SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
BAB I

                                    PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang


Pasar modal merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan modal bagi

perusahaan di dalam kegiatan usahanya,salah satu syarat untuk mendapatkan modal tersebut

yaitu perusahaan sudah go public Mohammad samsul (2006). Bagi perusahaan yang ingin

masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam

sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai

perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya dipasar modal. Jika

diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat

memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan

diperolehnya,

Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam

mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi

investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan

(Penman, 1991). Horigan (1965) dalam (Tuasikal, 2001) menyatakan bahwa rasio keuangan

berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan

perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor

mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang.

Return saham dapat didefinisikan sebagai tingkat pengembalian minimum yang dibutuhkan

yang dapat menarik para investor untuk membeli atau memiliki sekuritas,dengan kata lain

investor melakukan investasi dengan harapan untuk mendapatkan tingkat pengembalian

yang layak sebagai jaminan Chaerul Djakman (1997)
1.2.   Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dimunculkan

dalam penelitian ini adalah :

    1. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham?


    2. Apakah DER berpengaruh signifikan terhadap return saham?


    3. Apakah TAT berpengaruh signifikan terhadap return saham?


    4. Apakah ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham?


1.3.   Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahi pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham.


    2. Untuk mengetahui pengaruh rasio laverage terhadap return saham.


    3. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham.


    4. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham.


1.4.   Manfaat Penelitian


Adapaun manfaat penelitian ini adalah ;

    1. .Sebagai sumber informasi investor untuk membuat keputusan investasi


    2. Dapat digunakan untuk mengetahui profil suatu perusahaan


    3. Dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.


1.5.   Kontribusi Penelitian
Penelitian Ulupui (2010) menenliti tentang pengaruh rasio likuiditas, leverage, rasio

aktivitas, dan rasio profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan industri barang

konsumsi yang terdaftar di BEJ, penelitian tersebut hanya terbatas pada satu jenis

perusahaan saja, dan dirasa kurang dapat dijadikan sebagai acuan bagi perusahaan lain

karena perbedaan karakteristik perusahaan, oleh karena itu, penelitian sekarang mencoba

mengambil perusahaan manufaktur yang terdafar di BEI mulai tahun 2008-2010 sebagai

sampel penelitian. Selain itu juga, penelitian sekarang menggunakan ROE sebagai proksi

dari rasio profitabilitas, hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan

ROA.
BAB II
                                TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENELITIAN SEBELUMNYA


