SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
1 
TUGAS SEKRETARIS DESA 
Sekretaris Desa 
Membantu KADES 
menyusun kebijakan & 
mengkoordinasikan 
penyelenggaraan urusan 
PEMDES termasuk 
pengelolaan 
KEUANGAN DESA 
Mempunyai tugas koordinasi di bidang : 
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan 
pengelolaan APB-Des dan barang milik desa; 
penyusunan rancangan RAPB-Desa dan 
RPAPB-Desa; 
penyusunan Raperdes APB-Desa, PAPB-Desa, 
dan pertanggungjawaban pelaksanaan 
APB-Desa; 
tugas-tugas Perangkat Desa lainnya yang 
berkenaan dengan penyusunan Rencana 
Kerja Pemerintah Desa, serta peaksanaan 
dan penatausahaan keuangan desa. 
penyusunan laporan KEUDES dalam rangka 
pertanggungjawaban pelaksanaan APB-Desa 
menyiapkan petunjuk pelaksanaan APB-Desa 
dan pengelolaan barang milik desa; 
Melaksanakan tugas-tugas koordinasi 
pengelolaan KEUDES lainnya berdasarkan 
kuasa yang dilimpahkan oleh KADES. 
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas 
kepada KADES. 
Pelaksana Teknis Pengelolaan 
Keuangan Desa/PTPKD, yakni 
Perangkat Desa yang ditunjuk oleh 
Kepala Desa untuk melaksanakan 
pengelolaan KEUANGAN DESA 
Pelaksana Teknis Pengelolaan 
Bendahara adalah perangkat desa 
yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk 
menerima, menyimpan, menyetorkan, 
menatausahakan, membayarkan dan 
mempertanggungjawabkan keuangan 
desa dalam rangka pelaksanaan 
APBDesa.
2 
PENGELOLA KEUANGAN DESA 
KEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa; 
dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa 
yang dipisahkan. 
SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b) 
Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuai 
Surat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan Memerintahkan 
Pembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU). 
UNSUR PELAKSANA TEKNIS LAPANGAN (SEPERTI KEPALA SEKSI): 
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. 
BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) Bendahara 
Penerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.
3 
FUNGSI APB-DESA 
FUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUK 
MELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUN 
YANG BERSANGKUTAN. 
FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGI 
MANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN 
YANG BERSANGKUTAN. 
FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAI 
APAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 
SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN. 
FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKAN 
LAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSAN 
SUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS 
PEREKONOMIAN DESA. 
FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKAN 
RASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.
4 
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN 
DALAM APB-DESA 
SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG, 
MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKAN 
DALAM APB-DESA. 
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKAN 
SECARA BRUTO. 
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAAN 
TERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKAN 
KETENTUAN PER-UU-AN. 
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNG 
DENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYA 
PENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUS 
DIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANG 
MELANDASINYA.
5 
STRUKTUR APB-DESA 
APB-DESA TERDIRI DARI: PENDAPATAN DESA, BELANJA 
DESA, DAN PEMBIAYAAN DESA. 
ANGGARAN PENDAPATAN, DIKLASIFIKASI MENURUT: 
PENDAPATAN ASLI DESA (PADESA); BAGI HASIL PAJAK 
KAB/KOTA; BAGIAN DARI RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA; 
ALOKASI DANA DESA (ADD); BANTUAN KEUANGAN DARI 
PEM. PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA ATAU DESA LAINNYA; 
HIBAH; DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA. 
ANGGARAN BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: 
ORGANISASI, FUNGSI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA 
JENIS BELANJA. 
ANGGARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI: PENERIMAAN 
PEMBIAYAAN DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.
6 
STRUKTUR APB-DESA 
ORGANISASI DIKLASIFIKASI MENURUT: PEMERINTAH DESA, BPD, 
LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LKMD, PKK, RT, RW). 
FUNGSI DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT: FUNGSI-FUNGSI TERTENTU 
SESUAI RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA (SEPERTI PELAYANAN 
UMUM, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, KETENTERAMAN DAN 
KETERTIBAN, DLL). 
PROGRAM DAN KEGIATAN DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI-FUNGSI 
YANG DITETAPKAN (SEPERTI PROGRAM PENINGKATAN 
KESEHATAN MASYARAKAT; DAN KEGIATAN: PELAYANAN POSYANDU). 
JENIS BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: 
 BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI/ 
PENGHASILAN TETAP; BELANJA SUBSIDI; BELANJA HIBAH; 
BELANJA BANTUAN SOSIAL; BELANJA BANTUAN KEUANGAN; 
DAN BELANJA TAK TERDUGA. 
 BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANG 
DAN JASA, DAN BELANJA MODAL).
7 
STRUKTUR APB-DESA 
BELANJA TIDAK LANGSUNG: 
1. BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam 
bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada 
Kepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus Lembaga 
Kemasyarakatan. 
2. BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya 
produksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasa 
yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. 
3. BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah 
dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnya 
dan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telah 
ditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/ 
tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai dengan 
persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa. 
4. BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberian 
bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang 
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikan 
tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif 
dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
8 
STRUKTUR APB-DESA 
BELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan): 
5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan 
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desa 
kepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau 
peningkatan kemampuan keuangan desa. 
 Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan 
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desa 
penerima bantuan. 
 Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan dan 
pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberi 
bantuan. 
6. BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya 
tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan 
bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. 
 Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat 
dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas 
penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, 
ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.
9 
STRUKTUR APB-DESA 
BELANJA LANGSUNG: 
1. BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalam 
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa. 
2. BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaran 
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) 
bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan 
pemerintahan desa. 
 Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja 
barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraan 
bermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewa 
sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, 
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, 
pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas. 
3. BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka 
pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai 
nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan 
pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan 
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. 
 Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya 
sebesar harga beli/bangun aset. 
 Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi 
pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan pada 
belanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.
10 
STRUKTUR APB-DESA 
ANGGARAN PEMBIAYAAN: 
 PENERIMAAN PEMBIAYAAN: 
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA): 
pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana 
perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang 
sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, 
kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum 
terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan. 
2. Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairan 
dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum 
desa dalam tahun anggaran berkenaan. 
 Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah 
ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan. 
 Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning 
dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalam 
Belanja Langsung. 
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lain 
untuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDES 
dan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan dengan 
pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.
11 
STRUKTUR APB-DESA 
ANGGARAN PEMBIAYAAN: 
 PENGELUARAN PEMBIAYAAN: 
1. Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk dana 
cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat 
sekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran. 
a. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan 
materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dan 
kegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan dana 
cadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana 
cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaan 
dana cadangan. 
b. Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas dan 
ditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDES 
tentang APB-Desa. 
c. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan 
desa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk 
pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. 
d. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri. 
e. Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan 
penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah dana 
cadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada Lampiran 
Rancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.
12 
STRUKTUR APB-DESA 
ANGGARAN PEMBIAYAAN: 
 PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan): 
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintah 
desa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yang 
diinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 
a. Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segera 
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen 
kas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 
(duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d 
12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis). 
b. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untuk 
dimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasi 
permanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibeli 
pemerintah desa). 
c. Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secara 
berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidak 
ditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketiga 
dalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa, 
penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usaha 
lainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintah 
desa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan 
pelayanan kepada masyarakat.
13 
STRUKTUR APB-DESA 
ANGGARAN PEMBIAYAAN: 
 PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan): 
c. Investasi non permanen: bertujuan untuk dimiliki secara 
tidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atau 
ditarik kembali, seperti pembelian obligasi yang 
dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh 
tempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam 
rangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat (seperti 
bantuan modal kerja, pembentukan dana bergulir kepada 
kelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaan 
kepada usaha mikro dan menengah). 
d. Investasi pemerintah desa dapat dianggarkan apabila jumlah 
yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah 
ditetapkan dalam PERDES tentang penyertaan modal 
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri. 
3. Pemberian Pinjaman Desa: digunakan untuk menganggarkan 
pinjaman yang diberikan kepada pemerintah desa lainnya dan/atau 
kepada Badan Usaha Milik Desa atau usaha-usaha desa lainnya.
14 
STRUKTUR APB-DESA 
1. ANGGARAN PENDAPATAN : 
1.1. Pendapatan Asli Desa: 
1.1.1. Hasil Usaha Desa: 
1.1.1.1. Bagian Laba BUM-Desa. 
1.1.1.2. Bagian Laba UED-SP 
1.1.1.3. Pungutan Pasar Desa 
1.1.1.4. Pungutan Pelelangan Ikan Milik Desa 
1.1.1.5. Pungutan Tambatan Perahu 
1.1.2. Hasil Kekayaan Desa: 
1.1.2.1. Sewa Tanah Kas Desa 
1.1.2.2. Sewa Bangunan Desa 
1.1.2.3. Lain-Lain Kekayaan Milik Desa 
1.1.3. Hasil Swadaya Dan Partisipasi Masyarakat 
1.1.4. Hasil Gotong Royong Msy 
1.1.5. Lain-lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah 
1.1.5.1. Sumbangan Dari Pihak Ketiga 
1.1.5.2. Hibah Dari Pihak Ketiga 
1.2. Bagi Hasil Pejak Daerah (PBB, dan jenis Pajak lainnya). 
1.3. Bagi Hasil Retribusi Daerah (Retribusi Pasar, dan lainya) 
1.4. Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten 
1.5. Bantuan dari Pemerintah Atasan: 
