SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
Downloaden Sie, um offline zu lesen
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM 
2014 
BASIS DATA 
Dipresentasikan Oleh : 
Achmad Khaerudin 
Ahsan Asy ari 
Faisal Fahruroji 
Dikdik Kurniawan 
Fernanda Firdaus
POKOK BAHASAN 
 Relasi entitas dan derajat kardinalitas 
 Contoh-contoh bentuk entitas 
 Varian-varian ERD 
 Denormalisasi tabel 
 Denormalisasi ERD 
 Teknik-teknik searching dalam Basis Data
Pengertian Entitas 
Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam 
lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam 
konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, 
pekerja, mahasiswa, dll. 
 Contoh : Seandainya A adalah seorang pekerja maka A 
adalah isi dari pekerja, sedangkan jika B adalah seorang 
pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. 
 Karena itu harus dibedakan antara entitas sebagai 
bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti 
A dan B dalam contoh diatas.
 Himpunan entitas : merupakan sekelompok entitas sejenis 
dan berada dalam lingkup yang sama. Misalnya Mobil 
merupakan himpunan entitas; sedangkan suzuki, toyota, 
honda merupakan entitas. 
 Entitas digambarkan dalam bentuk persegi panjang. 
Pekerja
Pengertian Atribut 
Atribut : Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan 
berfungsi mendeskripsikan karakter entitas. Misalnya atribut nama 
pekerja dari entitas pekerja. 
 Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut 
 Atribut Entitas digambarkan dalam bentuk elips 
Pekerja 
Nama 
Pekerja 
Alamat 
Telepon
Relasi Entitas 
Relasi Entitas menunjukkan adanya hubungan / relasi diantara 
sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda 
 sebagaimana halnya entitas maka hubunganpun harus 
dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar 
entitas dengan isi dari hubungan itu sendiri. 
 Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas siswa dan 
entitas mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi 
hubungannya dapat berupa nilai_ujian. 
 Hubungan digambarkan dalam bentuk diamond atau jajaran 
genjang
Derajat Kardinalitas 
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas 
yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan 
entitas yang lain 
 Contoh : entitas-entitas pada himpunan entitas Mahasiswa 
dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas, atau 
bahkan tidak satupun entitas dari himpunan entitas Kuliah
Contoh Bentuk Entitas 
a. Satu ke satu (One to one) 
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan 
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan 
entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada 
himpunan entitas B berhubungan dengan paling 
banyak satu entitas pada himpunan entitas A
Contoh Bentuk Entitas 
b. Satu ke banyak (One to many) 
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat 
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan 
entitas B, dan tidak sebaliknya dimana setiap entitas 
pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling 
banyak satu entitas pada himpunan entitas A
Contoh Bentuk Entitas 
c. Banyak ke satu (Many to one) 
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan 
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan 
entitas B, dan tidak sebaliknya dimana setiap entitas 
pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan 
banyak entitas pada himpunan entitas A
Contoh Bentuk Entitas 
d. Banyak ke banyak (Many to many) 
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat 
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan 
entitas B, dan sebaliknya dimana setiap entitas pada 
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan 
banyak entitas pada himpunan entitas A
1. Himpunan Entitas Kuat (Strong Entity Sets) 
Varian Entitas 
 Merupakan himpunan entitas kuat/bebas 
 Kemunculan entitas-entitas didalamnya tidak 
tergantung pada keberadaan entitas pada 
himpunan entitas lain. 
 Bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan 
entitas lain. 
Contoh : Himp. entitas Mahasiswa, 
Mata_Kuliah, Dosen, Jurusan, Pegawai, dsb.
2. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets) 
Varian Entitas 
 Nilai entitasnya tergantung pada eksistensinya 
dalam sebuah relasi terhadap entitas lain. 
 Biasanya tidak memiliki atribut yang berfungsi 
sebagai Kunci (Key). 
Contoh : Himpunan entitas Hobi (yang 
keberadaannya bisa ada atau tidak, tergantung 
hubungan (relasi) mahasiswa yang memiliki 
hobi.)
Varian Entitas 
3. Sub Entitas (Subtype Entities) 
Himpunan entitas yang merupakan bagian dari himpunan 
entitas yang lebih superior/utama. 
Contoh : Himp. Entitas dosen dapat dipecah 