Beberapa penelitian sebelumnya berkaitan dengan manfaat informasi akuntansi untuk
memprediksi laba atau return saham di BEJ dikemukakan berikut ini. Silalahi
(1991) mengadakan penelitian terhadap     38 perusahaan yang listing di BEJ dengan
periode penelitian 1989—1990. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fluktuasi harga
saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel-variabel return on assets,
dividend pay out ratio, volume perdagangan         saham,   dan   tingkat bunga   deposito.
Sementara itu ROA ternyata mempunyai pengaruh yang dominan.
Machfoedz (1994) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba
perusahaan pada masa depan pada 89 perusahaan pemanufakturan yang terdaftar di BEJ
dari tahun 1989—1993. Machfoedz menunjukkan bahwa rasio keuangan tertentu dapat
digunakan untuk memprediksi laba satu tahun ke depan, tetapi tidak untuk memprediksi
lebih dari satu tahun.
Asyik (1999) menemukan bahwa rasio neraca dan laba rugi memiliki hubungan yang
lebih kuat dengan return saham dibandingkan dengan rasio arus kas. Sementara itu
penelitian yang dilakukan oleh Kennedy JSP (2003) meneliti pengaruh ROA, ROE,
Earnings per Share, Profit Margin, Asset Turnover, Rasio Leverage, dan Debto to
Equity Ratio terhadap Return saham.       Sampel yang digunakan adalah LQ 45 di
BEJ tahun 2001 dan 2002. Dengan menggunakan teknik analisis regresi hasil yang
diperoleh menunjukkan hanya variabel asset turnover, ROA, ROE, leverage ratio, debt
to equity ratio, dan earnings per share memberikan hubungan yang nyata dengan return
saham. Meskipun secara individu rata-rata hubungannya rendah, secara bersama-sama
berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya.
Sementara itu Tuasikal (2001) menguji manfaat informasi akutansi dalam memprediksi
return saham. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur
yang terdaftar di BEJ sejak tahun 1996—1997. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa    untuk perusahaan pemanufakturan informasi akuntansi dalam bentuk rasio
keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode satu
tahun   ke    depan.    Sebaliknya,    untuk memprediksi dua tahun ke depan hasil
pengujiannya menunjukkan informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tertentu
bermanfaat dalam memprediksi return saham. Di pihak lain informasi akuntansi dalam
bentuk rasio keuangan tertentu memiliki kemampuan prediksi yang berbeda antara
perusahaan pemanufakturan dan nonpemanufakturan dalam memprediksi return saham
untuk periode dua tahun ke depan.
Natarsyah S. (2002) menganalisis pengaruh beberapa faktor fundamental dan risiko
sistematik terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan studi terhadap 16 industri
barang konsumsi yang go public di pasar modal dalam periode 8 tahun (1990—
1997) dengan mengasumsikan bahwa harga saham merupakan fungsi dari ROA,
ROE, beta, book value, debt/equity dan required rate of return. Setelah melakukan
pengujian terhadap hipotesis diperoleh hasil bahwa faktor fundamental seperti return on
assets, dividend payout ratio, debt to equity ratio, book value equity pershare, dan indeks
beta berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Pengujian hipotesis kedua untuk
melihat apakah benar ROA— sebagai indikator earning power perusahaan, yaitu yang
mencerminkan kinerja manajemen dalam menggunakan seluruh aset yang dimilikinya—
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap harga saham. Hipotesis ini tidak
mendapat dukungan karena ternyata book value equity per share yang berpengaruh
dominan terhadap harga saham.
Parawiyati et al. (2000) pernah meneliti penggunaan informasi keuangan untuk
memprediksi keuntungan investasi bagi investor di pasar modal berdasarkan data
laporan keuangan dari 48 perusahaan manufaktur yang go public yang telah terdaftar di
BEJ mulai tahun
1989—1994. Informasi keuangan yang digunakan adalah piutang, sediaan, biaya
adminisrasi dan penjualan, serta rasio laba kotor terhadap penjualan yang digunakan
untuk mengestimasi laba atau arus kas untuk satu, dua, dan empat tahun ke depan.
Hasil   pengujiannya    menunjukkan bahwa       variabel   informasi   keuangan    tersebut
berpengaruh signifikan sebagai prediktor laba dan arus kas untuk satu, dua, dan empat
tahun ke depan.
Pankoff dan Virgill (1970) dalam Zainudin & Jogiyanto (1999) mengemukakan bahwa
manfaat laporan keuangan tidak dapat diukur hanya dari keakuratannya mencerminankan
kondisi keuangan perusahaan pada masa              lalu. Akan tetapi, juga harus diukur
manfaatnya dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan pada masa yang akan
datang sehingga laporan keuangan          bermanfaat   sebagai    input   dalam     pengambilan
keputusan   investasi.    Penelitian Machfoedz (1994) menemukan kekuatan prediksi rasio
keuangan untuk periode satu tahun lebih tinggi daripada dua tahun dan kekuatan
prediksi rasio keuangan untuk periode dua tahun ditemukan tidak signifikan.


        2.2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
        2.2.1 RATIO LIKUIDITAS
Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas jangka pendek. Rasio lancar perbandingan
antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Bagi perusahaan, rasio lancar           yang tinggi
menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa dikatakan menunjukkan penggunaan kas
dan aset jangka pendek secara tidak efisien (Ross, Westerfield, Jordan, 2008). Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi              kewajiban     jangka    pendeknya.
Suatu perusahaan         yang   mampu membayar belum tentu mampu memenuhi segala
kewajiban keuangan yang harus dipenuhi (Sofyan, 2007). Karena proporsi atau distribusi
dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalya jumlah persediaan yang relatif
tinggi dibandingkan dengan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat
perputaran persediaan      rendah       menunjukkan      adanya    over    investment    dalam
persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit ditagih
(Robert Ang, 1997). Apabila aktiva lancar untuk mengurangi jumlah hutang lancar,
sedangkan hutang lancar digunakan untuk menambah aktiva lancar. Maka aktiva lancar
yang dimiliki    perusahaan     lebih     kecil   daripada   hutang   lancar, dan perusahaan
mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perusahaannya. Ini dikarenakan terlalu
banyak modal kerja mengakibatkan banyak dana yang menganggur, sehingga dapat
menurunkan laba, (Tulasi, 2006). Dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa hubungan
antara CR dengan ROE adalah negatif. Penelitian Ika Rahayu (2003) tentang pengaruh
Current Ratio      (CR) terhadap return saham perusahaan                  menunjukkan bahwa
berpengaruh tdk signifikan
H1 : Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham


2.2.2 RATIO LAVERAGE
Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang
(hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan
dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula
beban perusahaan terhadap pihak eksternal (para kreditur). Penggunaan dana dari pihak
luar akan dapat menimbulkan 2 dampak, yaitu: dampak baik dengan meningkatkan
kedisiplinan manajemen dalam pengelolaan dana, serta dampak buruk, yaitu: munculnya
biaya agensi dan masalah asimetri informasi.


Peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal perusahaan sangat
tergantung dari pihak ekternal, sehingga mengurangi minat investor dalam menanamkan
dananya di perusahaan yang bersangkutan. Penurunan minat investor dalam menanamkan
dananya ini akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga return
perusahaan juga semakin menurun.


