SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BUPATI CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS
NOMOR 15 TAHUN 2016
TENTANG
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT HUKUM ADAT KAMPUNG KUTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI CIAMIS,
Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah mengakui dan menghormati
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak
tradisionalnya yang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
b. bahwa nilai adat istiadat dalam masyarakat hukum adat
merupakan kepribadian daerah yang perlu diberikan
pengakuan dan perlindungan dari Pemerintah Daerah
untuk dibina dan diberdayakan guna menunjang
pembangunan dalam rangka memperkokoh ketahanan
nasional;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat
Hukum Adat Kampung Kuta;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pemerintah Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi
Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
167, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia
Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara 5059);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten
Ciamis Tahun 2008 Nomor 13); sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 15
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis
Tahun 2014 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Ciamis Nomor 15);
3
13. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 14 Tahun
2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2014
Nomor 14).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS
dan
BUPATI CIAMIS
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGAKUAN DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT KAMPUNG
KUTA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Ciamis.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Ciamis.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD di lingkungan Pemerintah Daerah
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
6. Hukum Adat adalah seperangkat norma dan aturan, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang hidup dan berlaku untuk mengatur kehidupan
masyarakat hukum adat dan atas pelanggarannya dikenakan sanksi adat.
7. Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta adalah sekelompok orang yang
secara turun temurun bermukim di wilayah adat karena adanya ikatan pada
asal usul leluhur, hubungan yang kuat dengan tanah, wilayah, sumber daya
alam, memiliki pranata pemerintahan adat, dan tatanan hukum adat di
wilayah adat Kampung Kuta.
8. Hutan Adat adalah hutan yang berada dalam wilayah Masyarakat Hukum
Adat Kampung Kuta.
9. Lembaga Adat adalah perangkat organisasi yang tumbuh dan berkembang
bersamaan dengan sejarah Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta untuk
mengatur, mengurus, dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan
sesuai dengan Hukum Adat.
10. Tanah Ulayat adalah bidang tanah yang diatasnya terdapat hak ulayat dari
Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta.
4
11. Wilayah Adat adalah satu kesatuan geografis dan sosial yang secara turun
temurun dihuni dan dikelola oleh Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta
sebagai penyangga sumber penghidupan yang diwarisi dari leluhurnya atau
melalui kesepakatan dengan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta
lainnya.
12. Hak Ulayat adalah kewenangan yang berhubungan dengan Tanah Ulayat
yang dimiliki oleh Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta atas Wilayah Adat
sesuai dengan Hukum Adat.
BAB II
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN
Pasal 2
(1) Pemerintah Daerah mengakui dan melindungi eksistensi Masyarakat Hukum
Adat Kampung Kuta di Daerah.
(2) Eksistensi Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi identitas budaya, hak Masyarakat Hukum Adat
Kampung Kuta, hak kolektif dan hak perorangan warga atas tanah.
BAB III
BENTUK PAGUYUBAN
Pasal 3
(1) Paguyuban Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta merupakan persekutuan
hukum otonom dan mengatur sistem kehidupan yang dibentuk oleh
Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta.
(2) Paguyuban Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berbentuk Kasepuhan.
BAB IV
LEMBAGA ADAT
Pasal 4
(1) Lembaga Adat berfungsi mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai
permasalahan kehidupan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta dengan
mengacu kepada Hukum Adat.
(2) Lembaga Adat berperan dalam mendukung upaya pelestarian, pengembangan
dan pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta beserta kearifan
lokalnya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), Lembaga Adat berkoordinasi dan bersinergi secara dinamis
dengan Pemerintah Daerah.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
5
BAB V
WILAYAH ADAT
Bagian Kesatu
Batas Wilayah
Pasal 5
(1) Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta berada di Desa Karangpaningal
Kecamatan Tambaksari.
(2) Luas Wilayah Adat Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta ditetapkan
seluas 97 (sembilan puluh tujuh) hektar.
(3) Batas Wilayah Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. sebelah utara berbatasan dengan dusun Cibodas;
b. sebelah selatan berbatasan dengan sungai Cijolang;
c. sebelah barat berbatasan dengan dusun Margamulya; dan
d. sebelah timur berbatasan dengan sungai Cijolang.
(3) Ketentuan lebih lajut mengenai batas Wilayah Adat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati .
Bagian Kedua
Tanah Ulayat
Pasal 6
(1) Pemerintah Daerah mengakui dan melindungi tanah ulayat Masyarakat
Hukum Adat Kampung Kuta di Daerah.
(2) Tanah ulayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. hutan titipan;
b. hutan tutupan; dan
c. hutan bukaan.
BAB VI
PRANATA ADAT
Pasal 7
(1) Setiap warga Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta wajib mentaati dan
