SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
PELAYANAN PALIATIF
DENGAN PENDEKATAN
INTERDISIPLINER
PENDAHULUAN
 Pelayanan kesehatan yang paripurna tidak
hanya yang dilakukan di rumah sakit, tetapi
juga meliputi perawatan pra-rumah sakit,
selama di rumah sakit, dan purna rumah
sakit.
 Tujuannya mencakup aspek promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif, yang tujuan
utamanya mempertahankan kemampuan
individu untuk mandiri secara optimal
selama mungkin
 Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan
sulit sembuh atau tidak ada harapan lagi,
bahkan mungkin hampir meninggal dunia
atau yang dikenal pasien stadium terminal
(PST), tentunya dibutuhkan pelayanan yang
spesial.
Lanjutan ……
 Perawatan paliatif adalah
perawatan kesehatan terpadu
yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan
multidisiplin yang terintegrasi.
 Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting
sebelum meninggal dia sudah siap
secara psikologis dan spiritual,
serta tidak stres menghadapi
penyakit yang dideritanya.
 Di Indonesia perawatan paliatif baru
dimulai pada tanggal 19 Februari
1992 di RS Dr. Soetomo (Surabaya),
disusul RS Cipto Mangunkusumo
(Jakarta), RS Kanker Dharmais
(Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo
(Makassar), RS Dr. Sardjito
(Yogyakarta), dan RS Sanglah
(Denpasar).
 Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif
dilakukan oleh Pusat Pengembangan
Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan
yang diberikan meliputi rawat jalan,
rawat inap (konsultatif), rawat
rumah, day care, dan respite care.
Definisi
Perawatan palliative telah
mengalami beberapa evolusi.
menurut WHO pada 1990
perawatan palliative adalah
perawatan total dan aktif dari
untuk penderita yang
penyakitnya tidak lagi
responsive terhadap pengobatan
kuratif
 Perawatan paliatif adalah pendekatan
yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang
menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang
tertib serta penanganan nyeri dan
masalah-masalah lain, fisik,
psikososial dan spiritual (sumber
referensi WHO, 2002).
 PerawataanPaliatif yang diberikan
oleh WHO pada tahun 2005 bahwa
perawatan paliatif adalah sistem
perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup,
dengan cara meringankan nyeri
dan penderitaan lain, memberikan
dukungan spiritual dan psikososial
mulai saat diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat dan dukungan
terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka
PRINSIP PERAWATAN PALIATAIF
 Perawatan paliatif adalah bentuk
perawatan medis dan kenyamanan
pasien yang mengontrol intensitas
penyakit atau memperlambat
kemajuannya, apakah ada atau
tidak ada harapan untuk sembuh.
Perawatan paliatif tidak bertujuan
untuk menyediakan obat dan juga
tidak sebaliknya perkembangan
penyakit.
TUJUAN
 Tujuannya untuk mengurangi
penderitaan pasien, memperpanjang
umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support
kepada keluarganya.
 Tujuan utama perawatan paliatif
bukan untuk menyembuhkan
penyakit. Dan yang ditangani bukan
hanya penderita, tetapi juga
keluarganya.
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF
1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi
• Penatalaksanaan nyeri.
• Penatalaksanaan keluhan fisik lain.
• Asuhan keperawatan
• Dukungan psikologis
• Dukungan sosial
• Dukungan kultural dan spiritual
• Dukungan persiapan dan selama masa
dukacita (bereavement).
2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat
inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat
rumah.
Tempat Melakukan Perawatan Paliatif
 Rumah sakit : Untuk pasien yang harus
mendapatkan perawatan yang memerlukan
pengawasan ketat, tindakan khusus atau
peralatan khusus.
 Puskesmas : Untuk pasien yang memerlukan
pelayanan rawat jalan.
 Rumah singgah/panti (hospis) : Untuk pasien
yang tidak memerlukan pengawasan ketat,
tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi
belum dapat dirawat di rumah karena masih
memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
 Rumah pasien : Untuk pasien yang tidak
memerlukan pengawasan ketat, tindakan
khusus atau peralatan khusus atau
ketrampilan perawatan yang tidak mungkin
dilakukan oleh keluarga.
Organisasi perawatan paliatif, menurut
tempat pelayanan/sarana kesehatan
 Kelompok Perawatan Paliatif
dibentuk di tingkat puskesmas.
 Unit Perawatan Paliatif dibentuk di
rumah sakit kelas D, kelas C dan
kelas B non pendidikan.
 Instalasi Perawatan Paliatif dibentuk
di Rumah sakit kelas B Pendidikan
dan kelas A.
 Tata kerja organisasi perawatan
paliatif bersifat koordinatif dan
melibatkan semua unsur terkait.
 Perawatan paliatif merupakan
tanggungjawab multidisiplin dan
multiagency. Tim perwatan paliatif
meliputi tenaga profesional dari
yang umum sampai spesialis dan
dapat berasal dari rumah sakit,
komunitas, hospice, atau tempat
perawatan lainnya seperti home
care keperawatan.
TANTANGAN PERAWATAN PALIATIF
 Bentuk tim multidisiplin dapat terdiri
dari dokter, perawat, terapis, apoteker,
ahli gizi, sosial woker serta tokoh
spiritual. Bentuk kerjasama multidisiplin
yang sudah dikenalkan merupakan
salah satu elemen kunci dari
kesuksesan perawatan. Tujuan adanya
model multidisiplin adalah untuk
memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan kualitas pasien dan
keluarga.
ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM
PERAWATAN PALIATIF
 Persetujuan tindakan medis/informed
consent untuk pasien paliatif.
 Pasien harus memahami pengertian,
tujuan dan pelaksanaan perawatan
paliatif melalui komunikasi yang intensif
dan berkesinambungan antara tim
perawatan paliatif dengan pasien dan
keluarganya.
 Pelaksanaan informed consent atau
persetujuan tindakan kedokteran pada
dasarnya dilakukan sebagaimana telah
diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Lanjutan ….
 Meskipun pada umumnya hanya tindakan
kedokteran (medis) yang membutuhkan
