SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 1042
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ISSN : 2302-3805

Prosiding
Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan Multimedia 2013

Yogyakarta, 19 Januari 2013

Diselenggarakan oleh:
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKAN DAN
KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2013
i
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
(Semnasteknomedia) 2013
Diterbitkan oleh:
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
AMIKOM YOGYAKARTA
Jl.Ring Road Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283
Telp.
: +62-274-884201 – 204. Ext.
Faks.
: +62-274-884208
Website
: www.semnasteknomedia.com
Email
: semnas@amikom.ac.id

Hak Cipta © 2013 ada pada penulis
Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi, dan disebarkan secara bebas untuk
tujuan bukan komersial (non profit), dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut
penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin terlebih
dahulu dari penulis.

ii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Kata Pengantar
Ketua Panitia SEMNASTEKNOMEDIA 2013

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera untuk kita semua,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-NYA pada hari ini kita dapat bertemu pada
seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia atau kita sebut Semansteknomedia. Ijinkan saya
mewakili segenap panitia mengucapkan selamat datang di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Hadirin yang terhormat,
Kegiatan Semansteknomedia 2013 mengambil tema
Technopreneurship in E-Commerce and
Clouds Era., terdapat 171 makalah yang masuk kepanitia dari berbagai institusi pendidikan baik negeri
maupun swasta dari berbagai propinsi di Indonesia. Setelah melalui proses reviewing dan editing,
dengan berat hati panitia menolak beberapa makalah yang dengan berbagai pertimbangan dianggap
belum layak dipresentasikan atau kurang relevan dengan tema seminar, sehingga untuk
Semnasteknomedia 2013 ini ada sebanyak 164 makalah terpublikasikan.
Hadirin yang terhormat,
Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung atas
terselenggaranya acara ini. Dengan diadakannya Seminar Nasional Teknologi informasi dan
Multimedia ini, diharapkan tumbuh inspirasi dan kreativitas sehingga dapat memicu bertambahnya
manfaat teknologi dan ilmu pengetahuan bagi kemaslahatan bangsa dan negara. Kepada keynote
speaker, kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya untuk memberikan presentasi pembukanya. Kami
ucapkan terima kasih juga kepada seluruh anggota Komite Program dalam kesediaan untuk menyeleksi
makalah yang masuk. Terima kasih pula kepada sponsor dan seluruh panitia, baik dosen, karyawan atas
kerja keras kita bersama.
Tak lupa kami mengucapkan selamat bagi para peserta Semasteknomedia 2013 ini, akhirnya kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya bila pada penyelenggaraan acara ini masih terdapat kekurangan.
Kritik dan saran bapak/Ibu sangat kami nantikan sehingga kami dapat melakukan perbaikan di masa
mendatang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ketua Panitia Semnasteknomedia 2013,

Kusnawi, S.Kom, M.Eng

iii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

iv

ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Sambutan
Kepala Bagian P3M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 yang diselenggarakan oleh bagian Penelitian Pengembangan
dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STMIK Amikom Yogyakarta berkerja sama dengan jurusan S1
Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta berhasil diselenggarakan untuk pertama kalinya.

Seminar ini mengambil tema Technopreneurship in E-Commerce and Clouds Era, yang diharapkan
dapat menjadi wadah diseminasi keilmuan bagi para akademisi, peneliti, praktisi, serta para pengguna
teknologi informasi dan untuk dapat sharing knowledge terhadap berbagai perkembangan teknologi
informasi.

Saya berharap, para peserta berkesempatan memperoleh informasi baru, mengembangkan komunikasi
baik individu maupun kelembagaan serta mendapatkan masukan yang berguna dari para peserta satu
sama lain. Kepada para pembicara tamu dan seluruh peserta seminar, Saya ucapkan terima kasih atas
segala partisipasinya. Besar harapan Saya semoga seminar ini memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu dan teknologi.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu terlaksananya seminar ini.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Kepala Bagian P3M STMIK AMIKOM Yogyakarta

Heri Sismoro, M.Kom

v
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

vi

ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Sambutan
Ketua STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga dapat berkumpul dalam acara Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
Selamat datang di Kampus STMIK AMIKOM Yogyakarta, kampus Private Entrepreneur percontohan
UNESCO dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013, dengan mengusung
tema “Technopreneurship in E-Commerce and Clouds Era”. Sesuatu yang sangat menantang, tetapi
juga membuka peluang yang sangat luas.
Hasil riset dari PricewaterhouseCoopers (PwC) yang dimuat dalam Technology Sector Scorecard
(2012), menyatakan bahwa kuartal pertama 2012 terbukti merupakan kelanjutan dari 2011 dengan
melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Bahkan pasar yang paling cepat berkembang seperti
China, Brazil dan India menunjukkan tanda-tanda juga melambat. Meskipun ada permintaan yang
tinggi untuk produk-produk mobile seperti smartphone dan tablet, produk tradisional PC dan router
mengalami permintaan bergejolak, yang berimbas pada pertumbuhan yang lambat pada hardware
jaringan komputer tradisional, dan perusahaan semikonduktor. Meskipun demikian Cloud computing
mempunyai peluang yang paling menjanjikan dari pergeseran permintaan dari PC tradisional menuju
perangkat mobile. Perusahaan perangkat lunak terkemuka dunia memperoleh kemampuan cloud lebih
untuk membantu mereka yang bergerak dalam bisnis aplikasi perusahaan untuk Software-as-a-Service
dan subscription models.
Pengeluaran global dunia hiburan untuk film diperkiranan akan naik pada tingkat 3,1 persen per tahun
selama periode proyeksi lima tahun, mencapai $ 99,7 milyar

pada tahun 2016 (PwC, 2012).

Pertumbuhan harga dan pertumbuhan di layar 3-D akan merangsang pasar film box office. Layanan
over-the-top/streaming muncul dan pertumbuhan dalam kabel digital dan perusahaan telepon layanan
TV berlangganan yang mempromosikan video-on-demand (VOD) juga akan meningkatkan distribusi
digitalnya, bersama dengan ketersediaan konten pada tablet dan perangkat lainnya serta internetterhubung TV. Home video digital hampir dua kali lipat pangsa pasarnya pada 2016.Belanja digital
hampir dua kali lipat selama lima tahun ke depan, sementara belanja fisik akan turun hampir 20 persen.
vii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Secara global, over-the-top/streaming layanan akan tumbuh pada CAGR 21,0 % menjadi $ 11 miliar
pada tahun 2016, dan akan menyusul pengeluaran VOD melalui penyedia TV berlangganan pada 2012.
Dengan demikian peluang pasar pada 2013 dalam bidang teknologi informasi, hiburan dan media tetap
terbuka lebar. Selamat berseminar, semoga kita mampu untuk menangkap peluang yang sangat
menjanjikan di masa yang akan datang.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta

Prof. Dr. M. Suyanto, MM

viii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Susunan Panitia
Pelindung
Prof. Dr. M. Suyanto, M.M (Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Steering Commitee (STMIK AMIKOM Yogyakarta)
Ir. Rum Muhamad Andri KR, M.Kom
Heri Sismoro, M.Kom
Sudarmawan, M.T

Ketua Pelaksana
Kusnawi, S.Kom, M.Eng

Reviewer
Prof. Dr. M. Suyanto, M.M (STMIK AMIKOM Yogyakarta)
Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Nusantara, Q.N., S.Si, M.Kom (Universitas Gunadarma)
Prof. Adhi Susanto, M.Sc, Ph.D (Universitas Gadjah Mada)
Dr. Ema Utami, S.Si, M.Kom (STMIK AMIKOM Yogyakarta)
Dr. Ing. MHD. Reza M. I. Pulungan, S.Si, M.Sc (Universitas Gadjah Mada)
Dr. Kusrini, M.Kom (STMIK AMIKOM Yogyakarta)
Dr. Drs. Ashari SN, M.T (Universitas Gadjah Mada)

Komite Pelaksana (STMIK AMIKOM Yogyakarta)
Armadyah Amborowati, S.Kom, M.Eng
Murni Elviana Dewi, A.Md
Lya Renita Ika Puteri, S.Kom
Tutut Heryanti, A.Md
Dr. Kusrini, M.Kom
Emha Taufiq Luthfi, S.T, M.Kom
Anggit Dwi Hartanto, M.Kom
Agus Purwanto, S.Kom
Dr. Ema Utami, S.Si, M.Kom
Bayu Setiaji, M.Kom
Akhmad Dahlan, S.Kom
Tonny Hidayat, M.Kom
Suparwoto, A.Md
Heru Ruspono, A.Md

Joko Dwi Santoro, M.Kom
Mei Parwanto Kurniawan, M.Kom
Nur’aini, S.Kom
Purwanto
Jaeni, S.Kom
M. Agung Nugroho, S.Kom
Arif Dwi Laksito, S.Kom
Mardhiya Hayati, S.Kom
Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng
Dhani Ariatmanto, M.Kom
Dendy Suseno, S.Sos
Devi Wulandari, S.Kom
Fadya Rizka Yudana, S.Kom
Ayu Aprilia, S.Kom

ix
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

x

ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Ucapan Terimakasih
Panitia Seminar Nasional Tenkologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
mengucapkan terimakasih kepada fihak sponsor yang telah membantu terselenggaranya
seminar ini.
-

Bank Muamalat

xi
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

xii

ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

Daftar Isi
Halaman Judul

i

Kata Pengantar Ketua Panitia

iii

Sambutan Kepala Bagian P3M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

v

Sambutan Ketua STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

vii

Susunan Panitia

ix

Ucapan Terimakasih

xi

Daftar Isi

xiii

1. Animation
CAMERA TRACKING AKIBAT MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN MENGGUNAKAN
BLENDER 2.62 DAN VOODOO. Rina Noviana, Lely Prananingrum, Budi Utami Fahnun.
01-1
TINGKAT PERSEPSI PENERIMAAN MAHASISWA TERHADAP TEKNOLOGI MOTION
CAPTURE DENGAN MULTI KAMERA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA
PEMBUATAN ANIMASI 3D. Mei Parwanto Kurniawan.
01-7
RANCANG BANGUN FILM ANIMASI PENDEK 3D “SUPER HERRO” MENGGUNAKAN
OPENSOURCE BLENDER. Bhanu Sri Nugraha, Agus Nugroho
01-13

2. Bioinformatic
KLASIFIKASI JENIS DAN FASE PARASIT MALARIA PLASMODIUM FALCIPARUM DAN
PLASMODIUM VIVAX DALAM SEL DARAH MERAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR
MACHINE ONE AGAINST ONE.
Endi Permata,I Ketut Eddy Purnama, Mauridhi Hery Purnomo.
02-1

3. Cloud Computing
PEMANFAATAN GOOGLE FUSION TABLES CLOUD BASED SERVICE SEBAGAI SARANA
PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIG.
Andri Gabriel Sooai.
03-1
DESAIN INTEGRASI LEARNING CONTENT MANAGEMENT SYSTEM PADA CLOUD-BASE
SISTEM INFORMASI SEKOLAH SEBAGAI PENINGKATAN KEUNGGULAN DAYA SAING.
Rico Agung Firmansyah.
03-7
PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS.
Anik Andriani.
xiii

03-13
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA.
Gunawan Budi Sulistyo, Chandra Agustina.

03-19

4. Computer Graphic
PERANCANGAN GELOMBANG SINGKAT (WAVELET) YANG COCOK UNTUK SINYAL
DUA-DIMENSI IRIS MATA.
R. Rizal Isnanto, Imam Santoso, Achmad Hidayatno, Suhardjo, Adhi Susanto.
04-1
MANYLIGTHS PROJECT UNTUK PENGUJIAN KUALITAS GRAFIK KOMPUTER PADA VGA
CARD. Robby Candra
04-9
PEMODELAN KEKUATAN SINYAL WIRELESS DENGAN METODE FINITE DIFFERENCE
TIME DOMAIN. Robby Gunawan, Sunarni, Pranowo.
04-15
EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA.
Reza Sansa Hardika, Metty Mustikasari, Risdiandri Iskandar.

04-19

PEMBUATAN GARIS BESAR FONT (OUTLINE FONTS) MENGGUNAKAN PROGRAM
OPENGL 32. Risdiandri Iskandar, Melaniawati, Robby Candra.
04-25
TRANSFORMASI SINUSOIDAL PADA TEX MENGGUNAKAN OPENGL.
Romdhoni Susiloatmadja.

04-29

GRAY LEVEL COOCURENCE MATRIX SEBAGAI PENGEKSTRAKSI CIRI PADA
PENGENALAN NASKAH BRAILLE. Yegar Sahaduta, Chairisni Lubis.

04-33

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENDALI MAGNETIK
BERBASIS MULTIMEDIA DI BLPT YOGYAKARTA.
Muhammad Tofa Nurcholis, Agus Fatkhurohman, Henderi.
04-39

5. Computer Network
PERANGKAT KOMUNIKASI MULTI-EXTERNAL HARDWARE MELALUI LAN DENGAN
MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER. Marojahan M.T. Sigiro.
05-1
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK
MENGATASI BEBAN SERVER. Effendi Yusuf, Tengku A Riza, Tody Ariefianto.
05-11
RANCANG BANGUN JARINGAN LAN DAN WLAN DI SLB NEGERI BABEL. Sujono.

05-17

APLIKASI XML PARSER DATA DUMP PEMANTAU LALU LIBNTAS JARINGAN.
Gunawan Putrodjojo, Pujianto Yugopuspito, Brano J. Ganda.

05-21

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER
RECOVERY. Nanang Purnomo, Melwin Syafrizal.
05-27

xiv
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

IMPLEMENTASI PROXY SERVER DENGAN WEBMIN MENGGUNAKAN LINUX DEBIAN
LENNY. Danang, Samuel Ongkowijoyo.
05-33
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI ENERGI TMAC DENGAN CSMA IEEE 802.15.4 DI
JARINGAN SENSOR NIRKABEL. Afif Z Arfianto, Valian Y P.
05-39

6. Computer Vision
PERANCANGAN PENDETEKSIAN TARGET BERDASARKAN WARNA PAKAIAN PADA
SISTEM ROBOT PENGIKUT MANUSIA. M. Latif.
06-1
PENCARIAN CITRA BERBASIS TEKSTUR UNTUK PENGENALAN LOKASI.
Amir Fatah Sofyan , Agus Harjoko.

06-7

KLASIFIKASI JENIS KELAMIN BERDASARKAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN
ALGORITMA ADABOOST-SVM. Septia Rani, Deni Saepudin.

06-13

PENCACAH SEL DARAH MERAH MENGGUNAKAN METODE MORFOLOGI.
Ardy Erdiyanto, Andi Sunyoto.

06-19

FACIAL MOTION CAPTURE MENGGUNAKAN ACTIVE APPEARANCE MODEL BERBASIS
BLENDER. Tri Afirianto, Mochamad Hariadi.
06-25
SEGMENTASI MODEL AKTIF KONTUR SBGFRLS PADA PAMOR KERIS.
Oskar Ika Adi Nugroho, Pranowo.

06-31

7. Data Mining
IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA
RUMAH MAKAN PADANG “MURAH MERIAH”. Oliver Zakaria, Kusrini.
07-1
WEIGHT K-SUPPORT VECTOR NEAREST NEIGHBOR.
Eko Prasetyo, Rifki Fahrial Zainal, Harunur Rosyid.

07-7

PERBAIKAN AKURASI FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS
MENGGUNAKAN FUNGSI KERNEL. Harunur Rosyid, Eko Prasetyo, Soffiana Agustin.

07-13

PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY MODEL SISTEM
INFERENSI MAMDANI. Achmad Ridok, Tri Cahyo Romadhona.
07-19
PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT
ANALYSIS DAN K-NN. Herfina.
07-25
IMPLEMENTASI LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT
DIABETES MELLITUS. Fajar Rohman Hariri.
07-31
TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN
BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel ). Ahlihi Masruro.
07-39

xv
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

IMPLEMENTASI DETEKSI OUTLIER PADA ALGORITMA HIERARCHICAL CLUSTERING.
Ahmad Saikhu, Yoga Bhagawad Gita.
07-45

8. Database Management
INTEGRITY CONSTRAINT BASIS DATA RELASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN
PL/PGSQL DAN CHECK CONSTRAINT. Suwanto raharjo.

08-1

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BENCANA GEMPA BUMI
BERBASIS WEB. Dewi Irawati Puspitajati, Achmad Djunaedi, Sri Kusumadewi.
08-7
SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI PADA MANAJEMEN INVENTARISASI PERALATAN
LABORATORIUM. Ratih Kumalasari Niswatin.
08-13
SISTEM INFORMASI DAN REGISTRASI TERNAK PADA KELOMPOK PETERNAK KAMBING
DI MALANG.
Madha C. Wibowo, Pratiwi W. Wahyuni, I D.G. Rai Mardiana, Susijanto T. Rasmana.
08-19
RANCANG BANGUN KONSEPTUAL BASIS DATA KLINIK 24 JAM.
Indrajani, Safan Capri, Wihendro.

08-27

9. Decission Support System
RANCANG BANGUN REKOMENDASI PENGISIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA
DENGAN OBJECTIVE MATRIX. Andi Widiyanto, Kusrini, Hanif Al Fatta.
09-1
PEMANFAATAN AHP SEBAGAI MODEL KEPUTUSAN PENENTUAN DESA POSDAYA.
Rina Fiati , Tutik Khotimah.
09-7
METODE PENINJAUAN DASHBOARD DARI BUSINESS INTELLIGENCE UNTUK MEMBUAT
KEPUTUSAN LEBIH BAIK. Oleh Soleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah, Asdin.
09-13
PERANCANGAN MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MAHASISWA
PENERIMA BEASISWA. Alfie Nur Rahmi, Eli Pujastuti, Henderi.
09-19
STRATEGI MEMANFAATKAN INTERNET DALAM UPAYA MENERAPKAN KONSEP
PAPERLESS OFFICE DI BAAK. Hilyah Magdalena.
09-25
METODE FUZZY AHP DAN AHP DALAM PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN.
Norhikmah, Rumini, Henderi.
09-31
KAJIAN PEMILIHAN SOFTWARE DESAIN GRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN
METODE AHP STUDI KASUS SMK MUHAMMADIYAH 9. Sarwindah.
09-39
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN SPARE
PARTS SAMARINDA. Heny Pratiwi, Ekawati Yulsilviana, Siti Qomariah.
09-45
MODEL PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK INVESTASI PERSIAPAN DANA
PENDIDIKAN ANAK. Elly Yanuarti.
09-51

xvi
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA.
Tri Widayanti, Wahyu Noer Hidayat, Mulia Sulistiyono.

09-55

EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI-ATTRIBUTE
DECISION MAKING (FMADM) DENGAN PENGEMBANGAN (STUDI KASUS: UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONOROGO). Ida Widaningrum.
09-61

10. E-Commerce
SISTEM INFORMASI PELAYANAN PRODUK BERBASIS WEB DI VENDOR BERKART!.
Bernadhed
10-1
PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN FASHION ONLINE PADA TOKO MOZALEA
COLLECTION.
Lely Prananingrum, Anggie Sukma D.J, Budi Utami Fahnun, Dionysia Kowanda.

10-7

11. E-Learning
PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA
DARMA PALEMBANG. Merry Agustina.
11-1
APLIKASI PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL MELALUI METODE SIMULASI
BERBASIS COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI).
Yudi Irawan Chandra, Eriek Orlando.

11-7

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA
PENJADWALAN. Didik Aribowo, Achmad Affandi.
11-13
RANCANG BANGUN UJIAN ONLINE DENGAN OPTIMASI PEMILIHAN SOAL.
Agustono Heriadi, Diema Hernyka Satyareni.

11-19

12. Expert System
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GANGGUAN TIDUR
DENGAN TURBO PROLOG 2.0. Rina Noviana, Winarti, Devi.
12-1
PEMODELAN SISTEM PAKAR ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK PRASEKOLAH DENGAN
GENRE MUSIK. Dina Maulina, Kusrini, Rudyanto Arief.
12-9

13. Game Development
PEMODELAN RETAKAN TIGA DIMENSI AKIBAT LEDAKAN UNTUK SERIOUS GAMES.
Anton Siswo R.A., M. Hariadi, Endah W
13-1
FIRST-PERSON SHOOTER 3D “GAMASHOOT” DENGAN BLENDER DAN UNITY 3D.
Muhammad Haki Fauzi, Rodiah.

13-7

PEMETAAN JARINGAN SOSIAL GAME ONLINE MMORPG MENGGUNAKAN SOCIAL
NETWORK ANALYSIS. Ofir Victor Soumokil.

13-13

xvii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

APLIKASI METODE TOP DOWN PARSING PADA GAME PEMBELAJARAN CISCO ROUTER.
Ahmad Syamsudin.
13-19
STRATEGI MENYERANG NPC GAME FPS MENGGUNAKAN FUZZY FINITE STATE
MACHINE. Ady Wicaksono, Mochamad Hariadi, Supeno Mardi S. N

13-25

MEMBANGUN : “BATTLE DRONE” BATTLE CARD 4 KIDZ. Reza Andrea.

13-31

14. Geographic Information System
PEMANFAATAN MODEL NUMERIK WRF V3.4 UNTUK INFORMASI CUACA
PENERBANGAN. Fatkhuroyan

14-1

TEKNOLOGI GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM DALAM MEMONITOR LAPORAN
HIMPAUDI KOTA TANGERANG. Oleh Soleh, Dyah Ayu Arditya, Irene Ursula
14-5
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PELAYANAN JEMAAT (Studi
Kasus: Gereja Huria Kristen Batak (HKBP) di Pulau Jawa). Marselina Endah, Eny Maria
14-11
PEMODELAN REDAMAN HUJAN BERBASIS ARIMA PADA LINTASAN RADIO 28 GHz
UTARA-SELATAN. Valian Yoga Pudya Ardhana, Achmad Mauludiyanto
14-17
APLIKASI FRIEND TRACKER BERBASIS ANDROID SMARTPHONE MENGGUNAKAN GPS
TRACKING. Wahyu Kusuma, Tity Septiani.
14-23
SISTEM PANDUAN PEMILIHAN TRANSPORTASI DAN AKOMODASI PARIWISATA UNTUK
WILAYAH YOGYAKARTA BERBASIS MOBILE.
Lilia Aris Nur Hindrawan, I Wayan Ordiyasa
14-29

15. Human Computer Interaction
PENGARUH FACEBOOK TERHADAP NILAI AKADEMIK MAHASISWA STMIK AMIKOM
YOGYAKARTA. Sulidar Fitri, Hartatik.
15-1

16. Industrial Engineering
RANCANG BANGUN MODEL PERANGKAT AKUISISI DATA PORTABEL BERBASIS
MIKROPENGENDALI ATMEGA8L.
Arief Hendra Saptadi, Paulus Insap Santosa, Bambang Sutopo.

16-1

APLIKASI LAPORAN HARIAN STATUS PRODUKSI UNTUK PROJECT PERFORMANCE PIPE
SDN. BHD. PADA PT. KHI PIPE INDUSTRIES (KRAKATAU STEEL GROUP).
Nursyahron Joko Febrianto.
16-11

xviii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

17. Information System
PROYEK SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TENDER BARANG DAN JASA (STUDI
KASUS BIRO UMUM SETDA PROVINSI MALUKU UTARA).
Muhammad Ridha Albaar.
17-1
ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN FRAMEWORK ITPOSMO (STUDI KASUS DINAS TATA
KOTA DAN PERTAMANAN KOTA TERNATE).
Muhammad Ridha Albaar, Rosdiani Achmad
17-7
MEMBANGUN KEDEKATAN PELANGGAN MENGGUNAKAN SMS BROADCAST
BERSALAM PADA MOMKIDS. Ardi Sanjaya, Cahyono.

17-13

ALARM GEMPA BUMI SEDERHANA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODA BERBASIS
MIKROKONTROLER AT89S51. Dendy Mulya Kusuma, Robby Candra.
17-21
PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN
KERUSAKAN KOMPUTER. Andika Agus Slameto, Ema Utami, Abas Ali Pangera.
17-27
IMPLEMENTASI ALGORITMA ONE TIME PAD PADA PENYIMPANAN DATA BERBASIS
WEB. Hengky Mulyono, Rodiah.
17-35
MENCARI MODEL PELAPORAN INFORMASI KEUANGAN PERUSAHAAN BERBASIS WEB.
Sasongko Budisusetyo, Luciana Spica Almilia.
17-41
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMK BHAKTI KARYA 1
MAGELANG BERBASIS MULTIUSER. Astri Wuragil, Wiwit Supriyanti, Yusuf Sutanto.

17-49

PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA SISTEM
INFORMASI PARIWISATA LOMBOK.
Tri Yuliati, Lailatul Mufarokhah, Sigit Setiyanto, Arwendra Adi Putra, Didi Apriansa.
17-57
PENERAPAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.
Irene Ursula, Oleh Soleh, Dyah Ayu Arditya.
17-65
PENERAPAN SMS GATEWAY PADA E JOURNAL SEBAGAI MEDIA NOTIFICATION.
Oleh Soleh, Arfiah, Ayutifani, Irene Ursula.

17-71

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN BBM PADA PT.
RATAH INDAH SAMARINDA. Bartolomius Harpad, Salmon.
17-77
PERANCANGAN APLIKASI RESERVASI RUANGAN KELAS DI PENGAJARAN STMIK
AMIKOM YOGYAKARTA. Yuli Astuti..
17-83
PENYEWAAN ONLINE UNTUK PAKAIAN TRADISIONAL INDONESIA. Lely Prananingrum,
S.Tiwi Anggraini, Rina Noviana, Siti Saidah.
17-87

xix
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA SMK
MUHAMMADIYAH 1 BATURETNO. Aullya Rachmawati.
17-93
METODE PENENTUAN SEBUAH ENTITAS DALAM SUATU DOKUMEN UNTUK
PEMODELAN DATA DENGAN ERD. Armadyah Amborowati.

17-99

RE-ENGINEERING SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN
DAERAH KOTA TANGERANG.
Dina Fitria Murad, Muhamad Irsan, Toni Saputra, Ade Irma
17-103
SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS PADA UD. NUSANTARA JAYA
SAMARINDA. Heny Pratiwi, Ekawati Yulsilviana, Siti Qomariah.