mematuhi pranata adat yang mengatur berbagai aspek dan sendi kehidupan.
(2) Pranata adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Lembaga
Adat berdasarkan hasil musyawarah dan kebiasaaan adat.
(3) Setiap pelanggaran terhadap pranata adat dapat dikenakan sanksi hukuman
adat.
(4) Dalam hal terjadi perkara dimana salah satu pihak bukan merupakan warga
Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta, penyelesaian perkara dilakukan
melalui lembaga peradilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6
BAB VII
PEMUNGUTAN HASIL HUTAN
Pasal 8
(1) Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta yang melakukan pemungutan hasil
hutan atau pemanfaatan hutan secara lestari untuk pemenuhan kebutuhan
hidup sehari-hari wajib mempunyai izin.
(2) Berdasarkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Masyarakat Hukum
Adat Kampung Kuta berhak:
a. melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan kebutuhan
hidup sehari-hari;
b. melakukan kegiatan pengelolaan Hutan Adat berdasarkan Hukum Adat
yang berlaku dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan; dan
c. mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan.
(3) Berdasarkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Masyarakat Hukum
Adat Kampung Kuta wajib:
a. menjaga kelestarian hutan dalam pengelolaan Hutan Adat;
b. melindungi jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi yang berada di
kawasan Hutan Adat; dan
c. melindungai kawasan Hutan Adat dari gangguan manusia maupun
ancaman lain.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin pemungutan hasil hutan atau
pemanfaatan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Bupati.
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 9
(1) Pembinaan terhadap Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta dan Lembaga
Adat menjadi tanggung jawab Bupati dan dilaksanakan oleh SKPD terkait
bersama Lembaga Adat.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk
pemberdayaan, pembangunan infrastruktur dan kegiatan lain yang relevan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan terhadap Masyarakat Hukum
Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Bupati.
Pasal 10
(1) Pengawasan terhadap Tanah Ulayat dan Wilayah Adat menjadi tanggung
jawab Bupati dan dilaksanakan oleh SKPD terkait bersama dengan Lembaga
Adat.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
melakukan pemantauan terhadap lokasi atau tempat yang menjadi objek
dalam Peraturan Daerah ini dan kegiatan lain yang relevan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan terhadap Tanah Ulayat dan
Wilayah Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam Peraturan Bupati.
7
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1
(satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
Pasal 12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis.
Ditetapkan di Ciamis
pada tanggal 29 Nopember 2016
BUPATI CIAMIS,
Cap/ttd
H. IING SYAM ARIFIN
Diundangkan di Ciamis
pada tanggal 29 Nopember 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIAMIS,
Cap/ttd
H. HERDIYAT S.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2016 NOMOR 15
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS, PROVINSI JAWA BARAT:
( 15/312/2016).
8
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS
NOMOR 15 TAHUN 2016
TENTANG
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT HUKUM ADAT KAMPUNG KUTA
I. UMUM
Penetapan dan perlindungan masyarakat hukum adat Kampung Kuta di
Kabupaten Ciamis muncul terkait dengan perlunya pengakuan eksistensi
kesatuan masyarakat adat sebagai subjek dan objek hukum yang harus
dilindungi oleh negara. Identitas budaya dan hak masyarakat adat harus
dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban termasuk
hak kolektif yang dimilikinya. Hal tersebut merupakan tanggungjawab negara
untuk melaksanakan pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia serta perlu adanya pemahaman bahwa masyarakat adat pada saat
yang bersamaan harus taat hukum serta taat adat.
Sasaran yang diatur dalam Peraturan Daerah ini meliputi pengakuan
dan perlindungan terhadap Masyarakat Hukum Kampung Kuta yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis. Arah pengaturan
diupayakan sebagai bentuk regulasi dan payung hukum dalam upaya
melakukan pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat
melalui perumusan yang lebih sesuai dengan karakter dan kebutuhan
masyarakat Kabupaten Ciamis, menyatukan, melakukan sinkronisasi, dan
harmonisasi berbagai berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya sehingga terbentuk peraturan yang lebih kuat dan komprehensif bagi
Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam menyelenggarakan pengakuan dan
perlindungan sebagaimana dimaksud.
Peraturan Daerah tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat
Hukum Adat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis diharapkan mampu
memberikan arah, landasan, kepastian hukum dalam pelaksanaan
pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat sehingga lebih
terencana, terpadu, dan dapat dilaksanakan, serta memberikan peran kepada
DPRD untuk bertanggungjawab melaksanakan fungsi anggaran, legislasi, dan
pengawasan terhadap eksistensi masyarakat hukum adat itu sendiri baik
sebagai subjek maupun objek hukum yang harus dilindungi oleh negara.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
9
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan hutan titipan adalah hutan yang sama
sekali tidak boleh diganggu atau dimasuki.
Huruf b
Yang dimaksud dengan hutan tutupan adalah hutan lindung
tempat melakukan penelitian, pelestarian dan perlindungan
alam.
Huruf c
Yang dimaksud dengan hutan bukaan adalah hutan yang
dapat digarap masyarakat untuk berladang dan ditanami
tanaman buah lainnya.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 45

