SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
SCIENCE and RESEARCH
Chapter 1
Ahsanul Minan
NPM: 1806158966
Social Research Methods by W. Lawrence Neuman
Non-scientific Pre-scientific
MEMBANGUN PENGETAHUAN BARU
Penelitian sosial merupakan sebuah proses untuk
mempelajari masalah-masalah sosial dengan
menggunakan cara berpikir yang logis dan
mematuhi prosedur dan aturan
Mendapatkan jawaban
atas masalah dan
menghasilkan
pengetahuan baru.
OTORITAS TRADISI COMMON SENSE PERSONAL EXPERIENCEMITOS MEDIA
Mendasarkan pada
prinsip scientific
Sistem untuk memproduksi pengetahuan, dan
Pengetahuan untuk memproduksi sistem
asumsi-asumsi mengenai karakter alami dunia pengetahuan; serangkaian
prosedur, teknik dan instrument-instrumen untuk mendapatkan pengetahuan,
yang terus berkembang selama bertahun tahun meskipun cukup lambat
SCIENCE
Pengetahuan mengenai science dikelompokkan ke dalam teori teori
teori sosial didefinisikan sebagai sebuah sistem mengenai keterhubungan gagasan
atau ide-ide yang membentuk pengetahuan tentang dunia kemasyarakatan
Junk-sciencePseudoscience
Penyimpangan
The Scientific Community
Menjaga kemurnian science
universalis
organised skeptisism
disinteretedness
komunalisme
kejujuran
Metode scientific Perilaku scientific
7 Tahapan dalam Melakukan Riset
TEORI
Tentukan Topik
Publikasikan
Intepretasikan
Data
Analisa Data Cara &
kumpulkan data
Buat desain
penelitian
Susun Pertanyaan
Penelitian
Dalam prakteknya, ketujuh langkah tersebut dapat saja dilakukan secara berulang atau melompat,
misalnya, misalnya langkah pertama tidak dimulai dengan menentukan topik, tetapi justru dimulai
dengan merumuskan research questions. Pada prinsipnya, penelitian merupakan proses yang interaktif,
dimana masing-masing langkah dapat dicampur atau dipertukarkan.
Penelitian sosial Kualitatif dan Kuantitatif
Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Mengukur fakta obyektif Membangun realitas sosial, makna kultural
Fokus pada variabel Fokus pada proses interaksi, kejadian
Keandalan diutamakan Otentisitas yang diutamakan
Bebas nilai Nilai-nilai tetap ada dan tampak eksplisit
Tidak terikat pada konteks Terikat pada situasi
Banyak kasus (data) Sedikit kasus (fokus)
Analisa statistik Analisa thematic
Peneliti tidak bersentuhan langsung (detached) Peneliti terlibat langsung
Ragin menjelaskan bahwa metode kuantitatif digunakan untuk merangkum data-data untuk dapat
menemukan gambar besarnya, sedangkan metode kualitatif mendalami data untuk melihat aspek-aspek
dalam kasus secara lebih jelas dan dalam.
CATATAN 1:
 Penjelasan yang disampaikan dalam chapter ini memiliki 2 keunggulan
berupa:
 penjelasan yang singkat namun jelas. Akan tetapi kelemahan -yang
harus dimaklumi karena sifatnya sebagai pengantar- nya adalah
penjelasan dalam chapter ini masih berada pada level kulit luarnya
saja.
 berhasil dalam membangun kesan pembaca bahwa riset itu
merupakan kegiatan yang menyenangkan, dapat dipraktekkan dalam
kegiatan sehari-hari, dan memiliki manfaat yang besar untuk
memproduksi pengetahuan yang ilmiah. Melalui penjelasan dalam
chapter 1 ini, pembaca akan terdorong untuk mempelajari lebih lanjut
metodologi riset sosial (yang akan dijelaskan di chapter-chapter
berikutnya) dengan penuh semangat dan optimisme karena
memahami arti penting riset sosial dan -sekali lagi- mudah.
Catatan 2:
Di sisi lain, terdapat beberapa bagian/statement dalam chapter 1 ini yang perlu didiskusikan lebih lanjut;
• Penggunaan imajinasi dan kreatifitas dalam melakukan penelitian sebagaimana disebutkan oleh penulis chapter 1 ini
menarik untuk dielaborasi lebih lanjut. Apa maksud imajinasi dan kreatifitas dalam melakukan penelitian? Pada
