SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
Pembahasan Try out ke-2
PG 1
PG 3
200
200 sin 30o

30o

4

Tinggi layang-layang = 200 sin 30o + 4 = 100+4 = 104 m
PG 4
PG 5
PG 6
Perhitungan paralaks kurang bisa dipercaya
karena:
Yang diamati berupa titik (sangat kecil), berarti
yang diamati berupa bintang, bukan anggota
tata surya lagi. Sehingga paralaksnya akan
sangat kecil dan tidak akurat bila ditentukan
jaraknya dengan metode paralaks trigonometri.
Bisa saja dengan modulus jarak (magnitudo)
PG 7
Kecepatan sudut (ω) rotasi bumi sama di setiap
lintang, karena bumi adalah benda tegar.
Sedangkan matahari memiliki kecepatan sudut
rotasi yang berbeda di tiap lintang. Semakin
tinggi lintangnya maka semakin mengecil ω nya,
periodenya (T) bertambah, dan sebaliknya. Hal
ini dikarenakan matahari berupa plasma/ion-ion
( bukan benda tegar).
PG 8
PG 9
Dalam model atom Bohr, saat electron berpindah
dari tingkat energy tinggi ke rendah, maka energy
orbit akhir kurang dari energy awal sehingga electron
memancarkan energy.
Sebaliknya saat berpindah dari energy rendah ke
tinggi, energy orbit akhir lebih dari energy orbit awal
sehingga electron menyerap energy.
PG 10
PG 11
PG 11
PG 12
PG 13
Kita harus melihat satu-satu pilihannya

a. Metana dan karbon dioksida tidak menyebabkan atmosfer berwarna
kuning hingga jingga. Metana justru menyebabkan atmosfer berwarna
biru.
b. Langit Mars pada siang hari berwarna merah karena kandungan besi (III)
oksida pada partikel debu yang berterbangan BETUL
c. Langit Neptunus dan Uranus diperkirakan berwarna biru karena
kandungan metana yang menyerap cahaya matahari. Kedengarannya
seperti betul, namun salah karena metana tidak menyerap semua
gelombang elektromagnetik dari matahari (semua panjang gelombang).
Yang benar metana memiliki pita penyerapan yang kuat pada cahaya
tampak dan dekat-inframerah, membuat Uranus nampak berwarna hijaubiru atau sian
d. Warna tidak berkaitan dengan jarak. Warna berkaitan dengan komposisi
dari planet.
e. Bulan tidak memiliki atmosfer. Apalagi sedikitpun oksigen dan nitrogen.
PG 14
Karena bola yang dilempar kembali ke titik di tempat ia berdiri, berarti bola
yg dilemparkan mengorbit bulan asal. Maka dapat digunakan persamaan :
PG 15

Jumlah ion dalam 1 mol gas hydrogen = 6.02 x 1023 x 2 (karena gas H2)
Jumlah muatan positif = 2 x 6.02 x 1023 x 1.6 x 10-19 = 1.9 x 105 C
PG 19

Diketahui bahwa poros rotasi bumi miring 23°26’, maka zona
di mana matahari pasti pernah berada di atas kepala minimal
sehari dalam setahun yaitu pada lintang yang kurang dari
sama dengan 23°26’ baik utara maupun selatan.
PG 20

Daerah yang termasuk Temperate Zone adalah
daerah yang tidak termasuk Torrid Zone dan
Frigid Zone. Untuk Frigid Zone pembahasan
dapat dilihat di nomor selanjutnya.
Jawaban: 23°26’ - 66°34’ di Utara maupun
Selatan
PG 21
Daerah di mana matahari pernah tidak terbit
minimal 1 hari dalam musim dingin adalah:
Φ ≥ 90°- 23°26’
Φ ≥ 66°34’ di Utara maupun selatan
PG 22
PG 23