Semakin besar nilai Debt to Equity Ratio (DER) menandakan bahwa struktur permodalan
usaha lebih banyak memanfaatkan hutang‐hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin
tinggi Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi,
akibatnya para investor cenderung menghindari saham‐saham yang memiliki nilai Debt
to Equity Ratio (DER) yang tinggi (Ang, 1997).


Bhandari (1988) dalam penelitiannya yang meneliti tentang hubungan antara DER dengan
Expected Stock Return menunjukkan hasil bahwa DER memiliki pengaruh yang negatif
dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan Natarsyah (2000), Ratnasari (2003)
dan Anastasia et al. (2003) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan
pada return saham. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Debt to Equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham




2.2.3 RATIO AKTIVITAS
Total Assets Turnover        merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan
(Ang, 1997).    Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan
menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk
mendapatkan laba. Perusahaan dengan tingkat penjualan yang besar diharapkan
mendapatkan laba yang besar pula. Nilai TATO yang semakin besar menunjukkan nilai
penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh laba juga semakin besar pula. ,
hal     ini    akan    menujukkan         kinerja perusahaan semakin baik. Kinerja perusahaan
yang semakin baik               memberikan dampak pada harga saham perusahaan tersebut akan
semakin tinggi dan harga saham yang tinggi memberikan harapan return yang semakin
besar


H3 : Total Asset Turnover berpengaruh signifikan terhadap return saham


2.2.4 RATIO PROFITABILITAS
Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan
atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
ekuitas         (shareholder’s            equity)       yang         dimiliki         oleh        perusahaan
(Brigham,2001).Menurut Herlambang (2003) semakin                           tinggi     nilai     ROE
menunjukkan           semakin       efisien   perusahaan     menggunakan            modal     sendiri   untuk
menghasilkan          laba   bagi     perusahaan.      Perusahaan      yang     semakin       efisien   dalam
menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan laba                            akan memberikan harapan
naiknya return sahamnya. sehingga hubungan antara ROE dengan return saham dapat
dihipotesiskan sebagai berikut :
      H4 : Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap return saham


2.2.5 RETURN SAHAM
Menurut Elton & Gruber (1995) saham adalah menunjukkan hak kepemiilikan pada
keuntungan       dan     aset     dari    suatu     perusahaan.    Secara      sederhana,      saham    dapat
didefinisikan sebagai surat berharga yang menjadi bukti penyertaan atau kepemilikan
individu maupun industri dalam suatu perusahaan.
          Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi saham yang dilakukan (Ang, 1997). Setiap investasi baik jangka
pendek maupun            jangka panjang           mempunyai       tujuan    utama untuk         mendapatkan
keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung. Dalam
melakukan investasi, investor yang rasional akan mempertimbangkan 2 (dua) hal, yaitu
expected return (tingkat kembalian yang diharapkan) dan risk (resiko) yang terkandung
dalam altternatif investasi yang dilakukan.
          Menurut Usman (2004), komponen return terdiri dari dua jenis: current
income        (pendapatan lancar), dan Capital Gain (keuntungan selisih harga). Current
income merupakan             keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat
periode seperti: pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya.
Current income disebut sebagai pendapatan lancar, karena keuntungan yang diterima
biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga atau
jasa giro, dan dividen tunai; juga dapat dalam bentuk setara kas seperti bonus atau
dividen saham yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat
dikonversikan menjadi uang kas.
Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima
karena adnya selisih antara harga jual dengan harga beli saham suatu instrumen
investasi. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrumen investasi, yang
berarti bahwa instrumen nvestasi harus diperdagangkan dipasar. Dengan adanya
perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang
memberikan captal gain. Besarnya capital    gain dilakukan dengan analisis    return
histories yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya
tingkat kembalian (expected return).
KERANGKA PENELITIAN



 CURRENT RATIO




 DEBT TO EQUITY RATIO



                         RETURN SAHAM


 TOTAL ASSETS TURNOVER




 RETURN ON EQUITY
. BAB III


                                   METODE PENELITIAN


1.1.                                            Pendekatan Penelitian




Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Indrianto dan Supomo (2002: 12) menjelaskan

bahwa penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel

penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian-

penelitian dengan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis.



1.2.    Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mulai tahun 2008 -

2010. Pengamatan dilakukan melalui media internet dengan website www.idx.co.id.



1.3. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia (BEI).

Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mulai

tahun 2007-2010. Sampel diambil dengan metode random sampling. Sampel diambil dengan

kriteria sebagai berikut :

1.4.    Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter, karena berasal dari laporan keuangan

perusahaan, sedangkan sumber datanya adalah sekunder.



1.5.    Teknik Pengambilan Data
Data dalam penelitian ini diambil dengan teknik dokumentasi, dengan melakukan penelusuran

informasi melalui media internet dengan alamat situs www.idx.co.id untuk memperoleh data

skunder.



