.
LPMD
91
Limbahrumah tangga di dusun Penusuhan sangat
mengganggu masyarakat
1. gotong royong
92
Di dusun Penusuhan Penusuhan banyak warga
yang BAB sembarang tempat/ sungai
1. swadaya 2. gotong
royong
93
Di dusun Penusuhan Penusuhan banyak warga
yang buang sampah sembarang tempat/ sungai
1. swadaya 2. gotong
royong
94
Di Dusun Penusuhan masih banyak warga yang
BAB di sungai
1. gotong royong
Ekonomi, Sosial Budaya, Lingkungan
95
SeluruhPoskamlingdi DusunSipanjangkondisinya
rusak .
1. gotong royong
96
Di dusun Sipanjang, Kuta, Suwuk, Kalijero dan
Dusun Penusuhan masih banyak pengangguran
1. pemuda
97 Pos Ronda di Dusun Kuta tidak layak
1. kayu, 2. batu, 3. gotong
royong 4. lahan
98 Para peternak di dusun Kuta kurang modal
1. kandang 2. pakan
ternak3. kelompokternak
99 Kesenian di Desa Kuta kurang pembinaan
1. tempat 2. murid, 3.
pengajar, 4. kegiatan
sudah berjalan
100
Masjid Nurul Janah dusun Suwuk tidak cukup
menampungjamaahpadasholatjumatdan Sholat
iedul fitri
1. swadaya 2. gotong
royong, 3. batu
101
Hasil penjualan panen kurang memenuhi standar
sehingga kesejahteraan petani di dusun Suwuk
kurang
1. petani 2. lahan
pertanian 3. Kelompok
tani 4. PPL
102
kerapian lingkungan di dusun Suwuk kurang,
banyak pohon yang menghalangi kabel dan jalan
1. penyuluhan 2. gotong
royong
103
Makam tidak mempunyai pagar keliling sering
dijadikan jalan umum
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya
104
Saluran air di jalan utama dusun Kalijero tidak
normal
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya
105
Di RT 02/05 dan 03/05 dan Jalan Melati dusun
Kalijerosaluranairnya tidak lancar, menimbulkan
bau drainase rusak
1. pasir, 2. swadaya, 3.
gotongroyong
106 Penerangan jalan di Dusun Kalijero kurang
1. swadaya 2.
gotongroyong,
107
Di RT 04/05 dan 04/05 dusun Kalijero belum ada
saluran air
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya, 4. gotongroyong
18. 18
NO. MASALAH POTENSI
108
Di Dusun Kalijero Harga jual hasil pertanian tidak
sesuai denganbiaya yang dikeluarkan, sering rugi
1. irigasi, 2. obat-obatan
109
Di Dusun Kalijero susah untuk mengumpulkan
warga
1. swadaya 2. batu 3. pasir
110
tempat ibadah terlalu jauh bagi warga RT 04
dusun Penusuhan
1. Panitia ada, 2. tanah
waqap ada, 3. gotong
royong
111
saluran air di sawah blok Penusuhan kondisinya
rusak
1. swadaya 2. gotong
royong
112
Di Dusun Penusuhan sering terjadi pencurian
dengan sasaran Ricemill
1. swadaya 2. batu 3.
pasir
113 Di Dusun Kalijero pada malam hari gelap
1. Swadaya, 2.Gotong-
royong
114
Masyarakat luar Desa Kuta susah dalam mencari
alamat di Desa Kuta
1. Swadaya, 2.Gotong-
royong
115
Limbah rumah tangga di Penusuhan sangat
bau/mengganggu
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
116
SaluranDrainase Jl Utama Dusun Suwuk RT 05 RW
04 tidak lancar
1. Batu Gamping, 2
.Swadaya
117
Penggalian secara liar mengancam saluran irigasi
lokasi kedung getos sungai Glandang
1.Batu, 2.Swadaya
118
Tanah Pemakaman dusun penusuhan semakin
terkikis
1.Swadaya
119
sebanyak 4 rumah di RT 02 RW 03 Dusun Suwuk
terancanm lonsor
1. ada petugas
120
Belum ada batas desa antara desa glandang dan
desa kuta yg terletak di dusun sipanjang
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
121 Di dusun sipanjang pada malam hari gelap
1. Swadaya, 2. Gotong-
royong
122
Makam Dusun Kuta terancam longsor, sepanjang
150 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
123 di dusun kalijero tegangan listrik kurang 1.Swadaya
124
Di dusun kalijero kayu yang melimpah belum
dumanfaatkan
1. ada peserta
125 Pos ronda di dusun kalijero kondisinya rusak 1.swadaya
126
limbahrumahtangga di dusun kalijero sangat bau
dan mengganggu
1.swadaya, 2.Pasir
127 Tidak ada identitas Desa Kuta
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir
128 Jalan Poros gersang 1.swadaya
129 Di Kuta rawan pencurian 1.swadaya
3.2. Daftar Masalah Dan Potensi Dari Kalender Musim;
Daftar masalah dari kalender musim merupakan daftar gambaran dari hasil
pengkajian dari kondisi musim di desa setempat yang menjelaskan
19. 19
situasi/keadaan pada masing-masing musim tertentu (musim kemarau;
musim pancaroba; dan musim hujan).
