SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 50
Bunga Majemuk
(Anthotaxis, Inflorescentia)
Bunga majemuk dan bagian-bagiannya
Bunga majemuk dan bagian -
bagiannya
Pada BungaMajemuklazim dibedakan bagian-bagiansebagai
berikut :
A. Bagian-bagian yang bersifat seperti
batang atau cabang, yaitu :
1. Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus
communis atau rhachis), merupakan terusan
batang atau cabang.
2. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu
tangkai yang mendukung bunga.
3. Dasar bunga (receptaculum), yaitu tangkai
bunga yang mendukung bagian-bagian bunga
lainnya.
B. Bagian-bagian yang bersifat seperti
daun, a.l.:
1. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu daun yang
dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu
tangkai atau tangkai bunga
2. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua
daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.
Pada Dicotyledoneae biasanya terdapat dua
daun tangkai, sedang pada Monocotyledoneae
hanya terdapat satu daun tangkai yang letaknya
di dalam bidang median, di bagian atas tangkai
bunga.
3. Seludang bunga (spatha),
yaitu daun pelindung yang besar, seringkali
menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu
belum mekar.
contoh: kelapa (Cocos nucifera L.),
iles-iles (Amorphophallus variabilis
BI.)
4. Daun-daun pembalut
(bractea involuclaris,
involucrum),
yaitu sejumlah daun -
daun pelindung yang
tersusun dalam suatu
lingkaran.
Contoh : bunga
matahari (Helianthus
annuus L.),
5. Kelopak tambahan (epicalix), yaitu bagian-
bagian
serupa daun yang berwarna hijau, tersusun
dalam
suatu lingkaran dan terdapat di bawah
kelopak,
Contoh : Bunga kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.),
Kapas (Gossypium sp.)
6. Daun-daun kelopak
(sepalae).
7. Daun-daun mahkota
atau daun tajuk
(petalae).
8. Daun-daun tenda
bunga
(tepalae), jika kelopak
dan mahkota sama
bentuk dan warnanya.
9. Benang – benang sari
(stamina).
10. Daun-daun buah
(carpella).
Bunga majemuk dibedakan atas :
A. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia
racemosa, inflorescentia botryoides atau
inflorescentia centripetala), yaitu ibu
tangkainya dapat tumbuh terus, dengan
cabang-cabang dapat bercabang lagi atau
tidak, dan mempunyai susunan “acropetal”
(semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu
tangkai), dan bunga mekar berturut-turut dari
bawah ke atas. Jika dilihat dari atas, nampak
bunga mulai mekar dari pinggir menuju ke
pusat, maka bunga dinamakan inflorescentia
centripetala.
Contoh : kembang merak (Caesalpinia
Caesalpinia pulcherrima Mangifera indica
L.
B. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia
cymosa
atau infloescentia centrifuga, inflorescentia
definita),
yaitu ujung ibu tangkainya selalu ditutup
dengan
suatu bunga, jadi pertumbuhannya terbatas.
Ibu tangkai dapat bercabang-cabang, dan tiap
cabang
juga selalu mendukung suatu bunga pada
ujungnya.
Bunga yang mekar dulu ialah bunga yang
terdapat di
a. Majemuk tak berbatas b. Majemuk berbatas
Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga
majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga macam
:
1. Bersifat : “monochasial”, jika ibu tangkai hanya
mempunyai satu cabang, ada kalanya lebih (dua
cabang), tetapi tidak pernah berhadapan, dan
yang
satu lebih besar daripada yang lainnya.
Cabang yang besar selanjutnya mengeluarkan satu
cabang saja.
Bunga majemuk semacam ini ditemukan
pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji
tunggal (Monocotyledoneae),
kapas (Gossypium sp).
Gossypium sp.
2. Bersifat “dichasial”, jika dari ibu tangkai
keluar
dua cabang yang berhadapan, terdapat pada
tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae),
dll.
3. Bersifat “pleiochasial”, jika dari ibu tangkai
keluar lebih dari dua cabang pada suatu
tempat
yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi, ch.
pada bunga oleander (Nerium oleander L).
C. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta),
yaitu bunga mejemuk yang memperlihatkan baik
sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun
bunga
majemuk tak berbatas.
Contohnya Ixora paludosa (merupakan malai rata
tapi bagian-bagian berupa anak payung
menggarpu)
dan Canarium comunne (malai tapi ujungnya
berupa sekerup)
Ixora padulosa
Canarium commune
Bunga majemuk tak berbatas memiliki
beberapa bentuk yang disebut dengan
:
A. Ibu tangkai tidak bercabang-cabang
1. Bunga tandan (racemus atau botrys);
bunga
bertangkai nyata, duduk pada ibu
tangkainya.
Contohnya Caesalpinia pulcherrima.
2. Bunga bulir (spica); sepeti tandan tetapi
tidak
bertangkai.
Caesalpinia pulcherrima
Bunga jarong
(Stachytarpheta
jamaicensis Vahl.)
3. Bunga untai atau bunga lada (amentum), seperti
bulir
tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga
yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya
(bunga jantan), yang betina menjadi buah
contohnya
pada sirih (Piper betle L.)
4. Bunga tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu
tangkai
besar, tebal dan sering kali berdaging, contohnya
pada Araceae iles-iles (Amorphophalus variabilis
Bl.),
jagung (Zea mays L.).
Piper betle Amorphophallus
variabilis
5. Bunga payung (umbella); dari ujung ibu tangkai
mengeluarkan cabang-cabang yang sama
panjangnya. Terdapat pada suku Umbelliferae.
Contoh bunga Centella asiatica
6. Bunga cawan (corymbus); ujung ibu tangkai
melebar dan merata seperti cawan.
Centella asiatica
Daucus carota
7.Bunga bongkol (capitulum); menyerupai bunga
cawan tetapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung
ibu tangkai biasanya membengkak sehingga
seluruhnya berbentuk seperti bola.
Contoh: Mimosa pudica (putri malu), Leucaena
glauca,
(lamtoro), Parkia speciosa (petai)
8. Bunga periuk (hypanthodium); dibedakan atas :
a. ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuk
seperti gada, bunga-bunganya meliputi seluruh
bagian yang menebal tadi sehingga bentuknya
bulat
atau silinder. Daun-daun pembalut tidak ada,
contohnya pada keluwih (Artocarpus communis
Forst.), nangka (Artocarpus integra Merr.).
b. ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuk
sepeti periuk, bunga-bunganya terdapat di
dalam
periuk tadi contohnya pada anggota marga lo
(Ficus
sp).
Skema bunga
majemuk tak
terbatas ibu
tangkai tidak
bercabang
B. Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabangnya
bercabang lagi.
1. Bunga malai (panicula); ibu tangkai bercabang
secara monopodial, juga cabang-cabangnya
(tandan
majemuk). Contohnya bunga mangga (Mangifera
indica L.)
2. Bunga malai rata (corymbus ramosus); ibu
tangkai
dan percabangannya membentuk suatu bidang
datar
atau agak melengkung, contohnya bunga asoka
(Ixora grandiflora Zoll. Et Mor.), kirinyu
(Sambucus
javanica Bl.)
3. Bunga payung majemuk (umbella composita);
bunga payung yang bagian-bagiannya berupa
suatu payung kecil (umbellula). Contohnya pada
adas (Foeniculum vulgare Mill.) dan wortel
(Daucus carota L.).
4. Bunga tongkol majemuk yaitu bunga tongkol
yang
ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-
masing cabang tersusun seperti tongkol pula,
contohnya pada kelapa (Cocos nucifera L.) dan
palmae umumnya.
5.Bunga bulir
majemuk; ibu
tangkai bunga
bercabang-cabang
dan masing-masing
cabang
mendukung bunga-
bunga yang
tersusun bulir
pula,
contohnya bunga
jagung (Zea mays
L.) yang jantan
Skema bunga
majemuk tak
terbatas dengan
ibu tangkai daun
bercabang-cabang
Bunga majemuk berbatas dapat dibedakan
atas beberapa bentuk yang disebut dengan :
1. Anak payung menggarpu (dichasium); pada
ujung
ibu tangkai daun terdapat satu bunga, kemudian
di
bawahnya terdapat dua cabang yang sama
panjangnya dan masing-masing mendukung satu
bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar lebih
dulu
adalah bunga yang terdapat pada ujung ibu
tangkainya, contohnya bunga melati (Jasminum
sambac Ait.).
2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling
(cinccinnus); ibu tangkainya bercabang dan
cabangnya bercabang-cabang lagi, tetapi tiap kali
bercabang hanya terbentuk satu cabang saja yang
arahnya berganti kiri dan kanan, contohnya pada
buntut tikus (Heliotropium indicum L.).
3. Bunga sekerup (bostryx); ibu tangkai
bercabang-cabang dan tiap kali bercabang terben
satu cabang ke kiri atau ke kanan saja dengan sud
90o terhadap yang sebelumnya sehingga seperti a
sekerup atau spiral, contohnya bunga kenari
(Canarium commune L.).
4. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga
sekerup
tetapi semua percabangan terletak pada satu
bidang, contohnya pada tumbuhan suku
Juncaceae.
5. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga
bercabang
seling, semua bunga terletak pada satu bidang
dan
semua bunga memiliki tinggi yang sama,
contohnya
pada suku Iridaceae.
Skema Bunga majemuk berbatas
Bunga Majemuk Campuran
(Inflorescentia mixta)
Yaitu bunga majemuk yang merupakan campuran
abtara sifat-sifat bunga majemuk berbatas
dengan tidak berbatas.
Contoh : Bunga Johar
Bunga Majemuk Tipe Lain
1. Gubahan Semu atau karangan semu (verticillaster)
Contoh: Orthosiphon stamineus
2.Lembing (anthela), jika cabang ibu tangkai bunga
sebelah bawah lebih panjang dari ibu tangkai dan
cabang di atasnya. Contoh: Juncus dan luzula
3. Tukal (Glomerulus):
bunga majemuk yang
biasanya bersifat
berbatas (cymosus),
terdiri atas
kelompokan bunga-
bunga kecil tidak
bertangkai,
yang tersusun rapat
pada cabang-cabang
bunga
majemuknya.
Contoh pada rami
Boehmeria nivea Gaud.
4. Berkas (fasciculus), suatu bunga majemuk yang
umumnya bersifat berbatas (cymosus) dengan
ibu tangkai pendek. Bunga lebih besar dari
bunga tukal, mempunyai tangkai yg tidak sama
panjang, seringkali dengan warna yang menarik
Contoh: Rhoe discolor

