SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Hukum Orang/Pribadi
Tim Pengajar Hukum Perdata
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
1
Materi Perkuliahan
1. Pengertian hukum tentang orang
2. Subyek Hukum
3. Kewenangan dan Kecakapan bertindak
4. Pendewasaan
5. Pengampuan
6. Domisili
7. Keadaan tidak hadir
8. Catatan Sipil
9. Balai Harta Peninggalan
2
Pengertian Hukum Perorangan
PengertianPengertian
LuasLuas
SempitSempit
1. Hukum perorangan/pribadi.
Keseluruhan kaedah hukum yang mengatur kedudukan
sebagai subyek hukum dan wewenang untuk
memperoleh, memiliki dan mempergunakan hak dan
kewajiban dalam lalu lintas hukum serta kecakapan
untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya, juga
mempengaruhi kedudukan subyek hukum
2. Hukum kekeluargaan.
hukum yang mengatur perihal hubungan-hubungan
hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan.
Hukum yang mengatur orang sebagai subyek hukum
Hukum Perorangan adalah kaedah hukum yang mengatur kedudukan hukum
(status seseorang). Berkaitan dengan wewenang hukum dan kecakapan
bertindak dalam lalu lintas hukum.
Hukum Perorangan adalah kaedah hukum yang mengatur kedudukan hukum
(status seseorang). Berkaitan dengan wewenang hukum dan kecakapan
bertindak dalam lalu lintas hukum.
3
Subyek hukum
Orang (Persoon)Orang (Persoon)
Manusia /Badan Pribadi
(naturlijk Persoon)
Manusia /Badan Pribadi
(naturlijk Persoon)
Badan Hukum
(Rechts Persoon)
Badan Hukum
(Rechts Persoon)Subyek Hukum
(Pengemban/pendukung
hak dan Kewajiban
dalam lalulintas hukum)
4
Manusia sbg Subyek Hukum
Manusia sebagai
Subyek Hukum
Mulai
Berakhir
SEJAK LAHIRSEJAK LAHIR
MENINGGALMENINGGAL
Pengecualian
• Pasal 348 jo 2 (1) KUHPedata:
1. Telah dibenihkan
2. Lahir Hidup
3. Ada kepentingan yang menghendaki
• Pasal 467 KUHPerdata
Kematian perdata Ps. 3 KUHPerdataKematian perdata Ps. 3 KUHPerdata
Asas-Asas:
1. Setiap manusia berkedudukan
sama dalam bidang hukum;
2. Tidak semua manusia/orang
cakap bertindak dibidang hukum;
3. Manusia dianggap ada sejak lahir
hingga meninggal;
4. Tiap orang harus mempunyai
domisili/tempat tinggal.
5
Balai Harta Peninggalan (BHP)Balai Harta Peninggalan (BHP)
Kewenangan & kecakapan bertindak
Kedewasaan
KUHPerdata 21 th atau telah menikah (Ps. 330 (1))
UU No. 1/1974
Ps. 47
Ps. 50
Apakah hal ini dapat ditafsirkan sudah dewasa.
Usia menikah
UU No. 1/1974 Ps. 7(1)
1. laki-laki 19 th
2. perempuan 16 th
Anak yang sudah berumur 18 th atau lebih
dan sudah tdk berada di bawah kekuasaan
orang tua
Prof. Wahyono
Dewasa 21 th atau sudah pernah kawin
Alasan :
1. UU No. 1/1974 tdk mengatur masalah kedewasaan
dan tdk menyebutkan batas usia dewasa adalah 18 th.