Massa yang diubah menjadi energi (tiap detik)
= 5% Msun
= 0.05 x 1.99 x 1030
= 9.95 x 1028 kg
Energi yang dihasilkan tiap detik = mc2
= 9.95 x 1028 x (3 x 108)2
= 8.955 x 1045 Joule
PG 24
PG 25
Gelombang
elektromagnetik
menurut
panjang
gelombang dapat diurutkan dari yang paling pendek
sampai yang paling panjang sebagai berikut:
Sinar Gamma – Sinar X – Sinar UV – Cahaya Tampak –
Infra Merah – Gelombang Radio
Jawaban: B
PG 26
Dengan mengasumsikan bahwa magnitude limit yang dapat
dilihat mata adalah 6 dan diameter pupil mata 10mm,
maka magnitude limit teleskop dapat dirumuskan sebagai
berikut:
mlim teleskop – mlim mata = -2.5 log (Dmata/Dteleskop)2
mlim teleskop = mlim mata + 5 log (Dteleskop/Dmata)
mlim = 6 + 5 log (D/10) ; D adalah diameter teleskop dalam
mm
mlim = 13.38
Jawaban: B
PG 27
M42 adalah nama messier dari Great Nebula in
Orion atau Orion Nebula yang terletak pada
konstelasi Orion. Sedangkan pilihan jawaban lain:
Lagoon Nebula -> M8
Sunflower Galaxy -> M63
Andromeda Galaxy -> M31
Triangulum Galaxy -> M33
PG 28
PG 29
PG 30
PG 32
PG 35
Perhitungan ketebalan es yang mengapung pada suatu cairan dapat menggunakan hukum Archimedes pada
hidrostatika:

Berdasarkan gambar, maka didapatkan persamaan berikut:
ρ2×w=ρ1×h+w
Yang kita cari adalah nilai h+w, oleh karena itu kita mencari w terlebih dahulu

ρ2w=ρ1h+ρ1w
ρ1h=ρ2w-ρ1w
ρ1h=wρ2-ρ1
w=ρ1hρ2-ρ1=100×11801.180-1.027=771,241 m

Sedangkan ketebalan merupakan ketinggian es yang muncul ditambah dengan ketebalan es
yang berada di dalam air, sehingga

h+w=771,241+100=871,241 m (d)
Esai 1
Asumsi lintang depok adalah LS 6° 22' 21 BT 106° 49' 39.
Bintang Camopus memiliki asensiorekta 06h 23m 57.1s dan deklinasi −52° 41' 45"
Esai 1
C. Meteor terbakar dan muncul (mulai kelihatan) pada lapisan mesosfer
Esai 2
Esai 2
Esai 3
Cakram yang bisa dibuat
= luas selembar seng/luas persegi si cakram
= 100cmx100cm/2,5cmx2,5cm
=1600 buah
Luas cakram yang dibuang
= luas selembar seng-(luas lingkaran si cakram x
jumlah cakram)
= 100cmx100cm-(πx1,252x1600)
=2146,02 cm2
Berat cakram yang dibuang
= luas yang dibuang x (masa seng/luas total seng)
= 2146,02 cm2x 500/(100x100)
=107,3 gram
Waktu yang dibutuhkan untuk pemotongan
=keliling cakram x jumlah cakram /kecepatan memotong
= πx2,5x1600/3
=4188,8 sekon
Esai 5
Diketahui : 21+1 Desember 2012, (λ = 6.13° S, Φ = 106.75° BT)

b. LST= αmatahari +HA matahari ; saat matahari sedang ulminasi atas(transit) HAnya=0h
αmatahari saat tanggal istimewa adalah 18h. Maka :
LST = 18h
Esai 5
Esai 5

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (8)

Fotometri Bintang
Fotometri BintangFotometri Bintang
Fotometri Bintang
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian DMateri olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
 
Memahami konsep dasar tentang momentum linear
Memahami konsep dasar tentang momentum linearMemahami konsep dasar tentang momentum linear
Memahami konsep dasar tentang momentum linear
 
TOFPA1tertulis
TOFPA1tertulisTOFPA1tertulis
TOFPA1tertulis
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
 
materi kuliah fisika teknik I : usaha
materi kuliah fisika teknik I : usahamateri kuliah fisika teknik I : usaha
materi kuliah fisika teknik I : usaha
 
Gerhana d
Gerhana dGerhana d
Gerhana d
 

Ähnlich wie pembahasan try out ke 2

Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian DSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian Ddattebayo90
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Annisa Khoerunnisya
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)Annisa Khoerunnisya
 
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrikElektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrikmartharianna
 