tahap/langkah mana dalam penelitian ini dimana imajinasi dan kreatifitas peneliti diperlukan? Apakah imajinasi dan
kreatifitas boleh digunakan pada saat melakukan intepretasi dan analisa data serta pembuatan kesimpulan penelitian?
• Dalam menjelaskan tentang otoritas sebagai salah satu sumber pengetahuan, penulis chapter 1 mempersyaratkan
bahwa pengetahuan yang bersumber dari otoritas perlu diuji kebenarannya.
• Penjelasan penulis dalam chapter 1 ini sangat baik, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan dengan penjelasan
tentang adanya instrument pengujian validitas pengetahuan yang disampaikan oleh otoritas sebagaimana
dikembangkan dalam dispilin ilmu hadist.
• Dalam disiplin ilmu hadist dikembangkan instrument pengujian validitas dengan menggunakan metode “kritik
sanad dan kritik matan”. Kritik sanad adalah metode pengujian terhadap integritas dan kredibilitas personal
otoritas/individu yang memberitakan hadist dari Nabi, untuk melacak dan menentukan apakah individu yang
menyampaikan hadist tersebut layak dipercaya atau tidak. Sedangkan kritik matan adalah instrument pengujian
atas materi informasi/ajaran (yang diklaim berasal dari) nabi, untuk menilai dan menentukan apakah materinya
benar dan/atau tidak terdistorsi, dengan cara membandingkannya dengan norma dalam al-qur’an dan hadist lain
yang terkait.
• Metodologi kritik sanad dan kritik matan hadist ini dipergunakan oleh para ahli hadist dalam melakukan penelitian
terhadap hadist-hadist Nabi yang menghasilkan beberapa kitab hadist antara lain: Kitab Shohih Bukhori, shohih
Muslim, Suna Abi Dawud, dan lain-lain.
• Kedua metodologi ini pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai metode penelitian sosial.
Catatan 3:
• Dalam menjelaskan tentang tradisi sebagai salah satu sumber pengetahuan, penulis chapter 1 secara ringkas namun
jelas menjelaskan bahwa tradisi merupakan salah satu sumber menjelaskan bahwa tradisi merupakan salah satu sumber
pengetahuan yang sering dipergunakan oleh masyarakat untuk menunjang kebutuhan kehidupan sehari-hari. Penulis
chapter 1 menyampaikan bahwa pengetahuan yang bersumber dari tradisi dapat mengandung kebenaran, tetapi juga
dapat pula mengandung kesalahan, sehingga perlu diuji validitasnya. Penjelasan ini akan lebih baik lagi jika dilengkapi
dengan praktek ilmiah yang diterapkan dalam sistem pembentukan hukum Islam, yang menggunakan pendekatan
kajian atas Urf (yang pengertiannya mencakup tradisi dan common sense).
• Penulis Chapter 1 mengungkapkan bahwa metode scientific dalam memproduksi pengetahuan baru mulai dipakai pada
abad pencerahan. Penjelasan ini kurang begitu tepat jika dimaksudkan untuk mengatakan bahwa abad pencerahan
merupakan tonggak waktu dimana metode scientific dipergunakan oleh manusia, kecuali jika statement itu
dimaksudkan untuk menunjuk tonggak awal penggunaan metode scientific di Eropa. Dalam dunia Islam, pendekatan
saintifik telah lama dipergunakan metode dalam memproduksi pengetahuan, di antaranya dapat kita lihat dalam disiplin
ilmu hukum Islam (fikih), ilmu hadist, dan beberapa ilmu alam (yang dikembangkan dari banyak literatur Yunani Kuno),
hal ini tak dapat dilepaskan dari pengaruh kebudayaan lain seperti kebudayaan Yunani kuno yang telah sejak lama
mempraktekkan prosedur prosedur scientific dalam perkembangan peradaban Islam.
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Diffusion of innovations theory
Diffusion of innovations theoryDiffusion of innovations theory
Diffusion of innovations theory
Atika Rusli
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
pdspatklinsby
 