2. Usia min menikah adalah 19 th dan 16 th
Ps. 1330
yg tdk cakap :
1. Belum dewasa
2. Wanita bersuami
• Dg adanya ps
31 (2) UU No.
1/1974
dianggap cakap
3. Mereka yang ditaruh
di bawah
pengampuan
Ps. 1330
yg tdk cakap :
1. Belum dewasa
2. Wanita bersuami
• Dg adanya ps
31 (2) UU No.
1/1974
dianggap cakap
3. Mereka yang ditaruh
di bawah
pengampuan
6
Handlichting/Pendewasaan
• Pengertian : Suatu lembaga hk agar semua orang yang
belum dewasa tetapi tlh menempuh syarat-syarat
tertentu dlm hal tertentu dan sampai batas2 tertentu
menurut ketentuan UU dapat memiliki kedudukan hk yg
sama dengan orang dewasa.
Macam-macam
Hendlichting
Pendewasan Penuh (Ps. 421)
- Venia Aetatis (Surat pernyataan sudah cukup umur)
Syarat : 20 th dan mengajukan permohonan kepada
Presiden RI
Pendewasan Terbatas (Ps. 426-431)
• 18 th dan orang tuanya (wali) tidak keberatan.
• Diajukan oleh Ketua Pengadilan negeri yg
berwenang
•Dapat ditarik kembali misalkan utk membuat surat
wasiat 7
Harus diumukan dalam Berita Negara
Kedudukan Istri
Ps. 1330 KUHPerdata tidak cakap
UU No. 1/1974 Ps. 31 : Sudah berubah
• Keseimbangan kedudukan laki-laki dan perempuan serta
masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hk.
• Kecuali:
Perbuatan hk yg berkaitan dg penggunaan dan
pengalihannya harus mendapat persetujuan kedua belah
pihak.
8
Pengampuan/curatele
• Pengertian “ orang dewasa yg tidak cakap melakukan
perbuatan hk”
Ps. 433 KUHPerdata
1. Imbisil (tolol, dungu, bodoh)
2. Lemah daya/lemah pikir
3. Sakit otak/sakit ingatan atau mata gelap
4. Pemboros
• Masih dpt membuat testament melalui
perkawinan dan pembuat janji kawin
9
Pengampuan/curatele
• Ps. 434
Yg berhak meminta pengampuan
1. imbisil Suami/istri dan keluarga sedarah
2. boros = keluarga dekat (sedarah) dalam garis lurus dan dalam garis
kesamping sampai derajat ke empat dan atau suami istri
3. Untuk alasan tidak dapat mengurus kepentingan sendiri :
pengampuan bagi diri sendiri.
4. Mata gelap, jaksa wajib mengajukan bilamana para keluarga dekat
tidak menuntut pengampuannya
10
Pengampuan/curatele
• Prosedur
• Akibat
– Pengampuan mulai berlaku sejak
diucapkan/dibacakan putusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
– Dewasa = belum dewasa
• Imbisil tidak cakap dalam melakukan tindakan
hukum
• Boros hanya hukum harta kekayaan
• Lemah pikir/lemah daya = boros Paul Scholten.
11
DISKUSI
Siapa yang melakukan tindakan bagi orang
yang tidak cakap?
12
Badan Hukum sbg subyek hk
Badan Hukum
Sifat
Pendiriannya
Cirinya
Mengejar
keuntungan
Ekonomi
Bersifat Ideal
Berdasar UU
Diakui Pemerintah
Berdasarkan UU
Melalui proses
pendaftaran
1. Ada harta kekayaan
2. Ada tujuan tertentu
3. Ada kepentingan