A3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya AbrarA3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya Abrarruy pudjo
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010eli priyatna laidan
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptssuser9a63291
 
konsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfkonsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfcyndimaulina
 
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAAstronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAnurulmtech
 

Ähnlich wie pembahasan try out ke 2 (20)

gaya gravitasi
gaya gravitasigaya gravitasi
gaya gravitasi
 
Mekanika d
Mekanika dMekanika d
Mekanika d
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian DSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
 
Bab iii matahari
Bab iii matahariBab iii matahari
Bab iii matahari
 
Astronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iiiAstronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iii
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Bab iv fotometri bintang
Bab iv fotometri bintangBab iv fotometri bintang
Bab iv fotometri bintang
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
PPT 1.pdf
PPT 1.pdfPPT 1.pdf
PPT 1.pdf
 
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
 
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrikElektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
 
Print
PrintPrint
Print
 
A3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya AbrarA3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya Abrar
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.ppt
 
konsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfkonsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdf
 
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAAstronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

pembahasan try out ke 2

  • 3. PG 3 200 200 sin 30o 30o 4 Tinggi layang-layang = 200 sin 30o + 4 = 100+4 = 104 m
  • 6. PG 6 Perhitungan paralaks kurang bisa dipercaya karena: Yang diamati berupa titik (sangat kecil), berarti yang diamati berupa bintang, bukan anggota tata surya lagi. Sehingga paralaksnya akan sangat kecil dan tidak akurat bila ditentukan jaraknya dengan metode paralaks trigonometri. Bisa saja dengan modulus jarak (magnitudo)
  • 7. PG 7 Kecepatan sudut (ω) rotasi bumi sama di setiap lintang, karena bumi adalah benda tegar. Sedangkan matahari memiliki kecepatan sudut rotasi yang berbeda di tiap lintang. Semakin tinggi lintangnya maka semakin mengecil ω nya, periodenya (T) bertambah, dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan matahari berupa plasma/ion-ion ( bukan benda tegar).
  • 9. PG 9 Dalam model atom Bohr, saat electron berpindah dari tingkat energy tinggi ke rendah, maka energy orbit akhir kurang dari energy awal sehingga electron memancarkan energy. Sebaliknya saat berpindah dari energy rendah ke tinggi, energy orbit akhir lebih dari energy orbit awal sehingga electron menyerap energy.
  • 10. PG 10
  • 11. PG 11
  • 12. PG 11
  • 13. PG 12
  • 14. PG 13 Kita harus melihat satu-satu pilihannya a. Metana dan karbon dioksida tidak menyebabkan atmosfer berwarna kuning hingga jingga. Metana justru menyebabkan atmosfer berwarna biru. b. Langit Mars pada siang hari berwarna merah karena kandungan besi (III) oksida pada partikel debu yang berterbangan BETUL c. Langit Neptunus dan Uranus diperkirakan berwarna biru karena kandungan metana yang menyerap cahaya matahari. Kedengarannya seperti betul, namun salah karena metana tidak menyerap semua gelombang elektromagnetik dari matahari (semua panjang gelombang). Yang benar metana memiliki pita penyerapan yang kuat pada cahaya tampak dan dekat-inframerah, membuat Uranus nampak berwarna hijaubiru atau sian d. Warna tidak berkaitan dengan jarak. Warna berkaitan dengan komposisi dari planet. e. Bulan tidak memiliki atmosfer. Apalagi sedikitpun oksigen dan nitrogen.
