SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
PARADIGMA POSITIF
DALAM PENELITIAN
(AKUNTANSI MULTIPARADIGMA)
Oleh:
Ajeng Pipit
MALANG, 2014
ABSTRAK
Paradigma penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak bisa
dilepaskan dari proses penelitian. Paradigma penelitian merupakan kerangka
berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta
kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Dalam dunia
penelitian, seorang peneliti perlu mengetahui paradigma yang dianut. Pentingnya
sebuah paradigma dalam sebuah penelitian karena paradigma ibarat sebuah
jendela yang digunakan untuk menjelajahi dunia dengan wawasannya.
Pada pembahasan kali ini akan difokuskan pada paradigma positif.
Paradigma positif disebut juga dengan structural functionary atau aliran
mainstream menggunakan metodologi yang biasa digunakan dalam ilmu alam
untuk menganalisis fenomena sosial. Oleh karena itu paradigma positif
menempatkan ilmu sosial, sebagai ilmu alam.
Kata kunci: metodologi penelitian, paradigma positif, positivisme
PENDAHULUAN
Perkembangan cepat dialami oleh banyak ilmu serta pengaruhnya semakin
besar terhadap kehidupan masyarakat. Filsafat ilmu ialah penyelidikan tentang
ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperolehnya. Sehingga bisa juga
filsafat ilmu ini sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan.
Sejarah tentang ilmu merupakan sebuah kisah kesuksesan dan kemenangan
yang luar biasa hingga saat ini. Selain itu, ilmu menggambarkan suatu proses
kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan terhadap
kebodohan tahayul. Dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan-
penemuan yang berguna untuk kemajuan hidup manusia. Sejarawan segera
menyadari bahwa gagasan ilmu yang diperoleh selama dalam pendidikannya
hanyalah salah satu dari sekian banyak gagasan dan itu merupakan produk-produk
dari konteks-konteks yang bersifat sementara.
Sesuai dengan ajaran filsafat Auguste Comte yang dikenal sebagai
Sosiologi, logico-positivisme , merupakan model epistemologi yang di dalamnya
terdapat langkah-langkah progresinya menempuh jalan melalui observasi,
eksperimentasi, dan komparasi mendapatkan apresiasi yang berlebihan sehingga
model ini juga mulai dikembangkan dalam penelitian lainnya. Dan dari sinilah
kemudian muncul tiga paradigma penelitian penting yaitu paradigma positivisme,
post-positivisme, dan konstruktivisme. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan
lebih lengkap mengenai positvisme.
A. Penelitian
Penelitian adalah penyelidikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu
masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau
solusi terkait (Sekaran, 2007:7). Pada dasarnya penelitian memberikan
informasi yang diperlukan untuk memandu manajer mengambil keputusan
yang terinformasi agar bisa memecahkan masalah secara sukses. Informasi
yang diperoleh bisa berasal dari analisis mendalam terhadap yang
dikumpulkan dari tangan pertama, atau data yang telah tersedia (data
kuantitatif atau data kualitatif).
Menurut Sekaran (2007, 9), penelitian dapat dilakukan dengan dua
tujuan yang berbeda. Yang pertama adalah penelitian terapan (applied
research), digunakan untuk memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi
oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu.
Yang kedua adalah penelitian dasar (basic research), digunakan untuk
menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana
masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan.
B. Paradigma Penelitian
Menurut Wang (1999, 56), paradigma adalah suatu model penyelidikan
dan alat khusus, instrumen dan prosedur yang diterima secara universal yang
digunakan untuk meneliti dalam disiplin keilmuan. Paradigma memiliki akar
filosofis yaitu peneliti secara sadar atau tidak mengikuti paradigma yang
membentuk cara berpikirnya kearah pendekatan umum. Hal ini berarti sebuah
masalah penelitian dapat mengambil berbagai pendekatan sebagaimana
ditentukan oleh peneliti.
Paradigma disebut juga sebagai intelektual komitmen, yaitu suatu citra
fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu (Salim, 2006). Namun
secara umum menurut Salim (2006) paradigma memiliki arti yaitu seperangkat
kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak
atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Paradigma Positif
Dalam paradigma ilmu, ilmuwan telah mengembangkan sejumlah
perangkat keyakinan dasar yang digunakan dalam mengungkapkan hakikat
ilmu yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Tradisi
pengungkapan ilmu dimulai secara sistematis sejak abad ke-17, ketika
Descartes (1596-1656) dan para penerusnya mengembangkan cara pandang
positivisme. Kemudian berlanjut sampai abad ke-19, dunia filsafat semakin
dipengaruhi oleh filsafat positivisme, terutama di bidang ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, dalam sejarah filsafat Barat, orang sering menyatakan bahwa
abad ke-19 merupakan “Abad Positivisme”, yang ditandai dengan dominasi
fikiran-fikiran ilmiah, atau apa yang disebut ilmu pengetahuan modern.
Kebenaran atau kenyataan filsafat dinilai dan diukur menurut nilai
positivistiknya, sedang perhatian orang ke filsafat lebih ditekankan kepada
segi-seginya yang praktis bagi tingkah laku dan perbuatan manusia. Orang
tidak lagi memandang penting tentang dunia yang abstrak.
Sebagai pendiri aliran filsafat positivisme, Isidore Auguste Marie
Francois Xavier Comte (1798-1857), telah menampilkan ajaran yang sangat
terkenal, yaitu hokum tiga tahap (law of three stages). Hukum ini menyatakan
bahwa sejarah manusia, baik secara individual maupun secara keseluruhan,
telah berkembang menurut tiga tahap, yaitu tahap teologi atau fiktif, tahap
metafisik atau abstrak, dan tahap positif atau ilmiah atau riil. Secara eksplisit
juga ditekankan bahwa istilah positif adalah suatu istilah yang dijadikan nama
bagi aliran filsafat yang dibentuknya sebagai sesuatu yang nyata, pasti, jelas,
bermanfaat, serta sebagai lawan dari sesuatu yang negatif.
1. Tahap teologi
Tahap teologi merupakan tahap awal setiap perkembangan jiwa
masyarakat. Dalam tahap ini manusia selalu berusaha untuk mencari dan
menemukan sebab yang pertama dan tujuan akhir segala sesuatu yang ada.
Manusia percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kekuasaan
yang mengatur fungsi dan geraknya. Menurut Auguste Comte, tahap
teologi ini tidak akan muncul begitu saja, melainkan didahului pula oleh
suatu perkembangan secara bertahap, yaitu
a. Fetisyisme/ animisme
Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh
pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan, bahwa segala
sesuatu yang berada di sekeliling manusia mempunyai suasana
kehidupan yang sama seperti manusia sendiri, dan mempunyai
pengaruh yang akan menentukan terhadap kehidupan manusia
sedemikian rupa sehingga manusia harus menyesuaikan diri
dengannya.
b. Politeisme
Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh
pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan bahwa daya
pengaruh atau kekuatan penentu tidak lagi berasal dari benda-benda
yang ada di sekeliling manusia, melainkan berasal dari makhluk-
makhluk yang tidak kelihatan yang berada di sekeliling manusia.
c. Monoteisme
Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari bahwa
pengaruh dan kekuatan penentu itu tidak lagi berasal dari dewa-dewa
melainkan dari satu kekuatan mutlak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Tuhan merupakan satu-satunya penentu, sebab pertama dan tujuan
akhir segala sesuatu yang ada, sehingga dengan demikian segala
fikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia selalu diorientasikan
kepada Tuhan, sejalan dengan dogma-dogma agama yang dianut
manusia.
2. Tahap metafisik/ abstrak
Tahap terakhir yaitu metafisik, dimana manusia mulai merubah cara
berfikirnya, dalam usahanya untuk mencari dan menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gejala-gejala alam. Dogma-
dogma agama ditinggalkan, kemampuan akal budi dikembangkan. Tahap
metafisik menurut Auguste Comte merupakan tahap peralihan, disini
manusia sudah mampu melepaskan diri dari kekuatan adikodrati, dan
beralih pada kekuatan abstraksinya. Pada saat inilah ontologi mulai
digunakan.
Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan
terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman, 1986). Dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana
dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Menurut Watt & Zimmerman
(1986) terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan
normatif ke positif yaitu:
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara
empiris, karena didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga
tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor
secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya
alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini
mengingat bahwa dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada
mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi
masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.
Selanjutnya Watt & Zimmerman (1986) menyatakan bahwa dasar
pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatif
terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk
mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt & Zimmerman
mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian
empirik dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang
sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori
akuntansi di kemudian hari.
Menurut positivisme, ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari
empirik. Dengan pendekatan positivisme dalam metodologi penelitian
kuantitatif, menuntut adanya rancangan penelitian yang menspesifikkan
objeknya secara eksplisit, dipisahkan dari objek-objek lain yang tidak diteliti.
Metode penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
paham positivistik. Metodologi penelitian kuantitatif mempunyai batasan-
batasan pemikiran yaitu: korelasi, kausalitas, dan interaktif; sedangkan objek
data, ditata dalam tata pikir kategorisasi, interfalisasik, dan kontinuasi.
(Muhadjir, 2008:12).
Dalam filsafat positivisme, filosofi penelitian yang dikembangkan dari
unsur-unsur filsafat secara umum yaitu:
1. Ontologi (materi)
Yaitu unsur dalam pengembangan filsafat sebagai ilmu yang
membicarakan tentang objek (materi) kajian suatu ilmu. Dalam hal ini,
penelitian kuantitatif akan meneliti sasaran penelitian yang berada dalam
kawasan dunia empiris.
2. Epistemologi (metode)
Yaitu unsur dalam pengembangan ilmu filsafat yang membicarakan
bagaimana metode yang ditempuh dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan.
3. Aksiologi (nilai)
Dalam penelitian kuantitatif menjunjung tinggi nilai keilmuan yang
objektif, yang berlaku secara umum dan mengesampingkan hal-hal yang
bersifat spesifik.
Sebagai dasar acuan filosofik dalam metodologi penelitian positif
kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian terdahulu dijadikan bahan acuan
Positivisme tunduk kepada bukti kebenaran empirik, maka sumber pustaka
yang perlu dicari adalah bukti empirik hasil-hasil penelitian terdahulu.
2. Analisis, sintesis, dan refleksi
Dalam metodologi positif, menuntut dipilahnya analisis dari sintesis.
Dituntut data dikumpulkan, dianalisis, baru dibuat kesimpulan atau
sintesis.
3. Fakta objektif
a. Variabel
Yang dicari adalah hubungan relevan antara unit terkecil jenis satu
dengan unit terkecil jenis lain.
b. Eliminasi data
Meneliti sejumlah variabel dan mengeliminasi variabel yang tidak
teliti.
c. Uji reliabilitas, validitas instrumen, dan validitas butir
Dalam penelitian positif, dituntut data objektif. Objektif diwujudkan
dalam uji kualitas instrumennya yang disebut uji reliabilitas dan
validitas instrumen. Kualitas instrumen lebih tinggi lagi dapat diuji
lebih lanjut lewat uji validitas setiap soalnya atau uji validitas setiap
butirnya. Dalam uji validitas butir yang diuji adalah daya diskriminasi
dan tingkat kesukarannya.
4. Argumentasi
a. Fungsi parameter
Beberapa variabel diuji pengaruhnya dengan teknik uji relevansi atau
korespondensi antar sejumlah variabel. Uji korespondensi hanya
membuktikan hubungan paralel antar banyak variabel (bukan sebab
akibat).
b. Populasi
Subjek penelitian adalah subjek pendukung data, subjek yang memiliki
data yang diteliti.
c. Wilayah penelitian
Pembahasan mengenai lingkungan dengan tujuan untuk memberi
gambaran tentang latar belakang atau suatu lingkungan khusus yang
dapat memberi warna lain pada populasi yang sama.
5. Realitas
a. Desain standar