menjadi sub entitas; Dosen Tetap dan Dosen 
Tidak Tetap. (entitas dosen merupakan entitas 
superior/utama)
Varian Relasi 
1. Relasi Tunggal (Unary Relation) 
Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan 
entitas ke himpunan entitas yang sama. 
Entitas1 R1
Varian Relasi 
2. Relasi Biner (Binary Relation) 
Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan 
entitas ke himpunan entitas lain yang berbeda. 
Entitas1 R1 Entitas 2
3. Relasi Multi Entitas (N-Ary Relation) 
Varian Relasi 
 Merupakan relasi dari 3 himpunan relasi atau lebih. 
 Relasi seperti ini sebaiknya dihindari, karena dapat 
mengaburkan derajat relasi yang ada dalam relasi 
tersebut. 
Entitas1 R1 Entitas 2 
Entitas 3
Varian Relasi 
4. Relasi Ganda (Redundant Relation) 
Relasi ganda yaitu relasi yang terjadi antara dua himp. 
Entitas yang memiliki lebih dari satu relasi. 
Entitas1 R1 Entitas2 
R2
Denormalisasi Tabel 
Denormalisasi database adalah pelanggaran aturan normalisasi atau 
menjabarkan suatu tataan database yang telah normal untuk 
meningkatkan performa pengaksesan data pada database. Database 
yang telah normal disini dimaksudkan database yang redundansi 
datanya minim sehingga data yang disimpan tidak mengalami 
kerancuan dalam proses pengaksesan. 
Denormalisasi dapat menggunakan dua cara yaitu : 
 Dengan pembuatan kolom baru pada tabel / mengabungkan 
kolom pada tabel satu dengan yang lain. Apabila data yang 
didenormalisasi hanya kecil dan digunakan untuk 
mempermudah pengaksesan data apabila diakses dalam satu 
tabel. 
 Dengan pembuatan tabel baru. Dilakukan apabila data yang 
terdapat dalam tabel tersebut merupakan rangkuman / 
rekapitulasi dari satu atau beberapa tabel yang 
pengaksesannya terpisah dari tabel yang ada.
Denormalisasi Tabel 
Kegunaan Denormalisasi 
Apabila kita menilik lebih lanjut tentang proses pengaksesan 
yang dilakukan database sewaktu data yang berada dalam 
suatu tabel ada 1000 baris dengan 100 juta baris. Hal itu akan 
terasa sangat beda proses kita menunggu untuk dapat melihat 
data. Itupun apabila kita mengaksesnya dari beberapa tabel 
yang setiap tabel berisikan jutaan data dan kita hanya 
menginginkan sebagian saja. Dari situ denormalisasi diperlukan, 
untuk menjaga kestabilan performa suatu sistem.
Denormalisasi Tabel 
Bentuk-bentuk Denormalisasi 
a. Atribut yang terderivasi (atribut turunan) 
Atribut turunan adalah atribut yang nilai-nilainya diperoleh dari 
pegolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang 
berhubungan. Atribut yang demikian sebenarnya dapat ditiadakan dari 
sebuah tabel, karena nilai-nilainya bergantung pada nilai yang ada 
pada atribut lainnya. hal inilah yang disebut sebagai denormalisasi. 
Yang keberadaan atributnya bersifat redundan. Atribut semacam ini 
digunakan untuk menghindari proses perhitungan yang berulang dan 
memakan banyak waktu.
Denormalisasi Tabel 
Contoh : 
Tampilkan berapa banyak matakuliah yang sudah diambil oleh 
mahasiswa tertentu! 
Select count (*) from mengambil where NIM = ’09.51.0062’;
Denormalisasi Tabel 
Untuk menampilkan banyak mata kuliah; di lakukan denormalisasi yaitu 
dengan menambahkan beberapa atribut baru agar tidak memakan 
banyak waktu dalam pemrosesannya.
Denormalisasi Tabel 
b. Atribut yang berlebihan 
Atribut yang berlebihan atribut yang menyatakan lebih dari satu fakta. 
Atribut berlebihan terbagi atas beberapa bagian yaitu : 
 Atribut Terkodekan. Atribut terkodekan adalah atribut yang 
memiliki kode tambahan yang menunjukkan beberapa kondisi 
lainnya. 
Contoh : 
id_mk di tabelkuliah yang didalamnya sudah terkandung data 
program studi. Data program studi ini sebenarnya tidak diperlukan 
lagi karena sudah ada atribut prog_studi di tabel kuliah.
Denormalisasi Tabel 
Tapi akan menjadi aneh jika kode matakuliah tidak mengikuti 
format aturan penulisan yang ada. Untuk itu kita bisa lakukan 
denormalisasi dengan tetap menuliskan kode matakuliah seperti di 
bawah.
Denormalisasi Tabel 
 Atribut Gabungan. Atribut gabungan adalah atribut yang terdiri 
dari atribut yang lain. 
Contoh : 
Atribut nim di tabel mahasiswa merupakan gabungan dari tahun 
masuk/angkatan dengan program studi dan no urut mahasiswa. 
Dengan demikian atribut ini sebenarnya tidak atomik (bagian 
terkecil) karena masih bisa dibagi lagi. 
Misalnya : NIM : 09.51.0062 (Ket: angkatan.jurusan.no urut). 
Sama halnya dengan atribut terkodekan,akan menjadi aneh jika 
nomor mahasiswa tersebut hanyalah nomor urut.Tentu hal ini akan 
membutuhkan informasi lebih tentang angkatan dan terdaftar 
dijurusan mana mahasiswa tersebut.
Denormalisasi Tabel 
 Atribut Tumpang Tindih. Atribut tumpang tindih adalah atribut 
dengan nilai yang tidak sepenuhnya ekslusif (bersifat khusus). 