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunAulliya silfiana
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunAgustin Dian Kartikasari
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaMuhammad Abdul Rohman
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Batang uas
Batang uasBatang uas
Batang uas
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Botani 4 Batang
Botani 4 BatangBotani 4 Batang
Botani 4 Batang
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 

Ähnlich wie PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk

Ähnlich wie PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk (20)

Morfologi BUNGA MAJEMUK(BY DELA NAVARIN).pptx
Morfologi BUNGA MAJEMUK(BY DELA NAVARIN).pptxMorfologi BUNGA MAJEMUK(BY DELA NAVARIN).pptx
Morfologi BUNGA MAJEMUK(BY DELA NAVARIN).pptx
 
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptxPPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3
 
Bab 2 mortum
Bab 2 mortumBab 2 mortum
Bab 2 mortum
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
 
Ppt bunga tugas tik
Ppt bunga tugas tikPpt bunga tugas tik
Ppt bunga tugas tik
 
Biologi bismillah new
Biologi bismillah newBiologi bismillah new
Biologi bismillah new
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bunga
BungaBunga
Bunga
 
Ciri khusus tumbuhan sd
Ciri khusus tumbuhan sdCiri khusus tumbuhan sd
Ciri khusus tumbuhan sd
 
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptxMORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
 
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
 
Anmorfistum
AnmorfistumAnmorfistum
Anmorfistum
 
Morfologi Tumbuhan Daun
Morfologi Tumbuhan DaunMorfologi Tumbuhan Daun
Morfologi Tumbuhan Daun
 