4. Ada organisasi yang teratur
• PT
• Koperasi
• Yayasan
• Partai politik
• Lembaga Neg.
• Perum
• PT (UU No. 1/1995)
• Koperasi
(UU No. 25/1992)
• Yayasan
(UU No. 16/2001)
13
Subyek hukum yang
bukan manusia yang
mempunyai
kewenangan dan
kecakapan bertindak
dalam lalu lintas hukum
melalui wakil-wakilnya
atau pengurusnya
TEORI BADAN HUKUM
• Teori Fiksi (karl Von Savigny): syarat2 dalam peraturan2 hukum
yang melakat kepada badan seorang manusia, terang benderang
tidak ada pada badan hukum, akan tetapi badan hukum dapat
dianggap seolah-olah seorang manusia. Teori ini menganggap
persamaan badan hukum dengan manusia hanya sebagai
perumpamaan (fiksi) belaka.
• Teori Organis (otto van gierke): badan hukum adalah sesuatu yang
sungguh2 ada dlm pergaulan hukum yang memujudkan
kehendaknya dengan perantaraan alat2 (organ2) yang ada padanya
(penggurus).
• Teori kekayaan (Bring): bahwa kekayaan dari badan hukum itu
bukanlah milik seseorang tertentu akan tetapi dihubungkan dengan
suatu tujuan tertentu, dipisahkan. Dengan demikian hak2 dari suatu
badan hukum adalah hak tanpa subjek.
• Teori milik kolektif (Planiol dan Molenggraf): hak dan kewajiban dari
suatu perkumpulan sebenarnya merupakan hak dan kewajiban
anggota2nya.
14
Domisili
Domisili
Pengertian tempat dimana seseorang beradal dlm
Kaitan dengan pelaksanaan hak dan penentuaan
Kewajiban (dianggap oleh hukum selalu hadir)
Ditentukan demi kepastian hukum
Macam
Domisili
sesungguhnya
Domisili yg dipilih
Sukarela
Ps. 17. 18, 19
Wajib
Ps. 20, 21, 22
Ditentukan UU
Ps. 11 (1b)
UUHT
Dipilih secara
bebas
15
KEADAAN TAK HADIR
(AFWEZIJHEID)
Pengertian Ps 463 & 467 KUHPerdata
Tahapan 3 Tahapan menurut KUHPerdata :
1. Tindakan sementara (Ps. 463 KUHPerdata)
2. Diduga meninggal (Ps. 467 dan 470
KUHPerdata) penetapan
3. Tahap pewarisan secara definitif ditentukan
Ps. 485 KUHPerdata, yiatu :
• 30 th sejak diduga meninggal dunia
• Usianya telah mencapai 100 th.
Bagi Suami & Istri lihat Ps. 39 UU No. 1/74 Jo
Ps. 19 PP No. 9/1975.
16
CATATAN SIPIL
Pencatatan status sesorang berkaitan dengan
kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian,
pergantian nama, pengakuan anak, dll.
Peristiwa Dicatat Status Hk
KawinLahir
Status KCS Dept. Dalam Negeri Bertempat pd
Setiap Kabupaten/Kotamadya
Anak sah
Anak Luar Kawin
Suami
Istri
misalkan
17
DASAR HUKUM
CATATAN SIPIL
Stb. 1920-751 jo. Stb.1927-564 mengenai
pendaftaran kelahiran dan kematian bagi semua
WNI dan WNA di Indonesia
Stb. 1933-75 jo. St. 1936-607 Mengenai
pendaftaran perkawinan dan perceraian bagi
semua WNI dan WNA yang bukan beragama
Islam di Indonesia
UU No. 32 Tahun 1954 tentang Pencatatan
Nikah, Talak, dan Rujuk bagi WNI yang
beragama Islam
18