Harus jelas kerangka berfikir hubungan variabel-variabelnya,
dirancang hipotesis yang dibuktikan, termasuk dirancang instrumen
pengumpulan data yang teruji validitas instrumen dan validitas butir
soalnya dan dirancang oleh teknik analisis.
b. Uji kebenaran
Realitas dalam paradigma positif adalah kebenaran sesuai signifikansi
statistik dan pemaknaannya juga sebatas teknik uji yang digunakan.
Unsur-unsur data untuk uji kebenaran menyangkut melihat antara lain
jumlah subjeknya, jenis datanya, distribusi datanya, mean, simpangan
baku, dan teknik uji korelasinya.
Berdasarkan uraian di atas bisa digambarkan dalam bagan sebagai
berikut:
D. Pengembangan Paradigma Positif dalam Penelitian
Dalam perkembangannya, metodologi dari sudut pandang filosofi yang
mendasari penelitian masih terjadi perdebatan. Perbedaan pandangan ini baik
dilihat secara ontologis yaitu realis dan idealis, yang nantinya akan
berpengaruh juga pada perbedaan epistemologi yaitu positivisme dan anti
positivisme, sehingga berdampak pada metodologi yang digunakan oleh
masing-masing pengikut aliran tertentu.
Paradigma positif berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah berkenaan
dengan tiga komponen bahasa teoritis, bahasa observasional, dan kaidah-
kaidah korespondensi yang mengkaitkan keduanya. Tekanan positivistik
menggarisbawahi penegasannya bahwa hanya bahasa observasional yang
menyatakan informasi faktual sampai pernyataan-pernyataan ini
Ontologi
(Materi)
Epistemologi
(Metode)
Aksiologi
(Nilai)
Positivisme
Hasil penelitian
terdahulu
Argumentasi Realitas
Analisis, sintesis,
dan refleksi
Fakta objektif
diterjemahkan ke dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah
korespondensi.
Paradigma positif memberikan pengaruh yang nyata dalam mengkaji
ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, pendekatan positivisme dipakai sangat luas
dalam dalam berbagai penelitian dasar dan juga di bidang pendidikan.
Penganut positivisme sepakat bahwa tidak hanya alam semesta yang bisa
dikaji, melainkan fenomena sosial termasuk pendidikan harus mencapai taraf
objektifitas dan valid melalui metode yang empirik. Dalam rangka mengkaji
gejala/ fenomena sebagai ilmu pengetahuan ilmiah, positivisme memiliki
pokok-pokok paradigma positivistik sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa suatu teori memiliki kebenaran yang bersifat
universal.
2. Komitmen untuk berusaha mencapai taraf objektif melalui
fenomena.
3. Kepercayaan bahwa setiap gejala dapat dirumuskan dan dijelaskan
mengikuti hukum sebab akibat.
4. Kepercayaan bahwa setiap variabel penelitian dapat
diidentifikasikan, didefinisikan dan diformulasikan menjadi teori dan
hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Peiling Wang, “Methodologies and methods for user behavioral research.” Annual
Review of Information Science and Tcehnology(ARIST), vol. 34, 1999:56
Agus, Salim. 206. Teori dan Paradigma Penelitan Sosial. Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business Buku2. Edisi 4. Salemba
Empat. Jakarta.
Endraswara, Suwardi.2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Muhadjir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan. Yogyakarta : Penerbit Rake
Sarasin
Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Penerbit
Rake Sarasin
Muhadjir, Noeng. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Hamami, Tasman, et al. 2005. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga
Denzin, Norman K, et al. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Slamet, Yulius . 2008 . Pengantar Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS
dan UNS Press
Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS
Hanurawan, Fattah. 1998. Pendekatan Positivistik, Interpretif, dan Kritis dalam
Penelitian Pendidikan.Forum Penelitian Pendidikan 10, 3-16
E. G. Guba and Y. S. Lincoln, “Competing paradigms in qualitative research,” in
Handbook of Qualitative Research, N. K. Denzin and Y. S. Lincoln, Eds.
Thousand Oaks, CA: Sage, 1994, pp. 105-117.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
Hosyatul Aliyah
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
Abdul Manap
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Endang20
 