1.5.1. Bantuan dari Pemerintah Pusat 
1.5.2. Bantuan dari Pemerintah Provinsi 
1.5.3. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten
15 
STRUKTUR APB-DESA 
2. ANGGARAN BELANJA : 
2.1. Belanja Tidak Langsung: 
2.1.1. Belanja Pegawai: 
2.1.1.1. Penghasilan Tetap (Kades, Perangkat Desa, BPD) 
2.1.1.2. Tunjangan (Kades dan BPD) 
2.1.2. Belanja Hibah/Bantuan Sosial (conto: anak kel. miskin) 
2.1.3. Belanja Subsidi (misalnya: utk Perpustakaan SD) 
2.1.4. Belanja Tidak Terduga 
2.2. Belanja Langsung: 
2.2.1. Belanja Pegawai (Honorarium Kegiatan) 
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa (ATK, Listrik, Telpon, Perjalanan 
dinas, Pakaian dinas, dll) 
2.2.3. Belanja Modal (Bangun Gedung, Komputer, Mesin Tik, dll) 
3. ANGGARAN PEMBIAYAAN: 
3.1. Penerimaan Pembiayaaan: 
3.1.1. Sisa Leih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 
3.1.2. Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang dipisahkan 
3.1.3. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 
3.1.4. Pencairan Dana Cadangan 
3.2. Pengeluaran Pembiayaan: 
3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 
3.2.2. Penyertaam Modal/Investasi Desa 
3.2.3. Pemberian Pinjaman Desa
16 
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPB-DESA 
DESA WAJIB MEMILIKI RPJM-DESA (PROGRAM 5 TAHUN). 
BERDASARKAN RPJM-DESA DITETAPKAN RENCANA KERJA 
PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) UNTUK 1 TAHUN. 
BERDAARKAN RKP-DESA, DISUSUN RENCANA KERJA DAN 
ANGGARAN/RKA, YAKNI: RKA OPERASIONAL PEMDES DAN 
RKA PEMBERDAYAAN MSY 
KADES BERSAMA BPD MEMBAHAS RANCANGAN PERDES 
TENTANG RAPB-DESA. 
RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA YG TELAH 
DISETUJUI BERSAMA, SEBELUM DITETAPKAN OLEH KADES, 
PALING LAMBAT 3 (TIGA) HARI KERJA DISAMPAIKAN KEPADA 
BUPATI/WALIKOTA UNTUK DIEVALUASI; 
BUPATI/WALIKOTA, HARUS MENETAPKAN EEVALUASI RAPB-DESA 
PALING LAMA 20 (DUA PULUH) HARI KERJA; 
APABILA HASIL EVALUASI MELAMPAUI BATAS WAKTU 
DIMAKSUD, KADES DAPAT MENETAPKAN RANCANGAN PERDES 
TENTANG APB-DESA MENJADI PERDES. 
RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA, DITETAPKAN 
OLEH KADES PALING LAMBAT 1 (SATU) BULAN SETELAH 
APBD KAB/KOTA DITETAPKAN. 
PENYUSUNAN 
RANCANGAN 
APB-DESA 
PEMBAHASAN 
DAN PENETAPAN 
PERDES TENTANG 
APB-DESA
17 
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESA 
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DESA: 
1. Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa; 
2. Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya, 
maka pengaturannya diserahkan kepada daerah; 
3. Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan 
pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa; 
4. Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah; 
5. Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi 
wewenang dan tanggungjawabnya; 
6. Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam 
peraturan desa; 
7. Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan membebankan 
pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk pengembalian pendapatan desa 
yang terjadi dalam tahun yang sama. 
8. Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada tahun-tahun 
sebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga; 
9. Pengembalian kelebihan pendapatan desa harus didukung dengan bukti yang 
lengkap dan sah;
18 
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESA 
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN BELANJA DESA: 
1. Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti 
yang lengkap dan sah; 
2. Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material 
yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud; 
3. Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat dilakukan 
sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi Perdes. 
4. Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat 
dan belanja desa yang bersifat wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa; 
5. Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, 
wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya 
ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAAN DESA: 
1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, merupakan penerimaan 
pembiayaan yang digunakan untuk: (a) menutupi defisit anggaran apabila realisasi 
pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; (b) mendanai pelaksanaan kegiatan 
lanjutan atas beban belanja langsung;(c) mendanai kewajiban lainnya yang sampai 
dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan. 
2. Dana cadangan: (a) Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpan 
pada kas desa tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah desa; (b) Dana cadangan 
tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam 
Perdes tentang pembentukan dana cadangan; (c) Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan 
Perdes dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk melaksanakan 
kegiatan.
19 
PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN 
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA 
JENIS - JENIS LAPORAN KEUANGAN DESA: 
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN; 
2. NERACA; 
3. LAPORAN ARUS KAS; DAN 
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (YANG HARUS MENGGAMBARKAN 
TENTANG HAK, KEWAJIBAN, DAN KEKAYAAN DESA PADA AKHIR TAHUN 
SERTA SUMBER DAN PENGGUNAANNYA); 
LAPORAN KEUANGAN DESA DIPERIKSA OLEH BAWASDA KAB/KOTA SEBELUM 
DIAJUKAN DALAM BENTUK RANCANGAN PERDES TENTANG PERHITUNGAN 
APB-DESA KEPADA BPD; 
PERDES TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDESA DAN 
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KETERANGAN PERTANGGUNG- JAWABAN 
KADES, DISAMPAIKAN KEPADA BUP/WK MELALUI CAMAT, PALING LAMBAT 7 HARI 
KERJA SETELAH PERDES DITETAPKAN.
20 
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 
PEMERINTAH PROVINSI WAJIB MENGKOORDINIR PEMBERIAN DAN 
PENYALURAN ALOKASI DANA DESA DARI KABUPATEN/KOTA KEPADA 
DESA; 
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN CAMAT WAJIB MEMBINA DAN 
MENGAWASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. 
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA: 
-- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADD 
-- MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN PELATIHAN DAN PENYELENGGARAAN 
KEUANGAN DESA YANG MENCAKUP PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN 
APBDESA, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNJAWABAN APBDESA 
-- MEMBINA DAN MENGAWASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DAN 
PENDAYAGUNAAN ASET DESA 
-- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADMINSITRASI 
KEUANGAN DESA 
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN CAMAT: 
-- MEMFASILITASI ADMINISTRASI KEUANGAN DESA 
-- MEMFASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DAN 
PENDAYAGUNAAN ASET DESA; 
-- MEMFASILITASI PELAKSANAAN ADD 
-- MEMFASILITASI PENYELENGGARAAN KEUANGAN DESA YG MENCAKUP 
PERENCANAAN, DAN PENYUSUNAN APBDESA, PELAKSANAAN DAN 
PERTANGGUNGJAWABAN APBDESA.
21