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Anggit Dwi A
 
Azas azas hukum perdata yuli
Azas azas hukum perdata yuliAzas azas hukum perdata yuli
Azas azas hukum perdata yuliYuli Aulia
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Hukum perdata devin
Hukum perdata devinHukum perdata devin
Hukum perdata devindevinparera
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumAndrie Irawan
 
pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumFakhrul Rozi
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataNeyna Fazadiq
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4X IIS 4 SMAN 1 CILEGON
 

Was ist angesagt? (20)

Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
Azas azas hukum perdata yuli
Azas azas hukum perdata yuliAzas azas hukum perdata yuli
Azas azas hukum perdata yuli
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum perdata devin
Hukum perdata devinHukum perdata devin
Hukum perdata devin
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdata
 
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
SISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIASISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIA
 
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
 
Hukum Indonesia
Hukum IndonesiaHukum Indonesia
Hukum Indonesia
 

Ähnlich wie Bahan kul hukum perorangan ui dan umk

Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxhaenryjati1
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hkSentot Baskoro
 
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptxPKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptxFiolisaAyuBeatrix1
 
Hukum Pada Umumnya
Hukum Pada UmumnyaHukum Pada Umumnya
Hukum Pada UmumnyaDiarta
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxArkhaRega1
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxriansaputra79
 
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxriansaputra79
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumJemsTandodo
 
Isd periode bab 5 2
Isd periode bab  5 2Isd periode bab  5 2
Isd periode bab 5 2Dhika Dhika
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisniswafa khairani
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALZainal Abidin
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiINDAHMAWARNI1
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).pptRizky113654
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.pptPPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.pptmhanxrama99
 

Ähnlich wie Bahan kul hukum perorangan ui dan umk (20)

Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptxPKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
 
Hukum Pada Umumnya
Hukum Pada UmumnyaHukum Pada Umumnya
Hukum Pada Umumnya
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
 
Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01
Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01
Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
 
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
 
Isd periode bab 5 2
Isd periode bab  5 2Isd periode bab  5 2
Isd periode bab 5 2
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptxHukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptx
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.pptPPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
 