Contoh : 
Atribut semester di tabel kuliah berisikan: 
– ‘1’ : matakuliah ganjil 
– ‘2’ : matakuliah genap 
– ‘3’ : matakuliah ganjil & genap 
Nilai ‘3’ mencakup semester genap dan ganjil sekaligus(jadi tidak 
ekslusif). 
Jadi sebaiknya matakuliah dimasukkan dua kali, jika itu di 
laksanakan di semester ganjil dan genap. 
Tentu saja hal ini melanggar aturan normalisasi (redundansi), tapi 
untuk performansi hal ini dapat ‘dilanggar’.
Denormalisasi Tabel 
 Atribut Bermakna Ganda. Atribut bermakna ganda adalah atribut 
yang memiliki arti berbeda tergantung kelompok entitasnya. 
Contoh : 
Di tabel dosen terdapat atribut gaji. Bagi dosen tetap atribut ini 
berisi gaji tetap perbulan, sedangkan bagi dosen tidak tetap gaji 
ini berisi insentif (gaji tambahan) mengajar tiap sks. 
Jika gaji dosen harus dibedakan, maka harus disediakan 2 buah 
atribut yakni gaji_tetap dan gaji_tidak_tetap.Walaupun sama-sama 
berisi tentang jumlah gaji yang diterima dosen, hal ini tentu 
sajamelanggar aturan normalisasi karena ada blok data yang 
kosong. Tetapi sekali lagi, denormalisasi dalam hal ini boleh 
dilakukan.
Denormalisasi Tabel 
c. Tabel Rekapitulasi (Summary Table) 
Laporan hasil rekapitulasi akan selalu merupakan hasil 
pengolahan dari semua tabel yang ada.Pengolahan 
tersebut melibatkan banyak tabel sehingga akan 
membutuhkan waktu yang lama. 
Jika hal tersebut sering diakses dan diperlukan, maka perlu 
dibuat tabel khusus untuk menyimpan data hasil rekapitulasi 
tersebut. 
Hal ini tentu saja akan menimbulkan redundansi, tapi 
dengan mempertimbangkan performansi, Denormalisasi 
pada kasus ini perlu dilakukan.
Denormalisasi ERD 
Mengubah relasi-relasi ternormalisasi ke menjadi tak 
ternormalisasi untuk mengurangi jumlah tabel yang harus 
dilibatkan dalam operasi join. 
Keuntungan: 
Dapat meningkatkan kinerja (kecepatan) proses dengan 
mengurangi jumlah tabel yang dilibatkan dalam operasi 
join. 
Kerugian (karena duplikasi data): 
Pemborosan ruang penyimpanan. 
Resiko pelanggaran integritas/konsistensi data.
Denormalisasi ERD 
Denormalisasi 
1 ke 1
Denormalisasi ERD 
Denormalisasi 
Banyak ke 
Banyak
Denormalisasi ERD 
Denormalisasi 
Data 
Referensi
1. Boolean Searching 
Teknik Searching dalam Basis Data 
Salah satu metode pencarian yang paling umum adalah 
Pencarian Boolean, juga disebut pencarian kata kunci. 
Jenis pencarian ini memberitahu database untuk mengambil 
semua catatan dalam database yang berisi kata atau 
mengatur kata-kata. Anda dapat mengubah hasil dengan 
menggunakan Boolean Operator yang merupakan kata-kata 
AND, OR dan NOT. 
contoh : MataKuliah=Agama AND Dosen=Agus 
akan mencari data yang berisi Mata Kuliah agama 
Dan dosen bernama Agus dari BasisData
contoh : MataKuliah=Agama OR Dosen=Agus 
akan mencari data yang berisi Mata Kuliah agama atau dosen 
bernama Agus dari Basis Data, Operator ini digunakan untuk 
memperluas jumlah record diambil. 
MataKuliah=Agama NOT Dosen=Agus 
akan mencari data yang hanya berisi Mata Kuliah agama dan 
tidak dosen bernama Agus dari Basis Data, Operator ini 
digunakan untuk membatasi jumlah record diambil.
2. Teknik Truncation (Wildcards) 
Digunakan untuk menemukan berbagai variasi bentuk kata 
yang berbeda dari pencarian Boolean atau pencarian kata 
kunci. Beberapa database menggunakan asterisk dan ada 
pula yang menggunakan tanda tanya. Teknik ini bisa 
dikombinasikan dengan Boolean Searching. 
contoh : Dosen=Ag* 
akan mencari data yang berisi nama dosen bernama Agus, 
Agatha, Agung dll dari BasisData
3. Teknik Kurung 
Digunakan untuk menjaga proses logika dari Boolean 
Searching, caranya dengan menambahkan kurung kedalam 
set pencarian yang yang dibuat. Nesting sering digunakan 
ketika data yang dicari memiliki arti yang sama atau apabila 
menggunakan Operator Boolean lebih dari satu. 
contoh : Dosen=Agus AND (MataKuliah=Agama OR 
Matematika) 
akan mencari data yang berisi nama dosen bernama Agus, 
dan mata kuliah agama atau matematika.
Daftar Pustaka 
1. Sistem Manajemen Basis Data Ebook, Adi Dewanto, Ratna 
Wardani, PTI FT UNY. 
2. Sistem Basis Data Varian Entitas dan Relasi e-paper, Henry 
Primandary S,Kom, STMIK – MDP Palembang 
3. http://lib.mdp.ac.id/ebook/Karya%20Umum/Diktat_Sistem_Basi 
s_Data.pdf 
4. Basis Data (Database) e-paper, Haidar Dzacko. 2007. 
5. http://mr_jock.mywapblog.com/denormalisasi.xhtml 
6. http://imamgunawan.wordpress.com/category/sistem-basis-data/ 
sistem-basis-data-ii/teori/perancangan_fisik_basis_data 
7. http://informatika.web.id/organisasi-file-basis-data.htm 
8. http://www.indiana.edu/~libhper/database_searching.pdf 
9. https://www.library.uq.edu.au/how-to-guides/database-searching
UNPAS-ERD