informed consent, tetapi pada perawatan
paliatif sebaiknya setiap tindakan yang
berisiko dilakukan informed consent.
 Baik penerima informasi maupun pemberi
persetujuan diutamakan pasien sendiri
apabila ia masih kompeten, dengan saksi
anggota keluarga terdekatnya. Waktu
yang cukup agar diberikan kepada pasien
untuk berkomunikasi dengan keluarga
terdekatnya. Dalam hal pasien telah tidak
kompeten, maka keluarga terdekatnya
melakukannya atas nama pasien.
 Tim perawatan paliatif sebaiknya
mengusahakan untuk memperoleh
pesan atau pernyataan pasien pada
saat ia sedang kompeten tentang apa
yang harus atau boleh atau tidak
boleh dilakukan terhadapnya apabila
kompetensinya kemudian menurun
(advanced directive).
 Pada keadaan darurat, untuk
kepentingan terbaik pasien, tim
perawatan paliatif dapat melakukan
tindakan kedokteran yang diperlukan,
dan informasi dapat diberikan pada
kesempatan pertama.
Lanjutan ….
Resusitasi/Tidak resusitasi pada
pasien paliatif
 Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya
tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien
yang kompeten atau oleh Tim Perawatan
paliatif.
 Informasi tentang hal ini sebaiknya telah
diinformasikan pada saat pasien memasuki
atau memulai perawatan paliatif.
 Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak
menghendaki resusitasi, sepanjang informasi
adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat
keputusan telah dipahaminya. Keputusan
tersebut dapat diberikan dalam bentuk pesan
(advanced directive) atau dalam informed
consent menjelang ia kehilangan
kompetensinya.
Lanjutan …..
 Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak
boleh membuat keputusan tidak resusitasi,
kecuali telah dipesankan dalam advanced
directive tertulis. Namun demikian, dalam
keadaan tertentu dan atas pertimbangan
tertentu yang layak dan patut, permintaan
tertulis oleh seluruh anggota keluarga
terdekat dapat dimintakan penetapan
pengadilan untuk pengesahannya.
 Tim perawatan paliatif dapat membuat
keputusan untuk tidak melakukan resusitasi
sesuai dengan pedoman klinis di bidang ini,
yaitu apabila pasien berada dalam tahap
terminal dan tindakan resusitasi diketahui
tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki
kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah
pada saat tersebut.
Perawatan Pasien Paliatif Di ICU/PICU
 Pada dasarnya perawatan paliatif
pasien di ICU mengikuti ketentuan-
ketentuan umum yang berlaku
sebagaimana diuraikan di atas.
 Dalam menghadapi tahap terminal,
Tim perawatan paliatif harus
mengikuti pedoman penentuan
kematian batang otak dan
penghentian peralatan life-
supporting.
Masalah medikolegal lainnya pada
perawatan pasien paliatif
 Tim Perawatan Paliatif bekerja
berdasarkan kewenangan yang diberikan
oleh Pimpinan Rumah Sakit, termasuk
pada saat melakukan perawatan di
rumah pasien.
 Pada dasarnya tindakan yang bersifat
kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga
medis, tetapi dengan pertimbangan yang
memperhatikan keselamatan pasien
tindakan-tindakan tertentu dapat
didelegasikan kepada tenaga kesehatan
non medis yang terlatih. Komunikasi
antara pelaksana dengan pembuat
kebijakan harus dipelihara.
Standar Asuhan Keperwatan :
• Standard I Perawat mengumpulkan data kesehatan
klien
• Standard II Dalam menetapkan diagnosa
keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap
data yangtelah terkumpul
• Standard III Perawat mengidentifikasi hasil yang
diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya
• Standard IV Perawat mengembangkan rencana
asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi
yangakan dilakukan untuk mencapai hasil yang
diharapkan
• Standard VPerawat melaksanakan rencana
intervensi yang telah di tetapkan dalam perencanaan
• Standard VIPerawat melakukan evaluasi terhadap
kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian hasil
yangdiharapkan.
Standar Kinerja Profesional
(Profesional Performance)
o Standard I Kualitas asuhan keperawatan,
perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas
dan efektifitaspraktik keperawatan secara
sistematis
 Standard II Performance Appraisal, perawat
melakukan evaluasi diri sendiri terhadap praktik
keperawatanyang dilakukannya dihubungkan
dengan standar praktik professional, hasil
penelitian ilmiahdan peraturan yang berlaku
 Standard III Pendidikan, perawat berupaya
untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan
kemampuandirinya dalam praktik keperawatan
 Standard IV Kesejawatan, perawat berinteraksi
dan berperan aktif dalam pengembangan
professionalismsesama perawat dan praktisi
kesehatan lainnya sebagai sejawat
 Standard V Etika, putusan dan tindakan
perawat terhadap klien berdasarkan
pada landasan etika profesi
 Standar VI Kolaborasi, dalam
melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat berkolaborasi dengan
klien,keluarga dan praktisi kesehatan
lain.
 Standar VII Penelitian, dalam
praktiknya, perawat menerapkan hasil
penelitian
 Standard VIII Pemanfaatan sumber,
perawat membantu klien atau keluarga
untuk memahami resiko,keuntungan dan
biaya perencanaan dan pelaksanaan
asuhan keperawatan.
SIMPULAN
 Perawatan paliatif adalah pendekatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan pasien dan keluarganya dalam
menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang
mengancam jiwa, dengan mencegah dan
meringankan penderitaan melalui identifikasi
awal dan penilaian serta terapi dan masalah
lain-fisik, psikososial, dan spiritual.
 Tata kerja organisasi perawatan paliatif harus
bersifat koodinatif dan melibatkan semua
unsur terkait dengan mengedepankan tim
kerja yang kuat, membentuk jaringan yang
luas, berinovasi tinggi, dan layanan sepenuh
hati.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Agus Arianto
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
Rini Ambarwati Rachmadi
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Bunga AnanDjuean
 