Posisi,peran da fungsi mitrabestari
Posisi,peran da fungsi mitrabestariPosisi,peran da fungsi mitrabestari
Posisi,peran da fungsi mitrabestari
Sofie Krisnadi
 

Was ist angesagt? (20)

Teori dan Penelitian
Teori dan PenelitianTeori dan Penelitian
Teori dan Penelitian
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancara
 
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
 
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu PemerintahanSRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
 
Manajemen Teori Keadilan Adam.
Manajemen Teori Keadilan Adam.Manajemen Teori Keadilan Adam.
Manajemen Teori Keadilan Adam.
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
Makalah kode etik_keperawatan_program_st
Makalah kode etik_keperawatan_program_stMakalah kode etik_keperawatan_program_st
Makalah kode etik_keperawatan_program_st
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikultural
 
Diffusion of innovations theory
Diffusion of innovations theoryDiffusion of innovations theory
Diffusion of innovations theory
 
Etika umum
Etika umumEtika umum
Etika umum
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan tim
 
Teori perubahan sosial
Teori perubahan sosialTeori perubahan sosial
Teori perubahan sosial
 
Teori Health promotion model (HPM)
Teori Health promotion model (HPM) Teori Health promotion model (HPM)
Teori Health promotion model (HPM)
 
Posisi,peran da fungsi mitrabestari
Posisi,peran da fungsi mitrabestariPosisi,peran da fungsi mitrabestari
Posisi,peran da fungsi mitrabestari
 

Ähnlich wie Science and Research

11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p
Diah Lismia
 

Ähnlich wie Science and Research (20)

Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatif
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologi
 
Mak 1
Mak 1Mak 1
Mak 1
 
METLIT P II 2023.pdf
METLIT P II 2023.pdfMETLIT P II 2023.pdf
METLIT P II 2023.pdf
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p
 
Buku kualitatif
Buku kualitatifBuku kualitatif
Buku kualitatif
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
Penutup
PenutupPenutup
Penutup
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila
 
Aksiologi pengetahuan
Aksiologi pengetahuanAksiologi pengetahuan
Aksiologi pengetahuan
 
Metode sosiologi
Metode sosiologiMetode sosiologi
Metode sosiologi
 
Rudi tugas
Rudi tugasRudi tugas
Rudi tugas
 
Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
Post Positivisme
Post PositivismePost Positivisme
Post Positivisme
 

Mehr von Ahsanul Minan

Mehr von Ahsanul Minan (20)

Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAnalisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi Pemilu
 
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifDigitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
 
Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdf
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
 
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluTantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Hans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralHans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & Moral
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemilu
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilih
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Science and Research