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desa
Perdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desaPerdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desa
Perdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desaari saridjo
 
18. penyusunan rpjm desa
18. penyusunan rpjm desa18. penyusunan rpjm desa
18. penyusunan rpjm desakeuangandesa
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2Pemdes Seboro Sadang
 
Sesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaSesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaFormasi Org
 
Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014Desa_Mekarwangi
 
Pokok pokok keuangan
Pokok pokok keuanganPokok pokok keuangan
Pokok pokok keuanganrajapusbar
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Putroe Phang
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desaYudhi Aldriand
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaUmi Arifah
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Formasi Org
 
Penatausahaan keuangan Desa
Penatausahaan keuangan DesaPenatausahaan keuangan Desa
Penatausahaan keuangan DesaFormasi Org
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Yudhi Aldriand
 
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)Pemdes Wlahar Wetan
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSiti Sahati
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaari saridjo
 
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAIMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAdzikry muhammad
 

Was ist angesagt? (20)

Perdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desa
Perdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desaPerdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desa
Perdes no. 07 th 2014 ttg swadaya desa
 
18. penyusunan rpjm desa
18. penyusunan rpjm desa18. penyusunan rpjm desa
18. penyusunan rpjm desa
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
 
Swakelola desa
Swakelola desaSwakelola desa
Swakelola desa
 
Sesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaSesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desa
 
Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014
 
permendagri nomor 113 tahun 2014
permendagri nomor 113 tahun 2014permendagri nomor 113 tahun 2014
permendagri nomor 113 tahun 2014
 
Pokok pokok keuangan
Pokok pokok keuanganPokok pokok keuangan
Pokok pokok keuangan
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desaSpb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
 
Penatausahaan keuangan Desa
Penatausahaan keuangan DesaPenatausahaan keuangan Desa
Penatausahaan keuangan Desa
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
 
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAIMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
 

Andere mochten auch

Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11agus raharjo
 
Desa kelurahan siaga
Desa kelurahan siagaDesa kelurahan siaga
Desa kelurahan siagaRooy Salamony
 
Perencanaan pemb desa rkp dan rpjmdes
Perencanaan pemb desa rkp dan rpjmdesPerencanaan pemb desa rkp dan rpjmdes
Perencanaan pemb desa rkp dan rpjmdesRooy John
 
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
tahapan perencanaan apbdesa
tahapan perencanaan apbdesatahapan perencanaan apbdesa
tahapan perencanaan apbdesaFormasi Org
 
pelaksanaan apbdesa
pelaksanaan apbdesapelaksanaan apbdesa
pelaksanaan apbdesaFormasi Org
 
07. pelaksanaan apb desa
07. pelaksanaan apb desa07. pelaksanaan apb desa
07. pelaksanaan apb desakeuangandesa
 
Lampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDesLampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDesKang Margino
 
06. perencanaan apb desa
06. perencanaan apb desa06. perencanaan apb desa
06. perencanaan apb desakeuangandesa
 
08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa
08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa
08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desakeuangandesa
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaDinkes Kab Lebak
 