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaari saridjo
 
Sambutan bupati temu kerja batas wilayah desa
Sambutan bupati temu kerja batas wilayah desaSambutan bupati temu kerja batas wilayah desa
Sambutan bupati temu kerja batas wilayah desaCelvinRamaPratama
 
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampahPerdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampahari saridjo
 
Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif Jusa Erza
 
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)Muriady Dimur
 
Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...
Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...
Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkatPerdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkatPemdes Seboro Sadang
 
PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020
PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020
PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020Strobillus Found
 
2b. proses bpd antar waktu (1)
2b. proses bpd antar waktu (1)2b. proses bpd antar waktu (1)
2b. proses bpd antar waktu (1)Dede329437
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanriyanto apri
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaArdi Susanto
 
Tatib pemilihan kepala desa
Tatib pemilihan kepala desaTatib pemilihan kepala desa
Tatib pemilihan kepala desaSukardi Juniardi
 
Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...
Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...
Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...TÀI LIỆU NGÀNH MAY
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaZulfikri Armada
 
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL Pemdes Wonoyoso
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 

Was ist angesagt? (20)

Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
 
Pembentukan BPD
Pembentukan BPDPembentukan BPD
Pembentukan BPD
 
Sambutan bupati temu kerja batas wilayah desa
Sambutan bupati temu kerja batas wilayah desaSambutan bupati temu kerja batas wilayah desa
Sambutan bupati temu kerja batas wilayah desa
 
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampahPerdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
 
Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif
 
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
 
Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...
Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...
Luận án: Quản lý nhà nước đối với làng nghề tại tỉnh Thanh Hóa - Gửi miễn phí...
 
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkatPerdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
 
PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020
PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020
PERATURAN DESA APBDES MURNI 2020
 
Tata tertib bpd sukajaya
Tata tertib bpd sukajayaTata tertib bpd sukajaya
Tata tertib bpd sukajaya
 
2b. proses bpd antar waktu (1)
2b. proses bpd antar waktu (1)2b. proses bpd antar waktu (1)
2b. proses bpd antar waktu (1)
 
Sk no. 14 tahun 2018 bumdes
Sk no. 14  tahun 2018 bumdesSk no. 14  tahun 2018 bumdes
Sk no. 14 tahun 2018 bumdes
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa
 
Tatib pemilihan kepala desa
Tatib pemilihan kepala desaTatib pemilihan kepala desa
Tatib pemilihan kepala desa
 
Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...
Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...
Pháp luật về bồi thường, hỗ trợ tái định cư khi Nhà nước thu hồi đất theo Luậ...
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
 
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL – USUL
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 

