Dokumen tersebut memberikan langkah-langkah untuk membuat stereometri kubus, penampang irisan kubus, dan jaring-jaring kubus dengan memberikan informasi mengenai titik-titik, garis, dan bidang yang digunakan.
1. KELOMPOK 8
1. Fiqih Dheni K. (4101414010)
2. Tika Nurlaeli (4101414012)
3. Mifta Zuliyanti (4101414016)
4. Devi Iriyani (4101414026)
5. Kurniawati Nur F (4101414093)
2. Pertanyaan :
Buatlah stereometri kubus ABCD.EFGH dengan bidang
frontal ACGE, garis horisontal AG, sudut surut 50,
perbandingan ortogonalnya adalah 1/3 dan mempunyai
rusuk 6 cm.
3. 6 cm
6 cm
Langkah-langkah :
1. Gambar ruas garis yang
panjangnya 6 cm (
2. Buat garis yang tegak lurus
garis yang memuat melalui
titik B. (beri nama garis tersebut
, ukuran panjang adalah 6
cm).
3. Melalui dua titik tepat
menentukan satu garis. Titik A
dan C tepat menentukan satu
garis
4. Buat garis yang tegak lurus (
melalui titik C. (beri nama garis
tersebut , ukuran panjang
adalah 6 cm).
5. Melalui dua titik tepat
menentukan satu garis. Titik A
dan D tepat menentukan satu
garis ,
6. Sehingga di dapatkan panjang
6 2cm dan panjang 63
A
D
C
B
5. Membagi ruas garis yang panjangnya 63
cm dengan perbandingan 1:3
Langkah-langkah :
Lukis ruas garis yang panjangnya 63 ( ).
Lukis suatu garis l melalui A, kemudian buatlah 3 titik pada garis l
menggunakan jangka, sehingga setiap titik memiliki jarak yang sama (3 titik
tersebut beri nama: titik pertama C, titik kedua D, dan titik ketiga E).
Dua titik tepat menentukan satu garis, titik B dan E tepat menentukan satu
garis
Ukur sudut E yaitu dengan cara membuat busur dengan pusat E sampai
berpotongan dengan dan .Perpotongan busur tersebut dengan
beri nama titik U dan perpotongan busur tersebut dengan beri nama titik
V.
Kemudian pindahkan sudut E ke D (dengan membuat busur dengan pusat D
yang sama ukurannya dengan busur yang berpusat di E yang telah dibuat
tadi) sehingga memotong dititik W.
Ukur jarak titik u dan v yaitu dengan menjangkakan dari U sejauh V.
Kemudian pindahkan jarak tersebut ke W (dengan pusat W) kemudian
jangkakan sehingga berpotongan dengan busur yang berpusat pada D tadi,
beri nama titik perpotongan tersebut titik X.
Dua titik tepat menentukan satu garis, titik D dan X tepat menentukan satu
garis yaitu garis yang memuat
Garis yang memuat berpotongan denga ngaris yang memuat dititik Y.
Dengan demikian kita peroleh panjang : = 1:3.
7. Langkah pembuatan stereometri
1. Gambar garis lurus kemudian tentukan titik A pada garis tersebut.
Kemudian tentukan titik G dengan cara menjangkakan ukuran ruas garis
EC yang panjangnya 6 cm yang telah dibuat tadi. Kemudian tentukan titik
O di tengah-tengah. Sehingga dapat dibuat lingkaran dengan pusat O yang
berjari-jari AO .
2. Menentukan titik C dengan cara menjangkakan ukuran ruas garis yang
panjangnya 62 cm (yang telah dibuat tadi) dari titik A ke keliling lingkaran,
kemudian juga dari titik G jangkakan ruasgaris yang panjangnya 6 cm (yang
telah dibuat tadi) pada kelilingl ingkaran. Maka setelah keduanya di
jangkakan akanberpotongan di satu titik pada keliling lingkaran, titik potong
tersebut adalah titik C.