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Fahmi Hakam
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiDerina Ellya R
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)dedidarwis
 
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Joel Marobo
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKMiftahul Muttaqin
 
Basis Data : Pemodelan Erd
Basis Data : Pemodelan ErdBasis Data : Pemodelan Erd
Basis Data : Pemodelan Erdamalianuryamin
 
Makalah input dan output device
Makalah input dan output deviceMakalah input dan output device
Makalah input dan output deviceAndhi Pratama
 
PowerPoint entity relationship diagram
PowerPoint entity relationship diagramPowerPoint entity relationship diagram
PowerPoint entity relationship diagramuun setiawati
 
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanPowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanIndri Sukmawati Rahayu
 
Makalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistemMakalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistemMhd. Abdullah Hamid
 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...ym.ygrex@comp
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekSony Pratama
 
Data Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket PesawatData Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket Pesawatnaufals11
 
Tugas 2 individu tentang dbms
Tugas 2 individu tentang dbmsTugas 2 individu tentang dbms
Tugas 2 individu tentang dbmsElma Fiana
 
Geografi Regional Indonesia
Geografi Regional IndonesiaGeografi Regional Indonesia
Geografi Regional IndonesiaAdip Wahyudi
 
DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil Studi
DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil StudiDESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil Studi
DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil StudiWindi Widiastuti
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066LukmanHermanto
 
Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)
Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)
Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)Indah Setyorini
 

Was ist angesagt? (20)

Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
 
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
 
Basis Data : Pemodelan Erd
Basis Data : Pemodelan ErdBasis Data : Pemodelan Erd
Basis Data : Pemodelan Erd
 
Makalah input dan output device
Makalah input dan output deviceMakalah input dan output device
Makalah input dan output device
 
PowerPoint entity relationship diagram
PowerPoint entity relationship diagramPowerPoint entity relationship diagram
PowerPoint entity relationship diagram
 
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanPowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
 
Makalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistemMakalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistem
 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
 
Denormalisasi
DenormalisasiDenormalisasi
Denormalisasi
 
Makalah Tentang Database
Makalah Tentang DatabaseMakalah Tentang Database
Makalah Tentang Database
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek
 
Data Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket PesawatData Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket Pesawat
 
Tugas 2 individu tentang dbms
Tugas 2 individu tentang dbmsTugas 2 individu tentang dbms
Tugas 2 individu tentang dbms
 
Geografi Regional Indonesia
Geografi Regional IndonesiaGeografi Regional Indonesia
Geografi Regional Indonesia
 
DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil Studi
DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil StudiDESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil Studi
DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem Akademik Kartu Hasil Studi
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
 
Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)
Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)
Komputasi Paralel dan terdistribusi (Pengantar sistem terdistribusi)
 

Andere mochten auch

Presentasi modul 5 - Data dan Basis Data
Presentasi modul 5 - Data dan Basis DataPresentasi modul 5 - Data dan Basis Data
Presentasi modul 5 - Data dan Basis DataParis Dkc
 