Was ist angesagt? (20)

Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 

Andere mochten auch (10)

Palliative Care
Palliative CarePalliative Care
Palliative Care
 
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Paliative Care and Pahrmacist
Paliative Care and PahrmacistPaliative Care and Pahrmacist
Paliative Care and Pahrmacist
 
Aspek medikolegal penanganan pasien hiv
Aspek medikolegal penanganan pasien hivAspek medikolegal penanganan pasien hiv
Aspek medikolegal penanganan pasien hiv
 
Jurnal keperawatan medikal bedah
Jurnal  keperawatan medikal bedahJurnal  keperawatan medikal bedah
Jurnal keperawatan medikal bedah
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Perawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHAPerawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHA
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 

Ähnlich wie Perawatan paliatif

pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptpelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
JimSiregar
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Uwes Chaeruman
 
Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa
Yudha Satrya
 
Kesehatan kedokteran keluarga
Kesehatan kedokteran keluargaKesehatan kedokteran keluarga
Kesehatan kedokteran keluarga
Putri Permata
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
Irene Susilo
 
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptxKomunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
chairulanam38
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123
ssuser9df8d0
 

Ähnlich wie Perawatan paliatif (20)

PERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.pptPERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
 
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdfWawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdfMengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
 
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdfMengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
 
Pendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritisPendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritis
 
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptpelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
 
Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa
 
Kesehatan kedokteran keluarga
Kesehatan kedokteran keluargaKesehatan kedokteran keluarga
Kesehatan kedokteran keluarga
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
 
Slide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkSlide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppk
 
Memberdayakan Pasien untuk Hidup Bermartabat.pdf
Memberdayakan Pasien untuk Hidup Bermartabat.pdfMemberdayakan Pasien untuk Hidup Bermartabat.pdf
Memberdayakan Pasien untuk Hidup Bermartabat.pdf
 
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptxKomunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
 
Discharge_planning.pptx
Discharge_planning.pptxDischarge_planning.pptx
Discharge_planning.pptx
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123
 
Family Physicians
Family PhysiciansFamily Physicians
Family Physicians
 
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdfWelas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 

Kürzlich hochgeladen (15)