17-109

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBUATAN SURAT IZIN GANGGUAN (SIG)
DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK (STUDI KASUS : KANTOR PELAYANAN
PERIZINAN TERPADU KOTA PANGKALPINANG).
Melati Suci Mayasari, Ibnu Choirul Awwal.
17-115
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA CV. SUZUKI
SERVICE CENTRE SUNGAILIAT. Anisah, Fitriyanti.
17-121
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA TOKO UD. ATHA VICASIA
DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK.
Anisah, Fitriyanti.
17-127
EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN
FRAMEWORK COBIT 4.1. (STUDI KASUS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA).
Sudarmawan, Robert Marco, Tri Susanto.
17-133
APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENANGGULANGAN PASCA BENCANA.
Rikie Kartadie, Firman Asharudin, Tommi Suryanto, Prayudha Wibi Hascarya,L.B.Finansius
Mando,Abdul Rajab A,Arif Syam.
17-137
EVALUASI TERHADAP SISTEM INFORMASI DI STMIK AMIKOM MENGGUNAKAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM).
Tri Susanto, Sudarmawan, Robert Marco.
17-143
ANALISIS DATABASE SYSTEM PENYUSUNAN NILAI RAPORT SMA KURIKULUM 2013.
Ike Verawati
17-147
APLIKASI SISTEM INFORMASI LAPORAN PENGGAJIAN GURU HONOR BERBASIS WEB
PADA SMA NEGERI 6 TANGERANG.
Muhammad Rachman Mulyandi, Monica, Ega Mawarni, Arfiah, Liya Jayanti
17-153
PENGUKURAN USABILITY APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT
TERINTEGRASI (SIMZAKI) MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE (PLS)
Lutfiyah Dwi Setia
17-159

xx
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

APLIKASI INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WIRELESS APLICATION PROTOCOL PADA
SMA IT ABU BAKAR. Sumarni Adi, Sudarmawan
17-165
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CAIRAN INFUS
Suluh Argo Pambudi, Rohadi Makmur, Parjono

17-173

SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERSTANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN. Dara Kusumawati
17-179
DASHBOARD SISTEM INFORMASI KEUANGAN DALAM MENDUKUNG PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Meta Amalya Dewi, Suliyanih, Juni Marlieana

17-185

SISTEM OTOMATIS PENCATAT PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI
ELEKTRONIKA (Studi Kasus di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
Samuel Ongkowijoyo
17-191
SISTEM INFORMASI PRODUKSI BATUBARA PADA PT SURYA DINAMIKA LESTARI
Ita Arfyanti
17-197
PERANCANGAN PEMANFAATAN SMS GATEAWAY UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN
BAAK STMIK WIDYA CIPTA DHARMA.
Siti Qomariah, Ekawati Yulsilviana, Heny Pratiwi
17-203
PENDETEKSIAN PANTULAN SINAR DI AREA SERVIKS PADA CITRA SERVIKOGRAFI
Onny Marleen, Sigit Wibisono
17-209
KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN SYARI’AH DALAM MEMBANGUN
MOTIVASI KERJA KARYAWAN.
Muhammad Taufiq, Mohammad Suyanto, Emha Taufiq Luthfi
17-215

18. Intelligent System
KONTROL PERGERAKAN PADA SELF POSITIONING COOPERATIVE MOBILE ROBOT
UNTUK APLIKASI “FOLLOW THE LEADER”.
Rizky Yuniar Hakkun, Endah Suryawati N, Ali Husein Alatsiry
18-1
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC
ORDER QUANTITY. Ahmad Bagus Setiawan
18-7
MEMBANGUN CHATBOT BERBASIS AIML DENGAN ARSITEKTUR PENGETAHUAN
MODULAR Bayu Setiaji, Ema Utami, Hanif Al Fatta.
18-15
RANCANG BANGUN APLIKASI RUTE TERPENDEK TEMPAT WISATA MENGGUNAKAN
FLOYD WARSHALL . Rasyid Liwang, Alb. Joko Santoso, F. Sapty Rahayu
18-21
PENCARIAN SEMANTIK DOKUMEN BERITA MENGGUNAKAN ESSENTIAL DIMENSION OF
LATENT SEMANTIC INDEXING DENGAN MEMAKAI REDUKSI FITUR DOCUMENT
FREQUENCY DAN INFORMATION GAIN THRESHOLDING.
Yuita Arum Sari, Eva Yulia Puspanigrum
18-27

xxi
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

RANCANG-BANGUN BUSINESS INTELLIGENCE PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH STUDI
KASUS DI SMP NEGERI 1 CISOKA .
Aris Martono, Ferry Sudarto, Deden Rustiana, Nina Rahayu
18-33
HYBRID ARTIFICIAL BEE COLONY: PENYELESAIAN BARU POHON RENTANG BERBATAS
DERAJAT. Abidatul Izzah, Ratih Kartika Dewi, Siti Mutrofin.
18-39
ALGORITMA GENETIK TABU SEARCH DAN MEMETIKA PADA PERMASALAHAN
PENJADWALAN KULIAH. Moh. Ali Albar

18-45

SISTEM REKOMENDASI TAG PADA DOKUMEN BLOG MENGGUNAKAN LATENT
SEMANTIC INDEXING. Lailil Muflikhah, Nurul Fadilah, Achmad Ridok.

18-51

19. Multimedia Application
IMPLEMENTASI MULTITHREADING PROGRAMMING CONCEPT UNTUK EFISIENSI PROSES
STEGANOGRAFI METODE LSB. Paskalis Andrianus Nani..
19-1
APLIKASI KIOS SEBAGAI SARANA KRITIK DAN SARAN DENGAN JARINGAN LOKAL
AREA NETWORK DI CUSTOMER SERVICE PT. INDOSAT. TBK YOGYAKARTA.
Tonny Hidayat.
19-7
KINERJA JARINGAN HSDPA PADA APLIKASI MULTIMEDIA STREAMING.
Orita Dwi Purbiyanti, Maria Y Aryati, Abdah Muthiah Rahmania.

19-13

PENGENALAN BUDAYA SUMATERA UNTUK ANAK-ANAK MELALUI ELEARNING
BERBASIS MULTIMEDIA. Parno, Puji Sularsih, Dharmayanti, Jamaris, Swesti Mahardini 19-21

20. Mobile Application
APLIKASI BELAJAR MEMBACA IQRO’ BERBASIS MOBILE.
Muhammad Sobri, Leon Andretti Abdillah.

20-1

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK PEMETAAN RUMAH SAKIT DI KOTA
DEPOK. Dharmayanti, Fitrianingsih, Parno, Eko Putra, Andhika Prakasa Kasma
20-7
APLIKASI FRIEND TRACKER BERBASIS ANDROID SMARTPHONE MENGGUNAKAN GPS
TRACKING. Wahyu Kusuma, Tity Septiani.
20-13
APLIKASI MOBILE PEMANDU WISATA WILAYAH KOTA MALANG BERBASIS J2ME.
Intan Nur Farida
20-19
INFORMASI KAMPUS BERBASIS WEB PADA ANDROID .
Budi Utami Fahnun, Rina Noviana, Lely Prananingrum, Enlik Tjioe.

20-25

APLIKASI INFORMASI TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA BERBASIS ANDROID.
Yulia Chalri, Hasma Rasjid, Thariq Basyir

20-33

xxii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

APLIKASI MOBILE PENGENALAN CITRA MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR
QUANTIZATION. Irawan Afrianto, Devi Priatama.
20-39
PEMODELAN APLIKASI INTEGRATED LEARNING SYSTEM BERBASIS MOBILE.
Henderi, Junaidi, Riski Amalia.

20-45

APLIKASI KONVERSI VIDEO BERBASIS WEB UNTUK KLIEN MOBILE DEVICE ANDROID
Farisqi Panduardi, Achmad Affandi.
20-51

21. Network Security
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL
LOCAL AREA NETWORK (STUDI KASUS : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI).
Herti Yani, Pareza Alam Jusia, Hetty Rohayani. AH
21-1
PHYSICAL LAYER NETWOK CODING UNTUK KANAL RELAY DUA ARAH.
Firman Hadi Sukma P.

21-7

LOKALISASI SUMBER PASIF PADA WSN MENGGUNAKAN HYBRID DOA/TDOA DALAM
LINGKUNGAN MULTIPATH. Firman Hadi Sukma P, Mukminatun Ardaisi.
21-13
SISTEM DETEKSI INTRUSI PADA JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KNEAREST NEIGHBOR DAN TEORI DEMPSTER SHAFER.
Akhmad Alimudin, Waskitho Wibisono, Diana Purwitasari
21-21
EVALUASI KINERJA CLUSTER-BASED KEY MANAGEMENT PADA MANET UNTUK
KOMUNIKASI TAKTIS KAPAL PERANG.
Dinar HS Wahyuni, Gamantyo Hendrantoro
21-27
IMPLEMENTASI PROXY SEVER MENGGUNAKAN DHCP SERVER BERBASIS LINUX
UBUNTU PADA JARINGAN INTERNET SEBAGAI FILTER DAN SECURITY.
Seto Febriantoro, Agus Ganda Permana, Tengku A Riza.
21-33
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KEAMANAN JARINGAN ENTERPRISE DENGAN
VPN. A. Donny Mahendra, Ema Utami, Abas Ali Pangera.
21-39

22. Neural Network
OPTIMASI PREDIKSI KEHADIRAN PEGAWAI UNTUK INTENSIF KEHADIRAN
MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN-BACKPROPAGATION.
Jamaludin Hakim, Sri Hartati.

22-1

PENGENALAN TUTUR TERISOLASI DALAM BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN
MFCC, FCM, DAN ANFIS. Utis Sutisna, Risanuri Hidayat, Litasari.
22-7

xxiii
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

23. Risk Management
RISK ASSESSMENT DAN BUSINESS IMPACT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN
DISASTER RECOVERY PLAN (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA).
Mardhiya Hayaty, Abidarin Rosidi, M.Rudyanto Arief.
23-1

24. Semantic
ONTOLOGY MAPPING FOR ERP BUSINESS PROCESS VARIATIONS.
Anang Kunaefi, Riyanarto.

24-1

25. Software Engineering
MODEL ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK DAN PENYELESAIANNYA UNTUK PROGRAM
SIMULASI. Hari Sutiksno, Francisca H. Chandra, Anastasia Savitri, Setya Ardhi
25-1
SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION.
Ari Muzakir
25-7
PERBAIKAN METODE STANFORD RECOGNIZING TEXTUAL ENTAILMENT PADA KALIMAT
MENGANDUNG ARITMATIKA.
Rakhmat Arianto, Daniel Oranova Siahaan, Ahmad Saikhu
25-13

26. Strategic Information System
PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN
APLIKASI BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA).
Arif Dwi Laksito, Kusrini, Emha Taufiq Luthfi.
26-1
PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI DENGAN MENGGUNAKAN
CONTROL OBJECTIVE ACQUIRE AND IMPLEMENT PADA FRAMEWROK COBIT STUDI
KASUS SEKOLAH TINGGI XYZ. Rizqi Sukma Kharisma, Kusrini, Emha Taufiq Luthfi
26-7
PENYUSUNAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORE
CARD DAN COBIT (STUDI KASUS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA).
Enny Susana, Asro Nasiri.
26-13

27. Web Application
PENGEMBANGAN WEBSITE ALUMNI REGISTRATION BERBASIS MOBILE PADA
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG. Usman Ependi.

27-1

INTEGRASI INFORMASI PENELITIAN PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
BERBASIS WEB SERVICE. Andik Wijanarko, Irya Wisnubhadra, Benyamin L Sinaga
27-7

xxiv
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN: 2302-3805

MANAJEMEN KONTEN DIGITAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN PUBLIKASI BERBASIS
WEB PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Afif Bimantara, Rhomita Sari.
27-13
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN VOUCHER PULSA CELLULER
ONLINE BERBASIS N-TIER. Kartini, Andri Madani, Faisal Amry.

27-19

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET KONSER MUSIK ONLINE
BERBASIS LOKASI. Kartini, Budi Utami Fahnun, Dewi Pratiwi.
27-25

28. Customer Relatioship Management
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN MEDIA FACEBOOK.
Nyimas Sopiah
28-1
PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN DUKUNGAN
TEKNOLOGI INFORMASI PADA PO. CHELSY.
Albertus Januaris Kundre, Irya Wisnubadhra, Thomas Suselo

28-7

29. E-Government
SURVEY: CITIZEN-CENTRIC INFORMATION SYSTEMS DENGAN MODEL PARTISIPASI DI
BEBERAPA NEGARA. Vitri Tundjungsari.
29-1
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS
PENERAPAN E-GOVERNMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE UTAUT (UNIFIED
THEORY OF ACCEPTANCED USE OF TECHNOLOGY) DI KOTA PALEMBANG.
Ery Hartati.
29-7

30. Technopreneur
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS RT/RW NET (STUDI KASUS : DESA REJAMULYA
CILACAP). Masrudin.
30-1

xxv
1

Animation
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

CAMERA TRACKING AKIBAT MEMBUANG SAMPAH
SEMBARANGAN MENGGUNAKAN BLENDER 2.62
DAN VOODOO
Rina Noviana 1), Lely Prananingrum 2), Budi Utami Fahnun 3)
1,2,3)
Sistem Informasi Universitas Gunadarma Depok
Jl. Margonda Raya 100 Depok , Jawa Barat
email : rina_n@staff.gunadarma.ac.id

1)

,lely_p@staff.gunadarma.ac.id 2),bufahnun@staff.gunadarma.ac.id 3)

lingkungan melalui
suatu media yang menarik,
interaktif dan mudah di pahami.
Dengan
berkembangnya
teknologi,
maka
berkembang pula media pembelajaran yang ada di
masyarakat. Media pembelajaran yang dapat
dikembangnkan dapat berupa suatu animasi atau film
pendek yang merupakan suatu pilihan .. Berdasarkan
hal tersebut dibuatlah suatu media interaktif berupa
film pendek, yaitu camera tracking animasi akibat
membuang sampah sembarangan menggunakan blender
2.62 dan voodoo. Ini dimaksudkan agar masyarakat
dapat lebih mudah mengerti akan pentingnya menjaga
kebersihan dan dampak yang akan terjadi jika
membuang sampah sembarangan.
Animasi ini dibuat menggunakan aplikasi Blender
2.62 dan Voodoo. Aplikasi Blender 2.62 berfungsi
untuk membuat karakter 3 dimensi, dan dalam
penerapannya karakter tersebut dapat dijadikan sebuah
animasi seperti berjalan, melompat, dan lain sebagainya.
Sedangka aplikasi Voodoo digunakan untuk camera
tracking Dalam ruang lingkup tiga dimensi.
Dalam Pembuatan animasi proses atau langkah
nya antara lain menentukan urutan setiap frame yang
akan ditampilkan, pembuatan karakter, proses texturing
, proses pembuatan armature, rigging, weight painting ,
pose , shape key untuk rig face sederhana, camera
tracking untuk setting camera pada objek tiga dimensi,
penyatuan scene, compositing dan video editing.
Resolusi dari hasil video yang dihasilkan hanya
mencapai 800 x 600 pixel serta menggunakan beberapa
tools yg ada pada Blender 2.62 dan voodoo.
Animasi yang dihasilkan ditujukan untuk usia 10
tahun ke atas.

Abstrak
Camera Tracking Animasi akibat membuang
sampah sembarangan dibuat dengan menggunakan
Aplikasi Blender 2.62, aplikasi Voodoo dan penggunaan
Ulead video studio 11.0. Bertujuan memberikan
pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Dengan berkembangnya teknologi
dibutuhkan suatu media yang menarik, interaktif dan
mudah dipahami. Karena saat ini media pembelajaran
juga semakin berkembang di masyarakat. Media
pembelajaran berupa Film Animasi merupakan salah
satu media yang dapat diterapkan untuk penyampaian
pesan kepada masyarakat agar selalu menjaga
kebersihan lingkungan dengan membuang sampah tidak
sembarangan .Aplikasi Blender 2.62 dan Voodoo
merupakan suatu aplikasi open source. Aplikasi Blender
berfungsi untuk membuat karakter 3 dimensi, dan
karakter tersebut dapat dijadikan animasi seperti
berjalan, melompat dan lainnya. Sedangkan aplikasi
Voodoo digunakan untuk melakukan camera tracking
yaitu bagaimana suatu camera dalam obyek 3 dimensi
mengikuti pergerakan camera asli yang dilakukan
seseorang dalam proses perekaman. Sedangkan Ulead
video studio 11.0 sebagai software video editing untuk
membuat high-quality HD, slide shows, standard
definition movies.
Kata kunci : Camera Tracking , Animasi, Blender
2.6.2,Voodoo.

1.

Pendahuluan

Pengetahuan tentang
kebersihan lingkungan
seharusnya sudah tertanam di jiwa masyarakat, sehingga
masyarakat mematuhi agar tidak membuang sampah
sembarangan . Karena membuang sampah sembarangan
akan mempunyai dampak yang dapat merusak
lingkungan sekeliling. Seperti terjadinya banjir,
menumpuknya sampah, dan timbulnya banyak penyakit.
Masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang indah
dan bersih tanpa adanya sampah dengan memberikan
pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan

2. Tinjauan Pustaka
Secara keseluruhan, jenis film animasi tri matra
menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan
jenis film animasi dwi matra, Perbedaannya, objek
animasi yang dipakai dalam wujud tri matra
memperhitungkan karakter objek animasi, sifat bahan
yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang. [4]

01-1
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

Keterangan Gambar 1:
a. Panel info : berisi menu diantaranya file, add, render,
help juga berisi menu untuk merubah tampilan dan
scene, serta pilihan engine dari aplikasi Blender.
b. Object tools : Berisi menu yang diantaranya
digunakan untuk merubah tampilan dari object tiga
dimensi
c. 3D view : Digunakan untuk melihat, dan membuat
tampilan dari objek tiga dimensi yang kita bentuk
d. Outliner : Digunakan untuk membatasi object tiga
dimensi seperti menghide objek tiga dimensi, menghide
untuk seleksi objek, dan menghide objek yang ingin di
Render
e. Properties : Digunakan untuk mengatur object tiga
dimensi diantaranya menu render, scene, world, objects,
object constraint, modifier, object data, material,
texture, particle, physic

Animasi tiga dimensi
Untuk menggerakkan benda tri matra, walaupun itu
mungkin, cukup sulit untuk melaksanakannya karena
sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang
terbatas. Tidak seperti jenis film animasi gambar,
bebas melakukan berbagai gerakan yang diinginkan. [3]
Prinsip Animasi
Saat ini animasi tidak asing lagi terdengar di
telinga kita, begitu banyak film animasi yang beredar di
masyarakat luas, tapi banyak juga orang yang belum
mengerti secara detail tentang apa itu animasi. Animasi
adalah suatu teknik menampilkan gambar secara terurut
sehingga orang yang menyaksikan merasakan adanya
gerakan pada gambar yang ditampilkan.
Selain dari pendefinisian animasi, animasi
juga memiliki beberapa prinsip. prinsip ini merupakan
aspek-aspek yang penting dalam pembuatan sebuah
animasi. Ada 12 Prinsip animasi diantaranya sebagai
berikut [3] [4] :
a. Pose dan gerakan antara
b. Pengaturan waktu (Timing)
c. Gerakan sekunder (Secondary Action)
d. Akselerasi (Ease In and Out)
e. Antisipasi (Anticipation)
f. Gerakan lanjutan & perbedaan waktu gerak
g. Gerakan melengkung (Arc)
f. Dramatisasi gerakan (Exaggeration)
g. Squash & Stretch
h. Penempatan di bidang gambar (Staging)
i. Daya tarik karakter (Appeal)
j. Penjiwaan Karakter

Viewport Blender 2.62
Viewport merupakan tempat untuk melihat dan
membuat objek tiga dimensi, ada beberapa tampilan
yang ditampilkan pada aplikasi ini diantaranya left
ortho, right ortho, bottom ortho, top ortho, back, front,
dan perspective. [5]
Adding Mesh
Mesh merupakan sub menu yang digunakan untuk
menginput objek 3 dimensi diantaranya :plane, cube,
circle, uv sphere, icosphere, cylinder, cone, grid,
monkey, dan torus.
Membuat Objek Tiga Dimensi Sederhana
Untuk membuat objek tiga dimensi kita bisa mengklik add , lalu klik mesh dan pilih objek yang ingin
dibuat. Gambar 2 dibawah ini adalah objek tiga dimensi
yang dapat dimasukan ke dalam viewport Blender 2.62.

Lingkungan Kerja
Berikut pembahasan mengenai tools yang ada pada
Blender 2.62 , Voodoo & Ulead Video Studio 11.0

Lingkungan Kerja Blender 2.62
Tampilan awal pada Blender terbagi menjadi
beberapa bagian diantaranya panel info, object tools,
outline, properties, timeline, 3d View[1].[5]. Gambar 1
adalah tampilan awal pada Blender :.

Gambar2. Add mesh pada blender 2.62

Lingkungan Kerja Voodoo
Untuk Voodoo, aplikasi ini hanya memiliki bagian pada
tampilan awalnya yang terlihat pada Gambar 3,
diantaranya menu bar, menu play video, dan menu
tracking.

Gambar 1. Tampilan awal blender

01-2
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

Studi Lapangan :
Metode Pengumpulan Data : Pada tahap ini
penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk
merancang aplikasi ini dengan cara mendownload,
memodifikasi gambar, dan scanning gambar yang
diambil dari buku. Penulis menyertakan kuesioner
untuk mencari tahu apakah aplikasi ini dapat digunakan
dengan mudah serta bermanfaat bagi pengguna.
Metode Perancangan Aplikasi: Penulis memilih
metodologi SDLC (Systems Development Life Cycle)
dengan menggunakan model Waterfall. Model
Waterfall adalah metode pengembangan software yang
bersifat sekuensial dan terdiri dari tahap-tahap yang
saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada
gambar 4. Tahapan-tahapan tersebut, yaitu :

Gambar 3 Tampilan awal voodoo

Berikut ini merupakan bagian tools Voodoo
Menu Bar : berisi kumpulan kumpulan perintah
diantaranya menu file, view dan help.
Menu Play Video : Berisi tombol tombol yang
digunakan untuk review video
Menu Tracking Video : Berisi batas batas frame dan
tombol untuk memulai tracking
Pengenalan Ulead Video Studio 11.0
Ulead Video Studio 11.0 merupakan sebuah
software video editing all in one yang dapat digunakan
untuk membuat high-quality HD dan standarddefinition movies, slide shows dan DVDs. Ulead Video
Studio 11.0 memiliki kelebihan, diantaranya sebagai :
Complete video solution, Easy and powerful video
editing ,Creative control of , End-to-end HD, Includes
Corel ® WinDVD® video playback software
Ulead video studio 11.0, aplikasi ini hanya
memiliki bagian pada tampilan awalnya, diantaranya
menu bar, Panel/ step toolbar, gallery, option, timeline,
tombol navigasi.
Bagian - bagian dari lembar kerja ulead video
studio 11.0 :
Menu bar berisi kumpulan perintah utama dari
ulead video studio 11.0. yaitu, file, edit dan tools.
Panel/ step toolbar berisi langkah – langkah
perancangan video. Mulai dari capture, edit, effect,
overlay, title, audio, share.
Gallery berisi video, image, audio, transisi, yang
telah di-upload dalam gallery.
Option panel yaitu pilihan untuk melakukan
perubahan atau setting dari objek yang anda pilih dalam
gallery
Timeline digunakan untuk menyusun dan
merancang video.
Tombol navigasi, terdiri dari : tombol untuk
menjalankan video dan memotong video.

Gambar 4. SDLC dengan waterfall mode

Berikut penjelasan dari tahap-tahap waterfall yang
digunakan yaitu:
Perencanaan sistem (system Enginering)
Tahap ini sangat dibutuhkan karena dalam
pembuatan aplikasi diperlukan pencarian atas apa yang
diperlukan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem itu
diterapkan kedalam aplikasi yang dibuat.
Analisis sistem
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data terhadap
aplikasi yang akan dibuat. Dengan cara memahami
dasar dari program yang akan dibuat, diantaranya
mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang
dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan
dan perancangan antar muka pemakai aplikasi.
Desain atau perancangan sistem
Perancangan sistem merupakan tahap yang
memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu:
Struktur data, arsitektur piranti lunak, detail prosedur,
dan karakteristik antar muka pemakai.
Penerapan / implementasi
Tahap ini adalah penerapan koding untuk
pembuatan aplikasi. Pada aplikasi ini penulis
mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman

3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu:

Perawatan sistem
Tahap ini dilakukan saat aplikasi sudah digunakan
oleh pengguna. Bila terdapat kesalahan pada aplikasi
maka akan dilakukan perubahan terhadap aplikasi.

Studi Pustaka : Pada tahap ini penulis menentukan
aplikasi yang akan dibuat dan melakukan studi pustaka
seperti mencari informasi yang berhubungan dengan
pembuatan aplikasi baik dari buku ataupun browsing
melalui internet.
01-3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

ISSN : 2302-3805

penghapusan bagian yang tidak penting, memperkecil
jumlah vertex dan mempercepat kinerja hasil dari
rendering.

Spesifikasi Perangkat yang dibutuhkan
Spesifikasi hardware yang digunakan antara lain:
Intel(R) Core ™ 2 Duo T6600 @ 2.20 Ghz
Memory (RAM) 2 GB
Kartu Grafis Sis Mirage 3 Graphics 256 Mb
HDD 250 Gb
Handphone Samsung Galaxy Y S5360

Texturing Karakter
Menjelaskan tentang texturing untuk karakter 3
dimensi. Didalamnya terjadi proses pemberian warna
dan texture untuk karakter yang dianimasikan.

Spesifikasi Software antara lain:
System Operasi Windows XP
Blender 2.62
Voodoo
Ulead Videostudio 11

Proses Pembuatan Armature
Armature adalah salah satu kemampuan aplikasi
blender 2.62 untuk membuat kerangka tubuh manusia
yang nantinya akan dilanjutkan untuk proses rigging
dan pergerakan karakter.

4. Perancangan dan Implementasi
Rigging Karakter
Adalah Proses penyatuan karakter 3 dimensi
dengan armature yang telah dibuat. Proses nya adalah
Menyiapkan Karakter tiga dimensi,Menyiapkan
Armature untuk karakter 3 dimensi, Proses Rigging
atau penyatuan armature, karakter 3 dimensi, Test
pose. Lihat gambar 6 dibawah ini :

Perancangan dan implementasi dilakukan melalui
beberapa langkah dalam bentuk alur kerja animasi ada
pada Gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Alur Kerja Animasi

Konsep Karakter
Dalam pembuatan karakter untuk sebuah
animasi, konsep dari karakter merupakan organ yang
sangat penting. Dalam hal ini dibuat 2 karakter yaitu
karakter Toni dan Dino. Toni adalah karakter yang
mempunyai sifat cuek, yang berperan sebagai orang
yang membuang sampah sembarangan. Sedangkan Dino
adalah orang yang memiliki sifat cinta akan lingkungan
yang berperan sebagai orang yang menasehati Toni.

Gambar 6 Karakter Dino dan Karakter Toni

Weight Painting Karakter pada Blender 2.62
Suatu proses pembatasan pose antara Mesh dan
armature dalam sebuah karakter. Juga untuk membatasi
transformasi yang berlebihan dari transformasi bone
pada karakter 3 dimensi.

Storyboard dan Penulisan Naskah
Storyboard adalah gambaran scene scene secara
umum dari animasi yang ingin dibuat. Dalam animasi
ini dibuat ada 15 scene.

Rig Face Sederhana
Proses membuat ekspresi wajah dalam karakter 3
dimensi.
Pose Library
Digunakan sebagai cara untuk menyimpan pose
yang sering digunakan, sehingga dapat dengan cepat
diakses dan diterapkan. Hal ini berguna untuk
membantu menjaga konsistensi dan mempercepat
proses animasi.

Modelling Karakter
Merupakan proses pembuatan karakter yang akan
dianimasikan, yaitu :
Tahap 1: Menyiapkan gambar wajah dari tampak
depan dan samping dan gambar karkter dari tampak
depan dan samping serta menyiapkan gambar karakter
untuk bagian tangan.
Tahap 2 : Tracing/ pembuatan karakter menggunakan
Mesh dan beberapa modifier.
Tahap 3 : Proses pembuatan kostum karakter
Tahap 4 : Tahap ini dilakukan finishing dari tiap
karakter. Dengan melakukan perapihan seperti
01-4
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
Melakukan Camera Tracking
Adalah Proses pemindahan pergerakan camera
asli kedalam scene 3 dimensi dengan menggunakan
aplikasi voodoo.

Rendering
Proses menghasilkan gambar dari suatu model.
Dalam hal ini hasil rendering disimpan dalam bentik
AVI JPEG dengan quality terbaik.

Penyatuan Scene Asli dengan Scene 3D
Melakukan Penyatuan antara scene asli dengan
scene 3 dimensi. Terdapat pada Gambar 7 & Gambar 8

Penyatuan Sound dan Video
Proses ini untuk penyatuan antara sound dan
video menggunakan software Ulead video studio 1.0.

Finishing Video Animasi Camera Tracking
Pada proses ini dilakukan finishing video animasi
dengan cara menggabungkan scene yang telah
sebelumnya dilakukan proses penyatuan sound dan
video. Karena proses penyatuan sound dan videonya
dilakukan secara terpisah dengan proses finishing dari
camera trackingnya.

Gambar 7 Karakter Toni scene 3D

5. Kesimpulan dan Saran
Penggunaaan Aplikasi Blender 2.62 sangat mudah,
tampilan yang dinamis blender juga memiliki shortcut
yang mudah diingat, memiliki fitur yang banyak dan
menarik.
Animasi ini berformat *.mpg agar dapat dijalankan
disemua media player. Tujuan yang diharapkan dari
video animasi ini adalah agar pesan dari animasi video
camera tracking ini dapat dipahami dan diterima oleh
masyarakat umumnya. Hasil Rendering dapat
ditingkatkan dengan menaikan resolusi pixel nya.