Ähnlich wie Perda No. 15 tahun 2016 tentang Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta

Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaEka Saputra
 
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa AdatPerda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adathasanadjo
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Arifuddin Ali
 
PP nomor 47 tahun 2015 Batang Tubuh
PP nomor 47 tahun 2015 Batang TubuhPP nomor 47 tahun 2015 Batang Tubuh
PP nomor 47 tahun 2015 Batang TubuhPajeg Lempung
 
Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)
Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)
Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)Pajeg Lempung
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010transparansiacehtamiang
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
 
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desadermolo
 
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43irfan irfan
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaAinur Rofiq
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desaPp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desaPajeg Lempung
 
Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015Roesmin Tan
 

Ähnlich wie Perda No. 15 tahun 2016 tentang Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta (20)

PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015 PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa AdatPerda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
 
Kajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desaKajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desa
 
PP nomor 47 tahun 2015 Batang Tubuh
PP nomor 47 tahun 2015 Batang TubuhPP nomor 47 tahun 2015 Batang Tubuh
PP nomor 47 tahun 2015 Batang Tubuh
 
Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)
Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)
Pp nomor 47 tahun 2015 (pp47 2015bt)
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 13 tahun 2010
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Perdes kewenangan
Perdes kewenanganPerdes kewenangan
Perdes kewenangan
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
 
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
 
Pp 47-2015
Pp 47-2015Pp 47-2015
Pp 47-2015
 
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
 
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desaPp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
 
Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015
 

Mehr von Aji Sahdi Sutisna

SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...Aji Sahdi Sutisna
 
Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022Aji Sahdi Sutisna
 
Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019
Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019
Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019Aji Sahdi Sutisna
 
APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018
APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018
APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018Aji Sahdi Sutisna
 
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau KecilModul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau KecilAji Sahdi Sutisna
 
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniUU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniAji Sahdi Sutisna
 
Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu PetaPerpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu PetaAji Sahdi Sutisna
 
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...Aji Sahdi Sutisna
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Aji Sahdi Sutisna
 
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016Aji Sahdi Sutisna
 
Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016Aji Sahdi Sutisna
 
Daftar Desa Melek IT Kab. Lebak
Daftar Desa Melek IT Kab. LebakDaftar Desa Melek IT Kab. Lebak
Daftar Desa Melek IT Kab. LebakAji Sahdi Sutisna
 
Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015Aji Sahdi Sutisna
 
Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015Aji Sahdi Sutisna
 
Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki Ke 10
Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki  Ke 10Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki  Ke 10
Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki Ke 10Aji Sahdi Sutisna
 
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...Aji Sahdi Sutisna
 
Surat permohonan domain desa.id
Surat permohonan domain desa.idSurat permohonan domain desa.id
Surat permohonan domain desa.idAji Sahdi Sutisna
 
Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014
Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014
Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014Aji Sahdi Sutisna
 
Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014
Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014
Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014Aji Sahdi Sutisna
 

Mehr von Aji Sahdi Sutisna (20)

SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
 
Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
Kepmen No. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
 
Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019
Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019
Rundown Upacara Adat Sakral Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2019
 
APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018
APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018
APBDES Desa Warungbanten Tahun 2018
 
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau KecilModul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
 
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniUU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
 
Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu PetaPerpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
 
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Baduy 2016
 
Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016
 
Daftar Desa Melek IT Kab. Lebak
Daftar Desa Melek IT Kab. LebakDaftar Desa Melek IT Kab. Lebak
Daftar Desa Melek IT Kab. Lebak
 
Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Roundown Acara Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
 
Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
Proposal Festival Desa Melek IT Kab. Lebak 2015
 
Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki Ke 10
Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki  Ke 10Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki  Ke 10
Jadwal Acara Riungan Sesepuh Adat Sabaki Ke 10
 
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2014 Tingkat PPK Kec. Panjalu K...
 