  • 15. PG 14 Karena bola yang dilempar kembali ke titik di tempat ia berdiri, berarti bola yg dilemparkan mengorbit bulan asal. Maka dapat digunakan persamaan :
  • 16. PG 15 Jumlah ion dalam 1 mol gas hydrogen = 6.02 x 1023 x 2 (karena gas H2) Jumlah muatan positif = 2 x 6.02 x 1023 x 1.6 x 10-19 = 1.9 x 105 C
  • 17. PG 19 Diketahui bahwa poros rotasi bumi miring 23°26’, maka zona di mana matahari pasti pernah berada di atas kepala minimal sehari dalam setahun yaitu pada lintang yang kurang dari sama dengan 23°26’ baik utara maupun selatan.
  • 18. PG 20 Daerah yang termasuk Temperate Zone adalah daerah yang tidak termasuk Torrid Zone dan Frigid Zone. Untuk Frigid Zone pembahasan dapat dilihat di nomor selanjutnya. Jawaban: 23°26’ - 66°34’ di Utara maupun Selatan
  • 19. PG 21 Daerah di mana matahari pernah tidak terbit minimal 1 hari dalam musim dingin adalah: Φ ≥ 90°- 23°26’ Φ ≥ 66°34’ di Utara maupun selatan
  • 20. PG 22
  • 21. PG 23 Massa yang diubah menjadi energi (tiap detik) = 5% Msun = 0.05 x 1.99 x 1030 = 9.95 x 1028 kg Energi yang dihasilkan tiap detik = mc2 = 9.95 x 1028 x (3 x 108)2 = 8.955 x 1045 Joule
  • 22. PG 24
  • 23. PG 25 Gelombang elektromagnetik menurut panjang gelombang dapat diurutkan dari yang paling pendek sampai yang paling panjang sebagai berikut: Sinar Gamma – Sinar X – Sinar UV – Cahaya Tampak – Infra Merah – Gelombang Radio Jawaban: B
  • 24. PG 26 Dengan mengasumsikan bahwa magnitude limit yang dapat dilihat mata adalah 6 dan diameter pupil mata 10mm, maka magnitude limit teleskop dapat dirumuskan sebagai berikut: mlim teleskop – mlim mata = -2.5 log (Dmata/Dteleskop)2 mlim teleskop = mlim mata + 5 log (Dteleskop/Dmata) mlim = 6 + 5 log (D/10) ; D adalah diameter teleskop dalam mm mlim = 13.38 Jawaban: B
  • 25. PG 27 M42 adalah nama messier dari Great Nebula in Orion atau Orion Nebula yang terletak pada konstelasi Orion. Sedangkan pilihan jawaban lain: Lagoon Nebula -> M8 Sunflower Galaxy -> M63 Andromeda Galaxy -> M31 Triangulum Galaxy -> M33
  • 26. PG 28
  • 27. PG 29
  • 28. PG 30
  • 29. PG 32
  • 30. PG 35 Perhitungan ketebalan es yang mengapung pada suatu cairan dapat menggunakan hukum Archimedes pada hidrostatika: Berdasarkan gambar, maka didapatkan persamaan berikut: ρ2×w=ρ1×h+w Yang kita cari adalah nilai h+w, oleh karena itu kita mencari w terlebih dahulu ρ2w=ρ1h+ρ1w ρ1h=ρ2w-ρ1w ρ1h=wρ2-ρ1 w=ρ1hρ2-ρ1=100×11801.180-1.027=771,241 m Sedangkan ketebalan merupakan ketinggian es yang muncul ditambah dengan ketebalan es yang berada di dalam air, sehingga h+w=771,241+100=871,241 m (d)
  • 31. Esai 1 Asumsi lintang depok adalah LS 6° 22' 21 BT 106° 49' 39. Bintang Camopus memiliki asensiorekta 06h 23m 57.1s dan deklinasi −52° 41' 45"
  • 32. Esai 1 C. Meteor terbakar dan muncul (mulai kelihatan) pada lapisan mesosfer
  • 35. Esai 3 Cakram yang bisa dibuat = luas selembar seng/luas persegi si cakram = 100cmx100cm/2,5cmx2,5cm =1600 buah Luas cakram yang dibuang = luas selembar seng-(luas lingkaran si cakram x jumlah cakram) = 100cmx100cm-(πx1,252x1600) =2146,02 cm2 Berat cakram yang dibuang = luas yang dibuang x (masa seng/luas total seng) = 2146,02 cm2x 500/(100x100) =107,3 gram Waktu yang dibutuhkan untuk pemotongan =keliling cakram x jumlah cakram /kecepatan memotong = πx2,5x1600/3 =4188,8 sekon
  • 36. Esai 5 Diketahui : 21+1 Desember 2012, (λ = 6.13° S, Φ = 106.75° BT) b. LST= αmatahari +HA matahari ; saat matahari sedang ulminasi atas(transit) HAnya=0h αmatahari saat tanggal istimewa adalah 18h. Maka : LST = 18h