3. Menentukan titik E dengan cara menjangkakan ukuran ruas garis yang
panjangnya 62 cm (yang telah dibuat tadi) dari titik G ke keliling lingkaran,
kemudian juga dari titik A jangkakan ruas garis yang panjangnya 6 cm (yang
telah dibuat tadi) pada keliling lingkaran. Maka setelah keduanya di
jangkakan akan berpotongan di satu titik pada keliling lingkaran, titik potong
tersebut adalah titik E.
4. Dua titik menentukan tepat satu garis, sehingga terbentuk AC, CG, GE dan
EA, sehingga tebentuk segi empat.
5. Gambar suatu garis yang membentuk sudut 50odengan. Tentukan titik M
8. 6. Gambar garis yang sejajar CG melalui titik M dan juga melalui titik N.
7. Tentukan titik tengahya AC itu titik I dan juga titik tengahya EG itu titik j.
8. Gambar garis yang sejajar MN melalui titik I dan juga titik j .
9. Garis yang sejajar CG melalui titik M dan garis yang sejajar MN melalui titik i
akan berpotongan di satu titik, titik tersebut adalah titik D.
10. Garis yang sejajar CG melalui titik N dan garis yang sejajar MN melalui titik
i akan berpotongan di satu titik, titik tersebut adalah titik B.
11. Garis yang sejajar CG melalui titik M dan garis yang sejajar MN melalui titik
j akan berpotongan di satu titik, titik tersebut adalah titik H.
12. Garis yang sejajar CG melalui titik N dan garis yang sejajar MN melalui titik
j akan berpotongan di satu titik, titik tersebut adalah titik F.
13. Sehingga di dapatkan titik-titik A, B, C, D, E, F, G, dan juga titik H. Dua titik
menentukan tepat satu garis, sehingga titik-titik tersebut (yang merupakan titik
sudut kubus ABCD.EFGH) dapat dihubungkan sehingga terbentuk kubus
ABCD.EFGH.
10. Langkah pembuatan penampang irisan kubus
1. Tentukan titik P, Q, dan R.
2. Melalui dua titik tepat menentukan satu garis. Titik R dan Q tepat
menentukan satu garis (yaitu RQ).
3. RQ terletak pada bidang CDGH . Bidang CDGH berpotongan dengan
bidang ADHE , titik D dan H merupakan salah satu titik persekutuannya.
Sehingga RQ akan berpotongan dengan DH dititik T.
4. RQ terletak pada bidang CDGH . Bidang CDGH berpotongan dengan
bidang ABCD , titik C dan D merupakan salah satu titik persekutuannya.
Sehingga RQ akan berpotongan dengan CD dititik S.
5. Dua titik tepat menentukan satu garis, titik P dan S menentukan tepat satu
garis (yaitu PS).
6. PS terletak pada bidang ABCED Bidang ABCD berpotongan dengan bidang
ADHE, titik A dan D merupakan salah satu titik persekutuannya. Sehingga
PS akan berpotongan dengan AD dititik V.
7. Dua titik tepat menentukan satu garis, titik V dan T menentukan tepat satu
garis (yaitu VT).
8. VT berpotongan dengan AE di titik X dan juga VT berpotongan dengan EH di
titik Y.
9. PUQRYX merupakan irisan bidang yang melaluititik P, Q, dan R terhadap
kubus ABCD.EFGH.
11.
12. Langkah membuat jaring jaring kubus
1. Membuat model jaring-jaring kubus ABCD.EFGH.
2. Lukiskan titik P,Q,R.
3. Titik R dan Q terletak pada bidang CDGH . Dua titik tepat menentukan satu
garis,titik R dan Q tepat menentukan satu garis yaitu RQ.
4. RQ dan DC berpotongan dititik S,pada rebahan jaring-jaring kubus S terletak
pada garis GC.
5. Titik S dan P terletak pada bidang ABCD . Dua titik menentukan tepat satu garis
yaitu SP.
6. SP memotong BC di U dan SP memotong AD di V. Pada rebahan jaring-jaring
kubus, titik V terletak pada AE di bidang ABFE.