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Anggun Jayanti
 

Was ist angesagt? (20)

Kritisisme
KritisismeKritisisme
Kritisisme
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
IFAS dan EFAS.doc
IFAS dan EFAS.docIFAS dan EFAS.doc
IFAS dan EFAS.doc
 
Dasar Logika Modul 1 Kb1
Dasar Logika Modul 1  Kb1Dasar Logika Modul 1  Kb1
Dasar Logika Modul 1 Kb1
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
 
Ppt sosialisasi um 2017
Ppt sosialisasi um 2017Ppt sosialisasi um 2017
Ppt sosialisasi um 2017
 
Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Post Positivisme
Post PositivismePost Positivisme
Post Positivisme
 
METODOLOGI PENELITIAN STUDI KASUS
METODOLOGI PENELITIAN STUDI KASUSMETODOLOGI PENELITIAN STUDI KASUS
METODOLOGI PENELITIAN STUDI KASUS
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
 

Ähnlich wie Paradigma positif

RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANRISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
saidokoro
 
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptxPresentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
sthajrana1
 
Artikel sej amarika
Artikel sej amarikaArtikel sej amarika
Artikel sej amarika
egivirus
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
Yf Indah
 

Ähnlich wie Paradigma positif (20)

Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANRISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
 
Paradigma akuntansi
Paradigma akuntansiParadigma akuntansi
Paradigma akuntansi
 
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptxPresentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Artikel sej amarika
Artikel sej amarikaArtikel sej amarika
Artikel sej amarika
 
Rudi tugas
Rudi tugasRudi tugas
Rudi tugas
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Tari syafitri ppt
Tari syafitri ppt Tari syafitri ppt
Tari syafitri ppt
 

Mehr von Ajeng Pipit

Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Ajeng Pipit
 

Mehr von Ajeng Pipit (17)

Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesPentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerSistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
 
Makalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensiMakalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensi
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
 
Asmaul husna
Asmaul husnaAsmaul husna
Asmaul husna
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan Israel
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati
 
Rahasia puasa
Rahasia puasaRahasia puasa
Rahasia puasa
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 