Gambar 8 Karakter Dino scene 3D
Compositing
Compositing adalah proses untuk melakukan
editing pada gambar secara menyeluruh yang nantinya
akan menjadi sebuah image atau animasi. Dalam Proses
ini dibuat 3 layer input untuk compositing yaitu layer
pertama tampilan image sequence, layer kedua lantai
akan menerima bayangan, layer ketiga obyek tiga
dimensi. Sebagai Contoh hasilnya ada pada Gambar 9
dan Gambar 10.

Daftar Pustaka
[1] Abdul Razaq, Ispantoro. 2011, The Magic of
MOVIE EDITING : Cara Kreatif Mengedit
Video. Depok : MediaKita
[2] Arbi Pramana,CT Video animasi menggunakan
Blender 2.62 , Voodoo, Univ. Gunadarma, 2012
[3] Ibis Fernandez McGraw- Hill, Osborn, Macromedia
Flash Animation & Cartooning: A creative Guide,
California, 2002
[4] URL :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/pri
nsip-dasar-animasi-karakter, 20 April 2010
[5] URL :
http ://wiki.blender.org/index.php/Doc:2.6/
Manual, Oktober 2011
[6] URL :
http://www.youtube.com/watch?v=86JiuZpbi_w
, 5 oktober 2011
[7] URL :
http://www.youtube.com/watch?v=ewy3QfERQi
k, 30 Desember, 2007
[8] URL : http://www.cpubenchmark.net/
[9] URL : http://www.liutilities.com/device-driver/sismirage-3-graphics/

Gambar 9 Hasil Compositing

Gambar 10 Hasil Compositing

01-5
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

Biodata Penulis
Rina Noviana memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom),
Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gunadarma, lulus
tahun 1992. Tahun 1996 memperoleh gelar Magister Sistem
Informasi (MMSI) dari Program Magister Manajemen. Saat
ini sebagai Staf Pengajar program Sitem Informasi,
manajemen Informatika dan Teknik Informatika Universitas
Gunadarma Depok – Jawa Barat
Lely Prananingrum memperoleh gelar Sarjana Komputer
(SKom), Program Studi Ilmu Komputer Universitas
Gunadarma, lulus tahun 1997. Tahun 1999 memperoleh gelar
Magister Sistem Informasi (MMSI) dari Program Magister
Manajemen. Saat ini sebagai Staf Pengajar program Sitem
Informasi, manajemen Informatika dan Teknik Informatika
Universitas Gunadarma Depok – Jawa Barat
Budi Utami Fahnun memperoleh gelar Sarjana Komputer
(SKom), Program Studi Teknik Komputer Universitas
Gunadarma, lulus tahun 1992. Tahun 1998 memperoleh gelar
Magister Sistem Informasi (MMSI dari Program Magister
Manajemen. Saat ini sebagai Staf Pengajar program Sitem
Informasi, manajemen Informatika dan Teknik Informatika
Universitas Gunadarma Depok – Jawa Barat

01-6

ISSN : 2302-3805
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

TINGKAT PERSEPSI PENERIMAAN MAHASISWA TERHADAP
TEKNOLOGI MOTION CAPTURE DENGAN MULTI
KAMERASEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN PADA PEMBUATAN ANIMASI 3D
Mei Parwanto Kurniawan
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta
email : meipkurniawan@gmail.com1), meikurniawan@amikom.ac.id2)
menjelaskan sikap daripada TPB. Lebih lanjut,
Mathieson mengemukakan bahwa walaupun secara
umum model satu tidak dapat begitu saja dikatakan lebih
baik daripada model lainnya tetapi Hubona dan Cheney
(1994) menyatakan bahwa TAM lebih mudah
menggunakannya dan sederhana untuk menjelaskan
penerimaan teknologi.[1]

Abstrak
Motion Capture adalah teknologi penangkapan
gerak baik secara real time maupun manual yang
digunakan dalam pembuatan film maupun game.
Kelebihan penangkapan gerak ini adalah hasil animasi
terlihat lebih halus menyerupai gerakan sesungguhnya.
Saat ini masih sedikit perusahaan animasi yang
menggunakan alat penangkap gerak ini karena
harganya yang sangat mahal.Pada penelitian ini dibuat
sebuah metode animasi sederhana menggunakan
pergerakan video yang diambil dengan multi kamera
dengan cara melakukan perubahan gerakkan pada
setiap frame, kemudian dilakukan penelitian untuk
mencari persepsi Mahasiswa terhadapa metode ini.

3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data
melalui kuesioner yang disajikan pada table 1 dengan
perhitungan statistik dan menggunakan teori TAM
sebagai teori dasar penelitian dengan menambahkan
variabel norma subyektif dari teori TRA dan kualitas
animasi sebagai variabel eksternal.

Kata kunci :
Motion Capture, pernerimaan teknologi, multi kamera.

Tabel 1. Bangunan model penelitian
N
Variabel
Indikator
o
Persepsi
1 Mudah
Fleksibelitas
Penggunaan
Mudah digunakan
Persepsi
Mempertinggi
2
Kemanfaatan
Effisiensi
Menjawab kebutuhan
informasi
Meningkatkan kinerja
Sikap Untuk
3
Perasaan
Menggunakan
Sikap menerima
Niat Untuk
Motivasi untuk
4
Menggunakan
menggunakan
Memotivasi orang lain
Penggunaan
Menggunakan secara
5
Aktual
aktual
Frekuensi penggunaan
Kepuasan penggunaan
Pengarus
6
Atasan
Sosial
Teman dan keluarga
Kondisi
Kondisi Hardware dan
7
Pendukung
Akses
Penyediaan staff
khusus
Dukungan dan
bantuan dari
organisasi
Jumlah

1. Pendahuluan
Teknologi motion capture saat ini masih menjadi
satu-satunya teknologi yang dapat membantu manusia
membuat animasi khususnya 3D lebih kelihatan realistis
sehingga oleh perusahaan yang mebuat dibandrol
dengan harga yang masih sangat tinggi.[2]
Untuk itu peneliti membuat teknik motion capture
multi kamera sebagai media pembelajaran alternatif.
Sehingga diharapkan mahasiswa dapat belajar tanpa ada
hambatan. Batasan masalah penelitian ini adalah pada
perhitungan tingkat persepsi mahasiswa terhadap metode
ini sehingga memberikan informasi bahwa metode ini
memang layak atau tidak dalam pembelajaran
multimedia khususnya motion capture.

2. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ramdhani
(2007) yang berjudul “Model Perilaku Penggunaan TI”
menyatakan TAM telah menjadi sangat populer karena
memiliki ciri-ciri teori yang baik sederhana (parsimony)
dan didukung oleh data (verifiability) serta dapat
diterapkan dalam memprediksi penerimaan dan
penggunaan sebuah hasil inovasi dalam berbagai bidang
(generalibility). [3]
Perbandingan antara TAM dan Theory of Planned
Behaviour (TPB) juga dilakukan oleh Mathieson (1991),
diperoleh hasil bahwa TAM lebih baik dalam

No. Butir

Jml

1,2,3,4

4

5,6,7

3

8,9

2

10,11,12,1
3
14,15,16

4
3

17,18

2

19,20

2

21,22,23

3

24,25

2

26,27,

2

28,29
30,31

2
2

32,33

2

34,35,36

3

37,38,39

3

40,41

2

42,43,44

3
44

Penelitian ini akan menggunakan kuesioner dalam
pengambilan data. Metode yang akan dipakai dalam
kuisioner ini dengan metode Skala Likert : seringkali
01-7
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
dikenal juga dengan nama summated
mengharuskan responden untuk memilih
kesepahaman atau tingkat persetujuan.

scales,
tingkat

nilai kritis (0,361) maka suatu pernyataan dianggap
valid. Menurut Hadi (1998) dalam Suhartini (2003)
sebaliknya jika koefisien korelasi lebih kecil dari nilai
kritisnya (0,361) maka suatu pernyataan dianggap tidak
valid.[4]

Melakukan pengambilan data di kelas dengan
kriteria kelas yang pernah mengambil mata kuliah
multimedia atau Mahasiswa yang menjadi anggota
Komunitas Multimedia AMIKOM.
1. Teknik Sampling
Teknik
sampling
adalah
teknik
untuk
pengambilan sampling (Sugiyono, 2006). Sampel
target dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
AMIKOM yang sudah mendapatkan mata kuliah
Multimedia. Jumlah sampel pada penelitian ini
berjumlah 250 Mahasiswa.[6]
2. Variabel Penelitian.
Merupakan variabel dari Technology Acceptance
Model (TAM).

A. Validitas Instrumen Penelitian
1. Persepsi Mudah Penggunaan (PMP).
Validitas instrumen yang disajikan pada tabel 2
diuji dengan menggunakan korelasi skor butir
dengan skor total “Product Moment (Pearson)”.
Analisis dilakukan terhadap sepuluh butir
instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan
cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada
taraf α = 0,05.
Tabel 2. Tabel validitas instrumen Persepsi Mudah Penggunaan
Item Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

1

0,382

0,361

Valid

2

0,484

0,361

Valid

3

0,590

0,361

Valid

4

0,507

0,361

Valid

5

0,420

0,361

Valid

6

0,337

0,361

Tidak Valid

7

0,353

0,361

Tidak Valid

8

0,050

0,361

Tidak Valid

9

0,590

0,361

Valid

10

0,603

0,361

Valid

Instrumen Penelitian dan Validitas
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk
mengukur variabel yang diteliti. Jumlah instrumen
tergantung pada jumlah variabel. Setiap instrumen akan
mempunyai skala, sedangkan skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan skala interval
dari satu sampai empat:
1. Sangat setuju
4
2. Setuju
3
3. Tidak setuju
2
4. Sangat tidak setuju 1
Instrumen penelitian ini terdapat 44 butir
pernyataan yang terbagi atas 7 instrumen variabel
persepsi mudah penggunaan, 9 instrumen variabel
persepsi kemanfaatan, 4 instrumen variabel sikap untuk
menggunakan, 5 instrumen variabel niat untuk
menggunakan, 6 instrumen variabel penggunaan aktual,
5 instrumen variabel pengaruh sosial, dan 8 instrumen
variabel kondisi pendukung.

2. Persepsi Kemanfaatan (PK).
Berdasarkan tabel 3 hasil analisis instrumen
yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 9 butir
pernyataan menyatakan bahwa seluruh valid, pada
taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36.
Tabel 3. Tabel validitas instrumen Persepsi Kemanfaatan
Item Instrumen

r tabel

Keterangan

0,621

0,361

Valid

12

0,550

0,361

Valid

13

0,564

0,361

Valid

14

0,551

0,361

Valid

15

0,541

0,361

Valid

16

0,371

0,361

Valid

17

0,759

0,361

Valid

18

0,712

0,361

Valid

19

01-8

r hitung

11

Validitas dan realibilitas instrumen penelitian.
Instrumen pada penelitian ini berjumlah 48 butir
pernyataan yang akan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Uji validitas dilakukan terhadap 30
Mahasiswa Anggota Komunitas Multimedia AMIKOM
dan Animator AMIKOM sebagai sampel yang
mempunyai karakteristik sama dengan responden dalam
penelitian ini. Sampel dalam uji validitas diambil di
tempat STMIK AMIKOM. Adapun uji validitas yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menguji
kesahihan item pernyataan yang terdapat pada kuesioner,
yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi
Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang
diperoleh. Koefisien korelasi masing-masing item
kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang ada
pada tabel kritis r Product Moment Pearson sesuai
dengan
derajat
kebebasannya
dan
tingkat
signifikansinya. Bila koefisien korelasi lebih besar dari

0,408

0,361

Valid
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
3. Sikap Untuk Menggunakan (SUM)
Berdasarkan table 4 hasil analisis instrumen
yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 4 butir
pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid,
pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel =
0,36.

pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel =
0,36.
Tabel 3. Tabel validitas instrumen Pengaruh Sosial
Item
Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

36

0,725

0,361

Valid

37

0,823

0,361

Valid

38

0,738

0,361

Valid

39

0,836

0,361

Valid

40

0,600

0,361

Valid

Tabel 4. Tabel validitas instrumen Sikap Untuk Menggunakan
Item Instrumen

r hitung

R tabel

Keterangan

20

0,704

0,361

Valid

21

0,723

0,361

Valid

22

0,762

0,361

Valid

23

0,765

0,361

Valid

7.

4. Niat Untuk Menggunakan (NUM)
Berdasarkan table 5 hasil analisis instrumen
yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 5 butir
pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid dan
1 butir tidak valid, yaitu butir 25 disebabkan
pernyataan tidak mewakili dari indikator variabel,
pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel =
0,36.

Kondisi Pendukung (KP)
Berdasarkan table 8 hasil analisis instrumen
yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 8 butir
pernyataan menyatakan bahwa seluruh butir valid,
pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel =
0,36.
Tabel 4. Tabel validitas instrumen Kondisi Pendukung
Item Instrumen

r tabel

Keterangan

41

Tabel 1. Tabel validitas instrumen Niat Untuk Menggunakan

r hitung
0,707

0,361

Valid

42

0,544

0,361

Valid

Item Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

43

0,716

0,361

Valid

24

0,670

0,361

Valid

44

0,636

0,361

Valid

25

0,234

0,361

Tidak Valid

45

0,505

0,361

Valid

26

0,591

0,361

Valid

46

0,646

0,361

Valid

27

0,791

0,361

Valid

47

0,370

0,361

Valid

28

0,597

0,361

Valid

48

0,742

0,361

Valid

29

0,726

0,361

Valid

8. Reliabilitas Instrumen Penelitian
5. Penggunaan Aktual (PA)
Berdasarkan table 6 hasil analisis instrumen yang
disebarkan dalam uji coba sebanyak 6 butir
pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid,
pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel =
0,36.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah
dengan internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian
hasilnya dianalisis dengan teknik tertentu. Pada
penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan
Alpha Cronbach. Dikatakan reliabel jika nilai alpha
hitung lebih besar dari nilai alpha standar 0,6
(Salimun,2000). Uji reliabilitas dengan uji Alpha
Cronbach menghasilkan koefisien reliabilitas (r)
sebagai tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 2. Tabel validitas instrumen Penggunaan Aktual
Item Instrumen

r tabel

Keterangan

30

0,770

0,361

Valid

31

0,678

0,361

Valid

32

0,741

0,361

Valid

33

0,787

0,361

Valid

34

0,562

0,361

Valid

35

6.

r hitung

0,682

0,361

Valid

Pengaruh Sosial (PS)
Berdasarkan table 7 hasil analisis instrumen
yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 5 butir
pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid,

01-9
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

Berdasarkan tabel 10 menunjukkan 23
responden (9,20 %) yang menyatakan penilaian
rendah sekali, terdapat 100 responden (40 %)
menyatakan dengan penilaian rendah, 115
responden (46 %) menyatakan dengan penilaian
tinggi, dan hanya 12 responden (4,80 %) yang
menyatakan dengan penilaian sangat tinggi.

Tabel 5. Tabel reliabilitas instrumen
Variabel

Koefisien

Alpha

Ket

0,612

0,600

reliabel

0,722

0,600

reliabel

0,711

0,600

reliabel

0,764

0,600

reliabel

0,785

0,600

reliabel

Pengaruh Sosial (PS)

0,800

0,600

reliabel

Kondisi Pendukung
(KP)

0,749

0,600

reliabel

Persepsi Mudah
Penggunaan (PMP)
Persepsi Kemanfaatan
(PK)
Sikap Untuk
Menggunakan (SUM)
Niat Untuk
Menggunakan (NUM)
Penggunaan Aktual
(PA)

2.

Persepsi Kemanfaatan (PK)
Tabel 11. Penyebaran Frekuensi Persepsi Kemanfaatan
Kelas
No
Kategori
Frekuensi
Relatif
Interval
Sangat
1
9 – 15
3
1,20%
Rendah
2

106

42,40%

Tinggi

23 – 29

131

52,40%

4

Sangat Tinggi

30 – 36

10

4,00%

Jumlah

250

100%

Berdasarkan tabel 11 menunjukkan terdapat 3
responden (1,20 %) menyatakan penilaian rendah
sekali, terdapat 106 responden (42,40 %) menyatakan
dengan penilaian rendah, 131 responden (52,40 %)
menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 10
responden (4,00 %) yang menyatakan dengan
penilaian sangat tinggi.

4. Hasil dan Pembahasan
Deskriptif Data
3.

1. Persepsi Mudah Penggunaan (PMP)

16 – 22

3

Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa semua variabel
bebas mempunyai alpha hitung lebih besar dari alpha
standart. Karena alpha hitung lebih besar dari nilai
alpha standart (0,6), maka berarti seluruh variabel yang
diuji dinyatakan reliabel (andal). Dengan demikian
maka hasil uji reliabilitas tersebut dapat memenuhi
syarat, sehingga kuesioner yang digunakan untuk
mengukur masing-masing variabel dapat diandalkan.

Rendah

Dari tabulasi data penulis dapat menentukan luas
penyebaran nilai merujuk pendapat Anas Sudijono
(1992:50) dalam buku “Pengantar Statistik” :[5]

Sikap Untuk Menggunakan (SUM)
Tabel 12. Penyebaran Frekuensi Sikap Untuk Menggunakan
Kelas
No
Kategori
Frekuensi
Relatif
Interval

7 – 12

23

9,20%

2

Rendah

13 – 18

100

40,00%

3

Tinggi

19 – 24

115

46,00%

4

Sangat Tinggi

25 – 28

12

4,80%

Jumlah

250

Rendah

7–9

81

32,40%

Tinggi

10 – 12

98

39,20%

Sangat Tinggi

13 – 16

48

19,20%

250

100%

Berdasarkan tabel 12 menunjukkan 23
responden (9,20) menyatakan penilaian rendah
sekali, terdapat 81 responden (32,40 %) menyatakan
dengan penilaian rendah, 98 responden (39,20 %)
menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 48
responden (19,20 %) yang menyatakan dengan
penilaian sangat tinggi.

Tabel 10 Penyebaran Frekuensi Persepsi Mudah Penggunaan
Kelas
No
Kategori
Frekuensi
Relatif
Interval
Sangat Rendah

9,20%

Jumlah

1

23

4

Dengan :
R = Total range
i = Interval

4–6

3

R
Banyaknya interval =
i

Sangat Rendah

2

Rumus Total range ( R ) = H – L + 1
Dengan :
R = Total range
L = Skor minimum
H = Skor maksimum
1 = Bilangan konstan

1

100%

01-10
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
4.

menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 29
responden (11,60 %) yang menyatakan dengan
penilaian sangat tinggi.

Niat Untuk Menggunakan (NUM)

Tabel 13. Penyebaran Frekuensi Niat Untuk Menggunakan
Kelas
No
Kategori
Frekuensi
Interval

Relatif

7.

Kondisi Pendukung (KP)

1

Sangat Rendah

5–8

13

5,20%

2

Rendah

9 – 12

70

28,00%

3

Tinggi

13 – 16

114

45,60%

No

4

Sangat Tinggi

17 – 20

53

21,20%

1

Sangat Rendah

8 – 13

1

0,40%

Jumlah

250

100%

2

Rendah

14 – 19

38

15,20%

3

Tinggi

20 – 25

178

71,20%

4

Sangat Tinggi

26 – 32

33

13,20%

Jumlah

250

100%

Berdasarkan tabel 13 menunjukkan terdapat 13
responden (5,20 %) menyatakan penilaian rendah
sekali, terdapat 70 responden (28,00 %) menyatakan
dengan penilaian rendah, 114 responden (45,60 %)
menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 53
responden (21,20 %) yang menyatakan dengan
penilaian sangat tinggi.
5.

Berdasarkan tabel 16 menunjukkan terdapat 1
responden (0,40 %) menyatakan penilaian rendah
sekali, terdapat 38 responden (15,20 %) menyatakan
dengan penilaian rendah, 178 responden (71,20 %)
menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 33
responden (13,20 %) yang menyatakan dengan
penilaian sangat tinggi.

Penggunaan Aktual (PA)
Tabel 14. Penyebaran

Frekuensi Penggunaan Aktual

No

Kategori

Kelas
Interval

Frekuensi

Relatif

1

Sangat Rendah

6 – 10

7

2,80%

2

Rendah

11 – 15

97

38,80%

3

Tinggi

16 – 20

129

51,60%

4

Sangat Tinggi

21 – 24

17

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kondisi Pendukung
Kelas
Kategori
Interval Frekuensi
Relatif

6,80%

Data lengkap hasil analisis statistika dasar dari
ketujuh variabel penelitian, secara tersaji pada tabel
17
Tabel 17. Data Lengkap Hasil Analisis Statistika Dasar
N
o

250

Jumlah

Variabel
Kriteria

100%

SU

NU

PMP

PK

M

M

PA

PS

KP

250

250

250

250

250

250

250

27

32

16

20

23

20

30

Jumlah

Berdasarkan tabel 14 menunjukkan 7 responden
(2,80 %) menyatakan penilaian rendah sekali,
terdapat 97 responden (38,80 %) menyatakan
dengan penilaian rendah, 129 responden (51,60 %)
menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 17
responden (6,80 %) menyatakan dengan penilaian
sangat tinggi.

1

Responden
Nilai

2

Maksimum
Nilai
Minimum

9

11

4

7

9

7

13

4

Modus

19

22

10

15

16

14

23

5

6.

3

Median

19

23

10

14

16

14

22

23,0

10,1

13,9

16,0

13,7

22,3

18,27

1

2

0

6

2

6

4,10

3,74

2,61

3,17

2,92

2,48

2,75

Pengaruh Sosial (PS).

Tabel 15. Penyebaran Frekuensi Pengaruh Sosial
Kelas
No
Kategori
Interval
Frekuensi

6

Mean
Standar

7

Relatif

1

Sangat Rendah

5–8

4

1,60%

2

Rendah

9 – 12

77

30,80%

3

Tinggi

13 – 16

140

56,00%

4

Sangat Tinggi

17 – 20

29

11,60%

Jumlah

250

100%

Deviasi

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan tabel 15 menunjukkan 4 responden
(1,60 %) menyatakan penilaian rendah sekali,
terdapat 77 responden (30,80 %) menyatakan
dengan penilaian rendah, 140 responden (65,00 %)

Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil Animasi Video dan
analisa pengolahan data statistik dapat disimpulkan
bahwa:
1. Persepsi Mudah Penggunaan (PMP) kategori Tinggi
yaitu 46%.
2. Persepsi Kemanfaatan (PK) kategori Tinggi yaitu
52,40 %.

01-11
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
3.
4.
5.
6.
7.

Persepsi Sikap Untuk Menggunakan (SUM)
kategori Tinggi yaitu 39,20 %.
Persepsi Niat Untuk Menggunakan (NUM) kategori
Tinggi yaitu 45,60 %.
Persepsi Penggunaan Aktual (PA) kategori Tinggi
yaitu 51,60 %.
Persepsi Pengaruh Sosial (PS) kategori Tinggi yaitu
56 %.
Persepsi Kondisi Pendukung (KP) kategori Tinggi
yaitu 71,20 %.

Saran
Berdasarkan
kesimpulan
seperti
diuraikan
sebelumnya:
1. metode ini sebaiknya digunakan sebagai media
pembelajaran untuk memahami tekhnik motion
capture.
2. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan
meneliti teknik motion capture dengan Multi
kamera secara otomatis sehingga lebih cepat dalam
pembuatan animasi.

Daftar Pustaka
[1] Hermana, B. 2005. Model Penerimaan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi: Meta Analysis. Paper yang
dipresentasikan pada Konferensi Nasional Teknologi
Informasi dan Komunikasi Indonesia. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
[2] Kurniawan, Mei P.,dkk. 2011. Teknologi Motion Capture
Multi Kamera. Yogyakarta: Jurnal AMIKOM
[3] Ramdhani, N. 2007. Model Perilaku Penggunaan IT
“NR-2007” Pengembangan Dari Technology Acceptance
Model (TAM). Diktat Tidak Terpublikasi. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada
[4] Rizkillah, M.(2008). Analisis Perilaku Penerimaan
Jejaring Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) Oleh Siswa
SMA Di Kota Mataram. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada
[5] Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
[6] Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Biodata Penulis
Mei Parwanto Kurniawan, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (M.Kom), Program Studi Magister Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011.
Saat ini sebagai Dosen Pengajar program Sistem Informasi
STMIK AMIKOM Yogyakarta.

01-12

ISSN : 2302-3805
2

Bioinformatic
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

KLASIFIKASI JENIS DAN FASE PARASIT MALARIA PLASMODIUM
FALCIPARUM DAN PLASMODIUM VIVAX DALAM SEL DARAH MERAH
MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE ONE AGAINST ONE
Endi Permata 1) ,I Ketut Eddy Purnama 2), Mauridhi Hery Purnomo 3)
1) 2 )3)

Jaringan Cerdas Multimedia Teknik Elektro FTI ITS
Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia

E-mail: endi.permata10@mhs.ee.its.ac.id, ketut@ee.its.ac.id, hery@ee.its.ac.id
adalah melakukan segmentasi mengunakan metode kmean clustering dan kemudian melakukan ekstraksi ciri
terhadap citra data yang akan diuji. Ekstraksi ciri yang
digunakan sebagai masukan pada sistem yang akan
dibangun pada penelitian ini ada dua kelompok ciri,
yaitu ciri warna dan ciri histogram. Langkah terakhir
adalah melakukan uji identifikasi dan mengklasifikasi
parasit plasmodium falciparum kedalam empat kelas
dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan (JST)
Learning Vektor Quantization [5].
Beberapa penelitian yang dilakukan melakukan
segmentasi dengan pemisahan sel darah merah
diantaranya menggunakan representrasi Incusion-Tree
dan melakukan dua klasifikasi untuk mengidentifikasi
sel darah merah yang terinfeksi oleh plasmodium
menggunakan binary classifier dan menentukan fase
plasmodium menggunakan multiclass classifier [2].
Proses segmentasi dan dilanjutkan dengan klasifikasi
menggunakan pendekatan morphologi dan kesamaan
warna histogram [3]. Penelitian lainnya menggunakan
region based Active Contour dan dilanjutkan dengan
klasifikasi menggunakan Support Vektor Machine [1].

Abstrak
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa
yang disebut Plasmodium, yang dalam salah satu tahap
perkembang biakannya akan memasuki
dan
menghancurkan sel-sel darah merah . Ada empat
spesies yang menyebabkan malaria pada manusia
yaitu: plasmodium falciparum, plasmodium.vivax,
plasmodium ovale dan plasmodium malariae. Namun
kasus malaria yang banyak ditemukan di indonesia
hanya spesies Plasmodium falciparum dan Plasmodium
vivax. Dari hasil percobaan
tahap klasifikasi
menggunakan metode support vector machine one
against one didapatkan hasil akurasi falciparum
thropozoit 95,55%, falciparum schizont 93,48% ,
falciparum gametocyte 91,11 %, vivax thropozoit
88,88%, vivax schizont 92,22% dan vivax gametocyte
85%.
Kata kunci : parasit malaria, support vector machine,
ekstraksi fitur
1. Pendahuluan
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh
parasit protozoa dari genus plasmodium yang
menginfeksi sel darah merah penderita. Parasit tersebut
masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
anopheles betina. Spesies plasmodium yang menginfeksi
manusia yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae.
Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana,
Plasmodium malaria merupakan penyebab malaria
kuartana. Plasmodium ovale menyebabkan malaria
ovale, sedangkan Plasmodium falciparum menyebabkan
malaria tropika. Spesies terakhir ini paling berbahaya
karena malaria yang ditimbulkan dapat menjadi berat.
Hal ini disebabkan dalam waktu singkat dapat
menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga
menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ
tubuh.
Diagnosis malaria secara pasti dapat dilakukan
apabila ditemukan parasit malaria dalam darah
penderita. Plasmodium falciparum dan Plasmodium
vivax dalam darah memiliki beberapa fase penting
diantaranya adalah thropozoit,schizont dan gametozit.
Beberapa grup riset telah melakukan pengkajian
terhadap citra preparat darah. Penelitian yang dilakukan

2. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini bertujuan membangun sistem
klasifikasi jenis dan fase parasit malaria Plasmodium
falciparum dan Plasmodium vivax. Fitur yang
digunakan adalah standard deviation, mean, skewness,
entropy, kurtosis dan Grayscale dari Histogram Warna,
Histogram Grayscale dan Histogram Tingkat Saturasi.
Selanjutnya dilakukan proses klasifikasi. Metoda yang
digunakan untuk pengenalan pola dalam penelitian ini
adalah support vector machine (SVM). Data citra parasit
malaria yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
public health image library (PHIL) dari phil.cdc.gov.
Terdapat dua tahapan utama yang dilaksanakan pada
penelitian ini. Tahap pertama adalah ekstraksi fitur
dengan tujuan untuk mendapatkan fitur-fitur yang akan
digunakan untuk melakukan klasifikasi. Fitur yang akan
digunakan adalah standard deviation, mean, skewness,
entropy, kurtosis dan Grayscale dari Histogram Warna,
Histogram Grayscale dan Histogram Tingkat Saturasi.
Tahap selanjutnya dilakukan proses klasifikasi. Metoda
yang digunakan untuk pengenalan pola dalam penelitian
ini adalah support vector machine (SVM).