Pengantar Sistem Basis Data | Database
Pengantar Sistem Basis Data | DatabasePengantar Sistem Basis Data | Database
Pengantar Sistem Basis Data | DatabaseBambang Karyadi
 
Modul basis data (database)
Modul basis data (database)Modul basis data (database)
Modul basis data (database)Deka M Wildan
 
Data & basis data modul 5
Data & basis data modul 5Data & basis data modul 5
Data & basis data modul 5Helsa Hentyosa
 
Pengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis dataPengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis datasaid zulhelmi
 
SISTEM BASIS DATA
SISTEM BASIS DATASISTEM BASIS DATA
SISTEM BASIS DATARahmad Deni
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasiiniantok
 
Contoh muka depan upsi
Contoh muka depan upsiContoh muka depan upsi
Contoh muka depan upsiAbu Azhari
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
 
Analisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaanAnalisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaanbinamulia
 
Presentasi jaringan komputer
Presentasi jaringan komputerPresentasi jaringan komputer
Presentasi jaringan komputeralvianbulango
 
Powerpoint jaringan komputer
Powerpoint jaringan komputerPowerpoint jaringan komputer
Powerpoint jaringan komputerniyann
 
PPT Jaringan Komputer
PPT Jaringan KomputerPPT Jaringan Komputer
PPT Jaringan KomputerFaksi
 
Erd perpustakaan
Erd perpustakaanErd perpustakaan
Erd perpustakaanNae Nay
 

Andere mochten auch (18)

Presentasi modul 5 - Data dan Basis Data
Presentasi modul 5 - Data dan Basis DataPresentasi modul 5 - Data dan Basis Data
Presentasi modul 5 - Data dan Basis Data
 
Pengantar Sistem Basis Data | Database
Pengantar Sistem Basis Data | DatabasePengantar Sistem Basis Data | Database
Pengantar Sistem Basis Data | Database
 
Modul basis data (database)
Modul basis data (database)Modul basis data (database)
Modul basis data (database)
 
Modul basis data
Modul basis dataModul basis data
Modul basis data
 
Basis data 2
Basis data 2Basis data 2
Basis data 2
 
Data & basis data modul 5
Data & basis data modul 5Data & basis data modul 5
Data & basis data modul 5
 
Pengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis dataPengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis data
 
Kuliah i sbd
Kuliah i sbdKuliah i sbd
Kuliah i sbd
 
SISTEM BASIS DATA
SISTEM BASIS DATASISTEM BASIS DATA
SISTEM BASIS DATA
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Basis data
Basis dataBasis data
Basis data
 
Contoh muka depan upsi
Contoh muka depan upsiContoh muka depan upsi
Contoh muka depan upsi
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
 
Analisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaanAnalisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaan
 
Presentasi jaringan komputer
Presentasi jaringan komputerPresentasi jaringan komputer
Presentasi jaringan komputer
 
Powerpoint jaringan komputer
Powerpoint jaringan komputerPowerpoint jaringan komputer
Powerpoint jaringan komputer
 
PPT Jaringan Komputer
PPT Jaringan KomputerPPT Jaringan Komputer
PPT Jaringan Komputer
 
Erd perpustakaan
Erd perpustakaanErd perpustakaan
Erd perpustakaan
 

Ähnlich wie UNPAS-ERD

Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -Devi Apriansyah
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model dataSimon Patabang
 
312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-data312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-datanasrymonihu1
 
Pertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdfPertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdfVyaGlow
 
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf201410049
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfAishSkincare
 
4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf
4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf
4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdffauzandika
 
Bab 4. Model Entity Relationship
Bab 4. Model Entity RelationshipBab 4. Model Entity Relationship
Bab 4. Model Entity RelationshipZaenal Abidin
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Devi Apriansyah
 
04 class diagram-uml-netbeans
04 class diagram-uml-netbeans04 class diagram-uml-netbeans
04 class diagram-uml-netbeansSamir Nasir
 

Ähnlich wie UNPAS-ERD (20)

Entity relationship diagram
Entity relationship diagram Entity relationship diagram
Entity relationship diagram
 
Presentasi ERD
Presentasi ERDPresentasi ERD
Presentasi ERD
 
Pertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptxPertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptx
 
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
 
Erd2
Erd2Erd2
Erd2
 
Pengertian ERD
Pengertian ERDPengertian ERD
Pengertian ERD
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model data
 
pert 2.pptx
pert 2.pptxpert 2.pptx
pert 2.pptx
 
312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-data312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-data
 
Pertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdfPertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdf
 
Entity Relatonship Diagram
Entity Relatonship DiagramEntity Relatonship Diagram
Entity Relatonship Diagram
 
Pertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erdPertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erd
 
0. PPT ER Model.pptx
0. PPT ER Model.pptx0. PPT ER Model.pptx
0. PPT ER Model.pptx
 
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
 
4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf
4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf
4_ERD (.Entity Relationship Diagram).pdf
 