Tugas presentasi kelompok 6.pptx
Tugas presentasi kelompok 6.pptxTugas presentasi kelompok 6.pptx
Tugas presentasi kelompok 6.pptx
 
Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Bunga
Bunga Bunga
Bunga
 
Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2
 
Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3
 

Mehr von Agustin Dian Kartikasari

Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanAgustin Dian Kartikasari
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DAgustin Dian Kartikasari
 

Mehr von Agustin Dian Kartikasari (20)

Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk

  • 2. Bunga majemuk dan bagian-bagiannya
  • 3. Bunga majemuk dan bagian - bagiannya
  • 4. Pada BungaMajemuklazim dibedakan bagian-bagiansebagai berikut : A. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu : 1. Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhachis), merupakan terusan batang atau cabang. 2. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunga. 3. Dasar bunga (receptaculum), yaitu tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
  • 5. B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, a.l.: 1. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunga 2. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada Dicotyledoneae biasanya terdapat dua daun tangkai, sedang pada Monocotyledoneae hanya terdapat satu daun tangkai yang letaknya di dalam bidang median, di bagian atas tangkai bunga.
  • 6. 3. Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. contoh: kelapa (Cocos nucifera L.), iles-iles (Amorphophallus variabilis BI.)
  • 7. 4. Daun-daun pembalut (bractea involuclaris, involucrum), yaitu sejumlah daun - daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran. Contoh : bunga matahari (Helianthus annuus L.),
  • 8. 5. Kelopak tambahan (epicalix), yaitu bagian- bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak, Contoh : Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), Kapas (Gossypium sp.)
  • 9. 6. Daun-daun kelopak (sepalae). 7. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae). 8. Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya. 9. Benang – benang sari (stamina). 10. Daun-daun buah (carpella).
  • 10. Bunga majemuk dibedakan atas : A. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala), yaitu ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju ke pusat, maka bunga dinamakan inflorescentia centripetala. Contoh : kembang merak (Caesalpinia
  • 11.
  • 13. B. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau infloescentia centrifuga, inflorescentia definita), yaitu ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi pertumbuhannya terbatas. Ibu tangkai dapat bercabang-cabang, dan tiap cabang juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di
  • 14.
  • 15.
  • 16. a. Majemuk tak berbatas b. Majemuk berbatas
  • 17. Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga macam : 1. Bersifat : “monochasial”, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, ada kalanya lebih (dua cabang), tetapi tidak pernah berhadapan, dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya. Cabang yang besar selanjutnya mengeluarkan satu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae), kapas (Gossypium sp).
  • 19. 2. Bersifat “dichasial”, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae), dll.
  • 20. 3. Bersifat “pleiochasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi, ch. pada bunga oleander (Nerium oleander L).
  • 21. C. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga mejemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun bunga majemuk tak berbatas. Contohnya Ixora paludosa (merupakan malai rata tapi bagian-bagian berupa anak payung menggarpu) dan Canarium comunne (malai tapi ujungnya berupa sekerup) Ixora padulosa
  • 23. Bunga majemuk tak berbatas memiliki beberapa bentuk yang disebut dengan : A. Ibu tangkai tidak bercabang-cabang 1. Bunga tandan (racemus atau botrys); bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. Contohnya Caesalpinia pulcherrima. 2. Bunga bulir (spica); sepeti tandan tetapi tidak bertangkai.
  • 25. 3. Bunga untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga jantan), yang betina menjadi buah contohnya pada sirih (Piper betle L.) 4. Bunga tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal dan sering kali berdaging, contohnya pada Araceae iles-iles (Amorphophalus variabilis Bl.), jagung (Zea mays L.).