Paradigma positif

  • 1. PARADIGMA POSITIF DALAM PENELITIAN (AKUNTANSI MULTIPARADIGMA) Oleh: Ajeng Pipit MALANG, 2014
  • 2. ABSTRAK Paradigma penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari proses penelitian. Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Dalam dunia penelitian, seorang peneliti perlu mengetahui paradigma yang dianut. Pentingnya sebuah paradigma dalam sebuah penelitian karena paradigma ibarat sebuah jendela yang digunakan untuk menjelajahi dunia dengan wawasannya. Pada pembahasan kali ini akan difokuskan pada paradigma positif. Paradigma positif disebut juga dengan structural functionary atau aliran mainstream menggunakan metodologi yang biasa digunakan dalam ilmu alam untuk menganalisis fenomena sosial. Oleh karena itu paradigma positif menempatkan ilmu sosial, sebagai ilmu alam. Kata kunci: metodologi penelitian, paradigma positif, positivisme
  • 3. PENDAHULUAN Perkembangan cepat dialami oleh banyak ilmu serta pengaruhnya semakin besar terhadap kehidupan masyarakat. Filsafat ilmu ialah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperolehnya. Sehingga bisa juga filsafat ilmu ini sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan. Sejarah tentang ilmu merupakan sebuah kisah kesuksesan dan kemenangan yang luar biasa hingga saat ini. Selain itu, ilmu menggambarkan suatu proses kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan terhadap kebodohan tahayul. Dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan- penemuan yang berguna untuk kemajuan hidup manusia. Sejarawan segera menyadari bahwa gagasan ilmu yang diperoleh selama dalam pendidikannya hanyalah salah satu dari sekian banyak gagasan dan itu merupakan produk-produk dari konteks-konteks yang bersifat sementara. Sesuai dengan ajaran filsafat Auguste Comte yang dikenal sebagai Sosiologi, logico-positivisme , merupakan model epistemologi yang di dalamnya terdapat langkah-langkah progresinya menempuh jalan melalui observasi, eksperimentasi, dan komparasi mendapatkan apresiasi yang berlebihan sehingga model ini juga mulai dikembangkan dalam penelitian lainnya. Dan dari sinilah kemudian muncul tiga paradigma penelitian penting yaitu paradigma positivisme, post-positivisme, dan konstruktivisme. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih lengkap mengenai positvisme. A. Penelitian Penelitian adalah penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait (Sekaran, 2007:7). Pada dasarnya penelitian memberikan informasi yang diperlukan untuk memandu manajer mengambil keputusan yang terinformasi agar bisa memecahkan masalah secara sukses. Informasi yang diperoleh bisa berasal dari analisis mendalam terhadap yang
  • 4. dikumpulkan dari tangan pertama, atau data yang telah tersedia (data kuantitatif atau data kualitatif). Menurut Sekaran (2007, 9), penelitian dapat dilakukan dengan dua tujuan yang berbeda. Yang pertama adalah penelitian terapan (applied research), digunakan untuk memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu. Yang kedua adalah penelitian dasar (basic research), digunakan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan. B. Paradigma Penelitian Menurut Wang (1999, 56), paradigma adalah suatu model penyelidikan dan alat khusus, instrumen dan prosedur yang diterima secara universal yang digunakan untuk meneliti dalam disiplin keilmuan. Paradigma memiliki akar filosofis yaitu peneliti secara sadar atau tidak mengikuti paradigma yang membentuk cara berpikirnya kearah pendekatan umum. Hal ini berarti sebuah masalah penelitian dapat mengambil berbagai pendekatan sebagaimana ditentukan oleh peneliti. Paradigma disebut juga sebagai intelektual komitmen, yaitu suatu citra fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu (Salim, 2006). Namun secara umum menurut Salim (2006) paradigma memiliki arti yaitu seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. C. Paradigma Positif Dalam paradigma ilmu, ilmuwan telah mengembangkan sejumlah perangkat keyakinan dasar yang digunakan dalam mengungkapkan hakikat ilmu yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Tradisi pengungkapan ilmu dimulai secara sistematis sejak abad ke-17, ketika Descartes (1596-1656) dan para penerusnya mengembangkan cara pandang positivisme. Kemudian berlanjut sampai abad ke-19, dunia filsafat semakin