Buku panduan apb des partisipatif 2
Buku  panduan apb des partisipatif 2Buku  panduan apb des partisipatif 2
Buku panduan apb des partisipatif 2Mustika Aji
 
09. siklus-keuangan-desa1
09. siklus-keuangan-desa109. siklus-keuangan-desa1
09. siklus-keuangan-desa1Khasis Munandar
 
Soal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Soal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa PemerintahSoal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Soal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa PemerintahTrust Tour And Travel
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Khalid Mustafa
 

Andere mochten auch (20)

Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
 
Desa kelurahan siaga
Desa kelurahan siagaDesa kelurahan siaga
Desa kelurahan siaga
 
Perencanaan pemb desa rkp dan rpjmdes
Perencanaan pemb desa rkp dan rpjmdesPerencanaan pemb desa rkp dan rpjmdes
Perencanaan pemb desa rkp dan rpjmdes
 
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
Pengumuman Kementrian ESDM: Penetapan IUP CnC ke 18 dan Daftar IUP yang Dicab...
 
tahapan perencanaan apbdesa
tahapan perencanaan apbdesatahapan perencanaan apbdesa
tahapan perencanaan apbdesa
 
APBDes Tahun 2016
APBDes Tahun 2016APBDes Tahun 2016
APBDes Tahun 2016
 
pelaksanaan apbdesa
pelaksanaan apbdesapelaksanaan apbdesa
pelaksanaan apbdesa
 
07. pelaksanaan apb desa
07. pelaksanaan apb desa07. pelaksanaan apb desa
07. pelaksanaan apb desa
 
Lampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDesLampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDes
 
06. perencanaan apb desa
06. perencanaan apb desa06. perencanaan apb desa
06. perencanaan apb desa
 
08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa
08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa
08. penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban apb desa
 
Desa siaga aktif
Desa siaga aktifDesa siaga aktif
Desa siaga aktif
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa Siaga
 
pembiayaan desa
pembiayaan desapembiayaan desa
pembiayaan desa
 
Buku panduan apb des partisipatif 2
Buku  panduan apb des partisipatif 2Buku  panduan apb des partisipatif 2
Buku panduan apb des partisipatif 2
 
09. siklus-keuangan-desa1
09. siklus-keuangan-desa109. siklus-keuangan-desa1
09. siklus-keuangan-desa1
 
Perdes sotk jadi
Perdes sotk jadiPerdes sotk jadi
Perdes sotk jadi
 
Manajemen bum des
Manajemen bum desManajemen bum des
Manajemen bum des
 
Soal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Soal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa PemerintahSoal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Soal dan Jawaban Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
 

Ähnlich wie Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-2-lanjutan1

OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx
OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptxOPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx
OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptxulfaharahap1
 
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemdaWebinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemdatemanna #LABEDDU
 
Pengel keu desa permendagri 113 2014
Pengel keu desa permendagri 113 2014Pengel keu desa permendagri 113 2014
Pengel keu desa permendagri 113 2014Inspektorat
 
Kebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desaKebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desaPemdes Seboro Sadang
 
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Dodik Mer
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdgreeneyes85
 
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptxBIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptxulfaharahap1
 
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptxFrankyBalaNaisali
 
Keuangan Desa Permendagri 113.pdf
Keuangan Desa Permendagri 113.pdfKeuangan Desa Permendagri 113.pdf
Keuangan Desa Permendagri 113.pdfHengkyUyee
 
Pengelolaan keu desa
Pengelolaan keu desaPengelolaan keu desa
Pengelolaan keu desaDodik mer
 
Inspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptx
Inspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptxInspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptx
Inspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptxInspektoratDaerah2
 
Pengantar apb desa
Pengantar apb desaPengantar apb desa
Pengantar apb desaFormasi Org
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxArya Biase
 
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdfKelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdfMauliaEvita
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxudin251181
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaUmi Arifah
 

Ähnlich wie Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-2-lanjutan1 (20)

OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx
OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptxOPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx
OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx
 
keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )
 
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemdaWebinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
 
Pengel keu desa permendagri 113 2014
Pengel keu desa permendagri 113 2014Pengel keu desa permendagri 113 2014
Pengel keu desa permendagri 113 2014
 
Kebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desaKebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desa
 
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkd
 
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptxBIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
 
Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desaPengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa
 
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
 
Keuangan Desa Permendagri 113.pdf
Keuangan Desa Permendagri 113.pdfKeuangan Desa Permendagri 113.pdf
Keuangan Desa Permendagri 113.pdf
 
Pengelolaan keu desa
Pengelolaan keu desaPengelolaan keu desa
Pengelolaan keu desa
 
Inspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptx
Inspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptxInspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptx
Inspektorat Daerah - Materi Reviu Keuangan dan Aset UPK.pptx
 