Bab 4. Model Entity Relationship
Bab 4. Model Entity RelationshipBab 4. Model Entity Relationship
Bab 4. Model Entity Relationship
 
2.ER Model.ppt
2.ER Model.ppt2.ER Model.ppt
2.ER Model.ppt
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
 
04 class diagram-uml-netbeans
04 class diagram-uml-netbeans04 class diagram-uml-netbeans
04 class diagram-uml-netbeans
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

UNPAS-ERD

  • 1. UNIVERSITAS NASIONAL PASIM 2014 BASIS DATA Dipresentasikan Oleh : Achmad Khaerudin Ahsan Asy ari Faisal Fahruroji Dikdik Kurniawan Fernanda Firdaus
  • 2. POKOK BAHASAN  Relasi entitas dan derajat kardinalitas  Contoh-contoh bentuk entitas  Varian-varian ERD  Denormalisasi tabel  Denormalisasi ERD  Teknik-teknik searching dalam Basis Data
  • 3. Pengertian Entitas Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja, mahasiswa, dll.  Contoh : Seandainya A adalah seorang pekerja maka A adalah isi dari pekerja, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan.  Karena itu harus dibedakan antara entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh diatas.
  • 4.  Himpunan entitas : merupakan sekelompok entitas sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Misalnya Mobil merupakan himpunan entitas; sedangkan suzuki, toyota, honda merupakan entitas.  Entitas digambarkan dalam bentuk persegi panjang. Pekerja
  • 5. Pengertian Atribut Atribut : Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas. Misalnya atribut nama pekerja dari entitas pekerja.  Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut  Atribut Entitas digambarkan dalam bentuk elips Pekerja Nama Pekerja Alamat Telepon
  • 6. Relasi Entitas Relasi Entitas menunjukkan adanya hubungan / relasi diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda  sebagaimana halnya entitas maka hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi dari hubungan itu sendiri.  Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas siswa dan entitas mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannya dapat berupa nilai_ujian.  Hubungan digambarkan dalam bentuk diamond atau jajaran genjang
  • 7. Derajat Kardinalitas Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain  Contoh : entitas-entitas pada himpunan entitas Mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas, atau bahkan tidak satupun entitas dari himpunan entitas Kuliah
  • 8. Contoh Bentuk Entitas a. Satu ke satu (One to one) setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A
  • 9. Contoh Bentuk Entitas b. Satu ke banyak (One to many) setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A
  • 10. Contoh Bentuk Entitas c. Banyak ke satu (Many to one) setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A
  • 11. Contoh Bentuk Entitas d. Banyak ke banyak (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A
  • 12. 1. Himpunan Entitas Kuat (Strong Entity Sets) Varian Entitas  Merupakan himpunan entitas kuat/bebas  Kemunculan entitas-entitas didalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas pada himpunan entitas lain.  Bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan entitas lain. Contoh : Himp. entitas Mahasiswa, Mata_Kuliah, Dosen, Jurusan, Pegawai, dsb.
  • 13. 2. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets) Varian Entitas  Nilai entitasnya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain.  Biasanya tidak memiliki atribut yang berfungsi sebagai Kunci (Key). Contoh : Himpunan entitas Hobi (yang keberadaannya bisa ada atau tidak, tergantung hubungan (relasi) mahasiswa yang memiliki hobi.)
  • 14. Varian Entitas 3. Sub Entitas (Subtype Entities) Himpunan entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama. Contoh : Himp. Entitas dosen dapat dipecah menjadi sub entitas; Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap. (entitas dosen merupakan entitas superior/utama)
  • 15. Varian Relasi 1. Relasi Tunggal (Unary Relation) Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama. Entitas1 R1
  • 16. Varian Relasi 2. Relasi Biner (Binary Relation) Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas lain yang berbeda. Entitas1 R1 Entitas 2
  • 17. 3. Relasi Multi Entitas (N-Ary Relation) Varian Relasi  Merupakan relasi dari 3 himpunan relasi atau lebih.  Relasi seperti ini sebaiknya dihindari, karena dapat mengaburkan derajat relasi yang ada dalam relasi tersebut. Entitas1 R1 Entitas 2 Entitas 3