  • 5. dipengaruhi oleh filsafat positivisme, terutama di bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam sejarah filsafat Barat, orang sering menyatakan bahwa abad ke-19 merupakan “Abad Positivisme”, yang ditandai dengan dominasi fikiran-fikiran ilmiah, atau apa yang disebut ilmu pengetahuan modern. Kebenaran atau kenyataan filsafat dinilai dan diukur menurut nilai positivistiknya, sedang perhatian orang ke filsafat lebih ditekankan kepada segi-seginya yang praktis bagi tingkah laku dan perbuatan manusia. Orang tidak lagi memandang penting tentang dunia yang abstrak. Sebagai pendiri aliran filsafat positivisme, Isidore Auguste Marie Francois Xavier Comte (1798-1857), telah menampilkan ajaran yang sangat terkenal, yaitu hokum tiga tahap (law of three stages). Hukum ini menyatakan bahwa sejarah manusia, baik secara individual maupun secara keseluruhan, telah berkembang menurut tiga tahap, yaitu tahap teologi atau fiktif, tahap metafisik atau abstrak, dan tahap positif atau ilmiah atau riil. Secara eksplisit juga ditekankan bahwa istilah positif adalah suatu istilah yang dijadikan nama bagi aliran filsafat yang dibentuknya sebagai sesuatu yang nyata, pasti, jelas, bermanfaat, serta sebagai lawan dari sesuatu yang negatif. 1. Tahap teologi Tahap teologi merupakan tahap awal setiap perkembangan jiwa masyarakat. Dalam tahap ini manusia selalu berusaha untuk mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan akhir segala sesuatu yang ada. Manusia percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kekuasaan yang mengatur fungsi dan geraknya. Menurut Auguste Comte, tahap teologi ini tidak akan muncul begitu saja, melainkan didahului pula oleh suatu perkembangan secara bertahap, yaitu a. Fetisyisme/ animisme Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan, bahwa segala sesuatu yang berada di sekeliling manusia mempunyai suasana kehidupan yang sama seperti manusia sendiri, dan mempunyai pengaruh yang akan menentukan terhadap kehidupan manusia
  • 6. sedemikian rupa sehingga manusia harus menyesuaikan diri dengannya. b. Politeisme Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan bahwa daya pengaruh atau kekuatan penentu tidak lagi berasal dari benda-benda yang ada di sekeliling manusia, melainkan berasal dari makhluk- makhluk yang tidak kelihatan yang berada di sekeliling manusia. c. Monoteisme Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari bahwa pengaruh dan kekuatan penentu itu tidak lagi berasal dari dewa-dewa melainkan dari satu kekuatan mutlak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan merupakan satu-satunya penentu, sebab pertama dan tujuan akhir segala sesuatu yang ada, sehingga dengan demikian segala fikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia selalu diorientasikan kepada Tuhan, sejalan dengan dogma-dogma agama yang dianut manusia. 2. Tahap metafisik/ abstrak Tahap terakhir yaitu metafisik, dimana manusia mulai merubah cara berfikirnya, dalam usahanya untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gejala-gejala alam. Dogma- dogma agama ditinggalkan, kemampuan akal budi dikembangkan. Tahap metafisik menurut Auguste Comte merupakan tahap peralihan, disini manusia sudah mampu melepaskan diri dari kekuatan adikodrati, dan beralih pada kekuatan abstraksinya. Pada saat inilah ontologi mulai digunakan. Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman, 1986). Dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Menurut Watt & Zimmerman (1986) terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu:
  • 7. 1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris. 2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas. 3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien. Selanjutnya Watt & Zimmerman (1986) menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatif terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt & Zimmerman mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian empirik dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi di kemudian hari. Menurut positivisme, ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari empirik. Dengan pendekatan positivisme dalam metodologi penelitian kuantitatif, menuntut adanya rancangan penelitian yang menspesifikkan objeknya secara eksplisit, dipisahkan dari objek-objek lain yang tidak diteliti. Metode penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivistik. Metodologi penelitian kuantitatif mempunyai batasan- batasan pemikiran yaitu: korelasi, kausalitas, dan interaktif; sedangkan objek data, ditata dalam tata pikir kategorisasi, interfalisasik, dan kontinuasi. (Muhadjir, 2008:12). Dalam filsafat positivisme, filosofi penelitian yang dikembangkan dari unsur-unsur filsafat secara umum yaitu: 1. Ontologi (materi) Yaitu unsur dalam pengembangan filsafat sebagai ilmu yang membicarakan tentang objek (materi) kajian suatu ilmu. Dalam hal ini,
  • 8. penelitian kuantitatif akan meneliti sasaran penelitian yang berada dalam kawasan dunia empiris. 2. Epistemologi (metode) Yaitu unsur dalam pengembangan ilmu filsafat yang membicarakan bagaimana metode yang ditempuh dalam memperoleh kebenaran pengetahuan. 3. Aksiologi (nilai) Dalam penelitian kuantitatif menjunjung tinggi nilai keilmuan yang objektif, yang berlaku secara umum dan mengesampingkan hal-hal yang bersifat spesifik. Sebagai dasar acuan filosofik dalam metodologi penelitian positif kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian terdahulu dijadikan bahan acuan Positivisme tunduk kepada bukti kebenaran empirik, maka sumber pustaka yang perlu dicari adalah bukti empirik hasil-hasil penelitian terdahulu. 2. Analisis, sintesis, dan refleksi Dalam metodologi positif, menuntut dipilahnya analisis dari sintesis. Dituntut data dikumpulkan, dianalisis, baru dibuat kesimpulan atau sintesis. 3. Fakta objektif a. Variabel Yang dicari adalah hubungan relevan antara unit terkecil jenis satu dengan unit terkecil jenis lain. b. Eliminasi data Meneliti sejumlah variabel dan mengeliminasi variabel yang tidak teliti. c. Uji reliabilitas, validitas instrumen, dan validitas butir Dalam penelitian positif, dituntut data objektif. Objektif diwujudkan dalam uji kualitas instrumennya yang disebut uji reliabilitas dan validitas instrumen. Kualitas instrumen lebih tinggi lagi dapat diuji lebih lanjut lewat uji validitas setiap soalnya atau uji validitas setiap