  • 27. 5. Bunga payung (umbella); dari ujung ibu tangkai mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Terdapat pada suku Umbelliferae. Contoh bunga Centella asiatica 6. Bunga cawan (corymbus); ujung ibu tangkai melebar dan merata seperti cawan.
  • 28.
  • 30. 7.Bunga bongkol (capitulum); menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak sehingga seluruhnya berbentuk seperti bola. Contoh: Mimosa pudica (putri malu), Leucaena glauca, (lamtoro), Parkia speciosa (petai)
  • 31.
  • 32. 8. Bunga periuk (hypanthodium); dibedakan atas : a. ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuk seperti gada, bunga-bunganya meliputi seluruh bagian yang menebal tadi sehingga bentuknya bulat atau silinder. Daun-daun pembalut tidak ada, contohnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst.), nangka (Artocarpus integra Merr.). b. ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuk sepeti periuk, bunga-bunganya terdapat di dalam periuk tadi contohnya pada anggota marga lo (Ficus sp).
  • 33.
  • 34. Skema bunga majemuk tak terbatas ibu tangkai tidak bercabang
  • 35. B. Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabangnya bercabang lagi. 1. Bunga malai (panicula); ibu tangkai bercabang secara monopodial, juga cabang-cabangnya (tandan majemuk). Contohnya bunga mangga (Mangifera indica L.) 2. Bunga malai rata (corymbus ramosus); ibu tangkai dan percabangannya membentuk suatu bidang datar atau agak melengkung, contohnya bunga asoka (Ixora grandiflora Zoll. Et Mor.), kirinyu (Sambucus javanica Bl.)
  • 36.
  • 37.
  • 38. 3. Bunga payung majemuk (umbella composita); bunga payung yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Contohnya pada adas (Foeniculum vulgare Mill.) dan wortel (Daucus carota L.). 4. Bunga tongkol majemuk yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing- masing cabang tersusun seperti tongkol pula, contohnya pada kelapa (Cocos nucifera L.) dan palmae umumnya.
  • 39.
  • 40. 5.Bunga bulir majemuk; ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga- bunga yang tersusun bulir pula, contohnya bunga jagung (Zea mays L.) yang jantan
  • 41. Skema bunga majemuk tak terbatas dengan ibu tangkai daun bercabang-cabang
  • 42. Bunga majemuk berbatas dapat dibedakan atas beberapa bentuk yang disebut dengan : 1. Anak payung menggarpu (dichasium); pada ujung ibu tangkai daun terdapat satu bunga, kemudian di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya dan masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar lebih dulu adalah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya, contohnya bunga melati (Jasminum sambac Ait.).
  • 43. 2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cinccinnus); ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi, tetapi tiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang saja yang arahnya berganti kiri dan kanan, contohnya pada buntut tikus (Heliotropium indicum L.).
  • 44. 3. Bunga sekerup (bostryx); ibu tangkai bercabang-cabang dan tiap kali bercabang terben satu cabang ke kiri atau ke kanan saja dengan sud 90o terhadap yang sebelumnya sehingga seperti a sekerup atau spiral, contohnya bunga kenari (Canarium commune L.).
  • 45. 4. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang, contohnya pada tumbuhan suku Juncaceae. 5. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua bunga terletak pada satu bidang dan semua bunga memiliki tinggi yang sama, contohnya pada suku Iridaceae.
  • 47. Bunga Majemuk Campuran (Inflorescentia mixta) Yaitu bunga majemuk yang merupakan campuran abtara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak berbatas. Contoh : Bunga Johar
  • 48. Bunga Majemuk Tipe Lain 1. Gubahan Semu atau karangan semu (verticillaster) Contoh: Orthosiphon stamineus 2.Lembing (anthela), jika cabang ibu tangkai bunga sebelah bawah lebih panjang dari ibu tangkai dan cabang di atasnya. Contoh: Juncus dan luzula
  • 49. 3. Tukal (Glomerulus): bunga majemuk yang biasanya bersifat berbatas (cymosus), terdiri atas kelompokan bunga- bunga kecil tidak bertangkai, yang tersusun rapat pada cabang-cabang bunga majemuknya. Contoh pada rami Boehmeria nivea Gaud.
  • 50. 4. Berkas (fasciculus), suatu bunga majemuk yang umumnya bersifat berbatas (cymosus) dengan ibu tangkai pendek. Bunga lebih besar dari bunga tukal, mempunyai tangkai yg tidak sama panjang, seringkali dengan warna yang menarik Contoh: Rhoe discolor