1.6. Identifikasi dan Definisi Opersaional Variabel

3.6.1 Variabel Dependen


Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham. Dalam penelitian ini

menggunakan return saham satu periode ke depan sehingga perhitungan return saham merupakan

hasil bagi antara selisih harga saham periode tahun depan dengan harga saham periode saat ini

dibagi harga saham periode saat ini dengan rumus:


                                 Return saham = [(Rt+1) – Rt] : Rt


Keterangan :


Rt      = harga saham tahun ke dasar


3.6.2. Variabel Independen

Variable independen dalam penelitian ini tardiri dari :

     1. Current Ratio, dalam penelitian ini, curret ratio diukur dengan menggunakan rumus sebagai

        berikut :


                                        CR = hutang lancar / asset lancar


     2. Selanjutnya adalah DER ( Debt Equity Ratio ) adalah variable yang didefinisikan sebagai

        rasio total hutang dengan modal sendiri. Rumusnya adalah :




     3. Total Asset Turnover diukur dengan model sebagai berikut :
Total Asset Turnover : Penjualan / Total aktiva


       4. Return On Equity dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan model sebagai berikut :


                           ROE = EAT / Jumlah Modal Sendiri


1.7.       Teknik Analisis Data


1.7.1.     Perhitungan Nilai Setiap Variabel


Perhitungan untuk setiap variabel diperlukan dalam analis data pada penelitian ini, yang nantinya

akan di analisis lebih lanjut dalam program SPSS 15. Adapun perhitungan tiap variabel (dependen

dan independen) dalam penelitian ini menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada definisi

operasional variabel, dan dapat dilihat seperti yang tertera pada lampiran kedua dalam penelitian

ini.




1.7.2.     Uji Asumsi Klasik


Dalam model persamaan regresi linier berganda ada tiga asumsi yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Multikolinearitas


       Multikolinearitas    terjadi   bila   ada   korelasi   antara   variabel-variabel   bebas.   Gejala

       multikolinearitas yang cukup tinggi dapat menyebabkan standar eror dari koefisien regresi

       masing-masing variabel bebas menjadi sangat tinggi. Ada tidaknya multikolinearitas dapat

       dilihat pada nilai VIF dan tolerance-nya. Apabila nilai VIF<10, dan nilai tolerance-nya>10%,

       maka tidak terdapat multikolinearitas pada persamaan regresi linier.


2. Autokorelasi
Gejala autokorelasi terjadi karena adanya korelasi antara serangkaian observasi yang diurutkan

    menurut urutan waktu. Gejala ini banyak ditemukan pada data time series. Cara untuk

    mendeteksinya adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Dengan kriteria (Ghozali, 2006: 100):


a. Bila d<dL                 : terdapat autokorelasi negatif.


b. Bila dL≤d≤dU              : tanpa keputusan.


c. Bila dU ≤d≤ (4-dU)        :   tidak terdapat autokorelasi.


d. Bila (4-dU)≤d≤(4-dL)      : tanpa keputusan.


e. Bila d≥(4-dL)             : terdapat autokorelasi positif.


3. Heterokedastisitas


    Cara untuk mendeteksi gejala ini menurut Ghozali (2011: 139) adalah dengan melihat grafik

    plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

    Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

    tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas,

    sereta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

    heterokedastisitas.




1.7.3.   Analisis Regresi Linier Berganda


Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian di atas, maka variabel-variabel dalam penelitian ini,

akan dianalisis dengan bantuan software SPSS, lebih lanjut model yang digunakan untuk

menganalisisnya adalah Regresi Linier Berganda. Modelnya adalah sebagai berikut :




Adapun :
Y       = Return saham ()



α       = Konstanta

β1x1 = likuiditas (Current Ratio)

β2x2 = leverage (DER)

β3x3 = aktivitas (TAT)

β4x4 = profitabilitas (NPM)

e       = Eror



3.7.3. Uji Hipotesis

a. Uji regresi secara simultan atau uji F :

    1. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok.


       H0 = berarti secara simultan atau bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara

       X1, X2, X3, X4 dengan Y.


       H1 = berarti secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara X1, X2,

       X3, X4 dengan Y.


    2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (α = 0,05)


    3. Membandingkan tingkat signifikan (α = 0,05) dengan tingkat signifikan F yang diketahui

       secara langsung dengan menggunakan program spss dengan kriteria :


       Nilai signifikan F > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak.


       Nilai signifikan F < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 dierima.