Daftar potensi dari kalender musim merupakan daftar sumberdaya
alam/material yang bisa dioptimalkan untuk mendukung perbaikan masalah
(sosial; ekonomi; lingkungan; dll) yang ditimbulkan oleh faktor musim.
NO. MASALAH POTENSI
1
Hasil Panen para petani penggarap di sawah blok
glandang kurang memadai
1. sungai, 2. batu 3. pasir
2
Di Jalan utama dan RT 03 Dusun Sipanjang kalau
musim hujan air meluap ke jalan
1. sawadaya 2. batu 3.
pasir
3
Jalan menuju dusun Kuta sepanjang 300 m
tertimbun tanah daan rusak
1. batu, 2. gotong royong
4
Petani penggarap di sawah blok Kalijero sering
gagal panen
1. gotong royong 2.
swadaya3. sungai
5
Gang di RT 01/06 dusun Penusuhan masih tanah,
becek dan banjir P : 100 m
1. batu, 2. pasir, 3.
swadaya,4. gotongroyong
6 Kandang kerbau menimbulkan bau 1. gotong royong
7
Di RT 01/06 dan RT 02/06 dusun Penusuhan
sumber airnya (sumur) bau dn berwarna
kekuningan
1. gotong royong
8
Rumah warga RT dusun Penusuhan banyak yang
tergenang air pada musim hujan
1. gotong royong
9
Pada musim panca roba msyarakat desa Kuta
banyak terserang penyakit ( flu dan diare )
1. PUSTU, 2. Bidaan desa
10
Pada musim kemarau masyarakat dusun
Sipanjang susah mendapatkan air bersih
1. SumberAir, 2. Swadaya,
3. Gotong-royong
11
Pada musim kemarau para petani dusun
Sipanjang tidak bisa menanam padi (sawahnya
tadah hujan)
1. Kelompok tani, 2.
Sungai,3. batu, 4. Gotong-
royong
12 Pada musimhujanjl.KuburanKutadipenuhi tanah 1. Kelompok tani
13
Pada musim hujan Jalan di RT 03 RW 03 air
meluap, jalan cepat rusak
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
14
Pada musim hujan Jalan di RT 04 RW 03 air
meluap, jalan cepat rusak
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
15
Pada musim kemarau sebagian warga Dusun
Suwuk susah mendapatkan air bersih
1. Batu, 2. Swadaya, 3.
Gotong-royong
16
Pada saat musim hujan petani susah dalam
mengangkut hasil panen (bagian barat sawah
penusuhan)
1. Swadaya, 2. Gotong-
royong
17
Pada musim pancaroba banyak hewan
ternak(unggas) yang mati
1.Swadaya
18
Pada musim kemarau di Dusun Kalijero saluran
drainase bau
1.Swadaya,2. Batu, 3.Pasir
19
Pada awal musim hujan di Desa Kuta terjadi
paceklik
1.Swadaya
20
Pada bulan Mei-Juni di desa Kuta para petani
gagal panen
1.Swadaya, 2.Batu, 3.Pasir
20. 20
NO. MASALAH POTENSI
21 Pada musim hujan sering terjadi mati lampu 1.Swadaya,2.Batu, 3. Pasir
22
Pada musim hujan air meluap ke badan jalan di
gg. Makamdawa dusun sipanjang rt 02 rw 01 P :
400 M
1. Pasir, 2. batu, 3.
Gotong-royong, 4.
swadaya
23
Pada musim hujan air meluap kebadan jalan di
dusun sipanjang rt 02 - 05 rw 01 P : 1800 m
1, pasir, 2. swadaya, 3.
gotong royong
24
Di dusun kalijero rt 03 rw 05 pada saat musim
hujan kondisi tanah becek
1.Swadaya
25 Sering terjadi pencurian di Dusun Penusuhan
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir
26
Pada musim hujan di Dusun Penusuhan air
meluaap ke jalan utama
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir
3.3. Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan.