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 

Perawatan paliatif

  • 2. PENDAHULUAN  Pelayanan kesehatan yang paripurna tidak hanya yang dilakukan di rumah sakit, tetapi juga meliputi perawatan pra-rumah sakit, selama di rumah sakit, dan purna rumah sakit.  Tujuannya mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, yang tujuan utamanya mempertahankan kemampuan individu untuk mandiri secara optimal selama mungkin  Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan sulit sembuh atau tidak ada harapan lagi, bahkan mungkin hampir meninggal dunia atau yang dikenal pasien stadium terminal (PST), tentunya dibutuhkan pelayanan yang spesial.
  • 3. Lanjutan ……  Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi.  Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
  • 4.  Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo (Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).  Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan yang diberikan meliputi rawat jalan, rawat inap (konsultatif), rawat rumah, day care, dan respite care.
  • 5. Definisi Perawatan palliative telah mengalami beberapa evolusi. menurut WHO pada 1990 perawatan palliative adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi responsive terhadap pengobatan kuratif
  • 6.  Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (sumber referensi WHO, 2002).
  • 7.  PerawataanPaliatif yang diberikan oleh WHO pada tahun 2005 bahwa perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka
  • 8. PRINSIP PERAWATAN PALIATAIF  Perawatan paliatif adalah bentuk perawatan medis dan kenyamanan pasien yang mengontrol intensitas penyakit atau memperlambat kemajuannya, apakah ada atau tidak ada harapan untuk sembuh. Perawatan paliatif tidak bertujuan untuk menyediakan obat dan juga tidak sebaliknya perkembangan penyakit.
  • 9. TUJUAN  Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya.  Tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.
  • 10. LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF 1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi • Penatalaksanaan nyeri. • Penatalaksanaan keluhan fisik lain. • Asuhan keperawatan • Dukungan psikologis • Dukungan sosial • Dukungan kultural dan spiritual • Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement). 2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah.
  • 11. Tempat Melakukan Perawatan Paliatif  Rumah sakit : Untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan yang memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus.  Puskesmas : Untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat jalan.  Rumah singgah/panti (hospis) : Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.  Rumah pasien : Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus atau ketrampilan perawatan yang tidak mungkin dilakukan oleh keluarga.
  • 12. Organisasi perawatan paliatif, menurut tempat pelayanan/sarana kesehatan  Kelompok Perawatan Paliatif dibentuk di tingkat puskesmas.  Unit Perawatan Paliatif dibentuk di rumah sakit kelas D, kelas C dan kelas B non pendidikan.  Instalasi Perawatan Paliatif dibentuk di Rumah sakit kelas B Pendidikan dan kelas A.  Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat koordinatif dan melibatkan semua unsur terkait.
  • 13.  Perawatan paliatif merupakan tanggungjawab multidisiplin dan multiagency. Tim perwatan paliatif meliputi tenaga profesional dari yang umum sampai spesialis dan dapat berasal dari rumah sakit, komunitas, hospice, atau tempat perawatan lainnya seperti home care keperawatan. TANTANGAN PERAWATAN PALIATIF
  • 14.  Bentuk tim multidisiplin dapat terdiri dari dokter, perawat, terapis, apoteker, ahli gizi, sosial woker serta tokoh spiritual. Bentuk kerjasama multidisiplin yang sudah dikenalkan merupakan salah satu elemen kunci dari kesuksesan perawatan. Tujuan adanya model multidisiplin adalah untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas pasien dan keluarga.
  • 15. ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM PERAWATAN PALIATIF  Persetujuan tindakan medis/informed consent untuk pasien paliatif.  Pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan perawatan paliatif melalui komunikasi yang intensif dan berkesinambungan antara tim perawatan paliatif dengan pasien dan keluarganya.  Pelaksanaan informed consent atau persetujuan tindakan kedokteran pada dasarnya dilakukan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang- undangan.
  • 16. Lanjutan ….  Meskipun pada umumnya hanya tindakan kedokteran (medis) yang membutuhkan informed consent, tetapi pada perawatan paliatif sebaiknya setiap tindakan yang berisiko dilakukan informed consent.  Baik penerima informasi maupun pemberi persetujuan diutamakan pasien sendiri apabila ia masih kompeten, dengan saksi anggota keluarga terdekatnya. Waktu yang cukup agar diberikan kepada pasien untuk berkomunikasi dengan keluarga terdekatnya. Dalam hal pasien telah tidak kompeten, maka keluarga terdekatnya melakukannya atas nama pasien.