02-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

2.1 Histogram warna (Color Histogram)
Histogram
warna
dihitung
dengan
cara
mendiskritkan warna dalam citra, dan menghitung
jumlah dari tiap-tiap piksel pada citra. Sebelum
dilakukan penghitungan intensitas warna tiap piksel,
terlebih dahulu dilakukan normalisasi terhadap ketiga
komponen penyusun warna pada citra (red,green,blue),
proses ini disebut juga dengan Normalized RGB.
Persamaan yang digunakan untuk normalisasi warna
tersebut adalah sebagai berikut :

=

√

=

=

√

(3)

2.2 Histogram Tingkat Keabuan (Grayscale
Histogram)
Nilai citra parasit malaria merupakan model warna
RGB. Untuk mendapatkan nilai tingkat keabuan dari
citra yang terdiri dari komponen warna RGB dilakukan
dengan menggunakan persamaan berikut :

Grayscale  0.42 R  0.32 G  0.28 B (4)
Hasil dari proses grayscale ini akan berada pada tingkat
keabuan sebesar sebesar 8 bit. Distribusi nilai-nilai dari
setiap piksel citra grayscale dimasukkan ke dalam
histogram.
2.3 Histogram Tingkat Saturasi ( Saturation Level
Histogram )
Histogram tigkat saturasi digunakan untuk
mendapatkan nilai-nilai intensitas warna berdasarkan
kejenuhannya (saturasi). Komponen warna berdasarkan
kejenuhannya diperoleh dari citra eritrosit model warna
RGB melalui perhitungan dengan persamaan sebagai
berikut :

min ( , , ) (5)

Dimana nilai saturasi pada setiap piksel ini digunakan
untuk membangun histogram distribusinya.
Dari nilai histogram warna, grayscale dan tingkat
saturasi hasil perhitungan sudah dapat dijadikan sebagai
vektor input, namun untuk mengurangi masalah
komputasi yang besar maka nilai-nilai tersbut diwakili
oleh nilai mean, standar deviasi, kurtosis dan skewness
dari distribusinya histogram tersebut, dimana dapat
dihitung dengan persamaan :

(6)

(7)

=μ= ∑

=

=

∑

(

=

=

∑

∑

∑

∑

(

(

(

(

)

)

)

)

(8)

(9)
,

( , )

(10)

2.4 Support Vector Machine (SVM)
Support Vector Machine (SVM) dikembangkan oleh
Boser, Guyon, dan Vapnik, pertama kali dipresentasikan
pada tahun 1992 di Annual Workshop on Computational
Learning Theory. Konsep dasar SVM sebenarnya
merupakan kombinasi harmonis dari teori-teori
komputasi yang telah ada puluhan tahun sebelumnya,
seperti margin hyperplane (Duda & Hart tahun 1973,
Cover tahun 1965, Vapnik 1964, dan sebagainya), kernel
diperkenalkan oleh Aronszajn tahun 1950, demikian
juga dengan konsep-konsep pendukung yang lain. Akan
tetapi hingga tahun 1992, belum pernah ada upaya
merangkaikan komponen-komponen tersebut.
Berbeda dengan strategi neural network yang berusaha
mencari hyperplane pemisah antar kelas, SVM berusaha
menemukan hyperplane yang terbaik pada input space.
Prinsip dasar SVM adalah linear classifier, dan
selanjutnya dikembangkan agar dapat bekerja pada
problem non-linear dengan memasukkan konsep kernel
trick pada ruang kerja berdimensi tinggi. Perkembangan
ini memberikan rangsangan minat penelitian di bidang
pattern recognition untuk investigasi potensi
kemampuan SVM secara teoritis maupun dari segi
aplikasi. Saat ini SVM telah berhasil diaplikasikan
dalam masalah dunia nyata (real-world problems), dan
secara umum memberikan solusi yang lebih baik
dibandingkan metode konvensional seperti misalnya
artificial neural network [4].
Konsep SVM dapat dijelaskan secara sederhana sebagai
usaha mencari hyperplane terbaik yang berfungsi
sebagai pemisah dua buah kelas pada input space.
Hyperplane dalam ruang vektor berdimensi d adalah
affine subspace berdimensi d-1 yang membagi ruang
vektor tersebut ke dalam dua bagian, yang masingmasing berkorespondensi pada kelas yang berbeda[4].
Gambar 1 memperlihatkan beberapa pattern yang
merupakan anggota dari dua buah kelas : +1 dan –1.
Pattern yang tergabung pada kelas –1 disimbolkan
dengan warna merah (kotak), sedangkan pattern pada
kelas +1, disimbolkan dengan warna kuning (lingkaran).
Masalah klasifikasi dapat diterjemahkan dengan usaha
menemukan garis (hyperplane) yang memisahkan antara
kedua kelompok tersebut. Berbagai alternatif garis
pemisah (discrimination boundaries) ditunjukkan pada
gambar 1 (a).

(2)

=1−

=

= −∑ ∑

(1)
√

ISSN : 2302-3805

− μ)
02-2
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

Masalah ini dapat dipecahkan dengan berbagai teknik
komputasi, di antaranya Lagrange Multiplier.


 
1  2 l
L ( w, b, )  w    i ( yi (( x.w  b)  1))
2
i 1
dengan i = 1, 2, …, l .

(a)

αi adalah Lagrange multipliers, yang bernilai nol atau
positif ( αi≥0 ). Nilai optimal dari persamaan (6) dapat

dihitung dengan meminimalkan L terhadap w dan b,
dan memaksimalkan L terhadap αi. Dengan
memperhatikan sifat bahwa pada titik optimal gradien L
= 0, persamaan (16) dapat dimodifikasi sebagai
maksimalisasi problem yang hanya mengandung saja αi,
sebagaimana persamaan (17) di bawah.

(b)

Gambar 1. Hyperplane yang memisahkan dua kelas (–1 dan +1)

Hyperplane pemisah terbaik antara kedua kelas dapat
ditemukan dengan mengukur margin hyperplane
tersebut dan mencari titik maksimalnya. Margin adalah
jarak antara hyperplane tersebut dengan pattern terdekat
dari masing-masing kelas. Pattern yang paling dekat ini
disebut sebagai support vector. Garis solid pada gambar
1 (b) menunjukkan hyperplane yang terbaik, yaitu yang
terletak tepat pada tengah-tengah kedua kelas,
sedangkan titik merah dan kuning yang berada dalam
lingkaran hitam adalah support vector. Usaha untuk
mencari lokasi hyperplane ini merupakan inti dari proses
pembelajaran pada SVM. Data yang tersedia dinotasikan

d
sebagai xi  R , sedangkan label masing-masing

l

 i 
i 1

 i  0(i  1,2,..., l )

(12)


Sedangkan pattern w yang termasuk kelas +1 (sampel
positif)
(13)

Margin
terbesar
dapat
ditemukan
dengan
memaksimalkan nilai jarak antara hyperplane dan titik


1 / w . Hal ini dapat dirumuskan

sebagai Quadratic Programming (QP) problem, yaitu
mencari titik minimal persamaan (14), dengan
memperhatikan constraint persamaan (15).

w

1 2
w
2

k (k - 1)
2

(14)

dengan

 
yi ( xi .w  b)  1  0, i

i

i

(8)

2.4.1 SVM One Against One untuk Multiclass
SVM pada mulanya dikembangkan oleh Vapnik
untuk klasifikasi biner (dua kelas). Namun karena
permasalahan yang banyak dijumpai di dunia nyata
adalah permasalahan klasifikasi lebih dari dua kelas
maka selanjutnya dikembangkan lah klasifikasi
multiclass (banyak kelas). Secara umum terdapat dua
pendekatan
untuk
menyelesaikan
permasalahan
klasifikasi menggunakan SVM untuk multiclass.
Pendekatan yang pertama adalah dengan cara
menggabungkan semua data dalam suatu permasalahan
optimasi, sedangkan pendekatan yang kedua adalah
dengan cara membangun suatu multiclass classifier,
dimana hal ini didapatkan dengan cara menggabungkan
beberapa SVM biner.
Pendekatan yang pertama
menghendaki penyelesaian masalah optimasi yang lebih
rumit dan tingkat komputasi yang tinggi, dengan
demikian
pendekatan ini kemudian tidak banyak
dikembangkan.
Metode SVM one against one adalah salah satu
metode untuk mengimplementasi SVM untuk multiclass
dengan menggunakan pendekatan yang kedua. Model
klasifikasi biner yang dibangun menggunakan metode
ini dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (9) :

dapat dirumuskan sebagai pattern yang memenuhi
pertidaksamaan

min ( w) 

l

Dari hasil dari perhitungan ini diperoleh αi yang
kebanyakan bernilai positif. Data yang berkorelasi
dengan αi yang positif inilah yang disebut sebagai
support vector (Nugroho, 2003).


w.x  b  0
(11)

Pattern w yang termasuk kelas –1 (sampel negatif)

terdekatnya, yaitu

(7)

 y
i 1




w.xi  b  1


1 l
1 i j yi y j xi x j
2 i, j

dengan

dinotasikan yi  {1,1} untuk i=1,2,3 ... l. Dengan l
adalah banyaknya data. Diasumsikan kedua kelas –1 dan
+1 dapat terpisah secara sempurna oleh hyperplane
berdimensi d, yang didefinisikan :


w.xi  b  1

(16)

(9)

dengan k adalah banyaknya kelas. Pada tahap pelatihan,
setiap model klasifikasi dilatih menggunakan data latih
dari dua kelas. Sedangkan pada tahap pengujian terdapat
beberapa cara untuk melakukan pengujian setelah semua

(15)

02-3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
k(k −1)/2 model klasifikasi telah selesai dibangun. Salah
satunya cara yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan metode voting (Hsu, 2002). Contoh
penggunaan metode SVM one against one dapat
ditunjukkan pada tabel 1 dan gambar 2.

preparat darah terinfeksi parasit malaria yaitu citra
falciparum thropozoit, falciparum schizont, falciparum
gametocyt,vivax thropozoit,vivax schizont, vivax
gametocyt diperoleh public health image library (PHIL)
dari phil.cdc.gov, proses normalisasi seperti cropping
dan resize untuk menyamakan dimensi citra dilakukan
secara manual sehingga menjadi citra tunggal.

Tabel 1 Contoh metode one against one

yI = 1

y I =-1

Hipotesis

Kelas 1

Kelas 2

f1,2(x)=(w1,2)x +b1,2

Kelas 1

Kelas 3

f1,3(x)=(w1,3)x+b1,3

Kelas 1

Kelas 4

f1,4(x)=(w1,4)x+b1,4

Kelas 2

Kelas 3

f2,3(x)=(w2,3)x+b2,3

Kelas 2

Kelas 4

f2,4(x)=(w2,4)x+b2,4

Kelas 3

Kelas 4

ISSN : 2302-3805

f3,4(x)=(w3,4)x+b3,4

Gambar 3 Blok diagram desain sistem

Tahap selanjutnya ekstraksi fitur dengan tujuan
untuk mendapatkan fitur-fitur yang akan digunakan
untuk melakukan klasifikasi. Fitur yang akan digunakan
adalah mean, standard deviation, , kurtosis, skewness,
dan entropy dari Histogram Warna, Histogram
Grayscale dan Histogram Tingkat Saturasi. Selanjutnya
dilakukan proses klasifikasi. Metoda yang digunakan
untuk pengenalan pola dalam penelitian ini adalah
support vector machine (SVM). Pada dasarnya SVM
hanya dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data
ke dalam dua kelas (klasifikasi biner). Untuk dapat
diterapkan pada permasalahan klasifikasi jenis dan fase
dari parasit malaria plasmodium falciparum dan
plasmodium vivax yang terdiri lebih dari dua kelas maka
diterapkan metode klasifikasi SVM multikelas yang
dibangun dengan cara menggabungkan beberapa
klasifikasi biner. Metode pendekatan SVM multikelas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah SVM
multiclass one against one (OAO) dan one against
all(OAA). Pada proses klasifikasi pelatihan, variabel
hyperplane untuk setiap pengklasifikasi (classifier) yang
didapat akan disimpan dan nantinya akan digunakan
sebagai data tiap pengklasifikasi dalam proses
pengujian, dengan kata lain proses klasifikasi pelatihan
adalah proses untuk mencari support vector, alpha dan
bias dari data input pelatihan yang berupa vektor fitur
dari citra falciparum thropozoit, falciparum schizont,
falciparum gametocyt,vivax thropozoit,vivax schizont,
vivax gametocyt (enam kelas). Sedangkan pada proses
pengujian, data citra plasmodium falciparum dan
plasmodium vivax yang digunakan adalah data yang
tidak diikutsertakan pada proses pelatihan. Jika kelas
yang dihasilkan dari proses klasifikasi pengujian sama

Gambar 2 Metode klasifikasi SVM one against one

Dari gambar 2 jika data xi dimasukkan ke dalam
fungsi yang didapatkan dari tahap pelatihan
pada
persamaan 10 :
f(x) = (wij) T (x) + b
(10)
dan hasil yang didapatkan x adalah kelas termasuk kelas i,
maka kelas i mendapatkan satu suara (vote). Dan
selanjutnya data xi diujikan ke semua model klasifikasi
yang didapatkan dari tahap pelatihan. Dan pada akhirnya
kelas dari data x ditentukan dari jumlah perolehan suara
terbanyak. Apabila terdapat dua buah kelas yang memiliki
jumlah suara yang sama, maka kelas dengan indeks yang
lebih kecil dinyatakan sebagai kelas dari data yang diujikan.

3. Metode Penelitian
Tahapan-tahapan dari metode yang diusulkan
untuk
melakukan klasifikasi dari jenis dan fase
plasmodium falciparum dan plasmodium vivax dari citra
medis preparat darah ditunjukkan dalam Gambar 3
Pada proses pembelajaran, citra medis dari
preparat darah adalah file-file yang masing-masing
berukuran 50x50 pixel yang diperoleh dari hasil
segmentasi secara manual. Artinya, setelah file citra
02-4
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
dengan kelas data sebenarnya, maka pengenalan
dinyatakan benar.

Percobaan ini dilakukan dengan cara membuat grafik
prosentase akurasi sistem klasifikasi terhadap jumlah
range fitur histogram yang digunakan. Rentang jumlah
range fitur histogram yang digunakan dalam pengujian
ini dibatasi dari dua hingga lima belas range fitur.
Grafik yang pertama adalah grafik rata-rata akurasi per
kelas yang menggambarkan nilai akurasi masingmasing kelas yang didapatkan dari hasil rata-rata
akurasi ketiga tahap pengujian, dapat dilihat pada
gambar 4. Grafik yang kedua adalah grafik akurasi
multi kelas yang digambarkan untuk masing-masing
tahap pengujian yang menggunakan kombinasi data
pelatihan dan pengujian yang berbeda, dapat dilihat
pada gambar 5. Dan yang terakhir gambar 6adalah
grafik rata-rata akurasi multi kelas yang merupakan
nilai rata-rata dari ketiga tahap pengujian klasifikasi.
Perhitungan hasil klasifikasi parasit jenis dan fase
malaria falciparum dan malaria vivax secara
keseluruhan yang menggunakan jumlah range fitur
histogram sebanyak dua sampai dengan lima belas

4. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dijabarkan dan dievaluasi
efektifitas metode yang digunakan dalam mengatasi
permasalahan klasifikasi terhadap jenis parasit yang
menyebabkan malaria yaitu plasmodium falciparum dan
plasmodium vivax beserta fasenya.
Ujicoba terhadap metode klasifikasi SVM
digunakan 180 data citra preparat darah dengan ukuran
50x50 pixel. Setiap kelas dari klasifikasi terdiri dari 30
data. Dalam proses ujicoba dilakukan dua tahap, tahap
yang pertama adalah pelatihan sedangkan tahap yang
kedua adalah tahap uji. Tahap pelatihan digunakan untuk
mendapatkan koordinat dari support vector, weight, bias
dan jarak support vector, sedangkan tahap pengujian
adalah menggunakan data-data selain data pelatihan
untuk mendapatkan hasil klasifikasi, sehingga dapat
diketahui tingkat akurasinya.
Pengujian ini dilakukan terhadap semua kelas
berdasarkan kelompok data pelatihan dan pengujian
yang telah dibagi, kelas yang pertama adalah
Falciparum Thropozoit, kelas kedua adalah Falciparum
Schizont, kelas ketiga adalah Falciparum Gametocyt,
kelas keempat adalah Vivax Thropozoit, kelas kelima
adalah Vivax Schizont dan kelas keenam adalah Vivax
Gametocyt.Secara singkat enam kelompok data ini di
rotasi tanpa terjadi overlap sehingga semua citra darah
pernah menjadi data pelatihan maupun data pengujian.
Distribusi data pelatihan dan pengujian dapat dilihat
pada tabel 2.

Prosentasi Akurasi

200
0

Tabel 2 Distribusi data pelatihan dan pengujian

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jumlah Range Fitur Histogram
Rata-rata Kelas I

Rata-rata Kelas II

Rata-rata Kelas III

Rata-rata Kelas IV

Rata-rata Kelas V

Rata-rata Kelas VI

Gambar 4 Grafik Rata-rata Akurasi per kelas svm one vs one

Pada gambar 4 ditunjukkan bahwa prosentase akurasi
rata-rata terendah untuk kelas I sebesar 78,07%, kelas II
sebesar 81.11%, kelas III sebesar 80.56%,, Kelas IV
sebesar 72.78%, Kelas V sebesar 77,77% dan Kelas VI
sebesar 78,33%. Sedangkan prosentase akurasi rata-rata
yang tertinggi untuk kelas I adalah 96,11% didapatkan
saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, dan 14. Untuk kelas II adalah 95,56%
didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Untuk kelas III
adalah 93,33% didapatkan saat menggunakan jumlah 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Untuk kelas IV adalah
88,88% didapatkan saat menggunakan jumlah 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Untuk kelas V
adalah 92,78% didapatkan saat menggunakan jumlah 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. Dan Untuk
kelas VI adalah 86,11% didapatkan saat menggunakan
jumlah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,dan 12.
Pada gambar 5 ditunjukkan bahwa prosentase akurasi
multi kelas untuk masing-masing tahap pengujian
(kelompok data pengujian) yang terendah didapatkan
pada saat histogram menggunakan range fitur dua.
Prosentase akurasi multi kelas terendah pada pengujian
tahap 1 sebesar 40,67%, pengujian tahap 2 sebesar
35,59%, pengujian tahap 3 sebesar 30%, Sedangkan

4.1 Percobaan Pengaruh Range Fitur Histogram
Terhadap Hasil Klasifikasi Menggunakan Support
Vector Machine One Against One
Jumlah fitur histogram yang digunakan pada tahap
ekstraksi fitur merupakan panjang vektor pola yang
menjadi input pada tahap klasifikasi menggunakan
support vector machine multikelas one against one,
baik pada proses pelatihan maupun pada tahap
pengujian. Dengan demikian pengujian ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah
fitur histogram yang digunakan terhadap kinerja dari
sistem klasifikasi.

02-5
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

[5.] Wahab, Iis Hamsir Ayub 2008, Identifikasi parasit
malaria dalam darah menggunakan segmentasi citra digital
dan jaringan syaraf tiruan.

Prosentasi
Akurasi

prosentase akurasi multi kelas yang tertinggi pada
pengujian tahap 1 adalah 78,33% didapatkan saat
menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, dan 14. Pada pengujian tahap 2 adalah 65%
didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 . Pada pengujian
tahap 3 adalah 81,35 % didapatkan saat menggunakan
jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
dan 15.
200
0

Biodata Penulis
Endi Permata lahir di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1978.
Penulis menamatkan pendidikan Sarjana S-1 di Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Banten pada jurusan Teknik Elektro
pada tahun 2003. Pada saat ini penulis aktif bekerja sebagai
Dosen Teknik Elektro di Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

2 Jumlah Range Fitur Histogram
4
6
8 10 12 14

Rata-rata Kelas I

Rata-rata Kelas II

Rata-rata Kelas III

Rata-rata Kelas IV

Rata-rata Kelas V

Rata-rata Kelas VI

Prosentase
Akurasi

Gambar 5 Grafik akurasi multi kelas svm one vs one untuk setiap
tahap pengujian

100
50
0
2

4

6

8

10 12 14

Jumlah Range Fitur Histogram
Gambar 6 Grafik akurasi rata-rata multi kelas svm one vs one

5. Kesimpulan dan Saran
Penelitian ini mengembangkan metode klasifikasi jenis
dan fase parasit malaria plasmodium falciparum dan
plasmodium vivax berdasarkan tekstur. Dari hasil
percobaan
tahap klasifikasi menggunakan metode
support vector machine one against one didapatkan hasil
akurasi falciparum thropozoit 95,55%, falciparum
schizont 93,48% , falciparum gametocyte 91,11 %, vivax
thropozoit 88,88%, vivax schizont 92,22% dan vivax
gametocyte 85%.
Saran dari peneliti adalah perlu ditambahkan lagi fitur
yang dapat meningkatkan akurasi sistem klasifikasi yaitu
dengan menambahkan fitur shape dari citra parasit.

Daftar Pustaka
[1.] Andi Kusuma Indrawan (2011), “Identifikasi Fase
Plasmodium Falciparum Menggunakan Active Contour dan
Support Vector Machine” tesis jaringan cerdas multimedia
ITS.
[2.] Díaz, G., González, Fabio A., Romero, Eduardo, 2009. A
semi-automatic method for quantification and classification of
erythrocytes infected with malaria parasites in microscopic
images, J. of Biomedical Informatics,42:296–307.
[3.] Di Ruberto, Cecilia, Dempster, Andrew, Khan, Shahid,
Jarra , Bill 2002. Analysis of infected blood cell images using
morphological operators, Image and Vision Computing,
20:133-146.
[4.] Nugroho, A.S., Witarto, B.A., Handoko, D., (2003), “
Support Vector Machine – Teori dan Aplikasinya Dalam
Bioinformatika”, Kuliah Umum Ilmu Komputer.com

02-6
3

Cloud Computing
ISSN : 2302-3805

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013

PEMANFAATAN GOOGLE FUSION TABLES CLOUD BASED
SERVICE SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN APLIKASI SIG
1)

Adri Gabriel Sooai 1)
Teknik Informatika Universitas Katolik Widya Mandira
Jl. A Yani 50 – 25 Kupang Nusa Tenggara Timur 85225
email : adrigabriel@gmail.com1)

pengelolaan basis data spatial, pembuatan layer untuk
peta tematik dan berbagai teknik pemrograman yang
rumit.
Dalam perkuliahan pada program studi teknik
informatika, mata kuliah sistem informasi geografis
hanya dibebani dengan 2(dua) sks. Hal ini ini hanya
memungkinan siswa mendapatkan pengetahuan umum
saja mengenai Sistem Informasi Geografis. Jika
dipaksakan untuk membangun sebuah Aplikasi Real
maka harus membutuhkan tambahan berupa praktikum.
Pilihan perangkat lunak yang menjadi acuan
pun relatif baku dan berat, dalam arti membutuhkan
sumberdaya perangkat keras dengan spesifikasi tinggi,
dalam hal ini jika menggunakan produk-produk
propreitary yang terkenal. Selain bertabrakan degan
lisensi, pengguna pun harus mengeluarkan dana yang
tidak sedikit untuk satu license, sehingga tidak
melakukan praktikum menggunakan software ilegal.
Dalam menunjang proses perkuliahan, maka
dibutuhkan sarana pembelajaran yang “ringan” (low
resources), penelitian ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana Google Fusion Tables dapat
dimanfaatakan untuk membantu menyediakan salah
satu sarana pembelajaran Sistem Informasi
Geografis yang murah/gratis dan relatif sangat
mudah digunakan.

Abstrak
Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis jika
dilakukan dengan sangat mendasar akan menemui jalan
panjang berliku, dimulai dengan ground truth/survei
lapangan, rektifikasi/pengikatan koordinat geografis ke
citra, interpretasi citra, klasifikasi terbimbing dan tak
terbimbing sampai pembuatan peta tematik dan labeling.
Melalui pengembangan Cloud Computing yang
diantaranya terdapat sebuah Cloud Based Service:
Google Fusion Tables, maka pengembangan aplikasi
Sistem Informasi Geografis dapat langsung dimulai
dengan membuat peta tematik. Pengembang cukup
melakukan digitasi di atas Citra Satelit menggunakan
berbagai aplikasi Free Open Source, yang akan
menghasilkan
KML/Kehole
Markup
Language.
Pengembang tidak membutuhkan pengetahuan sebagai
programmer yang rumit, hasil digitasi berbagai tutupan
lahan dalam bentuk KML cukup disatukan dalam lembar
kerja Google Fusion Tables dan akan tersimpan dalam
Google Drive. Akses terhadap aplikasi Sistem Informasi
Geografis dapat dibagi pakai diantara sesama pengguna
pemilik akun google. Pengembangan aplikasi Sistem
Informasi Geografis menjadi sangat mudah dan sangat
cepat, tambahan berbagai media seperti foto ataupun
video dapat disisipkan pada script KML menggunakan
fasilitas teks editor ataupun perangkat built-in dalam
Google Fusion Tables. Proses pembelajaran akan
menjadi sangat mudah bagi peserta/siswa.

2. Tinjauan Pustaka

Kata kunci :

Telah dilakukan penelitian sebelumnya
mengenai pengembangan Google Fusion Tables, yang
merupakan sebuah layanan berbasis Cloud Coumputing
bertujuan untuk membantu menyediakan berbagai
kemudahan pengembangkan aplikasi berbasis Cloud[1].
Pengembangan aplikasi Sistem Informasi
Geografis membutuhkan pangkalan data. Pangkalan data
disusun dari tabel dan atribut. Tiap atribut memiliki tipe
datanya masing-masing. Tipe data teks dan numerik
akan relatif cepat ditampilkan, sedangkan tipe data
image atau Binary Large Object / BLOB yang mungkin
berisi Citra Satelit atau embeded video akan menjadi
relatif sangat berat untuk ditampilkan. Menampilkan
Citra Satelit pada aplikasi Sistem Informasi
Geografis/SIG di WEB Browser sangat dipengaruhi oleh
kecepatan dan lebar bandwidth yang tersedia, pada
stasiun kerja yang terhubung dengan infrastruktur
berbandwith lebar dan cepat hal ini bukan masalah,

Cloud Based Service, Google Drive, Google Fusion
Tables, KML, Free Open Source.

