1. Pentingnya Bahasa Arab
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Yusuf : 2
Bahasa Arab adalah bahasa Al-qur’an dan sudah sepantasnya kita sebagai muslim menguasainya. Ibnu Katsir
menafsirkan ayat di atas: Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa
Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia.
Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu:
Rosulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia
(yaitu malaikat Jibril),ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diata s muka bumi (yaitu
tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al -Qur an
menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf)
Syaikhul IslamIbnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-
Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini
berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam
kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama.
Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan
menegakkan syi’ar-syi’aragama ini,serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan
Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Umar bin Khaththab pernah menulis surat kepada Abu Musa yang berisi pesan: “Amma ba’du, pahamilah sunnah
dan pelajarilah bahasa Arab”.
Beliau juga mengatakan: “Pelajarilah bahasa Arab, sebab ia mampu menguatkan akal dan menambah
kehormatan”.
Imam Syafi’i pernah berkata: “Aku tinggal di pedesaan selama dua puluh tahun. Aku pelajari syair-syair dan
bahasa mereka. Aku menghafal Al Qur’an. Tidak pernah ada satu kata yang terlewatkan olehku, kecuali aku
memahami maknanya”.
Pengaruh Bahasa Arab untuk Pendidikan
1. Mempermudah Penguasaan Terhadap Ilmu Pengetahuan.
Islam sangat menekankan pentingnya aspekpengetahuan melalui membaca. Allah berfirman.
ا
قْرَق ْ ا
ِا ق
ْمِِ ا
ربِِرَ ِاَّذِْ ارلرقرَ
Bacalah dengan nama Rabb-mu yang menciptakan. [Al 'Alaq : 1].
Melalui bahasa Arab, orang dapat meraih ilmu pengetahuan.Sebab bahasa Arab telah menjadi sarana mentransfer
pengetahuan.
2. Meningkatkan Ketajaman Daya Pikir.
Dalam hal ini, Umar bin Khaththab berkata,”Pelajarilah bahasa Arab. Sesungguhnya ia dapat menguatkan akal dan
menambah kehormatan.”
Pengkajian bahasa Arab akan meningkatkan daya pikir seseorang,lantaran di dalam bahasa Arab terdapat susunan
bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal itu akan mengundang seseorang untukmengoptimalkan
daya imajinasi. Dan ini salah satu factor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual seseorang.
Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya.
3. Mempengaruhi Pembinaan Akhlak.
Orang yang menyelami bahasa Arab, akan membuktikan bahwa bahasa ini merupakan sarana untuk membentuk
moral luhur dan memangkas perangai kotor.
Berkaitan dengan itu, Ibnu Taimiyah berkata: “Ketahuilah,perhatian terhadap bahasa Arab akan berpengaruh
sekali terhadap daya intelektualitas,moral,agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi nyata.
Demikian juga akan mempunyai efek positif untuk berusaha meneladani generasi awal umat ini dari kalangan
sahabat,tabi’in dan meniru mereka, akan meningkatkan daya kecerdasan,agama dan etika”.
2. Menurut Prof. Dr. Tahiyya ‘Abdul ‘Aziz, bahasa Arab merupakan asal-usul dari semua bahasa di dunia disebabkan
antara lain :
Kosakata Bahasa Arab sangat luas dan kaya. Sedangkan bahasa-bahasa lainnya miskin akan kosakata. Bahasa
Latin memiliki tujuh ratus akar kata dan Bahasa Saxonia mempunyai seribu akar kata saja. Sementara Bahasa Arab
memilki enam belas ribu akar kata.
Bahasa Arab luas dalam kata kerja, asal kata, dan susunan kalimatnya. Contohnya kata sifat “good” dalam Bahasa
Inggris atau “jayyid” dalam Bahasa Arab, di mana keduanya memilki kesamaan dalam pengucapannya,yang artinya
adalah bagus.Akan tetapi kita akan mendapatkan kata lain yang merupakan derivasi (penyimpangan, yang berbeda)
dari kata “jayyid” tersebut,yaitu Al-Jaud, Al-Jaudah, Al-Ijadah, Yujiidu, Yajudu, Jawaad, Jiyaad, dan lain
sebagainya.Akan tetapi kita tidak menemukan kosakata lain yang berasal dari kata “good”. Bahasa Arab kaya akan
sinonim (persamaan arti kata). Misal Al-Asad yang artinya singa, mempunyai sinonim yang banyak sekali. Di
antaranya adalah Al-Laits, Al-Ghadanfar, As-Sabu’u, Ar-Ri’baal, Al-Hizbar, Adh-Dhargaam, Ad-Dhaigam, Al-
Wardu, Al-Qaswar, dan lain sebagainya.
2. Tiap Huruf dalam Bahasa Arab mempunyai simbol, tanda, dan arti tersendiri. Contohnya adalah huruf ha’,
di mana ia mengandung arti yang berkonotasikepada sesuatu yang tajam dan panas,seperti Al-Hummaa (penyakit
panas,demam), Al-Haraara (panas), Al-Hurr (yang bebas dan merdeka), Al-Hubb (kecintaan), Al-Hariiq
(kebakaran), Al-Hiqd (kedengkian), Al-Hamiim (teman akrab), Al-Hamzhal (buah parai), Al-Hirriif (yang pedas),
Al-Haraam (yang dilarang), Al-Hariir (kain sutera), Al-Hanaan (kasih sayang),Al-Haadd (yang tajam), Al-Haqq
(kebenaran) dan lain-lain.
Contoh lainnya adalah huruf kha’ mempunyai konotasikepada segala sesuatu yang tidak disukai atau dihindari,
seperti dalam kata; Al-Khauf (ketakutan), Al-Khizyu (kehinaan), Al-Khajal (malu), Al-Khiyaanah (pengkhianatan),
Al-Khalaa’ah (pencabulan), Al-Khinzir (babi), Al-Khizlaan (kekecewaan), dan lain sebagainya.
Sudah menjadi sunnatullah (hukum alam) bahwa yang merasa kekurangan akan meminta bantuan kepada yang
kelebihan. Demikianlah analoginya, bahwa bahasa lain yang merasa kekurangan akan “mengadopsi” Bahasa Arab
yang kaya dengan kosa katanya, serta menganggapnya sebagaibahasa induk bagi semua bahasa di dunia.
Hukum Mempelajari Bahasa Arab
Syaikhul Islam Berkata: “Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum
mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa
difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah:
“Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”
Namun disana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah.Dan hal ini sesuai dengan
apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakarbin Abi Syaibah,dari Umar bin Yazid, beliau berkata:Umar bin Khattab
menulis kepada Abu Musa Al-Asy’ari (yang isinya) “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa Arab dan
I’roblah Al-Qur’an karena Al-Qur’an itu berbahasa Arab.”
Dan pada riwayat lain, Beliau (Umar bin Khattab) berkata:“Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk
bagian dari agama kalian,dan belajarlah faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari
agama kalian.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Jadi, bahasa Arab tetap penting, Bahkan menjadi ciri khas kaum muslimin. Dan merupakan kewajiban kita
mempelajarinya dan menjadi perhatian kaum muslimin. Dengan memahami bahasa Arab, penguasaan terhadap Al
Qur’an dan As Sunnah menjadi lebih mudah. Pada gilirannya, akan mengantarkan orang untukdapat menghayati
nilai-nilainya dan mengamalkannya dalam kehidupan.