  • 17.  Tim perawatan paliatif sebaiknya mengusahakan untuk memperoleh pesan atau pernyataan pasien pada saat ia sedang kompeten tentang apa yang harus atau boleh atau tidak boleh dilakukan terhadapnya apabila kompetensinya kemudian menurun (advanced directive).  Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, tim perawatan paliatif dapat melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan, dan informasi dapat diberikan pada kesempatan pertama. Lanjutan ….
  • 18. Resusitasi/Tidak resusitasi pada pasien paliatif  Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim Perawatan paliatif.  Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat pasien memasuki atau memulai perawatan paliatif.  Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki resusitasi, sepanjang informasi adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat keputusan telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapat diberikan dalam bentuk pesan (advanced directive) atau dalam informed consent menjelang ia kehilangan kompetensinya.
  • 19. Lanjutan …..  Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak boleh membuat keputusan tidak resusitasi, kecuali telah dipesankan dalam advanced directive tertulis. Namun demikian, dalam keadaan tertentu dan atas pertimbangan tertentu yang layak dan patut, permintaan tertulis oleh seluruh anggota keluarga terdekat dapat dimintakan penetapan pengadilan untuk pengesahannya.  Tim perawatan paliatif dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi sesuai dengan pedoman klinis di bidang ini, yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan tindakan resusitasi diketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut.
  • 20. Perawatan Pasien Paliatif Di ICU/PICU  Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan- ketentuan umum yang berlaku sebagaimana diuraikan di atas.  Dalam menghadapi tahap terminal, Tim perawatan paliatif harus mengikuti pedoman penentuan kematian batang otak dan penghentian peralatan life- supporting.
  • 21. Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif  Tim Perawatan Paliatif bekerja berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Pimpinan Rumah Sakit, termasuk pada saat melakukan perawatan di rumah pasien.  Pada dasarnya tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga medis, tetapi dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien tindakan-tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan non medis yang terlatih. Komunikasi antara pelaksana dengan pembuat kebijakan harus dipelihara.
  • 22. Standar Asuhan Keperwatan : • Standard I Perawat mengumpulkan data kesehatan klien • Standard II Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap data yangtelah terkumpul • Standard III Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya • Standard IV Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi yangakan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan • Standard VPerawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan dalam perencanaan • Standard VIPerawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian hasil yangdiharapkan.
  • 23. Standar Kinerja Profesional (Profesional Performance) o Standard I Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan efektifitaspraktik keperawatan secara sistematis  Standard II Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri terhadap praktik keperawatanyang dilakukannya dihubungkan dengan standar praktik professional, hasil penelitian ilmiahdan peraturan yang berlaku  Standard III Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan kemampuandirinya dalam praktik keperawatan  Standard IV Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam pengembangan professionalismsesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai sejawat
  • 24.  Standard V Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada landasan etika profesi  Standar VI Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat berkolaborasi dengan klien,keluarga dan praktisi kesehatan lain.  Standar VII Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian  Standard VIII Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk memahami resiko,keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
  • 25. SIMPULAN  Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui identifikasi awal dan penilaian serta terapi dan masalah lain-fisik, psikososial, dan spiritual.  Tata kerja organisasi perawatan paliatif harus bersifat koodinatif dan melibatkan semua unsur terkait dengan mengedepankan tim kerja yang kuat, membentuk jaringan yang luas, berinovasi tinggi, dan layanan sepenuh hati.