1. Pendahuluan
Pengembangan aplikasi Sistem Informasi
Geografis jika dilakukan dengan sangat mendasar akan
menemui jalan panjang berliku, dimulai dengan ground
truth/survei lapangan, rektifikasi/pengikatan koordinat
geografis ke citra, interpretasi citra, klasifikasi
terbimbing dan tak terbimbing sampai pembuatan peta
tematik dan labeling. Jika dilakukan pengembangan
menggunakan bahasa pemrograman berbasis web seperti
PHP, JScript dan lainnya maka dibutuhkan keterampilan
pemrograman yang sangat mendasar. Dibutuhkan
pengetahuan pemrograman untuk membuat antar muka,

03-1
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Materi Dasar JAVA Programming
Materi Dasar JAVA ProgrammingMateri Dasar JAVA Programming
Materi Dasar JAVA ProgrammingHani Nurrahmi
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylceIndra Purba
 
P4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2nd
P4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2ndP4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2nd
P4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2ndKarya Gunawan
 
contoh Program sederhana Java dan penjelasan programnya
contoh Program sederhana Java dan penjelasan programnyacontoh Program sederhana Java dan penjelasan programnya
contoh Program sederhana Java dan penjelasan programnyastephan EL'wiin Shaarawy
 
Perancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventoriPerancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventoriMeli Amelia
 
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java DesktopAplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java DesktopImam Isyida
 
Aplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan java
Aplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan javaAplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan java
Aplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan javaAgung Sulistyanto
 
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelPanduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelMas Tri Sragen
 
Aplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstop
Aplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstopAplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstop
Aplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstoptiaraberlian
 
Insert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal Report
Insert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal ReportInsert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal Report
Insert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal ReportRahmat Taufiq Sigit
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiDayana Florencia
 
Belajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahir
Belajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahirBelajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahir
Belajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahirharisonmtd
 
Belajar Android Studio CRUD Data Mahasiswa
Belajar Android Studio CRUD Data MahasiswaBelajar Android Studio CRUD Data Mahasiswa
Belajar Android Studio CRUD Data MahasiswaAgus Haryanto
 
TYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTES
TYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTESTYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTES
TYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTESWE-IT TUTORIALS
 
Belajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat MahirBelajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat MahirAYU LESTARI
 
tybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notes
tybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notestybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notes
tybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notesWE-IT TUTORIALS
 

Andere mochten auch (20)

Materi Dasar JAVA Programming
Materi Dasar JAVA ProgrammingMateri Dasar JAVA Programming
Materi Dasar JAVA Programming
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylce
 
P4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2nd
P4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2ndP4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2nd
P4 membangun hotspot menggunakan mikro tik rb941 2nd
 
contoh Program sederhana Java dan penjelasan programnya
contoh Program sederhana Java dan penjelasan programnyacontoh Program sederhana Java dan penjelasan programnya
contoh Program sederhana Java dan penjelasan programnya
 
Perancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventoriPerancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventori
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java DesktopAplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
 
Aplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan java
Aplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan javaAplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan java
Aplikasi bengkel sederhana berbasis desktop dengan java
 
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelPanduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
 
Aplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstop
Aplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstopAplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstop
Aplikasi Pendataan stok barang pada toko pakaian berbasis java dekstop
 
Insert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal Report
Insert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal ReportInsert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal Report
Insert, Edit, Delete pada VB 2010 dengan DB Mysql dan Crystal Report
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
 
Belajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahir
Belajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahirBelajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahir
Belajar netbeans java pemula dari 0 sampai mahir
 
Belajar Android Studio CRUD Data Mahasiswa
Belajar Android Studio CRUD Data MahasiswaBelajar Android Studio CRUD Data Mahasiswa
Belajar Android Studio CRUD Data Mahasiswa
 
IT Infrastructure and Platforms
IT Infrastructure and PlatformsIT Infrastructure and Platforms
IT Infrastructure and Platforms
 
Scm 01 pendahuluan
Scm 01   pendahuluanScm 01   pendahuluan
Scm 01 pendahuluan
 
Aplikasi keuangan excel
Aplikasi keuangan excelAplikasi keuangan excel
Aplikasi keuangan excel
 
TYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTES
TYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTESTYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTES
TYBSC IT SEM 6 PROJECT MANAGEMENT NOTES
 
Belajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat MahirBelajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat Mahir
 
tybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notes
tybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notestybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notes
tybsc it asp.net full unit 1,2,3,4,5,6 notes
 

Ähnlich wie Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTO
PROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTOPROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTO
PROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTOFarid Purwanto
 
Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1Nurfa Halensiana
 
The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...
The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...
The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...Mahadiputra S
 
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameMembangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameArif Huda
 
Contoh laporan seminar amikom 2014
Contoh laporan seminar amikom 2014Contoh laporan seminar amikom 2014
Contoh laporan seminar amikom 2014jarotsusilo
 
Buletin Oktober edisi 187
Buletin Oktober edisi 187 Buletin Oktober edisi 187
Buletin Oktober edisi 187 Nurfa Halensiana
 
CTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptx
CTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptxCTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptx
CTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptxAchmadArifudin3
 
Teknik Mikroprosesor
Teknik MikroprosesorTeknik Mikroprosesor
Teknik MikroprosesorlombkTBK
 
Katalog teknik informatika
Katalog teknik informatikaKatalog teknik informatika
Katalog teknik informatikaAldy Ahsandin
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusanAbdul Gumbs
 
Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...
Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...
Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...Fajar Baskoro
 
Media pembelajaran audio untuk tunanetra
Media pembelajaran audio untuk tunanetraMedia pembelajaran audio untuk tunanetra
Media pembelajaran audio untuk tunanetraArif Huda
 
e-learning berbasis web menggunakan cms open source
e-learning berbasis web menggunakan cms open sourcee-learning berbasis web menggunakan cms open source
e-learning berbasis web menggunakan cms open sourcelamone41
 
Panduan gemastik 8 revisi
Panduan gemastik 8   revisiPanduan gemastik 8   revisi
Panduan gemastik 8 revisiAzizha Zeinita
 
Its undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judulIts undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judulrandilla
 

Ähnlich wie Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA (20)

PROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTO
PROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTOPROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTO
PROSEDING SNATi 2016 - FARID PURWANTO
 
Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1
 
The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...
The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...
The 2nd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE 2...
 
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameMembangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
 
Contoh laporan seminar amikom 2014
Contoh laporan seminar amikom 2014Contoh laporan seminar amikom 2014
Contoh laporan seminar amikom 2014
 
Buletin Oktober edisi 187
Buletin Oktober edisi 187 Buletin Oktober edisi 187
Buletin Oktober edisi 187
 
CTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptx
CTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptxCTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptx
CTC LearningX (2023) Disdik DIY Jogjakarta Presentation.pptx
 
Photo Talk Gb120163
Photo Talk Gb120163Photo Talk Gb120163
Photo Talk Gb120163
 
Teknikmikroprosesor 1
Teknikmikroprosesor 1Teknikmikroprosesor 1
Teknikmikroprosesor 1
 
Teknik Mikroprosesor
Teknik MikroprosesorTeknik Mikroprosesor
Teknik Mikroprosesor
 
Katalog teknik informatika
Katalog teknik informatikaKatalog teknik informatika
Katalog teknik informatika
 
HIMATIKA - ISTP
HIMATIKA - ISTPHIMATIKA - ISTP
HIMATIKA - ISTP
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
 
Buletin agustus 2017
Buletin agustus 2017Buletin agustus 2017
Buletin agustus 2017
 
Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...
Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...
Siaran-Pers-Cerita-Inspiratif-Menjadi-Inovator-Muda-dari-Siswa-Peserta-Samsun...
 
Media pembelajaran audio untuk tunanetra
Media pembelajaran audio untuk tunanetraMedia pembelajaran audio untuk tunanetra
Media pembelajaran audio untuk tunanetra
 
e-learning berbasis web menggunakan cms open source
e-learning berbasis web menggunakan cms open sourcee-learning berbasis web menggunakan cms open source
e-learning berbasis web menggunakan cms open source
 
Panduan gemastik 8 revisi
Panduan gemastik 8   revisiPanduan gemastik 8   revisi
Panduan gemastik 8 revisi
 
Its undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judulIts undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judul
 

Kürzlich hochgeladen

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Prosiding semnasteknomedia 2013 | STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