Pengantar apb desa
Pengantar apb desaPengantar apb desa
Pengantar apb desa
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
 
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdfKelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
 
12015886.ppt
12015886.ppt12015886.ppt
12015886.ppt
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 

Mehr von agus raharjo

Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2agus raharjo
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaagus raharjo
 
Sulitnya berhenti merokok
Sulitnya berhenti merokokSulitnya berhenti merokok
Sulitnya berhenti merokokagus raharjo
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)agus raharjo
 
Kegawatan kebidanan
Kegawatan kebidananKegawatan kebidanan
Kegawatan kebidananagus raharjo
 
11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderitaagus raharjo
 
Materi pppk ma'arif
Materi pppk ma'arifMateri pppk ma'arif
Materi pppk ma'arifagus raharjo
 
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)agus raharjo
 
Situasi ispa tw 2 2014
Situasi ispa tw 2 2014Situasi ispa tw 2 2014
Situasi ispa tw 2 2014agus raharjo
 
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletalagus raharjo
 
Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil agus raharjo
 

Mehr von agus raharjo (20)

Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja
 
Sulitnya berhenti merokok
Sulitnya berhenti merokokSulitnya berhenti merokok
Sulitnya berhenti merokok
 
Smk sriwijaya
Smk sriwijayaSmk sriwijaya
Smk sriwijaya
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
 
Tata laksana ispa
Tata laksana ispaTata laksana ispa
Tata laksana ispa
 
Kegawatan kebidanan
Kegawatan kebidananKegawatan kebidanan
Kegawatan kebidanan
 
11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita
 
Kebijakan ispa
Kebijakan ispaKebijakan ispa
Kebijakan ispa
 
Materi pppk ma'arif
Materi pppk ma'arifMateri pppk ma'arif
Materi pppk ma'arif
 
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
 
Situasi ispa tw 2 2014
Situasi ispa tw 2 2014Situasi ispa tw 2 2014
Situasi ispa tw 2 2014
 
Strategi mtbs new
Strategi mtbs newStrategi mtbs new
Strategi mtbs new
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
 