  • 18. Varian Relasi 4. Relasi Ganda (Redundant Relation) Relasi ganda yaitu relasi yang terjadi antara dua himp. Entitas yang memiliki lebih dari satu relasi. Entitas1 R1 Entitas2 R2
  • 19. Denormalisasi Tabel Denormalisasi database adalah pelanggaran aturan normalisasi atau menjabarkan suatu tataan database yang telah normal untuk meningkatkan performa pengaksesan data pada database. Database yang telah normal disini dimaksudkan database yang redundansi datanya minim sehingga data yang disimpan tidak mengalami kerancuan dalam proses pengaksesan. Denormalisasi dapat menggunakan dua cara yaitu :  Dengan pembuatan kolom baru pada tabel / mengabungkan kolom pada tabel satu dengan yang lain. Apabila data yang didenormalisasi hanya kecil dan digunakan untuk mempermudah pengaksesan data apabila diakses dalam satu tabel.  Dengan pembuatan tabel baru. Dilakukan apabila data yang terdapat dalam tabel tersebut merupakan rangkuman / rekapitulasi dari satu atau beberapa tabel yang pengaksesannya terpisah dari tabel yang ada.
  • 20. Denormalisasi Tabel Kegunaan Denormalisasi Apabila kita menilik lebih lanjut tentang proses pengaksesan yang dilakukan database sewaktu data yang berada dalam suatu tabel ada 1000 baris dengan 100 juta baris. Hal itu akan terasa sangat beda proses kita menunggu untuk dapat melihat data. Itupun apabila kita mengaksesnya dari beberapa tabel yang setiap tabel berisikan jutaan data dan kita hanya menginginkan sebagian saja. Dari situ denormalisasi diperlukan, untuk menjaga kestabilan performa suatu sistem.
  • 21. Denormalisasi Tabel Bentuk-bentuk Denormalisasi a. Atribut yang terderivasi (atribut turunan) Atribut turunan adalah atribut yang nilai-nilainya diperoleh dari pegolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan. Atribut yang demikian sebenarnya dapat ditiadakan dari sebuah tabel, karena nilai-nilainya bergantung pada nilai yang ada pada atribut lainnya. hal inilah yang disebut sebagai denormalisasi. Yang keberadaan atributnya bersifat redundan. Atribut semacam ini digunakan untuk menghindari proses perhitungan yang berulang dan memakan banyak waktu.
  • 22. Denormalisasi Tabel Contoh : Tampilkan berapa banyak matakuliah yang sudah diambil oleh mahasiswa tertentu! Select count (*) from mengambil where NIM = ’09.51.0062’;
  • 23. Denormalisasi Tabel Untuk menampilkan banyak mata kuliah; di lakukan denormalisasi yaitu dengan menambahkan beberapa atribut baru agar tidak memakan banyak waktu dalam pemrosesannya.
  • 24. Denormalisasi Tabel b. Atribut yang berlebihan Atribut yang berlebihan atribut yang menyatakan lebih dari satu fakta. Atribut berlebihan terbagi atas beberapa bagian yaitu :  Atribut Terkodekan. Atribut terkodekan adalah atribut yang memiliki kode tambahan yang menunjukkan beberapa kondisi lainnya. Contoh : id_mk di tabelkuliah yang didalamnya sudah terkandung data program studi. Data program studi ini sebenarnya tidak diperlukan lagi karena sudah ada atribut prog_studi di tabel kuliah.
  • 25. Denormalisasi Tabel Tapi akan menjadi aneh jika kode matakuliah tidak mengikuti format aturan penulisan yang ada. Untuk itu kita bisa lakukan denormalisasi dengan tetap menuliskan kode matakuliah seperti di bawah.
  • 26. Denormalisasi Tabel  Atribut Gabungan. Atribut gabungan adalah atribut yang terdiri dari atribut yang lain. Contoh : Atribut nim di tabel mahasiswa merupakan gabungan dari tahun masuk/angkatan dengan program studi dan no urut mahasiswa. Dengan demikian atribut ini sebenarnya tidak atomik (bagian terkecil) karena masih bisa dibagi lagi. Misalnya : NIM : 09.51.0062 (Ket: angkatan.jurusan.no urut). Sama halnya dengan atribut terkodekan,akan menjadi aneh jika nomor mahasiswa tersebut hanyalah nomor urut.Tentu hal ini akan membutuhkan informasi lebih tentang angkatan dan terdaftar dijurusan mana mahasiswa tersebut.
  • 27. Denormalisasi Tabel  Atribut Tumpang Tindih. Atribut tumpang tindih adalah atribut dengan nilai yang tidak sepenuhnya ekslusif (bersifat khusus). Contoh : Atribut semester di tabel kuliah berisikan: – ‘1’ : matakuliah ganjil – ‘2’ : matakuliah genap – ‘3’ : matakuliah ganjil & genap Nilai ‘3’ mencakup semester genap dan ganjil sekaligus(jadi tidak ekslusif). Jadi sebaiknya matakuliah dimasukkan dua kali, jika itu di laksanakan di semester ganjil dan genap. Tentu saja hal ini melanggar aturan normalisasi (redundansi), tapi untuk performansi hal ini dapat ‘dilanggar’.