  • 1.
  • 2. ISSN : 2302-3805 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 Yogyakarta, 19 Januari 2013 Diselenggarakan oleh: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKAN DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013 i
  • 3. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 Diterbitkan oleh: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM YOGYAKARTA Jl.Ring Road Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283 Telp. : +62-274-884201 – 204. Ext. Faks. : +62-274-884208 Website : www.semnasteknomedia.com Email : semnas@amikom.ac.id Hak Cipta © 2013 ada pada penulis Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi, dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (non profit), dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis. ii
  • 4. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Kata Pengantar Ketua Panitia SEMNASTEKNOMEDIA 2013 Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua, Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-NYA pada hari ini kita dapat bertemu pada seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia atau kita sebut Semansteknomedia. Ijinkan saya mewakili segenap panitia mengucapkan selamat datang di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Hadirin yang terhormat, Kegiatan Semansteknomedia 2013 mengambil tema Technopreneurship in E-Commerce and Clouds Era., terdapat 171 makalah yang masuk kepanitia dari berbagai institusi pendidikan baik negeri maupun swasta dari berbagai propinsi di Indonesia. Setelah melalui proses reviewing dan editing, dengan berat hati panitia menolak beberapa makalah yang dengan berbagai pertimbangan dianggap belum layak dipresentasikan atau kurang relevan dengan tema seminar, sehingga untuk Semnasteknomedia 2013 ini ada sebanyak 164 makalah terpublikasikan. Hadirin yang terhormat, Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung atas terselenggaranya acara ini. Dengan diadakannya Seminar Nasional Teknologi informasi dan Multimedia ini, diharapkan tumbuh inspirasi dan kreativitas sehingga dapat memicu bertambahnya manfaat teknologi dan ilmu pengetahuan bagi kemaslahatan bangsa dan negara. Kepada keynote speaker, kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya untuk memberikan presentasi pembukanya. Kami ucapkan terima kasih juga kepada seluruh anggota Komite Program dalam kesediaan untuk menyeleksi makalah yang masuk. Terima kasih pula kepada sponsor dan seluruh panitia, baik dosen, karyawan atas kerja keras kita bersama. Tak lupa kami mengucapkan selamat bagi para peserta Semasteknomedia 2013 ini, akhirnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya bila pada penyelenggaraan acara ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran bapak/Ibu sangat kami nantikan sehingga kami dapat melakukan perbaikan di masa mendatang. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Ketua Panitia Semnasteknomedia 2013, Kusnawi, S.Kom, M.Eng iii
  • 5. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 iv ISSN : 2302-3805
  • 6. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Sambutan Kepala Bagian P3M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 yang diselenggarakan oleh bagian Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STMIK Amikom Yogyakarta berkerja sama dengan jurusan S1 Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta berhasil diselenggarakan untuk pertama kalinya. Seminar ini mengambil tema Technopreneurship in E-Commerce and Clouds Era, yang diharapkan dapat menjadi wadah diseminasi keilmuan bagi para akademisi, peneliti, praktisi, serta para pengguna teknologi informasi dan untuk dapat sharing knowledge terhadap berbagai perkembangan teknologi informasi. Saya berharap, para peserta berkesempatan memperoleh informasi baru, mengembangkan komunikasi baik individu maupun kelembagaan serta mendapatkan masukan yang berguna dari para peserta satu sama lain. Kepada para pembicara tamu dan seluruh peserta seminar, Saya ucapkan terima kasih atas segala partisipasinya. Besar harapan Saya semoga seminar ini memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu terlaksananya seminar ini. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb. Kepala Bagian P3M STMIK AMIKOM Yogyakarta Heri Sismoro, M.Kom v
  • 7. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 vi ISSN : 2302-3805
  • 8. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Sambutan Ketua STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat berkumpul dalam acara Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Selamat datang di Kampus STMIK AMIKOM Yogyakarta, kampus Private Entrepreneur percontohan UNESCO dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013, dengan mengusung tema “Technopreneurship in E-Commerce and Clouds Era”. Sesuatu yang sangat menantang, tetapi juga membuka peluang yang sangat luas. Hasil riset dari PricewaterhouseCoopers (PwC) yang dimuat dalam Technology Sector Scorecard (2012), menyatakan bahwa kuartal pertama 2012 terbukti merupakan kelanjutan dari 2011 dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Bahkan pasar yang paling cepat berkembang seperti China, Brazil dan India menunjukkan tanda-tanda juga melambat. Meskipun ada permintaan yang tinggi untuk produk-produk mobile seperti smartphone dan tablet, produk tradisional PC dan router mengalami permintaan bergejolak, yang berimbas pada pertumbuhan yang lambat pada hardware jaringan komputer tradisional, dan perusahaan semikonduktor. Meskipun demikian Cloud computing mempunyai peluang yang paling menjanjikan dari pergeseran permintaan dari PC tradisional menuju perangkat mobile. Perusahaan perangkat lunak terkemuka dunia memperoleh kemampuan cloud lebih untuk membantu mereka yang bergerak dalam bisnis aplikasi perusahaan untuk Software-as-a-Service dan subscription models. Pengeluaran global dunia hiburan untuk film diperkiranan akan naik pada tingkat 3,1 persen per tahun selama periode proyeksi lima tahun, mencapai $ 99,7 milyar pada tahun 2016 (PwC, 2012). Pertumbuhan harga dan pertumbuhan di layar 3-D akan merangsang pasar film box office. Layanan over-the-top/streaming muncul dan pertumbuhan dalam kabel digital dan perusahaan telepon layanan TV berlangganan yang mempromosikan video-on-demand (VOD) juga akan meningkatkan distribusi digitalnya, bersama dengan ketersediaan konten pada tablet dan perangkat lainnya serta internetterhubung TV. Home video digital hampir dua kali lipat pangsa pasarnya pada 2016.Belanja digital hampir dua kali lipat selama lima tahun ke depan, sementara belanja fisik akan turun hampir 20 persen. vii
  • 9. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Secara global, over-the-top/streaming layanan akan tumbuh pada CAGR 21,0 % menjadi $ 11 miliar pada tahun 2016, dan akan menyusul pengeluaran VOD melalui penyedia TV berlangganan pada 2012. Dengan demikian peluang pasar pada 2013 dalam bidang teknologi informasi, hiburan dan media tetap terbuka lebar. Selamat berseminar, semoga kita mampu untuk menangkap peluang yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta Prof. Dr. M. Suyanto, MM viii
  • 10. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Susunan Panitia Pelindung Prof. Dr. M. Suyanto, M.M (Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta) Steering Commitee (STMIK AMIKOM Yogyakarta) Ir. Rum Muhamad Andri KR, M.Kom Heri Sismoro, M.Kom Sudarmawan, M.T Ketua Pelaksana Kusnawi, S.Kom, M.Eng Reviewer Prof. Dr. M. Suyanto, M.M (STMIK AMIKOM Yogyakarta) Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Nusantara, Q.N., S.Si, M.Kom (Universitas Gunadarma) Prof. Adhi Susanto, M.Sc, Ph.D (Universitas Gadjah Mada) Dr. Ema Utami, S.Si, M.Kom (STMIK AMIKOM Yogyakarta) Dr. Ing. MHD. Reza M. I. Pulungan, S.Si, M.Sc (Universitas Gadjah Mada) Dr. Kusrini, M.Kom (STMIK AMIKOM Yogyakarta) Dr. Drs. Ashari SN, M.T (Universitas Gadjah Mada) Komite Pelaksana (STMIK AMIKOM Yogyakarta) Armadyah Amborowati, S.Kom, M.Eng Murni Elviana Dewi, A.Md Lya Renita Ika Puteri, S.Kom Tutut Heryanti, A.Md Dr. Kusrini, M.Kom Emha Taufiq Luthfi, S.T, M.Kom Anggit Dwi Hartanto, M.Kom Agus Purwanto, S.Kom Dr. Ema Utami, S.Si, M.Kom Bayu Setiaji, M.Kom Akhmad Dahlan, S.Kom Tonny Hidayat, M.Kom Suparwoto, A.Md Heru Ruspono, A.Md Joko Dwi Santoro, M.Kom Mei Parwanto Kurniawan, M.Kom Nur’aini, S.Kom Purwanto Jaeni, S.Kom M. Agung Nugroho, S.Kom Arif Dwi Laksito, S.Kom Mardhiya Hayati, S.Kom Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng Dhani Ariatmanto, M.Kom Dendy Suseno, S.Sos Devi Wulandari, S.Kom Fadya Rizka Yudana, S.Kom Ayu Aprilia, S.Kom ix
  • 11. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 x ISSN : 2302-3805
  • 12. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Ucapan Terimakasih Panitia Seminar Nasional Tenkologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 mengucapkan terimakasih kepada fihak sponsor yang telah membantu terselenggaranya seminar ini. - Bank Muamalat xi
  • 13. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 xii ISSN : 2302-3805
  • 14. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 Daftar Isi Halaman Judul i Kata Pengantar Ketua Panitia iii Sambutan Kepala Bagian P3M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA v Sambutan Ketua STMIK AMIKOM YOGYAKARTA vii Susunan Panitia ix Ucapan Terimakasih xi Daftar Isi xiii 1. Animation CAMERA TRACKING AKIBAT MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN MENGGUNAKAN BLENDER 2.62 DAN VOODOO. Rina Noviana, Lely Prananingrum, Budi Utami Fahnun. 01-1 TINGKAT PERSEPSI PENERIMAAN MAHASISWA TERHADAP TEKNOLOGI MOTION CAPTURE DENGAN MULTI KAMERA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PEMBUATAN ANIMASI 3D. Mei Parwanto Kurniawan. 01-7 RANCANG BANGUN FILM ANIMASI PENDEK 3D “SUPER HERRO” MENGGUNAKAN OPENSOURCE BLENDER. Bhanu Sri Nugraha, Agus Nugroho 01-13 2. Bioinformatic KLASIFIKASI JENIS DAN FASE PARASIT MALARIA PLASMODIUM FALCIPARUM DAN PLASMODIUM VIVAX DALAM SEL DARAH MERAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE ONE AGAINST ONE. Endi Permata,I Ketut Eddy Purnama, Mauridhi Hery Purnomo. 02-1 3. Cloud Computing PEMANFAATAN GOOGLE FUSION TABLES CLOUD BASED SERVICE SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIG. Andri Gabriel Sooai. 03-1 DESAIN INTEGRASI LEARNING CONTENT MANAGEMENT SYSTEM PADA CLOUD-BASE SISTEM INFORMASI SEKOLAH SEBAGAI PENINGKATAN KEUNGGULAN DAYA SAING. Rico Agung Firmansyah. 03-7 PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS. Anik Andriani. xiii 03-13
  • 15. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA. Gunawan Budi Sulistyo, Chandra Agustina. 03-19 4. Computer Graphic PERANCANGAN GELOMBANG SINGKAT (WAVELET) YANG COCOK UNTUK SINYAL DUA-DIMENSI IRIS MATA. R. Rizal Isnanto, Imam Santoso, Achmad Hidayatno, Suhardjo, Adhi Susanto. 04-1 MANYLIGTHS PROJECT UNTUK PENGUJIAN KUALITAS GRAFIK KOMPUTER PADA VGA CARD. Robby Candra 04-9 PEMODELAN KEKUATAN SINYAL WIRELESS DENGAN METODE FINITE DIFFERENCE TIME DOMAIN. Robby Gunawan, Sunarni, Pranowo. 04-15 EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA. Reza Sansa Hardika, Metty Mustikasari, Risdiandri Iskandar. 04-19 PEMBUATAN GARIS BESAR FONT (OUTLINE FONTS) MENGGUNAKAN PROGRAM OPENGL 32. Risdiandri Iskandar, Melaniawati, Robby Candra. 04-25 TRANSFORMASI SINUSOIDAL PADA TEX MENGGUNAKAN OPENGL. Romdhoni Susiloatmadja. 04-29 GRAY LEVEL COOCURENCE MATRIX SEBAGAI PENGEKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN NASKAH BRAILLE. Yegar Sahaduta, Chairisni Lubis. 04-33 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENDALI MAGNETIK BERBASIS MULTIMEDIA DI BLPT YOGYAKARTA. Muhammad Tofa Nurcholis, Agus Fatkhurohman, Henderi. 04-39 5. Computer Network PERANGKAT KOMUNIKASI MULTI-EXTERNAL HARDWARE MELALUI LAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER. Marojahan M.T. Sigiro. 05-1 IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER. Effendi Yusuf, Tengku A Riza, Tody Ariefianto. 05-11 RANCANG BANGUN JARINGAN LAN DAN WLAN DI SLB NEGERI BABEL. Sujono. 05-17 APLIKASI XML PARSER DATA DUMP PEMANTAU LALU LIBNTAS JARINGAN. Gunawan Putrodjojo, Pujianto Yugopuspito, Brano J. Ganda. 05-21 FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY. Nanang Purnomo, Melwin Syafrizal. 05-27 xiv
  • 16. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 IMPLEMENTASI PROXY SERVER DENGAN WEBMIN MENGGUNAKAN LINUX DEBIAN LENNY. Danang, Samuel Ongkowijoyo. 05-33 ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI ENERGI TMAC DENGAN CSMA IEEE 802.15.4 DI JARINGAN SENSOR NIRKABEL. Afif Z Arfianto, Valian Y P. 05-39 6. Computer Vision PERANCANGAN PENDETEKSIAN TARGET BERDASARKAN WARNA PAKAIAN PADA SISTEM ROBOT PENGIKUT MANUSIA. M. Latif. 06-1 PENCARIAN CITRA BERBASIS TEKSTUR UNTUK PENGENALAN LOKASI. Amir Fatah Sofyan , Agus Harjoko. 06-7 KLASIFIKASI JENIS KELAMIN BERDASARKAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA ADABOOST-SVM. Septia Rani, Deni Saepudin. 06-13 PENCACAH SEL DARAH MERAH MENGGUNAKAN METODE MORFOLOGI. Ardy Erdiyanto, Andi Sunyoto. 06-19 FACIAL MOTION CAPTURE MENGGUNAKAN ACTIVE APPEARANCE MODEL BERBASIS BLENDER. Tri Afirianto, Mochamad Hariadi. 06-25 SEGMENTASI MODEL AKTIF KONTUR SBGFRLS PADA PAMOR KERIS. Oskar Ika Adi Nugroho, Pranowo. 06-31 7. Data Mining IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG “MURAH MERIAH”. Oliver Zakaria, Kusrini. 07-1 WEIGHT K-SUPPORT VECTOR NEAREST NEIGHBOR. Eko Prasetyo, Rifki Fahrial Zainal, Harunur Rosyid. 07-7 PERBAIKAN AKURASI FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS MENGGUNAKAN FUNGSI KERNEL. Harunur Rosyid, Eko Prasetyo, Soffiana Agustin. 07-13 PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY MODEL SISTEM INFERENSI MAMDANI. Achmad Ridok, Tri Cahyo Romadhona. 07-19 PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN. Herfina. 07-25 IMPLEMENTASI LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS. Fajar Rohman Hariri. 07-31 TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel ). Ahlihi Masruro. 07-39 xv
  • 17. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 IMPLEMENTASI DETEKSI OUTLIER PADA ALGORITMA HIERARCHICAL CLUSTERING. Ahmad Saikhu, Yoga Bhagawad Gita. 07-45 8. Database Management INTEGRITY CONSTRAINT BASIS DATA RELASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PL/PGSQL DAN CHECK CONSTRAINT. Suwanto raharjo. 08-1 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BENCANA GEMPA BUMI BERBASIS WEB. Dewi Irawati Puspitajati, Achmad Djunaedi, Sri Kusumadewi. 08-7 SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI PADA MANAJEMEN INVENTARISASI PERALATAN LABORATORIUM. Ratih Kumalasari Niswatin. 08-13 SISTEM INFORMASI DAN REGISTRASI TERNAK PADA KELOMPOK PETERNAK KAMBING DI MALANG. Madha C. Wibowo, Pratiwi W. Wahyuni, I D.G. Rai Mardiana, Susijanto T. Rasmana. 08-19 RANCANG BANGUN KONSEPTUAL BASIS DATA KLINIK 24 JAM. Indrajani, Safan Capri, Wihendro. 08-27 9. Decission Support System RANCANG BANGUN REKOMENDASI PENGISIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA DENGAN OBJECTIVE MATRIX. Andi Widiyanto, Kusrini, Hanif Al Fatta. 09-1 PEMANFAATAN AHP SEBAGAI MODEL KEPUTUSAN PENENTUAN DESA POSDAYA. Rina Fiati , Tutik Khotimah. 09-7 METODE PENINJAUAN DASHBOARD DARI BUSINESS INTELLIGENCE UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN LEBIH BAIK. Oleh Soleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah, Asdin. 09-13 PERANCANGAN MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MAHASISWA PENERIMA BEASISWA. Alfie Nur Rahmi, Eli Pujastuti, Henderi. 09-19 STRATEGI MEMANFAATKAN INTERNET DALAM UPAYA MENERAPKAN KONSEP PAPERLESS OFFICE DI BAAK. Hilyah Magdalena. 09-25 METODE FUZZY AHP DAN AHP DALAM PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Norhikmah, Rumini, Henderi. 09-31 KAJIAN PEMILIHAN SOFTWARE DESAIN GRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE AHP STUDI KASUS SMK MUHAMMADIYAH 9. Sarwindah. 09-39 APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN SPARE PARTS SAMARINDA. Heny Pratiwi, Ekawati Yulsilviana, Siti Qomariah. 09-45 MODEL PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK INVESTASI PERSIAPAN DANA PENDIDIKAN ANAK. Elly Yanuarti. 09-51 xvi
  • 18. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA. Tri Widayanti, Wahyu Noer Hidayat, Mulia Sulistiyono. 09-55 EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI-ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN PENGEMBANGAN (STUDI KASUS: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO). Ida Widaningrum. 09-61 10. E-Commerce SISTEM INFORMASI PELAYANAN PRODUK BERBASIS WEB DI VENDOR BERKART!. Bernadhed 10-1 PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN FASHION ONLINE PADA TOKO MOZALEA COLLECTION. Lely Prananingrum, Anggie Sukma D.J, Budi Utami Fahnun, Dionysia Kowanda. 10-7 11. E-Learning PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG. Merry Agustina. 11-1 APLIKASI PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL MELALUI METODE SIMULASI BERBASIS COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI). Yudi Irawan Chandra, Eriek Orlando. 11-7 OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN. Didik Aribowo, Achmad Affandi. 11-13 RANCANG BANGUN UJIAN ONLINE DENGAN OPTIMASI PEMILIHAN SOAL. Agustono Heriadi, Diema Hernyka Satyareni. 11-19 12. Expert System APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GANGGUAN TIDUR DENGAN TURBO PROLOG 2.0. Rina Noviana, Winarti, Devi. 12-1 PEMODELAN SISTEM PAKAR ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK PRASEKOLAH DENGAN GENRE MUSIK. Dina Maulina, Kusrini, Rudyanto Arief. 12-9 13. Game Development PEMODELAN RETAKAN TIGA DIMENSI AKIBAT LEDAKAN UNTUK SERIOUS GAMES. Anton Siswo R.A., M. Hariadi, Endah W 13-1 FIRST-PERSON SHOOTER 3D “GAMASHOOT” DENGAN BLENDER DAN UNITY 3D. Muhammad Haki Fauzi, Rodiah. 13-7 PEMETAAN JARINGAN SOSIAL GAME ONLINE MMORPG MENGGUNAKAN SOCIAL NETWORK ANALYSIS. Ofir Victor Soumokil. 13-13 xvii
  • 19. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 APLIKASI METODE TOP DOWN PARSING PADA GAME PEMBELAJARAN CISCO ROUTER. Ahmad Syamsudin. 13-19 STRATEGI MENYERANG NPC GAME FPS MENGGUNAKAN FUZZY FINITE STATE MACHINE. Ady Wicaksono, Mochamad Hariadi, Supeno Mardi S. N 13-25 MEMBANGUN : “BATTLE DRONE” BATTLE CARD 4 KIDZ. Reza Andrea. 13-31 14. Geographic Information System PEMANFAATAN MODEL NUMERIK WRF V3.4 UNTUK INFORMASI CUACA PENERBANGAN. Fatkhuroyan 14-1 TEKNOLOGI GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM DALAM MEMONITOR LAPORAN HIMPAUDI KOTA TANGERANG. Oleh Soleh, Dyah Ayu Arditya, Irene Ursula 14-5 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PELAYANAN JEMAAT (Studi Kasus: Gereja Huria Kristen Batak (HKBP) di Pulau Jawa). Marselina Endah, Eny Maria 14-11 PEMODELAN REDAMAN HUJAN BERBASIS ARIMA PADA LINTASAN RADIO 28 GHz UTARA-SELATAN. Valian Yoga Pudya Ardhana, Achmad Mauludiyanto 14-17 APLIKASI FRIEND TRACKER BERBASIS ANDROID SMARTPHONE MENGGUNAKAN GPS TRACKING. Wahyu Kusuma, Tity Septiani. 14-23 SISTEM PANDUAN PEMILIHAN TRANSPORTASI DAN AKOMODASI PARIWISATA UNTUK WILAYAH YOGYAKARTA BERBASIS MOBILE. Lilia Aris Nur Hindrawan, I Wayan Ordiyasa 14-29 15. Human Computer Interaction PENGARUH FACEBOOK TERHADAP NILAI AKADEMIK MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Sulidar Fitri, Hartatik. 15-1 16. Industrial Engineering RANCANG BANGUN MODEL PERANGKAT AKUISISI DATA PORTABEL BERBASIS MIKROPENGENDALI ATMEGA8L. Arief Hendra Saptadi, Paulus Insap Santosa, Bambang Sutopo. 16-1 APLIKASI LAPORAN HARIAN STATUS PRODUKSI UNTUK PROJECT PERFORMANCE PIPE SDN. BHD. PADA PT. KHI PIPE INDUSTRIES (KRAKATAU STEEL GROUP). Nursyahron Joko Febrianto. 16-11 xviii
  • 20. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 17. Information System PROYEK SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TENDER BARANG DAN JASA (STUDI KASUS BIRO UMUM SETDA PROVINSI MALUKU UTARA). Muhammad Ridha Albaar. 17-1 ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FRAMEWORK ITPOSMO (STUDI KASUS DINAS TATA KOTA DAN PERTAMANAN KOTA TERNATE). Muhammad Ridha Albaar, Rosdiani Achmad 17-7 MEMBANGUN KEDEKATAN PELANGGAN MENGGUNAKAN SMS BROADCAST BERSALAM PADA MOMKIDS. Ardi Sanjaya, Cahyono. 17-13 ALARM GEMPA BUMI SEDERHANA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Dendy Mulya Kusuma, Robby Candra. 17-21 PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER. Andika Agus Slameto, Ema Utami, Abas Ali Pangera. 17-27 IMPLEMENTASI ALGORITMA ONE TIME PAD PADA PENYIMPANAN DATA BERBASIS WEB. Hengky Mulyono, Rodiah. 17-35 MENCARI MODEL PELAPORAN INFORMASI KEUANGAN PERUSAHAAN BERBASIS WEB. Sasongko Budisusetyo, Luciana Spica Almilia. 17-41 SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMK BHAKTI KARYA 1 MAGELANG BERBASIS MULTIUSER. Astri Wuragil, Wiwit Supriyanti, Yusuf Sutanto. 17-49 PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA SISTEM INFORMASI PARIWISATA LOMBOK. Tri Yuliati, Lailatul Mufarokhah, Sigit Setiyanto, Arwendra Adi Putra, Didi Apriansa. 17-57 PENERAPAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Irene Ursula, Oleh Soleh, Dyah Ayu Arditya. 17-65 PENERAPAN SMS GATEWAY PADA E JOURNAL SEBAGAI MEDIA NOTIFICATION. Oleh Soleh, Arfiah, Ayutifani, Irene Ursula. 17-71 SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN BBM PADA PT. RATAH INDAH SAMARINDA. Bartolomius Harpad, Salmon. 17-77 PERANCANGAN APLIKASI RESERVASI RUANGAN KELAS DI PENGAJARAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Yuli Astuti.. 17-83 PENYEWAAN ONLINE UNTUK PAKAIAN TRADISIONAL INDONESIA. Lely Prananingrum, S.Tiwi Anggraini, Rina Noviana, Siti Saidah. 17-87 xix
  • 21. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 BATURETNO. Aullya Rachmawati. 17-93 METODE PENENTUAN SEBUAH ENTITAS DALAM SUATU DOKUMEN UNTUK PEMODELAN DATA DENGAN ERD. Armadyah Amborowati. 17-99 RE-ENGINEERING SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TANGERANG. Dina Fitria Murad, Muhamad Irsan, Toni Saputra, Ade Irma 17-103 SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS PADA UD. NUSANTARA JAYA SAMARINDA. Heny Pratiwi, Ekawati Yulsilviana, Siti Qomariah. 17-109 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBUATAN SURAT IZIN GANGGUAN (SIG) DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK (STUDI KASUS : KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PANGKALPINANG). Melati Suci Mayasari, Ibnu Choirul Awwal. 17-115 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA CV. SUZUKI SERVICE CENTRE SUNGAILIAT. Anisah, Fitriyanti. 17-121 MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA TOKO UD. ATHA VICASIA DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK. Anisah, Fitriyanti. 17-127 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1. (STUDI KASUS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA). Sudarmawan, Robert Marco, Tri Susanto. 17-133 APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENANGGULANGAN PASCA BENCANA. Rikie Kartadie, Firman Asharudin, Tommi Suryanto, Prayudha Wibi Hascarya,L.B.Finansius Mando,Abdul Rajab A,Arif Syam. 17-137 EVALUASI TERHADAP SISTEM INFORMASI DI STMIK AMIKOM MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM). Tri Susanto, Sudarmawan, Robert Marco. 17-143 ANALISIS DATABASE SYSTEM PENYUSUNAN NILAI RAPORT SMA KURIKULUM 2013. Ike Verawati 17-147 APLIKASI SISTEM INFORMASI LAPORAN PENGGAJIAN GURU HONOR BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 6 TANGERANG. Muhammad Rachman Mulyandi, Monica, Ega Mawarni, Arfiah, Liya Jayanti 17-153 PENGUKURAN USABILITY APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT TERINTEGRASI (SIMZAKI) MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) Lutfiyah Dwi Setia 17-159 xx
  • 22. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 APLIKASI INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WIRELESS APLICATION PROTOCOL PADA SMA IT ABU BAKAR. Sumarni Adi, Sudarmawan 17-165 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CAIRAN INFUS Suluh Argo Pambudi, Rohadi Makmur, Parjono 17-173 SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. Dara Kusumawati 17-179 DASHBOARD SISTEM INFORMASI KEUANGAN DALAM MENDUKUNG PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Meta Amalya Dewi, Suliyanih, Juni Marlieana 17-185 SISTEM OTOMATIS PENCATAT PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI ELEKTRONIKA (Studi Kasus di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) Samuel Ongkowijoyo 17-191 SISTEM INFORMASI PRODUKSI BATUBARA PADA PT SURYA DINAMIKA LESTARI Ita Arfyanti 17-197 PERANCANGAN PEMANFAATAN SMS GATEAWAY UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN BAAK STMIK WIDYA CIPTA DHARMA. Siti Qomariah, Ekawati Yulsilviana, Heny Pratiwi 17-203 PENDETEKSIAN PANTULAN SINAR DI AREA SERVIKS PADA CITRA SERVIKOGRAFI Onny Marleen, Sigit Wibisono 17-209 KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN SYARI’AH DALAM MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN. Muhammad Taufiq, Mohammad Suyanto, Emha Taufiq Luthfi 17-215 18. Intelligent System KONTROL PERGERAKAN PADA SELF POSITIONING COOPERATIVE MOBILE ROBOT UNTUK APLIKASI “FOLLOW THE LEADER”. Rizky Yuniar Hakkun, Endah Suryawati N, Ali Husein Alatsiry 18-1 PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY. Ahmad Bagus Setiawan 18-7 MEMBANGUN CHATBOT BERBASIS AIML DENGAN ARSITEKTUR PENGETAHUAN MODULAR Bayu Setiaji, Ema Utami, Hanif Al Fatta. 18-15 RANCANG BANGUN APLIKASI RUTE TERPENDEK TEMPAT WISATA MENGGUNAKAN FLOYD WARSHALL . Rasyid Liwang, Alb. Joko Santoso, F. Sapty Rahayu 18-21 PENCARIAN SEMANTIK DOKUMEN BERITA MENGGUNAKAN ESSENTIAL DIMENSION OF LATENT SEMANTIC INDEXING DENGAN MEMAKAI REDUKSI FITUR DOCUMENT FREQUENCY DAN INFORMATION GAIN THRESHOLDING. Yuita Arum Sari, Eva Yulia Puspanigrum 18-27 xxi
  • 23. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 RANCANG-BANGUN BUSINESS INTELLIGENCE PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 CISOKA . Aris Martono, Ferry Sudarto, Deden Rustiana, Nina Rahayu 18-33 HYBRID ARTIFICIAL BEE COLONY: PENYELESAIAN BARU POHON RENTANG BERBATAS DERAJAT. Abidatul Izzah, Ratih Kartika Dewi, Siti Mutrofin. 18-39 ALGORITMA GENETIK TABU SEARCH DAN MEMETIKA PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN KULIAH. Moh. Ali Albar 18-45 SISTEM REKOMENDASI TAG PADA DOKUMEN BLOG MENGGUNAKAN LATENT SEMANTIC INDEXING. Lailil Muflikhah, Nurul Fadilah, Achmad Ridok. 18-51 19. Multimedia Application IMPLEMENTASI MULTITHREADING PROGRAMMING CONCEPT UNTUK EFISIENSI PROSES STEGANOGRAFI METODE LSB. Paskalis Andrianus Nani.. 19-1 APLIKASI KIOS SEBAGAI SARANA KRITIK DAN SARAN DENGAN JARINGAN LOKAL AREA NETWORK DI CUSTOMER SERVICE PT. INDOSAT. TBK YOGYAKARTA. Tonny Hidayat. 19-7 KINERJA JARINGAN HSDPA PADA APLIKASI MULTIMEDIA STREAMING. Orita Dwi Purbiyanti, Maria Y Aryati, Abdah Muthiah Rahmania. 19-13 PENGENALAN BUDAYA SUMATERA UNTUK ANAK-ANAK MELALUI ELEARNING BERBASIS MULTIMEDIA. Parno, Puji Sularsih, Dharmayanti, Jamaris, Swesti Mahardini 19-21 20. Mobile Application APLIKASI BELAJAR MEMBACA IQRO’ BERBASIS MOBILE. Muhammad Sobri, Leon Andretti Abdillah. 20-1 RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK PEMETAAN RUMAH SAKIT DI KOTA DEPOK. Dharmayanti, Fitrianingsih, Parno, Eko Putra, Andhika Prakasa Kasma 20-7 APLIKASI FRIEND TRACKER BERBASIS ANDROID SMARTPHONE MENGGUNAKAN GPS TRACKING. Wahyu Kusuma, Tity Septiani. 20-13 APLIKASI MOBILE PEMANDU WISATA WILAYAH KOTA MALANG BERBASIS J2ME. Intan Nur Farida 20-19 INFORMASI KAMPUS BERBASIS WEB PADA ANDROID . Budi Utami Fahnun, Rina Noviana, Lely Prananingrum, Enlik Tjioe. 20-25 APLIKASI INFORMASI TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA BERBASIS ANDROID. Yulia Chalri, Hasma Rasjid, Thariq Basyir 20-33 xxii
  • 24. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 APLIKASI MOBILE PENGENALAN CITRA MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION. Irawan Afrianto, Devi Priatama. 20-39 PEMODELAN APLIKASI INTEGRATED LEARNING SYSTEM BERBASIS MOBILE. Henderi, Junaidi, Riski Amalia. 20-45 APLIKASI KONVERSI VIDEO BERBASIS WEB UNTUK KLIEN MOBILE DEVICE ANDROID Farisqi Panduardi, Achmad Affandi. 20-51 21. Network Security ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (STUDI KASUS : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI). Herti Yani, Pareza Alam Jusia, Hetty Rohayani. AH 21-1 PHYSICAL LAYER NETWOK CODING UNTUK KANAL RELAY DUA ARAH. Firman Hadi Sukma P. 21-7 LOKALISASI SUMBER PASIF PADA WSN MENGGUNAKAN HYBRID DOA/TDOA DALAM LINGKUNGAN MULTIPATH. Firman Hadi Sukma P, Mukminatun Ardaisi. 21-13 SISTEM DETEKSI INTRUSI PADA JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KNEAREST NEIGHBOR DAN TEORI DEMPSTER SHAFER. Akhmad Alimudin, Waskitho Wibisono, Diana Purwitasari 21-21 EVALUASI KINERJA CLUSTER-BASED KEY MANAGEMENT PADA MANET UNTUK KOMUNIKASI TAKTIS KAPAL PERANG. Dinar HS Wahyuni, Gamantyo Hendrantoro 21-27 IMPLEMENTASI PROXY SEVER MENGGUNAKAN DHCP SERVER BERBASIS LINUX UBUNTU PADA JARINGAN INTERNET SEBAGAI FILTER DAN SECURITY. Seto Febriantoro, Agus Ganda Permana, Tengku A Riza. 21-33 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KEAMANAN JARINGAN ENTERPRISE DENGAN VPN. A. Donny Mahendra, Ema Utami, Abas Ali Pangera. 21-39 22. Neural Network OPTIMASI PREDIKSI KEHADIRAN PEGAWAI UNTUK INTENSIF KEHADIRAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN-BACKPROPAGATION. Jamaludin Hakim, Sri Hartati. 22-1 PENGENALAN TUTUR TERISOLASI DALAM BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MFCC, FCM, DAN ANFIS. Utis Sutisna, Risanuri Hidayat, Litasari. 22-7 xxiii
  • 25. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 23. Risk Management RISK ASSESSMENT DAN BUSINESS IMPACT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN DISASTER RECOVERY PLAN (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA). Mardhiya Hayaty, Abidarin Rosidi, M.Rudyanto Arief. 23-1 24. Semantic ONTOLOGY MAPPING FOR ERP BUSINESS PROCESS VARIATIONS. Anang Kunaefi, Riyanarto. 24-1 25. Software Engineering MODEL ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK DAN PENYELESAIANNYA UNTUK PROGRAM SIMULASI. Hari Sutiksno, Francisca H. Chandra, Anastasia Savitri, Setya Ardhi 25-1 SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION. Ari Muzakir 25-7 PERBAIKAN METODE STANFORD RECOGNIZING TEXTUAL ENTAILMENT PADA KALIMAT MENGANDUNG ARITMATIKA. Rakhmat Arianto, Daniel Oranova Siahaan, Ahmad Saikhu 25-13 26. Strategic Information System PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA). Arif Dwi Laksito, Kusrini, Emha Taufiq Luthfi. 26-1 PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI DENGAN MENGGUNAKAN CONTROL OBJECTIVE ACQUIRE AND IMPLEMENT PADA FRAMEWROK COBIT STUDI KASUS SEKOLAH TINGGI XYZ. Rizqi Sukma Kharisma, Kusrini, Emha Taufiq Luthfi 26-7 PENYUSUNAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORE CARD DAN COBIT (STUDI KASUS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA). Enny Susana, Asro Nasiri. 26-13 27. Web Application PENGEMBANGAN WEBSITE ALUMNI REGISTRATION BERBASIS MOBILE PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG. Usman Ependi. 27-1 INTEGRASI INFORMASI PENELITIAN PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI BERBASIS WEB SERVICE. Andik Wijanarko, Irya Wisnubhadra, Benyamin L Sinaga 27-7 xxiv
  • 26. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805 MANAJEMEN KONTEN DIGITAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN PUBLIKASI BERBASIS WEB PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Afif Bimantara, Rhomita Sari. 27-13 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN VOUCHER PULSA CELLULER ONLINE BERBASIS N-TIER. Kartini, Andri Madani, Faisal Amry. 27-19 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET KONSER MUSIK ONLINE BERBASIS LOKASI. Kartini, Budi Utami Fahnun, Dewi Pratiwi. 27-25 28. Customer Relatioship Management ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN MEDIA FACEBOOK. Nyimas Sopiah 28-1 PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PO. CHELSY. Albertus Januaris Kundre, Irya Wisnubadhra, Thomas Suselo 28-7 29. E-Government SURVEY: CITIZEN-CENTRIC INFORMATION SYSTEMS DENGAN MODEL PARTISIPASI DI BEBERAPA NEGARA. Vitri Tundjungsari. 29-1 ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN E-GOVERNMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE UTAUT (UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCED USE OF TECHNOLOGY) DI KOTA PALEMBANG. Ery Hartati. 29-7 30. Technopreneur ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS RT/RW NET (STUDI KASUS : DESA REJAMULYA CILACAP). Masrudin. 30-1 xxv