Surat permohonan domain desa.id
Surat permohonan domain desa.idSurat permohonan domain desa.id
Surat permohonan domain desa.id
 
Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014
Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014
Laporan kegiatan relawan tik kabupaten ciamis 2013 2014
 
Sk rbm
Sk rbmSk rbm
Sk rbm
 
Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014
Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014
Rounddown upacara sakral nyangku panjalu 2014
 

Kürzlich hochgeladen

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 

Kürzlich hochgeladen (10)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 

Perda No. 15 tahun 2016 tentang Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta

  • 1. BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT KAMPUNG KUTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya yang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. bahwa nilai adat istiadat dalam masyarakat hukum adat merupakan kepribadian daerah yang perlu diberikan pengakuan dan perlindungan dari Pemerintah Daerah untuk dibina dan diberdayakan guna menunjang pembangunan dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
  • 2. 2 4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara 5059); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Nomor 13); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2014 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 15);
  • 3. 3 13. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2014 Nomor 14). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS dan BUPATI CIAMIS MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT KAMPUNG KUTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Ciamis. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Ciamis. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD di lingkungan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 6. Hukum Adat adalah seperangkat norma dan aturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang hidup dan berlaku untuk mengatur kehidupan masyarakat hukum adat dan atas pelanggarannya dikenakan sanksi adat. 7. Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta adalah sekelompok orang yang secara turun temurun bermukim di wilayah adat karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, hubungan yang kuat dengan tanah, wilayah, sumber daya alam, memiliki pranata pemerintahan adat, dan tatanan hukum adat di wilayah adat Kampung Kuta. 8. Hutan Adat adalah hutan yang berada dalam wilayah Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta. 9. Lembaga Adat adalah perangkat organisasi yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan sejarah Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta untuk mengatur, mengurus, dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan sesuai dengan Hukum Adat. 10. Tanah Ulayat adalah bidang tanah yang diatasnya terdapat hak ulayat dari Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta.
  • 4. 4 11. Wilayah Adat adalah satu kesatuan geografis dan sosial yang secara turun temurun dihuni dan dikelola oleh Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta sebagai penyangga sumber penghidupan yang diwarisi dari leluhurnya atau melalui kesepakatan dengan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta lainnya. 12. Hak Ulayat adalah kewenangan yang berhubungan dengan Tanah Ulayat yang dimiliki oleh Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta atas Wilayah Adat sesuai dengan Hukum Adat. BAB II PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN Pasal 2 (1) Pemerintah Daerah mengakui dan melindungi eksistensi Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta di Daerah. (2) Eksistensi Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi identitas budaya, hak Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta, hak kolektif dan hak perorangan warga atas tanah. BAB III BENTUK PAGUYUBAN Pasal 3 (1) Paguyuban Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta merupakan persekutuan hukum otonom dan mengatur sistem kehidupan yang dibentuk oleh Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta. (2) Paguyuban Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk Kasepuhan. BAB IV LEMBAGA ADAT Pasal 4 (1) Lembaga Adat berfungsi mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta dengan mengacu kepada Hukum Adat. (2) Lembaga Adat berperan dalam mendukung upaya pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta beserta kearifan lokalnya. (3) Dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Lembaga Adat berkoordinasi dan bersinergi secara dinamis dengan Pemerintah Daerah. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
  • 5. 5 BAB V WILAYAH ADAT Bagian Kesatu Batas Wilayah Pasal 5 (1) Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta berada di Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari. (2) Luas Wilayah Adat Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta ditetapkan seluas 97 (sembilan puluh tujuh) hektar. (3) Batas Wilayah Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sebelah utara berbatasan dengan dusun Cibodas; b. sebelah selatan berbatasan dengan sungai Cijolang; c. sebelah barat berbatasan dengan dusun Margamulya; dan d. sebelah timur berbatasan dengan sungai Cijolang. (3) Ketentuan lebih lajut mengenai batas Wilayah Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati . Bagian Kedua Tanah Ulayat Pasal 6 (1) Pemerintah Daerah mengakui dan melindungi tanah ulayat Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta di Daerah. (2) Tanah ulayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. hutan titipan; b. hutan tutupan; dan c. hutan bukaan. BAB VI PRANATA ADAT Pasal 7 (1) Setiap warga Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta wajib mentaati dan mematuhi pranata adat yang mengatur berbagai aspek dan sendi kehidupan. (2) Pranata adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Lembaga Adat berdasarkan hasil musyawarah dan kebiasaaan adat. (3) Setiap pelanggaran terhadap pranata adat dapat dikenakan sanksi hukuman adat. (4) Dalam hal terjadi perkara dimana salah satu pihak bukan merupakan warga Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta, penyelesaian perkara dilakukan melalui lembaga peradilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 6. 