Daftar masalah dari bagan kelembagaan merupakan daftar masalah yang
menjadi temuan dari hasil pengkajian atas kondisi kelembagaan yang ada di
desa, seperti pada pemerintah desa; BPD; RT; Kelompok Tani;
kelembagaan simpan pinjam; ; dll.
Daftar potensi dari bagan kelembagaan adalah daftar potensi yang bisa
dikembangkan dari kondisi/keadaan yang ada dari masing-masing
kelembagaan yang ada di desa tersebut.
NO. MASALAH POTENSI
1 Pelayanan di PUSTU Kuta kurang optimal 1. PUSTU, 2. Bidaan desa
2 Pelayanan di Pemdes Kuta kurang optimal 1. perangkat lengkap .
3 Kegiatan kesenian di Kuta kurang regenerasi
1. ada 2 kelompok seni 2.
ada sanggar
4
KegiatanLMDH, LPMD, kelompoktani dankopersi
desa kurang maksimal.
1. ada pengurus dan
anggota
5 Pengurus PKK tidak ada honor
1. ada pengurus dan
anggota
6 Kondisi Balai Desa Kuta atapnya bocor
1. pasir, 2. batu, 3.
swadaya 4. Dana ADD
7
Ternak kerbau dan kambing banyak yang
terserang penyakit gudik
1. Peternak 2. ada PPL 3.
Mantri Ternak
8
Petani di Dusun Suwuk mengeluh mahalnya bibit
jagung
1. Swadaya, 2. Kelompok
Tani,
9
Masyarakat DusunKalijeropadasaat rembugdesa
tidak punya tempat yang memadai
1. Swadaya, 2. Batu, 3.
Gotong-royong, 4. Pasir
10
Kelompok Tani Dusun sipanjang tidak berjalan
optimal
1. Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya, 4. Gotong-
royong
21. 21
NO. MASALAH POTENSI
11 LPMD berjalan kurang optimal
1. Pengurus, 2. Gotong-
royong
12 BPD berjalan kurang optimal
1. Komite sekolah, 2.
Swadaya
13
Balai Desa Kuta saat musim hujan bocor dan
kurang ruangan
1.Batu, 2. Pasir, 3.
Swadaya
14 Bangunan Pustu Desa Kuta rusak parah 1.Swadaya
15 Perangkat Desa kurang disiplin 1 .Swadaya
16 Administrasi pemerintah desa belum rapi 1. mantri ternak
17
Perangkat desa kesulitan dalam menangani
masalah sosial
1.Linma , 2.Poldes
18 Hubungan BPD dengan masyarakat kurang 1. Swadaya
19
Kemampuan BPD dalam pembahasan peraturan
lemah
1. Lahan pertanian
20 Regenerasi PKK belum berjalan optimal
1.Swadaya 2. PPL3.
Kelompok tani
21
Sebagian besar anggota kelompok tani Desa Kuta
belum mengikuti program kelompok tani
1. Petugas PLN
22
Pelayanandi PUSTU Desa Kuta hanya 2 hari dalam
seminggu
1. Jumlah perangkat
penuh
23 Status tanah Pustu bukan milik Pustu
1. Jumlah perangkat
penuh
24
RT/RW belum dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam pelayanan administrasi
1. Jumlah perangkat
penuh
25
Kesadaran masyarakat dalam MOP dan MOW
rendah
1. Ada ketua BPD, 2.
Pengurus lengkap
26
Pada musim hujan air meluap ke badan jalan di
Gg, Sendang durian dusun sipanjang rt 02 rw 01 P
: 300 m
1. Pasir, 2. batu, 3.
Gotong-royong, 4.
swadaya
27
Banyak ibu-ibu muda di Desa Kuta yang
menganggur
1.Swadaya
28 Kelompok Tani Di Desa Kuta kurang berjalan
1. Swadaya, 2. Batu,
3.Pasir, Pengurus
Kelompok Tani
22. 22
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1 Visi dan Misi
4.1.1 Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan
kebutuhan desa, penyusunan Visi Desa Kuta ini dilakukan dengan
pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan di Desa sejahtera seperti pemerintah desa, BPD,
tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakt desa dan
masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal
di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan.
Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Kuta adalah:
“TERWUJUDNYA DESA KUTA SEBAGAI DESA AGROBISNIS”
4.1.1 Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang
memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa
agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas misi.
Pernyataam visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di
operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi,
misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan
partsipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Kuta
sebagaimana proses yang dilakukan maka misii Desa Kuta adalah
:
1. Peningkatan produksi tanaman pangan, peternakan dan
perkebunan.