  • 28. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 CAMERA TRACKING AKIBAT MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN MENGGUNAKAN BLENDER 2.62 DAN VOODOO Rina Noviana 1), Lely Prananingrum 2), Budi Utami Fahnun 3) 1,2,3) Sistem Informasi Universitas Gunadarma Depok Jl. Margonda Raya 100 Depok , Jawa Barat email : rina_n@staff.gunadarma.ac.id 1) ,lely_p@staff.gunadarma.ac.id 2),bufahnun@staff.gunadarma.ac.id 3) lingkungan melalui suatu media yang menarik, interaktif dan mudah di pahami. Dengan berkembangnya teknologi, maka berkembang pula media pembelajaran yang ada di masyarakat. Media pembelajaran yang dapat dikembangnkan dapat berupa suatu animasi atau film pendek yang merupakan suatu pilihan .. Berdasarkan hal tersebut dibuatlah suatu media interaktif berupa film pendek, yaitu camera tracking animasi akibat membuang sampah sembarangan menggunakan blender 2.62 dan voodoo. Ini dimaksudkan agar masyarakat dapat lebih mudah mengerti akan pentingnya menjaga kebersihan dan dampak yang akan terjadi jika membuang sampah sembarangan. Animasi ini dibuat menggunakan aplikasi Blender 2.62 dan Voodoo. Aplikasi Blender 2.62 berfungsi untuk membuat karakter 3 dimensi, dan dalam penerapannya karakter tersebut dapat dijadikan sebuah animasi seperti berjalan, melompat, dan lain sebagainya. Sedangka aplikasi Voodoo digunakan untuk camera tracking Dalam ruang lingkup tiga dimensi. Dalam Pembuatan animasi proses atau langkah nya antara lain menentukan urutan setiap frame yang akan ditampilkan, pembuatan karakter, proses texturing , proses pembuatan armature, rigging, weight painting , pose , shape key untuk rig face sederhana, camera tracking untuk setting camera pada objek tiga dimensi, penyatuan scene, compositing dan video editing. Resolusi dari hasil video yang dihasilkan hanya mencapai 800 x 600 pixel serta menggunakan beberapa tools yg ada pada Blender 2.62 dan voodoo. Animasi yang dihasilkan ditujukan untuk usia 10 tahun ke atas. Abstrak Camera Tracking Animasi akibat membuang sampah sembarangan dibuat dengan menggunakan Aplikasi Blender 2.62, aplikasi Voodoo dan penggunaan Ulead video studio 11.0. Bertujuan memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan berkembangnya teknologi dibutuhkan suatu media yang menarik, interaktif dan mudah dipahami. Karena saat ini media pembelajaran juga semakin berkembang di masyarakat. Media pembelajaran berupa Film Animasi merupakan salah satu media yang dapat diterapkan untuk penyampaian pesan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah tidak sembarangan .Aplikasi Blender 2.62 dan Voodoo merupakan suatu aplikasi open source. Aplikasi Blender berfungsi untuk membuat karakter 3 dimensi, dan karakter tersebut dapat dijadikan animasi seperti berjalan, melompat dan lainnya. Sedangkan aplikasi Voodoo digunakan untuk melakukan camera tracking yaitu bagaimana suatu camera dalam obyek 3 dimensi mengikuti pergerakan camera asli yang dilakukan seseorang dalam proses perekaman. Sedangkan Ulead video studio 11.0 sebagai software video editing untuk membuat high-quality HD, slide shows, standard definition movies. Kata kunci : Camera Tracking , Animasi, Blender 2.6.2,Voodoo. 1. Pendahuluan Pengetahuan tentang kebersihan lingkungan seharusnya sudah tertanam di jiwa masyarakat, sehingga masyarakat mematuhi agar tidak membuang sampah sembarangan . Karena membuang sampah sembarangan akan mempunyai dampak yang dapat merusak lingkungan sekeliling. Seperti terjadinya banjir, menumpuknya sampah, dan timbulnya banyak penyakit. Masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang indah dan bersih tanpa adanya sampah dengan memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan 2. Tinjauan Pustaka Secara keseluruhan, jenis film animasi tri matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi matra, Perbedaannya, objek animasi yang dipakai dalam wujud tri matra memperhitungkan karakter objek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang. [4] 01-1
  • 29. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 Keterangan Gambar 1: a. Panel info : berisi menu diantaranya file, add, render, help juga berisi menu untuk merubah tampilan dan scene, serta pilihan engine dari aplikasi Blender. b. Object tools : Berisi menu yang diantaranya digunakan untuk merubah tampilan dari object tiga dimensi c. 3D view : Digunakan untuk melihat, dan membuat tampilan dari objek tiga dimensi yang kita bentuk d. Outliner : Digunakan untuk membatasi object tiga dimensi seperti menghide objek tiga dimensi, menghide untuk seleksi objek, dan menghide objek yang ingin di Render e. Properties : Digunakan untuk mengatur object tiga dimensi diantaranya menu render, scene, world, objects, object constraint, modifier, object data, material, texture, particle, physic Animasi tiga dimensi Untuk menggerakkan benda tri matra, walaupun itu mungkin, cukup sulit untuk melaksanakannya karena sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis film animasi gambar, bebas melakukan berbagai gerakan yang diinginkan. [3] Prinsip Animasi Saat ini animasi tidak asing lagi terdengar di telinga kita, begitu banyak film animasi yang beredar di masyarakat luas, tapi banyak juga orang yang belum mengerti secara detail tentang apa itu animasi. Animasi adalah suatu teknik menampilkan gambar secara terurut sehingga orang yang menyaksikan merasakan adanya gerakan pada gambar yang ditampilkan. Selain dari pendefinisian animasi, animasi juga memiliki beberapa prinsip. prinsip ini merupakan aspek-aspek yang penting dalam pembuatan sebuah animasi. Ada 12 Prinsip animasi diantaranya sebagai berikut [3] [4] : a. Pose dan gerakan antara b. Pengaturan waktu (Timing) c. Gerakan sekunder (Secondary Action) d. Akselerasi (Ease In and Out) e. Antisipasi (Anticipation) f. Gerakan lanjutan & perbedaan waktu gerak g. Gerakan melengkung (Arc) f. Dramatisasi gerakan (Exaggeration) g. Squash & Stretch h. Penempatan di bidang gambar (Staging) i. Daya tarik karakter (Appeal) j. Penjiwaan Karakter Viewport Blender 2.62 Viewport merupakan tempat untuk melihat dan membuat objek tiga dimensi, ada beberapa tampilan yang ditampilkan pada aplikasi ini diantaranya left ortho, right ortho, bottom ortho, top ortho, back, front, dan perspective. [5] Adding Mesh Mesh merupakan sub menu yang digunakan untuk menginput objek 3 dimensi diantaranya :plane, cube, circle, uv sphere, icosphere, cylinder, cone, grid, monkey, dan torus. Membuat Objek Tiga Dimensi Sederhana Untuk membuat objek tiga dimensi kita bisa mengklik add , lalu klik mesh dan pilih objek yang ingin dibuat. Gambar 2 dibawah ini adalah objek tiga dimensi yang dapat dimasukan ke dalam viewport Blender 2.62. Lingkungan Kerja Berikut pembahasan mengenai tools yang ada pada Blender 2.62 , Voodoo & Ulead Video Studio 11.0 Lingkungan Kerja Blender 2.62 Tampilan awal pada Blender terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya panel info, object tools, outline, properties, timeline, 3d View[1].[5]. Gambar 1 adalah tampilan awal pada Blender :. Gambar2. Add mesh pada blender 2.62 Lingkungan Kerja Voodoo Untuk Voodoo, aplikasi ini hanya memiliki bagian pada tampilan awalnya yang terlihat pada Gambar 3, diantaranya menu bar, menu play video, dan menu tracking. Gambar 1. Tampilan awal blender 01-2
  • 30. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 Studi Lapangan : Metode Pengumpulan Data : Pada tahap ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk merancang aplikasi ini dengan cara mendownload, memodifikasi gambar, dan scanning gambar yang diambil dari buku. Penulis menyertakan kuesioner untuk mencari tahu apakah aplikasi ini dapat digunakan dengan mudah serta bermanfaat bagi pengguna. Metode Perancangan Aplikasi: Penulis memilih metodologi SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan menggunakan model Waterfall. Model Waterfall adalah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari tahap-tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar 4. Tahapan-tahapan tersebut, yaitu : Gambar 3 Tampilan awal voodoo Berikut ini merupakan bagian tools Voodoo Menu Bar : berisi kumpulan kumpulan perintah diantaranya menu file, view dan help. Menu Play Video : Berisi tombol tombol yang digunakan untuk review video Menu Tracking Video : Berisi batas batas frame dan tombol untuk memulai tracking Pengenalan Ulead Video Studio 11.0 Ulead Video Studio 11.0 merupakan sebuah software video editing all in one yang dapat digunakan untuk membuat high-quality HD dan standarddefinition movies, slide shows dan DVDs. Ulead Video Studio 11.0 memiliki kelebihan, diantaranya sebagai : Complete video solution, Easy and powerful video editing ,Creative control of , End-to-end HD, Includes Corel ® WinDVD® video playback software Ulead video studio 11.0, aplikasi ini hanya memiliki bagian pada tampilan awalnya, diantaranya menu bar, Panel/ step toolbar, gallery, option, timeline, tombol navigasi. Bagian - bagian dari lembar kerja ulead video studio 11.0 : Menu bar berisi kumpulan perintah utama dari ulead video studio 11.0. yaitu, file, edit dan tools. Panel/ step toolbar berisi langkah – langkah perancangan video. Mulai dari capture, edit, effect, overlay, title, audio, share. Gallery berisi video, image, audio, transisi, yang telah di-upload dalam gallery. Option panel yaitu pilihan untuk melakukan perubahan atau setting dari objek yang anda pilih dalam gallery Timeline digunakan untuk menyusun dan merancang video. Tombol navigasi, terdiri dari : tombol untuk menjalankan video dan memotong video. Gambar 4. SDLC dengan waterfall mode Berikut penjelasan dari tahap-tahap waterfall yang digunakan yaitu: Perencanaan sistem (system Enginering) Tahap ini sangat dibutuhkan karena dalam pembuatan aplikasi diperlukan pencarian atas apa yang diperlukan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem itu diterapkan kedalam aplikasi yang dibuat. Analisis sistem Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data terhadap aplikasi yang akan dibuat. Dengan cara memahami dasar dari program yang akan dibuat, diantaranya mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antar muka pemakai aplikasi. Desain atau perancangan sistem Perancangan sistem merupakan tahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: Struktur data, arsitektur piranti lunak, detail prosedur, dan karakteristik antar muka pemakai. Penerapan / implementasi Tahap ini adalah penerapan koding untuk pembuatan aplikasi. Pada aplikasi ini penulis mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu: Perawatan sistem Tahap ini dilakukan saat aplikasi sudah digunakan oleh pengguna. Bila terdapat kesalahan pada aplikasi maka akan dilakukan perubahan terhadap aplikasi. Studi Pustaka : Pada tahap ini penulis menentukan aplikasi yang akan dibuat dan melakukan studi pustaka seperti mencari informasi yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi baik dari buku ataupun browsing melalui internet. 01-3
  • 31. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN : 2302-3805 penghapusan bagian yang tidak penting, memperkecil jumlah vertex dan mempercepat kinerja hasil dari rendering. Spesifikasi Perangkat yang dibutuhkan Spesifikasi hardware yang digunakan antara lain: Intel(R) Core ™ 2 Duo T6600 @ 2.20 Ghz Memory (RAM) 2 GB Kartu Grafis Sis Mirage 3 Graphics 256 Mb HDD 250 Gb Handphone Samsung Galaxy Y S5360 Texturing Karakter Menjelaskan tentang texturing untuk karakter 3 dimensi. Didalamnya terjadi proses pemberian warna dan texture untuk karakter yang dianimasikan. Spesifikasi Software antara lain: System Operasi Windows XP Blender 2.62 Voodoo Ulead Videostudio 11 Proses Pembuatan Armature Armature adalah salah satu kemampuan aplikasi blender 2.62 untuk membuat kerangka tubuh manusia yang nantinya akan dilanjutkan untuk proses rigging dan pergerakan karakter. 4. Perancangan dan Implementasi Rigging Karakter Adalah Proses penyatuan karakter 3 dimensi dengan armature yang telah dibuat. Proses nya adalah Menyiapkan Karakter tiga dimensi,Menyiapkan Armature untuk karakter 3 dimensi, Proses Rigging atau penyatuan armature, karakter 3 dimensi, Test pose. Lihat gambar 6 dibawah ini : Perancangan dan implementasi dilakukan melalui beberapa langkah dalam bentuk alur kerja animasi ada pada Gambar 5 dibawah ini : Gambar 5. Alur Kerja Animasi Konsep Karakter Dalam pembuatan karakter untuk sebuah animasi, konsep dari karakter merupakan organ yang sangat penting. Dalam hal ini dibuat 2 karakter yaitu karakter Toni dan Dino. Toni adalah karakter yang mempunyai sifat cuek, yang berperan sebagai orang yang membuang sampah sembarangan. Sedangkan Dino adalah orang yang memiliki sifat cinta akan lingkungan yang berperan sebagai orang yang menasehati Toni. Gambar 6 Karakter Dino dan Karakter Toni Weight Painting Karakter pada Blender 2.62 Suatu proses pembatasan pose antara Mesh dan armature dalam sebuah karakter. Juga untuk membatasi transformasi yang berlebihan dari transformasi bone pada karakter 3 dimensi. Storyboard dan Penulisan Naskah Storyboard adalah gambaran scene scene secara umum dari animasi yang ingin dibuat. Dalam animasi ini dibuat ada 15 scene. Rig Face Sederhana Proses membuat ekspresi wajah dalam karakter 3 dimensi. Pose Library Digunakan sebagai cara untuk menyimpan pose yang sering digunakan, sehingga dapat dengan cepat diakses dan diterapkan. Hal ini berguna untuk membantu menjaga konsistensi dan mempercepat proses animasi. Modelling Karakter Merupakan proses pembuatan karakter yang akan dianimasikan, yaitu : Tahap 1: Menyiapkan gambar wajah dari tampak depan dan samping dan gambar karkter dari tampak depan dan samping serta menyiapkan gambar karakter untuk bagian tangan. Tahap 2 : Tracing/ pembuatan karakter menggunakan Mesh dan beberapa modifier. Tahap 3 : Proses pembuatan kostum karakter Tahap 4 : Tahap ini dilakukan finishing dari tiap karakter. Dengan melakukan perapihan seperti 01-4
  • 32. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 Melakukan Camera Tracking Adalah Proses pemindahan pergerakan camera asli kedalam scene 3 dimensi dengan menggunakan aplikasi voodoo. Rendering Proses menghasilkan gambar dari suatu model. Dalam hal ini hasil rendering disimpan dalam bentik AVI JPEG dengan quality terbaik. Penyatuan Scene Asli dengan Scene 3D Melakukan Penyatuan antara scene asli dengan scene 3 dimensi. Terdapat pada Gambar 7 & Gambar 8 Penyatuan Sound dan Video Proses ini untuk penyatuan antara sound dan video menggunakan software Ulead video studio 1.0. Finishing Video Animasi Camera Tracking Pada proses ini dilakukan finishing video animasi dengan cara menggabungkan scene yang telah sebelumnya dilakukan proses penyatuan sound dan video. Karena proses penyatuan sound dan videonya dilakukan secara terpisah dengan proses finishing dari camera trackingnya. Gambar 7 Karakter Toni scene 3D 5. Kesimpulan dan Saran Penggunaaan Aplikasi Blender 2.62 sangat mudah, tampilan yang dinamis blender juga memiliki shortcut yang mudah diingat, memiliki fitur yang banyak dan menarik. Animasi ini berformat *.mpg agar dapat dijalankan disemua media player. Tujuan yang diharapkan dari video animasi ini adalah agar pesan dari animasi video camera tracking ini dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat umumnya. Hasil Rendering dapat ditingkatkan dengan menaikan resolusi pixel nya. Gambar 8 Karakter Dino scene 3D Compositing Compositing adalah proses untuk melakukan editing pada gambar secara menyeluruh yang nantinya akan menjadi sebuah image atau animasi. Dalam Proses ini dibuat 3 layer input untuk compositing yaitu layer pertama tampilan image sequence, layer kedua lantai akan menerima bayangan, layer ketiga obyek tiga dimensi. Sebagai Contoh hasilnya ada pada Gambar 9 dan Gambar 10. Daftar Pustaka [1] Abdul Razaq, Ispantoro. 2011, The Magic of MOVIE EDITING : Cara Kreatif Mengedit Video. Depok : MediaKita [2] Arbi Pramana,CT Video animasi menggunakan Blender 2.62 , Voodoo, Univ. Gunadarma, 2012 [3] Ibis Fernandez McGraw- Hill, Osborn, Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, California, 2002 [4] URL : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/pri nsip-dasar-animasi-karakter, 20 April 2010 [5] URL : http ://wiki.blender.org/index.php/Doc:2.6/ Manual, Oktober 2011 [6] URL : http://www.youtube.com/watch?v=86JiuZpbi_w , 5 oktober 2011 [7] URL : http://www.youtube.com/watch?v=ewy3QfERQi k, 30 Desember, 2007 [8] URL : http://www.cpubenchmark.net/ [9] URL : http://www.liutilities.com/device-driver/sismirage-3-graphics/ Gambar 9 Hasil Compositing Gambar 10 Hasil Compositing 01-5
  • 33. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 Biodata Penulis Rina Noviana memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gunadarma, lulus tahun 1992. Tahun 1996 memperoleh gelar Magister Sistem Informasi (MMSI) dari Program Magister Manajemen. Saat ini sebagai Staf Pengajar program Sitem Informasi, manajemen Informatika dan Teknik Informatika Universitas Gunadarma Depok – Jawa Barat Lely Prananingrum memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gunadarma, lulus tahun 1997. Tahun 1999 memperoleh gelar Magister Sistem Informasi (MMSI) dari Program Magister Manajemen. Saat ini sebagai Staf Pengajar program Sitem Informasi, manajemen Informatika dan Teknik Informatika Universitas Gunadarma Depok – Jawa Barat Budi Utami Fahnun memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Program Studi Teknik Komputer Universitas Gunadarma, lulus tahun 1992. Tahun 1998 memperoleh gelar Magister Sistem Informasi (MMSI dari Program Magister Manajemen. Saat ini sebagai Staf Pengajar program Sitem Informasi, manajemen Informatika dan Teknik Informatika Universitas Gunadarma Depok – Jawa Barat 01-6 ISSN : 2302-3805
  • 34. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 TINGKAT PERSEPSI PENERIMAAN MAHASISWA TERHADAP TEKNOLOGI MOTION CAPTURE DENGAN MULTI KAMERASEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PEMBUATAN ANIMASI 3D Mei Parwanto Kurniawan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta email : meipkurniawan@gmail.com1), meikurniawan@amikom.ac.id2) menjelaskan sikap daripada TPB. Lebih lanjut, Mathieson mengemukakan bahwa walaupun secara umum model satu tidak dapat begitu saja dikatakan lebih baik daripada model lainnya tetapi Hubona dan Cheney (1994) menyatakan bahwa TAM lebih mudah menggunakannya dan sederhana untuk menjelaskan penerimaan teknologi.[1] Abstrak Motion Capture adalah teknologi penangkapan gerak baik secara real time maupun manual yang digunakan dalam pembuatan film maupun game. Kelebihan penangkapan gerak ini adalah hasil animasi terlihat lebih halus menyerupai gerakan sesungguhnya. Saat ini masih sedikit perusahaan animasi yang menggunakan alat penangkap gerak ini karena harganya yang sangat mahal.Pada penelitian ini dibuat sebuah metode animasi sederhana menggunakan pergerakan video yang diambil dengan multi kamera dengan cara melakukan perubahan gerakkan pada setiap frame, kemudian dilakukan penelitian untuk mencari persepsi Mahasiswa terhadapa metode ini. 3. Metode Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data melalui kuesioner yang disajikan pada table 1 dengan perhitungan statistik dan menggunakan teori TAM sebagai teori dasar penelitian dengan menambahkan variabel norma subyektif dari teori TRA dan kualitas animasi sebagai variabel eksternal. Kata kunci : Motion Capture, pernerimaan teknologi, multi kamera. Tabel 1. Bangunan model penelitian N Variabel Indikator o Persepsi 1 Mudah Fleksibelitas Penggunaan Mudah digunakan Persepsi Mempertinggi 2 Kemanfaatan Effisiensi Menjawab kebutuhan informasi Meningkatkan kinerja Sikap Untuk 3 Perasaan Menggunakan Sikap menerima Niat Untuk Motivasi untuk 4 Menggunakan menggunakan Memotivasi orang lain Penggunaan Menggunakan secara 5 Aktual aktual Frekuensi penggunaan Kepuasan penggunaan Pengarus 6 Atasan Sosial Teman dan keluarga Kondisi Kondisi Hardware dan 7 Pendukung Akses Penyediaan staff khusus Dukungan dan bantuan dari organisasi Jumlah 1. Pendahuluan Teknologi motion capture saat ini masih menjadi satu-satunya teknologi yang dapat membantu manusia membuat animasi khususnya 3D lebih kelihatan realistis sehingga oleh perusahaan yang mebuat dibandrol dengan harga yang masih sangat tinggi.[2] Untuk itu peneliti membuat teknik motion capture multi kamera sebagai media pembelajaran alternatif. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat belajar tanpa ada hambatan. Batasan masalah penelitian ini adalah pada perhitungan tingkat persepsi mahasiswa terhadap metode ini sehingga memberikan informasi bahwa metode ini memang layak atau tidak dalam pembelajaran multimedia khususnya motion capture. 2. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ramdhani (2007) yang berjudul “Model Perilaku Penggunaan TI” menyatakan TAM telah menjadi sangat populer karena memiliki ciri-ciri teori yang baik sederhana (parsimony) dan didukung oleh data (verifiability) serta dapat diterapkan dalam memprediksi penerimaan dan penggunaan sebuah hasil inovasi dalam berbagai bidang (generalibility). [3] Perbandingan antara TAM dan Theory of Planned Behaviour (TPB) juga dilakukan oleh Mathieson (1991), diperoleh hasil bahwa TAM lebih baik dalam No. Butir Jml 1,2,3,4 4 5,6,7 3 8,9 2 10,11,12,1 3 14,15,16 4 3 17,18 2 19,20 2 21,22,23 3 24,25 2 26,27, 2 28,29 30,31 2 2 32,33 2 34,35,36 3 37,38,39 3 40,41 2 42,43,44 3 44 Penelitian ini akan menggunakan kuesioner dalam pengambilan data. Metode yang akan dipakai dalam kuisioner ini dengan metode Skala Likert : seringkali 01-7
  • 35. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 dikenal juga dengan nama summated mengharuskan responden untuk memilih kesepahaman atau tingkat persetujuan. scales, tingkat nilai kritis (0,361) maka suatu pernyataan dianggap valid. Menurut Hadi (1998) dalam Suhartini (2003) sebaliknya jika koefisien korelasi lebih kecil dari nilai kritisnya (0,361) maka suatu pernyataan dianggap tidak valid.[4] Melakukan pengambilan data di kelas dengan kriteria kelas yang pernah mengambil mata kuliah multimedia atau Mahasiswa yang menjadi anggota Komunitas Multimedia AMIKOM. 1. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik untuk pengambilan sampling (Sugiyono, 2006). Sampel target dalam penelitian ini adalah Mahasiswa AMIKOM yang sudah mendapatkan mata kuliah Multimedia. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 250 Mahasiswa.[6] 2. Variabel Penelitian. Merupakan variabel dari Technology Acceptance Model (TAM). A. Validitas Instrumen Penelitian 1. Persepsi Mudah Penggunaan (PMP). Validitas instrumen yang disajikan pada tabel 2 diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total “Product Moment (Pearson)”. Analisis dilakukan terhadap sepuluh butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf α = 0,05. Tabel 2. Tabel validitas instrumen Persepsi Mudah Penggunaan Item Instrumen r hitung r tabel Keterangan 1 0,382 0,361 Valid 2 0,484 0,361 Valid 3 0,590 0,361 Valid 4 0,507 0,361 Valid 5 0,420 0,361 Valid 6 0,337 0,361 Tidak Valid 7 0,353 0,361 Tidak Valid 8 0,050 0,361 Tidak Valid 9 0,590 0,361 Valid 10 0,603 0,361 Valid Instrumen Penelitian dan Validitas Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk mengukur variabel yang diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel. Setiap instrumen akan mempunyai skala, sedangkan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala interval dari satu sampai empat: 1. Sangat setuju 4 2. Setuju 3 3. Tidak setuju 2 4. Sangat tidak setuju 1 Instrumen penelitian ini terdapat 44 butir pernyataan yang terbagi atas 7 instrumen variabel persepsi mudah penggunaan, 9 instrumen variabel persepsi kemanfaatan, 4 instrumen variabel sikap untuk menggunakan, 5 instrumen variabel niat untuk menggunakan, 6 instrumen variabel penggunaan aktual, 5 instrumen variabel pengaruh sosial, dan 8 instrumen variabel kondisi pendukung. 2. Persepsi Kemanfaatan (PK). Berdasarkan tabel 3 hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 9 butir pernyataan menyatakan bahwa seluruh valid, pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36. Tabel 3. Tabel validitas instrumen Persepsi Kemanfaatan Item Instrumen r tabel Keterangan 0,621 0,361 Valid 12 0,550 0,361 Valid 13 0,564 0,361 Valid 14 0,551 0,361 Valid 15 0,541 0,361 Valid 16 0,371 0,361 Valid 17 0,759 0,361 Valid 18 0,712 0,361 Valid 19 01-8 r hitung 11 Validitas dan realibilitas instrumen penelitian. Instrumen pada penelitian ini berjumlah 48 butir pernyataan yang akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan terhadap 30 Mahasiswa Anggota Komunitas Multimedia AMIKOM dan Animator AMIKOM sebagai sampel yang mempunyai karakteristik sama dengan responden dalam penelitian ini. Sampel dalam uji validitas diambil di tempat STMIK AMIKOM. Adapun uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menguji kesahihan item pernyataan yang terdapat pada kuesioner, yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang diperoleh. Koefisien korelasi masing-masing item kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang ada pada tabel kritis r Product Moment Pearson sesuai dengan derajat kebebasannya dan tingkat signifikansinya. Bila koefisien korelasi lebih besar dari 0,408 0,361 Valid
  • 36. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 3. Sikap Untuk Menggunakan (SUM) Berdasarkan table 4 hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 4 butir pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid, pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36. pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36. Tabel 3. Tabel validitas instrumen Pengaruh Sosial Item Instrumen r hitung r tabel Keterangan 36 0,725 0,361 Valid 37 0,823 0,361 Valid 38 0,738 0,361 Valid 39 0,836 0,361 Valid 40 0,600 0,361 Valid Tabel 4. Tabel validitas instrumen Sikap Untuk Menggunakan Item Instrumen r hitung R tabel Keterangan 20 0,704 0,361 Valid 21 0,723 0,361 Valid 22 0,762 0,361 Valid 23 0,765 0,361 Valid 7. 4. Niat Untuk Menggunakan (NUM) Berdasarkan table 5 hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 5 butir pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid dan 1 butir tidak valid, yaitu butir 25 disebabkan pernyataan tidak mewakili dari indikator variabel, pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36. Kondisi Pendukung (KP) Berdasarkan table 8 hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 8 butir pernyataan menyatakan bahwa seluruh butir valid, pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36. Tabel 4. Tabel validitas instrumen Kondisi Pendukung Item Instrumen r tabel Keterangan 41 Tabel 1. Tabel validitas instrumen Niat Untuk Menggunakan r hitung 0,707 0,361 Valid 42 0,544 0,361 Valid Item Instrumen r hitung r tabel Keterangan 43 0,716 0,361 Valid 24 0,670 0,361 Valid 44 0,636 0,361 Valid 25 0,234 0,361 Tidak Valid 45 0,505 0,361 Valid 26 0,591 0,361 Valid 46 0,646 0,361 Valid 27 0,791 0,361 Valid 47 0,370 0,361 Valid 28 0,597 0,361 Valid 48 0,742 0,361 Valid 29 0,726 0,361 Valid 8. Reliabilitas Instrumen Penelitian 5. Penggunaan Aktual (PA) Berdasarkan table 6 hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 6 butir pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid, pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r tabel = 0,36. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasilnya dianalisis dengan teknik tertentu. Pada penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Dikatakan reliabel jika nilai alpha hitung lebih besar dari nilai alpha standar 0,6 (Salimun,2000). Uji reliabilitas dengan uji Alpha Cronbach menghasilkan koefisien reliabilitas (r) sebagai tercantum dalam tabel berikut : Tabel 2. Tabel validitas instrumen Penggunaan Aktual Item Instrumen r tabel Keterangan 30 0,770 0,361 Valid 31 0,678 0,361 Valid 32 0,741 0,361 Valid 33 0,787 0,361 Valid 34 0,562 0,361 Valid 35 6. r hitung 0,682 0,361 Valid Pengaruh Sosial (PS) Berdasarkan table 7 hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 5 butir pernyataan menyatakan bahwa semua butir valid, 01-9
  • 37. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 Berdasarkan tabel 10 menunjukkan 23 responden (9,20 %) yang menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 100 responden (40 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 115 responden (46 %) menyatakan dengan penilaian tinggi, dan hanya 12 responden (4,80 %) yang menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. Tabel 5. Tabel reliabilitas instrumen Variabel Koefisien Alpha Ket 0,612 0,600 reliabel 0,722 0,600 reliabel 0,711 0,600 reliabel 0,764 0,600 reliabel 0,785 0,600 reliabel Pengaruh Sosial (PS) 0,800 0,600 reliabel Kondisi Pendukung (KP) 0,749 0,600 reliabel Persepsi Mudah Penggunaan (PMP) Persepsi Kemanfaatan (PK) Sikap Untuk Menggunakan (SUM) Niat Untuk Menggunakan (NUM) Penggunaan Aktual (PA) 2. Persepsi Kemanfaatan (PK) Tabel 11. Penyebaran Frekuensi Persepsi Kemanfaatan Kelas No Kategori Frekuensi Relatif Interval Sangat 1 9 – 15 3 1,20% Rendah 2 106 42,40% Tinggi 23 – 29 131 52,40% 4 Sangat Tinggi 30 – 36 10 4,00% Jumlah 250 100% Berdasarkan tabel 11 menunjukkan terdapat 3 responden (1,20 %) menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 106 responden (42,40 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 131 responden (52,40 %) menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 10 responden (4,00 %) yang menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. 4. Hasil dan Pembahasan Deskriptif Data 3. 1. Persepsi Mudah Penggunaan (PMP) 16 – 22 3 Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa semua variabel bebas mempunyai alpha hitung lebih besar dari alpha standart. Karena alpha hitung lebih besar dari nilai alpha standart (0,6), maka berarti seluruh variabel yang diuji dinyatakan reliabel (andal). Dengan demikian maka hasil uji reliabilitas tersebut dapat memenuhi syarat, sehingga kuesioner yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel dapat diandalkan. Rendah Dari tabulasi data penulis dapat menentukan luas penyebaran nilai merujuk pendapat Anas Sudijono (1992:50) dalam buku “Pengantar Statistik” :[5] Sikap Untuk Menggunakan (SUM) Tabel 12. Penyebaran Frekuensi Sikap Untuk Menggunakan Kelas No Kategori Frekuensi Relatif Interval 7 – 12 23 9,20% 2 Rendah 13 – 18 100 40,00% 3 Tinggi 19 – 24 115 46,00% 4 Sangat Tinggi 25 – 28 12 4,80% Jumlah 250 Rendah 7–9 81 32,40% Tinggi 10 – 12 98 39,20% Sangat Tinggi 13 – 16 48 19,20% 250 100% Berdasarkan tabel 12 menunjukkan 23 responden (9,20) menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 81 responden (32,40 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 98 responden (39,20 %) menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 48 responden (19,20 %) yang menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. Tabel 10 Penyebaran Frekuensi Persepsi Mudah Penggunaan Kelas No Kategori Frekuensi Relatif Interval Sangat Rendah 9,20% Jumlah 1 23 4 Dengan : R = Total range i = Interval 4–6 3 R Banyaknya interval = i Sangat Rendah 2 Rumus Total range ( R ) = H – L + 1 Dengan : R = Total range L = Skor minimum H = Skor maksimum 1 = Bilangan konstan 1 100% 01-10