Bahan kul hukum perorangan ui dan umk

  • 1. Hukum Orang/Pribadi Tim Pengajar Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1
  • 2. Materi Perkuliahan 1. Pengertian hukum tentang orang 2. Subyek Hukum 3. Kewenangan dan Kecakapan bertindak 4. Pendewasaan 5. Pengampuan 6. Domisili 7. Keadaan tidak hadir 8. Catatan Sipil 9. Balai Harta Peninggalan 2
  • 3. Pengertian Hukum Perorangan PengertianPengertian LuasLuas SempitSempit 1. Hukum perorangan/pribadi. Keseluruhan kaedah hukum yang mengatur kedudukan sebagai subyek hukum dan wewenang untuk memperoleh, memiliki dan mempergunakan hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum serta kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya, juga mempengaruhi kedudukan subyek hukum 2. Hukum kekeluargaan. hukum yang mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan. Hukum yang mengatur orang sebagai subyek hukum Hukum Perorangan adalah kaedah hukum yang mengatur kedudukan hukum (status seseorang). Berkaitan dengan wewenang hukum dan kecakapan bertindak dalam lalu lintas hukum. Hukum Perorangan adalah kaedah hukum yang mengatur kedudukan hukum (status seseorang). Berkaitan dengan wewenang hukum dan kecakapan bertindak dalam lalu lintas hukum. 3
  • 4. Subyek hukum Orang (Persoon)Orang (Persoon) Manusia /Badan Pribadi (naturlijk Persoon) Manusia /Badan Pribadi (naturlijk Persoon) Badan Hukum (Rechts Persoon) Badan Hukum (Rechts Persoon)Subyek Hukum (Pengemban/pendukung hak dan Kewajiban dalam lalulintas hukum) 4
  • 5. Manusia sbg Subyek Hukum Manusia sebagai Subyek Hukum Mulai Berakhir SEJAK LAHIRSEJAK LAHIR MENINGGALMENINGGAL Pengecualian • Pasal 348 jo 2 (1) KUHPedata: 1. Telah dibenihkan 2. Lahir Hidup 3. Ada kepentingan yang menghendaki • Pasal 467 KUHPerdata Kematian perdata Ps. 3 KUHPerdataKematian perdata Ps. 3 KUHPerdata Asas-Asas: 1. Setiap manusia berkedudukan sama dalam bidang hukum; 2. Tidak semua manusia/orang cakap bertindak dibidang hukum; 3. Manusia dianggap ada sejak lahir hingga meninggal; 4. Tiap orang harus mempunyai domisili/tempat tinggal. 5 Balai Harta Peninggalan (BHP)Balai Harta Peninggalan (BHP)
  • 6. Kewenangan & kecakapan bertindak Kedewasaan KUHPerdata 21 th atau telah menikah (Ps. 330 (1)) UU No. 1/1974 Ps. 47 Ps. 50 Apakah hal ini dapat ditafsirkan sudah dewasa. Usia menikah UU No. 1/1974 Ps. 7(1) 1. laki-laki 19 th 2. perempuan 16 th Anak yang sudah berumur 18 th atau lebih dan sudah tdk berada di bawah kekuasaan orang tua Prof. Wahyono Dewasa 21 th atau sudah pernah kawin Alasan : 1. UU No. 1/1974 tdk mengatur masalah kedewasaan dan tdk menyebutkan batas usia dewasa adalah 18 th. 2. Usia min menikah adalah 19 th dan 16 th Ps. 1330 yg tdk cakap : 1. Belum dewasa 2. Wanita bersuami • Dg adanya ps 31 (2) UU No. 1/1974 dianggap cakap 3. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan Ps. 1330 yg tdk cakap : 1. Belum dewasa 2. Wanita bersuami • Dg adanya ps 31 (2) UU No. 1/1974 dianggap cakap 3. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan 6
  • 7. Handlichting/Pendewasaan • Pengertian : Suatu lembaga hk agar semua orang yang belum dewasa tetapi tlh menempuh syarat-syarat tertentu dlm hal tertentu dan sampai batas2 tertentu menurut ketentuan UU dapat memiliki kedudukan hk yg sama dengan orang dewasa. Macam-macam Hendlichting Pendewasan Penuh (Ps. 421) - Venia Aetatis (Surat pernyataan sudah cukup umur) Syarat : 20 th dan mengajukan permohonan kepada Presiden RI Pendewasan Terbatas (Ps. 426-431) • 18 th dan orang tuanya (wali) tidak keberatan. • Diajukan oleh Ketua Pengadilan negeri yg berwenang •Dapat ditarik kembali misalkan utk membuat surat wasiat 7 Harus diumukan dalam Berita Negara
  • 8. Kedudukan Istri Ps. 1330 KUHPerdata tidak cakap UU No. 1/1974 Ps. 31 : Sudah berubah • Keseimbangan kedudukan laki-laki dan perempuan serta masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hk. • Kecuali: Perbuatan hk yg berkaitan dg penggunaan dan pengalihannya harus mendapat persetujuan kedua belah pihak. 8
