Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
HAKIKAT PESERTA
1. HAKIKAT PESERTA DIDIK
Dosen Pengampu : Nisrokha, M.Pd
KELOMPOK 3
1. Mafida Syalsabila (8200029)
2. Mujiningsih (8200031)
3. Umiyati Setyaningsih (8200026)
4. Musfikah Sholeha (8200030)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH PEMALANG
2023
MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN
3. HAKIKAT PESERTA DIDIK
Dalam Pendidikan ada komponen yang menentukan kesuksesan dari pendidikan, salah satunya yang sangat berkaitan adalah
seorang pendidik dan peserta didik. Dalam proses Pendidikan, seorang pendidik harus mendidik peserta didik menuju kedewasaan
total, membimbing serta mengarahkan agar tidak terjadi Pendidikan yang salah pada diri peserta didik.
Peserta didik merupakan komponen Pendidikan yang tak akan ditinggalkan, karena Pendidikan tak akan berjalan tanpa adanya
peserta didik. Dalam Pendidikan islam, seorang peserta didik atau biasa disebut dengan Murid mengandung kesungguhan belajar
atau memuliakan guru, Adapun seorang pendidik atau biasa disebut guru mengandung keyakinan bahwa mengajar dan belajar itu
wajib karena didalam belajar dan mengajar itu ada barokah. Pendidik yang bertanggung jawab atas perkembangan peserta didik.
Pendidik harus dapat mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik kognetif, afektif maupun potensi
psikomotor.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik merupakan
anggota masyarakat yang belum dewasa yang memiliki fitrah (Potensi), baik secara fisik maupun psikis, yang memerlukan usaha,
bantuan dan bimbingan orang lain yang lebih dewasa, untuk mengembangan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
4. Dalam islam peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memliki potensi
(fitrah) yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu peserta didik senantiasa
membutuhkan bantuan, bimbingan, dan arahan pendidik, agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dan membimbingnya menuju
kedewasaan. Potensi peserta didik tak akan berkembang maksimal tanpa adanya
Pendidikan.
Dalam islam memandang bahwa setiap manusia terlahir dalam keadaan fitrah “Setiap
anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali kedua orang tuanya yang akan
menjadikannya yahudi, Nasrani, atau majusi”. Dalam islam mengakui peserta didik
memiliki fitrah, akan tetapi bagaimana fitrah ini akan dikembangkan menjadi baik
atau tidaknya bergantung pada pendidik.
6. Macam macam hakikat peserta didik
Dalam buku Filsafat pendidikan Islam yang ditulis oleh Hasan Basri,dalam perspektif filsafat
pendidikan Islam, hakikat peserta didik terdiri dari beberapa macam;
Peserta didik adalah darah daging sendiri, orang tua adalah pendidik bagi anak-anaknya maka
semua keturunannya menjadi anak didiknya di dalam keluarga.
Peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah bimbingan pendidik di lembaga pendidikan
formal maupun non formal, seperti disekolah, pondok pesantren, tempat pelatihan, sekolah
keterampilan, tempat pengajian anak-anak seperti TPA, majelis taklim, dan sejenis, bahwa peserta
pengajian di masyarakat yang dilaksanakan seminggu sekali atau sebulan sekali, semuanya orang-
orang yang menimba ilmu yang dapat dipandang sebagai anak didik.
Peserta didik secara khusus adalah orang –orang yang belajar di lembaga pendidikan tertentu yang
menerima bimbingan, pengarahan, nasihat, pembelajaran dan berbagai hal yang berkaitan dengan
proses kependidikan.
7. Ciri Peserta Didik
Peserta didik merupakan sasaran (obyek) dan subyek pendidikan. Oleh sebab itu, dalam memahami
hakikat peserta didik, para pendidik perlu memahami tentang ciri-ciri umum peserta didik. Secara umum
peserta didik memiliki empat ciri, yaitu:
Peserta didik dalam keadaan sedang berdaya, maksudnya ia dalam keadaan
berdaya untuk menggunakan kemampuan , kemauan dan sebagainya.
Mempunyai keinginan untuk berkembang kearah dewasa.