6 BAB VII PEMUNGUTAN HASIL HUTAN Pasal 8 (1) Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta yang melakukan pemungutan hasil hutan atau pemanfaatan hutan secara lestari untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari wajib mempunyai izin. (2) Berdasarkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta berhak: a. melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari; b. melakukan kegiatan pengelolaan Hutan Adat berdasarkan Hukum Adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan; dan c. mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. (3) Berdasarkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta wajib: a. menjaga kelestarian hutan dalam pengelolaan Hutan Adat; b. melindungi jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi yang berada di kawasan Hutan Adat; dan c. melindungai kawasan Hutan Adat dari gangguan manusia maupun ancaman lain. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin pemungutan hasil hutan atau pemanfaatan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 9 (1) Pembinaan terhadap Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta dan Lembaga Adat menjadi tanggung jawab Bupati dan dilaksanakan oleh SKPD terkait bersama Lembaga Adat. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan, pembangunan infrastruktur dan kegiatan lain yang relevan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan terhadap Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 10 (1) Pengawasan terhadap Tanah Ulayat dan Wilayah Adat menjadi tanggung jawab Bupati dan dilaksanakan oleh SKPD terkait bersama dengan Lembaga Adat. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan melakukan pemantauan terhadap lokasi atau tempat yang menjadi objek dalam Peraturan Daerah ini dan kegiatan lain yang relevan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan terhadap Tanah Ulayat dan Wilayah Adat Kampung Kuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
  • 7. 7 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis. Ditetapkan di Ciamis pada tanggal 29 Nopember 2016 BUPATI CIAMIS, Cap/ttd H. IING SYAM ARIFIN Diundangkan di Ciamis pada tanggal 29 Nopember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIAMIS, Cap/ttd H. HERDIYAT S. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2016 NOMOR 15 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS, PROVINSI JAWA BARAT: ( 15/312/2016).
  • 8. 8 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT KAMPUNG KUTA I. UMUM Penetapan dan perlindungan masyarakat hukum adat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis muncul terkait dengan perlunya pengakuan eksistensi kesatuan masyarakat adat sebagai subjek dan objek hukum yang harus dilindungi oleh negara. Identitas budaya dan hak masyarakat adat harus dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban termasuk hak kolektif yang dimilikinya. Hal tersebut merupakan tanggungjawab negara untuk melaksanakan pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia serta perlu adanya pemahaman bahwa masyarakat adat pada saat yang bersamaan harus taat hukum serta taat adat. Sasaran yang diatur dalam Peraturan Daerah ini meliputi pengakuan dan perlindungan terhadap Masyarakat Hukum Kampung Kuta yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis. Arah pengaturan diupayakan sebagai bentuk regulasi dan payung hukum dalam upaya melakukan pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat melalui perumusan yang lebih sesuai dengan karakter dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Ciamis, menyatukan, melakukan sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya sehingga terbentuk peraturan yang lebih kuat dan komprehensif bagi Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam menyelenggarakan pengakuan dan perlindungan sebagaimana dimaksud. Peraturan Daerah tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis diharapkan mampu memberikan arah, landasan, kepastian hukum dalam pelaksanaan pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat sehingga lebih terencana, terpadu, dan dapat dilaksanakan, serta memberikan peran kepada DPRD untuk bertanggungjawab melaksanakan fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan terhadap eksistensi masyarakat hukum adat itu sendiri baik sebagai subjek maupun objek hukum yang harus dilindungi oleh negara. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.
  • 9. 9 Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan hutan titipan adalah hutan yang sama sekali tidak boleh diganggu atau dimasuki. Huruf b Yang dimaksud dengan hutan tutupan adalah hutan lindung tempat melakukan penelitian, pelestarian dan perlindungan alam. Huruf c Yang dimaksud dengan hutan bukaan adalah hutan yang dapat digarap masyarakat untuk berladang dan ditanami tanaman buah lainnya. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 45