MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Ayat-ayat Al'quran tentang perintah menyantuni kaum dhuafa
1. •AJENG SEPTIANA
•ERLANY SASKIA D
•FAISAL NUGRAHA
•LINDA DESSY N
•MEGA RAISYA F
•SAID ACHMAD
•WINDA ASTUTI
2. BAB 2
Ayat-Ayat Al’Quran Tentang
Perintah Menyantuni Kaum
Dh’uafa
Q.S Al-Isra: 26-27 Q.S Al-Baqarah: 177
3. Q.S Al-Isra: 26-27
Artinya:
“(26) Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin, dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. “
“(27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan
syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
4. Pengertian Kaum Dhu’afa dan
Menyantuni Kaum Dhu’afa
Kaum dhu’afa adalah sebuah kelompok manusia yang
dianggap lemah, tidak punya apa-apa atau mereka yang
tertindas.
Menyantuni kaum dhu’afa adalah memberikan
harta/barang, sedekah bahkan rasa kasih sayang kepada
mereka yang termasuk golongan kaum dhu’afa.
Kaum dhu’afa terdiri dari:
1. Orang-orang yang terlantar
2. Fakir Miskin
3. Anak-anak yatim, dan
4. Orang Cacat
5. Isi / Kandungan Surat Al-Isra: 26-27
• (Ayat 26) Menerangkan perintah Allah SWT kepada manusia untuk
menjalankan salah satu kewajibannya, yaitu memberikan hak-hak kaum
dhu’afa baik materil seperti uang/barang maupun nonmateril seperti kasih
sayang dan rasa hormat. Hak-hak tersebut diberikan kepada:
1. Kaum Kerabat/keluarga dekat
2. Orang Miskin dan
3. Ibnu sabil/Musafir
• (Ayat 27) Menerangkan perintah Allah SWT bahwa manusia tidak boleh
menjadi seorang yang boros, yaitu orang yang suka menghambur-hamburkan
uang untuk hal-hal uang sebenarnya tidak kita perlukan (tidak manfaat). Hal
tsb dilarang karena orang-orang yang bersikap boros diibaratkan sebagai
teman syaitan yang suka ingkar terhadap perintah Allah.
Beberapa perilaku keingkaran2 syaitan:
1. Mengingkari nikmat Allah
2. Tidak bersyukur atas karunia Allah
3. Selalu membangkang perintah Allah
4. Selalu menggoda manusia agar berbuat kemungkaran
6. Q.S Al-Baqarah: 177
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah,
hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab, para nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim orang-orang msikin
musafir(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan solat, dan menunaikan
zakat dan orang orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang yang benar(Imannya) dan mereka itulah yang
bertakwa.”
7. Isi / Kandungan Surat Al-
Baqarah: 177
Menerangkan bahwa kebajikan bukan hanya masalah menghadap timur atau
barat ketika kita beribadah, tetapi kebajikan sebagaimana dalam ayat tersebut
adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab kitab, para nabi
dan senantiasamewujudkan dan mengamalkan keimanannya dalam kehidupan
sehari hari.
Ciri-ciri iman yang benar menurut surat Al-Baqarah 177 adalah sbg berikut:
1. Beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat kitab-kitab dan para nabi
2. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,anak yatim, orang miskin,
pengemis, dan memerdekakan hamba sahaya.
3. Mendirikan solat dan menunaikan zakat
4. Menepati janji dan bila berjanji dan bersabar dalam kesempitan, penderitaan,
dan dalam peperangan.
Dan adapun orang-orang yg benar-benar bertakwa kepada Allah tentu akan:
1. Menjalin hubungan baik dengan Allah SWT
2. Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia
3. Menjalin hubungan baik dengan diri sendiri
8. Beberarapa Bentuk Perwujudan dan Pengamalan Dari Surat Al-Isra
ayat 26-27 dan surat Al-Baqarah ayat 177
1. Memberikan sebagian harta yang ia punya kepada karib kerabat
yang membutuhkan
2. Memberikan bantuan kepada anak-anak yatim
3. Memberikan sebagian harta kepada musafir agar tidak terlantar
dan tersesat dalam perjalanan
4. Menjalankan ibadah yang telah Allah perintahkan
5. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimannya
6. Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian
7. Sabar dalam penderitaaan
8. Bekerja dengan tekun
9. Suka menabung dan tidak berlaku boros
10. Menjauhi segala hal yang sia-sia