Peserta didik mempunyai latar belakang yang berbeda.
Peserta didik melakukan penjelajahan terhadap alam sekitarnya dengan
potensipotensi dasar yang dimiliki secara individu
9. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Karakteristik peserta didik adalah salah satu variabel penting dalam desain pembelajaran, yang biasanya didefinisikan sebagai latar
belakang pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik, termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka, seperti kemampuan umum,
ekspektasi terhadap pembelajaran, ciri-ciri fisik, dan emosi yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar.
Tiga macam karakteristik peserta didik yang harus diperhatikan,
yaitu:
Karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal peserta
didik, contohnya kemampuan intelektual dan berpikir.
Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan
status sosial para peserta didik.
Karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan masing-masing
kepribadian, seperti sikap, perasaan, dan minat.
11. Implikasi Pertumbuhan Atau Perkembangan Atau Kematangan Peserta Didik
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Implikasi pertumbuhan atau perkembangan atau kematangan peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir berlangsung dalam lingkungan sosial yang meilputi semua manusia yang
berada dalam lingkungan hidup itu.
2. Interaksi manusia dengan lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian diri pada
lingkungan.
3. Dalam interaksi sosial, manusia sejak lahir telah menjadi anggota kelompok sosial yang dalam hal ini ialah keluarga.
4. Atas dasar keterikatan dan kewajiban sosial para pendidik, terutama orang tua, maka anak senantiasa berusaha menciptakan
lingkungan fisik, lingkungan sosial, serta lingkungan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya.
5. Setelah umur kronologis mencapai lingkungan tertentu, anak telah mencap[ai berbagai tingkat kematangan intelektual, sosial,
emosional, serta kemampuan jasmani yang lain.
6. Kematangan sosial merupakan kiasan bagi kematangan intelektual, karena perkembangan kecerdasan berlangsung dalam
lingkungan sosial tersebut.
12. 7. Kematangan emosional meliputi kematangan sosial dan kematangan intelektual, karena sebagian besar tingkah
laku manusia dikuasai atau ditentukan oleh kondisi perasaannya.
8. Kematangan jasmani merupakan dasar yang meliputi semua kematangan.
9. Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan dimasa kanak-kanak hendaklah
perhatikan keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan
belajar yang efektif.
10.Hasil-hasil belajar yang mendasari hidup bermasyarakat banyak dicapai oleh anak dalam keluarga, terutama
semasa masih kanak-kanak, yaitu sikap dan pola tingkah laku terhadap diri sendiri dan orang lain.
11.Iklim emosional yang menjiwai keluarga itu meliputi : hubungan emosional antar keluarga, kadar kebebasan
menyatakan diri, dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
12.Seorang anak dimana anak sekolah adalah seorang realis yang hendak mengenal kenyataan disekitarnya menurut
keadaan senyatanya atau objektif apa adanya.
13.Pada umumnya anak masa sekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan
sehat. Sedangkan dalam segi rohani, ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan berpikir yang
pesat pula karena ditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta ingatan yang kuat.
14.Pemahaman guru terhadap minat dan perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam perencanaan
program-program pendidikan maupun pengajaran.
15.Karakteristik umum pertumbuhan/perkembangan peserta didik ialah diikuti dengan kegelisahan, pertentangan,
keinginan mencoba segala sesuatu, mengkhayal dan aktivitas berkelompok.
Implikasi Pertumbuhan Atau Perkembangan Atau Kematangan Peserta Didik
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
13. Perintah untuk mendidik anak terdapat pada Alquran;
ُكيِلْهَأ َو ْمُكَسُفْنَأ واُق واُنَمَآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَي
اًَارن ْم
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka.” (QS. At Tahrim: 6)
menjelaskan bahwa pendidikan dimulai dari sejak dini dan dari
lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga. Dan pendidik
yang palingbertanggung jawab atas Pendidikan peserta didik
adalah orang tua.
Hinweis der Redaktion
NOTE:
To change the image on this slide, select the picture and delete it. Then click the Pictures icon in the placeholder to insert your own image.