  • 28. Denormalisasi Tabel  Atribut Bermakna Ganda. Atribut bermakna ganda adalah atribut yang memiliki arti berbeda tergantung kelompok entitasnya. Contoh : Di tabel dosen terdapat atribut gaji. Bagi dosen tetap atribut ini berisi gaji tetap perbulan, sedangkan bagi dosen tidak tetap gaji ini berisi insentif (gaji tambahan) mengajar tiap sks. Jika gaji dosen harus dibedakan, maka harus disediakan 2 buah atribut yakni gaji_tetap dan gaji_tidak_tetap.Walaupun sama-sama berisi tentang jumlah gaji yang diterima dosen, hal ini tentu sajamelanggar aturan normalisasi karena ada blok data yang kosong. Tetapi sekali lagi, denormalisasi dalam hal ini boleh dilakukan.
  • 29.
  • 30. Denormalisasi Tabel c. Tabel Rekapitulasi (Summary Table) Laporan hasil rekapitulasi akan selalu merupakan hasil pengolahan dari semua tabel yang ada.Pengolahan tersebut melibatkan banyak tabel sehingga akan membutuhkan waktu yang lama. Jika hal tersebut sering diakses dan diperlukan, maka perlu dibuat tabel khusus untuk menyimpan data hasil rekapitulasi tersebut. Hal ini tentu saja akan menimbulkan redundansi, tapi dengan mempertimbangkan performansi, Denormalisasi pada kasus ini perlu dilakukan.
  • 31. Denormalisasi ERD Mengubah relasi-relasi ternormalisasi ke menjadi tak ternormalisasi untuk mengurangi jumlah tabel yang harus dilibatkan dalam operasi join. Keuntungan: Dapat meningkatkan kinerja (kecepatan) proses dengan mengurangi jumlah tabel yang dilibatkan dalam operasi join. Kerugian (karena duplikasi data): Pemborosan ruang penyimpanan. Resiko pelanggaran integritas/konsistensi data.
  • 35. 1. Boolean Searching Teknik Searching dalam Basis Data Salah satu metode pencarian yang paling umum adalah Pencarian Boolean, juga disebut pencarian kata kunci. Jenis pencarian ini memberitahu database untuk mengambil semua catatan dalam database yang berisi kata atau mengatur kata-kata. Anda dapat mengubah hasil dengan menggunakan Boolean Operator yang merupakan kata-kata AND, OR dan NOT. contoh : MataKuliah=Agama AND Dosen=Agus akan mencari data yang berisi Mata Kuliah agama Dan dosen bernama Agus dari BasisData
  • 36. contoh : MataKuliah=Agama OR Dosen=Agus akan mencari data yang berisi Mata Kuliah agama atau dosen bernama Agus dari Basis Data, Operator ini digunakan untuk memperluas jumlah record diambil. MataKuliah=Agama NOT Dosen=Agus akan mencari data yang hanya berisi Mata Kuliah agama dan tidak dosen bernama Agus dari Basis Data, Operator ini digunakan untuk membatasi jumlah record diambil.
  • 37. 2. Teknik Truncation (Wildcards) Digunakan untuk menemukan berbagai variasi bentuk kata yang berbeda dari pencarian Boolean atau pencarian kata kunci. Beberapa database menggunakan asterisk dan ada pula yang menggunakan tanda tanya. Teknik ini bisa dikombinasikan dengan Boolean Searching. contoh : Dosen=Ag* akan mencari data yang berisi nama dosen bernama Agus, Agatha, Agung dll dari BasisData
  • 38. 3. Teknik Kurung Digunakan untuk menjaga proses logika dari Boolean Searching, caranya dengan menambahkan kurung kedalam set pencarian yang yang dibuat. Nesting sering digunakan ketika data yang dicari memiliki arti yang sama atau apabila menggunakan Operator Boolean lebih dari satu. contoh : Dosen=Agus AND (MataKuliah=Agama OR Matematika) akan mencari data yang berisi nama dosen bernama Agus, dan mata kuliah agama atau matematika.
  • 39. Daftar Pustaka 1. Sistem Manajemen Basis Data Ebook, Adi Dewanto, Ratna Wardani, PTI FT UNY. 2. Sistem Basis Data Varian Entitas dan Relasi e-paper, Henry Primandary S,Kom, STMIK – MDP Palembang 3. http://lib.mdp.ac.id/ebook/Karya%20Umum/Diktat_Sistem_Basi s_Data.pdf 4. Basis Data (Database) e-paper, Haidar Dzacko. 2007. 5. http://mr_jock.mywapblog.com/denormalisasi.xhtml 6. http://imamgunawan.wordpress.com/category/sistem-basis-data/ sistem-basis-data-ii/teori/perancangan_fisik_basis_data 7. http://informatika.web.id/organisasi-file-basis-data.htm 8. http://www.indiana.edu/~libhper/database_searching.pdf 9. https://www.library.uq.edu.au/how-to-guides/database-searching