  • 1. SCIENCE and RESEARCH Chapter 1 Ahsanul Minan NPM: 1806158966 Social Research Methods by W. Lawrence Neuman
  • 2. Non-scientific Pre-scientific MEMBANGUN PENGETAHUAN BARU Penelitian sosial merupakan sebuah proses untuk mempelajari masalah-masalah sosial dengan menggunakan cara berpikir yang logis dan mematuhi prosedur dan aturan Mendapatkan jawaban atas masalah dan menghasilkan pengetahuan baru. OTORITAS TRADISI COMMON SENSE PERSONAL EXPERIENCEMITOS MEDIA Mendasarkan pada prinsip scientific
  • 3. Sistem untuk memproduksi pengetahuan, dan Pengetahuan untuk memproduksi sistem asumsi-asumsi mengenai karakter alami dunia pengetahuan; serangkaian prosedur, teknik dan instrument-instrumen untuk mendapatkan pengetahuan, yang terus berkembang selama bertahun tahun meskipun cukup lambat SCIENCE Pengetahuan mengenai science dikelompokkan ke dalam teori teori teori sosial didefinisikan sebagai sebuah sistem mengenai keterhubungan gagasan atau ide-ide yang membentuk pengetahuan tentang dunia kemasyarakatan Junk-sciencePseudoscience Penyimpangan The Scientific Community Menjaga kemurnian science universalis organised skeptisism disinteretedness komunalisme kejujuran Metode scientific Perilaku scientific
  • 4. 7 Tahapan dalam Melakukan Riset TEORI Tentukan Topik Publikasikan Intepretasikan Data Analisa Data Cara & kumpulkan data Buat desain penelitian Susun Pertanyaan Penelitian Dalam prakteknya, ketujuh langkah tersebut dapat saja dilakukan secara berulang atau melompat, misalnya, misalnya langkah pertama tidak dimulai dengan menentukan topik, tetapi justru dimulai dengan merumuskan research questions. Pada prinsipnya, penelitian merupakan proses yang interaktif, dimana masing-masing langkah dapat dicampur atau dipertukarkan.
  • 5. Penelitian sosial Kualitatif dan Kuantitatif Metode Kuantitatif Metode Kualitatif Mengukur fakta obyektif Membangun realitas sosial, makna kultural Fokus pada variabel Fokus pada proses interaksi, kejadian Keandalan diutamakan Otentisitas yang diutamakan Bebas nilai Nilai-nilai tetap ada dan tampak eksplisit Tidak terikat pada konteks Terikat pada situasi Banyak kasus (data) Sedikit kasus (fokus) Analisa statistik Analisa thematic Peneliti tidak bersentuhan langsung (detached) Peneliti terlibat langsung Ragin menjelaskan bahwa metode kuantitatif digunakan untuk merangkum data-data untuk dapat menemukan gambar besarnya, sedangkan metode kualitatif mendalami data untuk melihat aspek-aspek dalam kasus secara lebih jelas dan dalam.
  • 6. CATATAN 1:  Penjelasan yang disampaikan dalam chapter ini memiliki 2 keunggulan berupa:  penjelasan yang singkat namun jelas. Akan tetapi kelemahan -yang harus dimaklumi karena sifatnya sebagai pengantar- nya adalah penjelasan dalam chapter ini masih berada pada level kulit luarnya saja.  berhasil dalam membangun kesan pembaca bahwa riset itu merupakan kegiatan yang menyenangkan, dapat dipraktekkan dalam kegiatan sehari-hari, dan memiliki manfaat yang besar untuk memproduksi pengetahuan yang ilmiah. Melalui penjelasan dalam chapter 1 ini, pembaca akan terdorong untuk mempelajari lebih lanjut metodologi riset sosial (yang akan dijelaskan di chapter-chapter berikutnya) dengan penuh semangat dan optimisme karena memahami arti penting riset sosial dan -sekali lagi- mudah.
  • 7. Catatan 2: Di sisi lain, terdapat beberapa bagian/statement dalam chapter 1 ini yang perlu didiskusikan lebih lanjut; • Penggunaan imajinasi dan kreatifitas dalam melakukan penelitian sebagaimana disebutkan oleh penulis chapter 1 ini menarik untuk dielaborasi lebih lanjut. Apa maksud imajinasi dan kreatifitas dalam melakukan penelitian? Pada tahap/langkah mana dalam penelitian ini dimana imajinasi dan kreatifitas peneliti diperlukan? Apakah imajinasi dan kreatifitas boleh digunakan pada saat melakukan intepretasi dan analisa data serta pembuatan kesimpulan penelitian? • Dalam menjelaskan tentang otoritas sebagai salah satu sumber pengetahuan, penulis chapter 1 mempersyaratkan bahwa pengetahuan yang bersumber dari otoritas perlu diuji kebenarannya. • Penjelasan penulis dalam chapter 1 ini sangat baik, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan dengan penjelasan tentang adanya instrument pengujian validitas pengetahuan yang disampaikan oleh otoritas sebagaimana dikembangkan dalam dispilin ilmu hadist. • Dalam disiplin ilmu hadist dikembangkan instrument pengujian validitas dengan menggunakan metode “kritik sanad dan kritik matan”. Kritik sanad adalah metode pengujian terhadap integritas dan kredibilitas personal otoritas/individu yang memberitakan hadist dari Nabi, untuk melacak dan menentukan apakah individu yang menyampaikan hadist tersebut layak dipercaya atau tidak. Sedangkan kritik matan adalah instrument pengujian atas materi informasi/ajaran (yang diklaim berasal dari) nabi, untuk menilai dan menentukan apakah materinya benar dan/atau tidak terdistorsi, dengan cara membandingkannya dengan norma dalam al-qur’an dan hadist lain yang terkait. • Metodologi kritik sanad dan kritik matan hadist ini dipergunakan oleh para ahli hadist dalam melakukan penelitian terhadap hadist-hadist Nabi yang menghasilkan beberapa kitab hadist antara lain: Kitab Shohih Bukhori, shohih Muslim, Suna Abi Dawud, dan lain-lain. • Kedua metodologi ini pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai metode penelitian sosial.
  • 8. Catatan 3: • Dalam menjelaskan tentang tradisi sebagai salah satu sumber pengetahuan, penulis chapter 1 secara ringkas namun jelas menjelaskan bahwa tradisi merupakan salah satu sumber menjelaskan bahwa tradisi merupakan salah satu sumber pengetahuan yang sering dipergunakan oleh masyarakat untuk menunjang kebutuhan kehidupan sehari-hari. Penulis chapter 1 menyampaikan bahwa pengetahuan yang bersumber dari tradisi dapat mengandung kebenaran, tetapi juga dapat pula mengandung kesalahan, sehingga perlu diuji validitasnya. Penjelasan ini akan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan praktek ilmiah yang diterapkan dalam sistem pembentukan hukum Islam, yang menggunakan pendekatan kajian atas Urf (yang pengertiannya mencakup tradisi dan common sense). • Penulis Chapter 1 mengungkapkan bahwa metode scientific dalam memproduksi pengetahuan baru mulai dipakai pada abad pencerahan. Penjelasan ini kurang begitu tepat jika dimaksudkan untuk mengatakan bahwa abad pencerahan merupakan tonggak waktu dimana metode scientific dipergunakan oleh manusia, kecuali jika statement itu dimaksudkan untuk menunjuk tonggak awal penggunaan metode scientific di Eropa. Dalam dunia Islam, pendekatan saintifik telah lama dipergunakan metode dalam memproduksi pengetahuan, di antaranya dapat kita lihat dalam disiplin ilmu hukum Islam (fikih), ilmu hadist, dan beberapa ilmu alam (yang dikembangkan dari banyak literatur Yunani Kuno), hal ini tak dapat dilepaskan dari pengaruh kebudayaan lain seperti kebudayaan Yunani kuno yang telah sejak lama mempraktekkan prosedur prosedur scientific dalam perkembangan peradaban Islam.