    4. Mebandingkan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria sebagai berikut:


        Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 dierima.
Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
18

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Analisa empiris atas asset dan growth beta dalam penentuan cost of capital
Analisa empiris atas  asset dan growth beta dalam penentuan cost of capitalAnalisa empiris atas  asset dan growth beta dalam penentuan cost of capital
Analisa empiris atas asset dan growth beta dalam penentuan cost of capitalFuturum2
 
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 
Artikel financial-distress-arus-kas-multinomial
Artikel financial-distress-arus-kas-multinomialArtikel financial-distress-arus-kas-multinomial
Artikel financial-distress-arus-kas-multinomialMuhammad Love Kian
 
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)Poetra Chebhungsu
 
Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiDyp The Magna
 
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianProposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianPurwo Adi Wibowo
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesiarodo ezra
 
Analisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-labaAnalisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-labaMasnaul Fuadati
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market ResearchErlinda Putri
 
Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20
Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20
Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20Aminullah Assagaf
 
Suheni 1
Suheni 1Suheni 1
Suheni 1suheni1
 
Jurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subektiJurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subektiSri Apriyanti Husain
 
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfRaisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Analisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusahaAnalisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusahaNur Hikmatuz Zaimah
 
Rakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdf
Rakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdfRakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdf
Rakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
118556119 untitled
118556119 untitled118556119 untitled
118556119 untitledRatzman III
 

Was ist angesagt? (20)

Analisa empiris atas asset dan growth beta dalam penentuan cost of capital
Analisa empiris atas  asset dan growth beta dalam penentuan cost of capitalAnalisa empiris atas  asset dan growth beta dalam penentuan cost of capital
Analisa empiris atas asset dan growth beta dalam penentuan cost of capital
 
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
Artikel financial-distress-arus-kas-multinomial
Artikel financial-distress-arus-kas-multinomialArtikel financial-distress-arus-kas-multinomial
Artikel financial-distress-arus-kas-multinomial
 
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)
 
Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
 
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianProposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
 
Analisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-labaAnalisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-laba
 
Critical jurnal pak imam subekti
Critical jurnal pak imam subektiCritical jurnal pak imam subekti
Critical jurnal pak imam subekti
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market Research
 
Makalah akuntansi Income Smoothing
Makalah akuntansi Income Smoothing Makalah akuntansi Income Smoothing
Makalah akuntansi Income Smoothing
 
Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20
Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20
Bhs final rev prop_ch.123_24 jan 20
 
Suheni 1
Suheni 1Suheni 1
Suheni 1
 
Jurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subektiJurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subekti
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
 
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfRaisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
 
Skr
SkrSkr
Skr
 
Analisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusahaAnalisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusaha
 
Rakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdf
Rakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdfRakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdf
Rakhmawati dan Chuuinma 2020,Chr (++), Prof (+-).pdf
 
118556119 untitled
118556119 untitled118556119 untitled
118556119 untitled
 

Ähnlich wie Madpen 2

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamPT Tritama Cahaya Abadi
 
Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)
Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)
Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)Ratna Nandri
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...Trisnadi Wijaya
 
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...KikiNurjanah1
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitianPhuang Bvmc
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...faisalpiliang1
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Instansi
 
Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940 Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940 Tamalamala1
 
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docxandy692840
 
Jurnal muhammad azis_raehan
Jurnal muhammad azis_raehanJurnal muhammad azis_raehan
Jurnal muhammad azis_raehanRegaPradipta
 
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...Lini Hermin Erige
 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...Larasati Sunarto
 
SenoTK_Catur Rahayu
SenoTK_Catur RahayuSenoTK_Catur Rahayu
SenoTK_Catur RahayuSeno Kuncoro
 
Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Tika Tikitik
 
Ta 51081001084
Ta 51081001084Ta 51081001084
Ta 51081001084stiepi
 
Ppt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitianPpt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitianSantiUniba
 

Ähnlich wie Madpen 2 (20)

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
 
Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)
Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)
Kritik jurnal ilmiah (zainal fanani)
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
 
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
 
Ppt neli
Ppt neliPpt neli
Ppt neli
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitian
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
 
Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940 Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940
 
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
 
Jurnal muhammad azis_raehan
Jurnal muhammad azis_raehanJurnal muhammad azis_raehan
Jurnal muhammad azis_raehan
 
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...
 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
 
Rasio keuangan
Rasio keuanganRasio keuangan
Rasio keuangan
 
928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf
 
SenoTK_Catur Rahayu
SenoTK_Catur RahayuSenoTK_Catur Rahayu
SenoTK_Catur Rahayu
 
Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)
 
Ta 51081001084
Ta 51081001084Ta 51081001084
Ta 51081001084
 
Ppt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitianPpt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitian
 