7. Menentukan titik T, titik T terletak pada DH. QR akan berpotongan dengan DH di
titik T. Kita jangkakan HT dengan poros di H kemudian kita lukis HT pada ABFE
8. Titik T dan titik V terletak pada bidang yang sama (yaitu ADHE), titik T dan V
menentukan tepat satu garis yaitu TV. Garis TV memotong AE di titik X dan TV
memotong EH di titik Y. Ternyata AV=AX
9. Untuk menemukan PY, lukis PEH terlebih dahulu. Jangkakan PV yang terletak
pada ABFE , kemudian lukiskan PV dengan poros di titik V yang terletak pada
ADHE (titik V sama dengan titik X). Kita dapatkan titik P yang terletak pada AB di
ABCD. Melalui titik D dan titik P yang terletak pada ABCDdapat dilukis tepat satu
garis yaitu PD . Pada gambar stereometris , Dapat dilukis PD tegak lurus DH .
13. 10.Dua titik tepat menentukan satu garis, titik P dah H menentukan tepat satu garis
yaitu PH.
11.Pada gambar stereometris DH tegak lurus HE. Kita dapat menentukan garis yang
tegak lurus dengan DH menggunakan jangka. Setelah didapatkan garis yang tegak
lurus DH, kita jangkakan dari titik H ketitik E (yang terletak pada bidang ADHE), lalu
pindahkan jangka tersebut pada garis yang baru kita buat tadi (garis yang tegak
lurus DH), jangkakan sampai memotong garis tersebut, titik potongnya adalah titik E.
Sehingga didapatkan PEH.
12.Titik Y terletak pada HE. Jangkakan EY pada EH (yang terletak pada ADHE),
kemudian pindahkan jangka ke garis EH yang terletak pada PEH dan jangkakan
sehingga memotong EH(di PEH ) di titik Y. Kita dapatkan titik Y yang terletak pada
PEH sehingga diperoleh PY.
13.Untuk menemukan PQ, lukis PCG terlebih dahulu. Melalui titik C dan titik P yang
terletak pada ABCD dapat dilukis tepat satu garis yaitu PC . Pada gambar
stereometris PC tegak lurus CG ,Kita dapat melukis garis yang tegak lurus PC
dengan jangka. Setelah didapatkan garis yang tegak lurus PC, kita jangkakan dari
titik C ketitik G (yang terletak pada bidang CDGH), lalu pindahkan jangka tersebut
pada garis yang baru kita buat tadi (garis yang tegak lurus PC), jangkakan sampai
memotong garis tersebut, titik potongnya adalah titik G. Sehinggadidapatkan PCG.
14.Titik Q terletak pada CG. Buatlah busur dengan pusat titik C dengan jari-jari Q (yang
14. 15.Untuk menentukan YQ, lukis terlebih dahulu YGC. Melalui titik Y dan titik G
yang terletak pada EFGH dapat dilukis tepat satu garis yaitu YG. Pada
gambar stereometris YG tegak lurus CG ,Kita dapat melukis garis yang tegak
lurus YG dengan jangka. Setelah didapatkan garis yang tegak lurus YG, kita
jangkakan dari titik G ke titik C (yang terletak pada bidang CDGH), lalu
pindahkan jangka tersebut pada garis yang baru kita bua ttadi (garis yang
tegak lurus YG), jangkakan sampai memotong garis tersebut, titik potongnya
adalah titik C. Sehingga didapatkan YGC
16.Titik Q terletak pada CG. Jangkakan dengan poros C ke Q (C dan Q yang
terletak pada CDGH). Kemudian pindahkan jangka ke garis GC yang terletak
pada YGC dan jangkakan sehingga memotong GC (di YGC) dititik Q. Kita
dapatkan titik Q yang terletak pada PEH sehingga diperoleh PQ.
17.Kita sudah mendapatkan YR, YX, PX, PU, UQ, RQ, YP, PQ, dan YQ . Untuk
menggambar penampang irisan kubus dengan bidang yang melalui titik
P,Q,R (PUQRYX) kita dapat menggambar segitiga PQY terlebih dahulu.
Kemudian melalui garis PY dapat dilukis segitiga PYX, melalui garis PQ
dapat dilukis segitiga PQU dan melalui garis YQ dapat dilukis segitiga YQR.
18.Jadi kita dapatkan rebahan penampang irisan kubus ABCD.EFGH yang
melalui bidang PQR (P,Q dan R masing-masing pertengahan AB, CG, dan
GH).