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
 
Phbs umum
Phbs umumPhbs umum
Phbs umum
 
Ctps
CtpsCtps
Ctps
 
Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil
 

Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-2-lanjutan1

  • 1. 1 TUGAS SEKRETARIS DESA Sekretaris Desa Membantu KADES menyusun kebijakan & mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan PEMDES termasuk pengelolaan KEUANGAN DESA Mempunyai tugas koordinasi di bidang : penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APB-Des dan barang milik desa; penyusunan rancangan RAPB-Desa dan RPAPB-Desa; penyusunan Raperdes APB-Desa, PAPB-Desa, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB-Desa; tugas-tugas Perangkat Desa lainnya yang berkenaan dengan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa, serta peaksanaan dan penatausahaan keuangan desa. penyusunan laporan KEUDES dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APB-Desa menyiapkan petunjuk pelaksanaan APB-Desa dan pengelolaan barang milik desa; Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan KEUDES lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh KADES. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada KADES. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa/PTPKD, yakni Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan KEUANGAN DESA Pelaksana Teknis Pengelolaan Bendahara adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
  • 2. 2 PENGELOLA KEUANGAN DESA KEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa; dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan. SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b) Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuai Surat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan Memerintahkan Pembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU). UNSUR PELAKSANA TEKNIS LAPANGAN (SEPERTI KEPALA SEKSI): Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) Bendahara Penerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.
  • 3. 3 FUNGSI APB-DESA FUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUK MELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUN YANG BERSANGKUTAN. FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGI MANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN YANG BERSANGKUTAN. FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAI APAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN. FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSAN SUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PEREKONOMIAN DESA. FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKAN RASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.
  • 4. 4 PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN DALAM APB-DESA SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG, MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKAN DALAM APB-DESA. SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKAN SECARA BRUTO. JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAAN TERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKAN KETENTUAN PER-UU-AN. PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNG DENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYA PENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUS DIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANG MELANDASINYA.
  • 5. 5 STRUKTUR APB-DESA APB-DESA TERDIRI DARI: PENDAPATAN DESA, BELANJA DESA, DAN PEMBIAYAAN DESA. ANGGARAN PENDAPATAN, DIKLASIFIKASI MENURUT: PENDAPATAN ASLI DESA (PADESA); BAGI HASIL PAJAK KAB/KOTA; BAGIAN DARI RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA; ALOKASI DANA DESA (ADD); BANTUAN KEUANGAN DARI PEM. PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA ATAU DESA LAINNYA; HIBAH; DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA. ANGGARAN BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: ORGANISASI, FUNGSI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA JENIS BELANJA. ANGGARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI: PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.
  • 6. 6 STRUKTUR APB-DESA ORGANISASI DIKLASIFIKASI MENURUT: PEMERINTAH DESA, BPD, LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LKMD, PKK, RT, RW). FUNGSI DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT: FUNGSI-FUNGSI TERTENTU SESUAI RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA (SEPERTI PELAYANAN UMUM, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN, DLL). PROGRAM DAN KEGIATAN DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI-FUNGSI YANG DITETAPKAN (SEPERTI PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT; DAN KEGIATAN: PELAYANAN POSYANDU). JENIS BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT:  BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI/ PENGHASILAN TETAP; BELANJA SUBSIDI; BELANJA HIBAH; BELANJA BANTUAN SOSIAL; BELANJA BANTUAN KEUANGAN; DAN BELANJA TAK TERDUGA.  BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANG DAN JASA, DAN BELANJA MODAL).
  • 7. 7 STRUKTUR APB-DESA BELANJA TIDAK LANGSUNG: 1. BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Kepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus Lembaga Kemasyarakatan. 2. BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. 3. BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnya dan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/ tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa. 4. BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikan tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
  • 8. 8 STRUKTUR APB-DESA BELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan): 5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desa kepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan desa.  Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desa penerima bantuan.  Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberi bantuan. 6. BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.  Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.
  • 9. 9 STRUKTUR APB-DESA BELANJA LANGSUNG: 1. BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa. 2. BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.  Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraan bermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas. 3. BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.  Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya sebesar harga beli/bangun aset.  Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan pada belanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.
  • 10. 10 STRUKTUR APB-DESA ANGGARAN PEMBIAYAAN:  PENERIMAAN PEMBIAYAAN: 1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA): pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan. 2. Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum desa dalam tahun anggaran berkenaan.  Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan.  Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalam Belanja Langsung. 3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lain untuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDES dan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.
  • 11. 11 STRUKTUR APB-DESA ANGGARAN PEMBIAYAAN:  PENGELUARAN PEMBIAYAAN: 1. Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran. a. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan. b. Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas dan ditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDES tentang APB-Desa. c. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. d. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri. e. Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah dana cadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada Lampiran Rancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.
  • 12. 12 STRUKTUR APB-DESA ANGGARAN PEMBIAYAAN:  PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan): 2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintah desa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yang diinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. a. Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segera diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d 12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis). b. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasi permanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibeli pemerintah desa). c. Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secara berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidak ditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketiga dalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa, penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usaha lainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintah desa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