  • 38. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 4. menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 29 responden (11,60 %) yang menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. Niat Untuk Menggunakan (NUM) Tabel 13. Penyebaran Frekuensi Niat Untuk Menggunakan Kelas No Kategori Frekuensi Interval Relatif 7. Kondisi Pendukung (KP) 1 Sangat Rendah 5–8 13 5,20% 2 Rendah 9 – 12 70 28,00% 3 Tinggi 13 – 16 114 45,60% No 4 Sangat Tinggi 17 – 20 53 21,20% 1 Sangat Rendah 8 – 13 1 0,40% Jumlah 250 100% 2 Rendah 14 – 19 38 15,20% 3 Tinggi 20 – 25 178 71,20% 4 Sangat Tinggi 26 – 32 33 13,20% Jumlah 250 100% Berdasarkan tabel 13 menunjukkan terdapat 13 responden (5,20 %) menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 70 responden (28,00 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 114 responden (45,60 %) menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 53 responden (21,20 %) yang menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. 5. Berdasarkan tabel 16 menunjukkan terdapat 1 responden (0,40 %) menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 38 responden (15,20 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 178 responden (71,20 %) menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 33 responden (13,20 %) yang menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. Penggunaan Aktual (PA) Tabel 14. Penyebaran Frekuensi Penggunaan Aktual No Kategori Kelas Interval Frekuensi Relatif 1 Sangat Rendah 6 – 10 7 2,80% 2 Rendah 11 – 15 97 38,80% 3 Tinggi 16 – 20 129 51,60% 4 Sangat Tinggi 21 – 24 17 Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kondisi Pendukung Kelas Kategori Interval Frekuensi Relatif 6,80% Data lengkap hasil analisis statistika dasar dari ketujuh variabel penelitian, secara tersaji pada tabel 17 Tabel 17. Data Lengkap Hasil Analisis Statistika Dasar N o 250 Jumlah Variabel Kriteria 100% SU NU PMP PK M M PA PS KP 250 250 250 250 250 250 250 27 32 16 20 23 20 30 Jumlah Berdasarkan tabel 14 menunjukkan 7 responden (2,80 %) menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 97 responden (38,80 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 129 responden (51,60 %) menyatakan dengan penilaian tinggi, dan 17 responden (6,80 %) menyatakan dengan penilaian sangat tinggi. 1 Responden Nilai 2 Maksimum Nilai Minimum 9 11 4 7 9 7 13 4 Modus 19 22 10 15 16 14 23 5 6. 3 Median 19 23 10 14 16 14 22 23,0 10,1 13,9 16,0 13,7 22,3 18,27 1 2 0 6 2 6 4,10 3,74 2,61 3,17 2,92 2,48 2,75 Pengaruh Sosial (PS). Tabel 15. Penyebaran Frekuensi Pengaruh Sosial Kelas No Kategori Interval Frekuensi 6 Mean Standar 7 Relatif 1 Sangat Rendah 5–8 4 1,60% 2 Rendah 9 – 12 77 30,80% 3 Tinggi 13 – 16 140 56,00% 4 Sangat Tinggi 17 – 20 29 11,60% Jumlah 250 100% Deviasi 5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan tabel 15 menunjukkan 4 responden (1,60 %) menyatakan penilaian rendah sekali, terdapat 77 responden (30,80 %) menyatakan dengan penilaian rendah, 140 responden (65,00 %) Kesimpulan Berdasarkan dari hasil Animasi Video dan analisa pengolahan data statistik dapat disimpulkan bahwa: 1. Persepsi Mudah Penggunaan (PMP) kategori Tinggi yaitu 46%. 2. Persepsi Kemanfaatan (PK) kategori Tinggi yaitu 52,40 %. 01-11
  • 39. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 3. 4. 5. 6. 7. Persepsi Sikap Untuk Menggunakan (SUM) kategori Tinggi yaitu 39,20 %. Persepsi Niat Untuk Menggunakan (NUM) kategori Tinggi yaitu 45,60 %. Persepsi Penggunaan Aktual (PA) kategori Tinggi yaitu 51,60 %. Persepsi Pengaruh Sosial (PS) kategori Tinggi yaitu 56 %. Persepsi Kondisi Pendukung (KP) kategori Tinggi yaitu 71,20 %. Saran Berdasarkan kesimpulan seperti diuraikan sebelumnya: 1. metode ini sebaiknya digunakan sebagai media pembelajaran untuk memahami tekhnik motion capture. 2. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan meneliti teknik motion capture dengan Multi kamera secara otomatis sehingga lebih cepat dalam pembuatan animasi. Daftar Pustaka [1] Hermana, B. 2005. Model Penerimaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi: Meta Analysis. Paper yang dipresentasikan pada Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia. Bandung : Institut Teknologi Bandung. [2] Kurniawan, Mei P.,dkk. 2011. Teknologi Motion Capture Multi Kamera. Yogyakarta: Jurnal AMIKOM [3] Ramdhani, N. 2007. Model Perilaku Penggunaan IT “NR-2007” Pengembangan Dari Technology Acceptance Model (TAM). Diktat Tidak Terpublikasi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada [4] Rizkillah, M.(2008). Analisis Perilaku Penerimaan Jejaring Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) Oleh Siswa SMA Di Kota Mataram. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada [5] Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. [6] Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta. Biodata Penulis Mei Parwanto Kurniawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (M.Kom), Program Studi Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini sebagai Dosen Pengajar program Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta. 01-12 ISSN : 2302-3805
  • 41. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 KLASIFIKASI JENIS DAN FASE PARASIT MALARIA PLASMODIUM FALCIPARUM DAN PLASMODIUM VIVAX DALAM SEL DARAH MERAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE ONE AGAINST ONE Endi Permata 1) ,I Ketut Eddy Purnama 2), Mauridhi Hery Purnomo 3) 1) 2 )3) Jaringan Cerdas Multimedia Teknik Elektro FTI ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia E-mail: endi.permata10@mhs.ee.its.ac.id, ketut@ee.its.ac.id, hery@ee.its.ac.id adalah melakukan segmentasi mengunakan metode kmean clustering dan kemudian melakukan ekstraksi ciri terhadap citra data yang akan diuji. Ekstraksi ciri yang digunakan sebagai masukan pada sistem yang akan dibangun pada penelitian ini ada dua kelompok ciri, yaitu ciri warna dan ciri histogram. Langkah terakhir adalah melakukan uji identifikasi dan mengklasifikasi parasit plasmodium falciparum kedalam empat kelas dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan (JST) Learning Vektor Quantization [5]. Beberapa penelitian yang dilakukan melakukan segmentasi dengan pemisahan sel darah merah diantaranya menggunakan representrasi Incusion-Tree dan melakukan dua klasifikasi untuk mengidentifikasi sel darah merah yang terinfeksi oleh plasmodium menggunakan binary classifier dan menentukan fase plasmodium menggunakan multiclass classifier [2]. Proses segmentasi dan dilanjutkan dengan klasifikasi menggunakan pendekatan morphologi dan kesamaan warna histogram [3]. Penelitian lainnya menggunakan region based Active Contour dan dilanjutkan dengan klasifikasi menggunakan Support Vektor Machine [1]. Abstrak Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang disebut Plasmodium, yang dalam salah satu tahap perkembang biakannya akan memasuki dan menghancurkan sel-sel darah merah . Ada empat spesies yang menyebabkan malaria pada manusia yaitu: plasmodium falciparum, plasmodium.vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malariae. Namun kasus malaria yang banyak ditemukan di indonesia hanya spesies Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Dari hasil percobaan tahap klasifikasi menggunakan metode support vector machine one against one didapatkan hasil akurasi falciparum thropozoit 95,55%, falciparum schizont 93,48% , falciparum gametocyte 91,11 %, vivax thropozoit 88,88%, vivax schizont 92,22% dan vivax gametocyte 85%. Kata kunci : parasit malaria, support vector machine, ekstraksi fitur 1. Pendahuluan Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus plasmodium yang menginfeksi sel darah merah penderita. Parasit tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Spesies plasmodium yang menginfeksi manusia yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malaria merupakan penyebab malaria kuartana. Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale, sedangkan Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika. Spesies terakhir ini paling berbahaya karena malaria yang ditimbulkan dapat menjadi berat. Hal ini disebabkan dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh. Diagnosis malaria secara pasti dapat dilakukan apabila ditemukan parasit malaria dalam darah penderita. Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax dalam darah memiliki beberapa fase penting diantaranya adalah thropozoit,schizont dan gametozit. Beberapa grup riset telah melakukan pengkajian terhadap citra preparat darah. Penelitian yang dilakukan 2. Tinjauan Pustaka Penelitian ini bertujuan membangun sistem klasifikasi jenis dan fase parasit malaria Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Fitur yang digunakan adalah standard deviation, mean, skewness, entropy, kurtosis dan Grayscale dari Histogram Warna, Histogram Grayscale dan Histogram Tingkat Saturasi. Selanjutnya dilakukan proses klasifikasi. Metoda yang digunakan untuk pengenalan pola dalam penelitian ini adalah support vector machine (SVM). Data citra parasit malaria yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh public health image library (PHIL) dari phil.cdc.gov. Terdapat dua tahapan utama yang dilaksanakan pada penelitian ini. Tahap pertama adalah ekstraksi fitur dengan tujuan untuk mendapatkan fitur-fitur yang akan digunakan untuk melakukan klasifikasi. Fitur yang akan digunakan adalah standard deviation, mean, skewness, entropy, kurtosis dan Grayscale dari Histogram Warna, Histogram Grayscale dan Histogram Tingkat Saturasi. Tahap selanjutnya dilakukan proses klasifikasi. Metoda yang digunakan untuk pengenalan pola dalam penelitian ini adalah support vector machine (SVM). 02-1
  • 42. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 2.1 Histogram warna (Color Histogram) Histogram warna dihitung dengan cara mendiskritkan warna dalam citra, dan menghitung jumlah dari tiap-tiap piksel pada citra. Sebelum dilakukan penghitungan intensitas warna tiap piksel, terlebih dahulu dilakukan normalisasi terhadap ketiga komponen penyusun warna pada citra (red,green,blue), proses ini disebut juga dengan Normalized RGB. Persamaan yang digunakan untuk normalisasi warna tersebut adalah sebagai berikut : = √ = = √ (3) 2.2 Histogram Tingkat Keabuan (Grayscale Histogram) Nilai citra parasit malaria merupakan model warna RGB. Untuk mendapatkan nilai tingkat keabuan dari citra yang terdiri dari komponen warna RGB dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut : Grayscale  0.42 R  0.32 G  0.28 B (4) Hasil dari proses grayscale ini akan berada pada tingkat keabuan sebesar sebesar 8 bit. Distribusi nilai-nilai dari setiap piksel citra grayscale dimasukkan ke dalam histogram. 2.3 Histogram Tingkat Saturasi ( Saturation Level Histogram ) Histogram tigkat saturasi digunakan untuk mendapatkan nilai-nilai intensitas warna berdasarkan kejenuhannya (saturasi). Komponen warna berdasarkan kejenuhannya diperoleh dari citra eritrosit model warna RGB melalui perhitungan dengan persamaan sebagai berikut : min ( , , ) (5) Dimana nilai saturasi pada setiap piksel ini digunakan untuk membangun histogram distribusinya. Dari nilai histogram warna, grayscale dan tingkat saturasi hasil perhitungan sudah dapat dijadikan sebagai vektor input, namun untuk mengurangi masalah komputasi yang besar maka nilai-nilai tersbut diwakili oleh nilai mean, standar deviasi, kurtosis dan skewness dari distribusinya histogram tersebut, dimana dapat dihitung dengan persamaan : (6) (7) =μ= ∑ = = ∑ ( = = ∑ ∑ ∑ ∑ ( ( ( ( ) ) ) ) (8) (9) , ( , ) (10) 2.4 Support Vector Machine (SVM) Support Vector Machine (SVM) dikembangkan oleh Boser, Guyon, dan Vapnik, pertama kali dipresentasikan pada tahun 1992 di Annual Workshop on Computational Learning Theory. Konsep dasar SVM sebenarnya merupakan kombinasi harmonis dari teori-teori komputasi yang telah ada puluhan tahun sebelumnya, seperti margin hyperplane (Duda & Hart tahun 1973, Cover tahun 1965, Vapnik 1964, dan sebagainya), kernel diperkenalkan oleh Aronszajn tahun 1950, demikian juga dengan konsep-konsep pendukung yang lain. Akan tetapi hingga tahun 1992, belum pernah ada upaya merangkaikan komponen-komponen tersebut. Berbeda dengan strategi neural network yang berusaha mencari hyperplane pemisah antar kelas, SVM berusaha menemukan hyperplane yang terbaik pada input space. Prinsip dasar SVM adalah linear classifier, dan selanjutnya dikembangkan agar dapat bekerja pada problem non-linear dengan memasukkan konsep kernel trick pada ruang kerja berdimensi tinggi. Perkembangan ini memberikan rangsangan minat penelitian di bidang pattern recognition untuk investigasi potensi kemampuan SVM secara teoritis maupun dari segi aplikasi. Saat ini SVM telah berhasil diaplikasikan dalam masalah dunia nyata (real-world problems), dan secara umum memberikan solusi yang lebih baik dibandingkan metode konvensional seperti misalnya artificial neural network [4]. Konsep SVM dapat dijelaskan secara sederhana sebagai usaha mencari hyperplane terbaik yang berfungsi sebagai pemisah dua buah kelas pada input space. Hyperplane dalam ruang vektor berdimensi d adalah affine subspace berdimensi d-1 yang membagi ruang vektor tersebut ke dalam dua bagian, yang masingmasing berkorespondensi pada kelas yang berbeda[4]. Gambar 1 memperlihatkan beberapa pattern yang merupakan anggota dari dua buah kelas : +1 dan –1. Pattern yang tergabung pada kelas –1 disimbolkan dengan warna merah (kotak), sedangkan pattern pada kelas +1, disimbolkan dengan warna kuning (lingkaran). Masalah klasifikasi dapat diterjemahkan dengan usaha menemukan garis (hyperplane) yang memisahkan antara kedua kelompok tersebut. Berbagai alternatif garis pemisah (discrimination boundaries) ditunjukkan pada gambar 1 (a). (2) =1− = = −∑ ∑ (1) √ ISSN : 2302-3805 − μ) 02-2
  • 43. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 Masalah ini dapat dipecahkan dengan berbagai teknik komputasi, di antaranya Lagrange Multiplier.    1  2 l L ( w, b, )  w    i ( yi (( x.w  b)  1)) 2 i 1 dengan i = 1, 2, …, l . (a) αi adalah Lagrange multipliers, yang bernilai nol atau positif ( αi≥0 ). Nilai optimal dari persamaan (6) dapat  dihitung dengan meminimalkan L terhadap w dan b, dan memaksimalkan L terhadap αi. Dengan memperhatikan sifat bahwa pada titik optimal gradien L = 0, persamaan (16) dapat dimodifikasi sebagai maksimalisasi problem yang hanya mengandung saja αi, sebagaimana persamaan (17) di bawah. (b) Gambar 1. Hyperplane yang memisahkan dua kelas (–1 dan +1) Hyperplane pemisah terbaik antara kedua kelas dapat ditemukan dengan mengukur margin hyperplane tersebut dan mencari titik maksimalnya. Margin adalah jarak antara hyperplane tersebut dengan pattern terdekat dari masing-masing kelas. Pattern yang paling dekat ini disebut sebagai support vector. Garis solid pada gambar 1 (b) menunjukkan hyperplane yang terbaik, yaitu yang terletak tepat pada tengah-tengah kedua kelas, sedangkan titik merah dan kuning yang berada dalam lingkaran hitam adalah support vector. Usaha untuk mencari lokasi hyperplane ini merupakan inti dari proses pembelajaran pada SVM. Data yang tersedia dinotasikan  d sebagai xi  R , sedangkan label masing-masing l  i  i 1  i  0(i  1,2,..., l ) (12)  Sedangkan pattern w yang termasuk kelas +1 (sampel positif) (13) Margin terbesar dapat ditemukan dengan memaksimalkan nilai jarak antara hyperplane dan titik  1 / w . Hal ini dapat dirumuskan sebagai Quadratic Programming (QP) problem, yaitu mencari titik minimal persamaan (14), dengan memperhatikan constraint persamaan (15). w 1 2 w 2 k (k - 1) 2 (14) dengan   yi ( xi .w  b)  1  0, i i i (8) 2.4.1 SVM One Against One untuk Multiclass SVM pada mulanya dikembangkan oleh Vapnik untuk klasifikasi biner (dua kelas). Namun karena permasalahan yang banyak dijumpai di dunia nyata adalah permasalahan klasifikasi lebih dari dua kelas maka selanjutnya dikembangkan lah klasifikasi multiclass (banyak kelas). Secara umum terdapat dua pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan klasifikasi menggunakan SVM untuk multiclass. Pendekatan yang pertama adalah dengan cara menggabungkan semua data dalam suatu permasalahan optimasi, sedangkan pendekatan yang kedua adalah dengan cara membangun suatu multiclass classifier, dimana hal ini didapatkan dengan cara menggabungkan beberapa SVM biner. Pendekatan yang pertama menghendaki penyelesaian masalah optimasi yang lebih rumit dan tingkat komputasi yang tinggi, dengan demikian pendekatan ini kemudian tidak banyak dikembangkan. Metode SVM one against one adalah salah satu metode untuk mengimplementasi SVM untuk multiclass dengan menggunakan pendekatan yang kedua. Model klasifikasi biner yang dibangun menggunakan metode ini dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (9) : dapat dirumuskan sebagai pattern yang memenuhi pertidaksamaan min ( w)  l Dari hasil dari perhitungan ini diperoleh αi yang kebanyakan bernilai positif. Data yang berkorelasi dengan αi yang positif inilah yang disebut sebagai support vector (Nugroho, 2003).  w.x  b  0 (11)  Pattern w yang termasuk kelas –1 (sampel negatif) terdekatnya, yaitu (7)  y i 1   w.xi  b  1  1 l 1 i j yi y j xi x j 2 i, j dengan dinotasikan yi  {1,1} untuk i=1,2,3 ... l. Dengan l adalah banyaknya data. Diasumsikan kedua kelas –1 dan +1 dapat terpisah secara sempurna oleh hyperplane berdimensi d, yang didefinisikan :  w.xi  b  1 (16) (9) dengan k adalah banyaknya kelas. Pada tahap pelatihan, setiap model klasifikasi dilatih menggunakan data latih dari dua kelas. Sedangkan pada tahap pengujian terdapat beberapa cara untuk melakukan pengujian setelah semua (15) 02-3
  • 44. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 k(k −1)/2 model klasifikasi telah selesai dibangun. Salah satunya cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode voting (Hsu, 2002). Contoh penggunaan metode SVM one against one dapat ditunjukkan pada tabel 1 dan gambar 2. preparat darah terinfeksi parasit malaria yaitu citra falciparum thropozoit, falciparum schizont, falciparum gametocyt,vivax thropozoit,vivax schizont, vivax gametocyt diperoleh public health image library (PHIL) dari phil.cdc.gov, proses normalisasi seperti cropping dan resize untuk menyamakan dimensi citra dilakukan secara manual sehingga menjadi citra tunggal. Tabel 1 Contoh metode one against one yI = 1 y I =-1 Hipotesis Kelas 1 Kelas 2 f1,2(x)=(w1,2)x +b1,2 Kelas 1 Kelas 3 f1,3(x)=(w1,3)x+b1,3 Kelas 1 Kelas 4 f1,4(x)=(w1,4)x+b1,4 Kelas 2 Kelas 3 f2,3(x)=(w2,3)x+b2,3 Kelas 2 Kelas 4 f2,4(x)=(w2,4)x+b2,4 Kelas 3 Kelas 4 ISSN : 2302-3805 f3,4(x)=(w3,4)x+b3,4 Gambar 3 Blok diagram desain sistem Tahap selanjutnya ekstraksi fitur dengan tujuan untuk mendapatkan fitur-fitur yang akan digunakan untuk melakukan klasifikasi. Fitur yang akan digunakan adalah mean, standard deviation, , kurtosis, skewness, dan entropy dari Histogram Warna, Histogram Grayscale dan Histogram Tingkat Saturasi. Selanjutnya dilakukan proses klasifikasi. Metoda yang digunakan untuk pengenalan pola dalam penelitian ini adalah support vector machine (SVM). Pada dasarnya SVM hanya dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data ke dalam dua kelas (klasifikasi biner). Untuk dapat diterapkan pada permasalahan klasifikasi jenis dan fase dari parasit malaria plasmodium falciparum dan plasmodium vivax yang terdiri lebih dari dua kelas maka diterapkan metode klasifikasi SVM multikelas yang dibangun dengan cara menggabungkan beberapa klasifikasi biner. Metode pendekatan SVM multikelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah SVM multiclass one against one (OAO) dan one against all(OAA). Pada proses klasifikasi pelatihan, variabel hyperplane untuk setiap pengklasifikasi (classifier) yang didapat akan disimpan dan nantinya akan digunakan sebagai data tiap pengklasifikasi dalam proses pengujian, dengan kata lain proses klasifikasi pelatihan adalah proses untuk mencari support vector, alpha dan bias dari data input pelatihan yang berupa vektor fitur dari citra falciparum thropozoit, falciparum schizont, falciparum gametocyt,vivax thropozoit,vivax schizont, vivax gametocyt (enam kelas). Sedangkan pada proses pengujian, data citra plasmodium falciparum dan plasmodium vivax yang digunakan adalah data yang tidak diikutsertakan pada proses pelatihan. Jika kelas yang dihasilkan dari proses klasifikasi pengujian sama Gambar 2 Metode klasifikasi SVM one against one Dari gambar 2 jika data xi dimasukkan ke dalam fungsi yang didapatkan dari tahap pelatihan pada persamaan 10 : f(x) = (wij) T (x) + b (10) dan hasil yang didapatkan x adalah kelas termasuk kelas i, maka kelas i mendapatkan satu suara (vote). Dan selanjutnya data xi diujikan ke semua model klasifikasi yang didapatkan dari tahap pelatihan. Dan pada akhirnya kelas dari data x ditentukan dari jumlah perolehan suara terbanyak. Apabila terdapat dua buah kelas yang memiliki jumlah suara yang sama, maka kelas dengan indeks yang lebih kecil dinyatakan sebagai kelas dari data yang diujikan. 3. Metode Penelitian Tahapan-tahapan dari metode yang diusulkan untuk melakukan klasifikasi dari jenis dan fase plasmodium falciparum dan plasmodium vivax dari citra medis preparat darah ditunjukkan dalam Gambar 3 Pada proses pembelajaran, citra medis dari preparat darah adalah file-file yang masing-masing berukuran 50x50 pixel yang diperoleh dari hasil segmentasi secara manual. Artinya, setelah file citra 02-4
  • 45. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 dengan kelas data sebenarnya, maka pengenalan dinyatakan benar. Percobaan ini dilakukan dengan cara membuat grafik prosentase akurasi sistem klasifikasi terhadap jumlah range fitur histogram yang digunakan. Rentang jumlah range fitur histogram yang digunakan dalam pengujian ini dibatasi dari dua hingga lima belas range fitur. Grafik yang pertama adalah grafik rata-rata akurasi per kelas yang menggambarkan nilai akurasi masingmasing kelas yang didapatkan dari hasil rata-rata akurasi ketiga tahap pengujian, dapat dilihat pada gambar 4. Grafik yang kedua adalah grafik akurasi multi kelas yang digambarkan untuk masing-masing tahap pengujian yang menggunakan kombinasi data pelatihan dan pengujian yang berbeda, dapat dilihat pada gambar 5. Dan yang terakhir gambar 6adalah grafik rata-rata akurasi multi kelas yang merupakan nilai rata-rata dari ketiga tahap pengujian klasifikasi. Perhitungan hasil klasifikasi parasit jenis dan fase malaria falciparum dan malaria vivax secara keseluruhan yang menggunakan jumlah range fitur histogram sebanyak dua sampai dengan lima belas 4. Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini akan dijabarkan dan dievaluasi efektifitas metode yang digunakan dalam mengatasi permasalahan klasifikasi terhadap jenis parasit yang menyebabkan malaria yaitu plasmodium falciparum dan plasmodium vivax beserta fasenya. Ujicoba terhadap metode klasifikasi SVM digunakan 180 data citra preparat darah dengan ukuran 50x50 pixel. Setiap kelas dari klasifikasi terdiri dari 30 data. Dalam proses ujicoba dilakukan dua tahap, tahap yang pertama adalah pelatihan sedangkan tahap yang kedua adalah tahap uji. Tahap pelatihan digunakan untuk mendapatkan koordinat dari support vector, weight, bias dan jarak support vector, sedangkan tahap pengujian adalah menggunakan data-data selain data pelatihan untuk mendapatkan hasil klasifikasi, sehingga dapat diketahui tingkat akurasinya. Pengujian ini dilakukan terhadap semua kelas berdasarkan kelompok data pelatihan dan pengujian yang telah dibagi, kelas yang pertama adalah Falciparum Thropozoit, kelas kedua adalah Falciparum Schizont, kelas ketiga adalah Falciparum Gametocyt, kelas keempat adalah Vivax Thropozoit, kelas kelima adalah Vivax Schizont dan kelas keenam adalah Vivax Gametocyt.Secara singkat enam kelompok data ini di rotasi tanpa terjadi overlap sehingga semua citra darah pernah menjadi data pelatihan maupun data pengujian. Distribusi data pelatihan dan pengujian dapat dilihat pada tabel 2. Prosentasi Akurasi 200 0 Tabel 2 Distribusi data pelatihan dan pengujian 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah Range Fitur Histogram Rata-rata Kelas I Rata-rata Kelas II Rata-rata Kelas III Rata-rata Kelas IV Rata-rata Kelas V Rata-rata Kelas VI Gambar 4 Grafik Rata-rata Akurasi per kelas svm one vs one Pada gambar 4 ditunjukkan bahwa prosentase akurasi rata-rata terendah untuk kelas I sebesar 78,07%, kelas II sebesar 81.11%, kelas III sebesar 80.56%,, Kelas IV sebesar 72.78%, Kelas V sebesar 77,77% dan Kelas VI sebesar 78,33%. Sedangkan prosentase akurasi rata-rata yang tertinggi untuk kelas I adalah 96,11% didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. Untuk kelas II adalah 95,56% didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Untuk kelas III adalah 93,33% didapatkan saat menggunakan jumlah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Untuk kelas IV adalah 88,88% didapatkan saat menggunakan jumlah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Untuk kelas V adalah 92,78% didapatkan saat menggunakan jumlah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. Dan Untuk kelas VI adalah 86,11% didapatkan saat menggunakan jumlah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,dan 12. Pada gambar 5 ditunjukkan bahwa prosentase akurasi multi kelas untuk masing-masing tahap pengujian (kelompok data pengujian) yang terendah didapatkan pada saat histogram menggunakan range fitur dua. Prosentase akurasi multi kelas terendah pada pengujian tahap 1 sebesar 40,67%, pengujian tahap 2 sebesar 35,59%, pengujian tahap 3 sebesar 30%, Sedangkan 4.1 Percobaan Pengaruh Range Fitur Histogram Terhadap Hasil Klasifikasi Menggunakan Support Vector Machine One Against One Jumlah fitur histogram yang digunakan pada tahap ekstraksi fitur merupakan panjang vektor pola yang menjadi input pada tahap klasifikasi menggunakan support vector machine multikelas one against one, baik pada proses pelatihan maupun pada tahap pengujian. Dengan demikian pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah fitur histogram yang digunakan terhadap kinerja dari sistem klasifikasi. 02-5
  • 46. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 [5.] Wahab, Iis Hamsir Ayub 2008, Identifikasi parasit malaria dalam darah menggunakan segmentasi citra digital dan jaringan syaraf tiruan. Prosentasi Akurasi prosentase akurasi multi kelas yang tertinggi pada pengujian tahap 1 adalah 78,33% didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. Pada pengujian tahap 2 adalah 65% didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 . Pada pengujian tahap 3 adalah 81,35 % didapatkan saat menggunakan jumlah range fitur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15. 200 0 Biodata Penulis Endi Permata lahir di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1978. Penulis menamatkan pendidikan Sarjana S-1 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 2003. Pada saat ini penulis aktif bekerja sebagai Dosen Teknik Elektro di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. 2 Jumlah Range Fitur Histogram 4 6 8 10 12 14 Rata-rata Kelas I Rata-rata Kelas II Rata-rata Kelas III Rata-rata Kelas IV Rata-rata Kelas V Rata-rata Kelas VI Prosentase Akurasi Gambar 5 Grafik akurasi multi kelas svm one vs one untuk setiap tahap pengujian 100 50 0 2 4 6 8 10 12 14 Jumlah Range Fitur Histogram Gambar 6 Grafik akurasi rata-rata multi kelas svm one vs one 5. Kesimpulan dan Saran Penelitian ini mengembangkan metode klasifikasi jenis dan fase parasit malaria plasmodium falciparum dan plasmodium vivax berdasarkan tekstur. Dari hasil percobaan tahap klasifikasi menggunakan metode support vector machine one against one didapatkan hasil akurasi falciparum thropozoit 95,55%, falciparum schizont 93,48% , falciparum gametocyte 91,11 %, vivax thropozoit 88,88%, vivax schizont 92,22% dan vivax gametocyte 85%. Saran dari peneliti adalah perlu ditambahkan lagi fitur yang dapat meningkatkan akurasi sistem klasifikasi yaitu dengan menambahkan fitur shape dari citra parasit. Daftar Pustaka [1.] Andi Kusuma Indrawan (2011), “Identifikasi Fase Plasmodium Falciparum Menggunakan Active Contour dan Support Vector Machine” tesis jaringan cerdas multimedia ITS. [2.] Díaz, G., González, Fabio A., Romero, Eduardo, 2009. A semi-automatic method for quantification and classification of erythrocytes infected with malaria parasites in microscopic images, J. of Biomedical Informatics,42:296–307. [3.] Di Ruberto, Cecilia, Dempster, Andrew, Khan, Shahid, Jarra , Bill 2002. Analysis of infected blood cell images using morphological operators, Image and Vision Computing, 20:133-146. [4.] Nugroho, A.S., Witarto, B.A., Handoko, D., (2003), “ Support Vector Machine – Teori dan Aplikasinya Dalam Bioinformatika”, Kuliah Umum Ilmu Komputer.com 02-6
  • 48. ISSN : 2302-3805 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 PEMANFAATAN GOOGLE FUSION TABLES CLOUD BASED SERVICE SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIG 1) Adri Gabriel Sooai 1) Teknik Informatika Universitas Katolik Widya Mandira Jl. A Yani 50 – 25 Kupang Nusa Tenggara Timur 85225 email : adrigabriel@gmail.com1) pengelolaan basis data spatial, pembuatan layer untuk peta tematik dan berbagai teknik pemrograman yang rumit. Dalam perkuliahan pada program studi teknik informatika, mata kuliah sistem informasi geografis hanya dibebani dengan 2(dua) sks. Hal ini ini hanya memungkinan siswa mendapatkan pengetahuan umum saja mengenai Sistem Informasi Geografis. Jika dipaksakan untuk membangun sebuah Aplikasi Real maka harus membutuhkan tambahan berupa praktikum. Pilihan perangkat lunak yang menjadi acuan pun relatif baku dan berat, dalam arti membutuhkan sumberdaya perangkat keras dengan spesifikasi tinggi, dalam hal ini jika menggunakan produk-produk propreitary yang terkenal. Selain bertabrakan degan lisensi, pengguna pun harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk satu license, sehingga tidak melakukan praktikum menggunakan software ilegal. Dalam menunjang proses perkuliahan, maka dibutuhkan sarana pembelajaran yang “ringan” (low resources), penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana Google Fusion Tables dapat dimanfaatakan untuk membantu menyediakan salah satu sarana pembelajaran Sistem Informasi Geografis yang murah/gratis dan relatif sangat mudah digunakan. Abstrak Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis jika dilakukan dengan sangat mendasar akan menemui jalan panjang berliku, dimulai dengan ground truth/survei lapangan, rektifikasi/pengikatan koordinat geografis ke citra, interpretasi citra, klasifikasi terbimbing dan tak terbimbing sampai pembuatan peta tematik dan labeling. Melalui pengembangan Cloud Computing yang diantaranya terdapat sebuah Cloud Based Service: Google Fusion Tables, maka pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat langsung dimulai dengan membuat peta tematik. Pengembang cukup melakukan digitasi di atas Citra Satelit menggunakan berbagai aplikasi Free Open Source, yang akan menghasilkan KML/Kehole Markup Language. Pengembang tidak membutuhkan pengetahuan sebagai programmer yang rumit, hasil digitasi berbagai tutupan lahan dalam bentuk KML cukup disatukan dalam lembar kerja Google Fusion Tables dan akan tersimpan dalam Google Drive. Akses terhadap aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat dibagi pakai diantara sesama pengguna pemilik akun google. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis menjadi sangat mudah dan sangat cepat, tambahan berbagai media seperti foto ataupun video dapat disisipkan pada script KML menggunakan fasilitas teks editor ataupun perangkat built-in dalam Google Fusion Tables. Proses pembelajaran akan menjadi sangat mudah bagi peserta/siswa. 2. Tinjauan Pustaka Kata kunci : Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pengembangan Google Fusion Tables, yang merupakan sebuah layanan berbasis Cloud Coumputing bertujuan untuk membantu menyediakan berbagai kemudahan pengembangkan aplikasi berbasis Cloud[1]. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis membutuhkan pangkalan data. Pangkalan data disusun dari tabel dan atribut. Tiap atribut memiliki tipe datanya masing-masing. Tipe data teks dan numerik akan relatif cepat ditampilkan, sedangkan tipe data image atau Binary Large Object / BLOB yang mungkin berisi Citra Satelit atau embeded video akan menjadi relatif sangat berat untuk ditampilkan. Menampilkan Citra Satelit pada aplikasi Sistem Informasi Geografis/SIG di WEB Browser sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan lebar bandwidth yang tersedia, pada stasiun kerja yang terhubung dengan infrastruktur berbandwith lebar dan cepat hal ini bukan masalah, Cloud Based Service, Google Drive, Google Fusion Tables, KML, Free Open Source. 1. Pendahuluan Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis jika dilakukan dengan sangat mendasar akan menemui jalan panjang berliku, dimulai dengan ground truth/survei lapangan, rektifikasi/pengikatan koordinat geografis ke citra, interpretasi citra, klasifikasi terbimbing dan tak terbimbing sampai pembuatan peta tematik dan labeling. Jika dilakukan pengembangan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web seperti PHP, JScript dan lainnya maka dibutuhkan keterampilan pemrograman yang sangat mendasar. Dibutuhkan pengetahuan pemrograman untuk membuat antar muka, 03-1