Madpen 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan modal bagi perusahaan di dalam kegiatan usahanya,salah satu syarat untuk mendapatkan modal tersebut yaitu perusahaan sudah go public Mohammad samsul (2006). Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya dipasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya, Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan (Penman, 1991). Horigan (1965) dalam (Tuasikal, 2001) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Return saham dapat didefinisikan sebagai tingkat pengembalian minimum yang dibutuhkan yang dapat menarik para investor untuk membeli atau memiliki sekuritas,dengan kata lain investor melakukan investasi dengan harapan untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang layak sebagai jaminan Chaerul Djakman (1997)
  • 2. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham? 2. Apakah DER berpengaruh signifikan terhadap return saham? 3. Apakah TAT berpengaruh signifikan terhadap return saham? 4. Apakah ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahi pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh rasio laverage terhadap return saham. 3. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham. 4. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham. 1.4. Manfaat Penelitian Adapaun manfaat penelitian ini adalah ; 1. .Sebagai sumber informasi investor untuk membuat keputusan investasi 2. Dapat digunakan untuk mengetahui profil suatu perusahaan 3. Dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. 1.5. Kontribusi Penelitian
  • 3. Penelitian Ulupui (2010) menenliti tentang pengaruh rasio likuiditas, leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEJ, penelitian tersebut hanya terbatas pada satu jenis perusahaan saja, dan dirasa kurang dapat dijadikan sebagai acuan bagi perusahaan lain karena perbedaan karakteristik perusahaan, oleh karena itu, penelitian sekarang mencoba mengambil perusahaan manufaktur yang terdafar di BEI mulai tahun 2008-2010 sebagai sampel penelitian. Selain itu juga, penelitian sekarang menggunakan ROE sebagai proksi dari rasio profitabilitas, hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan ROA.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN SEBELUMNYA Beberapa penelitian sebelumnya berkaitan dengan manfaat informasi akuntansi untuk memprediksi laba atau return saham di BEJ dikemukakan berikut ini. Silalahi (1991) mengadakan penelitian terhadap 38 perusahaan yang listing di BEJ dengan periode penelitian 1989—1990. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fluktuasi harga saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel-variabel return on assets, dividend pay out ratio, volume perdagangan saham, dan tingkat bunga deposito. Sementara itu ROA ternyata mempunyai pengaruh yang dominan. Machfoedz (1994) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan pada masa depan pada 89 perusahaan pemanufakturan yang terdaftar di BEJ dari tahun 1989—1993. Machfoedz menunjukkan bahwa rasio keuangan tertentu dapat digunakan untuk memprediksi laba satu tahun ke depan, tetapi tidak untuk memprediksi lebih dari satu tahun. Asyik (1999) menemukan bahwa rasio neraca dan laba rugi memiliki hubungan yang lebih kuat dengan return saham dibandingkan dengan rasio arus kas. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Kennedy JSP (2003) meneliti pengaruh ROA, ROE, Earnings per Share, Profit Margin, Asset Turnover, Rasio Leverage, dan Debto to Equity Ratio terhadap Return saham. Sampel yang digunakan adalah LQ 45 di BEJ tahun 2001 dan 2002. Dengan menggunakan teknik analisis regresi hasil yang diperoleh menunjukkan hanya variabel asset turnover, ROA, ROE, leverage ratio, debt to equity ratio, dan earnings per share memberikan hubungan yang nyata dengan return saham. Meskipun secara individu rata-rata hubungannya rendah, secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya. Sementara itu Tuasikal (2001) menguji manfaat informasi akutansi dalam memprediksi return saham. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur
  • 5. yang terdaftar di BEJ sejak tahun 1996—1997. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk perusahaan pemanufakturan informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode satu tahun ke depan. Sebaliknya, untuk memprediksi dua tahun ke depan hasil pengujiannya menunjukkan informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tertentu bermanfaat dalam memprediksi return saham. Di pihak lain informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tertentu memiliki kemampuan prediksi yang berbeda antara perusahaan pemanufakturan dan nonpemanufakturan dalam memprediksi return saham untuk periode dua tahun ke depan. Natarsyah S. (2002) menganalisis pengaruh beberapa faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan studi terhadap 16 industri barang konsumsi yang go public di pasar modal dalam periode 8 tahun (1990— 1997) dengan mengasumsikan bahwa harga saham merupakan fungsi dari ROA, ROE, beta, book value, debt/equity dan required rate of return. Setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis diperoleh hasil bahwa faktor fundamental seperti return on assets, dividend payout ratio, debt to equity ratio, book value equity pershare, dan indeks beta berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Pengujian hipotesis kedua untuk melihat apakah benar ROA— sebagai indikator earning power perusahaan, yaitu yang mencerminkan kinerja manajemen dalam menggunakan seluruh aset yang dimilikinya— mempunyai pengaruh yang dominan terhadap harga saham. Hipotesis ini tidak mendapat dukungan karena ternyata book value equity per share yang berpengaruh dominan terhadap harga saham. Parawiyati et al. (2000) pernah meneliti penggunaan informasi keuangan untuk memprediksi keuntungan investasi bagi investor di pasar modal berdasarkan data laporan keuangan dari 48 perusahaan manufaktur yang go public yang telah terdaftar di BEJ mulai tahun 1989—1994. Informasi keuangan yang digunakan adalah piutang, sediaan, biaya adminisrasi dan penjualan, serta rasio laba kotor terhadap penjualan yang digunakan untuk mengestimasi laba atau arus kas untuk satu, dua, dan empat tahun ke depan. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa variabel informasi keuangan tersebut berpengaruh signifikan sebagai prediktor laba dan arus kas untuk satu, dua, dan empat tahun ke depan. Pankoff dan Virgill (1970) dalam Zainudin & Jogiyanto (1999) mengemukakan bahwa manfaat laporan keuangan tidak dapat diukur hanya dari keakuratannya mencerminankan