2. Peningkatan sarana dan sarana transportasi
3. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang produktif,
bedaya pikir tinggi, dan berwawasan lingkungan serta
memberdayakan potensi yang ada terutama pertanian.
4. Penguatan lembaga terhadap 3 (tiga) Kelompok Tani
5. Perwujudan kondisi masyarakat yang aman dan iklim usaha
yang bagus.
6. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat,
23. 23
4.2 Kebijakan Pembangunan
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh
tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa
beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan untuk dibahas dan
disepakati. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui
permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan
oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa
tertampung.
Sebagai tim penyusun berperan aktif membantu pemerintah
Desa dalam membahas dan menyepakati proses pembangunan di desa,
penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di
desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat,
operasional Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan
Intensif RT/RW. Pemerintah Desa beserta BPD membahas dan
menyepakati program proses pembangunan di desa, penyelenggaraan
pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi
masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional
Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan Intensif RT/RW,
dalam hal ini menyusunnya yang bersifat mendesak dan harus
dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.
4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa
a). Arah Pengelolahan Pendapatan Desa
- Pendapatan Desa bersumber APB Des dan Dana dari Pemerintah.
- Pendapatan Asli Desa dipungut oleh Kepala Dusun dibantu oleh
Perangkat Desa sesuai dengan wilayahnya masing - masing
kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh Kepala Desa.
- Pendapatan dari APB Des dan dari Pemerintah dikelola oleh
bendahara Desa.
b). Arah Pengelolahan Belanja Desa
1. Belanja Kepala desa dan perangkat desa;
2. Intensif RT dan RW;
3. Operasional Lembaga kemasyarakatan Desa;
4. Tunjangan operasional BPD;
5. Program operasional Pemerintahan Desa;
6. Program Pelayanan Dasar;
7. Program pelayanan dasar infrastruktur;
8. Program kebutuhan primer pangan;
24. 24
9. Program pelayanan dasar pendidikan;
10. Program pelayanan kesehatan;
11. Program kebutuhan primer Sandang;
12. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
13. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa
14. Program Ekonomi produktif;
15. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur desa;
16. Program penunjang peringatan hari-hari besar;
17. Program dana bergulir.
c). Kebijakan Umum Anggaran
Pemerintah Desa bersama BPD melaksanakan musyawarah guna
membahas dan menyepakati anggaran yang dibutuhkan selama setahun
dengan menggunakan tolok ukur pada tahun-tahun sebelumnya yang
kemudian dituangkan dalam APBDes.
4.2.2 Potensi dan Masalah
a). Sumber daya Alam
Potensi yang dimiliki desa Kuta adalah sumber daya alam yang dimiliki
desa seperti lahan kosong, sungai, sawah,perkebunan, hutan,
pegunungan yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
b). sumber daya manusia
Potensi yang dimiliki desa Kuta adalah tenaga, kader kesehatan,kader
pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa dilihat dari tabel
tingkat pendidikan di atas.
c). Sumber daya sosial
Potensi sumber daya sosial yang dimiliki Desa Kuta adalah banyaknya
lembaga-lembaga yanga ada dimasyarakat seperti
LPM,Gapoktan,Kelompok Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan
Pinjam,Posyandu,Karang Taruna ,dan lain-lain.
d). Sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Kuta adalah adanya
Lahan-Lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan Kerja Seperti
Peternakan,Perikanan.
Desa Kuta Permasalahan Secara Umum dijabarkan Sebagai Berikut :
a). Bidang Sarana Prasarana Fisik
1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan
pemeliharaan bangunan
2. Lokasi Pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan
kecemburuan sosial
25. 25
3. Pembangunan yang kurang berdasarkan pada skala prioritas tetapi
masih berdasar keinginan
4. Masih terbatasnya dana pembangunan desa yang dikelola desa
b). Bidang Ekonomi
1. Belum adanya pengembangan terhadap potensi ekonomi desa
2. Belum adanya pemasukan dana secara maksimal
3. Terbatasnya dana untuk modal
5. Belum adanya pendidikan ketrampilan bagi masyarakat
c). Bidang Sosial Budaya
1. Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
2. Belum optimalnya pengembangan budaya lokal desa
e). Bidang Pemerintahan
1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan
Pemerintahan
2. Pelaku-pelaku pemerintahan belum secara jelas mengetahui tugas
pokok dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat yang masih bersifat sentralistik
4. Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) belum dapat
berjalan optimal
5. Buku Administrasi yang belum dimanfaatkan secara optimal.
f). Bidang Kesehatan
1. Belum adanya tempat pelayanan kesehatan ( PKD ) yang memadai
2. Pemanfaatan Posyandu yang belum optimal
3. Kegiatan kader posyandu yang masih bersifat perjuangan dan masih
tergantung pada petugas kesehatan
4. Belum terbentuk lembaga pelayanan kesehatan masyarakat
g). Bidang Kelembagaan
1. Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dari
kelembagaan desa
2. Tingkat pertemuan / Rapat Koordinasi yang masih kurang
3. Belum tersusunnya rencana kegiatan / program kerja
4. Buku pedoman tentang kelembagaan yang kurang
h). Bidang Kamtibmas
1. Kegiatan masyarakat dalam Siskamling belum optimal
2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan
3. Kurangnya kebersamaan dalam penanganan permasalahan
26. 26
i). Bidang Lingkungan Hidup
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan
2. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
3. Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat belum optimal
4. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang
j). Bidang Partisipasi Masyarakat
1. Partisipasi masyarakat dalam pertemuan masih kurang
2. Kegiatan Gotong royong yang masih Kura
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam kegiatan
sosial
k). Bidang Pertanian
1. Saluran irigasi yang belum tertata dengan baik
2. Perkumpulan petani belum berjalan dengan baik
3. Kekurangan air pada musim kemarau
l). Bidang Hukum
1. Masih dijumpai pelanggaran terhadap peraturan yang ada
2. Penegakan hukum yang masih kurang
3. Alergi terhadap aparat penegak hukum
m). Bidang Perindustrian dan Perdagangan
1. Home Industri yang belum dikembangkan
2. Kesulitan dan penambahan modal
n). Bidang Pertanahan
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat hak milik /
sertifikat
2. Pemasangan tanda batas tanah yang kurang jelas
4.2.3 Program Pembangunan Desa
1. Belanja Kepala desa dan perangkat desa;
2. Intensif RT dan RW;
3. Operasional Lembaga kemasyarakatan Desa;
4. Tunjangan operasional BPD;
5. Program operasional Pemerintahan Desa;
6. Program Pelayanan Dasar;
7. Program pelayanan dasar infrastruktur;
8. Program kebutuhan primer pangan;
9. Program pelayanan dasar pendidikan;
10. Program pelayanan kesehatan;
11. Program kebutuhan primer Sandang;
27. 27
12. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
13. Program Ekonomi produktif;
14. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur desa;
15. Program penunjang peringatan hari-hari besar;
16. Program dana bergulir.
4.2.4 Strategi Pencapaian
a). Strategi
Program Desa Kuta dilaksanakan dengan mengacu pada strategi-
strategi yang disusun berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
b). Menetapkan Desa Kuta sebagai Desa yang lebih maju dalam
membangun Desa dengan kebersamaan
Fokus pengembangan ekonomi yaitu pada pertanian dan usaha ekonomi
mikro yang memiliki keunggulan komparatif dan diandalkan untuk dapat
bersaing dengan daerah lainnya untuk dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
c). Menyusun langkah-langkah operasional pembangunan Desa
1. Orientasi pengembangan diarahkan pada peningkatan ekonomi
masyarakat terutama di sektor pertanian
2. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan
3. Peningkatan peran masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peduli kesehatan
5. Melestarikan kehidupan sosial masyarakat yang berdasarkan nilai-
nilai religius
d). Menetapkan prioritas pengembangan desa.
1. Pembangunan Desa diarahkan pada infrastruktur pedesaan
2. Pembangunan sarana dan prasarana umum
3. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan ekonomi
28. 28
BAB V
PENUTUP
Perencanaan pembangunan desa sebagai sebuah proses yang
senantiasa berputar, merupakan proses pembelajaran partisipatif yang
senantiasa berulang setiap tahun. Dokumen RPJM-Des adalah dokumen
sudah final dan tidak bisa diubah hingga menunggu masa enam tahun
berlalu tidaklah bijak sehingga perlu dilakukan perubahan paradigma .
Guna memenuhi ketentuan normatif tentang perencanaan sesuai
ketentuan yang berlaku maka perlu penjabaran pelaksanaannya tersusun
dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa pada setiap tahunnya (APBDesa).
Selain sebagai pedoman dan penentu arah kebijakan enam tahunan,
dokumen ini juga berguna sebagai dasar evaluasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi diperlukan pengukuran
kinjerja yang didukung oleh tersedianya data kinerja yang akurat, lengkap,
tepat waktu dan serta indikator sasaran yang realitas dan akuntabel.
Dengan demikian akan dapat diketahui seberapa jauh tingkat
keberhasilan maupun tingkat kegagalan yang terjadi guna bahan evaluasi
dengan membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan dan
kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
KEPALA DESA KUTA
SAMSURI