  • 9. Pengampuan/curatele • Pengertian “ orang dewasa yg tidak cakap melakukan perbuatan hk” Ps. 433 KUHPerdata 1. Imbisil (tolol, dungu, bodoh) 2. Lemah daya/lemah pikir 3. Sakit otak/sakit ingatan atau mata gelap 4. Pemboros • Masih dpt membuat testament melalui perkawinan dan pembuat janji kawin 9
  • 10. Pengampuan/curatele • Ps. 434 Yg berhak meminta pengampuan 1. imbisil Suami/istri dan keluarga sedarah 2. boros = keluarga dekat (sedarah) dalam garis lurus dan dalam garis kesamping sampai derajat ke empat dan atau suami istri 3. Untuk alasan tidak dapat mengurus kepentingan sendiri : pengampuan bagi diri sendiri. 4. Mata gelap, jaksa wajib mengajukan bilamana para keluarga dekat tidak menuntut pengampuannya 10
  • 11. Pengampuan/curatele • Prosedur • Akibat – Pengampuan mulai berlaku sejak diucapkan/dibacakan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. – Dewasa = belum dewasa • Imbisil tidak cakap dalam melakukan tindakan hukum • Boros hanya hukum harta kekayaan • Lemah pikir/lemah daya = boros Paul Scholten. 11
  • 12. DISKUSI Siapa yang melakukan tindakan bagi orang yang tidak cakap? 12
  • 13. Badan Hukum sbg subyek hk Badan Hukum Sifat Pendiriannya Cirinya Mengejar keuntungan Ekonomi Bersifat Ideal Berdasar UU Diakui Pemerintah Berdasarkan UU Melalui proses pendaftaran 1. Ada harta kekayaan 2. Ada tujuan tertentu 3. Ada kepentingan 4. Ada organisasi yang teratur • PT • Koperasi • Yayasan • Partai politik • Lembaga Neg. • Perum • PT (UU No. 1/1995) • Koperasi (UU No. 25/1992) • Yayasan (UU No. 16/2001) 13 Subyek hukum yang bukan manusia yang mempunyai kewenangan dan kecakapan bertindak dalam lalu lintas hukum melalui wakil-wakilnya atau pengurusnya
  • 14. TEORI BADAN HUKUM • Teori Fiksi (karl Von Savigny): syarat2 dalam peraturan2 hukum yang melakat kepada badan seorang manusia, terang benderang tidak ada pada badan hukum, akan tetapi badan hukum dapat dianggap seolah-olah seorang manusia. Teori ini menganggap persamaan badan hukum dengan manusia hanya sebagai perumpamaan (fiksi) belaka. • Teori Organis (otto van gierke): badan hukum adalah sesuatu yang sungguh2 ada dlm pergaulan hukum yang memujudkan kehendaknya dengan perantaraan alat2 (organ2) yang ada padanya (penggurus). • Teori kekayaan (Bring): bahwa kekayaan dari badan hukum itu bukanlah milik seseorang tertentu akan tetapi dihubungkan dengan suatu tujuan tertentu, dipisahkan. Dengan demikian hak2 dari suatu badan hukum adalah hak tanpa subjek. • Teori milik kolektif (Planiol dan Molenggraf): hak dan kewajiban dari suatu perkumpulan sebenarnya merupakan hak dan kewajiban anggota2nya. 14
  • 15. Domisili Domisili Pengertian tempat dimana seseorang beradal dlm Kaitan dengan pelaksanaan hak dan penentuaan Kewajiban (dianggap oleh hukum selalu hadir) Ditentukan demi kepastian hukum Macam Domisili sesungguhnya Domisili yg dipilih Sukarela Ps. 17. 18, 19 Wajib Ps. 20, 21, 22 Ditentukan UU Ps. 11 (1b) UUHT Dipilih secara bebas 15
  • 16. KEADAAN TAK HADIR (AFWEZIJHEID) Pengertian Ps 463 & 467 KUHPerdata Tahapan 3 Tahapan menurut KUHPerdata : 1. Tindakan sementara (Ps. 463 KUHPerdata) 2. Diduga meninggal (Ps. 467 dan 470 KUHPerdata) penetapan 3. Tahap pewarisan secara definitif ditentukan Ps. 485 KUHPerdata, yiatu : • 30 th sejak diduga meninggal dunia • Usianya telah mencapai 100 th. Bagi Suami & Istri lihat Ps. 39 UU No. 1/74 Jo Ps. 19 PP No. 9/1975. 16
  • 17. CATATAN SIPIL Pencatatan status sesorang berkaitan dengan kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pergantian nama, pengakuan anak, dll. Peristiwa Dicatat Status Hk KawinLahir Status KCS Dept. Dalam Negeri Bertempat pd Setiap Kabupaten/Kotamadya Anak sah Anak Luar Kawin Suami Istri misalkan 17
  • 18. DASAR HUKUM CATATAN SIPIL Stb. 1920-751 jo. Stb.1927-564 mengenai pendaftaran kelahiran dan kematian bagi semua WNI dan WNA di Indonesia Stb. 1933-75 jo. St. 1936-607 Mengenai pendaftaran perkawinan dan perceraian bagi semua WNI dan WNA yang bukan beragama Islam di Indonesia UU No. 32 Tahun 1954 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk bagi WNI yang beragama Islam 18