  • 13. 13 STRUKTUR APB-DESA ANGGARAN PEMBIAYAAN:  PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan): c. Investasi non permanen: bertujuan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali, seperti pembelian obligasi yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh tempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat (seperti bantuan modal kerja, pembentukan dana bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaan kepada usaha mikro dan menengah). d. Investasi pemerintah desa dapat dianggarkan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam PERDES tentang penyertaan modal dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri. 3. Pemberian Pinjaman Desa: digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang diberikan kepada pemerintah desa lainnya dan/atau kepada Badan Usaha Milik Desa atau usaha-usaha desa lainnya.
  • 14. 14 STRUKTUR APB-DESA 1. ANGGARAN PENDAPATAN : 1.1. Pendapatan Asli Desa: 1.1.1. Hasil Usaha Desa: 1.1.1.1. Bagian Laba BUM-Desa. 1.1.1.2. Bagian Laba UED-SP 1.1.1.3. Pungutan Pasar Desa 1.1.1.4. Pungutan Pelelangan Ikan Milik Desa 1.1.1.5. Pungutan Tambatan Perahu 1.1.2. Hasil Kekayaan Desa: 1.1.2.1. Sewa Tanah Kas Desa 1.1.2.2. Sewa Bangunan Desa 1.1.2.3. Lain-Lain Kekayaan Milik Desa 1.1.3. Hasil Swadaya Dan Partisipasi Masyarakat 1.1.4. Hasil Gotong Royong Msy 1.1.5. Lain-lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah 1.1.5.1. Sumbangan Dari Pihak Ketiga 1.1.5.2. Hibah Dari Pihak Ketiga 1.2. Bagi Hasil Pejak Daerah (PBB, dan jenis Pajak lainnya). 1.3. Bagi Hasil Retribusi Daerah (Retribusi Pasar, dan lainya) 1.4. Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten 1.5. Bantuan dari Pemerintah Atasan: 1.5.1. Bantuan dari Pemerintah Pusat 1.5.2. Bantuan dari Pemerintah Provinsi 1.5.3. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten
  • 15. 15 STRUKTUR APB-DESA 2. ANGGARAN BELANJA : 2.1. Belanja Tidak Langsung: 2.1.1. Belanja Pegawai: 2.1.1.1. Penghasilan Tetap (Kades, Perangkat Desa, BPD) 2.1.1.2. Tunjangan (Kades dan BPD) 2.1.2. Belanja Hibah/Bantuan Sosial (conto: anak kel. miskin) 2.1.3. Belanja Subsidi (misalnya: utk Perpustakaan SD) 2.1.4. Belanja Tidak Terduga 2.2. Belanja Langsung: 2.2.1. Belanja Pegawai (Honorarium Kegiatan) 2.2.2. Belanja Barang dan Jasa (ATK, Listrik, Telpon, Perjalanan dinas, Pakaian dinas, dll) 2.2.3. Belanja Modal (Bangun Gedung, Komputer, Mesin Tik, dll) 3. ANGGARAN PEMBIAYAAN: 3.1. Penerimaan Pembiayaaan: 3.1.1. Sisa Leih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 3.1.2. Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang dipisahkan 3.1.3. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 3.1.4. Pencairan Dana Cadangan 3.2. Pengeluaran Pembiayaan: 3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 3.2.2. Penyertaam Modal/Investasi Desa 3.2.3. Pemberian Pinjaman Desa
  • 16. 16 PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPB-DESA DESA WAJIB MEMILIKI RPJM-DESA (PROGRAM 5 TAHUN). BERDASARKAN RPJM-DESA DITETAPKAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) UNTUK 1 TAHUN. BERDAARKAN RKP-DESA, DISUSUN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN/RKA, YAKNI: RKA OPERASIONAL PEMDES DAN RKA PEMBERDAYAAN MSY KADES BERSAMA BPD MEMBAHAS RANCANGAN PERDES TENTANG RAPB-DESA. RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA YG TELAH DISETUJUI BERSAMA, SEBELUM DITETAPKAN OLEH KADES, PALING LAMBAT 3 (TIGA) HARI KERJA DISAMPAIKAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA UNTUK DIEVALUASI; BUPATI/WALIKOTA, HARUS MENETAPKAN EEVALUASI RAPB-DESA PALING LAMA 20 (DUA PULUH) HARI KERJA; APABILA HASIL EVALUASI MELAMPAUI BATAS WAKTU DIMAKSUD, KADES DAPAT MENETAPKAN RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA MENJADI PERDES. RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA, DITETAPKAN OLEH KADES PALING LAMBAT 1 (SATU) BULAN SETELAH APBD KAB/KOTA DITETAPKAN. PENYUSUNAN RANCANGAN APB-DESA PEMBAHASAN DAN PENETAPAN PERDES TENTANG APB-DESA
  • 17. 17 PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DESA: 1. Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa; 2. Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya, maka pengaturannya diserahkan kepada daerah; 3. Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa; 4. Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah; 5. Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya; 6. Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan desa; 7. Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan membebankan pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk pengembalian pendapatan desa yang terjadi dalam tahun yang sama. 8. Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga; 9. Pengembalian kelebihan pendapatan desa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
  • 18. 18 PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN BELANJA DESA: 1. Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah; 2. Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud; 3. Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi Perdes. 4. Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa; 5. Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAAN DESA: 1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk: (a) menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; (b) mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung;(c) mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan. 2. Dana cadangan: (a) Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpan pada kas desa tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah desa; (b) Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam Perdes tentang pembentukan dana cadangan; (c) Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan Perdes dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk melaksanakan kegiatan.
  • 19. 19 PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA JENIS - JENIS LAPORAN KEUANGAN DESA: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN; 2. NERACA; 3. LAPORAN ARUS KAS; DAN 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (YANG HARUS MENGGAMBARKAN TENTANG HAK, KEWAJIBAN, DAN KEKAYAAN DESA PADA AKHIR TAHUN SERTA SUMBER DAN PENGGUNAANNYA); LAPORAN KEUANGAN DESA DIPERIKSA OLEH BAWASDA KAB/KOTA SEBELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK RANCANGAN PERDES TENTANG PERHITUNGAN APB-DESA KEPADA BPD; PERDES TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDESA DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KETERANGAN PERTANGGUNG- JAWABAN KADES, DISAMPAIKAN KEPADA BUP/WK MELALUI CAMAT, PALING LAMBAT 7 HARI KERJA SETELAH PERDES DITETAPKAN.
  • 20. 20 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH PROVINSI WAJIB MENGKOORDINIR PEMBERIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA DARI KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA; PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN CAMAT WAJIB MEMBINA DAN MENGAWASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA: -- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADD -- MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN PELATIHAN DAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DESA YANG MENCAKUP PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN APBDESA, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNJAWABAN APBDESA -- MEMBINA DAN MENGAWASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DAN PENDAYAGUNAAN ASET DESA -- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADMINSITRASI KEUANGAN DESA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN CAMAT: -- MEMFASILITASI ADMINISTRASI KEUANGAN DESA -- MEMFASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DAN PENDAYAGUNAAN ASET DESA; -- MEMFASILITASI PELAKSANAAN ADD -- MEMFASILITASI PENYELENGGARAAN KEUANGAN DESA YG MENCAKUP PERENCANAAN, DAN PENYUSUNAN APBDESA, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN APBDESA.
  • 21. 21