  • 6. kondisi keuangan perusahaan pada masa lalu. Akan tetapi, juga harus diukur manfaatnya dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan pada masa yang akan datang sehingga laporan keuangan bermanfaat sebagai input dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian Machfoedz (1994) menemukan kekuatan prediksi rasio keuangan untuk periode satu tahun lebih tinggi daripada dua tahun dan kekuatan prediksi rasio keuangan untuk periode dua tahun ditemukan tidak signifikan. 2.2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.2.1 RATIO LIKUIDITAS Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas jangka pendek. Rasio lancar perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Bagi perusahaan, rasio lancar yang tinggi menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa dikatakan menunjukkan penggunaan kas dan aset jangka pendek secara tidak efisien (Ross, Westerfield, Jordan, 2008). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Suatu perusahaan yang mampu membayar belum tentu mampu memenuhi segala kewajiban keuangan yang harus dipenuhi (Sofyan, 2007). Karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalya jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan dengan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah menunjukkan adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit ditagih (Robert Ang, 1997). Apabila aktiva lancar untuk mengurangi jumlah hutang lancar, sedangkan hutang lancar digunakan untuk menambah aktiva lancar. Maka aktiva lancar yang dimiliki perusahaan lebih kecil daripada hutang lancar, dan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perusahaannya. Ini dikarenakan terlalu banyak modal kerja mengakibatkan banyak dana yang menganggur, sehingga dapat menurunkan laba, (Tulasi, 2006). Dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa hubungan antara CR dengan ROE adalah negatif. Penelitian Ika Rahayu (2003) tentang pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham perusahaan menunjukkan bahwa berpengaruh tdk signifikan H1 : Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham 2.2.2 RATIO LAVERAGE Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan
  • 7. dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal (para kreditur). Penggunaan dana dari pihak luar akan dapat menimbulkan 2 dampak, yaitu: dampak baik dengan meningkatkan kedisiplinan manajemen dalam pengelolaan dana, serta dampak buruk, yaitu: munculnya biaya agensi dan masalah asimetri informasi. Peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal perusahaan sangat tergantung dari pihak ekternal, sehingga mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya di perusahaan yang bersangkutan. Penurunan minat investor dalam menanamkan dananya ini akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga return perusahaan juga semakin menurun. Semakin besar nilai Debt to Equity Ratio (DER) menandakan bahwa struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang‐hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung menghindari saham‐saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi (Ang, 1997). Bhandari (1988) dalam penelitiannya yang meneliti tentang hubungan antara DER dengan Expected Stock Return menunjukkan hasil bahwa DER memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan Natarsyah (2000), Ratnasari (2003) dan Anastasia et al. (2003) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan pada return saham. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H2 : Debt to Equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham 2.2.3 RATIO AKTIVITAS Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Ang, 1997). Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tingkat penjualan yang besar diharapkan mendapatkan laba yang besar pula. Nilai TATO yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh laba juga semakin besar pula. ,
  • 8. hal ini akan menujukkan kinerja perusahaan semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin baik memberikan dampak pada harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan harga saham yang tinggi memberikan harapan return yang semakin besar H3 : Total Asset Turnover berpengaruh signifikan terhadap return saham 2.2.4 RATIO PROFITABILITAS Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity) yang dimiliki oleh perusahaan (Brigham,2001).Menurut Herlambang (2003) semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Perusahaan yang semakin efisien dalam menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan laba akan memberikan harapan naiknya return sahamnya. sehingga hubungan antara ROE dengan return saham dapat dihipotesiskan sebagai berikut : H4 : Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap return saham 2.2.5 RETURN SAHAM Menurut Elton & Gruber (1995) saham adalah menunjukkan hak kepemiilikan pada keuntungan dan aset dari suatu perusahaan. Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang menjadi bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun industri dalam suatu perusahaan. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukan (Ang, 1997). Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melakukan investasi, investor yang rasional akan mempertimbangkan 2 (dua) hal, yaitu expected return (tingkat kembalian yang diharapkan) dan risk (resiko) yang terkandung dalam altternatif investasi yang dilakukan. Menurut Usman (2004), komponen return terdiri dari dua jenis: current income (pendapatan lancar), dan Capital Gain (keuntungan selisih harga). Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat
  • 9. periode seperti: pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Current income disebut sebagai pendapatan lancar, karena keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga atau jasa giro, dan dividen tunai; juga dapat dalam bentuk setara kas seperti bonus atau dividen saham yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas. Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima karena adnya selisih antara harga jual dengan harga beli saham suatu instrumen investasi. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen nvestasi harus diperdagangkan dipasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan captal gain. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return histories yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian (expected return).
  • 10. KERANGKA PENELITIAN CURRENT RATIO DEBT TO EQUITY RATIO RETURN SAHAM TOTAL ASSETS TURNOVER RETURN ON EQUITY
  • 11. . BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Indrianto dan Supomo (2002: 12) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian- penelitian dengan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis. 1.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mulai tahun 2008 - 2010. Pengamatan dilakukan melalui media internet dengan website www.idx.co.id. 1.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mulai tahun 2007-2010. Sampel diambil dengan metode random sampling. Sampel diambil dengan kriteria sebagai berikut : 1.4. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter, karena berasal dari laporan keuangan perusahaan, sedangkan sumber datanya adalah sekunder. 1.5. Teknik Pengambilan Data
  • 12. Data dalam penelitian ini diambil dengan teknik dokumentasi, dengan melakukan penelusuran informasi melalui media internet dengan alamat situs www.idx.co.id untuk memperoleh data skunder. 1.6. Identifikasi dan Definisi Opersaional Variabel 3.6.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham. Dalam penelitian ini menggunakan return saham satu periode ke depan sehingga perhitungan return saham merupakan hasil bagi antara selisih harga saham periode tahun depan dengan harga saham periode saat ini dibagi harga saham periode saat ini dengan rumus: Return saham = [(Rt+1) – Rt] : Rt Keterangan : Rt = harga saham tahun ke dasar 3.6.2. Variabel Independen Variable independen dalam penelitian ini tardiri dari : 1. Current Ratio, dalam penelitian ini, curret ratio diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : CR = hutang lancar / asset lancar 2. Selanjutnya adalah DER ( Debt Equity Ratio ) adalah variable yang didefinisikan sebagai rasio total hutang dengan modal sendiri. Rumusnya adalah : 3. Total Asset Turnover diukur dengan model sebagai berikut :
  • 13. Total Asset Turnover : Penjualan / Total aktiva 4. Return On Equity dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan model sebagai berikut : ROE = EAT / Jumlah Modal Sendiri 1.7. Teknik Analisis Data 1.7.1. Perhitungan Nilai Setiap Variabel Perhitungan untuk setiap variabel diperlukan dalam analis data pada penelitian ini, yang nantinya akan di analisis lebih lanjut dalam program SPSS 15. Adapun perhitungan tiap variabel (dependen dan independen) dalam penelitian ini menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada definisi operasional variabel, dan dapat dilihat seperti yang tertera pada lampiran kedua dalam penelitian ini. 1.7.2. Uji Asumsi Klasik Dalam model persamaan regresi linier berganda ada tiga asumsi yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Multikolinearitas Multikolinearitas terjadi bila ada korelasi antara variabel-variabel bebas. Gejala multikolinearitas yang cukup tinggi dapat menyebabkan standar eror dari koefisien regresi masing-masing variabel bebas menjadi sangat tinggi. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat pada nilai VIF dan tolerance-nya. Apabila nilai VIF<10, dan nilai tolerance-nya>10%, maka tidak terdapat multikolinearitas pada persamaan regresi linier. 2. Autokorelasi
  • 14. Gejala autokorelasi terjadi karena adanya korelasi antara serangkaian observasi yang diurutkan menurut urutan waktu. Gejala ini banyak ditemukan pada data time series. Cara untuk mendeteksinya adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Dengan kriteria (Ghozali, 2006: 100): a. Bila d<dL : terdapat autokorelasi negatif. b. Bila dL≤d≤dU : tanpa keputusan. c. Bila dU ≤d≤ (4-dU) : tidak terdapat autokorelasi. d. Bila (4-dU)≤d≤(4-dL) : tanpa keputusan. e. Bila d≥(4-dL) : terdapat autokorelasi positif. 3. Heterokedastisitas Cara untuk mendeteksi gejala ini menurut Ghozali (2011: 139) adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas, sereta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 1.7.3. Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian di atas, maka variabel-variabel dalam penelitian ini, akan dianalisis dengan bantuan software SPSS, lebih lanjut model yang digunakan untuk menganalisisnya adalah Regresi Linier Berganda. Modelnya adalah sebagai berikut : Adapun :
  • 15. Y = Return saham () α = Konstanta β1x1 = likuiditas (Current Ratio) β2x2 = leverage (DER) β3x3 = aktivitas (TAT) β4x4 = profitabilitas (NPM) e = Eror 3.7.3. Uji Hipotesis a. Uji regresi secara simultan atau uji F : 1. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok. H0 = berarti secara simultan atau bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1, X2, X3, X4 dengan Y. H1 = berarti secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara X1, X2, X3, X4 dengan Y. 2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (α = 0,05) 3. Membandingkan tingkat signifikan (α = 0,05) dengan tingkat signifikan F yang diketahui secara langsung dengan menggunakan program spss dengan kriteria : Nilai signifikan F > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Nilai signifikan F < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 dierima. 4. Mebandingkan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria sebagai berikut: Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 dierima.
  • 16. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
  • 17.
  • 18. 18