  • 9. butirnya. Dalam uji validitas butir yang diuji adalah daya diskriminasi dan tingkat kesukarannya. 4. Argumentasi a. Fungsi parameter Beberapa variabel diuji pengaruhnya dengan teknik uji relevansi atau korespondensi antar sejumlah variabel. Uji korespondensi hanya membuktikan hubungan paralel antar banyak variabel (bukan sebab akibat). b. Populasi Subjek penelitian adalah subjek pendukung data, subjek yang memiliki data yang diteliti. c. Wilayah penelitian Pembahasan mengenai lingkungan dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang latar belakang atau suatu lingkungan khusus yang dapat memberi warna lain pada populasi yang sama. 5. Realitas a. Desain standar Harus jelas kerangka berfikir hubungan variabel-variabelnya, dirancang hipotesis yang dibuktikan, termasuk dirancang instrumen pengumpulan data yang teruji validitas instrumen dan validitas butir soalnya dan dirancang oleh teknik analisis. b. Uji kebenaran Realitas dalam paradigma positif adalah kebenaran sesuai signifikansi statistik dan pemaknaannya juga sebatas teknik uji yang digunakan. Unsur-unsur data untuk uji kebenaran menyangkut melihat antara lain jumlah subjeknya, jenis datanya, distribusi datanya, mean, simpangan baku, dan teknik uji korelasinya.
  • 10. Berdasarkan uraian di atas bisa digambarkan dalam bagan sebagai berikut: D. Pengembangan Paradigma Positif dalam Penelitian Dalam perkembangannya, metodologi dari sudut pandang filosofi yang mendasari penelitian masih terjadi perdebatan. Perbedaan pandangan ini baik dilihat secara ontologis yaitu realis dan idealis, yang nantinya akan berpengaruh juga pada perbedaan epistemologi yaitu positivisme dan anti positivisme, sehingga berdampak pada metodologi yang digunakan oleh masing-masing pengikut aliran tertentu. Paradigma positif berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah berkenaan dengan tiga komponen bahasa teoritis, bahasa observasional, dan kaidah- kaidah korespondensi yang mengkaitkan keduanya. Tekanan positivistik menggarisbawahi penegasannya bahwa hanya bahasa observasional yang menyatakan informasi faktual sampai pernyataan-pernyataan ini Ontologi (Materi) Epistemologi (Metode) Aksiologi (Nilai) Positivisme Hasil penelitian terdahulu Argumentasi Realitas Analisis, sintesis, dan refleksi Fakta objektif
  • 11. diterjemahkan ke dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah korespondensi. Paradigma positif memberikan pengaruh yang nyata dalam mengkaji ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, pendekatan positivisme dipakai sangat luas dalam dalam berbagai penelitian dasar dan juga di bidang pendidikan. Penganut positivisme sepakat bahwa tidak hanya alam semesta yang bisa dikaji, melainkan fenomena sosial termasuk pendidikan harus mencapai taraf objektifitas dan valid melalui metode yang empirik. Dalam rangka mengkaji gejala/ fenomena sebagai ilmu pengetahuan ilmiah, positivisme memiliki pokok-pokok paradigma positivistik sebagai berikut: 1. Keyakinan bahwa suatu teori memiliki kebenaran yang bersifat universal. 2. Komitmen untuk berusaha mencapai taraf objektif melalui fenomena. 3. Kepercayaan bahwa setiap gejala dapat dirumuskan dan dijelaskan mengikuti hukum sebab akibat. 4. Kepercayaan bahwa setiap variabel penelitian dapat diidentifikasikan, didefinisikan dan diformulasikan menjadi teori dan hukum.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Peiling Wang, “Methodologies and methods for user behavioral research.” Annual Review of Information Science and Tcehnology(ARIST), vol. 34, 1999:56 Agus, Salim. 206. Teori dan Paradigma Penelitan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business Buku2. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Endraswara, Suwardi.2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Muhadjir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin Muhadjir, Noeng. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara Hamami, Tasman, et al. 2005. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Denzin, Norman K, et al. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Slamet, Yulius . 2008 . Pengantar Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS Hanurawan, Fattah. 1998. Pendekatan Positivistik, Interpretif, dan Kritis dalam Penelitian Pendidikan.Forum Penelitian Pendidikan 10, 3-16 E. G. Guba and Y. S. Lincoln, “Competing paradigms in qualitative research,” in Handbook of Qualitative Research, N. K. Denzin and Y. S. Lincoln, Eds. Thousand Oaks, CA: Sage, 1994, pp. 105-117.